Share

BAB 19

Penulis: Anisah97
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU

BAB 19

Aku duduk diatas motor sembari menghela napas panjang, setelah melihat video berdurasi dua puluh detik yang karyawan itu maksud.

Hukuman apa yang pantas untuk Adli? Ini sudah sangat keterlaluan sekali, hatiku sangat sakit melihat tindakan laki-laki yang pernah aku cintai itu. Aku menyesal dan sangat menyesal telah mengenal laki-laki sebejat itu.

Dengan hati gelisah, aku kembali memacu motor dengan kecepatan sedang. Apa yang akan terjadi dengan orang tuaku, setelah mereka mengetahui video menji-jikkan ini.

Aku tiba di depan rumah sakit, dan melihat sebuah mobil yang tidak asing lagi di mataku sudah terparkir di halaman rumah sakit. Ya, ini pasti mobil salah satu keluarga ibuku.

Aku melewati lobi dengan jantung berdebar-debar. Setelah kaki berada di depan kamar tempat ayahku dirawat, aku mendengar pembicaraan dari keluarga ibuku.

"Lain kali, cari menantu yang sudah tahu asal usulnya di mana, bibit bobotnya siapa, jangan asal terima men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 20

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU BAB 20"Aaahhhh!""Ha-ha-ha! Kau takut, Aldi?" Aku tertawa keras, ketika melihat Aldi yang berteriak kencang."Aku tidak akan membuatmu mati begitu saja, Aldi," lanjutku sambil melepaskan cangkul dan berjalan mundur."Penjarakan saja aku, Amira. Penjarakan saja." Dengan suara bergetar Aldi meminta dengan tatapan memohon padaku."Bawa dia ke tempat yang sudah kita persiapkan!" perintah Anton."Jangan bawa kami! Lepaskan! Tolong!" teriak bapaknya Aldi.Aku menoleh ke belakang. Dan melihat dua bodyguard itu bertindak dengan kasar, mulut kedua orang yang bejat itu dilakban, agar tidak membuat keributan di sepanjang jalan._______"Ahhk! Ampun, sakit!" Suara rintihan dari Aldi dan bapaknya terdengar sampai teras.Aku, Kak Zoni dan Anton baru sampai di tempat yang sudah Anton sediakan untuk memberikan Aldi dan bapaknya pelajaran."Sudah, jangan pukuli mereka lagi!" Aku menoleh tajam ke arah Anton."Kenapa? Aku ingin mereka berdua dipukul sampai m

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 21

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 21"Kamu tunggu di sini, biar Kakak dan Anton pergi ke alamat selanjutnya," ucap Kak Zoni setelah melihat wanita itu sadar.Kami membawanya ke puskesmas, agar dia bisa cepat ditangani."Habis dari sini, Amira mau pulang dulu, Kakak jangan lupa untuk mengabariku kalau sudah menemukan tiga wanita itu."Kak Zoni mengangguk, lalu dia dan Anton pergi meninggalkan puskesmas."Siapa namamu?" tanyaku sembari mendekati ranjang."Winda, namaku Winda," jawabnya dengan tatapan kosong melihat ke arah jendela yang terbuka."Sudah berapa lama kamu berada di sana?" Winda menatap ke arahku."Tiga tahun, siapa kamu? Kenapa kalian membeliku?""Apa kamu mengenal Aldi?" Aku balik bertanya dan membuat kedua bola mata Winda membola."Aku adalah wanita yang hampir menjadi pelac*r, kalau keluargaku tidak cepat membantuku untuk lepas dari kebejatan Aldi dan bapaknya.""Kamu istri dari laki-laki keparat itu?" Winda berkata dengan sorot mata penuh kebencian."Kamu

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 22

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 22"Amira! Apa yang kamu lakukan? Aduh, kenapa seperti ini? Kalau dia mati, kamu bisa dipenjara, Amira!" marah Kak Zoni sembari menyugar rambutnya kasar."Seharusnya kalian pukul saja dia, untuk membalas sakit hati yang tertahan, kalau seperti ini, mereka berdua bisa mati."Kak Zoni begitu terkejut saat melihat kedua manusia tidak punya hati itu sudah terbaring lemah berlumuran darah di lantai keramik yang berwarna putih.Ya, aku juga melakukan hal yang sama, seperti apa yang dilakukan Winda pada bapaknya itu. Puas sekali melihat daging menjijikan itu terlepas sebagian dari tempat asalnya."Tidak masalah kalau harus masuk penjara, yang penting aku sudah puas membalaskan dendamku!" sahut Winda dan tertawa.Wanita itu terlihat lebih baik sekarang, bukan hanya dia, tapi aku juga merasakan puas setelah memotong alat pusaka milik Aldi."Winda benar. Aku puas walau harus masuk penjara, Kak." Kak Zoni kembali menyugar rambutnya kasar, dengan p

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 23

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 23Bisik-bisik para tamu yang ada di luar rumah Ayumi terdengar dengan jelas. Mereka juga menatap begitu sinis ke arah semua keluargaku yang masih berdiri di halaman."Kakak adik sama-sama tidak bener!" celetuk salah satu dari mereka. Aku merasa tersindir, karena mereka semua menatapku dan Kak Zoni."Itu, Zoni dan keluarganya sudah datang!" Entah siapa yang berbicara? Dan membuat semua yang ada di dalam rumah termasuk Ayumi dan kedua orang tuanya berbondong-bondong keluar dan melihat sinis ke arah kami semua."Nah, itu mereka, berikan tepuk tangan yang meriah untuk mereka semua. Setelah membuat anakku menangis sepanjang malam, sekarang laki-laki itu membawa rombongan untuk lamaran. Wah, hebat sekali bukan?" seru ayahnya Ayumi dengan lantang. Lalu, semua yang ada di dekat Ayumi langsung bertepuk tangan."Apa maksud dari semua ini, apa kalian mengadakan prank?" tanyaku, yang langsung disambut dengan tertawaan keras dari keluarga Ayumi."P

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 24

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 24"Ini bukan salah Winda. Kejadian ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Winda, jadi tolong, jangan lagi membahas tentang yang terjadi hari ini. Semuanya sudah selesai, dan cukup sampai di sini," ucap Kak Zoni, lalu dia masuk ke dalam kamarnya."Winda, kapan kamu mau pulang ke rumah orang tuamu? Keberadaanmu di sini hanya membuat banyak pandangan negatif dari orang-orang." Ayah berbicara tanpa melihat ke arah Winda.Dari suara Ayah yang sedikit meninggi, sudah dapat aku simpulkan bahwa ayahku pasti marah dan ikut menyalahkan Winda, padahal, Winda tidaklah bersalah."Maaf, Paman. Hari ini, Winda akan keluar dari rumah ini. Maafkan, Winda," lirih Winda.Winda tampak menyeka sudut matanya, lalu dia membalikkan badan dan pergi ke kamarku. Aku tidak berani berkata satu kata pun. Ayahku sedang marah, dan tidak mungkin aku harus meminta Ayah untuk tidak menyalahkan Winda. Walau sebenarnya, aku ingin sekali membela Winda.Tak lama kemudi

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 25

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 25"Gimana, kamu sudah bilang kepada Amira, kalau kamu mau berangkat besok?" tanya mamanya Anton, setibanya anak tunggalnya itu di rumah."Sudah, Ma. Beres!" sahut Anton sembari mengacungkan jari jempolnya. Anton meraih botol minum dan menenggak airnya hingga tak bersisa."Sudah bilang ke Amira kalau kita akan melamarnya setelah habis masa iddahnya?" tanya mamanya Anton lagi."Mmm ... seharusnya sudah, tapi ...." Anton menggaruk kepalanya yang tidak gatal, mamanya geleng-geleng kepala melihat anak tunggalnya yang cengengesan."Cukup sudah gengsimu itu, Anton. Jadi kamu belum menyatakan perasaanmu itu? Aduh, Papa! Lihat anak kamu itu, kepala sudah mau ubanan malah gengsi ditinggiin! Apa susahnya sih tinggal bilang, Amira will you marry me?" oceh Mama Anton yang gemas melihat anaknya yang lelet bila dalam masalah percintaan."Baru dua puluh delapan, masa iya sudah ubanan, Ma? Anton tidak gengsi, cuma Amira selalu menjaga jarak saat Anton i

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 26

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 26Waktu berlalu dengan sangat cepat, tidak terasa enam bulan sudah aku membuka usaha sendiri dengan membuka sebuah toko dengan dua sekat.Lokasinya tidak jauh dari rumah orang tuaku. Aku menjual pulsa, token listrik dan lain-lain. Di sebelahnya aku juga menjual sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya.Allhamdulillah, aku bisa mempunyai kesibukan dan mencari uang sampingan sendiri, karena tidak ingin terlalu menyusahkan orang tuaku lagi. Tentunya, ini semua berkat dari kedua orang tuaku yang memberikan tambahan modal dan dukungan juga untukku."Amira, ambil garam, bawang dan seledri, ya? Nanti catat dan totalkan setelah acaranya selesai." Bu Miah datang dengan tas belanjaan di tangan kirinya.Keringat yang membasahi pelipisnya menandakan bahwa Bu Miah datang ke tokoku dengan berjalan kaki."Boleh, nggak? Lagi buru-buru nih." "Ya, boleh, ambil saja." Bu Miah langsung senyum semringah, dan mengambil apa yang dia butuhkan.Malam ini, ad

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 27

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 27Bugh!Aku meninju wajahnya dengan kuat, Aldi meringis."Sampai mati pun, aku tidak akan pernah memaafkanmu, aku tidak mau kembali dengan laki-laki brengsek sepertimu!" hardikku."Aku menyesal, Amira. Maafkan semua kesalahanku, kita perbaiki hubungan kita, ya?" pintanya dengan nada lirih namun memaksa.Enak sekali dia berbicara memintaku untuk memaafkan semua kesalahannya. Aku melepaskan genggamannya dengan paksa, ternyata tindakanku membuat Aldi marah."Maafkan dan kembali denganku, atau kubunnuh ibumu ini!" Aldi mengancam dengan menodongkan pisau cutter, yang dikeluarkan dari dalam saku celananya. Ibuku sudah berada di dalam ancamannya."Kembali saja dengannya, Amira! Hanya itu jalan satu-satunya untuk menyelamatkan nyawa ibumu, lagi pula, kamu harus ingat! Tidak ada laki-laki mana pun yang mau menikah denganmu, yang bagian dalamnya sudah terlihat oleh banyak orang! Jangan dipikirkan lagi, terima saja!"Dari teras rumah, Bu Miah bers

Bab terbaru

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   ENDING

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU[EXTRA PART]Tahun demi tahun berlalu dengan sangat cepat. Empat tahun mengenyam bangku perkuliahan, kini Zayn Al Fatih dan Nayyara Almahyra telah lulus dengan gelar masing-masing.Zayn mengambil bidang manajemen bisnis, sementara Nayyara memilih bidang pendidikan. Dia ingin menjadi tenaga pendidik untuk mencerdaskan anak bangsa. Kedua buah hati Amira dan Anton itu semringah saat keluar dari gedung tempat mereka wisuda. Nayya pamit pada keluarganya untuk bergabung dengan teman-temannya sebentar. Amira pun mengizinkan.Dia melihat anak perempuannya yang tumbuh semakin dewasa itu setengah berlari ke arah wisudawan yang sedang bergerombol. Mereka berfoto ria sebagai kenang-kenangan sembari melempar toga ke atas pertanda kelulusan. Senyum dan tawa terdengar. Mereka begitu bahagia karena telah menempuh pendidikan ini dengan sempurna.Gelar sarjana tersemat di pundak mereka. Setelah ini mereka akan berpisah dan mungkin akan jarang bertemu. Semua

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 117

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 117Hari berganti hari. Bulan pun berganti tahun. Kebahagiaan keluarga Amira semakin bertambah. Semua tak lepas dari keikhlasan dan kesabaran mereka menghadapi tiap ujian dariNya. Mereka saling menguatkan satu sama lain, saling mendoakan dan membantu tiap kali masalah datang. Kedua mertua Amira adalah mertua idaman banyak menantu. Tak hanya memiliki keluarga yang diidamkan banyak orang, bisnis kuliner mereka pun berkembang dengan pesat. Tiga cabang restoran telah dibangun di Jakarta. Pak Sugi juga membangun bisnis di bidang jasa ekspedisi, sementara Bu Raheni dan Amira membuat sebuah butik ternama tak jauh dari kantor ekspedisi mereka. "Rasanya, baru kemarin kita menikah ya, Mas. Tak menyangka usia kita tak muda lagi," lirih Amira saat menyiapkan dua cangkir teh untuknya dan Anton di taman belakang rumah mereka. Anton duduk di sebuah kursi rotan dan kini Amira pun ikut menduduki kursi sebelahnya. Meja rotan berbentuk bulat sebagai pe

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 116

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 116 "Mbak Ambar, apa kabar?" tanya adik iparnya Bu Ambar. Dia langsung mendekat dan bersalaman dengan Bu Ambar dan keluarga Anton."Mau ngapain kalian datang ke sini?" tanya Pak Arman dengan ekspresi dingin. Laki-laki itu masih belum terima dengan perlakuan adik dan keluarga besarnya di masa lalu karena mempermalukan bahkan menghina Amira sedemikian rupa. "Bang, kami keluargamu, kenapa Abang bertanya begitu? Sepertinya Abang tidak suka kalau kami datang." Pak Dolah, adik laki-laki Pak Arman berbicara sambil memandang ke arah Amira dan Anton yang masih berdiri di depannya."Iya, Bang. Kami datang untuk bertemu denganmu dan Amira. Sudah bertahun-tahun kita tidak bertemu." Bu Saroh adik perempuan Pak Arman ikut menimpali. Tak seperti dua tahunan lalu saat mereka menatap Amira dengan pandangan jijik dan angkuh, kini mereka datang dengan wajah sendu. Wajah orang-orang yang berduka dan menyesali perbuatannya. Entah apa yang akan dilakukan

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 115

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 115 "Lisa sekarang dirawat di rumah sakit." Bu Raheni berbicara pada keluarganya setelah menyelesaikan pembicaraannya dengan Bu Laras di telepon."Dirawat? Sakit apa, Ma?" tanya Pak Sugi yang masih menyeruput secangkir kopinya. "Mama tidak tahu, Pa. Kata Laras, Lisa drop setelah sidang perceraiannya dengan Heru," jelas Bu Raheni."Cerai? Jadi, Lisa sama Mas Heru benar-benar berpisah, Ma?" Kini giliran Amira yang bertanya. Dia tak menyangka jika pernikahan Lisa kandas di tengah jalan, padahal sebelumnya dia sangat membanggakan suaminya itu. "Mertuanya Lisa menuntut Heru untuk cepat ngasih cucu. Jadi, Heru nikah lagi tanpa izin dari Lisa. Lantas Lisa memilih cerai dari pada dimadu." Bu Raheni menjelaskan sesuai dengan cerita Bu Laras barusan. "Aneh-aneh saja. Masa sampai segitu terobsesinya untuk memiliki cucu. Apa nggak mikir kalau Lisa itu baru keguguran dan belum pulih. Butuh waktu untuk mengandung lagi. Perempuan itu bukan mesin p

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 114

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 114"Lisa, kamu kenapa? Kenapa tadi kamu tiba-tiba pingsan?" cecar Bu Laras ketika Lisa baru sadar setelah dibawa ke klinik terdekat."Mas Heru, Ma." Kedua mata Lisa berkaca-kaca saat mengingat foto yang dikirimkan sahabatnya itu. "Kenapa? Memangnya ada apa dengan Heru?" Bu Laras bertanya lagi dengan sedikit panik. Lagi dan Lagi Lisa menyeka kedua pipinya yang basah. Rasa nyeri dan sesak kembali menghimpit dadanya. Terlalu sakit jika dibayangkan apalagi diceritakan. "Kenapa dengan suamimu, Lisa?" ulang Bu Laras sambil mengusap kening anaknya yang basah oleh keringat. Lisa menatap lekat mamanya yang tampak begitu khawatir dan penasaran. "Mas Heru," lirih Lisa sambil menghela napas berat. Dia memejamkan mata sesaat untuk mengontrol emosinya yang nyaris meledak. "Heru Kenapa? Apa terjadi sesuatu dengannya? Dia baik-baik saja 'kan? Cepat katakan, Lisa. Jangan bikin Mama makin penasaran." Bu Laras sedikit mendesak karena terlalu khawatir

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 113

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 113"Silakan lanjut menikmati hidangannya, Jeng. Saya ajak dua cucu saya ke kamar dulu," ucap Bu Raheni dengan senyum tipis lalu mengajak Bu Ambar kembali ke kamar Amira. "Jadi orang kok julid terus," lirih Bu Raheni saat melangkah pergi. "Namanya manusia. Benar pun rasanya selalu salah di mata pendengki." Bu Ambar menyahut. "Benar, Bu Ambar. Mereka memang begitu. Makanya saya sengaja nggak bilang kalau punya cucu kembar laki-laki dan perempuan. Mau coba mereka julid apa nggak. Eh ternyata memang sudah wataknya begitu, ya susah berubah. Lihat saja mereka sekarang shock setelah tahu saya punya cucu kembar sekaligus." Bu Raheni sedikit menoleh ke belakang di mana kedua temannya masih saling bisik. Bu Ambar pun melakukan hal yang sama."Ekspresi mereka langsung berubah setelah melihat cucu laki-laki kita." Bu Ambar dan Bu Raheni saling tatap lalu tersenyum tipis. Keduanya kembali melanjutkan langkah ke kamar Amira. Bu Raheni mengetuk pi

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 112

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 112 Perut Amira semakin membukit. Kini, hari perkiraan lahir sudah di depan mata. Amira begitu cemas dan takut akhir-akhir ini.Masa lalunya kembali lalu lalang di depan mata saat dia kehilangan anak pertamanya. Amira benar-benar takut kejadian serupa terulang kembali. "Amira, jangan ketakutan begitu. InsyaAllah semua akan baik-baik saja. Allah akan memberikan keturunan yang shaleh dan shalehah untukmu." Bu Raheni mengusap puncak kepala menantu kesayangannya. Mendengar keturunan shaleh dan shalehah Amira tersenyum tipis. Dia kembali mengingat saat keluar dari ruangan dokter kala itu.Mama mertuanya begitu khawatir melihatnya tergugu pasca pemeriksaan dokter. Suaminya pun ikut berkaca-kaca setelah tahu kondisi kehamilan Amira.Bu Raheni pikir ada hal buruk yang menimpa Amira saat itu sampai membuat anak dan menantunya menangis, padahal mereka terharu karena ternyata ada dua janin yang berkembang di perut Amira. Dokter bilang jika kemu

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 111

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 111"Lisa kamu kenapa, Nak?!" pekik Bu Laras saat melihat anaknya jatuh di lantai. Dia tampak begitu lemas. Baju yang dia pakai banyak bercak-bercak merah, bahkan di lantai pun ada tetesan darah. Lisa tak membalas pertanyaan mamanya. Dia masih memejamkan mata sesaat untuk menahan perih yang mulai menjalar di area bawah perutnya. Lisa terlihat meringis sambil memegangi perutnya. Bu Laras mulai terisak melihat anaknya merintih kesakitan. "Tenang, Ras. Biar Anton bawa Lisa ke klinik," ujar Bu Raheni saat mengusap punggung adiknya perlahan."Iya, Mbak. Kasihan sekali Lisa. Aku takut dia dan bayinya kenapa-kenapa. Ya Allah, mana ada darahnya begini." Bu Laras merapikan baju anaknya yang sedikit terbuka. "Anton sini! Cepat bawa Lisa ke klinik terdekat." Bu Raheni melambaikan tangannya ke arah Anton yang masih berdiri di belakang Amira. Lisa diam saja saat Anton menggendongnya ke luar rumah. Bu Laras pun gegas mengikuti anak dan keponakan

  • MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU   BAB 110

    MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 110 "Sayang, kamu kenapa?" Anton menyusul Amira dari belakang.Saat tengah sarapan bersama, tiba-tiba Amira mual dan berjalan cepat ke arah wastafel. Dia teramat mual dan ingin memuntahkan makanan yang baru saja masuk ke dalam mulutnya. Keringat dingin mulai muncul di kening. Amira terlihat lemas dan pucat. "Aduh, Mas. Sebelumnya nggak mual-mual, tapi akhir-akhir ini kok mual terus ya? Bukannya morning sickness biasanya saat hamil trimester pertama? Sekarang sudah trimester kedua malah mual nggak karuan." Amira berucap sembari membasuh mulut dan berkumur di wastafel."Tenang, jangan khawatir, Amira. Mama dulu waktu hamil suamimu juga begitu. Awal-awal belum terasa mualnya, masuk usia kandungan tiga atau empat bulan baru mual dan muntah." Bu Raheni menimpal sambil memijit punggung Amira perlahan. "Benarkah, Ma?" tanya Anton antusias.Dia mengusap kening istrinya yang basah oleh keringat. Aroma minyak kayu putih menguar. Bu Raheni memij

DMCA.com Protection Status