Share

102. PENGAKUAN AROUND

"Kalian keterlaluan!" Anindira meludahi wajah Around, yang berada tepat di samping kirinya."Sebenarnya apa yang kalian inginkan dariku ah?"

"Buatlah dia diam atau dia akan membuat seluruh rencana kita kacau!" berang Leonardo yang fokus pada jalanan beraspal Sky Blue City.

Around menyeka bekas air liur Anindira di pipinya. "Diam kau, anak tidak tahu diuntung!" bentaknya meninggikan suara. Sampai air liurnya membuncah keluar.

Anindira tidak bisa diam. Terus berteriak, berusaha agar orang lain di luar sana mampu mendengar suaranya. Meskipun nihil hasilnya, tetapi Anindira tidak mau menyerah pada keadaan.

Around yang mendengarkan pun merasa sangat jengkel. "Diam!" teriaknya lagi. Bisa-bisa gendang telinganya pecah, kalau Anindira terus saja berteriak.

"Aku tidak akan diam sampai kapan pun juga!" Suara Anindira tidak kalah tinggi dari pria yang memposisikan dirinya sebagai ayah itu.

Ayah seperti apa? Dia tidak pantas dipanggil ayah. Bagaimana bisa seorang ayah yang menjadi cinta pertama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status