Share

BAB 75: Kisah Kelam Hutan Terlarang-7

Orang yang berteriak pun sampai terjatuh jatuh. Untuk kemudian berdiri dan tangan kanannya menunjuk ke arah luar benteng, sambil berkata, “I..ITU!”

Lamat lamat mereka perhatikan, semakin detik semakin jelas saja. Jogoboyo dan masyarakat adat lain tercengang melihat Mahluk Haus Darah dalam jumlah tidak terkira berlarian menuju benteng saat itu

“ASTAGA, CEPAT TUTUP PINTU GERBANG BENTENGNYA!” Jogoboyo memberikan perintah seraya berlari menuju pintu gerbang.

Masyarakat adat lain pun mengikuti Jogoboyo. Mereka semua berusaha keras segera mendorong pintu benteng agar tertutup sebelum Mahluk Haus Darah masuk. Sambara awalnya ingin mengikuti Jogoboyo juga, tapi, sebelum melangkah, Sambara justru mendengar suara.

“Seperti suara benda terjatuh. Apa mungkin ayah atau gerilyawan lain?” gumam Sambara dalam hati, penuh harap.

Sambara pun menoleh ke arah gerbang benteng, awalnya Sambara ingin memberi tahu Jogoboyo. Tapi, karena Jogoboyo dan yang lain terdengar sedang sangat sibuk, Sambara pun men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status