Home / Pernikahan / Mahar Sepuluh Ribu / 63. Surat Pemecatan

Share

63. Surat Pemecatan

Author: Rafli123
last update Last Updated: 2024-05-06 18:37:55

"Kamu mau apa mas? Pergilah ke rumah gundik kamu itu. Aku tidak sudi kamu menginjakkan kaki di rumah ini." Sambungnya menahan kemarahannya.

"Aisha, cobalah untuk menerima Esti. Kalian akan saling melengkapi, aku bisa mewujudkan keinginan ibu memiliki cucu tanpa harus menekan kamu. Mengerti aku sedikit saja Aisha–"

"Mengerti kata kamu mas? Kamu yang tidak mengerti. Coba kamu pikir apa aku selama ini terlalu menuntut mu? Kamu sama ibu yang tidak mengerti bagaimana persamaan aku. Sudah mas, aku capek mau istirahat. Sebaiknya kamu pulang rumah ini sudah tertutup buat kamu."

"Aisha buka pintunya!! Kamu jangan begitu Aisha!!" Ferdi berusaha untuk menggedor pintu rumah Aisha namun dua pria datang dan menariknya menjauh dari rumah Aisha.

"Lepaskan aku. Apa kalian tidak tahu siapa aku?"

"Maaf pak, saya tahu siapa anda. Maka dari itu saya minta anda dengan baik-baik untuk meninggalkan rumah ini sebelum kami berbuat kasar pada anda."

"Argh!! Sial, awas kalian."

Ferdi meninggalkan rumah Aisha,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mahar Sepuluh Ribu    64. Rencana Jahat Esti

    Ferdi ingin protes namun semua sia-sia. Sehingga dengan terpaksa Ferdi pergi walau ia tidak terima dengan keputusan Aisha.Ferdi berbalik sebelum meninggalkan ruang kerjanya. Di tatapnya wanita yang ia nikahi lima tahun yang lalu, cantik, anggun dan berkelas. Apapun yang di lakukannya akan menjadi sesuatu yang berarti untuk orang lain dan tentu untuk dirinya."Aisha, apa kamu tidak lagi cinta sama aku? Kita sudah lama menikah, apa hanya karena Esti, kita jadi begini? Dan sekarang, kamu juga pecat aku tanpa alasan dan kesalahan yang jelas." Aisha mencebik suaminya tak jua sadar atas kesalahannya."Kenapa tidak menjawab perkataanku?"Aisha menghela napasnya sebelum ia berkata pada suaminya, yang sayangnya masih sangat ia cintai."Apa kamu tidak sadar atas kesalahan kamu mas? Dengan membawa gundik kamu ke rumah, kamu masih bertanya apa aku masih mencintaimu atau tidak? Cintaku sudah hilang saat kamu pulang membawa wanita itu. Dan kenapa aku memecat kamu, itu juga ada buktinya. Penyelewe

    Last Updated : 2024-05-07
  • Mahar Sepuluh Ribu    65. Tamu Istimewa

    Kebutuhan yang semakin mendesak uang tabungan yang semakin menipis membuat Ferdi semakin di buat gelisah. Tuntutan uang belanja semakin melonjak dan hutang-hutang keluarga Esti yang tidak kunjung selesai. Sehingga memicu pertengkaran Ferdi dan Esti."Kamu jangan begitu dong Mas, biar bagaimanapun hutang Mama sudah banyak dan kamu sendiri yang akan menanggungnya, kenapa sekarang berubah?" kesal Esti."Memangnya berapa ratus juta lagi hutang keluarga kamu? Selama ini aku sudah memberikan uang banyak tapi hutang itu bukannya berkurang kenapa semakin menumpuk atau jangan-jangan keluarga kamu sudah menipu aku, iya?""Mas, kamu ngomong apaan sih! Gimana ceritanya keluargaku nipu kamu? Kamu sendiri sudah tahu berapa hutang keluargaku dan kamu sendiri sudah bertanggung jawab. Jelaskan kenapa sekarang kamu harus melimpahkan kesalahan kamu pada keluargaku?" dengus Esti."Kesalahan aku? Hutang keluarga kamu, aku yang nanggung. Sekarang kamu bilang salah aku? Justru keluarga kamu yang jadi beban.

    Last Updated : 2024-05-08
  • Mahar Sepuluh Ribu    67. Kecurigaan Bu Winarti

    Aisha menghirup aroma teh hangat yang disajikan oleh salah satu waiters. Entah sejak kapan ia tidak lagi menyentuh atau bahkan sekedar duduk di tempat yang membuatnya melupakan masalah menjeratnya."Gila ya itu perempuan berani-beraninya dia datang ke kantor cuma meminta sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan padamu." Geram Wina. Seandainya hari itu dia di kantor tentu orang pertama yang akan temui Esti adalah Wina, tangannya sudah gatal untuk memberikan pelajaran pada wanita yang sudah menghancurkan rumah tangga sahabatnya."Dia tidak akan pernah mendapatkan apa yang diinginkan, jika dia tidak gila mana mungkin dia bisa merebut suamiku. Sebenarnya bukan salah Esti tapi juga salah suamiku karena dia mudah tergoda dengan daun muda seperti Esti.""Haha, daun muda dari mana? Mungkin umurnya masih muda tapi lihatlah cara makeup dan berpenampilannya yang oh, sungguh melebihi kita yang sudah dewasa. Aisha, apa Ferdi tidak datang untuk menemui kamu untuk meminta maaf begitu?" "Entahlah,

    Last Updated : 2024-05-08
  • Mahar Sepuluh Ribu    68. Rahasia Wulan

    Di sisi lain Ferdi baru saja keluar dari rumah mewah ibu mertuanya. Senyum tercetak jelas di sana semua bisa di lakukan asal ada niat dan keberanian, jika ada seorang sutradara tentu akan memberikan tawaran untuk bermain drama dengan bayaran yang cukup mahal.Berulang kali Ferdi mencium cek sudah di tangan sedikit drama dan air mata maka selembar kertas berisikan nominal yang di inginkan telah ia dapatkan.Semua akan merubah bukan hanya dirinya tapi ibu, istri dan mama mertuanya dengan cek itu akan merubah hidup mereka. Ibu mertuanya yang tak lain Ajeng tidak tahu jika Aisha dan dirinya akan bercerai bahkan mereka tinggal di tempat yang berbeda.Ferdi ingat dengan jelas bagaimana ia yang meminta pada ibu mertuanya untuk membantunya dalam mendapatkan dana agar bisa memenangkan gugatan lahan yang akan ia gunakan untuk pabrik baru. Tentu saja ibu mertuanya dengan senang hati bersedia memberikan apa yang di butuhkan menantunya."Bund, tapi bagaimana kalau Aisha lebih dulu tahu soal ini?"

    Last Updated : 2024-05-09
  • Mahar Sepuluh Ribu    69. Rahasia Wulan 2

    Wulan mendelik tidak menyangka jika putrinya berani mengatakan yang sebenarnya, siapa dirinya yang suka berjudi. Tatapan tidak suka Bu Winarti membuatnya salah tingkah, Wulan merutuki sikap Esti yang asal bicara."Jadi alasan ini yang membuat kamu menjodohkan putrimu dengan anakku?" tanya Bu Winarti, sengit melihat tingkah besannya itu. Tidak menyangka jika besannya adalah wanita yang gila judi."Bukan itu, tapi ada hal lain yang membuat aku ingin menjodohkan putriku dengan putramu. Yang pasti bukan untuk menipu kalian berdua ini masalah pribadi yang tidak mungkin aku ceritakan di sini pada kalian, biarlah ini menjadi rahasiaku. Tapi yang pasti pernikahan putriku dengan putramu itu tidak ada hubungannya dengan masalahku. Ini murni karena hati Esti yang terpaut pada Ferdi mengenai kebohonganku, aku hanya ingin membantu Ferdi menyelesaikan masalahku yang ditinggalkan oleh suamiku sayang masalahnya semakin bertambah karena aku. Bu Winarti percayalah semuanya tidak seperti yang kalian p

    Last Updated : 2024-05-09
  • Mahar Sepuluh Ribu    70. Ancaman

    Aisha yang sibuk berapa pertemuan dan proyek baru untuk pabrik baru miliknya. Di kota kecil adalah pilihan Alice setidaknya adanya pabrik di sana membuka peluang pekerjaan untuk warga sekitar yang terbiasa bertani. Aisha ingin anak remaja yang tidak sekolah bisa membantu perekonomian keluarga."Apa bisa di kerjakan secepatnya?" "Bisa, cuma kita akan lebih banyak membutuhkan tenaga mengingat pabrik yang ibu Aisha inginkan cukup besar dan–""Tidak masalah. Bapak seorang mandor pasti bisa mengerjakan dengan teliti dan cepat.""Tentu bisa, Bu Aisha. Jangan khawatir, saya usahakan tidak sampai setahun selesai. Mengingat permintaan anda yang tak biasa sehingga waktu mungkin bisa lebih lama. Saya akan semaksimal mungkin untuk lebih cepat selesai." "Saya percaya dengan bapak."Aisha di temani Wina dan Khandra mengelilingi perkebunan yang tak jauh dari lokasi. Tempat ini akan menjadi pabrik baru milikinya cabang dari pabrik milik pribadinya. Khandra yang tahu tujuan utama Aisha mencoba meng

    Last Updated : 2024-05-10
  • Mahar Sepuluh Ribu    71. Pura-pura Bahagia

    Satu minggu sudah Aisha berada di luar kota dan hari ini adalah hari dimana dia akan kembali ke rumah yang sebenarnya membuatnya mengingat masa-masa bahagia sebelum kehadiran orang ketiga dalam pernikahannya. "Apa kamu ingin aku menginap di rumah?" Wina menawarkan diri untuk menemani Aisha."Istirahat di rumah, aku tahu kamu juga lelah kita akan bertemu besok di kantor.""Ya, kamu yakin akan baik-baik saja?""Hum, tidak perlu dicemaskan. Aku yakin tidak ada orang jahat. Pulanglah istirahat jangan lupa kabari aku jika sudah sampai di rumah, biar bagaimanapun kamu adalah sahabatku. Aku khawatirkan kondisi tubuhmu yang juga lelah."Wina tidak lagi bisa mengelak akhirnya ia pun pulang dengan taksi online yang di pesan mereka berdua.Langkah kaki Aisha begitu berat namun Aisha tidak mungkin bisa menghindar lagi. Aisha menghentikan langkahnya ia di kejutkan karena kehadiran wanita yang sudah melahirkan. "Bunda!""Wa'alaikumsalam, nak. Bagaimana kabarmu?""Assalamualaikum, bunda, kabarku s

    Last Updated : 2024-05-10
  • Mahar Sepuluh Ribu    72. Pura-pura Bahagia 2

    Rayyan mengerutkan keningnya melihat reaksi terkejut Aisha."Ada apa sayang? Kamu tak ingin ayah dan bunda kesana? Apa ayah –""Tidak ayah, maaf. Tidak masalah aku hanya kelewat bahagia jadi berteriak spontan," Aisha tersenyum memeluk cinta pertamanya. Menyembunyikan jika hatinya yang lara.Khandra mengulurkan segelas air putih pada Aisha. Wajahnya tak bisa di bohongi ada rasa khawatir dan rasa nyeri di sana."Minumlah dulu, semua akan baik-baik saja." Aisha menerima menenggak habis minum yang di berikan Khandra."Kamu yang merencanakan ini?""Maafkan aku, Aisha.""Kamu terlalu ikut campur dalam masalah rumah tangga ku, Khandra. Aku tidak suka ini.""Aisha, dengarkan dulu–""Sayang, yang di katakan Khandra benar. Cara ini yang membuat kita kembali menyatu. Aku masih mencintaimu sampai kapanpun, dan hanya kamu yang pantas menjadi penghuni di dalam sana." Ferdi menunjuk dadanya.Suasana semakin hangat Aisha meninggalkan Ferdi dan memilih bergabung dengan Sekar, wanita kedua yang selalu

    Last Updated : 2024-05-11

Latest chapter

  • Mahar Sepuluh Ribu    116. SAH

    "Itu tidak sebanding dengan kamu yang menerima cintaku, Aisha. Aku berjanji akan membuatmu bahagia selamanya. Tidak ada lagi mahar Sepuluh Ribu atau pun nafkah sepuluh ribu padamu. Ingatkan aku jika lalai dalam memberimu nafkah," ucap Khandra lembut."Kamu adalah segalanya untukku. Dan padamu aku berlabuh, menyerahkan segalanya, cintai aku jika aku layak untuk kamu cintai. Sebaliknya jika aku tak layak maka –" Khandra terdiam. Tatapan Aisha tak biasa."Kamu bicara apa, sih, Dra? Ngelantur aja. Aku suka cincin ini, akan aku pakai.""Alhamdulillah, ayok. Kita pulang, jadi mau ke rumah Wina? Apa bunda tadi, ya?""Mas anterin aku ke pabrik aja ya. Tadi ada telpon katanya ada masalah di sana.""Oke. Jangan lupa sebentar lagi kita akan tunangan. Aku tidak mau kamu lelah.""Ya. Kamu jangan khawatir."Wina yang menikmati hari-harinya sebagai istri dari Arga putra bungsu dari keluarga Rayyan. Tidak ada hari terlewat untuk saling berbagi cerita. Seperti siang ini setelah menyelesaikan pekerjaa

  • Mahar Sepuluh Ribu    115. Cincin Berlian

    Jawaban Aisha membuat semua yang ada di ruang keluarga pun bersorak bahagia sebab penantian panjang Khandra berakhir dengan manis. Aisha wanita yang ia cintai sejak lama menerima cintanya tanpa syarat. Tidak ingin menunggu lagi Khandra pun meminta pada kedua orang tua Aisha untuk mempercepat pernikahan mereka tentu saja hal itu disambut bahagia oleh kedua orang tua Aisha dan keluarga besarnya. Mengingat mereka sangat mengenal siapa Khandra yang sebenarnya namun sayang dibalik kabar bahagia itu ada rasa rindu dan sedih Khandra tidak bisa memberitahukan kabar bahagia itu pada sang Ibu sebab wanita yang sangat mendukung hubungannya dengan Aisha telah pergi untuk selamanya tepat Aisha pergi ke luar negeri. Mereka sudah sepakat jika seminggu lagi mereka akan bertunangan keluarga ingin mereka segera menikah namun Aisha menginginkan mereka tunangan untuk sementara waktu sampai tiga bulan. Bukan tidak mungkin Aisha hanya menyiapkan semua bukan hanya hatinya tapi juga kesiapan lahirnya.

  • Mahar Sepuluh Ribu    114. Lamaran

    Suara Aisha kembali terdengar setelah menyelesaikan lantunan ayat suci. Kini wanita bergamis jingga berdiri menghampiri keluarganya yang terdiam di sana menatap tak percaya jika di hadapan mereka adalah Aisha. Keterkejutan dan kesedihan di wajah mereka berubah menjadi air mata bahagia mendapati sosok yang kini tengah berjalan ke arah mereka.Satu tahun mereka menahan rindu, meski mereka mampu untuk datang menemui Aisha namun mereka mengurungkannya mengingat sang putri menolak untuk di temui. Tidak bermaksud untuk membuat kedua orang tuanya tersinggung akan penolakannya tetapi Aisha memiliki alasan sendiri mengapa ia tidak ingin ditemui sebab jika sudah bertemu dengan keluarganya tentu membuat Aisha ingin segera kembali ke rumah. "Sayang kenapa kamu tidak memberi kabar jika pulang?""Kalau aku memberitahu Bunda namanya bukan kejutan. Apa kabar bunda, ayah dan kamu Arga, ah, lupa adik Iparku yang cantik. Bagaimana dengan kalian semua aku merindukan kalian semua.""Kabar kami baik, kak.

  • Mahar Sepuluh Ribu    113. Kejutan

    Perjalanan hidup seseorang tidak ada yang tahu bagaimana kedepannya. Seperti yang dialami oleh Aisha setelah pernikahan adiknya dengan sang sahabat dia pun memutuskan untuk pergi ke luar negeri untuk menyembuhkan luka hatinya akibat pengkhianatan dilakukan oleh suaminya. Walau hal itu terjadi sudah cukup lama namun luka itu sangat membekas di hatinya sehingga ia memilih untuk menenangkan diri. Lamaran dari sahabat kecilnya pun dia abaikan bukan berarti tidak ada perasaan apapun ia hanya ingin menyelami perasaannya apakah ia benar-benar sudah melupakan Ferdi mantan suaminya, apakah hanya rasa iba yang kelak akan menjadi permasalahan baru jika dia menerima cinta Khandra. Satu tahun berlalu setelah dia pergi ke negeri orang bukan untuk menghindari akan tetapi ia ingin mengobati lukanya sendiri. Senyumnya mengembang melihat seseorang yang sudah menunggunya. "Apa aku terlambat datang?" "Tidak. Justru sebaliknya sepertinya kamu terlalu cepat sehingga kamu harus menunggu aku datan

  • Mahar Sepuluh Ribu    112. Pesta

    Kesibukan terlihat di salah satu hotel ternama di ibukota bukan hanya pengantinnya saja tetapi pihak keluarga dari pembelai pria pun sangat sibuk bukan karena tidak percaya dengan orang lain, tetapi mereka ingin memberikan kesan tersendiri untuk salah satu keluarga mereka yang tidak lain adalah Arga yang akan menikah dengan Wina. Pernikahan berlangsung dengan hikmah pagi tadi dan malam nanti dimulainya pesta yang tentu dengan meriah dan mewah. Mengingat Wina hidup sebatang kara sebab sang Bibi yang dulu mengurusnya telah meninggal beberapa tahun yang lalu sehingga semua disiapkan oleh keluarga Ajeng. Aisha orang yang menyatukan hubungan mereka justru kini ia disibukkan dengan segala kerempongan yang dilakukan adik iparnya yang begitu cemas mengingat mereka akan menghabiskan malam untuk pertama kalinya dengan seorang pria. Berulang kali Aisha menjelaskan bahwa hal itu lumrah terjadi karena ia pun pernah merasakan hal yang sama yang kini dirasakan oleh Wina sebab saat itu Aisha begit

  • Mahar Sepuluh Ribu    111. Menikahlah Denganku

    Hari berlalu begitu cepat minggu berganti bulan dan kini setahun sudah setelah kejadian di mana keluarga mantan suaminya datang ke rumah bersama ibu dan istrinya. Aisha sudah memutuskan untuk menjalani kehidupan tanpa ada rasa dendam dalam hati.Kabar hukuman tiga puluh tahun sampai di telinganya, namun Aisha yang diam-diam meminta pihak berwajib untuk mengurangi hukuman jika terbukti Wulan telah sadar dan bertaubat. Semua ia lakukan mengingat wanita yang berusaha untuk menyingkirkan dirinya seusia Ibunya, mana mungkin Aisha tega melakukan hal itu. Menghabiskan waktu lama di dalam penjara hal yang sangat ia takutkan."Kamu yakin nak?""Ya, bund, kasihan. Bund tahu kan Tante Wulan itu sudah cukup umur. Melihat Tante Wulan, aku ingat Bunda,"Ajeng tersenyum begitu beruntung memiliki anak seperti Aisha dan Arga yang selalu memikirkan perasaan orang lain meski hatinya terluka. "Apa Bunda tidak setuju, dengan keputusan yang aku ambil ini?""Tentu tidak sayang. Justru sebaliknya Bunda sang

  • Mahar Sepuluh Ribu    110. Permintaan Maaf Esti

    Seperti yang diucapkan semalam pagi ini mereka pergi ke rumah Aisha. Bersama dengan Bu Wiranti dan tentu Ahmad anak mereka. Taksi yang di pesan Ferdi telah sampai mereka gegas naik. Dalam perjalanan tak ada yang membuka suara mereka memilih diam tanpa ingin mengatakan sesuatu, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.Bukan hanya Esti tapi juga Bu Winarti yang juga merasa bersalah pada keluarga Rayyan. Sejak Ferdi berpisah dengan Aisha hidupnya benar-benar berada di titik terendah, bahkan dulu saat Ferdi masih kerja serabutan hidupnya tidak sesulit sekarang.Menyadari hidupnya hancur karena ulahnya yang berambisi untuk memiliki cucu dan harta ternyata menantunya yang di anggap miskin dan tidak berguna itu adalah seorang wanita kaya raya. Sungguh ironis harta yang dia inginkan ternyata ada di depannya, setelah semua terungkap kehadiran cucu menjadi masalah yang terjadi dalam rumah tangga Ferdi dan lagi semua karena keegoisannya kini semua yang ia inginkan menjadi boomerang untuknya."

  • Mahar Sepuluh Ribu    109. Tes DNA

    Esti tercengang mendengar penuturan dari pria di depan yang tak lain tak bukan adalah Ayah tirinya yang pernah menjadi suami dari ibunya. Benarkah yang dikatakan olehnya? Siapa ibu dan siapa dirinya yang sebenarnya? Jika yang dikatakannya benar lalu apa yang ia dapatkan cerita dari ibunya adalah salah semua. Esti terdiam mencerna setiap kata yang tak coba ia dapatkan jawabannya. "Tidak perlu memikirkan apa yang aku katakan ini. Pergilah jaga keluargamu baik-baik apa yang pernah kamu dapatkan dengan cara merebut sesuatu dari orang lain. Maka kamu akan merasakannya juga entah kapan kamu mengalaminya lebih baik bertobat dan tidak perlu mengusik orang yang sudah kamu sakiti dulu agar hidupmu jauh lebih tenang lagi."Tanpa menjawab Esti pergi dari rumah mewah Aisha. Ya, semua begitu suram tak ada yang bisa menjelaskan padanya termasuk tujuan ibunya waktu itu."Kamu dari mana saja Esti? Ibu kewalahan ngurusin Ahmad."Bu Winarti kesal tiga jam yang lalu menantunya pergi tanpa memberikan ka

  • Mahar Sepuluh Ribu    108. Tuntutan Esti 2

    "Esti, jaga mulut kamu. Lancang kamu sebut anakku, sundal. Ternyata kamu tidak bercermin dari kesalahan ibumu. Kamu hadir dalam rumah tangga putriku dan kamu menyalahkan anakku begitu? Sangat menyedihkan. Kamu perempuan yang baik cantik dan masih muda seharusnya kamu menata hidupmu lebih baik lagi tidak perlu mendengarkan apa yang dikatakan ibumu yang tentu mengarahkan kamu ke dalam curang kehancuran, kamu tidak tahu kisah yang sebenarnya terjadi di masa dulu dan kamu hanya mendengarkan apa yang dikatakan Ibumu tanpa bertanya pada kami permasalahan yang sebenarnya. Lihatlah di sini ada orang-orang yang berhubungan langsung dengan masa lalu ibu kamu bisa dengarkan mereka,""Aku tidak peduli dengan mereka yang aku butuhkan sekarang adalah anakmu dan kamu yang harus bertanggung jawab atas kehancuran rumah tanggaku dan ibuku. Terutama putrimu yang sok cantik itu dia harus membebaskan ibuku. Ibuku tidak bersalah semua ini rekayasa putrimu tidak mungkin Ibuku menyakiti orang,"Dari dalam su

DMCA.com Protection Status