Share

42. BUKAN LAGI RAHASIA

last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-19 14:14:13

"Bagaimana bisa, notifikasi itu muncul berbarengan dengan aku menyatakan perang kepada Malik di hadapan Ayah?" Pertanyaan yang mengusik pikiran. Namun, coba untuk dilupakan sejenak.

Tubuh yang sudah sangat lelah, terasa lebih segar saat berendam dalam air hangat. Pikiran coba dinetralisir supaya lebih tenang.

"Ah, rasanya segar sekali ..." Arsenio berdecak sambil memejamkan mata. Merasakan setiap sistem sarafnya mulai kendur.

Bukan apa-apa, pertarungan di Casino, sungguh menguras tenaga dan pikiran. Kondisi yang memang belum pulih sepenuhnya, serta jam terbang yang belum banyak, menjadi kendala besar. Salah satunya saat melompat dari lantai lima hotel Berlian.

Arsenio membuka matanya. Mengubah posisi menjadi duduk dan bersandar. Teringat satu hal yang tiba-tiba mengusik isi kepala. "Mengapa notifikasi soal Casino itu, tidak ada? Seharusnya aku mendapatkan hadiah karena sudah menang?"

Keningnya mengerut sehingga ada beberapa guratan di wajah. "Apa sistemnya eror?"

Bukan itu saja yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    43. PENDERITAAN ELISHA

    Di tempat terpisah, sesaat setelah Malik menghubungi Alexander Guan. "Kau mendengarnya sendiri bukan? Aku sudah melakukan apa yang kau perintahkan. Jadi, lepaskan adikku sekarang juga!" tegas Malik, sambil melempar ponselnya ke atas meja. Geram disertai marah. Tatapan nanar itu, diarahkan pada sosok pemuda tiga puluh tahun yang tak memiliki hati dan perasaan.Leonardo beringsut dari sofa, mengeluarkan ponsel dari saku celana. Kemudian menekan satu kontak dari ribuan nomor yang tersimpan.[Cepat, lepaskan gadis payah itu!]Leonardo begitu saja mengakhiri sambungan telponnya. "Kau dengar? Aku sudah meminta anak buahku untuk melepaskan adik tersayangmu itu." Dia berkata dengan nada mengejek.Malik mengepalkan sebelah tangannya. Leonardo melirik dan tersenyum miring. "Ingat! Kerja keras kita belumlah selesai sampai di sini. Aku bisa melakukan lebih dari ini, jika kau berani berkhianat!" ancamnya, sebelum akhirnya melenggang pergi dari ruangan tersebut. Malik masih terpaku di posisinya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    44. MENGULANG MEMORI SINGKAT

    Beberapa hari telah berlalu. Kondisi Arsenio pun telah pulih sepenuhnya. Kejadian di Hotel Berlian, akan menjadi pembelajaran sangat berarti bagi Tuan Muda Keluarga Guan itu.Melompat dari ketinggian, bukanlah cara yang ampuh untuk meloloskan diri. Akan tetapi, jika sudah sangat mendesak, tidak salahnya untuk dicoba. Hari ini Arsenio memilih outfit santai. Kaos polos lengan pendek warna hitam, celana yang panjangnya hanya sebatas lutut warna coklat muda. Sedangkan Bastian, kali ini pun berpenampilan cukup berbeda. Mungkin biasanya, kemeja putih, jas hitam dan celana panjang, selalu melekat di tubuh Bastian, tapi untuk sekarang, Arsenio ingin Bastian bergaya santai. Kemeja lengan pendek, tapi celana tetap panjang. "Sepuluh hari berlalu, bagaimana kabar All Star Group sekarang? Kapan Ayah membuka All Star Group lagi?" tanya Arsenio santai sambil menyeruput secangkir kopi, tepat di tepi kolam renang. "Tuan Alex, masih belum mengatakan apa-apa soal membuka kembali gedung All Star Grou

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    45. LANGKAH SELANJUTNYA

    "Mau pergi kemana kamu, buru-buru sekali?" tanya Alexander Guan penasaran, ketika melihat Arsenio menuruni anak-anak tangga dengan langkah tergesa-gesa. Pakaiannya pun sangat rapi, seakan ada acara penting yang harus dihadiri. Namun, saat berada di ujung anak tangga, Arsenio bungkam dan gelagapan. Bola matanya bergerak cepat ke kiri dan kanan. Seolah sedang berusaha menyembunyikan sesuatu."Kenapa diam? Sebenarnya kamu mau pergi kemana? Di mana Bastian? Mengapa tidak bersama kamu?" cecar Alexander Guan meradang, lantaran tidak ada sepatah katapun yang terucap dari mulut putra semata wayangnya itu.Bastian yang selalu menempel di sisi Arsenio, memang tidak menunjukkan batang hidungnya. Alexander Guan, mempertanyakan hal tersebut. "Saya di sini, Tuan." Bastian datang dari arah belakang. Langkahnya terhenti satu meter dari Arsenio dan yang lainnya. Sebelum Arsenio bisa menjawab, Bastian sudah lebih dulu berkata. Pembawa Bastian yang tenang, tidak memudahkan seseorang untuk bisa meneb

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    46. SIASAT BARU MALIK

    [Baiklah. Aku tunggu kamu di rumah.]"Kau mendengarnya sendiri bukan? Saat ini Arsenio sedang dalam perjalanan menuju kemari. Aku sudah mengikuti semua perintahmu!" Elisha mengakhiri sambungan telponnya dan membuang benda pintar itu ke sembarang tempat. Kemudian, menjatuhkan tubuh seksinya ke sofa, memasang wajah geram sambil melipat kedua tangan di dada. Leonardo berdiri tidak jauh dari Elisha. Memasang senyuman dingin tanpa berkedip. "Orang-orangku akan mengawasi kalian saat Arsenio datang. Jangan coba-coba melawan atau aku akan berbuat lebih jauh dari ini!" ancam Leonardo sebelum akhirnya melenggang pergi dari ruangan tersebut.Dua pria memakai kaos hitam lengan pendek dan ketat itu, mengekor kepergian Leonardo.Sementara itu, Malik menatap dingin punggung Leonardo, sampai benar-benar hilang dari pandangan.PLAAAAAKKKKK ....Tidak ada angin tidak ada hujan, Malik menampar pipi Elisha begitu saja tanpa alasan jelas, saking kencangnya tamparan sampai meninggalkan bekas merah di waj

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    47. MELAMAR

    Leonardo beringsut dari sofa, mengayunkan kaki pasti, menghampiri Elisha di ujung anak tangga. "Mari, Tuan Putri." Setelah mengikis jarak, Arsenio mengulurkan tangan kanan, sedikit membungkuk, menunjukkan kesan romantis layaknya pangeran di negeri dongeng.Elisha tersipu malu, berseri-seri sembari menutup mulutnya dengan tangan kiri. Merasa terkesan dengan perlakuan sang kekasih, yang begitu romantis. "Terima kasih." Dia mengangkat tangan kanan, kemudian Arsenio meraihnya cepat. Dikecupnya punggung tangan itu dengan sentuhan lembut. Elisha makin klepek-klepek dibuatnya, tetapi, Arsenio seperti ingin muntah sekarang. Meski tertekan, ia mencoba untuk menunjukkan senyuman terbaik.Arsenio mendongak, dapat terlihat oleh netranya sebuah alat pelacak berukuran sangat kecil menempel di antara Berlian, di kalung yang Elisha kenakan.Berkat Sistem Mafia, membuat panca indera Arsenio semakin tejam. Terutama pada mata. Ia seolah memiliki ketajaman bagaikan singa yang sedang memburu mangsanya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    48. RENCANA LICIK AROUND

    Terpisah jauh dari hiruk pikuk kota Sky Blue City. Sebuah desa yang masih asri. Dikelilingi perbukitan dan lahan-lahan yang ditumbuhi sayur mayur, milik warga setempat. Seorang gadis ayu beberapa waktu terakhir, bermalam di salah satu rumah di sana. Menghabiskan hari-harinya tanpa tekanan pekerjaan yang begitu memberatkan. Ponselnya berdering sesaat ia menyelesaikan makan mie instan untuk mengganjal perut. Seseorang mengirimkan pesan singkat, ia buru-buru membacanya.[Pak Ketua memintamu untuk kembali. Supir akan datang menjemput!]Sekiranya itulah yang tertulis dalam pesan singkat tersebut. Gadis cantik bermata indah itu, sengaja tidak membalas.Dia langsung saja beranjak dari ruang makan yang hanya dilapisi karpet, serta terdapat sebuah meja berukuran sedang dan berkaki pendek di sana. "Ibu!" Gadis itu berteriak sambil mencari-cari sosok wanita yang sudah dianggapnya sebagai ibu."Iya, Sayang. Ibu ada di dapur." Wanita yang dimaksud pun menyahut. Menyudahi aktivitas cuci piring ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    49. ALL STAR HOSPITAL

    Jalanan beraspal Sky Blue City. Meskipun hari sudah gelap, tidak serta merta membuat jalanan menjadi sepi. Sebaliknya, malah ramai. Kafe dan tempat makan yang berada di pinggiran jalan, banyak dikunjungi. Baik mereka yang baru pulang bekerja, maupun yang duduk santai sekedar mengobrol dengan kawan. Sementara itu, Arsenio duduk nyaman di kursi penumpang, sesekali memijat kepalanya yang mulai terasa sakit lagi. Selalu saja begini, jika terlalu banyak pikiran.Satu hal yang sangat mengganjal pikirannya, yaitu pernikahannya dengan Elisha. Acaranya akan dilangsungkan dalam sepuluh hari dari sekarang. Meskipun ini masuk dalam rencana untuk dapat menghancurkan Kampak Kembar, tetap saja harus dipikirkan matang-matang. Satu kali saja salah mengambil langkah, maka hancur semua.Bastian yang fokus mengemudi, tertangkap beberapa kali menengok ke belakang melalui kaca spion kecil yang menempel di kaca mobil, tepat di atas kepala."Apa Tuan Muda ingin istirahat sejenak? Mungkin pergi ke suatu temp

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    50. PENGAKUAN ANINDIRA

    Satu jam berlalu. Arsenio, dengan ditemani Bastian, serta Dokter Kris sudah berada di ruangan Anindira dirawat.Biarpun hanya mengalami luka ringan akibat menabrakkan diri ke mobil, Anindira mendapatkan perawatan di ruang VVIP. Arsenio yang menginginkannya. "Bagaimana kondisinya sekarang, Dokter?" Arsenio bertanya kepada pria setengah baya itu. Raut wajahnya begitu serius, menandakan ia cukup mencemaskan gadis ayu, yang terbaring tak berdaya di ranjang itu. "Tidak ada yang perlu dicemaskan, Tuan Muda. Anindira hanya mengalami luka ringan saja," papar Dokter, yang memeriksa kondisi Anindira tadi. "Lalu, kapan dia akan bangun?" Arsenio melipat kedua tangan di dada dan sedikit mengelus dagunya. "Tidak akan lama lagi, dia akan bangun, Tuan Muda," jawab Dokter itu yakin.Benar saja, hanya berselang beberapa detik, Anindira menunjukkan tanda-tanda akan siuman. Jari telunjuk kanannya mulai bergerak, lalu disusul jari-jari yang lainnya.Dokter buru-buru memeriksa Anindira. Arsenio mengha

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23

Bab terbaru

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    123. TAMAT.

    Hari berikutnya. Arsenio menaklukkan X One di Bandara internasional, yang hendak melarikan diri ke luar negeri. Di hari itu juga, Organisasi yang selama ini dipimpin X One pun ditaklukkan. Mereka tidak bisa berkutik lantaran pemimpin mereka telah ditangkap.Pada akhirnya, Arsenio pun menjadi penguasa Tiga Wilayah Bagian, seperti yang telah kakeknya janjikan. Sebagaimana seharusnya, pewaris utama keluarga Guan, yang akan memimpin Tiga Wilayah Bagian. Sejak hari itu, Arsenio mulai berbenah. Dia membentuk Organisasi Naga Merah yang lebih kuat lagi, kokoh dan sedikit berbeda dari yang dipimpin Alexander Guan sebelumnya.Arsenio membuat banyak perubahan di mana-mana. Berkat kontribusinya itu, semua orang di Tiga Wilayah Bagian tersenyum. Tidak ada yang tidak mengenal Arsenio sekarang.Arsenio pun mulai mempersiapkan pernikahannya dengan Anindira. Tepat dua bulan setelah Luke Mallory tiada. Pernikahan yang telah nantikan itu akan segera terwujud.Satu hari sebelum pernikahan. Malam harinya

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    122. MENUJU TAMAT

    "Kejutan!" Suara Elsa begitu nyaring dan sangat melekat di telinga Arsenio.Siapa yang menduga, bom yang dimaksud Luke Mallory sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya, adalah Elsa. Arsenio tidak habis pikir. Jika ia tahu, mungkin gadis itu sudah berpindah dunia kemarin. "Ada apa dengan ekspresimu, Kak? Apa kau terkejut melihatku seperti ini?" sambungnya berpura-pura polos, seolah tak terjadi apa-apa.Dia memah pandai bermain sandiwara. Kemarin Elsa berlagak layaknya seseorang yang sangat menderita. Mampu, menarik simpati Arsenio dan yang lainnya. Namun, sekarang? Elsa seperti serigala yang menyusup ke dalam gerombolan domba, lalu siap menerkam mereka.Arsenio bergeming. Dia terlalu cepat untuk mempercayai seseorang tanpa mencari tahu asal usulnya lebih jauh. Sampai akhirnya ia berada di ujung jurang karena rasa kepercayaannya itu, tapi semua ini tidak bisa ia sesali terus menerus. "Kenapa kau diam, Kak? Bukankah kau selalu saja banyak bicara ini dan itu? Kau terus saja berkata, b

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    121. KEKALAHAN LUKE MALLORY

    Arsenio berlari ke ruang perawatan. Dia mendapat kabar bahwa Elsa telah sadar. Dia bersyukur karena operasi pengangkatan cip itu berhasil. Bruk ...Pintu dibuka secara kencang, hingga menciptakan suara nyaring, sontak membuat dua gadis di dalamnya tersentak kaget."Arsenio ...""Kak Arsenio ..."Keduanya menyebut nama sang pria di waktu bersamaan. Terdengar kompak. Arsenio bernapas lega setelahnya. Lantaran dua wanita yang ia sayangi, ternyata baik-baik saja.Terutama saat melihat senyuman Anindira, selalu membuat hatinya tenang. "Kalian baik-baik saja bukan?" tanya Arsenio pada keduanya. "Iya, Kak Arsenio."Anindira ingin menjawab juga. Namun, dia kalah cepat dengan Elsa yang sudah lebih dulu berucap. Anindira pun hanya diam dan menunggu giliran ia berkata.Pandangan Arsenio lurus pada Anindira dan begitu juga senyuman. Ya, meskipun tangannya mengelus kepala Elsa."Lantas bagaimana dengan Kak Arsenio? Apa kakak berhasil menyelamatkan teman-temanku? Aku mendengar cerita Kak Anindir

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    120. MEREKA SELAMAT

    "Kapan pengirimannya?" Terlihat Luke Mallory sedang berada di sebuah ruangan, lebih disebut sebagai gudang karena banyak tumpukan kardus terbengkalai di sana.Jaring laba-laba menjadi penghias di setiap sudut ruangan. Lubang angin pun sudah tertutup debu yang sangat tebal.Lantai yang dipijak pun bukan dari keramik, melainkan masih lapisan pasir. "Pengirimannya akan dilakukan sore ini, Bos. Ketua Bulan Darah, yang akan mengantarnya sendiri," jawab salah satu anak buahnya, tertunduk ke bawah."Bagus. Para investor kita sudah banyak menanyakan soal anak-anak itu, yang akan mereka pekerjaan sebagai penari di club-club malam."Luke Mallory tersenyum sinis. Mengayunkan kakinya santai sambil menyesap sepuntung rokok yang hendak habis."Lantas, apa kalian sudah mendapatkan informasi tentang Arsenio?"Tiba-tiba dia membahas soal Tuan Muda keluarga Guan itu. Setiap saat dirinya tidak bisa tidur, terus saja terbayang-bayang bajah pemuda tiga puluh tahun, yang telah membunuh Leonardo. "Kami be

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    119. SUDAH DITEMUKAN

    "Sebenarnya, Kak Arsenio ini, siapa? Mengapa kakak bisa masuk ke rumah besar itu? Memangnya rumah itu, milik kakak juga?"Pertanyaan Elsa, sontak membuat Arsenio menghela napas berat. Sebenarnya dia ingin menyembunyikan identitasnya yang tidak lain adalah Pewaris Utama Keluarga Guan, dari Elsa. Namun, sepertinya keadaan yang telah memaksa ia untuk berkata jujur."Rumah mewah itu milik ayahku. Sebenarnya aku ini, pewaris utama keluarga Guan. Arsenio Bagas Guan. Putra satu-satunya Alexander Guan," beber Arsenio ragu. Dia tidak yakin momentumnya pas untuk mengungkapkan identitas. Elsa menatapnya sangat lama dan tanpa kata, seolah kalimat tadi adalah mantra yang mengutuknya menjadi patung batu. "Elsa?" Panggilan Arsenio menyadarkan gadis cantik dua puluh tahun itu, dari diamnya. "Mengapa sejak awal Kak Arsenio tidak jujur padaku?" Elsa mengubah posisi duduknya yang semula sedikit menghadap Arsenio, kini melihat keluar jendela."Aku tidak suka orang yang berkata bohong," sambungnya kesa

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    118. KEKACAUAN APA LAGI INI?

    Arsenio pun kembali ke rumah. Kemarin malam ia tidak pulang karena menemani Elsa. "Tuan Muda. Kemana saja Anda kemarin malam?" tanya Bastian, yang langsung mencecar. "Tuan, terus mencari Anda. Mengapa ponsel Anda tidak aktif? Sebenarnya pergi kemana Anda, Tuan Muda?"Arsenio menghela napas panjang, "ada hal yang sedang kuurus. Sekarang aku minta padamu untuk mencari informasi tentang Organisasi Bulan Darah.""Bulan Darah?" Bastian menautkan sebelah alisnya. "Bukankah organisasi itu sudah hilang. Lantas, untuk apa, Anda mencari informasi tentang mereka lagi?""Aku akan jelaskan nanti. Sekarang, aku ingin menemui ayah. Di mana Ayah?" "Tuan Alexander ada di ruangannya." Setelah mendengar kalimat itu, Arsenio buru-buru menaiki anak-anak tangga, menuju lantai dua.Arsenio pun langsung masuk ke ruangan itu tanpa mengetuk pintunya lebih dulu."Ayah," kata Arsenio terkesan buru-buru."Arsenio. Kemana saja kamu, Nak?" tanya Alexander Guan cemas. Sampai bangu dari tempat duduknya. "Aku ber

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    117. SANDRA BULAN MERAH

    Entah mengapa, Arsenio merasa ingin berlama-lama di tempat ini. Seolah sesuatu sedang menunggunya dan takdir ingin dirinya menemukan itu.Arsenio pun mengunjungi ayahnya dan mengatakan bahwa ia akan pulang setelah makan siang. Sesaat setelah itu, Arsenio melihat sesuatu yang membuat aliran darahnya mendidih lagi. "Hei, kalian yang berkelahi di sana! Apa yang kalian lakukan di depan umum seperti ini?!" "Ayo cepat pergi!!" ucap seorang pelaku mendorong rekannya untuk kabur dari sana.Arsenio berseru. Namun, sebelum ia bisa melanjutkan aksinya, dua pria yang lagi-lagi sedang mengeroyok anak kecil itu, pergi. Kali ini bukan gadis yang Arsenio selamatkan sebelum."Hei kalian--Ck!!" Arsenio berdecak dengan kepalan tangan meninju udara. Tindakannya itu, mendapat teguran dari dua pria berseragam keamanan. Dari yang Arsenio lihat, sepertinya mereka sedang melakukan patroli rutin. "Kau?! Lagi-lagi membuat keributan di sini, apa tak kapok?!" ucap salah seorang petugas keamanan itu yang ter

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    116. BERKUNJUNG

    Hari berikutnya. Arsenio pun melaju dengan kecepatan tinggi dengan motornya. Sudah cukup lama ia tidak berpacu di atas kuda besinya itu. Semenjak menjadi Tuan Muda keluarga Guan, ia tidak lagi mengendarai motor.Arsenio membelah keramaian kota Sky Blue City. Menyalip kendaraan yang ada di depannya dengan mudah.Setelah berpacu kecepatan di jalanan selama tiga puluh menit, Arsenio pun menghentikan laju motornya tepat di depan gerbang pemakaman keluarga. Arsenio turun dari motor, tidak lupa dia membawa satu buket bunga mawar putih yang sangat indah dan harum.Arsenio berjalan memasuki makam dan berhenti tepat di samping pusaran yang bertuliskan nama Clarissa di atasnya. Dia membuka kacamata hitam yang sedari tadi melekat di wajahnya. "Selamat pagi, Bu. Maafkan Arsenio yang baru mengunjungi ibu lagi."Arsenio meletakkan buket bunga itu di atas makam Clarissa. Sekuat tenaga dia memendung emosi, yang coba menerobos pertahanannya."Ibu suka mawar putih bukan? Kali ini Arsenio bawakan mawa

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    115. BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK

    Satu Minggu berikutnya. Kondisi Arsenio telah pulih sepenuhnya. Bastian pun mengajak Arsenio untuk menemui anak-anak di tempat sosial, yang dibangun oleh Alexander Guan.Arsenio berjalan santai sambil melihat-lihat sekelilingnya, yang dipenuhi suara tawa anak-anak. Koridor ini, mengingatkan Arsenio pada sekolah dasarnya dulu. Hanya saja, saat ia bersekolah tidak ada tawa yang seperti ini. Setiap kali dirinya berjalan, maka teman-teman sebayanya langsung menghindar. Seolah dirinya monster yang tidak pantas untuk didekati. Melihat anak-anak bisa tertawa lepas tanpa beban, meskipun tidak memiliki orang tua, membuat Arsenio merasa tenang. Ada kebahagiaan yang sulit ia gambarkan dalam lembaran kata-kata. Setidaknya di tempat ini, mereka tidak merasa kesepian. "Tuan Alexander Guan membangun tempat ini, tepat satu bulan setelah meninggalnya Nyonya Clarissa. Tuan Alexander Guan, sangat terluka saat itu, terlebih lagi dia harus berpisah dengan putranya, yaitu Anda, Tuan Muda. Sebelum memban

DMCA.com Protection Status