Share

6. Dua Gadis Bodoh

Penulis: Lefkilavanta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-11 10:10:39

Bahagia datang menghampiri bersama nyaringnya bel yang berdering tegas mengudara. Membiarkan seluruh siswa dan siswi untuk berhambur keluar ruang kelas dan kembali ke peraduan mereka di dalam nyamanya rumah bersama ayahanda juga sang ibunda tercinta. 

Gontai sedikit malas langkah sepasang kaki jenjang milik gadis berjaket merah maroon yang kini memutuskan untuk lekas kembali ke rumahnya selepas bel pulang dibunyikan. Memangnya Xena ingin berbuat apa lagi sekarang? Bersua dan bercengrakama ringan dengan kekasih hati atau laki-laki yang menjadi idamannya layaknya teman-teman sebaya dengannya sekarang ini? Jika Xena punya orang istimewa seperti itu, maka ia akan melakukannya.

Malik? Tidak! Remaja sialan itu akan mengacaukan banyak hal kalau-kalau Xena datang dan bersua dengannya. 

Netranya sayu menatap jalanan yang ada di depannya. Beberapa langkah lagi, Xena bisa dinyatakan keluar dari lingkungan sekolah selepas garis gerbang di depannya itu ia lewati menggunakan sepasang kaki jenjang miliknya. 

"Xena Ayudi Bridella?" Seseorang menyela langkahnya. Membuat gadis dengan rambut pekat yang diikat separuhnya itu kini menoleh. Terpaksa menghentikan langkah kaki jenjang nan ramping miliknya untuk meladeni gadis yang kini tegas berjalan mengarah padanya.

Semakin dekat, perawakan dan penampilan gadis itu semakin kuat tertangkap oleh sepasang netra indahnya. Penampilan sang gadis bak orang kaya yang diberikan fasilitas berlebih oleh kedua orang tuanya. Sepatu mahal bermerk menghias di atas kakinya. Ada satu akresesoris mahal yang berkilau kala sang surya menerpa permukaan benda yang terbuat dari besi itu. Parasnya? Jikalau menyinggung soal paras, gadis berambut pendek sebahu dengan dua anting panjang berkilau indah yang menggantung di kedua ujung telinganya itu sangat cantik! Senyumnya anggun, seanggun caranya berjalan mendekat pada Xena. Matanya bulat sedikit naik dengan bulut mata tipis nan lentik. Alisnya melengkung bak pelangi yang muncul selepas badai datang menghantam bumi. Ada satu tahi lalat di sisi mata kirinya. Kalau tersenyum, sepasang mata indah itu tegas melengkung bulan sabit. Giginya putih nan rapi. Kulitnya pun bersih tak ada luka yang menghiasi.

Fisiknya? Hanya tinggi tak semampai. Sebanding dengan fisik Xena kalau disejajarkan dengan baik. Hanya saja, gadis itu sedikit cantik parasnya ketimbang Xena Ayudi Bridella.

"S--siapa?" tanya Xena sedikit ragu. Entah ia hanya harus tersenyum untuk mengiringi pertanyaan singkat darinya itu, atau Xena juga butuh mengulurkan tangannya untuk menyambut akrab kedatangan gadis yang asing untuknya.

"Hela." Gadis itu mengulurkan tangannya. Tersenyum ramah pada Xena.

Xena diam. Ragu menerima uluran tangan gadis yang terlihat ramah padanya meskipun ini adalah kali pertamanya mereka bersua.

"Hela Ileana. Lo bisa panggil gue Hela." Gadis itu mengimbuhkan. Cepat meraih uluran tangan Xena yang terkesan ragu sebab sedang menaruh curiga padanya.

Untuk apa gadis yang baru saja memperkenalkan dirinya dengan nama Hela Ileana itu datang dan menghentikan langkahnya hanya sebab ingin berkenalan dengan Xena?

Jika diingat-ingat dengan baik, Xena adalah si gadis introvert yang tak suka berinteraksi dengan banyak orang luar nan asing. Xena memang makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang juga teman untuk menjalani kehidupannya, namun gadis cantik itu bukan tipe orang yang akan memperluas pertemanan jikalau ia tak benar-benar membutuhkannya. Sebab Xena benci lingkungan dengan hubungan lingkup besar yang akan menimbulkan banyak masalah nantinya.

"Gue denger lo nolak malik siang ini," tukasnya tak mengurangi sedikit pun senyum yang mengembang di atas paras cantiknya.

Malik lagi! Harusnya Xena tau, kalau ada gadis cantik atau orang asing yang datang padanya hari ini tentu Malik adalah sebabnya. Berani taruhan, Hela pasti akan memaki Xena sebab sudah menyia-nyiakan kesempatan emas yang belum tentu datang untuk kedua kalinya.

"Thanks," sambungnya menarik uluran tangan miliknya. Melepaskan genggaman jari jemarinya untuk tak lagi menggenggam jari jemari Xena sebagai salam pertemuan yang sopan.

Terimakasih? Baru saja gadis itu mengucapkan kalimat tanda terimakasih hatinya sebab Xena sudah menolak si tampan Abian Malik Guinandra?

"Sebenernya gue udah suka sama Malik dari dulu. Tapi Malik selalu tarik ulur perasaan gue. Gue kira, Malik cuma pengen mengulur waktu untuk memantapkan hatinya, tapi ternyata dia suka sama lo."

Xena tersenyum kecut. Menanggapi kalimat panjang yang diucap oleh gadis di depannya itu sukses membuat Xena benar-benar hanya bisa membukam mulutnya sendiri sebab apa yang dikatakan Hela untuk menutup kalimatnya itu tidak benar adanya. Malik tak pernah menyukainya. Kalimat yang ditujukan padanya tadi siang hanyalah bahan balas dendam si remaja sialan itu untuk mempermalukan Xena di depan semua warga sekolah Cakra Binanta.

"Gue pikir lo akan nerima perasaan Malik tadi." Gadis di depan Xena memungkaskan kalimatnya. Kini mulai berjalan dengan Xena yang mengekori untuk menyamakan langkahnya dengan Hela Ileana. Jikalau dirasa dengan benar, gadis cantik di sisinya itu enak juga kalau diajak berbincang ringan seperti ini. Tak terkesan sok kenal sok dekat walaupun ini adalah kali pertama mereka berjalan dan berbincang seperti layaknya seorang teman dekat. Meskipun kalau dilihat, hanya Hela-lah yang banyak berbicara di sini.

"Kenapa lo nolak Malik?" tanya Hela menyela langkah keduanya. Sukses mencuri perhatian Xena yang kini menoleh tegas ke arahnya. 

Pertanyaan itu lagi. Jujur saja, siang ini Xena membenci pertanyaan itu datang padanya untuk kesekian kalinya. Kalau Xena bisa berucap dengan jujur, maka Xena akan mengatakan pada mereka semua bahwa si remaja sialan yang sudah mempermainkan dirinya dan membuatnya malu di depan semua orang adalah saudara tiri yang didapatnya kala janji suci diucap oleh sang mama juga sang papa tiri.

"Karena gue gak tertarik," kekeh Xena mencoba untuk akrab. Dusta! Mau sampai kapan ia harus menaruh banyak dusta kebohongan untuk menutupi kebohongannya yang lain?

"Gak tertarik?"

Xena mengangguk. Tersenyim tipis sembari mengerang ringan untuk memberi respon pertanyaan dari Hela barusan.

"Lo gadis yang unik juga."

"Sejak kapan lo suka sama Malik?" sahut Xena dengan nada ringan.

"Sejak pertama kali masuk ke sekolah ini dan melihat Malik."

"Malik tahu soal ini? Maksud gue, biasanya 'kan ada cewek—"

"Gue pernah nyatain perasan ke dia. Tapi Malik nolak gue."

Xena menoleh. Sialan tak tahu diri saudara tirinya itu, bagaimana bisa ia menolak perasaan gadis secantik Hela Ileana begini?

"Dan lo gak nyerah buat dapetin hati dia?"

Hela menggelengkan kepalanya. "Itu sebabnya gue nemuin lo sekarang, Xena." 

Gadis bersurai panjang sedikit ikal di ujungnya itu menoleh. Kalimat yang baru saja diucapkan oleh Hela barusan itu terdengar begitu acak dan ambigu. Memangnya apa guna Xena untuk hubungan cinta sepihak milik Hela dan Malik?

"Gue pengen lo bantuin gue buat deket sama Malik."

Xena memincingkan matanya. Samar dahinya berkerut sebab ia masih belum bisa mencerna apa maksud dari kalimat milik Hela barusan.

"Deketin Malik. Cari tau tentang apa yang disukai Malik dan apa yang gak disukai dia."

"Untungnya buat gue?" sela Xena mengerutkan sisi matanya. Gadis yang dilontari pertanyaan hanya tersenyum ringan. 

"Lo suka sama Daffa 'kan?"

Xena terdiam. Bagaimana bisa gadis ini mengetahuinya?

... To be Continued ...

Bab terkait

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   7. Fakta Mengejutkan Di Balik Senyuman

    "Lo suka sama Daffa 'kan?" Kalimat itu sukses membungkam rapat mulut Xena untuk tak lagi banyak berkata menanggapi gadis baik yang baru saja ditemuinya beberapa menit yang lalu.Bagaimana Hela Ileana mampu mengetahui apa yang ada di dalam hati Xena Ayudi Bridella saat ini? Jikalau mengingat dengan benar, Xena tak pernah menceritakan pasal rasa bodohnya pada si teman dekat Dania Arabela dan Nea Oktaviana. Apalagi, kalau sampai membongkar keluar rahasia yang disimpannya rapi di dalam hati terdalamnya itu. Hela seorang peramal? Ah! Xena rasa itu terlalu tidak mungkin untuk dibenarkan."Kenapa diem?" tanya Hela sedikit memiringkan kepalanya untuk bisa menatap perubahan paras cantik milik Xena Ayudi.Hela tersenyum ringan. Mengulurkan tangannya kemudian menepuk bahu gadis yang berjalan di sisinya itu. "Maksud gue, bukankah semua cewe di sekolah ini suka sama Daffa? Kalau gak Daffa, pasti Malik."Xena menoleh cepat. Sejenak membulatkan matanya kal

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   8. Serumah Tak Sedarah

    Daffa mulai menelisik setiap bagian ruangan yang kini melindunginya dari sengatan sinar senja yang agung datang untuk menutup hari. Sesekali menoleh pada Malik yang baru saja mengambil satu kursi kecil untuk duduk dan menemaninya sembari menunggu Xena keluar dengan membawa nampan berisi jajaran gelas serta beberapa makanan ringan untuk menyambut kedatangan Daffa Kailin Lim.Remaja kerempeng yang baru saja melepas jas almamater kebanggaannya itu kini kembali menatap aneh penampilan Malik sore ini. Celana pendek selutut yang dibuat dari kain bermotif kotak-kotak, satu kaos tipis berkerah O tanpa motif atau corak yang menghiasi. Sepasang sandal jepit menghias di bawah kakinya. Tak ada seragam atau jaket serta tas punggung yang menghiasi penampilan ala kadarnya saat ini. Seakan fakta sudah memberi tahu Daffa, bahwa Malik adalah tuan rumah bersama gadis cantik Xena Ayudi Bridella."Lo beneran tinggal di sini?" tanya Daffa akhirnya menyela. Menarik fokus milik Malik dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   9. Aku (Tak) Mencintaimu!

    "Lo beneran ngusir Daffa dari rumah gue?" Xena terus saja menghujani pertanyaan yang sama untuk remaja jangkung di depannya. Berusaha mengabaikan adalah hal yang dilakukan oleh Malik kala sang saudara tiri sudah mulai dengan sikap cerewet nan menyebalkan miliknya."Malik!" bentak Xena kala jengkel mulai dirasa sebab sikap tak acuh dari remaja yang baru saja ingin masuk ke dalam ruang kamarnya di lantai atas."Hm. Gue ngusir dia. Puas?" Malik akhirnya menyahut. Menatap Xena yang tegas memincingkan matanya sebab remaja jangkung di depannya itu menjawab dengan nada enteng bak tak ada dosa selepas mengusir tamu istimewa miliknya.Jika diingat dengan baik, Daffa tak pernah sekalipun datang hingga mampir masuk ke dalam rumah Xena. Duduk sebagai seorang tamu baik yang disuguhkan dengan segelas minuman dingin buatan sang tuan rumah.Hari ini fakta itu terpatahkan. Daffa datang dan duduk di atas sofa tengah ruangan. Bahkan, Xena menyambutnya dengan senyum

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   10. Malam Pengakuan (Pertama)

    Malam datang menghampiri bersama gelap dan hawa dingin yang khas. Suara kerikan jangkrik memecah keheningan yang ada. Menyita fokus gadis yang kini menyandarkan tubuhnya di jajaran pagar besi penyangga yang berdiri tegap mengelilingi sisi balkon rumahnya. Ini adalah hobi Xena kalau malam sepi dan membosankan datang menyapa. Tak ada film atau drama korea dengan aktor tampan penyejuk mata dan pikirannya yang sedang 'amburadul' malam ini. Bukan pasal Malik, namun pasal kehidupan remaja miliknya yang amat sangat membosankan sebab datar tak ada gunung, lubang atau genangan yang bisa diibaratkan sebagai tantangan dalam dirinya menjalani kehidupan masa remaja.Jikalau kata orang, masa muda adalah masanya orang-orang bisa menggila. Berlaku ini itu dengan tingkah konyol nan aneh yang kadang meresahkan. Darah muda adalah darahnya orang berjiwa bebas dengan jiwa semangat motivasi yang tinggi. Mencoba ini itu untuk bisa menjadikannya sebagai pengalaman yang akan diceritakan k

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   11. Malam Pengakuan (Kedua)

    Remaja jangkung di depannya menghela napas ringan. "Karena hanya itu yang bisa gue lakuin sekarang."Xena terdiam. Bahkan seorang Abian Malik Guinandra pun mampu mencintai seseorang dalam diam. Memilih untuk tidak mengubah apa-apa yang sedang berjalan saat ini dengan satu alasan pasti, bawah Malik takut akan banyak hal yang berubah jikalau ia mengatakan hal yang menjadi fakta dalam perasaannya sekarang ini."Kenapa lo tanya kayak gitu?"Gadis yang tadinya tegas menatap luas bentangan cakrawala kini memutar posisi duduknya. Berhadapan dengan si saudara tiri dengan posisi duduk bersila rapi seakan sedang mempersiapkan posisi ternyaman untuk mulai berbincang serius dengan remaja jangkung di depannya itu."Sebenernya gue menyukai seseorang." Xena mulai membuat pengakuan. Memancing reaksi lain sedikit berbeda ditunjukkan oleh Malik saat ini. Terkejut? Sedikit. Hidup bertahun-tahun dengan seorang gadis cantik bernama Xena Ayudi Bridella dan menjabat sebagai saudara

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   12. Teman Baru untuk Xena

    Fajar datang membawa hangatnya sinar sang surya. Bersama dengan riuhnya suasana sekolah kalau bel masuk untuk mengumpulkan berbagai macam bentuk dan sifat siswa siswi sekolah menengah atas Cakra Binanta. Tegas gadis itu melangkah menyusuri lorong sekolah. Lelah selepas berdesakan dengan para penumpang bus yang membawa tubuhnya menyusuri padatnya jantung negara kemudian berhenti tepat di halte bus sebelah sekolahnya. Selepas itu, Xena harus kembali berjalan sedikit jauh memutar untuk sampai ke depan gerbang utama yang biasa menjadi akses seluruh warga sekolah untuk keluar dan masuk lingkungan sekolah.Kini hanya tinggal menyusuri satu lorong saja, Xena sudah bisa dinyatakan sampai ke dalam kelasnya sebelum bel berbunyi dan menyisakan lima belas menit pertama. Sebenarnya ada Malik yang siap menghantar dan menjemputnya pulang menggunakan moge yang diberikan sang papa satu tahun lalu genap di hari ulang tahunnya. Akan tetapi, mengiyakan tawaran si saudara tiri sama dengan X

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   13. Remaja Tampan, Malik.

    Bel sekolah nyaring berbunyi. Menyentak seluruh penghuni sekolah untuk berhamburan keluar menemukan tujuan baru mereka. Untuk Nea Oktaviana, tujuannya selepas pulang sekolah adalah menyambangi kafe favoritnya dengan sang kekasih ditemani oleh dua teman guna meramaikan suasana. Gadis berambut pendek dengan poni tipis itu kini menyandarkan tubuhnya di dinding sisi pintu kelas yang terbuka lebar. Menunggu Xena untuk datang sebelum akhirnya memutuskan berjalan menyusuri lorong untuk keluar dari lingkungan sekolah.Untuk Hela? Siapa yang peduli dengan orang baru sekarang ini? Toh juga, Hela sudah menyetujui ajakan dari Nea tadi pagi. Jadi, Hela yang harusnya mencari Nea juga Xena. Bukan Xena dan Nea yang harus mencari gadis cantik si 'dewinya' sekolahan itu."Xena," panggil Nea kala gadis yang ditunggu menampakkan batang hitungnya.Xena menoleh. Mengubah arah langkah kakinya untuk mendekat pada si teman dekat yang melakukan aktivitas sama dengannya."Gue mau k

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-13
  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   14. Rahasia Seorang Remaja Tampan

    Motor gede milik remaja ber-helm hitam itu kini tegas membelah jalanan padat Kota Jakarta. Sesekali terhenti sebab lampu merah menyala dan berbelok untuk mengikuti alur jalanan yang sedang tempuhnya untuk menyambangi tujuan yang begitu asing untuk Xena sebab Malik tak mengatakan apapun selepas ia menyetujui tawaran mengiurkan si saudara tirinya itu.Mengkhianati Nea dan Daffa juga Hela yang sudah menunggunya di kafe biasa tempat mereka bersua kalau hari libur datang dengan mengirimi sebuah pesan singkat pada gadis berambut pendek, si teman sebangku. Dalam pesan singkat itu, Xena mengatakan bahwa ia tak bisa datang sebab panggilan tiba-tiba dari mamanya untuk menyuruh Xena pulang lebih awal hari ini. Tak bisa banyak membatah, pesan balasan yang diterima gadis itu hanyalah sebuah persetujuan yang memungkaskan kalimatnya dengan pemberian semangat untuk Xena Ayudi Bridella.Moge yang ditumpanginya kini memelan. Menyisih dari padatnya jalanan kota kemudian menepi di salah s

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-13

Bab terbaru

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   190. Ending : Kisah terakhir kita

    Ini bukan pertemuan mereka yang terakhir, itulah yang ingin Xena katakan lewat kehadiran dan tatapan matanya untuk Bara. Ia meminta polisi untuk menemui teman juga mantan kekasihnya itu. Perpisahan dan akhir sidang harus dirasakan dengan perasaan yang ikhlas dan lapang dada, Xena ingin memberikan kesan itu pada remaja yang baru saja meletakkan pantatnya di atas kursi. Bara tak berucap apapun. Ia terus memandang Xena. Wajahnya tak sesayu dan tatapannya tak senanar sebelumnya. Gadis itu lebih terlihat 'hidup' dengan polesan make up yang khas seorang Xena Ayudi Bridella. Suasana yang ia dapatkan dari Xena mulai kembali lagi."Kenapa lo menemui gue lagi?"Xena tersenyum manis. Ia meraih ujung jari Bara dengan perlahan-lahan. Remaja yang ada di depannya mulai menatap dengan aneh. Ia tak bergerak, terus mengikuti apa yang dilakukan Xena padanya sekarang. Gadis itu mulai menggenggam ujung jari-jari miliknya lalu menatap Bara dengan penuh kehangatan

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   189. End of Troubles

    "Pengadilan menyatakan terdakwa atas nama Haidar Bara Ivander terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan, penculikan dan penyekapan kelas ringan, serta penganiayaan kelas ringan. Untuk itu pengadilan menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara 10 tahun ditambah dengan pidana penjara 2 tahun dan ditambah dengan pidana penjara 6 bulan. Menetapkan lamanya terdakwa di tahan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan selama 2 tahun mengingat usia terdakwa yang masih remaja. Pengadilan memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan dengan denda sekurang-kurangnya adalah 20 juta rupiah. Demikian putusan pengadilan ditetapkan."Ketokan palu terdengar begitu tegas menggema di ruangan. Remaja jangkung dengan pakaian khas seorang tahanan kota itu hanya bisa mengangguk. Tak ada yang disanggah. Pengacaranya pun nampak diam dan mulai pasrah. Tak perlu waktu yang lama, tak perlu drama ini itu untuk mengurung si iblis

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   188. About Friends (2)

    Rumput hijau yang menyejukkan mata dan hati. Mendamaikan perasaan yang sedang riuh bergemuruh di dalam jiwa saat ini. Malik memutuskan untuk mengikuti setiap langkah yang diambil oleh Zain pagi ini. Ia ingin berbicara banyak dengan laki-laki yang sudah menjadi temannya itu. Ia tak benar-benar membenci Zain. Hanya saja, siapa dingin Zain padanya membuat Malik menjadi sedikit jauh dari temannya itu. Sebenarnya di dalam lubuk hati yang dalam, ia tak pernah menyimpan dendam untuk remaja berponi naik ini. Hanya saja, ia iba. Zain terlalu lama menyimpan rasa sakitnya sendirian. Selepas kematian Tara, remaja itu menjauhi Malik dan memutuskan untuk menghilang dari peredaran. Baru beberapa bulan yang lalu ia kembali datang dengan Aksa yang membawanya penuh luka dan darah segar yang mengalir dari beberapa bagian tubuhnya.Memang, permusuhan keduanya sedikit unik. Tak ada pertengkaran juga perkelahian. Malik selalu memaafkan bagaimana perilaku Zain padanya. Toh juga, ada a

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   187. About Friends (1)

    Semilir hawa bayu mengiringi langkah keduanya membelah trotoar jalanan yang menjadi jalur utama untuk mereka saat ini. Jalanan Kota Jakarta yang ramai, padat, dan tak pernah sepi juga sela. Selepas keluar dari bangunan kantor polisi, keduanya kini memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak dan mampir ke sebuah tempat untuk menikmati liburnya hari ini. Tanggal merah, hari penting untuk negara. Namun, surganya bagi para pelajar. Mereka diberi jeda satu untuk merilekskan otak dan hati mereka. Menikmati suasana kota di pagi hari sampai senja datang menutup kisah nanti sore. Malik dan Xena merasakan semua itu. Sedikit demi sedikit perasaan yang mengganggu di dalam hati mereka mulai hilang begitu saja. Semua masalah yang datang mulai surut bak gelombang air laut di malam hati. Rasanya sedikit tenang, mereka bisa menjalani hidup sesuai dengan apa yang mereka inginkan saat ini. Menjalin hubungan sederhana dan mulai merajut kasih juga cinta untuk melalui masa muda. Malik

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   186. Perasaan ku

    Malik menatap wajah wanita tua yang ada di depannya saat ini. Pandangan matanya terus saja tertuju pada Sarah yang baru saja datang menghadang langkahnya. Sepasang mata dengan lensa pekat itu mulai menatap sayu dan nanar wajah mantan anak tirinya itu. Penuh luka, identik dengan apa yang terjadi pada sang putri kemarin malam. Kata Xena selepas ia sukses membuat mamanya menangis dengan keadaan wajah dan tubuhnya yang kacau, ia melegakan hati wanita tua itu dengan mengatakan bahwa untung saja Malik datang menyelematkan Xena dari Bara. Katanya, juga. Malik terluka sama dengan apa yang dialami oleh Xena. Gadis itu juga mengimbuhkan kalau yang menghantar dirinya sampai gerbang depan malam-malam begini adalah Abian Malik Guinandra, tetapi kala disuruh mampir untuk mengobati lukanya, Malik menolak. Alasannya hanya satu, ia tak mau membuat Sarah kembali kacau dengan dua luka di dalam hatinya selepas mendapatkan dua putra dan putrinya pulang dalam keadaan seperti itu. Toh juga ada papanya di

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   185. Hati Yang Terluka.

    Bara mengetukkan ujung jari jemarinya di atas meja kayu yang ada di sisinya. Ia bersandar tepat di atas kursi sembari menyilangkan kaki dan menatap ke arah gadis yang masih tak sadarkan diri selepas ia menyiksanya habis-habisan. Bara memukul wajah Xena. Sisi bibir gadis itu tergores dengan darah yang mulai mengering. Ujung matanya lebam selepas Bara melayangkan tinju ringan kala sang gadis terus saja mengumpat padanya. Xena mengejutkan. Jujur saja, Bara tak tahu kalau gadis itu bisa setangguh ini dengan penampilan dan tatapan wajah dan polos. Kala dirinya mendorong Xena masuk ke dalam gudang sekolah dan menutup pintunya dengan rapat. Xena bahkan mulai bergeming di tempatnya dengan terus menatapnya menggunakan tatapan tajam penuh amarah. Bara menampar wajahnya lalu mendorong tubuh Xena hingga jatuh terantuk sisi meja rusak di belakang tubuh gadis itu. Darah mengalir dari sisi sikunya dan luka lecet datang selepas paku berkarat tak sengaja menyentuh permukaan lengannya.

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   184. Akhir Sebuah Hubungan

    Fajar menyingsing dari ufuk timur. Sinarnya tegas menghantam permukaan bumi dan mencoba menghangatkan komponen yang ada di bawahnya saat ini. Gadis yang sudah berdiri di depan papan pengumuman besar di sekolahnya itu tak pernah menyangka dan mengira-ngira sebelumnya. Ia mendapatkan sebuah undangan kematian yang datang dari teman dekatnya. Seisi sekolah mulai membicarakan kematian Nara yang terkesan mendadak. Bukan hanya Xena yang terkejut. Akan tetapi, hampir seluruh penghuni sekolah. Bahkan guru-guru juga mulai memberitakan kabar ini dengan bumbu yang membuat suasana sedikit tegang. Kisahnya hari ini mungkin tak akan berakhir baik. Setiap sudut sekolah yang punya Mading besar seperti ini, akan menampilkan wajah Nara dengan pita kuning di atasnya. Ucapan bela sungkawa datang kemudian. Mereka meninggal 'note' yang mereka tempelkan di sisi undangan untuk mengirim doa pada teman mereka yang sudah berpulang ke pangkuan yang maha kuasa. "Bagaimana ini ... gue bahkan berbicara den

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   183. Kematian Nara (2)

    Sirine mobil polisi meraung-raung di udara. Membawa sebuah duka di setiap lajunya beberapa saat yang lalu. Ambulan mengikuti, mayat gadis malang turun dari sana dengan keadaan sudah terbungkus oleh kain putih. Seorang remaja jangkung mengiringi masuk ke dalam bangunan kepolisian. Mayat itu akan disimpan di dalam ruangan mayat tempat beberapa korban pembunuhan lainnya berada hingga polisi menyelesaikan penyelidikannya besok pagi. Suasana sudah kacau dengan Aksa yang tak lagi kuasa untuk mengiringi kepergian gadis yang ia cintai. Nara adalah cinta pertama yang ada di dalam hatinya. Gadis itu adalah satu-satunya gadis yang bisa menyentuh lubuk hatinya paling dalam. Belum juga menyatakan perasaannya dengan resmi, ajal sudah menjemputnya dengan tragis. Aksa tak bisa berkata apapun lagi. Semua yang ada di depan matanya bak sebuah mimpi buruk yang harus ia lalui seorang diri.--ia membenci kisah malam ini!"Aksa ... kita cari tempat duduk

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   182. Kematian Nara

    Langkah kakinya tegas membelah rerumputan hijau yang ada di bawah pijakan kaki remaja jangkung itu sekarang ini. Gelap terasa, sedikit sunyi sebab tak ada yang datang untuk bertamu dan menyambangi rumah tua itu sekarang. Semua benar-benar terasa sepi bak rumah hantu yang sengaja dijauhi oleh para masyarakat dan warga setempat. Bukan, bukannya di sisihkan dari kota. Bukan juga dijauhi orang-orang, beginilah suasana rumah Nara kalau malam tiba dengan kerikan jangkrik yang khas menghiasi suasana malam. Tak ada hujan, tak mendung dengan langit berbintang di atas sana. Kiranya, sambutan yang baik selepas Aksa memutuskan untuk memungkaskan perkejaan paruh waktu yang ia lakukan dan mulai menatap langit di atasnya.Ada satu alasan yang membuat dirinya datang ke tempat ini lagi. Tak penting jika ia menceritakan alasannya datang kemari pada orang-orang yang tak mengenal Nara dengan baik. Namun, baginya ini sangat penting. Kala keluar dari minimarket tempatnya bekerj

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status