Home / Rumah Tangga / MENCURI BENIH SUAMI MANDUL / Bab229# Persiapan Matang

Share

Bab229# Persiapan Matang

last update Last Updated: 2025-02-04 12:51:26

Persiapan Grace benar-benar matang, mulai dari berpamitan kepada dua orang meskipun secara tidak langsung. Namun, setidaknya ia bisa meredakan rasa sesak dalam hatinya.

Pagi ini, Grace melangkah masuk ke kantor, sepatu hak tingginya mengeluarkan bunyi ketukan teratur di lantai marmer. Wajahnya terlihat tegas, meskipun matanya menyimpan kelelahan yang sulit disembunyikan.

Di meja resepsionis, Vio—sekretaris pribadinya—sudah menunggu. Satu jam yang lalu, Grace sudah mengirim pesan padanya. Wanita itu selalu siap kapan pun Grace membutuhkan.

"Vio, kamu sudah cek semua dokumen yang aku minta tadi?" tanya Grace langsung, tanpa basa-basi.

Sang sekretaris berdiri dan mengangguk. "Sudah, Nyonya. Semuanya sudah siap di meja Anda. Apa ada tambahan yang perlu saya urus lagi?"

Grace mengangguk kecil, lalu melangkah menuju ruang kerjanya. Vio mengikuti di belakangnya, membawa tablet dan sejumlah dokumen penting.

Ketika mereka tiba di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (32)
goodnovel comment avatar
kurotul uyun i
pasti itu sih Freya yg gecat
goodnovel comment avatar
Gadis Bar bar
hedeh... knpa sie grace masih kekeh minggat lagi
goodnovel comment avatar
Lestari Arsyila
pasti itu freya yg chat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab230# Momen Manis

    Setelah membaca pesan misterius yang ia terima, Grace berusaha menghilangkan keresahan di hati.Ia langsung bangkit, melangkah keluar ruangan. Grace berencana langsung pulang ke rumah dan memberesi barang penting yang akan ia bawa, termasuk visa dan pasport.Setelah perjalanan beberapa menit, Grace sedikit terkejut saat melihat mobil Max ada di rumah, pasalnya saat dia ke kantor, Max memang belum berangkat. "Apa dia libur?" gumamnya mulai tak tenang.Langkah kakinya terhenti saat suara bariton yang ia kenali, menyapa, "Baby, kenapa kembali? Kamu tidak jadi ke kantor?"Grace melepas sepatu hak tingginya dan berjalan ke arah suara itu. Max sedang duduk di sofa, mengenakan kemeja santai dan celana panjang. Wajahnya tampak penasaran, tetapi ia tersenyum ketika melihat Grace. "Hei, sayang," sapanya lembut. Grace mendekat dan duduk di sampingnya. "Aku hanya mampir sebentar tadi. Rasanya aku ingin istirahat." Max menggeleng pelan.

    Last Updated : 2025-02-07
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab231# Perjalanan

    Setelah berhasil meyakinkan tidak terjadi apa-apa, Grace kini sudah bersiap dengan semua perlengkapan. Sementara Max pun tidak menaruh curiga meski perasaannya sedikit ragu. Grace memastikan tidak ada lagi kebutuhannya selama perjalanan yang tertinggal, terutama dua dokument yang bisa meloloskannya dari negara itu. "Aku harus bersiap," ucap Grace di depan cermin. Tak banyak barang-barang yang dibawa Grace, ia hanya membawa koper kecil, tas, serta topi dan kacamata untuk menyamarkan penampilan. Setelah semua siap, ia langsung turun ke lantai dasar. Di bawah, sang pelayan pun memergokinya saat turun dari kamar. "Nyonya mau ke mana?" tanya sang ART "Uhm, eh, aku mau ke rumah Agatha sebentar, Bi, ada yang perlu aku antarkan ke sana," pamit Grace mengelabui. "Oh ya, aku tidak bawa mobil. Aku mau naik taksi karena nanti Agatha yang mengantarku pulang." San ART pun hanya

    Last Updated : 2025-02-09
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab232# Kilasan Memory

    Grace berhasil menyelinap dari kejaran dua pria di bandara. Ia bergegas menuju pintu boarding pass dan langsung masuk ke dalam pesawat.Di dalam kabin, ia mulai bisa bernapas lega. "Huuh, untung saja aku bisa mengelabui mereka," batinnya. "Sebaiknya aku langsung mengirim pesan Edward agar dia bersiap."Jari jemari mulai mengetik pesan pada sang bodyguard agar menjemputnya setelah ia mengirim pesan lagi nanti.Wanita itu tau kalau Freya tidak akan berhenti sampai di situ. Dia pasti akan merencanakan hal yang lebih gila.Penerbangan pun di laluinya selama beberapa jam, hingga kini pesawatnya berhasil mendarat di Bandara Internasional Jerman."Aku akan mengabari Edward. Tapi, aku harus pastikan bandara ini aman dari anak buah Freya ..." gumamnya.Grace melangkah dengan tenang di lorong bandara yang ramai, namun dalam hatinya, ia merasakan ketegangan. Sejak turun dari pesawat, ia merasakan ada yang tidak beres—dua

    Last Updated : 2025-02-11
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab233# Kegaduhan di Rumah Agatha

    Max mendongak dengan tangan terkepal. Tatapannya sangat tajam hingga sang ART bahkan tertunduk dalam."Ayo kita ke rumah Steve, Christ!" Ucap Max dengan tegas.Christ nampak kebingungan, namun ia tetap mengangguk, "Ada apa sebenarnya, Tuan?""Aku rasa Grace melakukan sesuatu ...!"Pria tampan itu berdiri tegap dan langsung melangkah cepat menuju mobil yang diikuti sang asisten.Mobil mewah langsung melaju cepat menuju rumah Steve."Aku tidak yakin Grace ada di sana ...!" lirih Max berharap cemas.Beberapa saat kemudian, Christ menghentikan laju mobilnya di depan rumah yang tak kalah megah.Max langsung menerobos masuk setelah pelayan membukakan pintu. "Stevveee!!Suara Max menggelegar ke setiap sudut ruangan rumah itu. Sang pemilik rumah yang sedang berada di kamar pun seketika terlonjak keluar kamar melihat siapa gerangan yang berani berteriak di dalam rumahnya."Apa-a

    Last Updated : 2025-02-12
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab234# Kejujuran

    Agatha duduk di sofa, tangannya menggenggam ponsel dengan cemas. Sejak pertemuannya dengan Max beberapa jam lalu, pikirannya terus dihantui kekhawatiran tentang Grace. Max murka atas kehilangan sang istri, tapi tidak ada yang tahu di mana dia sekarang. Agatha tahu Grace tak akan mengabaikan begitu saja, apalagi jika ada sesuatu yang terjadi. Dengan suara yang bergetar, ia menekan tombol untuk menelepon nomor Grace sekali lagi. Panggilan pertama, tidak terjawab. Agatha menghela napas, dan sekali lagi, ia menekan tombol untuk menelepon. Panggilan kedua, langsung terhubung hingga wajahnya tampak berbinar. "Hallo, Tha." Grace ternyata mengalihkan nomor panggilan dari siapapun kecuali Agatha dan Arthur. "Grace! Akhirnya, kamu angkat. Aku khawatir sekali, ada apa denganmu? Max kemarin sempat ke rumahku, dan aku benar-benar cemas. Kamu baik-baik saja, kan?" Suara Grace terengah-engah, terdengar panik, "Agatha ... aku ... aku baik-baik saja. Maaf aku tidak bisa menjawab ta

    Last Updated : 2025-02-12
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab235# Pernyataan

    Pagi itu, kantor Max terasa lebih ramai dari biasanya. Max yang masih terbungkus emosi akibat kepergian Grace, duduk di meja kerjanya dengan ekspresi wajah mengeras. Beberapa hari terakhir telah menguras energinya, dan ia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Grace meninggalkan semuanya begitu saja. Freya tiba-tiba masuk, dengan senyum ramah dan berusaha mendekatkan diri kepada sang pria. Dengan nada lembut, mencoba mendekati Max. "Max, aku mengerti kalau kamu marah dan bingung. Tapi, aku ada di sini untukmu, kalau kamu butuh seseorang untuk berbicara. Aku bisa bantu, kamu tahu." Saat Freya mencoba mendekatinya, berharap untuk meluluhkan hati Max yang sedang terluka, ia hanya mendapat respon dingin dari pria itu. Max mengacuhkan Freya, suaranya tetap dingin dan tajam. "Aku baik-baik saja, Freya. Jangan buat ini lebih rumit dari yang sudah ada." Respon yang diberikan Max ternyata sangat tidak menyenangkan untuk Freya. Wanita itu mengeram kesal. Namun, tetap berusaha me

    Last Updated : 2025-02-12
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab236# Misi Penculikan

    Chelsea rasanya ingin menggetok kepala Max bila melihat reaksi sang kakak yang demikian."Jangan katakan kau mencurigai itu bukan bayimu, Max!" seru Chelsea melayangkan protes, kemudian melihat ke arah Freya. "Sebaiknya kamu pergi dari sini Freya kalau kamu hanya akan merusak isi kepala Kakaku!""Kami tahu ini semua sulit dimengerti untukmu, Max. Grace mungkin punya pemikiran sendiri dan merasa terlalu tertekan. Makanya dia putuskan untuk tidak memberitahumu dulu, karena dia ingin menghadapinya sendiri," sahut Agatha.Steve dengan tegas, menambahkan, "Kami juga minta maaf karena menutupi semuanya, tapi sekarang sudah waktunya kamu untuk tau."Dalam hati Freya yang paling dalam Freya merasa diremehkan oleh Chelsea karena adik Max itu dengan lantangnya berani mengusirnya.Freya mencoba menahan amarah, suaranya terdengar lebih tegang dan pura-pura kecewa. "Jadi, ini semua karena kehamilan Grace? Ini alasan kenapa dia pergi dan kena

    Last Updated : 2025-02-13
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab237# Kebahagiaan Anna Sirna

    Ruben dan Diego duduk di sebuah ruangan tersembunyi di sebuah tempat yang jauh dari keramaian, menyusun rencana dengan hati-hati. Mereka tahu, tindakan ini bukan tanpa risiko, tapi mereka tidak punya pilihan lain. Freya telah memberi mereka perintah yang jelas, dan mereka tahu bahwa kalau mereka berhasil, pekerjaan dan nyawa mereka pun juga aman."Kita awasi dulu selama beberapa hari ini Ruben? Bagaimana?" tawar Diego memandang sang partner."Oke, aku setuju saja." Ruben menatap peta yang ada di meja mereka, "Kita harus hati-hati, Diego. Anna sering berada di tempat ramai, jadi kita harus pastikan waktunya tepat. Kalau dia keluar kantor, itu adalah kesempatan kita."Diego mengangguk sambil memeriksa ponselnya, memastikan rencana sudah siap, "Aku tahu. Kita tidak bisa terburu-buru. Jika kita datang terlalu cepat atau terlambat, bisa berantakan. Anna sedang dalam masa bahagia karena mendapatkan pekerjaan baru, jadi kita harus bergerak sebelum

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab255# Happy Ending

    Sudah hampir satu bulan sejak Chelsea mulai melakukan pencarian terhadap suaminya secara mandiri. Meskipun pihak kepolisian Jerman sudah menutup kasus kecelakaan ini. Pencarian polisi berakhir, bersamaan dengan ditutupnya kasus itu dan menyatakan dua orang sebagai korban. "Kenapa harus berakhir dengan begini, Ken ..." Chelsea meratapi di tempat kejadian sebelum mobil Kenan masuk ke jurang. "Kembalikan suamiku wahai alam. Kembalikan dia meskipun itu hanya abu atau tulang belulangnya ... Ijinkan aku memeluknya sekali lagi. Aku tidak akan marah padamu. Bagaimana aku bisa marah, kalau kau adalah rumah suamiku sekarang, selamanya ...." Wanita itu bahkan tidak kuasa menahan isak tangis. Setiap hari, ia tak kenal lelah, menyerahkan segalanya untuk mencari keberadaan Kenan. "Maaf, Nyonya." Suara Christ yang tiba-tiba pun tidak menghentikan isakan Chelsea. Sang asisten yang telah setia membantu, bersama dengan beberapa orang yang dikerahkan untuk mencari, sudah melakukan segala cara

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab254# Aku Punya Mommy & Daddy

    Kelopak bulu mata lentik membuka matanya perlahan, samar-samar cahaya matahari menembus tirai jendela.Pusingnya pun masih terasa, dan tubuhnya juga masih lemah, namun Grace mencoba mengingat apa yang terjadi. Semua kenangan tentang operasi dan masa koma itu kabur, tapi ada satu hal yang sangat jelas di pikirannya. Anak laki-lakinya, Leon."Ergghhh ..." Grace memegangi kepalanya yang masih berdenyut.Dengan susah payah, ia mengangkat tubuhnya dan menoleh ke sekeliling ruangan. Namun, tak ada siapapun di sana. Kosong!"Apa aku masih hidup?" Grace sendiri hampir tidak percaya dirinya masih bernyawa. Kemudian mengusap perutnya yang seakan tidak ada apa-apa. "Ke mana bayiku?" tanyanya kebingungan, entah pada siapa.Wanita itu lantas menoleh. Di sana, di ranjang yang terpisah, Leon sedang tertidur pulas. Wajah kecilnya tampak damai, meskipun di hati Grace, ada kekhawatiran yang menggantung."Leon, Mommy b

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab253# Harapan Terakhir

    Reaksi Brian membuat Max menarik paksa hasil tes kesehatannya. Pria itu dinyatakan cocok menjadi pendonor tulang sumsum untuk Leon.Dengan wajah binar, Max langsung bangkit dari duduknya. "Ayo cepat, ke mana aku harus pergi, Brian!" "Ayo! Aku juga sudah tidak sabar menunggu waktu ini!" Brian langsung bangkit dari duduknya, kemudian melangkah keluar yang diikuti Max.Setelah kurang lebih satu jam proses pengambilan sel tulang sumsum Max, petugas Laboratorium mulai memprosesnya.Max keluar dari ruang periksa dengan langkah yang sedikit terhuyung. Udara dingin di ruang rumah sakit tak bisa mengurangi rasa lega yang perlahan merayap dalam dirinya. "Apapun yang terjadi, Daddy akan berusaha segala cara Leon," tekad Max lirih.Meski perasaan berat masih menggantung, setidaknya ia tahu bahwa tulang sumsum yang baru saja didonorkan untuk Leon, memiliki peluang besar untuk menyelamatkan hidupnya. Hasil tes genetik men

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab252# Kamu Yang Bisa Menolongnya

    Kelopak mata dengan bulu mata lentik itu bergerak pelan. Aroma desinfektan membuat Chelsea sadar seketika. Kepala terasa berat, tubuhnya lelah, dan rasa sakit mulai merayapi seluruh tubuhnya. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba mengingat apa yang terjadi. "Kenaann ..." Ia berharap semua yang baru saja ia lihat adalah sebuah mimpi. Namun, sayangnya itu adalah hal nyata yang baru saja dialaminya. Chelsea melihat bekas tanah yang terdapat di sela-sela pada kuku-kuku. "Ini bukan mimpi ..." ratapnya menahan isak. Melihat sang Nyonya sudah sadar, Christ mendekati Chelsea yang terbaring di atas brankar rumah sakit. "Apa yang Anda rasakan, Nyonya?" tanyanya. Chelsea menatap asisten sang kakak, "Katakan kalau semua ini hanya mimpi kan, Christ?" Chelsea berharap asisten itu menggeleng, namun nyatanya Christ menggangguk, hatinya tahu bahwa ini semua kenyataan.

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab251# Selamatkan Bayiku

    Kegelapan langit malam berubah merah menyala karena ledakan mobil Kenan yang masuk ke jurang. Serpihan body mobil pun berterbangan hingga menjadi bagian terkecil. Semua orang mengalihkan wajah, menutup mata dengan lengan masing-masing. "Tidak Keennn ..." Chelsea meratapi terduduk di atas tanah. Tatapannya kosong pada nyala api di angkasa. Arthur memegang pundak Chelsea, menguatkan wanita itu, "Semua akan baik-baik saja, Chel. Kenan pasti selamat ..." Meski sejujurnya Arthur juga ragu akan ucapannya. Jurang dan ledakan sebesar itu mana mungkin tidak menghancurkan tubuh seseorang. Christ berlari ke tepian jurang, lalu menatap ke bawah. Namun, tak ada siapapun di sana. Hanya ada pecahan puing yang berserakan dan masih menyisakan bara api yang berkobar. Kemudian ia berbalik badan lalu menggeleng lirih. Isyarat Christ semakin membuat Chelsea semakin histeris. "Tidak! Kembali padaku Kenaannn ...!" Tangisan Chelsea yang terdengar pilu makin tak terkendali, hingga tiba-tiba semu

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab250# Perbaiki Rumah Tangga Kita

    Setibanya di basecamp yang tersembunyi, Chelsea merasa ada sesuatu yang sangat salah. Tempat itu sangat kacau dan suasana mencekam memenuhi udara. "Apa ini tempatnya, Arthur?" tanya Chelsea penuh keraguan. "Hm, benar ini tempatnya." Belum juga kedua mata Chelsea memindai tempat itu, tiba-tiba ... Brak! Freya dan Kenan keluar dari bangunan sepi dengan pencahayaan minim. Meski demikian, sorot mata Chelsea mampu menangkap siluet bayangan sang suami. "Kenan ...?!" Chelsea hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seruan Chelsea ternyata mampu mengalihkan perhatian kedua orang itu, terutama Kenan. Ia lebih terkejut saat melihat Chelsea juga berada di sekitar tempat itu. Area yang tidak sebaiknya dituju. Namun, di balik semua rasa takut dan kecemasan Chelsea, hatinya semakin teriris saat kenyataan yang lebih pahit terbuka di hadapannya. Di sana, di tengah kekacauan, dia melihat Kenan—dengan jelas berdiri di sisi Freya. Sekarang tampak seperti musuh yang berdiri di samp

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab249# Bertahanlah

    Grace dengan suara penuh amarah, "Kenan! Kau datang kemari hanya untuk jadi pengkhianat! Tidak tahu malu!" Berdiri tegak, Kenan menatap Grace dengan dingin, "Aku memilih sisi yang benar, Grace. Ini bukan tentang kamu atau aku lagi, ini tentang apa yang seharusnya terjadi." Grace tertawa sinis, "Cih! Sisi yang benar? Kau menjual dirimu kepada Freya, itu yang kamu sebut benar? Jangan lebih rendah dari itu, Ken!" "Aku tidak membutuhkan pembenaran darimu, Grace. Semua ini sudah berjalan terlalu jauh. Tidak ada yang bisa menghentikanku sekarang." Freya, yang sejak tadi diam dan menyaksikan percakapan itu, akhirnya berbicara dengan suara penuh kebencian. Grace tertawa remeh pada Freya, seolah mengejek wanita ular itu. "Apapun yang kau lakukan, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Karena kau tidak pernah dicintai sampai mati! Kau tak akan pernah tau apa itu cinta!" ucapnya penuh penekanan, "kasihan sekali!" Suasana di antara kedua wanita itu semakin mencekam. Freya ingin seka

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab248# Lokasi Ditemukan

    Max tampak berjalan mondar-mandir di ruang kantor yang gelap, ekspresinya tegang dan penuh amarah. Matanya yang tajam menatap beberapa anak buah Christ yang berdiri cemas di hadapannya."Bagaimana bisa kalian belum menemukan lokasi Freya?!" bentaknya, suaranya keras dan penuh amarah. "Kalian cuma membuang-buang waktu! Ini sudah terlalu lama, aku ingin jawaban sekarang!"Anak buah Christ, yang satu bernama Markus dan yang satunya lagi disebut Simon saling pandang, tampak bingung dan tertekan."Ma-Maaf, Tuan ... kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kami belum menemukan petunjuk pasti," jawab Markus, suaranya terbata-bata.Max menggeram, berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan mereka. "Berusaha? Itu bukan jawaban yang aku cari! Jika kalian tidak bisa melaksanakan perintah sederhana ini, lebih baik aku cari orang lain yang bisa!"Simon mencoba menenangkan situasi. "Kami benar-benar sudah berusaha, Tuan. Kami akan terus menca

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab247# Menjadi Sekutu

    Kenan terlihat tegang, tapi mencoba menurunkan egonya. "Freya, aku tahu aku salah. Aku tidak mencari pembenaran. Aku hanya ingin tahu di mana basecamp-mu. Aku punya rencana ... rencana untuk melancarkan keinginanmu." Namun, diam-diam, tanpa melibatkan siapa pun. Kenan akan pastikan akan membebaskan Grace. Ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menebus semua kesalahan." Mendengar ketulusan Kenan, dan betapa pria itu juga memenuhi keinginannya mendapatkan lokasi Grace, Freya terdiam sejenak, mempertimbangkan kata-katanya. "Kau tidak akan menjadi pengkhianat di dalam basecamp-ku, kan?" "Kau bisa percaya padaku, Freya. Aku akan lakukan apa saja untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Kau akan dapatkan semua yang kau inginkan." Dalam hati Freya melewati banyak perdebatan. Kemudian suara Freya berubah, sedikit lebih lembut. "Baiklah, aku beri kau satu kesempatan lagi. Basecamp-ku ada di kawasan Charlottenburg, dekat Stasiun Zoologischer Garten. Tapi ingat, Kenan. Satu langkah s

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status