Home / Pernikahan / Maaf, Aku Pantang CERAI! / Awal Penyesalan Wisnu.

Share

Awal Penyesalan Wisnu.

Author: Winarsih_wina
last update Last Updated: 2022-10-31 09:20:26
Maaf, Aku Pantang Cerai! (24)

"Apa kau benar-benar mau pergi bersamaku ke Jepang, Al," tanya Erlangga pelan.

"Aku ...."

"Aku mengerti maksudmu. Tak perlu jelaskan apapun lagi," Erlangga memotong ucapan Alea.

Wanita itu menarik napas saat melihat Erlangga berjalan pergi meninggalkannya. pria itu bahkan melepaskan gengaman tangan mereka, apakah Erlangga marah dengan keputusannya untuk bertahan dengan Wisnu dia tak tau.

"Wah pasangan paling serasi di dunia. Wajah kalian kenapa? Apa tak terpuaskan berbagi peluh semalam?"

"Diam! Keluar dari rumahku sekarang. Kalau tidak aku akan panggil polisi."

Alea marah besar mendengar ucapan ibu mertuanya. Berani sekali wanita itu menghina dia dan Erlangga.

"Apa kau tak punya malu perempuan tua. Selama ini kau tak mengiginkan aku jadi menantu, kau bahkan menikahkan Wisnu dengan wanita yang bekerja di klab malam. Kau juga tau wanita itu dalam keadaan hamil waktu itu, daripada kau sibuk menganggu ku lebih baik kau urus anak gadismu, takutnya karena terlal
Winarsih_wina

Klik tanda vote ya kak agar bisa tetap eksis di aplikasi. Jangan lupa baca juga cerita saya yang lainnya: 1. ISTRIKU MINTA CERAI SETELAH AKU TAGIH HUTANGNYA (Tamat) 2. KUNCI BRANGKAS RAHASIA SUAMIKU(ONGOING)

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Erlangga Mencurigai Alea.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (25)"Erlangga sayang tunggu!"Erlangga dan Alea berbalik, untuk melihat siapa yang memanggil dengan nada manja itu. Alea langsung mengenali wanita bertubuh indah dengan pakaian kurang bahan itu."Aiko Wijaya."Alea dan Erlangga menyebut nama wanita itu bersamaan. Setelah itu Alea memberi jarak antara dirinya dan Erlangga."Tuan Erlangga, saya pergi makan siang dulu. Akan kembali sebelum jam makan siang berakhir."Tanpa menunggu persetujuan Erlangga. Alea segera pergi meninggalkan pria itu, untuk menghadapi wanita pilihan orangtuanya.Tit ...tit ...tit ....Alea terkejut saat berada di samping mobil Erlangga. Benda itu berbunyi sebagai tanda kalau kuncinya terbuka."Masuk, tunggu aku sebentar."Alea berbalik setelah mendengar ucapan Erlangga. Dia bingung dengan apa yang harus dia lakukan."Maaf pak Erlangga, saya sedang ingin makan di pinggir jalan. Sebaiknya saya pergi duluan.""Alea! Silahkan pergi kalau mau menyesal karena mengabaikan perintahku."Alea terdi

    Last Updated : 2022-11-01
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Kebahagiaan dalam kepedihan.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (26)"Mas ...."Alea tak melanjutkan panggilannya saat melihat Wisnu melintas di depan rumah. Pria itu bahkan tak menoleh sama sekali, ada rasa sakit namun dia coba tahan, mungkin ini yang terbaik agar pria itu bisa berubah menjadi lebih baik lagi."Masuk Al, sudah sore pergi mandi dan istirahat. Aku tak mau kau sakit, jangan berpikir sesuatu yang tak penting. Aku pulang sekarang."Alea mengangguk lalu masuk ke rumah. Pak Jaja terlihat kembali menutup pintu pagar, setelah memastikan Alea tak lagi berniat keluar dan Erlangga melajukan mobilnya pergi setelah mengantar Alea."Bibi masak apa? Harum banget aromanya."Alea melangkah ke dapur menghampiri pembantunya. Wanita itu melihat di atas kompor ada kolak yang baru mendidih, entah kenapa dia jadi sangat ingin merasakan kolak itu."Mbak Alea, itu masih panas."Alea tak memperdulikan ucapan pembantunya. Dia mengambil mangkok dan menuang sedikit kuah kolak lalu meminumnya."Enak sekali Bi. Bisa di jual kalau begini.

    Last Updated : 2022-11-02
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Hamil Setelah Wisnu Pergi.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (27)"Hamil Dok?"Erlangga tak tau harus merasa bahagia atau sedih saat mendengar kehamilan Alea. Di satu sisi dia senang wanita yang dia cintai ternyata tidak mandul, sedang di satu sudut yang lain dia merasa kalau anak itu akan semakin menguatkan ikatan antara Alea dan Wisnu."Kenapa dengan wajahmu itu, Lang? Jangan bilang kau membawa kabar buruk padaku."Alea mencoba duduk di tempat tidur. Wajahnya terlihat bingung dengan ekspresi Erlangga."Aku hanya bingung harus bilang apa, Al? Ini sungguh kejutan yang luar biasa, sayangnya aku bingung kau akan senang atau sedih setelah mendengarnya?"Erlangga masih belum siap untuk mengatakan pada Alea soal kehamilannya. Dia hanya takut wanita itu semakin stress memikirkan masalah rumahtangganya."Apa ini tentang kehamilanku?"Prang ....Terkejut membuat Erlangga menjatuhkan gelas di tangannya. Alea menarik napas panjang, berarti benar kalau dia sedang hamil sekarang."Miris betul nasibku Lang. Rumahtangga ku kacau-balau

    Last Updated : 2022-11-04
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Menyimpan Kehamilan.

    Maaf, Aku Pantang Cerai!(28)"Jadi kau tak tau kemana Wisnu pergi? Tak bilang atau pamitan gitu?"Sela bertanya setelah dia berada di taman belakang bersama Alea. Sedangkan Erlangga memilih pergi ke kantor, tentu dengan perasaan tak rela harus pergi tanpa Alea."Dia pamitan Sel, hanya tak bilang mau kemana."Alea menitikkan airmata lagi. Meski sudah menguatkan tekad demi merubah nasib pernikahannya, tapi masih saja dia sedih berpisah dengan suaminya. Sela menarik napas saat melihat kerapuhan hati sahabatnya."Pantang cerai tapi kau harus rela terpisah dengan suamimu Al. Terus apa bedanya dengan bercerai, aku masih tak habis pikir denganmu, bisa terpikir hal konyol ini. Aku tak tau apa yang akan Wisnu lakukan kalau dia tau yang sebenarnya terjadi."Sela memeluk Alea yang terus menangis. Sepertinya hormon wanita hamil itu mulai mendominasi perasaan Alea. Jadi semakin cengeng."Kita pergi jalan yuk, daripada kau sedih terus memikirkan Wisnu yang tak tau pergi kemana. Kita habiskan waktu s

    Last Updated : 2022-11-05
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Penyesalan Wisnu Membuatnya Pergi.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (29)WISNU :"Kau pikir pakai otakmu itu Nu. Mau sampai kapan kau menyusahkan ibu, sampai sekarang kau tak mendapat kerja. Kalau begini lebih baik kau pergi, muak ibu melihat wajahmu itu masih saja kau mengurusi Alea sampai babak belur begitu."Aku benar-benar tak menyangka ibu bisa bicara seperti itu. Apa dia lupa kalau semua ini terjadi karenanya, sampai kesialan terus melanda hidupku. Sampai sekarang aku tak tau kenapa bisa terlibat korupsi yang tidak aku makan hasilnya.Semua bermula dari keputusanku mengikuti permintaan ibu. Saat itu aku hanya ingin membuat suasana tenang, tanpa berpikir kalau tindakanku menyakiti Alea. Pernikahan kedua itu hanya siri makanya aku rahasiakan, siapa sangka Alea mengetahuinya. Dia bahkan meminta bantuan Erlangga pria yang sangat mencintainya."Mau apa kau? Kalau mau makan beli sendiri. Itu hanya cukup untuk ibu dan Citra."Sakit sekali hatiku mendengar ucapan ibu. Apa ini balasan atas perbuatan ku pada Alea, berkali-kali dia

    Last Updated : 2022-11-05
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Setelah Wisnu Pergi.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (30)ALEA :"Ibu hanya seorang janda yang menghidupi dua orang anak. Aku mohon pengertian mu jika ibu terlihat keras pada kita, anggap saja itu tanda kasihnya pada kita."Itu ucapan mas Wisnu saat awal kami menikah. Saat itu kami tinggal di rumah ibu mertua, warisan dari bapak mertua. Sebenarnya ibu punya rumah warisan orangtuanya juga, tapi dia tak mau meminjamkan rumah itu pada kami. Lebih memilih rumah itu menjadi tua dan tak terurus."Buat apa sibuk mau tinggal mandiri? Di sini saja kalian bisa menabung dan nanti bisa membeli rumah sendiri."Ucapan ibu memang manis awalnya tapi akhirnya sangat menyakitkan. Apalagi dia bahkan tega meminta mas Wisnu menikah lagi, saat kami sudah sedikit berharta, sedangkan mas Wisnu justru menuruti saran ibunya.Permintaan yang akhirnya membuatku memilih memberi pelajaran pada suamiku dan keluarganya, satu-satunya yang tak aku lakukan adalah cerai, karena mas Wisnu tak sempat menyentuh wanita itu bahkan pernikahan itu gagal t

    Last Updated : 2022-11-07
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Masih Tak Sadar Juga.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (31)"Kasihan sih, tapi kan tidak mungkin aku beri pinjaman tiga juta. Sedangkan dia hanya kerja serabutan, di tempatku saja cuma sehari mencuci baju, bagaimana bisa aku beri pinjaman sebanyak itu tanpa jaminan."Aku yang sedang ingin membeli udang ke tukang sayur. Sayup mendengar gosip itu entah siapa orang yang mereka jadikan bahan obrolan pagi ini."Alea, syukur kau keluar dari rumah. Aku lihat kau jarang kelihatan, pasti kau belum tau gosip hangat keluarga suamimu."Aku menarik napas saat salah satu wanita pengosip itu menegurku. Rasanya ingin pergi saja tapi belum sempat membeli udangnya."Iya Mbak, maaf tapi saya tidak suka bergosip. Sayang amal ibadah saya yang tak seberapa ini."Aku mencoba tersenyum agar wanita itu tak sakit hati. Sayangnya aku salah, wanita itu justru membuatku marah dengan mulutnya."Aku rasa bukan karena tak mau bergosip. Kau hanya tak ingin kalau orang lain tau siapa kau sebenarnya, wanita serakah yang tak tau diri. Kau menguasai u

    Last Updated : 2022-11-09
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Membungkam Adik Ipar.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (32)"Keluar kau Mbak Alea!" Terdengar teriakan dari halaman rumah. Aku segera keluar untuk melihat mau apa lagi gadis itu."Maaf Mbak, saya tidak bisa membuka pagar karena pak Erlangga sudah memberi perintah, untuk tidak membuka pagar untuk kedua orang wanita itu."Sudah aku duga sejak melihatku pulang dari rumah ibu mertua semalam. Erlangga sangat marah apalagi dia dengar soal ibu yang menghinaku. Kali ini aku tak lagi bisa meminta pada Erlangga untuk memberi keringanan pada ibu dan adik mas Wisnu, mereka memang tak bisa di perlakukan dengan baik."Ada apa lagi kau kemari, Cit? Aku rasa tak ada lagi hubungan antara kita, sejak kau tawarkan Wanda pada suamiku, mulai sekarang jangan harap aku memiliki belas kasihan padamu lagi."Tanpa membuka pintu pagar aku bicara dengan adik iparku itu. Raut wajahnya terlihat kesal tapi aku tetap tak perduli, entah kenapa dia datang ke rumahku dan marah-marah."Aku juga tak sudi punya hubungan denganmu Mbak. Aku hanya ingin t

    Last Updated : 2022-11-12

Latest chapter

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Ending.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (156)"Mama pasti tidak lupa di mana tempat itu? Lihat kain yang di kenakan Aino. Mama tidak lupa kan dengan hadiah istimewa itu?"Erlangga tertawa puas hingga menangis. Alea semakin mengeratkan pegangan tangannya, dia tau Erlangga tengah kembali ke masa paling menyedihkan dalam hidupnya."Siapa jalang yang sebenarnya, Ma. Aku kasihan melihatmu tapi kau sendiri yang menginginkannya, gadis yang kau puja setinggi langit justru wanita mainan suamimu. Dia di puaskan sebelum memuaskan dirimu, mereka bahkan bercinta di tempat tidur yang kau persiapkan untuk acara ulang tahun mu, bahkan mengunakan baju yang sama seperti milikmu. Saat kau mengerang di atas tubuh pria ini, dia tengah membayangkan bercinta dengan Aino buka dengan wanita tua sepertimu."Erlangga menuding jarinya pada sang mama. Terlihat kurang ajar jadi Alea menarik tangan itu dan mengecupnya, membuat Erlangga segera mengusap wajahnya dengan kasar."Rekaman ini yang suamimu minta sebelum mengirim ku ke pe

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Membuka Rahasia Kelam Masa Lalu.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (155)"Apa yang kau lakukan perempuan sialan? Kau menghancurkan perusahaan papaku!"Jennie berteriak seperti orang gila. Dia berusaha menyerang Alea, namun di saat yang tepat seseorang mendekap erat Alea."Jangan berani menyentuh istriku. Kalau tidak kau akan bernasib sama seperti perusahaan papamu, coba saja jika kau ingin membuktikannya."Jennie terkejut mendengar suara dingin di depannya. Dia tak menyangka Erlangga akan datang tepat waktu, dia sudah merencanakan penyerangan pada Alea, tapi tetap saja ketahuan."Dia hanya seorang janda beranak satu, Angga. Kenapa kau begitu mencintainya bahkan mengabaikan aku dan Aino."Jennie benar-benar tak habis pikir pada otak Erlangga. Dia sudah begitu lama berada di sisi Aino, tapi tak membuatnya ingat pada dirinya yang selalu ada ketika Erlangga bertemu Aino."Kau pasti tak bisa melihatnya karena matamu sudah buta. Wanita itu tak hanya cantik wajahnya tapi juga hatinya, sesuatu yang tak kau miliki begitu juga dengan Ai

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Hubungan Jennie Dan Aino

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (154)"Selamat siang Bu Alea, bisakah kita bicara sebentar. Saya ada hal penting untuk dibicarakan dengan Bu Alea."Alea menatap wanita yang ada di depannya. Wanita yang baru-baru ini membuatnya pusing, sekarang dengan berani dia mengajak bicara. Apakah pelakor memang tak takut lagi dengan kuasa istri sah."Apa yang ingin anda katakan? Silakan saya akan mendengarkan."Alea memberi kesempatan pada Jennie untuk bicara. Dia ingin tau apa yang wanita ini inginkan, dia juga ingin tau sampai mana kebohongan Erlangga."Sebelumnya saya minta maaf, karena telah membuat Bu Alea dan pak Erlangga menjadi salah paham. Sebenarnya saya memang tak mengenal pak Erlangga sebelum saya pergi ke kantornya, kebetulan saat itu kami bertemu dan satu lift."Alea tersenyum tak menyela penjelasan Jennie. Jari tangannya mengetuk pelan meja, membuat Jennie sedikit gelisah. Ketukan jari Alea berhenti saat pelayan kafe datang membawa pesanan mereka."Silakan nikmati dulu minuman yang anda pe

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Siapa sebenarnya wanita itu.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (153)Erlangga mendesah kesal, sembari menatap ruangan sang istri yang terlihat kosong. Wanita itu benar-benar marah hingga tak mau bicara dengannya, bahkan dia rela pindah ke kantor agar ayah dan ibunya tak curiga. Kalau anak dan menantunya sedang ribut, tapi begitu di kantor dia menutup ruangannya dan menghabiskan waktu dengan kedua anaknya. Pintu semua terkunci, jadilah Erlangga tak bisa masuk. Kalau Erlangga tidur di kamarnya, Alea dan kedua anaknya tidur di ruangan Alea, mengunakan tilam lantai."Bos, makan siang sudah siap."Dani berkata pelan sembari menatap kaca pembatas ruangan yang sudah tertutup gorden. Kemudian dia berbalik dan menatap si Bos yang terlihat kacau, jangankan makan, minum saja si bos tak mau."Dan, aku tunggu di ruanganku. Tetap di tempatmu." Melihat Alea muncul di pintu ruang istirahat. Erlangga hendak menemuinya, tapi Alea segera memberinya peringatan untuk tidak bergerak.Dani hanya bisa menggaruk kepalanya. Setelah melihat pintu

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Gadis itu Jennie?

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (152)"Selamat siang Bu Alea, saya perwakilan dari perusahaan Samudra Jaya. Saya ada janji dengan pak Erlangga, tapi di arahkan untuk bicara dulu dengan anda."Alea menjabat tangan wanita yang baru saja menemuinya. Sepertinya wanita ini belum tau prosedur di perusahaan Erlangga."Iya silakan duduk, mohon maaf kalau boleh tau nama anda ....?"Alea bertanya karena sejak tadi wanita ini belum memperkenalkan dirinya. Dia melihat wanita ini sering melirik ke arah ruangan Erlangga, walau suaminya tak bereaksi tapi dia sedikit tak menyukainya."Di perusahaan ini memang seperti prosedurnya. Tamu pria bertemu dengan pak Erlangga sedangkan tamu wanita bertemu istrinya. Pria di sana itu suami saya jadi jangan tergoda dengannya."Alea tertawa seolah ucapan hanya bercanda. Wanita di depannya juga tertawa walau terdengar garing. Alea heran karena sampai sekarang wanita ini belum menyebut namanya sama sekali."Maaf sekali lagi saya harus memanggil nyonya atau nona?" tanya Ale

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Lepas Tangan Dengan Urusan Mantan Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (151)"Assalamualaikum Bu," ucap Alea."Mau apa kau kemari? Mau menertawai kemalanganku ini," tanya Bu Wastika."Bu, sekali saja jangan berpikir buruk padaku. Sejak awal menikah dengan mas Wisnu ibu tau pasti, kalau aku berusaha keras berbakti padamu, karena saat itu aku tak tau masih memiliki orang tua. Jadi aku menganggap ibu sebagai orang tuaku sendiri, apa yang tak ku lakukan untuk kalian semua. Jadi pembantu gratisan aku juga rela, tapi apa pernah kalian menganggap ku? Tidak sama sekali.Ibu terus membenci dan memfitnahku, di depan tetangga bahkan di depan suamiku sendiri. Seolah senang aku diam ibu terus berulah, hingga akhirnya menikahkan suamiku dengan wanita lain. Jika wanita itu baik mungkin aku bisa terima bermadu, tapi wanita itu seorang pelacur yang hamil bukan anak mas Wisnu. Katakan Bu, tidakkah ibu yang telah begitu kejam padaku dan mas Wisnu?"Alea menyeka airmatanya dia sudah tak tahan lagi. Semua yang dia pendam selama ini akhirnya keluar dar

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Mengurus masalah mantan mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (150)"Ada apa? Aku lihat melamun aja daritadi."Erlangga merentangkan tangannya agar sang istri tidur beralas lengannya. Sejak kembali dari beli makanan bersama ibunya, Alea terus diam seolah memikirkan sesuatu."Ini soal ibunya mas Wisnu. Tadi tak sengaja aku melihatnya sedang memulung, apa begitu parah nasibnya, Yank. Apa kau tak ada cara untuk membantunya tanpa berurusan soal uang?"Erlangga menarik napas setelah mendengar ucapan istrinya. Dia memang sudah tau tentang ibunya Wisnu tapi dia belum tau cara untuk membantunya."Kalau kita beri uang pasti nanti dia akan terus meminta. Satu-satunya cara kita memang harus tega padanya, tapi hati ini juga tak kuat melihatnya seperti itu."Kembali Erlangga menarik napas panjang. Masalah Bu Wastika memang susah di selesaikan, karena wanita ini keras kepala dan juga serakah."Hentikan Lang, geli ih."Tiba-tiba Erlangga mengecup leher Alea karena melihat wanita itu mulai melamun lagi. Dia memang tak bisa membuat sang i

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Nasib Mantan Ibu Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (149)"Ini benar-benar luar biasa. Aku akan punya cicit lagi," ucap tuan Dirga."Iya Kek, kemungkinan anak kami ini perempuan. Doakan saja agar kelak ada lagi perempuan terlahir dari rahim Alea, jadi keturunan anak perempuan bisa lebih banyak," ujar Erlangga.Plak ...."Ini saja belum lahir tapi kau sudah bermimpi punya anak lagi."Alea memukul pelan tangan sang suami. Dia tak habis pikir dengan apa yang Erlangga inginkan."Kita harus punya rencana, Yank. Bunda anak perempuan satu-satunya, kau juga begitu jadi kita harus berjuang untuk punya anak perempuan lebih banyak."Lang, kau mau aku mutilasi gak itu mu. Enak aja kalau ngomong, lahir kan dulu anak ini baru kita pikirkan yang lainnya," ucap Alea lagi."Yakin mau dimutilasi? Ingat kalau itu tak ada kau tak punya pegangan kalau tidur."Erlangga tertawa saat melihat wajah sang istri yang memerah. Untung mereka bicara berbisik kalau tidak bisa makin malu Alea."Kalau boleh kakek minta. Bisakah acara tujuh bulan

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Rupanya Salah Paham.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (148)"Yank, syukurlah aku sudah bangun. Tolong jangan membuatku takut."Alea terpaku melihat Erlangga memeluknya sembari menangis. Dia masih tak mengerti apa yang terjadi, hanya saja tadi dia bermimpi tentang Wisnu. Membuatnya percaya kalau dia adalah pendosa yang sebenarnya."Tolong pergilah, Yank. Aku minta maaf kalau selama ini bersalah padamu, katakan pada Jenie aku juga minta maaf. Sekarang kembalilah padanya aku akan mengurus perceraian kita."Alea sudah menguatkan hatinya untuk berpisah dengan Erlangga. Dia sudah tau apa yang terjadi memang salahnya, jadi dia rela kehilangan pria sebaik Erlangga."Apa kau dengar sayangku Jennie. Cepatlah datang papi dan mami menunggumu."Alea tersentak mendengar ucapan Erlangga di depan perutnya. Dia masih tak mengerti tapi Erlangga tak mau menjelaskannya, dengan kesal dia menarik rambut sang suami membuatnya mengangkat kepalanya."Apa maksudmu memanggil nama Jennie di depan perutku. Memangnya perempuan itu ada di sana,

DMCA.com Protection Status