Share

160. Malam Pengakuan untuk Sang Ayahanda : Aku Mencintainya!

Malik menatap kolam ikan yang ada di depannya. Sesekali remaja jangkung itu melemparkan makanan untuk ikan-ikan yang berenang di atas permukaan. Tak ada fokus yang jelas, Malik hanya diam tanpa ada suara yang mengiringi dirinya. Tak ada teman juga. Kalau sudah sampai ke dalam rumah begini, ia hanya bisa duduk paling-paling menghibur dirinya dengan game online atau siaran televisi lokal di rumahnya. Sebenarnya, Papa Arjuna tak pernah melarang putranya untuk pergi ke suatu tempat. Namun, Malik saja yang mulai bosan. Tak ada tinju ilegal lagi. Mau main ke rumah Xena? Tidak! Mereka bukan lagi saudara tiri yang bisa saling bersua kapan pun dan dalam waktu seperti apapun. 

Malik terkadang rindu, meksipun belum lama dirinya dan Xena berpisah, tetapi remaja itu sudah merasa benar-benar kesepian. Ia ingin keadaan kembali seperti semula. Ada Xena juga ada seorang wanita tua yang menyiapkan makan malam untuk dirinya. Ia membenci makanan dari seorang pembantu. Rasanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status