Share

Pelukan Pertama

Author: Ms. Bloomwood
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Suasana menjadi canggung seketika, Noah menggenggam botol San Pellegrino-nya erat-erat, ia berbalik dan bersiap untuk berteriak pada pria Spanyol itu, tetapi Beatrice dengan cepat melompat turun dan berdiri di antara pria Spanyol itu dan Noah.

"Noah, ini tentang masa lalu dan aku sudah selesai dengan itu, oke?" ujar Beatrice tegang, dia berbalik pada pria Spanyol yang mengangkat alisnya dengan bingung, "Tutup mulut kotormu dan pergi dari sini! Hanya karena kita menghabiskan satu malam bersama bukan berarti kita berteman! Pergi sebelum aku melakukan sesuatu yang akan membuatmu menyesal!" desisnya, matanya melotot kesal.

"Whoaaa, aku memang pernah mendengar orang-orang menyebutmu sebagai iblis seks tapi aku tidak tahu bahwa kau sekejam ini, bro, sebaiknya pikir seribu kali sebelum terlibat dalam hubungan dengannya," ledek Miguel sambil mencemooh Noah yang bersiap untuk memukulnya.

Tanpa menyelesaikan makan siangnya, Noah buru-buru berdiri dan berjalan keluar dari kedai kopi, Beatrice me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Wanita Liar

    Lampu tiba-tiba saja menyala, Abigail dan Noah sama-sama terkejut, mereka melepaskan diri dari satu sama lain dengan canggung. Meski berpura-pura, pelukan hangat Noah sudah cukup membuat Abigail gugup."Maaf, tuan," katanya sambil berdiri dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.Noah berdeham sambil menggaruk kepalanya, memikirkan kata-kata yang tepat untuk memecah kecanggungan di antara mereka. "Um, tadi kita membicarakan apa sebelum lampu padam?" tanyanya seraya bangkit berdiri dan berjalan ke jendela, ia mengambil remot dan menekan tombol, tak lama kemudian tirai penutup jendela terbuka secara otomatis."Um," Abigail meremas jemarinya seraya memasang wajah bingung."Ms. Scott? Kau ingin segelas air?"Yes! Noah memakan umpannya! Abigail menggelengkan kepalanya, "Tidak tuan, terima kasih, maaf, saya hanya..." ia berakting seolah-olah tangannya gemetaran.Noah berjalan cepat ke arahnya dan meremas tangannya dengan erat, "Hei, sudah berakhir, kau memiliki trauma dengan kegelapa

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Patah Hati

    Abigail melihat dirinya sekali lagi di cermin dan puas dengan penampilannya yang menakjubkan. Ia mengoleskan lipstik merah cerah lagi di bibirnya sebelum keluar dari apartemen karena Calvin sudah menunggunya di luar sejak tadi."Wow!" Calvin tidak bisa menahan diri untuk tidak memujinya. "Kamu terlihat sangat luar biasa," katanya jujur, akhir-akhir ini dia tidak repot-repot menyembunyikan perasaannya sama sekali."Benarkah? Terima kasih!" kata Abigail dengan riang. "Haruskah kita naik taksi?" tanyanya sambil berjalan menuruni tangga. "Aku ada mobil, ayo," katanya sambil mengulurkan tangannya kepada Abigail yang menerimanya dengan ragu."Ini mobilku," kata Calvin, berhenti di depan sebuah SUV hitam metalik. "Masuklah," dia membukakan pintu untuk Abigail, senyuman tak pernah lepas dari wajahnya dan itu membuat Abigail merasa bersalah karena memanfaatkan perasaan Calvin terhadapnya."Mengapa kamu tiba-tiba berubah pikiran dan memutuskan untuk pergi ke pertunjukan balet itu?" tanya Calvin

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Tiga Sekretaris

    "Maaf, saya tidak bermaksud lancang, saya hanya mengatakan pendapat saya," kata Abigail sebelum Noah sempat berkata apa-apa. Noah menarik napas dalam-dalam, "Perbedaan antara cinta dan obsesi sangat tipis sehingga orang sering kesulitan membedakan keduanya," gumam Noah, matanya menatap kosong pada garlic butter yang tergeletak di depannya.Abigail cukup terkejut, dia mengira Noah akan marah dengan kata-katanya, tetapi tampaknya patah hati melunakkan hatinya. Atau mungkin selama ini Beatrice berada di balik sikap kasar Noah terhadap semua orang?"Jadi rumor itu benar?" Pancing Abigail. Noah mendongak, "Rumor apa?" dia bertanya agak ketus. Abigail terdiam sejenak, seolah takut untuk mengatakan apa yang ada di pikirannya. "Um, tentang kebiasaan Ms. Miller yang berganti-ganti pasangan," setelah beberapa detik akhirnya dia berhasil menyelesaikan kata-katanya.Wajah Noah kembali memerah, rahangnya menegang seolah pertanyaan itu mengobarkan kembali amarah di dadanya. "Maaf, saya melewati b

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Whisky & Kamu

    "Wow! Kau terlihat luar biasa! Jadi kau akan pergi ke pesta apa?" tanya Donna yang tak sengaja bertemu dengan Abigail di toilet kantor, saat Abigail baru saja selesai mengganti pakaiannya dengan gaun Versace yang dibelinya di 5th Avenue tadi siang."Aku harus menemani Mr. Zimmerman ke acara peluncuran produk kolaborasi kita dengan Goodtech di The Plaza," kata Abigail sambil mengoleskan lip cream berwarna merah cerah di bibirnya."Kurasa ia melakukan hal itu untuk membuat Beatrice Miller cemburu," kata Donna setengah mencibir lalu berlari ke toilet dan menutup pintu dengan cepat."Menurutmu begitu? Tapi kurasa dia sudah selesai dengan wanita itu," kata Abigail, dia sangat yakin Noah tidak akan kembali ke Beatrice Miller lagi, apalagi setelah Noah tahu bahwa secara tidak langsung hubungan Beatrice dan John Cain telah merusak citranya, dituduh menjadi seorang pelaku pelecehan seksual bukanlah hal yang baik sama sekali.Donna mendengus, tiba-tiba ia sudah berdiri di samping Abigail, mencu

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Noda Merah

    Abigail sangat terkejut ketika bibir Noah tiba-tiba mendarat di bibirnya, dia baru saja akan membalas ciumannya ketika tiba-tiba Noah menarik bibirnya darinya. "Maaf, aku..." dia tidak menyelesaikan kata-katanya, dia berbalik, badan, berdiri di depan bar dengan kepala tertunduk memijat dahi.Abigail menggigit bibirnya, dia harus mendapatkan perhatian Noah, dia tidak peduli apa yang akan dilakukan Noah padanya, dia hanya ingin membuat Noah tergila-gila padanya. Dia bahkan telah menyiapkan sesuatu yang akan membuat Noah terkejut jika mereka memiliki kesempatan untuk berhubungan seks malam itu.Saat Abigail sedang sibuk berpikir, tiba-tiba ponselnya berbunyi, "Ya Paul? Oke, kami akan ke lobi sekarang," katanya seraya memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. "Tuan, Paul sudah ada di sini," ujar Abigail sambil berjalan ke arah Noah dan berbicara dengannya dengan santai seolah-olah tidak ada yang terjadi di antara mereka sebelumnya.Dengan sedikit terhuyung-huyung, Abigail berjalan di bel

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Sisi Lain

    "Tadi sangat luar biasa..." kata Noah, saat itu ia sedang berbaring di tempat tidur, di samping Abigail yang sedang sibuk bersembunyi di bawah selimut. Dia mulai membenci dirinya sendiri karena dia menikmati setiap jengkal sentuhan Noah di kulitnya.'Yah Aby, kamu boleh menikmati seks tapi jangan biarkan dirimu jatuh cinta padanya! Dia tidak layak! Balas dendammu untuk orang tuamu adalah hal terpenting di dunia ini!' ia bisa mendengar Bee mendengung di telinganya."Nona Scott?" Noah mengerutkan kening ke arah Abigail, berharap Abigail membuka selimutnya."Panggil saja Aby, kita kan sedang tidak di kantor," jawab Abigail mengulangi ucapan Noah padanya tadi. Dia membuka selimut yang menutupi wajahnya. "Aku akan membersihkan diri dan pulang," tambahnya sebelum berdiri.Noah terdiam, dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya mengawasi Abigail sampai dia menghilang dari balik pintu kamar mandi.Sementara itu di kamar mandi,Abigail merendam tubuhnya di dalam bak mandi, dia memejamkan mata, be

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Hamil?

    "Apa yang kau lakukan? Kau membuat dapurku berantakan! Apa yang tadi aku katakan tentang kebersihan? Kau benar-benar tuli ya!" bentak Noah. Abigail yang terkejut langsung berdiri, namun ia tersandung kursi dan membuat ember es krim di tangannya terjatuh ke atas karpet, meninggalkan noda yang sangat mencolok di sana. Ia memekik, menutup mulutnya dengan satu tangan. "Ya Tuhan, mati aku!"Noah memelototinya dengan marah, dadanya naik-turun karena kesal. "Kau!" desisnya dengan mata menyipit. Abigail memasang wajah ketakutan, dia berjongkok dan menutupi kepala dengan tangannya."Apa yang kau lakukan? Kau pikir aku akan memukulmu?" bentak Noah, seraya bergegas menyeka noda es krim dengan serbet. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau tetap di sini, kurasa aku akan menjadi gila!" Noah terus mengoceh tanpa melihat ke arah Abigail yang masih menutupi wajahnya dengan tangannya."Bersihkan noda ini sampai tidak ada warna coklat yang tersisa! Pakai cairan ini!" ucapnya sambil melemparkan

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Si Penipu

    "Oh, berhenti bicara omong kosong! Kau tidak hamil!" ucap Noah seraya bangkit berdiri, meninggalkan tangan Beatrice yang berusaha menahannya. Abigail masih mengawasi mereka secara diam-diam dari balik pintu."Aku tidak berbohong! Di mana ponselku," Beatrice merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya. "Ini, lihat!" dia menunjukkan padanya sebuah gambar. Abigail menyipitkan mata, menebak apa yang ada di gambar itu. Noah menggelengkan kepalanya, “Kau bisa saja menyuruh wanita hamil manapun untuk buang air kecil, gambar test pack itu tidak ada artinya bagiku,” ucapnya dingin, sambil membalikkan pandangannya dan secara tidak sengaja matanya bertemu dengan Abigail dengan cepat menarik diri, bersembunyi di balik dinding. Lagi pula dengan pintu terbuka dia masih bisa. mendengar obrolan mereka berdua dengan jelas."Kau meragukanku? Fine! Aku bawa cadangan test pack,, ayo ke toilet dan aku akan buktikan padamu bahwa aku tidak berbohong soal kehamilan ini!" kata Beatrice dengan terengah-engah.

Latest chapter

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Si Teman

    "Aby, apa kau baik-baik saja? Kau terlihat sangat terkejut?" tanya Noah, menundukkan pandangannya untuk melihat wajah Abigail yang pada saat itu masih bersandar di pundak Noah.Abigail tertawa, "Tidak, aku hanya mencoba tetap terjaga, aku benar-benar mengantuk," ucapnya, berbohong. Tentu saja, dia terkejut, Zachary Smith di New York City, apa yang dia lakukan disini? Mengapa dia tidak memberi tahu Abigail? Apakah Zach mencoba menusuknya dari belakang?Noah tersenyum, tangannya bergerak untuk menyentuh pipi halusnya.Beberapa menit kemudian mobil berhenti di depan gedung apartemen Abigail, "Oke, sampai jumpa besok di kantor?" kata Abigail setelah meluruskan tubuhnya. Noah tersenyum, "Yeah, sampai jumpa besok di kantor sebagai bos dan sekretaris?" candanya, mengingatkan Abigail tentang pembicaraan mereka tentang hubungan backstreet mereka.Abigail mendengus tertawa, "Beritahu aku jika kau sudah sampai Penthouse, selamat malam!" ucapnya sambil menggaruk belakang lehernya dengan gugup, di

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Setengah Berbohong

    "Dia bahkan menyewa semacam event organizer untuk memastikan agar semua pertunjukan sandiwara itu berjalan dengan lancar dan tahukah kau siapa yang menyediakan semua itu?" kata Noah yang masih terlihat terkejut terkejut.Abigail menggeleng, dengan fokus menatap wajah Noah."Dumb Dummy, konyol bukan? Aku sudah terjebak dua kali dengan aplikasi yang menyediakan semua hal palsu itu," kata Noah, merasa sangat bodoh. "Seharusnya au mendengarkanmu dari awal..." ia menggenggam tangan Abigail dan meremasnya dengan lembut.Abigail tercengang, dia memang mengira kalau Beatrice berbohong, tetapi ia tidak menyangka bahwa Beatrice benar-benar merencanakan semuanya dengan begitu hati-hati bahkan dia menyewa seorang pengatur acara khusus untuk dramanya itu."Sepertinya dia benar-benar ingin bersamamu..." bisik Abigail sambil melirik tangan Noah yang masih memegang tangannya.Noah mendengus, "Ya! Ia pasti belum puas dengan apa yang telah ia lakukan kepadaku, sepertinya itu telah menjadi semacam obses

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Satu Kosong

    "Henry, kau tidak tahu apa yang kau bicarakan!" ucap Laura Zimmerman dengan tajam sambil menatap suaminya yang sama sekali tidak terpengaruh oleh kata-katanya.Henry mengangkat bahu, "Laura sayang, kau sudah menjodohkan Noah dengan hampir semua anak perempuan dari konglomerat di Amerika yang masih lajang dan tak satupun dari mereka menarik perhatiannya, mungkin ini adalah saat yang tepat untukmu berhenti," katanya dengan dua alis terangkat. Abigail tidak pernah mengharapkan bahwa Henry Zimmerman-lah yang akan membukakan pintu untuknya.Laura melipat tangan di depan dadanya, masih tidak setuju dengan suaminya. "Kau, keluarlah dari sini! Aku perlu bicara dengan suamiku! Pertemuan ini sudah selesai!" dia berkata dengan kasar, mengusir Abigail sambil mengibaskan tangannya yang dihiasi oleh cat kuku warna hijau tua.Abigail tidak mengatakan apapun, dengan cepat ia menutup laptopnya lalu bangkit berdiri. "Sebelum aku pergi, aku ingin kalian mengetahui sesuatu," katanya dengan tegas. Gertaka

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Henry & Laura

    “Bolehkah aku ke toilet sebentar? Aku sudah menahan pipis dari tadi,” kata Abigail berusaha keras menutupi kegugupannya. Martha mencibir, lalu mengangguk, dia menoleh ke arah Donna, "Ikuti dia, jangan biarkan dia lolos atau Nyonya Zimmerman akan membunuhku," ucapnya ketus. Donna hanya nyengir lalu segera mengikuti Abigail yang berjalan cepat di depannya."Astaga, Aby! Kau akan diserbu! Kau sudah siap?" celoteh Donna saat mereka berada di toilet wanita, tak ada seorang pun di sana kecuali mereka. Abigail mengangkat bahunya "Siap atau tidak aku harus menghadapinya" jawabnya lalu menghilang di balik pintu toilet. Tidak, dia sedang tidak ingin buang air kecil, dia hanya perlu waktu untuk menenangkan diri. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia akhirnya berkesempatan melihat dalang pembunuhan ayahnya dari dekat. Seluruh tubuhnya terasa dingin, dia merasa sangat gugup hingga dia takut dia tidak bisa mengendalikan dirinya nanti."Aby? Apa kamu baik-baik saja?" Donna mengetuk pintu kama

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Kunjungan Dadakan

    "Abby!" teriak Donna saat Abigail sedang berjalan menuju lobi kantor. Abigail menoleh, tersenyum pada satu-satunya orang yang mendukungnya di Z-inc. "Hei, pagi!" katanya ringan. Donna melihat sekeliling mereka, memastikan tidak ada yang menguping mereka, saat yakin tidak ada orang yang mempedulikan mereka, dia bertanya dengan rasa ingin tahu, "Bagaimana? Apa yang dilakukan Tuan Zimmerman dan wanita itu di The Ritz?" 'Dia tidak bersikap baik padamu, dia hanya sangat penasaran dengan urusanmu!' desis Bee sebelum Abigail sempat menjawab. Awalnya Abigail ingin menceritakan pada Donna tentang apa yang terjadi pada hubungannya dengan Noah, namun mendengar perkataan Bee membuatnya berubah pikiran. “Entahlah, mungkin mereka perlu membicarakan sesuatu,” kata Abigail sambil mengangkat bahu."Di lobi The Ritz?" Donna bertanya sambil mengangkat satu alisnya.“Iya, menurutku mereka hanya mengobrol di lobi karena setelah itu Noah kembali ke Penthouse,” ucap Abigail, tepat saat itu lift terbuka

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Beatrice Si Licik!

    Butuh beberapa detik hingga Abigail akhirnya mencerna perkataan Noah. Dia mendengus, "Kau yakin ini bukan salah satu rencana Beatrice untuk membuatmu kembali padanya?" serunya, dengan mata terbelalak tak percaya. Noah terperangah, dia menggeleng "Aku tidak menyangka kau akan bereaksi seperti itu, kau terdengar seperti orang yang tidak punya empati terhadap orang lain," ucapnya tersinggung.“Aku akan bereaksi berbeda jika aku tidak tahu tentang tes kehamilan palsu yang dia tunjukkan padamu sebelumnya,” kata Abigail sinis, dia benar-benar tidak memikirkan bagaimana Noah akan menilainya, dia muak dengan omong kosong tentang Beatrice Miller. Wanita itu benar-benar tahu cara membuat Noah khawatir, lagipula mereka sudah menjalani hubungan bodoh itu sejak mereka duduk di bangku SMA, itu membuat mereka terikat satu sama lain dan tugas Abigail adalah memisahkan mereka!Noah menghela nafas panjang, dia berdiri, berjalan mondar-mandir sambil memegangi rambutnya. "Kau tidak mengerti! Aku melihat

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Berulah Lagi

    “Aby, ini aku, Noah..."Abigail membuka matanya dan menyipitkan mata. Dia berusaha keras untuk mengenali seseorang yang berdiri di hadapannya tetapi pandangannya terlalu kabur. Dia menutup matanya lagi dan tidur nyenyak.Keesokan paginya, dia membuka matanya perlahan, dan tiba-tiba dia lupa di mana dia berada, dia bahkan tidak ingat kalau dia mabuk tadi malam. Dia duduk dan merasa pusing sesaat, apa yang terjadi padanya?Butuh waktu beberapa menit sebelum akhirnya dia menyadari bahwa dia berada di penthouse Noah, dia menunduk dan terkejut karena dia mengenakan kaos oversize yang bukan miliknya. Lalu semua kenangan itu muncul kembali, ruang TV, sofa, wiski, dan...Dia menutup mulutnya dan menoleh ke sisi lain tempat tidur. Disitulah Noah terbaring dengan mata terpejam rapat, masih mengenakan kemeja putih dan celana yang sama dengan yang dikenakannya kemarin. Apakah dia mengatakan sesuatu yang bodoh tadi malam saat dia mabuk? Bagaimana jika dia membuka misi balas dendamnya kepada Noah?

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Tiba-Tiba Hilang

    Apa yang terjadi di kamar mandi kantor selamanya akan menjadi rahasia antara Noah dan Abigai. Abigail berdehem dengan gugup, dia membetulkan blusnya dan menyeka bibirnya, kalau-kalau lipstiknya berantakan. Tiba-tiba Noah memeluknya dari belakang, “Luar biasa, kau luar biasa,” ucapnya tulus, matanya menatapnya melalui pantulan cermin. Abigail hanya bisa tersenyum lebar, dia sangat senang mendengar kata-kata itu.'Kalian berdua akan menderita patah hati yang akut setelah kalian berpisah! Berhentilah bereaksi berlebihan seperti ini!' dengung Bee dari dalam kepalanya. Ekspresi Abigail tiba-tiba berubah membuat Noah mengerutkan kening, "Apa yang terjadi? Apa semuanya baik-baik saja?" dia bertanya dengan penuh perhatian."Permisi, Tuan Zimmerman? Anda di dalam sana?"Abigail dan Noah saling berpandangan dengan heran. Itu suara Martha! "Bagaimana?" tanya Abigail tak terdengar. Noah menelan ludah, “Tetap di sini,” jawabnya pelan. "Aku di sini!" teriak Noah dari dalam kamar mandi. Dia mela

  • MILIARDER TAMPAN ITU SUAMIKU   Gairah

    “Terima kasih,” ucap Abigail saat seorang pramusaji meletakkan segelas teh Chamomile di hadapannya. Dia menuangkan teh ke dalam cangkir dan menyesapnya perlahan. Di depannya, Donna menunggu dengan sabar sambil mengunyah makanan pembukanya. “Semua terjadi begitu saja, aku tidak merencanakan apa-apa, Noah lah yang memulai semuanya,” ucap Abigail menjelaskan kepada Donna yang terus menanyakan awal mula hubungannya dengan Noah. "Begitukah? Jadi sudah sejauh mana hubungan kalian?" tanya Donna, salah satu alisnya terangkat. Bayangan tentang apa yang telah dia lakukan dengan Noah terlintas di kepala Abigail, hubungan seksual mereka di Penthouse, di pesawat… “Kami masih dalam tahap awal, maksudku aku dan dia, kami punya ketertarikan satu sama lain tapi kami belum sejauh itu, orang-orang bereaksi berlebihan,” bohongnya. Donna memicingkan matanya, "Kau mencintainya?" Abigail hampir tersedak roti yang dia makan, dan dia terbatuk-batuk dengan keras, itu pertanyaan yang sangat bagus, karena d

DMCA.com Protection Status