Beranda / Urban / MIRA ANDINI / Part 55 Meminta bantuan

Share

Part 55 Meminta bantuan

last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-23 14:02:57

"Maaf Pah!" hanya itu yang keluar dari bibir Mira. 

Leo dan Tuan Abian saling berpandangan kemudian mereka tertawa Mira dan Nyonya Giani dibuat bingung dengan tingkah suami dan anaknya. 

"Kenapa minta maaf, mangsud papa kenapa kamu menyembunyikan ini semua dari kami nak, bapak malah bahagia bisa menggendong cucu tan repot-repot papa memintanya!" ucap Tuan Abian. 

Mira tersenyum lega mendengar ucapan Papanya jadi keluarganya menerima Azmar. 

"Aku butuh bantuan kalian!" ucap Mira. 

"Katakan saja," jawab Leo dengan memandang ke arah Mira. 

"Aku mau kalian membantuku untuk menyembunyikan azmar dari keluarga Kim, Mira tidak mau jika mereka tahu akan mengambil azmar dariku," ucap Mira. 

Nyinya Giani dan Leo mengangguk tapi tidak dengan Tuan Abian dirinya merasa tidak bisa untuk melakukan itu semua. 

"Papa hanya bisa membantumu sebisa mungkin, dan Papa sangat yakin dengan kepulanganmu cepat atau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MIRA ANDINI   Part 56 Apakah Dia datang

    Sebelum keluar dari rumah, Tuan Kim kembali dan menghampiri Mira yang masih duduk disofa."Ini alamat baru rumah kami, jika kamu sudah siap tolong datang ke rumah ini," ucap Tuan Kim, kemudian pergi menggunakan mobilnya.Mira melihat alamat yang ada ditangannya, rumah Tuan Kim berada Di Kota A itu artinya butuh waktu tiga jam untuk sampai di Kota itu pikir Mira."Apa yang dibicarakan Tuan Kim?" tanya Leo tangannya menepuk pundak Mira."Adelio sekarang sedang butuh bantuanku!" ucap Mira kepada Leo."Pergi lah, bukankah dulu kamu juga pernah dibantu oleh Adelio saat masa-masa sulitmu," ucap Leo.Mira melihat ke arah Leo dan mengangguk membenarkan ucapa Leo."Aku akan pergi besok, dan Aku tidak tahu akan berapa lama untuk membantunya sampai sembuh seperti sedia kala jadi saat aku tidak ada disini Aku mempercayakan azmar kepada kakak!" ucap Mira.Setelah memikirkan kembali ucapan Tuan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • MIRA ANDINI   Part 57 Perawat ke tujuh

    "Kamu sedang apa di sini? Masuklah!" ucap seseorang mengejutkan Mira.Mira langsung berbalik, mendapati Nyonya kim sudah berdiri di belakangnya dan tersenyum ke arahnya."Maaf Nyonya, saya sedang melihat-lihat,! jawab Mira."Tidak apa-apa kamu pasti capek, ayo masuk." ajak Nyonya Kim.Mira mengekor di belakang Nyonya Kim jantungnya sudah berdebar saat kakinya melangkah masuk ke rumah ini, mereka sampai di dalam rumah Mira diantar ke salah satu kamar yang ada dilantai dua."Istirahat aja dulu, saya tahu kamu pasti sangat lelah karena perjalanan yang sangat jauh," perintah Nyonga Kim.Mira menurut, setelah membersihkan diri badannya juga terasa sangat lelah, jadi tidak butuh waktu lama Mira sudah terlelap.Ting....Mira terbangun saat mendengar suara telepon, menandakan ada yang mengirim pesan dari Leo mengirimkan satu gambar, Azmar sedang tersenyum bahagia dipangkuan Tuan Abian dan tangann

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-27
  • MIRA ANDINI   Part 58 Makan malam

    "Kau...!" Adelio tidak lagi meneruskan ucapannya, saat melihat siapa wanita yang sedang berdiri disampingnya sekarang."Iya ada apa?" Mira bertanya dan melihat ke arah Adelio dengan tersenyum manis, Mira merasa geli saat melihat bulu-bulu halus tumbuh disebagian wajah Adelio."Apa kau datang hanya untuk mengejekku?" Adelio malah balik bertanya kepada Mira.Mira menyeburkan tawanya sungguh dalam ke adaan seperti ini seharusnya dirinya tidak tertawa, tapi mendengar pertanyaan Adelio Mira tidak bisa menahan tawanya."Tidak, saya datang ke sini untuk membalas budi kepadamu." ujar Mira."Apa kau begitu kasian kepadaku?" tanya Adelio lagi, dirinya merasa senang wanita yang selama ini ditunggunya sekarang berada dihadapannya, meski sebelah mata Adelio tidak bisa melihat dengan jelas."Tidak juga, lebih baik Tuan makan terlebih dahulu baru nanti bicara lagi," perintah Mira kemudian menyerahkan piring yang berisi makan malam A

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-27
  • MIRA ANDINI   Part 59. Memotong rambut

    Mengapa Nyonya Kim bertanya seperti itu, Aku harus jawab apa batin Mira."Mama mengapa menanyakan seperti itu sih?" tanya Tuan Kim.Nyonya Kim tersenyum mendengar pertanyaan suaminya, kemudian dirinya menyuruh Mira kembali makan dan tidak perlu memikirkan perkataannya tadi."Aku akan ke kamar dulu Ma, selamat malam," pamit Adelio."Selamat malam." jawab Nyonya Kim."Mira tolong antarkan Adelio ke kamarnya ya." perintah Nyonya Kim."Iya Nyonya." jawab Mira.Mira berjalan ke belakang Adelio dan mendorong kursi rodanya menuju ke lift, sesampainya di kamar Adelio."Saya akan kembali ke bawah, selamat malam Tuan," pamit Mira.Tapi sebelum Mira pergi dari hadapannya, Adelio menarik tangan Mira, Mira yang tidak siap dengan hal itu langsung terduduk dipangkuan Adelio.Adelio melingkarkan tangannya kepinggang Mira, Adelio merasa ada yang berubah disebagian tubuh Mira, apakah

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • MIRA ANDINI   Part 60. Pagi hari

    "Kamu tampan." tanpa Mira sadari bibirnya mengatakan itu semua, setelah menyadari apa yang baru saja dia katakan Mira menutup mulutnya. Adelio tersenyum melihat tingkah Mira tangannya meraih tangan mungil Mira. "Ada apa?" tanya Mira menyadari Adelio menarik tangannya, Adelio malah mencium tangan Mira kemudian menuntun tangan Mira ke arah dadanya. Jantung Mira sudah tidak beraturan sejak tadi, tapi Mira berusaha menjaga raut wajahnya agar tetap terlihat tenang. Adelio tidak menjawab tapi, dari raut wajahnya Mira bisa melihat ada kerinduan yang begitu dalam. Mira melanjutkan memotong rambut yang tumbuh dibagian wajah Adelio, Mira mengoleskan crem kemudian mulai mencukurnya, dalam hati Adelio berharap agar ini semua jangan cepat berakhir. Tangan sebelah Mira memegang dada Adelio, hembusan nafasnya menyapu wajah Adelio hangat Mira sangat teliti saat memotong rambut Adelio. "Selesai." teriak Mira, dirinya pua

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • MIRA ANDINI   Part 61. Membujuk

    "Akan saya usahakan Tuan, tapi.. " Mira tidak melanjutkan ucapannya, dirinya juga tidak yakin."Tapi apa Mira?" tanya Tuan Kim, dirinya sangat penasaran."Tapi saya sendiri juga belum yakin Tuan!" jawab Mira, sebenarnya bukan itu alasannya, Mira takut jika selalu dekat denga Adelio akan melakukan hal yang lebih jauh dari tadi."Tidak masalah, nanti saya juga akan membantunya," Nyonya Kim menyela ucapan Mira dan suaminya."Kalian sedang membicarakan apa, kelihatan serius sekali?" tanya Adelio, dirinya turun dibantu Pak Sem."Hanya sedikit perkerjaan." jawab Tuan Kim.Dirinya merasa sangat senang melihat penampilan putranya pagi ini, dan juga pancaran mata bahagia saat melihat gadis yang ada disampingnya, tapi semua itu belum bisa melulukan hatinya.Tuan Kim masih berharap suatu hari nanti, Adelio akan menerima Sherly dan memiliki banyak anak.Selesai sarapan Mira mengajak Adelio untuk keliling taman

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • MIRA ANDINI   Part 62. Jadwal operasi

    Sementara itu di dalam kamar yang pintunya terbuka seorang pria sedang mengusap air matanya, dirinya terharu dan juga bahagia melihat dua wanita yang berbeda generasi itu saling berpelukan."Aku akan membuat janji dengan Dokter Riki sekarang." ucap Tuan Kim."Iya Pa, takutnya nanti Adelio berubah pikiran." jawab Nyonya Kim."Bagaimana dengan yang mendonorkannya Pah?" tanya Nyonya Kim setelah melihat suaminya kembali."Barusan Papa telepon dan dia masih bersedia untuk mendonorkan," jawab Tuan Kim.Nyinya kim kemudian menarik nafas lega, Nyonya Kim masih sibuk menanyakan apa saja selama ini yang terjadi kepada Mira, Mira hanya menjawab sebisanya dan tentu tanpa menyebutkan Azmar."Kenapa kalian belum bersiap-siap?" tanya Adelio yang baru datang ke ruang televisi."Sebentar lagi, sepertinya kamu sudah tidak sabar ingin ketemu dengan dokter sayang?" ucap Nyonya Kim."Aku hanya ingin cepat melihat apa saja yang sud

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • MIRA ANDINI   Part 63. Operasi lancar

    "Pak Sem biar Mira yang membantu saya mandi sekarang." ujar Adelio menghentikkan langkah Mira yang ingin keluar dari kamar.Mira menggeleng melihat ke arah Pak Sem tanda Mira menolaknya, begitu juga Pak Sem yang nggan meninggalkan Adelio hanya berdua dengan Mira."Tapi Tuan..." belum selesai Pak Sem bicara Adelio sudah memotongnya."Ini perintah Pak." ujar Adelio, Pak Sem yang tidak bisa membantah perkataan Bosnya kemudian mengangguk dan meninggalkan kamar."Ayo antarkan Aku ke kamar mandi," perintah Adelio.Mira membalikkan badan menuju ke arah Adelio, kemudian memapahnya ke kamar mandi."Aku akan menunggu di luar, jika sudah panggil saja." ucap Mira.Selesai urusan mandi Adelio menyuruh Mira mengantarnya ke bawah, tapi kali ini Adelio tidak ingin menggunakan kursi roda, jadi Mira memapahnya dan menuruni tangga satu persatu.Ke esokkan paginya Adelio sudah menuju ke rumah sakit, selama Adeli

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30

Bab terbaru

  • MIRA ANDINI   Part 147. HAPY ENDING

    "Ngga Mas, biar Azmar di antar Pak Agu saja ya," pinta Mira, Adelio tidak bisa menolak kemauan istrinya jadi dirinya hanya bisa mengangguk dan naik kembali ke atas ranjang.Setelah itu Adelio menelepon sekolah Azmar, agar menyiapkan makan siang untuk Azmar setelah itu Adelio keluar kamar untuk memberitahukan kepada Azmar kalau Mamanya lagi sakit, dan Papanya tidak bisa mengantarnya ke sekolah, untungnya Azmar sudah bisa mengerti dan sudah mandiri.Adelio kembali ke kamar dengan membawa satu mangkok berisi bubur ayam, Adelio mengambil satu sendok dan menyuapi Mira.Baru suapan yang ke dua perut Mira seperti menolak bubur itu, Mira langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua yang ada diperutnya sampai tidak tersisa.Adelio langsung berlari ke kamar mandi dan membantu Mira, Mira kembali ke ranjang dengan berpegangan tangan Adelio."Dek kamu mau periksa ke dokter, kayanya sakitmu parah dan tidak seperti biasanya," sara

  • MIRA ANDINI   Part 146. Ada apa dengan istriku hari ini

    Bibir Mira tersenyum, dirinya sangat mengharapkan allah memberika zuriat padanya, tangan Mira mengusap perutnya kemudian meletakkan kembali sepatu bayi itu pada tempatnya, dan kembali keliling menemani Azmar bermain.Dua jam mereka keliling mal dan kaki sudah mulai terasa lelah apalagi Cila yang sedang hamil muda, mereka langsung berbelanja yang mereka butuhkan, setelah itu mereka pulang.Tut... Tut... Tut...Mira menelepon Adelio setelah mereka sudah sampai di rumah Mamanya, panggilan kedua baru diangkat oleh Adelio."Halo... Ada apa Dek?" tanya Adelio yang masih duduk diruang kerjanya."Mas nanti pulangnya ke rumah Mama ya, aku lagi main ke rumah Mama," perintah Mira."Iya oke sayang, mulai besok kamu jangan jemput Azmar lagi ya, tadi kata Mbak Tika kamu yang jemput Azmar, benar?" tanya Adelio dengan nada lembut."Iya Mas, kan kemarin aku sudah janji sama Mama setelah jemput Azmar aku mau main," jelas Mir

  • MIRA ANDINI   Part 145. Bermain

    "Ngga apa-apa Kok Pah, kan Azmar sudah besar," jawab Azmar kemudian mereka makan malam dengan diam.Selesai makan malam Mira dan Adelio langsung masuk ke dalam kamar, saat pintu baru saja terkunci Adelio langsung menggendong tubuh Mira."Ya ampun sayang," ucap Mira dengan kaget karena tidak siap dengan apa yang dilakukan Adelio."Kenapa?" tanya Mira ketika Adelio sudah membaringkannya diranjang, tangan Mira mengusap-usap pelan kepala Adelio."Ngga apa-apa sayang, pengin dimanja aja sama kamu," jawab Adelio dengan menenggelamkan wajahnya ke dada Mira."Sayang Aku pengin punya dede kata Kak Cila, Ali juga mau punya adik lagi, tadi wa ke aku," bisik Mira ditelinga Adelio."Kalau begitu ayo kita buat," ucap Adelio.Tanpa menunggu jawaban Mira, Adelio sudah membungkam mulut Mira dengan mulutnya, dan mulai menciumi setiap inci tubuh Mira.Adelio selalu dibuat kagum dengan keindahan tubuh Mira membuat dirinya tidak p

  • MIRA ANDINI   Part 144. Kedatangan Mama

    Nyonya Giani melihat tingkah anaknya dengan wajah bingung, jadi dirinya ikut berjalan dibelakang Mira dan langsung menepuk kepalanya melihat tingkah anaknya yang pelupa ini."Kamu ada saja masa lagi makan sampai lupa," ujar Nyonya Giani dengan duduk di kursi yang berada di depan Mira."Iya Ma, saking senengnya kedatangan Mama sampai lupa kalau lagi makan," ucap Mira dengan nada malu."Oh iya Mir besok main ya ke rumah Mama, biar Mama ngga sendirian di rumah," perintah Nyonya Giani."Iya Ma, besok setelah menjemput Azmar, Mira main ke rumah Mama, sudah lama juga ngga main," jawab Mira.Selesai makan Mira berjalan ke arah dapur dan membuatkan kopi kesukaan Mamanya, setelah itu mereka mengobrol sampai jam setengah dua karena Mira harus menjemput Azmar.Nyonya Giani yang tidak mau sendiri ikut menjemput Azmar begitu juga dengan Ali, lima belas menit kemudian mobil yang dikendarai Mira sudah sampai disekolah Azmar.&n

  • MIRA ANDINI   Part 143. Permintaan maaf tulus Mami

    "Ya allah Nak kenapa kamu melakukan itu semua," gumam Mamanya Mila tetapi Mira dapat mendengarnya dengan jelas.Mira mendekat ke arah Mamanya Mila dan memeluknya, Mira Membawa tubuh renta itu ke dalam pelukannya dan mengusap-usap punggungnya dengan pelan."Kalau begitu kami pamit terbih dahulu," pamit dokter itu, setelah kepergian dokter kami semua masuk ke dalam ruangan Mila.Tubuh kaku Mila sudah tertutup dengan kain putih tipis, Mama Mila melepaskan dirinya dari Mira dan berlari menuju brangkar dan menangis disana.Jam satu lebih Adik dan Kakak dari Mamanya Mila mulai berdatangan, karena merasa sudah tidak dibutuhkan kembali Mira dan Adelio pamit.Saat kaki ingin melangkah keluar dsri rumah sakit, suara Nyonya Kim menghentikan langkah Mira, Nyonya Kim berlari ke arah Mira."Mira tunggu," ucap Nyonya Kim kemudian memeluk tubuh Mira."Maafkan Mami sayang, seharusnya Mami tidak melakukan ini s

  • MIRA ANDINI   Part 142. Berbadan dua

    Kemudian Adelio mengajak Mira untuk duduk dikursi tunggu, meninggalkan Nyonya Kim yang terdiam mematung.Nyonya Kim merasa kalah berdebad dengan anaknya, apa benar yang dikatakan anaknya bahwa dirinyalah yang ikut adil dalam kecelakaan Mila kali ini, tapi sifatnya yang tidak mau kalah lebih besar jadi Nyonya Kim ini semua terjadi karena menantunya.Semua yang ada disana hanya diam menunggu dokter keluar dari ruangan IGD, Adelio melihat jam dipergelangan tangannya menunjukkan jam sebelas malam, Adelio pamit untuk menelepon rumah takut Azmar terbangun."Halo Mbak, Azmar tidak menanyakan kami kan?" tanya Adelio saat teleponnya sudah tersambung."Tidak Pak, malah belum bangun si dede Azmar," jawab Mbak Tika diseberang sana.Setelah mengentahui semua baik-baik saja Adelio mematikan sambungan teleponnya, dan kembali ke depan ruangan IGDJam setengah dua belas terdengar derap langkah yang menunu ke depan ruangan, saat Mira melihat ke ar

  • MIRA ANDINI   Part 141. Ini semua karena kamu

    Mira tidak dapat mendengar suara Maminya tapi satu hal yang membuat dirinya terkejut saat Adelio berkata dengan nada keras, kecelakaan."Kamu darimana saja Adelio, kenapa kamu baru angkat telepon Mami, cepat datang ke jalan Y, Si Mila kecelakaan dia menabrak pembatas jalan," ucap Mami diseberang sana."Hah kecelakaan, ya sudah nanti Adelio akan datang kesana," jawab Adelio kemudian mematikan sambungan teleponnya."Kenapa bisa kecelakaan," gumam Adelio."Siapa Mas yang kecelakaan?" tanya Mira dengan nada panik."Si Mila gadis yang kemarin dikenalkan ke Mas, dan Mami menyuruh Mas untuk datang ke tkp," ujar Adelio."Nanti aku akan mengantar kalian ke rumah terlebih dahulu, setelah itu Mas akan pergi kesana," lanjut Adelio."Tidak aku juga akan ikut kesana," ucap Mira, dirinya merasa tidak rela suaminya pergi menemui seorang yang pernah dikenalkan untuk menjadi istri kedua."Kamu capet Dek, lebih baik kamu d

  • MIRA ANDINI   Part 140. Jalan-jalan

    Melihat Mira sudah tertawa membuat hati Adelio merasa lega, berarti Mira sudah tidak sedih lagi dengan kejadian semalam, Adelio ikut tertawa dan memeluk tubuh Azmar.Saat mereka berpelukan aroma masakan gosong masuk ke indera penciuman, Mira langsung melepaskan pelukannya dan melihat ke arah kuali yang berisi telor yang sudah berwarna hitam."Ya ampun ini siapa yang masak?" tanya Mira dengan mematikan kompor dan meletakkan kuali panas itu diwetafel."Maaf Dek, Mas ngga lupa hehe," jawab Adelio dengan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal."Lebih baik kalian pergi ke meja makan saja, biar Mama yang buat sarapannya," perintah Mira.Setelah itu Mira membereskan kekacauan yang dibuat oleh Adelio, tidak membutuhkan waktu lama nasi goreng spedial dengan telor dadar di atasnya sudah jadi, Mira membawa tiga piring dan mulai mengambilkan nasi goreng untuk Adelio dan Azmar.Mereka sarapan dengan diam hanya ada suara deting

  • MIRA ANDINI   Part 139. Kekacauan di dapur

    kemudian Adelio berbalik menghadap ke Mira dan melihat istrinya sedang mengusap air matanya, Adelio berlari dan langsung memeluk tubuh Mira, Nyonya Kim terlihat emosi begitu juga dengan Mila yang wajahnya memerah karena marah.Mila merasa sangat sakit dirinya dibilang murahan oleh pria yang dirinya cintai, dan dia bicara di depan istrinya dan juga Mamanya.Mila tanpa pamit langsung berlari keluar dari rumah Tuan Kim dan mengeluarkan kunci mobil dari dalam tas, dan membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.Sedangkan Adelio setelag merasa Mira mulai tenang langsung mengajaknya keluar dari rumah Maminya, begitu juga dengan Azmar, mereka sampai di rumah jam setengah sebelas malam."Mbak tolong tidurkan Azmar di kamarnya ya," perintah Adelio karena sejak tadi Mira hanya terdiam dan masuk ke dalam kamarnya.Sebelum dikunci Adelio masuk ke dalam kamar dan memeluk kembali tubuh Mira, Mira tidak menolak karena ini yang dirinya inginkan saat ini.

DMCA.com Protection Status