Leon melihat ponselnya siapa sih yang menelponnya sampao berkali-kali. Apakah mungkin sang mama yang sudah berhari-hari tidak berjumpa dengannya?
Mata Leon terbelalak kaget saat melihat siapa yang menghubinginya beberapa kali. Hatinya menjadi senang karena orang yang menghubunginya adalah orang yang spesial.
"Nona Velope, ada apakah sehingga menelponku berkali-kali?" tanya Leon dari sambungan telepon.
"Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja, tadi pagi aku ingin menemuimu tapi rombongan tim pemotretanmu sudah berangkat duluan," jawab Velope yang sebenarnya ingin bertemu Leon tapi ia gengsi mengatakannya.
Mereka bercerita sampai lama melalui sambungan telepon. Malam ini Leon mendapatkan hal yang membuatnya senang yaitu kabar dari Velope wanita yang di cintainya. Entah mengapa hati leon sangat gembira mendapatkan perhatian dari Velope.
"Nona Velope terima kasih telah mengkhawatirkan aku, sudah malam tidurlah aku tidak tahu apakah hari pulang at
Leon terus melangkah ingin masuk ke dalam tendanya. Ia benar-benar muak dengan tingkah perempuan yang terus mengganggunya ini."Aku sudah lelah dan mengantuk tidak bisa menemanimu mengobrol," ucap Leon ketus."Kau tidak menemaniku mengobrol tak apa, aku bisa menemanimu tidur malam ini," jawab Silvi dengan semangat dan terus terang.Leon sangat jijik dengan kalimat yang keluar dari mulut Silvi ini. Apakah otak Silvi sudah rusak karena menganggap semua pria sama bisa di beri kenikmatan oleh semua wanita?. Leon segera masuk tendanya."Maaf Nona Silvi tuan saya sedang ingin istirahat malam ini, tolong mengertilah biarkan dia istirahat sejenak," ucap Haris menghalangi Silvi ikut masuk tenda."Asisten kecil sepertimu saja berani memerintahku?" ucap Silvi ketus.Haris menjelaskan semua orang butuh istirahat hari sudah malam dan besok akan ada pemotretran lagi. Lebih baik bukannya harus segera istirahat agar besok tubuh segar lagi saat bekerja.
Pria hidung belang itu tentu saja menggunalan janji manis untuk menikmati tubuh seorang model cantik bernama Silvi yang aduhai dan bisa memberinya kepuasan secara cuma-cuma hanya emi popularitas dan juga sejumlah uang."Apapun yang kau inginkan sayang," produser itu mengecup bibir Silvi."Aku ingin menjadi bintang iklan sabun kecantikan yang didapatkan Velope," ucap Silvi dengan bangganya.Produser itu menggelengkan kepalanya itu tidaklah mungkin karena Velope adalah model.berkelas yang di pilih langsung oleh perusahaan kecantikan itu. Sedangkan Silvi siapa dia hanya seorang model kecil yang menggunakan sejuta cara untuk naik pamor."Itu tidak mungkin sayang, sebagai gantinya kau akan mendapatkan pekerjaan sebagai model perhiasan dari keluarga Atmaja, lumayan loh honornya," janji manis dari pria hidung belang itu."Baiklah kalau seperti itu, prusahaan perhiasan milik keluarga Atmaja juga tidak masalah," jawab Silvi.Sekali lagi Silvi terbuai
Velope tak tahu harus menjawab pertanyaan Leon seperti apa. Yang jelas ia hanya ingin melihat wajah Leon karena tidak berjumpa selama dua hari."A-aku hanya ingin mengajakmu sarapan apa tidak boleh?" tanya Velope terbata."Tentu saja boleh tapi dengan kehadiran wanita cantik di kamarku seperti ini. Sebagai pria normal aku menjadi bergairah." Leon menggoda Velope lagi sambil memakai kaos.Wajah Velope menjadi merah ini memang salahnya. Hanya karena ingin bertemu Leon ia menjadi seperti wanita jalang masuk kamar seorang pria tanpa permisi. Ia mengakui kesalahannya tidak seharusnya mempernalukan diri sendiri seperti ini."Maafkan aku tuan Leon, jika kau tidak berkenan aku akan keluar dari kamar ini," ucap Velope."Tunggu, jangan keluar dari sini sembarangan aku akan lihat keadaan luar dulu, aku takut akan ada orang iseng memotret kau keluar dari kamar seorang pria," cegah Leon.Leon memperhatikan suasana luar kamar. Setelah dirasa aman mereka k
Silvi memperlihatkan foto Leon bersama dengan Velope yang baru saja keluar dari studio pada pagi menjelang siang hari. Angie sangat marah melihat foto yang ditunjukkan oleh Silvi, sebenarnya apa keistimewaan Velope sampai Leon tergila-gila padanya."Kurang ajar sekali wanita sialan itu sudah menggoda lelakiku," ucap Angie dengan nada marah sekali."Bagimana nona informasi yang aku berikan sangat bagus kan, kalau aku jadi kau aku akan minta kepada tuan Atmaja untuk segera melakukan pesta pertunangan resmi," Silvi memngkompori Angie yang sudah cinta mati pada Leon.Angie berpikir sejenak benar juga kata Silvi kadang-kadang otaknya berjalan encer juga. Tapi Angie tetap keal padanya karena mencuri kesempatan untuk bermesraan dengan Leon saat menjadi partner kerjanya."Kau benar tapi kau juga harus ingat jangan mencuri kesempatan untuk mendekati Leon di belakangku, wanita sepertimu memangnya aku tidak tahu apa yang kau rencanakan!" seru Angie."Aku mana
Angie melakukan sebuah kesalahan yang fatal. Tuan Atmaja sudah salah menilai putri dari sahabatnya itu, kenapa Angie tiba-tiba datang untuk melaksanakan pertunangan apakah karena dia sudah mengandung anak dari lelaki lain lalu dia meminta Leon untuk menutupi semuanya. Tuan Atmaja menggelengkan kepalanya."Kau benar-benar keterlaluan berani sekali tidur dengan pria lain tapi datang untuk menagih janji untuk membuat pesta pertunangan dengan putraku, wanita kotor sepertimu tidak pantas menjadi menantuku, aku kecewa padamu," hardik tuan Atmaja yang marah besar."Anakku memang salah tapi kau tidak berhak menghinanya, memangnya putramu tidak pernah melakukan kesalahan sedikitpun apa?" tanya Nyonya Sanjaya yang tidak terima Angie di hina.Tuan Atmaja mengusir keduanya karena membuatnya marah hari ini. Mereka berdua segera pergi karena sudah terlanjur malu. Nyonya Sanjaya tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Henri terhadap putrinya jika tidak ada bujuk rayu mana
Leon menanti jawaban dari sahabatnya sembari meneguk wiski dari gelasnya. Henri tertawa dan menatap Leon tajam. "Bukankah kau sangat senang aku menjadi tameng atas perjodohanmu, emm saat aku bersenang-senang malam itu dia sudah tidak suci," Jawab Henri. "Aku senang tapi kau adalah sahabatku aku menjadi tidak tenang dengan reputasimu yang menjadi buruk," ucap Leon. Hendri mengatakan keributan ini akan berlalu seiring berjalannya waktu. Mereka meminta keadilan tapi menggunakan cara yang sungguh merugikan diri sendiri. Henri hanya berpikir akan mendapatkan banyak uang dari undangan podcast, talkshow, maupun youtuber yang menginginkan kebenaran cerita ini. "Kau tidak usah khawatir mereka akan malu sendiri, tentu saja yang akan di usut adalah penyebar video lebih dulu," jawab Henri. "Tapi kau sebagai pemain juga akan kena pasal pornografi Henri," tegas Leon. Henri mengangguk tapi dalam kondisi seperti ini akan banyak cara yang akan di lakuk
Nyonya Atmaja meminta Leon untuk mengobrol di kafe saja sambil makan camilan. Kedatangan mama Leon selain merindukannya adalah karena melihat video yang diunggah putranya di sosial media mendapatkan banyak endrose. Di website brand fasyen terkenal di halaman pertama ada foto sang putra."Leon mama bangga padamu, kau membuktikan pada mama kalau mampu mendapatkan pekerjaan dan bisa membiayai kuliahmu sendiri," ucap Nyonya Atmaja."Semua ini karena doa mama, terima kasih ya ma," jawab Leon yang mengecup pipi mamanya.Nyonya Atmaja juga mengatakan kalau sudah bertemu langsung dengan Velope gadis yang dikejar cintanya oleh Leon. Mama Leon menuturkan bahwa Velope gadis yang tidak sombong dan lemah lembut. Padahal dia yang menabrak dia juga mengucapkan kata maaf dengan tulus."Mama menyukai kesopanan gadis itu, tapi papamu mungkin akan kekeh pada pendiriannya," kata Nyonya Atmaja."Jadi mama setuju nih, Leon mengejar Velope?" tanya Leon senang.Nyo
Jantung Velope masih berdetak cepat juga rasa malunya karena kepergok oleh bosn besarnya mendatangi pria masih terasa. Wajahnya yang memerah karena malu semakin mempesona jika di perhatikan."Aku hanya ingin mengantar ini padamu, aku sengaja membelinya karena kau sering membelikanku aku makanan," jawab Velope sambil menyerahkan makanan pada Leon."Terima kasih, kau semakin cantik jika sedang malu," ucap Leon semakin membuat jantung Velope berdebar kencang.Tidak ada alasan lagi bagi Velope untuk tetap tinggal di tempat Leon. Dia langsung pulang karena hari juga sudah mulai larut malam. Leon mengantarnya sampai parkiran dan kembali ke lantai atas setelahnya."Jangan lupa kabari aku setelah sampai rumah," ucap Leon sembari melambaikan tangannya."OKe jangan lupa dimakan makanan yang aku berikan ya, selamat malam," balas Velope.Leon memakan makan malam spesial dari Velope dia sangat senang mendapatkan makanan dari gadis pujaan hatinya, inikah
Leon masih bercengkrama dalam teleponnya. Dalam waktu lima belas menit barulah ia mematikan telepon dan terlihat bahagia. Tepat pukul lima sore Leon meninggalkan kantor.Leon menegndarai mobilnya untuk menjemput Velope kesayangannya. Ia akan membawanya ke rumah keluarga Atmaja."Velope apa kau sudah siap bertemu dengan kedua orang tuaku?" tanya Leon."Aku sudah siap, walaupun nanti banyak pertanyaan yang tertuju padaku aku sungguh siap sekali," jawab Velope dengan wajah yang sumringah.Leon menggandeng Velope menuju ruang tamu, disana sudah ada orang tuanya nenek dan bibinya yang sungguh manja dan dicap benalu olehnya serta keluarga pamannya yang ia undang untuk memperkenalkan calon istri Leon."Selamat malam semuanya," sapa Leon."Selamat malam seluruh keluarga tuan besar Atmaja." sapa Velope sambil membungkukkan sedikit badannya.Telepon yang Leon angkat tadi dari orang tuanya. mereka mengundang Velope untuk makan malam dirumah. Sek
Semuanya baik-baik saja tidak ada yang memutuskan kontrak. Mereka hanya ingin lihat perkembangan kasus dulu barulah memberikan tindakan."Sejauh ini tidak ada, aku harap setelah konferensi pres semuanya akan baik-baik saja," jawab Meri."Bagus kalau begitu, ayo bekerja lagi," ajak Velope.Meri menemani Velope ke tempat kerja. Ini untuk berjaga-jaga kalau ada paparazi atau apapun itu yang mengganggu kerja Velope. Ia akan memasang badan untuk menjaqab karena ia tak ingin artisnya mendapatkan masalah lebih lanjut."Velope fokuslab bekerja, aku akan menunggu di sini," ucap Meri."Baik Meri terima kasih ya," balas Velope.Velope bekerja sedangkan Meri masih kontek dengan bosnya. Akhir-akhir ini Velope dan Leon memang sering bersama. Meri jadi kepikiran sesuatu kalau mereka memang menjalin kisah asmara. Tapi status mereka berbeda bagaimana mungkin bisa bersama."Leon apa kau mau memaafkan papamu?" tanya tuan Atmaja."Untuk apa aku te
Velope mendekati tuan Handoko dan putrinya ia membisikkan kalimat ke telinga tuan Handoko dengan lantang dan jelas. Kalau besok akan ada klarifikasi dan jumpa pres yang diadakan oleh Velope tentu saja tuan Handoko dan putrinya harus datang."Aku akan menjawab dalam konferesni pers besok pagi, kalian siap-siap saja datang ya," ucap Velope sambil mengibaskan rambutnya."Velope ayo kita pulang, aku tidak sudi lama-lama di sini," ucap Leon.Mereka pergi bergandengan tangan orang sampai melihat mereka dengan tatapan melongo Velope yang mereka kenal apakah memang orang yang seperti itu. Merebut tunangan orang dan menyiksa gadis tunangan pria tampan itu."Aku tidak menyangka Velope orang yang seperti itu tega merebut tunangan gadis lain bahkan memberikan trauma kepada tunangan pria tampan itu," bisik pwngunjung kafe."Aku juga tak mengira kalau idola kita seperti itu," balas pengunjung satunya.Keesokan harinya Meri sudah panas dan marah kepa
Leon mengiyakan apa yang ditanyakan oleh mamanya, ia berjanji akan datang ke tempat yang di tentukan oleh nyonya Atmaja saat ini Leon memang sudah selesai kerja tapi ada urusan yang harus ia selesaikan terlebih dahulu."Baik ma atur saja tempatnya hari ini apkaah bisa jam sembilan malam saja ketemunya, soalnya nanti pukul tujuh malam Leon baru kelar urusan," pinta Leon."Oke mama tentukan dulu tempat yang asyik untuk kita mengobrol biar lebih nyaman," ucap Nyonya Atmaja.Tuan besar Atmaja sedang menguping pembicaraan istri dan putranya. Beliau sedang ketar ketir takut Leon tidak mau memaafkannya. Saat nyonya Atmaja mematikan teleponnya ia segera mendekat dan bertanya, "Bagimana jawaban Leon?""Kita siapkan tempat untuk bertemu dengannya, kau juga jangan lupa untuk mengabari keluarga Handoko!" seru nyonya Atmaja.Tuan Atmaja segera memberitahu tuan Handoko dan putrinya untuk datang ke pertemuan yang diadakan oleh Tuan Atmaja dan istrinya malam
Nyonya Atmaja mengatakan pasti putranya mau memaafkan jika ia tulus meminta maaf dan tidak mengulangi lagi perbuatan yang membuatnya kesal atau tidak suka. Biarkan Leon menjalani apa yang sudah dia inginkan."Cukup untuk mendukung Leon menjadi apa yang dia inginkan dan juga kau tuus dalam meminta maaf," ucap nyonya Atmaja."Kalau begitu aku akan berangkat kerja dulu, nanti tolong temani aku untuk berbicara dengan anakmu," ucap tuan Atmaja.Nyonya Atmaja mengangguk tanda setuju dan tersenyum melihat tuan Atmaja yang bisa dinasehati olehnya. Beliau sangat senang dengan perubahan sikap suaminya yang keras kepala itu. Nyonya Atmaja melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai.***"Tuan muda tamu kita sudah berada di ruang meeting," ucap Haris menyambut kedatangan Leon."Baik terima kasih." balas Leon yang segera masuk ke ruang meeting disusul oleh Haris dari belakang.Leon memimpin jalannya meeting kali ini. Kliennya yang hari ini ia temu
Nyonya Atmaja menasehati suaminya, sebagai kepala rumah tangga dan panutan seharusnya ia bisa menepati janjinya. Tidak mengingakri janji juga membuat perjanjian nikah sepihak dengan keluarga yang kurang jelas adat istiasatnya."Kau sudah membuatku kecewa Atmaja, aku akan keluar dari rumah ini dan meminta semua aset juga saham atas nama milikku!" gertak nyonya Atmaja."Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Tuan Atmaja.Nyonya Atmaja hanya ingin memberikan nasehat kepada suaminya agar tidak semena-mena dan juga berbuat semaunya. Sudah membuat perjanjian dengan sang putra tapi dia mengingkari sungguh membuatnya kesal saja."Karena kau sudah tidak menganggapku ada disisimu lebih baik aku pergi, kau merencanakan perjodohan putraku tanpa melibatkan aku," balas nyonya Atmaja."Bukan seperti itu, kau memihak Velope gadis yang bekerja di entertaimen itu, aku kesal sekali jadinya," ucap Tuan Atmaja.Nyonya Atmaja menggebrak meja, Velope gadis yang baik b
Velope masih saja bingung ingin makan apa. Leon menggelengkan kepala karena perempuan itu sungguh rumit, tinggal makan saja mereka harus memikir sampai lama. Tinggal pilih saja makan apa tidak usah ribet kenapa para wanita itu selalu merepotkan diri sendiri pikir Leon sambil menyetir mobilnya."Apa kau sudah menemukan tempat makan malam yang enak Velope?" tanya Leon."Belum sayang, kamu tidak punya keinginan untuk makan apa ya?" jawab Velope.Leon menghela nafas agar tidak emosi karena lapar. Akhirnya ia hanya ingin makan mie isntan rebus pakai telur dan cabai di warung warmindo pinggir jalan. Velope ternyata menyetujuinya mereka memarkir mobil di pinggiran jalan dan masuk warmindo."Enak juga ya menikmati kesederhanaan seperti ini," ucap Velope."Sesekali kita juga harus menikmati makanan pinggir jalan seperti ini," sahut Leon.Aroma mie instan yang menggoda di tampah potongan cabai juga saus pedas membuat Velope dan Leon tampak tak sabar m
Henri ingin sampai tua nanti tetap bersahabat dengan Leon. Walau ia sudah menemukan istri dan memiliki anak. Mereka harus tetap bersahabat sampai tua nanti."berjanjilah padaku kita akan menjadi sahabat sampai tua nanti," ucap Henri."Tentu saja," jawab Leon singkat.Leon juga ingin sampai tua nanti masih tetap memiliki Henri di sampingnya. Meski Henri adalah anak bungsu tapi dia bisa menjadi seorang kakak bagi Leon. Mereka selalu bertukar pikiran apapun itu. Tentang perusahaan juga soal asmara."Ehem. Aku juga ingin hidup sampai tua denganmu," ucap Velope."Kau juga bagian hidupku, aku harap kau bisa sabar dengan hubungan kita yang masih rumit ini," balas Leon.Velope menagngguk kemudian melirik Henri yang tertawa karena melihat Velope cemburu padanya. Mereka sudah kenal sejak kecil dan hanya sahabat sepanjang usia."Kau tak perlu cemburu padaku Velope. Kami tidak mungkin akan menjalin kasih juga kan," ucap Henri sambil tertawa
Leon marah karena yang mengangkat telepon Velope adalah seorang lelaki entah siapa orang itu. Haris semakin ketakukan karena mungkin Leon akan marah sepanjang hari dna berdampak padanya. Haris membaca doa supya ini hanya salah paham."Kalau aku bilang aku adalah kekasih Velope kamu percaya tidak tuan Leon?" tanya seorang yang berada di seberang sana."Kau jangan main-main denganku, aku akan membunuhmu!" seru Leon.Henri tersenyum dan mengatakan bahwa Leon adalah orang yang bodoh. terlalu emosi sampai tidak bisa berpikir jernih, ia sampai lupa dengan suara sahabatnya sendiri yang sudah bersama bertahun-tahun. Cemburu mengalahkan segalanya. seharusnya Leon berpikir jernih sehingga bisa menebak suara siapa itu."Leon aku pikir kau adalah orang paling cerdas seindonesia raya, tapi ternyata cemburu mengalahkan segalanya," tegas Henri."Siapa kau sebenarnya kenapa mengenalku bahkan sampai menghinaku?" tanya Leon lagi.Sahabat Leon itu menertawakan