Share

Shall We Begin?

Author: Marthino Mawikere
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Seluruh yang makan siang sudah kembali ke kantor. Memanfaatkan waktu sepuluhan menit sebelum kembali ke kantor, Rania mengajak Vonny untuk berbicara di smoking area.  Ini dilakukan karena Rania merasa aneh dengan sikap Verdi. Ia tak perduli sebenarnya dan mulai terbiasa dengan sikap abainya. Tapi percakapan dengan Vonny di siang itu yang diisi dengan keduanya merokok, mengubah pandangannya.

"Jadi ceritanya sudah baikan nih?" tanya Vonny dengan suara perlahan sambil memainkan rokok mild di jemarinya.

"Baikan dengan siapa?"

Vonny mengulum senyum sambil mengerling ke posisi dimana Verdi tadi berada. Begitu menyadari maksudnya, muka Rania memerah.

"No way! Aku betul-betul nggak suka dengan orang ini."

"Lantas, kenapa bisa makan bareng doooong?" tanyanya sembari mengepul asap rokok ke udara yang diikuti Rania melakukan yang sama.

“Lagian, pake acara plirak-plirik segala.“

Ka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Hasil Audit Yang Menjengkelkan

    Permintaan Verdi untuk segera memulai pekerjaan langsung disanggupi dan proses audit pun segera dimulai.Verdi memang sangat piawai. Tak berlebihan jabatan Lead Auditor ia sandang. Sesaat setelah ia membaca Prosedur Operasi Standard, ia lalu mengajukan pertanyaan berdasarkan berkas itu. Pertanyaannya begitu rinci dan sangat dalam. Dengan kepandaian Verdi menginvestigasi dan merinci tak urung Rania terjebak dengan jawaban yang dikeluarkannya. Ada cukup banyak pertanyaan mengenai pelaksanaan prosedur yang dapat dijawab secara benar berikut penunjukan bukti-bukti berupa surat atau dokumen. Tapi satu-dua diantaranya memang begitu sulit dijawab sehingga membuat Rania tak urung harus mengakui bahwa terjadi kesalahan prosedural dalam departemennya."Gila, kamu teliti banget.""Aku bukan cuma Internal Auditor. Aku juga memimpin. Lead Auditor, remember?"Rania menyibak rambut. "Cieeeee. Ya, ya, ya. Dan aku juga keinget

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Hidup Penuh Kepalsuan

    Urusan di Polsek selesai. Verdi sudah di dalam kendaraan yang dalam perjalanan pulang dengan didampingi seorang pemuda. Mewarisi genetik dari sang ayah secara nyaris sempurna Terry, nama pemuda itu, seolah-olah adalah wujud Verdi dalam bentuh pemuda 20 tahun. Keduanya tidak berbicara sepatah pun sampai kemudian Verdi memecah keheningan. “Sampai kapan kamu terus bikin ulah yang bikin pusing Papa seperti ini?” Tidak ada tanggapan. Terry melempar pandangan ke luar, tanpa minat untuk menjawab pertanyaan itu. “Entah,” jawabnya. Tanggapannya yang dilontarkan lima menit kemudian menunjukkan keengganan yang kuat padanya untuk berbincang. “Jadi kamu gak ada keinginan berubah?” Pertanyaan tajam dan menusuk itu ditanggapi dengan senyum sinis. “Emang perlu berubah?” “Sialan. Ya tentu aja harus! Kita hidup dalam masyarakat dengan norma dan etika yang harus dipenuhi.” “Papa ngomongin soal etika? N

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Galau

    Hendi hanya melihat saja ketika keduabelah pihak sama-sama berargumentasi tanpa ada tanda-tanda seorang pun mengalah. Ia juga belakangan mencoba mengingatkan bahwa sekarang saatnya jam istirahat. Namun sayang peringatannya dianggap angin lalu. Bahkan ketika ia mengingatkan untuk kali ketiga, malah Verdi dan Rania secara berbarengan menoleh ke arahnya dan bertanya dengan berteriak: "Apa??!!" Disemprot seperti itu, Hendi terdiam dengan kedua tangan mengembang. Seolah berkata bahwa ia tak jadi menyampaikan sesuatu. * Kegalauan melanda Rania. Ibunya datang mendadak di rumah kontrakannya. Sempat cipika-cipiki yang kemudian dilanjutkan dengan aneka obrolan yang menghangatkan suasana, sejam kemudian sikap keduanya jadi berubah dingin. Kaku. &nb

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Egois

    Rania menggeleng. Ia jelas tidak suka dengan pertemuan dengan Verdi yang sebentar lagi bakal terjadi. Kemarin mereka berbaikan, tapi sore harinya bertengkar lagi. Hhhh…. Ia letih. Mereka sudah terlalu sering bertengkar. Sudah seminggu ini ia berada di perusahaan itu. Artinya selama itu pula ia mengenal Verdi. Namun kualitas hubungan mereka tidak berubah.“Jadi aku harus tunggu dia?” Rania menatap dengan tak bersemangat.“Nggak perlu menunggu. Itu dia,” penyelia, anak buah Hendi menunjuk ke suatu arah di belakang punggung Rania.Rania menoleh. Diantara tumpukan produk jadi dalam rak-rak penyimpanan, Verdi nampak berjalan mendekati tempat mereka. Sama halnya dengan mereka bertiga, Verdi sudah mengenakan pakaian, sepatu, dan helm proyek sebagai standar keselamatan dalam pabrik. Rania merasa dirinya seolah gila karena melihat Verdi dengan penampilan begitu saja membuat pria itu jadi menarik.

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Gara-gara Kamu

    Berlembar-lembar kertas tisyu yang ada di sana diambil Renty dari kotaknya untuk kemudian digunakan demi melap bekas minuman yang tadi tumpah di tangan dan bajunya.“Pagi-pagi begini kamu sudah teriak-teriak hanya karena kecipratan air minum. Kamu kenapa?”Ditanya demikian, Renty justeru berang. “Elo nggak berasa ini gara-gara elo?”Rania terperanjat. Karena dirinya? Kenapa bisa jadi begitu?“Semua pekerjaan gue berantakan,” lanjut Renty. “Mr. Rajha komplain berat. Gue jadi keliatan bego.”Parjo meninggalkan ruangan sedangkan Rania duduk mendengarkan tuduhan Renty.“Ini soal apa sih sebetulnya?”Renty membalik badan dan menatap tajam ke arah Rania.“Ini soal email elo yang judulnya Shipping Companies. Email yang seminggu lalu dikirim ke gue tapi di-CC ke seluruh kantor di Asia Pasific tentang penen

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Boss Penyuka Klenik

    Suasana dalam sebuah ruang rapat berukuran kecil sudah sejak tadi panas. Mulanya Angga hanya memanggil Ditya. Namun berikutnya ia juga memanggil Nurul untuk ikut serta dalam pertemuan penting siang itu. “Bapak manggil aku?” tanya Nurul saat muncul di muka pintu. “Ya. Duduk,” jawabnya sambil menunjuk bangku kosong di depannya dengan dagu. “Bapak lagi periksa sebuah kasus. Ini mengenai kasus perekrutan orang untuk Ever Foods.” “Perekrutan manajer ekspor?” “Iya, itu.” Pr

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Interogasi

    "Bapak malah mikir, jangan-jangan gara-gara suka ke dukun badannya jadi menciut jadi seukuran anak SMP, eh seukuran anak SD malah.""Hush! Koq udah main fisik?""Yeeee, ini bukan pengalaman pertama aku, Mbak. Coba deh sering-sering masuk ke ruang kerja nak Edwin, eh... pak Edwin. Kadang pas Kamis malem suka ada bau-bau kemenyan. Gak percaya kan?"Rania menutup mulut untuk menahan tawa. "Dosa ah jelek-jelekin orang."Parjo malah balik bertanya. Entah karena lugu atau pura-pura lugu. "Kalo ngomongin orang yang emang udah jelek, bukannya itu jujur namanya, Mbak? Malah dapet pahala dong! Itu sih bukan dosa!"Rania kini tertawa lepas. Pembicaraan itu benar-benar menarik dan di luar dugaan."Terus, kalau manajer atau staf lain bagaimana? Percaya tahayul juga?""Yang jelas selama 10 tahun di sini, ada satu boss yang Bapak tau paling gak percaya begituan. Benci malah. Namanya Pak Verdi."

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Klepto

    “Ini dokumen lama dimana Invoicenya menunjukkan jumlah barang, deskripsi, harga per unit untuk produk yang sama.” Rania menunjukkan selembar dokumen di tangannya pada kedua petugas. Mereka melihat sepintas.“Ya, lantas?” “Nilai barang ini hanya 3 dollar saja,” katanya sambil menunjukkan sesuatu di Invoice yang adalah harga barang. “Ini adalah barang-barang yang kami kirim bulan lalu. Dan itu kami kirim lagi dimana bapak-bapak kemudian menilai kami melakukan kesalahan.” “Yakin harganya hanya segini?” “Tentu,” kali ini Rania menunjukan

Latest chapter

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Ending Yang Sempurna

    “Sayang, aku sekarang ngerti. Kamu sebetulnya tadi itu sedang dijebak oleh Renty. Dia dengan rekannya adalah orang yang nyusupin barang haram itu ke dalam tas kopermu.” Rania tak bisa berkata apa-apa. Mulutnya ternganga lebar dengan mata membelalak sembari menggeleng-geleng kepala. Mama Lidya tak kurang terkagetnya. “Saat dia sendirian, dia ngelakuin aksinya. Seperti yang kamu cerita saat dini hari itulah dia mem-finalisasi rencananya. Mungkin saat itulah dia dikirimi paket narkoba dari temannya yaitu ganja dan segala macam obat haram itu. Mungkin juga Renty adalah penggunanya. Tidak tertutup kemungkinan ke arah itu. Saat pagi harinya ketika kamu nggak di kamar, dia sisipkan itu di bagian tas koper. Mungkin dengan membuat robekan kecil di koper kamu yang memang hanya berbahan kain. Sayangnya, rencana itu gagal. Ada Tuhan yang jagain kamu. Kamu dibuat mengalami peristiwa buruk yang bikin tas koper kamu robek dan barang haram yang disisip di dalamnya terjatuh. Paket itu lantas kamu bua

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Tabir Yang Terbongkar

    “We gonna make it?”“Absolutely, Mister.” Rania mencondongkan wajahnya ke samping wajah Verdi. “Dan udah terbukti kamu masih tetap joss.”Verdi terbahak lagi. Apalagi kini Rania menatap dengan gerak alis dan tatapan laiknya seorang wanita yang nakal hendak mengajak bercinta. Benar-benar sudah tak ada lagi duka di wajah itu seperti ketika ia baru saja tiba.*Kebahagiaan kedua Rania alami ketika ia dan Verdi tiba di kendaraan mereka. Rupanya ada Mama di sana yang menunggui. Dan yang membuat Rania terkaget adalah bahwa Mama di sana dengan seorang bayi lucu dalam pelukannya.Cerita kemudian mengalir satu demi satu baik dari Mama maupun dari Verdi. Tentu saja porsi terbesar cerita ada pada Mama yang secara runut menceritakan keajaiban yang ia alami. Mungilnya sang bocah membuat Rania jatuh cinta seketika. Permintaan Mama untuk ia merawat bersama-sama diterima de

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Survey Bulshit

    Hanya ada bahagia tak terperi. Saat Surabaya sudah makin tenggelam dalam malam bahagia seolah bertumpukan satu per satu menimpa hidup Rania. Dimulai dari ketika ia disambut oleh senyum Verdi di pintu keluar bandara.Ah, beda dengan hampir tiga tahun lalu di pelataran parkir perkantoran di Jakarta ketika cinta menggebu membuat Verdi berani memeluk dirinya berlama-lama di tengah keramaian, situasi itu tak terjadi lagi saat ini. Namun tentu saja itu bukan masalah besar bagi Rania. Cinta Verdi atas dirinya tak perlu diragukan lagi karena toh tak semua orang wajib mewujudkan dan melampiaskan rasa itu dengan cara ekspresif.Verdi memeluk. Sebentar. Namun sangat hangat. Dan betapa Rania merindukan pelukan pria terhebat yang ia bisa miliki itu. Pengalaman mengerikan yang dirancang seorang perempuan jahat bernama Renty gagal terwujud. Dan ia yakin itu terjadi karena doanya yang tulus yang menyertai perjalanan.“Kenapa nangi

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Gentle

    Penjelasan itu terasa cukup bagi Rania. Ia mengambil tasnya kembali dan memutuskan tidak perlu bertanya lagi. Jam dinding di salah satu sisi ruangan menunjukkan waktu bahwa ia harus sesegera mungkin menuju ruang tunggu pesawat. Para petugas X-Ray tadi menunjukan sikap hormat ketika Rania bergegas pergi.Sepuluh menit kemudian ketika pesawat yang ditumpangi sudah take off, Rania masih terus memikirkan pengalaman aneh yang terjadi. Ketika ia melihat seorang anak kecil pada bangku di depannya membuka bungkus kemasan biskuit berwarna biru tua, seketika ia teringat sesuatu. Ia teringat pada bungkus berukuran sama dan warna yang sama yang ia buang di tempat sampah bandara. Bungkusan yang menurut pengemudi taksi daring yang ia naiki terjatuh dari koper akibat ada bagian koper yang robek karena terbentur bagasi mobil. Bulu kuduk Rania meremang.Tidak perlu menjadi seorang jenius dengan sederet gelar untuk mengetahui apa yang terjadi. Ia nyaris

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Digeledah

    Urusan check in sudah selesai. Dengan alasan bahwa koper yang dibawa Rania adalah koper kecil yang akan dibawa masuk dalam bagasi kabin pesawat, Rania melangkah ke arah ruang tunggu pesawat. Namun saat melewati security-check, ia kaget karena detektor X-Ray berbunyi. Ia melihat sekitar. Tak ada penumpang pesawat lain. Artinya detektor berbunyi saat melakukan scanning atas koper miliknya.‘Maaf, ibu boleh minggir sebentar?”Ajakan seorang ibu petugas bandara tadi membuat Rania sedikit gugup. Para penumpang lain mulai berdatangan ketika Rania menurut.“Maaf, boleh kopornya dibuka?”Rania merutuk dalam hati atas gangguan kecil yang dialami. Namun ia menenangkan diri sendiri karena menurutnya ini bukan pengalaman pertama ia diminta seperti itu. Itu sebabnya dengan tersenyum ia mengikuti permintaan petugas itu dan membuka koper setelah mengisikan nomor kode koper.Dibantu seorang pe

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Tentang Peranakan

    “O gitu? Kamu puasa Senin – Kamis?”“Begitulah?”“Buat apa? Buat supaya sukses bisnis?”“Bukan.”“Buat dapet jodoh?”“Gak lah.”“Terus? Tujuannya apa?”“Buat ngurusin badan.”Wajah innocent alias tak berdosa yang ditunjukan oleh James sukses membuat Terry tertawa. Walau tawa kecil bagi James ini langkah bagus. Hati Terry yang gembira merupakan pintu masuk untuk diskusi yang sebentar lagi dilakukan akan berjalan kondusif dan hangat. Ia masuk ke dalam gerai, mengambil kopi, biskuit, kue, serta menyelesaikan pembayaran dan menemui Terry kembali di tempatnya semula.“Nih, silahkan nikmati,” katanya sembari mulai meletakkan roti dalam bungkusan plastik beserta kopi dalam kemasan botol plastik mungil ke depan Terry.Saat belum lagi menaruh semua, mendadak dari kanton

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Puasa

    Dunia pekerjaan umumnya memang seperti itu. Banyak pegawai oportunis. Banyak orang bersifat hipokrit alias munafik. Pegawai oportunis merupakan orang-orang pemanfaat kesempatan ketika ada peluang mendapat tambahan pemasukan atau promosi. Perkara apakah itu terjadi dengan cara menginjak kepala orang lain, mereka tak peduli. Sedangkan pegawai hipokrit adalah mereka yang selalu mengiyakan apa kata atasan walau apa yang diperintahkan sebetulnya sampah atau tak ada gunanya.Perhatiannya kini tertuju pada Renty. Ia heran karena gadis itu berkali-kali terlihat gelisah di tempatnya. Gerak-geriknya seperti mencerminkan ada sesuatu yang salah yang sebentar lagi terjadi. Dari tempat dirinya duduk, posisi Renty hanya dua meter saja. Karena itulah ketika Renty bergerak, pasti akan sangat ketahuan oleh dirinya.‘Apa penyebab kegalauannya?’ tanyanya dalam hati.*Memiliki cucu di usia yang

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Rapat Yang Membosankan

    Di sebuah sudut hotel yang sepi, Renty menelpon seseorang.“Dit, lu punya ecstasy atau apa gitu?”“Lho, sebetulnya lu mau nyimeng atau pake ecstasy?”“Gue udah liat kopernya. Sulit kalo mau disisip daun kayak ganja. Jadi gue nyari yang bentuknya lebih praktis. Mungkin shabu atau pil ecstasy. Lu ada kan?”“Gue ada paket shabu.”“Ada berapa paket?”“Lima. Tapi shabu lagi mahal.”“Sialan! Kirim lima-limanya kesini sekarang juga. Lu pikir gue gak sanggup bayar, hah?”“Sebetulnya...”“Ah banyak omong. Lu juga mau ancurin hidup Rania kan? Nah, gue juga mau. Dan kesempatan hanya ada hari ini. Setelah ini gak ada lagi karena Sanjay udah mau didepak.”Ucapan Renty itu benar. Mau tidak mau ia harus pergi sekarang juga sekali pun waktu menunjukkan dini hari.

  • MENGAPA CINTA MENYAPA   Seorang Bayi

    Rania menerima telpon yang ternyata datang dari petugas hotel. Ia berbicara sebentar sebelum kemudian menutup telpon.“Aku keluar sebentar. Mau ke lobby.”“Ada perlu apa?”“Kata petugas konter ada titipan barang untuk aku.”Renty tersenyum ketika Rania hilang di balik pintu yang tertutup. Rencana yang tersimpan lama di benaknya mulai ia realisassikan saat itu juga. Secepat mungkin ia memeriksa koper yang Rania miliki. Ia melihat dan memperhatikan di beberapa titik. Di sisi kiri, kanan, depan, belakang, atas, bawah. Sampai kemudian ia memutuskan bahwa ada satu sudut di dalam koper yang secara rahasia bisa ia sisipkan sesuatu di dalamnya.*Kasus penemuan bayi di bak sampah semakin menimbulkan sensasi dengan banyaknya masyarakat yang mendatangi rumah Mama Lidya. Mbak Titiek, mbak Noni, dan beberapa tetangga sudah menemaninya dengan setia.

DMCA.com Protection Status