Share

JURANG

Penulis: Catatan Ayra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-06 13:21:38

Semua anggota grup menunggu jawab dari anggota baru mereka. Mayleen mengigit kuku jari kelingkingnya. Dalam hati berharap agar ia bersedia. Beberapa menit berlalu, jawab pun akhirnya di dapat. “Bersedia!” tulis pesan dari Ice Cold, si anggota baru.

Amplop merah pun bertebaran. “Ini hadiah selamat datang dari kami!” imbuh salah satu anggota melemparkan amplop digital yang jika dibuka maka ada berisi uang yang bisa ditarik ke rekening.

Satu, dua, tiga amplop lain pun memenuhi grup percakapan.

Mayleen pun tersenyum senang, sudah sangat lama sekali dia tidak merasakan rasa seperti ini. Dulu ketika sakit, dia hanya bisa berdiam diri di kamar dan rumah. Bermain game dengan orang lain dari dunia luar, dari jarak jauh. Adalah salah satu hal yang paling dia sukai.

Tubuhnya tertahan di rumah, tapi jiwanya pergi melayang terbang melalui permainan virtual. “Peri, tiga tahun kami terbengkalai, sepertinya jika ingin kembali ke Dinasti abadi, kita harus bekerja keras dari awal lagi!” tul
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nova Vaw
dr akun ol jencent nemuin mey
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MY CEO [Hate And Love]   KLUB HOSTES

    William pun langsung memutuskan untuk membatalkan perjalanan bisnisnya. Dia pun langsung pergi meninggalkan bandara, memilih membuang bisnis berpotensi yang keuntungannya kisaran dalam jumlah milyaran.Sementara itu, pada saat ini Nyonya Gu sedang terlelap di salah satu kapal Yacht yang tengah membawanya pergi jauh dari William. Seorang pria tengah duduk di sisi ranjang, dia menundukan kepalanya dan mencium kening Mayleen. “Aku adalah Ksatria Darahmu, aku akan selalu setia melindungimu!”Pada saat ini William telah sampai di Grup Gu, Dia berjalan ke ruang pertemuan dan mengumpulkan beberapa orangnya. “Hasil penyelidikan CCTV!” pinta William kepada mereka. “Kebetulan Untuk CCTV jalan ada yang mengalami kerusakan di hari dan jam, ketika Nyonya menghilang, jadi tidak bisa ditelusuri secara lengkap!” jelas salah satu orangnya.Pada saat ini asisten He masuk dengan tergopoh, “Ketua Bamboo ada di kota ini!”Mendengarnya William langsung saja berdiri, “Jika begitu tunggu apalagi, kita p

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • MY CEO [Hate And Love]   TAKAYASU

    Li jancent memeluk erat Mayleen yang sedang terisak. Tiga tahun terpisah, dan Sekarang dia bisa benar-benar bisa memeluk kakaknya tanpa rasa takut. “Ini benar-benar kau… kakak-ku!” imbuh isak tangis Mayleen lagi.Li Jancent tidak bisa berkata-kata, hatinya juga terasa sama harunya seperti apa yang sedang dirasakan adiknya sat ini. Tiba-tiba saja Mayleen melepaskan pelukannya. “William… William!”“Tenang saja, tidak ada dia di sini. Kau aman!” imbuh Li Jancent lagi.“Apa dia tidak akan mengejar kita? Dan, bagaimana kau bisa melarikan diri dari penjara!” imbuh Mayleen lagi.Li Jancent mengusap puncak kepala Mayleen seraya menariknya duduk di sofa. “Tidak penting bagaimana aku bisa bebas, anggap saja semesta sedang berbaik hati kepada kita. Sekarang kita hidup bersama baik-baik, lupakan masa lalu!”“Li Jancent sudah mati, dan sekarang aku adalah Han Li. Kau harus mengingat nama baruku ini, ok!” imbuhnya lagi.“Han Li…!” gumam pelan Mayleen yang belum terbiasa dengan nama baru kakaknya i

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • MY CEO [Hate And Love]   JIKA BISA MENEBAK

    “William Gu… kau tidak bisa melakukan ini kepadaku!” imbuh Reina berteriak kencang karena sambil ditarik oleh dua orang pelayan.Diminta baik-baik tidak mau, maka langsung saja si kepala pelayan mengusir Reina dengan kasar. Dalam hati dia tersenyum puas karena berhasil membalaskan dendam nyonya Gu mereka. Selama ini diam bukan berarti mereka menyukai kehadiran Reina. Hanya saja selama ini mencoba bersikap professional, tidak mencampur adukan masalah pribadi ke dalam pekerjaan mereka.Mendapat momen langka seperti saat ini, tentu saja langsung dipergunakan dengan seksama meski dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, misi mengusir Reina haruslah terlaksana.Pada saat ini, Mayleen dan Li Jancent sudah berada di Pulau Pribadi yang baru saja dibeli. “Apa kau suka!” tanya Li Jancent kepada adiknya itu.“Apa kau ini sedang bercanda… bagaimana mungkin aku tidak menyukainya. Ini indah sekali!” imbuh Mayleen sembari berlari-lari dengan sedikit menari seraya menganggkat kedua tangannya.Hati Li J

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • MY CEO [Hate And Love]   BATU KARANG KOTAK

    Pada saat ini Mayleen tengah bersiap untuk tidur. Mendegar ada yang mengetuk pintu dia pun segera membukanya. “Apa sudah mau tidur!” “Kenapa?” tanya Mayleen kepada kakaknya itu.Li jancent mengambil tangan Mayleen dan berkata, “Kita akan pergi sebentar!” “Ke mana?” tanya Mayleen dengan memasang wajah Aneh.“Apa kau ingat! Aku ini adalah seorang dokter, jadi kita akan pergi mengunjungi pasienku!” jawab Li jancent. “Pasien!” gumam pelan Mayleen. “Dia memiliki penyakit yang langka!” imbuh Li jancent lagi lalu berkata lagi, “karena itu, aku harus segera memeriksanya!” “Oh, aku akan bersiap!” imbuh Mayleen. “Kita pergi sekarang saja, soal barang bawaanmu tidak perlu khawatir, ok!” imbuh Li Jancent sembari menarik Mayleen lalu memakaikan jaket panjangnya ke tubuh Mayleen. Untuk menghilangkan keraguan adiknya itu, Li jancent pun berkata lagi, “Kondisi pasien sudah memprihatinkan, jadi aku harus memeriksanya dengan segera!” Mayleen pun mengangguk, dari dulu kakaknya itu memang selalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • MY CEO [Hate And Love]   KAU SIAPA?

    Fang-fang yang sedang asyik melukis langsung menoleh, gadis itu terlihat sangat pucat namun jejak kecantikannya masih bisa terlihat dengan jelas. “Haiya, kenapa masih saja melukis. Bukankan seharusnya banyak beristirahat!” imbuh Kakek Fang sembari menarik cucu kesayangannya itu untuk duduk di sofa. “Kakek… aku belum akan mati. Jadi jangan memasang wajah sedih seperti itu!” imbuh Fang-fang. “Kita tahu kau tidak boleh kelelahan!” Imbuh Kakek Fang mengingatkan cucunya itu lagi. “Kakek, tidak perlu khawatir lagi, bukankah sudah ada dokter jenius!” imbuh Fang-fang lagi. “Ya, ya… ada dokter jenius di sini. Jadi kau pasti akan berumur panjang!” imbuh Kakek Fang dengan nada penuh harap. Fang-fang melilhat Mayleen yang berdiri di sisi Li Jancent. Dia pun mendekat dan menyapa, “Halo apa kau pacarnya?” tanya Fang-Fang karena melihat Tangan Mayleen sedang digandeng oleh kakaknya. “Oh bukan… Nona kau salah paham!” imbuh Mayleen seraya melepaskan genggaman tangan kakaknya itu. “Hai, aku Li M

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • MY CEO [Hate And Love]   RINDU

    Reina tersenyum manis, “ Apa Kau lupa denganku!”“Apa kau ingat namamu?” tanya Reina lagi.Wiliam mencoba mengingat namanya sendiri. Tapi dia kesulitan untuk mengingatnya. Pada saat ini perawat masuk untuk memeriksa keadaan William. Begitu melihat jika pasien telah sadar, dia pun langsung pergi memanggil dokter.Reina pun tersenyum manis, “Kau pasti akan sembuh, tenang saja ada aku di sini!” imbuh Reina.William tertegun, lalu memegangi kepalanya ketika ada siluet sosok wanita yang hadir di pikirannya, Mencoba mengingatnya namun tidak dapat mengingatnya. Pada saat ini dokter datang untuk memeriksa keadaan William.Dokter pun langsung mengetes kesadaran dan ingatan William, memulai dengan pertanyaan, “Ini angka berapa?” tanya kepala dokter sambil menekuk jari kelingking dan jempolnya.William sedikit mendengus lalu menjawab, “Tiga!”Dokter mengulangi pertanyaan dengan metode yang sama beberapa kali hanya saja dengan angka yang berbeda. Lalu dokter bertanya lagi, “Dia ini siapa?” imbuhn

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • MY CEO [Hate And Love]   DUA GARIS BIRU

    “Kamar Ini baru saja aku renovasi ulang!” imbuh Reina sembari memapah William untuk kembali duduk di kursi roda. Karena masih belum mampu berdiri lama. “Bagaimana apa kau suka?” tanya Reina lagi. William memperhatikan sekitarnya, menilai jika semua orang yang dia lihat di rumah ini sepertinya sudah terbiasa dengan kehadiran Reina. Jadi dia merasa jika Reina adalah wanita yang sedang dekat dengannya saat ini. Reina bersimpuh di depan Willian dan berkata sembari memegang kedua tangan William. “Tenang saja, aku akan merawatmu dan memastikan kau akan pulih!” Pada saat ini Reina seperti dapat undian utama hadiah lotre. Wiliam kehilangan ingatan, Paman Gu membantunya untuk mengganti semua pelayan di sini, bahkan memindahkan asisten nomor satu William dan menggantikannya dengan Robert. Selesai dengan William Reina kembali ke kamarnya, ponselnya berdering. Melihat nama Paman Gu dia pun langsung menjawb. “Semua berjalan dengan baik!” “Jika begitu aku bisa mendapatkan jatah tubuhmu mala

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16
  • MY CEO [Hate And Love]   MENCARI-CARI SESEORANG

    Li Jancent mengecup puncak kepala Mayleen, “Jangan sedih, ingat apa yang kau makan dan apa yang kau rasakan, bayimu juga bisa merasakan. Jadi jangan menyiksanya dengan penderitaan yang seharusnya tidak dia rasakan!” Mayleen mendongak kepada kakaknya itu dan tersenyum, pada saat ini dia merasa beruntung karena memiliki kakak sebaiik Li Jancent. “Ada kau bersamaku, bayiku pasti akan selalu bahagia!” “Kita akan tetap periksa ke dokte ya!” imbuh Li Jancent. “Sudah ada kau, kenapa harus ke dokter lain!” imbuh Mayleen dengan nada sedikit bercanda. “Aku bukan dokter kandungan!” imbuh Li Jancent sembari mencubit hidung adiknya itu. Untuk beberapa saat Li Jancent mengharuskan Mayleen untuk lebih banyak beristirahat. Bahkan dia tidak diijinkan untuk menemani dirinya ketika merawat Fang-Fang. Dan ketika akan dilakukan pemeriksaan Kesehatan secara keseluruhan. “Apakah nanti Mayleen akan ikut?” tanya Fang-Fang yang dalam beberapa hari ini tidak melihat Mayleen datang ke kamarnya. “Iya, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16

Bab terbaru

  • MY CEO [Hate And Love]   SEBUAH AKHIR

    Li Jancent berjalan perlahan keluar dari markas geng Bamboo, merasa seolah beban berat yang selama ini menghimpitnya mulai terangkat. Udara malam terasa lebih segar, dan untuk pertama kalinya, dia bisa merasakan harapan untuk masa depan yang berbeda. Namun, di balik rasa lega itu, ada juga kekhawatiran yang terus menghantui pikirannya.Apakah dia benar-benar bisa melepaskan dirinya dari kehidupan kelam yang selama ini ia jalani? Dan lebih dari itu, apakah ia bisa membangun hubungan yang tulus dengan Niu Nuan, wanita yang ia jaga lebih karena janji daripada cinta?Keesokan harinya, suasana di rumah sakit terasa tegang namun penuh harapan. Li Jancent duduk di ruang tunggu, memandang jam di dinding yang seolah bergerak begitu lambat. Operasi transplantasi kornea Niu Nuan sedang berlangsung, dan meski ia berusaha tetap tenang, kegelisahannya tak bisa disembunyikan. Pikirannya melayang ke masa depan, membayangkan saat Niu Nuan membuka matanya dan bisa melihat dunia dengan jelas, bisa melih

  • MY CEO [Hate And Love]   MASIH TERASA CANGGUNG

    Hari Ini Li Jancent berdiri di sudut kamar rumah sakit, memandang Niu Nuan yang duduk di ranjang dengan raut wajah sedikit gugup. Hubungan mereka masih terasa canggung meski ia selalu berusaha memperlakukannya dengan baik. Dia tahu bahwa perasaannya pada Niu Nuan bukanlah cinta, melainkan sebuah bentuk tanggung jawab dan janji yang pernah ia buat pada Fang Fang—wanita yang baru saja wafat, yang dulu adalah bagian penting dalam hidupnya.Li Jancent berdiri dengan tatapan kosong. Ia tersenyum kecil, meski terlihat ada keraguan di matanya. Namun, dia berusaha menenangkan Niu Nuan.” Aku tahu, ini pasti berat untukmu," katanya lembut.Niu Nuan mengangguk pelan, mencoba memberikan senyum yang tulus meskipun sulit. Li jancent pun berkata lagi "Kau tidak perlu sungkan. Aku di sini karena aku ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik untukmu."Suasana di antara mereka kembali hening. Niu Nuan tahu bahwa Li Jancent selalu ada di sampingnya, namun ia juga merasakan jarak yang tidak kasat ma

  • MY CEO [Hate And Love]   TERTANGKAP

    Berita tentang tertangkapnya Anton menyebar dengan cepat kepada William dan Li Jancent Meskipun mereka semua merasa lega, ada perasaan yang lebih mendalam di hati mereka akhirnya, setelah semua ketegangan dan ancaman yang mereka hadapi, mereka bisa merasa sedikit amanWilliam menatap Li Jancent, matanya berbinar. “Jadi… kita benar-benar bebas sekarang?” imbuhnya sembari berdiri di balkon rumah sakit. Mereka berbicara santai tapi serius.Li Jancent mengangguk sambil tersenyum kecil. “Ya, dia tidak akan kembali lagi. Anton sudah di tangan orang yang tepat, dan dia tidak akan punya kekuatan untuk melawan balik.” Li menghela napas panjang. Seolah-olah beban yang selama ini menekan dirinya perlahan mulai menghilang.Li jancent yang sedang berdiri di sebelah William juga tampak lega, tetapi ada sedikit kecemasan di wajahnya. "Meskipun Anton sudah tertangkap, apakah kita benar-benar aman? Maksudku, dunia ini selalu penuh dengan bahaya yang tak terduga."William menghela napas, menenangkan d

  • MY CEO [Hate And Love]   HAMIL

    Li Jancent berdiri di koridor rumah sakit, matanya tertuju ke arah ruangan tempat Mayleen berada. Di dalam, William tampak gelisah, berdiri di samping ranjang istrinya yang masih terlihat lemas. Li Jancent tidak pernah melihat adik iparnya begitu panik, begitu cemas. Biasanya William adalah orang yang tenang, selalu penuh perhitungan. Tapi malam ini, semuanya berubah. Tak lama kemudian, william menemui dokter yang baru saja masuk ke ruangan dengan wajah tenang namun penuh arti. "Tuan Gu, kami telah mendapatkan hasil tes Mayleen." William segera menghampiri, wajahnya penuh kekhawatiran. "Apa yang terjadi, Dok? Ada apa dengan istriku?" Dokter itu tersenyum kecil. "Sebenarnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Nyonya Gu baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan dan... ada kabar baik." William mengerutkan kening, mencoba mencerna kata-kata dokter. "Kabar baik? "Ya," jawab dokter sambil melirik berkas di tangannya. "Selamat, Tuan Gu. Istri Anda hamil." Seketika, seluruh dunia William

  • MY CEO [Hate And Love]   BERBAGI KURSI

    "Apa sekarang kita harus mundur?" tanya Bear, nadanya tegas tapi menyiratkan rasa takut yang mulai menghantui dirinya. William menatap Li Jancent yang masih memandang Anton dan sosok misterius di sebelahnya. Di matanta, ada kebimbangan yang jelas. “Tidak,” jawab Li dengan dingin, tanpa mengalihkan pandangannya. "Kita tidak bisa mundur sekarang. Jika kita biarkan mereka pergi kali ini, tidak ada yang tahu kapan mereka akan menyerang lagi," imbuh Li Jancent lagi "Tapi kita kehabisan waktu!" William membalas, matanya berkeliaran ke arah ledakan yang masih membara di belakang mereka. Setidaknya mereka merasa lega karena Mayleen dan Niu Nuan sudah aman berada dibawah perlindungan asisten He. Sementara itu, perdebatan pun berlanjut kembali. “Jangan bodoh,” potong Bear, mendekatkan diri ke Li jancent. "Ini bunuh diri! Kita bahkan tidak tahu siapa orang itu. Dia bisa saja lebih berbahaya dari Anton," imbuh Bear berapi-api. Li Jancent hanya mengeraskan rahangnya, berusaha menyusun rencan

  • MY CEO [Hate And Love]   SERANGAN BALIK

    “Kita diserang dari dua sisi!” seru William, suaranya terdengar tenang meskipun situasi semakin mencekam.Mayleen menggenggam erat tangan Niu Nuan yang masih pingsan di sebelahnya, sementara Bear dan anggota tim lain bersiap menghadapi serbuan dari musuh yang sudah mulai mendekat.Jendela-jendela van bergetar oleh desingan peluru yang diarahkan ke mobil mereka, untung saja kaca jendela dan bagian mobil lainnya dibuat anti peluru, meski begitu tetap saja menciptakan suasana semakin tak terkendali.“Kita harus keluar dari sini, atau kita akan jadi daging panggang!” teriak Bear sambil mengokang senapan otomatisnya.“Kita tidak bisa melawan mereka di sini,” kata Li Jancent, tatapannya tajam ke arah William. “Apakah ada jalan keluar lain?”William menggertakkan giginya. “Tidak ada yang mudah. Mereka sudah mengepung kita.”Suara desingan itu semakin intens, membuat mereka semua berjongkok dan berlindung. Lalu, dengan cepat dan tak terduga, Li Jancent meraih benda yang sama yang dipakai oleh

  • MY CEO [Hate And Love]   BEAR

    Ketika asap mulai mereda, siluet besar seorang pria muncul dari pintu darurat yang sudah terjatuh ke lantai. Li Jancent menyipitkan mata, mencoba melihat lebih jelas. “Siapa itu?” gumamnya, tangan masih menggenggam erat pistol yang baru saja dia rebut dari salah satu penjaga.Pria itu melangkah keluar dari asap, wajahnya penuh dengan tekad. Itu adalah salah satu orang William, seorang pria yang dikenal dengan panggilan "Bear." Nama itu bukan tanpa alasan—tubuhnya besar dan kekar seperti seekor beruang, dan di tangannya dia membawa sebuah senapan otomatis.“William, kalian semua baik-baik saja?” teriak Bear sambil berlari mendekat.“Bear!” seru William, senyum lega melintas di wajahnya. “Kau datang tepat waktu.”Bear menatap Li Jancent, Mayleen, dan Niu Nuan yang masih tak sadar dalam gendongan. “Kelihatannya kalian butuh sedikit bantuan.”Anton, yang sebelumnya teralihkan, kini menegakkan tubuhnya kembali, senyum dingin muncul di wajahnya. “Jadi, kalian berpikir bantuan kecil ini bisa

  • MY CEO [Hate And Love]   JALAN MENUJU BAWAH TANAH

    Namun, sebelum Anton bisa mengambil langkah lain, suara keras dari arah pintu masuk membuat semua orang menoleh. Sekelompok pria dengan pakaian seragam taktis lengkap menyerbu masuk, bergerak dengan cepat dan terlatih. Dalam hitungan detik, mereka telah melumpuhkan para penjaga Anton dan mengepung pria itu. “Menyerahlah!” teriak salah satu dari mereka, yang ternyata adalah asisten He. Tim ini adalah bantuan yang sudah dipanggil William sebelumnya. Anton menoleh dengan tatapan marah, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Dengan perlahan, dia mengangkat tangannya, menatap dingin ke arah Li Jancent dan kawan-kawannya. "Kalian pikir ini sudah berakhir? Ini baru permulaan." “Diam kau!” seru salah satu anggota tim William sambil memaksa Anton berlutut, lalu memborgol tangannya. Sementara itu, William yang tampak lega dengan kedatangan asisten He, mendekat ke Li Jancent. “Orang-orangku sudah di sini,” ujar William sambil menepuk bahu Li Jancent. “Tapi kita belum selesai. Niu Nuan...

  • MY CEO [Hate And Love]   BAYANG-BAYANG YANG MENGINTAI

    Li Jancent merasakan keringat dingin merembes di tengkuknya saat sekelompok preman itu memenuhi ruangan. Jian berdiri tegar di sampingnya, sorot matanya tajam, tetapi Li Jancent tahu pria itu tidak menyangka situasi ini akan berubah secepat itu.Mayleen tampak panik, matanya melirik ke arah William yang sedang menggenggam erat tangannya. Waktu terasa melambat, dan keheningan menyergap ruangan dalam ketegangan. Pria yang memimpin kelompok itu mendekat, senyum lebar masih menghiasi wajahnya, seolah-olah dia sudah mengantisipasi setiap langkah yang diambil Li Jancent dan kawan-kawannya.Pria itu adalah sosok yang belum mereka pernah lihat di balik layar, seorang pengatur yang kini muncul di depan mereka. “Selamat datang,” pria itu berbicara dengan nada licin. “Kalian datang jauh-jauh untuk menyelesaikan misteri ini, bukan?”Li Jancent merasakan darahnya mendidih, tetapi dia berusaha tetap tenang. “Siapa kau? Apa maumu?”tanyanya, meskipun jauh di dalam hati, dia sudah memiliki dugaan yan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status