Share

NYARIS MATI

Author: HANDA
last update Last Updated: 2024-03-14 10:44:59

Angga kaget, dia sangat syok. Mendengar ucapan terlontar dari mulut Nira. Angga membisu selama beberapa waktu.

Melihat Angga yang terdiam mematung, tentu saja ini menjadi kesempatan emas bagi sang istri. Nira langsung menginjak kaki Angga dengan sangat keras.

"Akh!" Angga memekik kesakitan, kakinya terasa ngilu diinjak oleh Nira.

Tanpa Angga sadari, Nira mengambil sebuah pentungan di kamar. Yang siap sedia, jika ada maling di dalam rumahnya, tanpa ragu Nira mengayunkan pentungan ke atas dan mengarahkan ke kepala bagian belakang Angga.

BUGH!

BRAK!

Nira memukul dengan kencang dan saat itu juga Angga langsung pingsan. Melihat Angga yang sudah tak sadarkan diri, Nira tersenyum dengan senang.

"Hahaha!"

***

Angga terbangun, seluruh tubuhnya terasa sakit. Terutama di bagian kepalanya, dia sedikit ingat jika Nira yang memukul kepalanya tadi.

"Apa-apaan ini?!" bentak Angga saat melihat tubuhnya sudah terikat di sebuah kursi di dalam kamar mandi.

Angga memberontak, dia berusaha untuk melepaskan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    KEMBALI MISKIN

    Nira menjerit ketika ia oleng dan terjatuh. "Kurang ajar kamu, Mas!" pekiknya.Perempuan itu telah dibohongi oleh Angga. Dia langsung mengejar Angga di rumah dengan langkah kaki yang sangat cepat. Sedangkan Angga, lelaki itu kebingungan untuk mencari pintu utama. Dia sangat panik, apalagi melihat Nira yang semakin mendekat.Nira tidak akan membiarkan Angga pergi begitu saja, lelaki itu harus hidup dan mati bersamanya. Nira tidak rela, jika Angga berhasil kabur.Angga berlari tak tentu arah, dia menelusuri semua pintu untuk mencari pintu utama dan menghindar dari Nira. Tetapi, sulit baginya untuk menemukan pintu itu. Apalagi dia tidur di rumah ini selama beberapa hari saja. Ditambah lagi dalam keadaan panik tingkat dewa begini."Duh, gimana ini? Mana Nira masih mengejarku lagi," gumam Angga dengan gelisah. Keringat dingin membanjiri dahinya.Sungguh Angga lelah jika seperti ini, apa Nira tidak lelah juga mengejar dirinya? Setelah menelusuri semua pintu, akhirnya Angga menemukan pintu d

    Last Updated : 2024-03-15
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    ANGGA JADI GELANDANGAN

    Termenung di tempat kumuh sembari memikirkan rencana untuk menyambung hidup, itulah yang sedang dilakukan oleh Angga kala itu.Pria yang saat itu sudah terjebak dalam permainan busuknya sendiri, mulai kehilangan arah dan tak tahu lagi harus melakukan apa."Kali ini aku harus ngapain supaya aku bisa punya banyak uang?" Pertanyaan itu terus saja berputar dan terus dia gumamkan. Seolah, dia sudah tak harus lagi untuk memikirkan hal lainnya. Bahkan, Nira yang saat itu terpental dan terluka, sama sekali tidak mengganggu pikiran liciknya itu lagi."Ck!" Angga kemudian berdecak sambil merasakan sesuatu yang saat itu amat mengganggu. "Padahal saat ini aku lagi bingung mikirin gimana caranya supaya bisa dapetin duit, tapi ... perut ini..." Ya, Angga terlihat cukup kelaparan saat itu, sehingga ia pun memutuskan untuk melakukan beberapa pekerjaan."Oke, kalau gitu sekarang lebih baik aku cari uang dulu," ucapnya, yang seolah dipenuhi dengan pikiran buruk, ketika melihat beberapa anak remaja di

    Last Updated : 2024-03-15
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    ANGGA KETEMU MANTAN ISTRI

    Beberapa saat yang lalu, para pembalap liar yang tengah berpacu dengan motor mereka masing-masing, tengah fokus dalam balapan mereka.Ya, walaupun telah dikatakan bahwa mereka sama sekali tak boleh melakukan balapan, akan tetapi yang ada di dalam isi kepala mereka itu hanyalah hasrat kesenangan semata.Angga masih dalam posisi menunduk. Dan saat dia mengangkat kepalanya dengan suara bising dari rem motor yang dipaksakan, pria itu pun terpental setinggi 2 meter, dengan kepala yang tentu saja langsung membentur pada bahu jalan.Duakkk!Suara benturan yang amat kencang itu pun menghentikan seluruh pembalap. Beberapa orang terlihat mulai mengerumuni Angga dan saat itu bersimbah darah. "C-cepat panggil ambulans. Orang ini bisa aja mati! Cepetan!""Cepet!""Ehhh, Cepet!""Halo! ... T-tolong ... Di sini ada-"Angga saat itu tak sanggup lagi berpikir. Mungkin itu adalah saat di mana ia merasa bahwa seluruh kesenangan serta permainan busuknya akan berakhir."S-sakit ... Aku ..." Kepalanya te

    Last Updated : 2024-03-16
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SEBUAH PENOLAKAN

    Inara kaget mendengar perkataan Angga. Dia hanya mampu menatap Angga dengan tatapan sayu, berharap Angga bisa menebak pikirannya.Inara melepaskan genggaman tangan Angga padanya, dengan senyuman manis dia berkata, "Maaf, Mas. Aku sudah bahagia dengan kehidupanku yang sekarang," ujar Inara dengan sangat lembut dan tulus.Mendengar jawaban dari Inara membuat Angga menjadi lemas, dia benar sangat kecewa dan menyesali perbuatannya yang dulu."Aku tahu aku sudah salah sejak dahulu, dan aku menyesal melakukan itu semua kepadamu. Andai waktu bisa di putar kembali, aku nggak akan menyiakan wanita sepertimu," ujar Angga dengan suara lemasnya.Inara merasa kasihan dengan Angga, namun dia masih ingat apa yang di perut oleh Angga kepadanya. Tapi kini Angga sudah menemukan karma ya. "Mas, kamu pasti akan menemukan kebahagiaanmu. Kalau begitu aku pergi dulu."Inara keluar dari ruang inap Angga, Angga hanya mampu menatap kepergian Inara. Dia mengusap wajahnya, pikirannya sangat kacau dan tidak tahu

    Last Updated : 2024-03-16
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    MENCOBA JADI ORANG BAIK

    Tak hanya sampai di situ, keesokan harinya saat Angga sedang sarapan di luar rumah lagi, tiba-tiba dia merasakan gatal yang teramat sangat di kawasan yang sama. Bahkan rasanya lebih gatal dari yang kemarin."Kenapa ini bisa gatal lagi, sih!" kesal Angga dia terus menggaruk bagian bawahnya. Benar tidak kuat lagi menahan rasa pedas-pedas tak menentu tersebut."Gatalnya luar biasa, bukan kayak digigit semut ataupun nyamuk. Ck! Ah!" rutuknya kembali. Pikiran Angga kembali tertuju kepada Nira. Wajah Nira seolah terbayang-bayang pada pikirannya. Dia menepis sugesti buruknya, dan berusaha berpikir positif."Aku tidak mungkin tertular penyakit Nira! Mungkin karena kemarin tidak aku obati dan langsung tidur," ujar Angga masih berpikir positif.Dia makan sejenak, namun rasa gatal terus menggerutu. Dia menggaruk, bahkan tanpa Angga sadar, jika ada beberapa pembeli lain yang melihat aksi Angga itu."Lihat deh laki-laki yang di sana, masak dia makan sambil garuk-garuk anu!"Angga tak sengaja mend

    Last Updated : 2024-03-17
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    DIKEJAR-KEJAR NIRA

    Mata Angga terbuka lebar. Bahkan, di dalam mimpi buruknya sekalipun dia tidak pernah berpikir untuk bertemu lagi dengan Nira.Ya, wanita yang saat itu sudah ia dorong dan terluka, malah hadir di hadapannya dengan tatapan yang kesal. Bahkan, dia sama sekali tidak membiarkan Angga untuk meninggalkan tempat itu."B-bagaimana kamu bisa ada di sini, Nira? Apa yang..."Baru saja pria yang ketakutan bukan main itu hendak menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja Nira yang menyadari panik pada raut wajah Angga mulai tertawa hebat."Hahaha, Mas. Sebenarnya apa yang kamu takutkan? Apa kamu takut, kalau aku tidak bangun lagi dan pada akhirnya tak bisa mengejarmu? Tidak, ke manapun kamu pergi aku akan selalu mengejarmu, Mas. Ingat! Aku tidak akan pernah melepaskanmu."Nira berteriak saat itu. Beberapa orang pun terlihat memerhatikan mereka dari kejauhan. Sebagian besar dari mereka sama sekali tidak ingin terlibat dan hanya berlalu begitu saja. Sementara yang lainnya perlahan berbisik-bisik dan mula

    Last Updated : 2024-03-18
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    DIHANTU-HANTUI NIRA

    Angga terdiam seribu bahasa. Dirinya yang saat itu masih berada di dalam got berharap setengah mati, bahwa dia tidak diketahui keberadaannya oleh Nira.Dia berharap dan terus berharap. Namun di lain sisi dia merasa sedih karena semua alat-alat yang telah ia dapatkan untuk beribadah harus raib dan lenyap."Apalagi yang harus aku lakukan sekarang? Apakah bahkan ingin bertaubat saja aku sudah tidak diizinkan?" Angga berpikir demikian.Ya, dia sudah memutuskan untuk berubah dan mulai memperbaiki dirinya menjadi pribadi yang lebih baik. Akan tetapi kenapa semuanya harus hancur, karena pertemuannya secara tak sengaja dengan Nira?Angga masih menyesali hal itu. "Seandainya aja waktu itu aku nggak pergi ke tempat parkir, pasti aku nggak bakal ketemu sama Nira dan jadi seperti ini. Sial!" keluhnya, masih di dalam got yang tercium bau menyengat.Sementara itu pada saat yang sama, Nira ternyata sudah tiba tepat di atas Angga. Mereka berdua hanya dipisahkan oleh sepotong papan yang menutupi sekuj

    Last Updated : 2024-03-18
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    DIHANTUI-HANTUI NIRA JILID 2

    Angga kaget bukan main, ketika melihat kehadiran Nira di hadapannya. Bahkan dengan senyuman yang nampak senang, karena dirinya berhasil menemukan Angga lagi. "Apa yang kamu lakukan di sini Nira?!" tanya Angga dengan suara sedikit keras, namun raut wajahnya menunjukkan, jika dia kaget melihat kedatangan Nira.Nira tertawa sinis, dia mendekati Angga. Namun Angga terus berjalan ke belakang. "Nggak ada tujuan lagi, selain untuk mencari dirimu, Mas Angga," jawab Nira menyeringai. Angga menggelengkan kepalanya, dia menatap Nira dengan tajam. "Aku sudah mentalakmu Nira! Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini, sebelum aku bertindak lebih keras lagi!" kesal Angga. Dia nggak boleh takut kepada Nira, karena Nira sudah membuat kehidupannya menjadi hancur.Nira tertawa sinis, tidak menggubris apa yang dikatakan Angga. Angga kesal, dia menarik tangan Nira agar tak berdiri di depan pintu utama. Mendorong tubuhnya agar menjauh dari dirinya."Pulang! Aku nggak menerima kehadiranmu di sini!"Wajah

    Last Updated : 2024-03-19

Latest chapter

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SELESAI

    Pagi ini Angga tidak jadi membuat bakso kuah terbaru karena buku resepnya hilang. Namun, dia masih terus berusaha mencari, kali saja dia salah letak atau entah bagaimana, yang jelas dia masih berharap supaya buku itu lekas ketemu.Berbeda dari kemarin, hari ini bahkan sampai Angga sudah duduk stay di warung depan rumahnya, Ayu tak kunjung datang. Sayangnya Angga tidak mempunyai kontak wanita tersebut. Jadi, dia tak bisa menghubungi."Ke mana Ayu? Tumben lama nggak seperti kemarin," batinnya.Dia pun membereskan warung seorang diri. Mulai dari menata bahan-bahan yang akan dipakai untuk membuat bakso serta mengilap mangkuk-mangkuk supaya lebih kinclong.Anehnya, hingga siang menjelang, Ayu tak kunjung menampakkan batang hidung. Angga sampai berpikir kalau perempuan itu sedang sakit sehingga dia tidak bisa untuk bekerja di hari itu. Angga memaklumi. Dia berjanji akan meminta kontak Ayu setelah perempuan itu masuk nantinya. ***Sayangnya, Apa yang Anda pikirkan tidak sejalan dengan kenya

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    BISIKAN DARI RINA

    "Tahu apa, Rin?" Angga membidik wajah lawan bicaranya yang tampak serius.Rina mendekatkan tubuhnya sampai memangkas jarak antar mereka. Angga yang risih sedikit mundur, tetapi Rina malah menariknya. Telinga Angga didekatkan pada bibir Rina."Ternyata orang tuanya Ayu juga sama-sama pedagang bakso kayak kamu, Mas," bisiknya perlahan-lahan.Leher Angga sampai memendek, karena kepalanya tersentak. Dia menjauhi Rina dengan mata yang terbelah lebar."Ah, yang bener kamu? Tadi aja dia bilang, kalau ibu bapaknya seorang petani dan memiliki kebun di desa.""Beneran Mas, aku nggak bohong. Makanya dari awal aku udah curiga sama si Ayu. Kayaknya dia menginginkan sesuatu dari kamu, deh."Saat obrolan mereka belum selesai dan Rina belum menjelaskan lebih lanjut, tiba-tiba saja orang yang diceritakan datang dan langsung mendorong Rina, hingga dia mundur agak jauhan.BRUGH!"Apa maksud kamu, Rin? Kenapa kamu malah ngomong kayak begitu sama Mas Angga? Tahu apa kamu tentang orang tuaku? Orang tuaku u

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    HATI-HATI SAMA DIA, MAS!

    Panas siang hari ini sepertinya berhasil turun dan mendekam di hati Rina. Perkataan Ayu bagai petir di siang bolong yang menyambar sekujur raganya tanpa ampun.Ayu berucap sedemikian rupa dengan entengnya sambil tersenyum lebar. Sementara Angga di sebelahnya hanya terdiam."A- apa? K- kerja d- di sini?" Rina mengulang ucapan wanita di depannya tersebut."Apa kurang jelas lagi? Mulai besok aku bakal kerja di warung ini. Mas Angga juga udah izinin, kok."Tidak tahu kenapa Rina seakan terganggu oleh Ayu sejak pertemuan mereka kemarin. Dan, saat mengetahui kebenaran ini, perasaannya semakin tak menentu. Ekspresi Rina langsung berubah kecut. Dia memandang Angga dengan penuh beban."Sini, Mas!"Rina cepat-cepat menarik tangan Angga ke sudut warung, agak jauh dari keramaian dan Ayu. Dia akan membuat perhitungan kepada pria tersebut."Kamu kenapa, sih? Kenapa kamu mengizinkan Ayu bekerja di sini, Mas?" tanyanya, suara penuh kekhawatiran.Sementara itu Rina sempat melirik Ayu yang melipat kedu

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    PERMINTAAN AYU

    Hujan mengguyur kota dengan lebatnya pada malam itu. Lampu-lampu padam satu per satu, menyisakan gelap yang pekat menutupi sudut-sudut kota. Di rumah Angga, seorang pedagang bakso, situasi tidak berbeda. Hanya suara gemericik hujan dan sesekali kilat yang menyinari jendela yang menjadi sumber cahaya.Ketukan di pintu depan membuat ia semakin was-was saja. Angga, yang sudah bersiap tidur, terkejut dan bingung. Siapa yang mungkin datang di tengah malam dan dalam cuaca buruk seperti ini?Dengan hati-hati, ia mendekati pintu, membuka kuncinya pelan-pelan. Angga sudah bersiap, jika yang ada di depan pintunya tersebut adalah orang jahat, maupun makhluk tak kasat mata.Pintu pun akhirnya terbuka dan cahaya senter menyilaukan matanya sejenak.Tring!"Mas Angga, maaf mengganggu!"Degh!Suara lembut itu terdengar. Ketika mata Angga menyesuaikan dengan cahaya."Aman," pikirnya lega. Ia membuka matanya selebar mungkin.Terlihatlah Rina, guru SD yang dikenalnya, berdiri basah kuyup sambil membawa

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    MEMEREBUTKAN ANGGA

    Angga selaku pemilik warung bakso yang ramah dan populer di kalangan penduduk setempat saat ini benar-benar bingung harus memilih makanan yang mana Di samping dia tidak bisa menerima semuanya karena tidak akan muat di perutnya.Sayangnya, Angga juga tidak tega menolak salah satu diantara mereka. Angga menghargai pemberian Ayu dan Rina terhadapnya. "Biar aku bukain langsung, Mas!" tutur Rina Yang Tak sabar menanti keputusan Angga. Dia langsung meletakkan rantang di atas meja dan membongkar wadah tersebut satu persatu."Ah, aku juga!" ujar Ayu yang ternyata masih tidak mau kalah.Kedua perempuan itu berlomba-lomba membuka rantang mereka masing-masing di hadapan Angga. Membuat pria satu itu semakin kewalahan. Dia sedang diperebutkan atau bagaimana?Rina, guru SD yang bertanggung jawab dan penyayang itu ternyata membawa nasi goreng homemade, sementara Ayu yang kabarnya hanya mengikut orang tua dan tidak mempunyai pekerjaan membawa salad buah segar dan tomyam. Semua makanan yang disuguhk

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    RINA VS AYU

    Dalam cuaca yang diselimuti oleh kegelapan, warung bakso Angga masih ramai dengan suara para pembeli yang datang dan pergi. Lampu yang tergantung rendah di warung itu menambah kehangatan suasana di malam yang sejuk ini. Angga, seorang penjual bakso yang dikenal dengan keramahan dan kejujurannya, sibuk melayani setiap pembeli dengan senyuman lebar."Mas, aku tiga bungkus, ya!""Aku satu mangkuk aja makan di sini, Mas!""Mas, saya dulu, dong! Kasihan anak di rumah sudah kelaparan."Cicitan cicitan para pembeli semakin menguar. Angga merasa senang, meski satu sisi dia kelimpungan."Iya, sabar ya semuanya."Saat sedang mengaduk bakso di dalam panci besar, tiba-tiba seorang anak kecil berlari mendekat ke warungnya. Anak itu, dengan napas yang tersengal, mengulurkan sebuah kotak kecil kepada Angga. Terkejut, Angga menurunkan sendok besar dan menerima kotak tersebut."Untuk om," kata si anak kecil dengan senyum yang manis. Jemari mungilnya terulur memanjang."Eh?"Angga menghentikan aktivita

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SALAH PAHAM

    Degh!Angga yang sedang sibuk melayani pembeli di warung baksonya lantas tunggang langgang menghampiri Rina yang telah dihakimi oleh sosok tak dikenal. Nyaris saja Angga terpelanting ke tanah, karena tersandung oleh kakinya sendiri. Dia ingin cepat-cepat sampai di depan sana demi mempertanyakan Apa yang terjadi.Ia melihat seorang ibu-ibu berkaos ungu yang baru saja turun dari motornya dan tampak sangat marah entah sebab apa sambil menuding-nuding Rina. Angga belum bisa mendengar percakapan mereka sepenuhnya. Dia harus lebih cepat sampai ke sana.Tanpa berpikir panjang, Angga bergegas menyelamatkan situasi. Ia meninggalkan warung baksonya dan berlari menghampiri mereka. "Maaf Bu, kenapa ibu malah marah-marahi teman saya? Ada apa ini? Mungkin kita bisa bicarain dengan tenang," titah Angga mencoba meredakan suasana.Namun, ibu itu tak kunjung reda dan terus memarahi Rina, "Kamu ini guru atau apa, tega sekali memarahi anak saya!"Rina dengan nada cemas menjawab, "Maaf Bu, saya enggak pe

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    RINA

    Matahari sudah lama terbenam ketika Angga perlahan membuka matanya, kebingungan menyelimutinya saat dia mencoba memahami di mana dia berada. Kepalanya berdenyut dan sinar lampu yang temaram di ruangan itu tidak membantu. Sambil mencoba mengumpulkan kekuatannya, dia menoleh dan terkejut melihat sosok yang duduk dengan tenang di sisi tempat tidurnya."Mas Angga, kamu sudah sadar?" Rina bertanya dengan suara yang penuh kelegaan. Wajah cantiknya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam."Rina?" Angga berkata dengan suara serak, masih mencoba memproses apa yang terjadi. "Ada di mana kita?""Kita di rumah sakit, Mas. Tadi aku mau beli bakso, tapi pas aku mengetuk pintu rumahmu, tidak ada yang menjawab. Aku minta maaf karena sudah lancang masuk rumah kamu tanpa izin, tapi , aku melihat Mas pingsan," jelas Rina dengan detail, matanya tidak lepas dari wajah Angga.Angga berusaha mengingat kejadian sebelumnya, "Aduh, iya. Aku memang merasa pusing banget. Tapi aku nggak menyangka bakalan pingsan.

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    HIDUP TERUS BERJALAN

    Beberapa bulan berlalu, lelaki bernama Angga itu kini telah memiliki rumah sendiri dan warung bakso yang berdiri di depan kediamannya. Dia berhasil mengatur hidupnya menjadi insan yang jauh lebih baik. Angga juga masih berusaha untuk menghindari perempuan. Dia masih trauma kejadian bersama Lala dulu terulang kembali. Lagi pula, Angga juga sudah bolak-balik menikah. Angga takut pernikahannya akan gagal lagi dan gagal lagi.Dia tinggal sendiri. Memasak dagangannya seorang diri pula. Sesekali Angga sakit, tetapi dia masih bisa menahan semuanya. Angga lebih bahagia sekarang, meski tak siapapun yang dapat diajak bicara. Terkadang Angga sampai mengobrol dengan tembok mati di kamarnya. Warung bakso Angga selalu dipenuhi pembeli, dari pagi hingga malam, tak pernah sepi. Dia selalu menjaga kualitas dan keramahan dirinya sendiri selaku sang empunya dagang.Suasana hari itu pun tidak berbeda, warungnya penuh sesak dengan pembeli yang antri untuk menikmati bakso buatannya.Di tengah kesibukan it

DMCA.com Protection Status