Beranda / Romansa / MY BASTARD BOSS / Kebahagiaan Yang Tertunda

Share

Kebahagiaan Yang Tertunda

Penulis: Difi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-27 09:24:53

Keyland terlihat duduk pada sebuah kursi yang telah terbungkus kain satin hitam dengan pita merah di belakang, di hadapannya tampak meja bulat yang telah ditata sedemikian rupa dengan hiasan bunga mawar merah dan lilin yang menyala, sebotol wine dan dua gelas berkaki tinggi pun sudah siap di sana. Di sekitar meja tersebut terlihat kelopak bunga mawar merah dan lilin-lilin kecil yang terhampar di atas pasir pantai, menjadikan tempat tersebut semakin tampak romantis, belum lagi kerlip lampu di atas selanyaknya bintang-bintang malam.

Keyland sengaja tidak menyewa pemain music apa pun untuk melengkapi momen tersebut, karena dia tahu bahwa Helena lebih menyukai suara ombak daripada suara music apa pun. Namun, di mana wanita itu sekarang? Bahkan Keyland sudah menunggu lebih dari dua jam sejak dia meninggalkan villa. Kini matanya melirik ke arah jam di pergelangan tangan dengan dengan kening berkerut, berganti menyambar ponsel untuk menghubungi Joddy.

“Di mana Helena? Bukankah aku menyuruhmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MY BASTARD BOSS   Kemarahan Keyland

    “Keyland?!” pekik Helena dengan mata melebar, bahkan jantungnya seolah berhenti berdetak saat itu juga. Dia tidak menyangka momen ini akan datang, momen saat pria yang telah berbagi ranjang dengannya bertemu langsung dengan suaminya. Tubuh Helena benar-benar membeku, otaknya tak mampu memikirkan apa yang harus dilakukan. Hingga suara Vian menyadarkannya, membuatnya tergagap cepat.“Kamu mengenalnya?”“Tentu saja,” sahut Keyland dengan nada dingin yang terdengar rendah. Dia bersiap melangkah masuk, tapi dijeda saat melihat Helena yang berjalan lebih dulu ke arahnya.“Kita bicara di luar.” Helena menarik tangan Keyland kuat, membawa pria itu keluar dan melewati suster Sinta yang kebetulan ada di sana. Dia terus berjalan dengan tak melepaskan tangan Keyland, menuju ke lorong sepi di dekat ruangan tersebut.“Bagaimana kamu bisa di sini?” tanya Helena dengan kening berkerut, tapi di detik selanjutnya pertanyaannya terjawab oleh keberadaan Joddy dengan wajah babak belur yang tak jauh dari t

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • MY BASTARD BOSS   Di Antara Dua Pria

    “Vian, maafin aku,” gumam Helena yang saat ini tampak duduk di sisi ranjang Vian, menatap sang suami yang masih tampak tertidur. Pagi ini dia terbangun dengan kewarasan yang telah kembali, diikuti dengan rasa bersalah yang luar biasa setelah ciuman panas yang dilakukannya semalam bersama Keyland.Helena tampak menghela nafas panjang, mengangkat tangan Vian dan mengecupnya lembut. “Maafin aku….”“Kenapa kamu minta maaf.”Helena menaikkan tatapan, mendapati Vian yang ternyata sudah terbangun dengan memberinya sebuah senyum manis. “Kamu sudah bangun? Apa tidurmu nyenyak?”“Tidurku terlalu nyenyak sampai nggak bangun-bangun selama satu tahun,” balas Vian yang mulai lancar berbicara dengan nada tenang.Helena mengulas senyum lebar, sebelah tangannya terulur untuk membelai sisi wajah kurus itu. “Yang paling penting sekarang kamu sudah bangun dan sehat lagi, Yan.”“Kamu semalam tidur di sini?” tanya Vian dengan mata yang meneliti pakaian Helena, karena memang sudah berganti dari dress cantik

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • MY BASTARD BOSS   Risalah Hati

    “Kamu- melamarku?!” pekik Helena dengan wajah terperangah. Mendadak jantungnya berdebar kencang, diikuti dengan letupan aneh yang menyebari dadanya. Bodohnya dia merasa bahagia meskipun hal tersebut sangat salah untuknya, juga datang di waktu yang tak tepat. Kodratnya sebagai seorang istri tidak seharusnya menginginkan cinta dari pria lain seperti saat ini.Keyland tampak mengangguk dengan senyum tipis. “Pasti aku terlihat begitu bodoh di matamu saat ini.”“Key-““Dan ya- kau berhasil mempermainkanku, Helena,” potong Keyland sembari turun dari ranjang. Dia tahu bahwa kondisinya saat ini sangat berantakan, tapi tetap tak menghentikannya untuk mendekat ke arah Helena yang hanya mematung di hadapannya. “Kau tahu, baru kali ini ada wanita yang berhasil mempermainkanku dengan begitu kejam.”“Aku- tidak bermaksud seperti itu,” balas Helena dengan letupan di dada yang berganti cubitan nyeri. “Lagipula hubungan kita hanya teringkat pada sebuah kontrak saling menguntungkan. Aku butuh uangmu da

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • MY BASTARD BOSS   Kemesraan Singkat

    Plin-plan, bodoh atau memang naif, semua istilah itu mungkin akan bisa menggambarkan Helena saat ini. Setelah perdebatan mereka, pengakuan Keyland dan ditutup dengan percintaan panas, membuat Helena benar-benar luluh dengan perasaan terlarangnya. Dan di sini lah dia sekarang, duduk di samping Keyland sembari membersihkan darah yang merembes dari perban di tangan Keyland akibat kegilaan mereka beberapa menit yang lalu.“Aku akan memberimu waktu.”Helena menatap Keyland singkat sebelum kembali fokus pada luka di tangan pria itu. “Waktu untuk apa?”“Untuk berpikir tentang menceraikan pria itu.”Seketika gerakan tangan Helena terhenti. Dia terdiam sejenak sebelum akhirnya menarik nafas kuat-kuat. Meskipun begitu, bibirnya masih tidak bisa memberikan jawaban apa pun dan memilih tetap bungkam.“Kau akan tetap tinggal di apartemen ini.”“Bagaimana dengan Vian?” tanya Helena dengan senyum getir. “Apa kamu juga akan mengizinkannya tinggal di sini? Karena aku tidak akan membiarkannya sendiri se

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • MY BASTARD BOSS   Sebuah Insting

    Helena kembali menjadi tawanan milik Keyland, bukan karena kontrak hubungan mereka, tapi kali ini disebabkan oleh ancaman konyol yang dikeluarkan Keyland. Dia tahu bahwa Keyland akan dengan mudah memberitahu Vian tentang hubungan mereka, dan tentunya hal tersebut menjadi sebuah ketakutan tersendiri untuknya.“Nanti malam aku akan menjemputmu,” ucap Keyland yang saat ini berada di dalam mobil bersama Helena.“Tidak perlu, aku akan menginap di sini,” jawab Helena yang bersiap membuka pintu mobil, tapi seketika tangannya ditahan oleh Keyland.“Jangan membantahku, Helena,” desis Keyland dengan tatapan tajam. “Kau akan tetap pulang dan istirahat bersamaku.”“Istirahat katamu?” Helena tersenyum miring dengan wajah kesal. “Apa kau pernah mengizinkanku beristirahat saat kita tidur satu ranjang?”“Oke, kali ini aku berjanji.” Keyland mengangkat jari kirinya membentuk huruf V. “Aku hanya akan memelukmu.”Helena tersenyum samar, meskipun hatinya merasakan sebuah keharuan. Padahal bisa saja Keyla

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • MY BASTARD BOSS   Menyimpan Sebuah Rencana

    Helena mungkin mengira kalau Keyland sudah pulang, tapi nyatanya Keyland terlalu gelisah untuk kembali ke apartemen, bahkan dirinya memilih untuk memarkir mobil dan malah masuk ke dalam rumahsakit. Keyland terus melangkah tegas, mengabaikan tatapan terpesona dari para kaum hawa yang dilewatinya. Saat ini dia hanya ingin mencari kepastian untuk masa depan hubungannya, dan akhirnya memutuskan untuk menemui sang adik di ruangan. “Keyland, kenapa kau ke sini?” pekik Cindy dengan mata melebar, pasalnya ini adalah kali pertama Keyland mengunjungi ruang kerjanya di rumahsakit mereka. Meskipun beberapa kali datang, tapi Keyland selalu menolak untuk masuk atau berlama-lama di ruangannya. Keyland tak langsung menjawab, hanya melemparkan tubuhnya di atas sofa dengan helaan nafas kasar. Wajahnya benar-benar gelisah dan mengisyaratkan emosi yang terpendam, sepertinya Cindy pun menyadari hal tersebut. Adiknya itu kini duduk di sisinya sembari menatapnya lekat. “Kau ada masalah? Ceritakan padaku.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • MY BASTARD BOSS   Kebimbangan Helena

    “Aku tidak rela kau dicium pria lain,” gumam Keyland dengan ibu jari yang membelai bibir bengkak Helena.“Dia suamiku,” balas Helena dengan nafas masih tersenggal akibat ciuman Keyland yang tanpa batas.“Suami tidak berguna.”Sontak Helena menepis tangan Keyland kasar dengan matanya yang melotot tajam. “Tolong jangan menghina Vian seperti itu. Bagaimana pun juga, dia tetap suamiku!”“Ah sial! Apa kau tidak bisa meninggalkannya saja!” Suara Keyland ikut meninggi. Emosinya selalu saja terpancing setiap kali Helena mengakui pria itu sebagai suami. Dia tidak rela, rasa cemburunya terlampau besar meskipun itu lah kenyataannya.Helena memejamkan mata sejenak, mengatur nafas untuk mengendalikan emosinya. Dia menghembuskan nafas perlahan sebelum kembali menatap Keyland dengan lebih tenang. “Aku tidak mau memperdebatkan hal yang sia-sia. Sebaiknya sekarang kamu pulang-““Dan aku akan menjemputmu nanti malam,” potong Keyland tegas.“Key, please… aku ingin menginap di sini, tolong jangan membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • MY BASTARD BOSS   Malam Penuh Drama

    “Aku khawatir karena ponselmu mati, jadi aku langsung datang ke sini.” Keyland tersenyum licik, tak peduli dengan Helena yang sudah siap menangis detik ini juga. Dia begitu marah saat Helena mengabaikan panggilannya, dan sudah tidak tahan untuk membongkar semuanya. Persetan dengan pernikahan dua manusia itu, karena dia akan tetap mengambil Helena dari tangan siapa pun.“Jadi benar firasatku? Ternyata kamu sudah memiliki pria lain,” sahut Vian dengan senyum miring, tapi tak bisa menyembunyikan cairan bening yang telah menggenang di pelupuk mata. Dia tak berdaya, meskipun sangat ingin menghajar pria di hadapannya saat ini. Bahkan, kedua tangannya hanya mampu mencengkeram selimut di sisi tubuh.“Vian, aku bisa menjelaskan semuanya,” ucap Helena sembari berjalan mendekat ke arah ranjang, tapi tiba-tiba sebelah tangannya ditahan oleh Keyland.“Kau tidak perlu repot-repot, karena aku sudah menceritakan semuanya.”“Apa?!” pekik Helena dengan mata melebar ke arah pria itu. “Apa yang kamu kata

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13

Bab terbaru

  • MY BASTARD BOSS   Apa Yang Terjadi?

    Helena terlihat duduk pada sofa panjang di dalam ruang kerja Keyland, terlihat keningnya yang berkerut dengan mata menatap jengah pada beberapa jenis makanan yang tersaji di atas meja. Beberapa menit yang lalu Keyland meminta pada Joddy untuk membelikan makanan untuknya, tentu saja makanan tersebut akan sangat menggiurkan baginya saat dalam kondisi normal, tapi sekarang semua makanan itu malah membuatnya tak berselera.“Perutmu tidak akan kenyang hanya dengan memelototi semua makanan itu, Sayang….” Sindir Keyland yang duduk di kursi kebesarannya, tampak fokus dengan berkas-berkas di meja tapi tetap sesekali melirik ke arah Helena.“Aku benar-benar tidak ingin memakan semua makanan ini, dan malah membuatku mual,” balas Helena sembari menyandarkan punggungnya kasar.Keyland menghela nafas panjang, baru kali ini kesabarannya meningkat dalam menghadapi seorang wanita. Dia bangkit dari kursinya, berjalan cepat dan kini ikut duduk di sisi Helena. Sebelah tangannya menarik sisi wajah cantik

  • MY BASTARD BOSS   Perhatian Manis

    “Aku baru tahu kalau kamu punya banyak uang.”Seketika Helena menghentikan gerakan tangannya yang tengah menata tempat tidur. Dia memejamkan mata singkat untuk segera berpikir keras mengenai jawaban yang akan ditanyakan Vian selanjutnya.“Lina bilang kalau gajinya UMR,” tambah Vian yang kini duduk di kursi rodanya.Helena menoleh, memasang senyum kecil. “Sebenarnya aku sudah diangkat menjadi pegawai tetap di perusahaan, dan ternyata uang tunjangan di luar gaji lumayan besar.”“Apa kamu diangkat karena ada hubungan-““Nggak ada hubungannya,” sela Helena tegas, emosinya hampir tersulut kembali. “Aku diangkat sebagai pegawai tetap sebelum Keyland ke Indonesia.”“Oke, maaf,” balas Vian santai.Helena menghela nafas, kembali melanjutkan gerakan membereskan tempat tidur mereka. Setelahnya dia menghampiri Vian. “Ayo, waktunya kamu mandi-““Nggak usah,” balas Vian cepat, bibirnya tampak mengulas senyum manis tak seperti biasanya. “Aku nggak mau kamu telat ke kantor lagi gara-gara aku, jadi le

  • MY BASTARD BOSS   Keyland Yang Semakin Posesif

    Helena tampak menggeliat dengan mata perlahan terbuka, merasakan sebuah lengan yang menimpa perutnya dengan begitu posesif. Dia tersenyum kecil, mendapati wajah tampan Keyland yang masih tampak terlelap di sampingnya, perlahan jari jemarinya terulur untuk membelai di sana. Entah sudah berapa lama dia tertidur, yang pasti kamar yang mereka tempati sekarang sudah tampak temaram karena lampu belum dinyalakan.“Tidurmu nyenyak?”Suara serak itu membuat gerakan jari Helena terhenti untuk sesaat, mendapati iris biru pucat itu mulai terbuka menatapnya. Dia mengangguk pelan, kembali membelai sisi wajah Keyland lembut. “Rasanya baru kali ini aku merasakan tidur yang begitu nyenyak setelah hampir satu bulan mengurus Vian di rumah.”“Kau memang terlihat sangat kelelahan,” ucap Keyland dengan tatapan lekat. “Tapi setelah ini kau akan lebih santai.”Helena mengerutkan kening. “Apa maksudmu?”Keyland tak menjawab kebingungan Helena, malah kini balik bertanya. “Kau ingin makan apa malam ini, hem?”“

  • MY BASTARD BOSS   Helena Hamil?

    “Hamil?!” pekik Keyland dengan mata berbinar. “Helena benar-benar hamil anakku?”“Helena memang hamil, tapi belum tentu juga itu anakmu,” jawab Cindy santai.“Jangan sembarang, sudah pasti itu anakku,” eyel Keyland dengan mata melotot. Sedangkan Cindy menedipkan mata, memberikan tanda padanya untuk melihat Helena, karena wanita itu hanya diam dengan mata memburam.“Helena, kau baik-baik saja?” Keyland sedikit membungkuk dengan sebelah tangan membelai sisi wajah Helena yang memucat. “Hei, kenapa kau diam?”Helena menoleh ke arah Cindy dengan tatapan tak bisa diartikan. “Aku- hami?”“Iya, Helena… dari hasil USG tampak kantung kehamilan, walaupun masih belum terlihat janinnya. Tapi kemungkinan besar kau memang hamil,” terang Cindy dengan senyum lembut.“Tapi- bagaimana mungkin? Aku masih dalam masa ber-KB,” cicit Helena dengan mata yang memanas.“Itu takdir, Sayang….” Keyland menangkup wajah Helena agar menatapnya. “Takdir memang menginginkan kita bersama.”Helena menggeleng kuat, membia

  • MY BASTARD BOSS   Keberhasilan Untuk Keyland

    “Helena….” Keyland dengan wajah panik langsung masuk ke dalam bilik yang ditempati Helena, wanita itu terlihat berbaring di ranjang pasien dengan mata terpejam. Dia duduk di sisi ranjang, menggenggam tangan Helena yang terasa dingin. Mata Helena memang terpejam, tapi kening wanita itu tampak berkerut dalam menandakan bahwa tidak benar-benar hilang kesadaran.“Helena, kau bisa mendengarku?” tanya Keyland berganti membelai sisi wajah Helana yang kehilangan ronanya.Perlahan mata Helena terbuka, menatap pria itu sayu. “Kenapa kamu di sini?”“Astaga… aku benar-benar khawatir saat tahu kamu pingsan,” Balas Keyland sembari mengecupi punggung tangan Helena.“Aku baik-baik saja, hanya pusing.”“Kalau kau memang baik-baik saja, sekarang kau tidak akan berada di sini,” omel Keyland dengan tatapan tajam.“Kepalaku memang sedikit pusing, dan tadi aku sempat kehingan keseimbangan saat di kamar mandi. Tapi sekarang aku merasa lebih baik,” terang Helena dengan berniat menarik tangannya dari genggama

  • MY BASTARD BOSS   Lelah Jiwa dan Raga

    “Akhirnya selesai juga….” Helena menghela nafas panjang setelah baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah yang semakin banyak. Setiap hari dia harus mengurus Vian yang memang belum bisa mandiri dalam hal apa pun, mulai dari mandi, buang air, berpakaian bahkan juga menyiapkan segala keperluan lain. Helena tidak akan mengeluh karena semua itu memang sudah menjadi tanggung jawabnya, walaupun dia menjadi sering terlambat datang ke kantor dalam beberapa hari ini.“Aku harus segera mandi,” gumamnya setelah mengeringkan cucian. Dia baru akan melangkah keluar dari laundry room saat tiba-tiba terdengar kegaduhan dari arah dapur.Prraaangg… ppyyaaarrrr….Helena berjingkat kaget, segera membawa langkahnya ke sumber suara. Matanya tampak melebar dengan wajah terperangah saat melihat semua masakan di atas meja makan terjatuh di lantai, meninggalkan taplak meja yang terjuntai tak karuan.“Aku benar-benar nggak berguna!” teriak Vian sembari memukul pegangan kursi rodanya.“Astaga, Yan… ini kenapa?” He

  • MY BASTARD BOSS   Kepulangan Vian

    “Aku sudah boleh pulang, Sayang.”Mata Helena melebar mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh Vian. “Beneran?!”Vian mengangguk dengan senyum lebar, menatap ke arah taman rumah sakit dengan dirinya yang duduk di kursi roda. “Hem… rasanya aku tidak sabar untuk menghirup udara bebas di luar rumah sakit. Pasti akan sangat menyenangkan bisa kembali hidup berdua denganmu meskipun masih di rumah kontrakan.”Sontak Helena terdiam, melupakan fakta bahwa dirinya belum memberi tahu Vian tentang tempat tinggalnya selama ini. Bahkan, sampai detik ini semua barang-barang Vian masih dititipkan di rumah suster Sinta.“Hei, kenapa kamu diam saja? Kamu nggak suka kalau aku ikut pulang?”Helena tersenyum kecil sembari menggeleng pelan. “Mana mungkin aku nggak suka, bahkan aku sudah memimpikan bisa pulang bersamamu sejak lama, tapi-““Tapi apa?”“Sebenarnya-” Helena menggigit bibirnya sendiri, tanda kalau ragu untuk berucap. Hal tersebut tentu saja tak terlepas dari perhatian Vian yang memang su

  • MY BASTARD BOSS   Kerinduan Tak Terucap

    Beberapa hari ini Helena kembali menjalani kehidupan normal seperti dulu, pagi pergi bekerja dan sore menemani Vian di rumah sakit. Sesekali dia ikut menemani Vian terapi, hingga pria itu kini sudah mulai bisa duduk sendiri. Sudah hampir satu minggu juga kehidupan normalnya dilalui tanpa bertemu dengan Keyland, pria itu benar-benar menepati janji untuk tidak mengusiknya. Namun, apakah Helena merasa tenang? nyatanya ada ruang di sudut hatinya yang malah terasa kosong.“Hel, kenapa sih bengong aja?” tanya mbak Nadia yang saat ini duduk di hadapan Helena, mereka sedang makan siang di kantin perusahaan.“Nggak kok, itu perasaan Mbak Nadia aja,” balas Helena dengan senyum tipis.“Terus itu nasi mau diaduk sampai jadi apa, hem?”Refleks Helena menurunkan tatapan ke arah piring miliknya. Benar saja, nasinya sudah tampak mengenaskan bercampur dengan lauk. Dia menghela nafas panjang sembari meletakkan sendok, berganti meraih capucino dingin dan menyesapnya.“Eh, sejak pulang liburan kok aku ng

  • MY BASTARD BOSS   Awal Perpisahan

    “Kau tidak perlu pindah dari apartemen ini sesuai ucapanku waktu itu.”Kalimat itu membuat Helena tersenyum tipis tanpa mengubah posisinya yang saat ini bersandar di dada Keyland, dengan tubuh polos mereka sama-sama terendam di dalam busa sabun yang terasa hangat di dalam bathup. Tak perlu ditanya lagi apa yang baru saja mereka lakukan, karena Keyland seperti orang kesetanan yang tidak memberikan waktu bagi Helena untuk beristirahat. Mereka terus mengulang sentuhan kenikmatan, seolah tidak akan pernah bisa melakukannya lagi.“Kau bisa mengganti password pintunya kalau takut aku akan tiba-tiba datang,” bisik Keyland dengan bibir yang mengecup leher Helena.“Oke, aku akan menggantinya nanti agar kamu tidak seenaknya muncul tiba-tiba,” balas Helena dengan jari jemarinya yang terus menjalari lengan Keyland di perutnya.“Hem… kau bisa tetap menyapaku di kantor saat bertemu.” Keyland semakin mengeratkan pelukannya, dengan bibir yang terus berjalan di sepanjang bahu polos Helena.“Dan jangan

DMCA.com Protection Status