Beranda / Rumah Tangga / MENANTU PILIHAN IBU / POV Asih – Akal-akalan Wak Soraya

Share

POV Asih – Akal-akalan Wak Soraya

Penulis: KARTIKA DEKA
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-25 22:20:42

"Naldi, tolong dulu belikan bika ambon buat kami bawa pulang besok," kata Wak Soraya pada Bang Naldi, saat kami tengah duduk di cakruk yang ada di samping rumah Bou. 

"Berapa banyak Wak?" tanya Bang Naldi. 

"Sepuluh kotak, ini uangnya. Sini ada yang mau Uwak bilang," kata Wak Soraya, seraya menyerahkan beberapa lembar uang ratusan ribu ke tangan bang Naldi. 

Wak Soraya membisikkan sesuatu ke telinga Bang Naldi, aku tak dapat mendengar apa yang dikatakannya sama Bang Naldi. Yang jelas, selama Wak Soraya membisiki, Bang Naldi terus melihat ke arahku dan tersenyum penuh arti. 

Keningku melipat melihatnya, hal rahasia apa yang dibisikkan Wak Soraya. Kalau rahasia, kenapa harus di depanku membisikkann

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Asih – Rika si keras kepala

    "Bang Naldi!" Serentak mata kami melihat ke sumber suara yang memanggil.Raut wajah Bang Naldi yang tadinya selalu menyungging senyuman, langsung berubah ketika tau siapa yang memanggilnya.Dengan wajah yang tersenyum sumringah, Rika mendekat ke arah kami. Aku melirik wajah Bang Naldi yang tampak sangat tak senang dengan kehadiran Rika."Kamu nguntit Abang?!" ketus Bang Naldi kepada Rika yang cengengesan tanpa rasa bersalah."Nggak! Orang Rika ikut di dalam mobil kok," katanya sok polos sembari memilin ujung rambutnya dengan senyuman yang dibuat semanis mungkin."Gak mungkin! Pasti kamu nguntit!" Bang Naldi tak mempercayainya. Matanya sampai mel

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-25
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Nawang – Munculnya Karin

    "Jeng, kami pulang ya. Sekali-sekali main ke rumah. Udah lama loh, gak main ke rumah," kata Mama berpamitan."Insha Allah Jeng. Nanti akan sering main kesana." Ibu dan Mama saling berpelukan.Hari ini kami akan kembali pulang ke rumah orangtua Mas Bayu setelah pernikahan Mbak Asih usai digelar kemarin.Aku sudah sejak beberapa hari di sini. Sementara Mama, Papa juga Mas Bayu baru datang sehari sebelum hari H. Karena pekerjaan yang gak bisa ditinggal."Ibuk jaga kesehatan ya, kalau ada apa-apa cepat kabari Nawang," kataku, kupeluk malaikat tak bersayapku ini dengan erat."Iya. Ibuk udah sehat. Kamu lihat sendiri kan? Asalkan lihat ana

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-25
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Nawang – Ketegasan Bayu

    Sepertinya Mas Bayu mulai memahami perasaanku. Mudah-mudahan dengan munculnya Karin, tak merusak kebahagiaan yang baru saja kurasakan dengan Mas Bayu."Sebentar," kata Mas Bayu. Dia merogoh saku celananya, ternyata ada panggilan di gawainya."Halo Ma." Ternyata Mama yang menelepon."Kan sudah ada Mama dan Papa. Lagian kasian Nawang ditinggal sendiri," sahut Mas Bayu. Entah apa yang dikatakan Mama. Mas Bayu diam sesaat mendengarkan suara Mama. Aku tak bisa mendengarnya, karena Mas Bayu tidak mengaktifkan speaker."Ya sudah, Bayu kesana. Masih di ruangan IGD kan?" Mas Bayu mematikan sambungan teleponnya setelah mendengar jawaban Mama."Yuk kita ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-25
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Nawang – Ketulusan Bayu

    "Sebentar, Mas telpon Deni dulu. Mas mau minta dia ke rumah orangtua Karin," kata Mas Bayu. Mas Bayu mengeluarkan gawainya, lalu melakukan panggilan video ke Bang Deni, salah satu staff sekaligus sahabatnya."Halo Den, lu masih ingat rumah Karin kan?" Mas Bayu langsung to the point."Karin … mantanmu?" tanya Bang Deni.Mas Bayu sepertinya sengaja melakukan panggilan video, biar aku juga bisa ikut mendengar apa yang mereka bicarakan. Sepertinya Mas Bayu sangat bersungguh-sungguh membuktikan dirinya telah berubah. Tak ada hal lagi yang harus ditutupinya di depanku."Iya," jawab Mas Bayu dengan nada malas."Inget gak alamatnya du

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-25
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Nawang – Kehadiran Karin di rumah 1

    "Mas, kita mau kemana?" tanyaku heran."Ikut saja," katanya.Mas Bayu malah menarik tanganku untuk merangkulnya erat. "Mas mau bawa kamu ke suatu tempat.""Suatu tempat?" tanyaku."Iya. Jangan banyak tanya, nanti jadi gak surprise," kata Mas Bayu, bikin aku penasaran saja.Mas Bayu menggenggam tanganku erat. Jantungku berdegup kencang, rasa bahagia seketika merajai hatiku."Tapi udah mau malam, ntar Tama nangis."Mas Bayu menepikan motornya. Dia mengeluarkan gawainya, lalu seperti mengirim pesan pada seseorang

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-25
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Nawang – Kehadiran Karin di rumah 2

    Wanita mana yang tak cemas, bila melihat cinta lama suaminya kembali lagi dengan membawa duka."Ngapain.""Eh, Mama." Aku terkejut, tau-tau Mama sudah ada di sebelahku."Kenapa liatin Karin," bisik Mama. Mungkin takut Karin terbangun."Gapapa Ma. Kasian aja, kok bisa dia datang dengan keadaan seperti ini," kataku beralasan. Aku segera berjalan ke arah dapur. Mama mengikuti aku. Beliau terus saja memperhatikan aku, membuat aku sedikit salah tingkah."Masak apa Ma?" tanyaku mencoba mengalihkan perhatian Mama."Nasi goreng aja, sama telur mata sapi," jawab Mama.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Nawang – Apa yang diinginkan Karin?

    "Berlebihan gimana sih, Pa?" Mama tak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Papa."Sikap Mama. Takutnya Karin berpikir, Mama masih mengharapkan dia jadi mantu. Lagian Mama juga harus jaga perasaan Nawang." Usai mengatakan itu, Papa meminum teh manisnya. Aku jadi merasa tak enak. Karena Papa melibatkan namaku."Mama cuma kasihan, Pa.""Iya, tapi sikap Mama biasa saja. Kita juga gak tau, kenapa dia jadi seperti itu. Sama seperti dulu. Saat dia pergi begitu saja, kita juga tak tau sebabnya apa.""Makanya itu, Mama pengen tau, kenapa dia dulu bisa pergi meninggalkan Bayu. Mama mau tanya, apa alasannya.""Buat apa? Gak perlu lagi kita tau se

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Nawang – Alasan Karin pergi

    Begitu melihatku, Mas Bayu menggeser sedikit duduknya. Memberi ruang untukku duduk. Tanpa suara dia seakan memintaku untuk duduk di sebelahnya."Ya sudah, apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Mas Bayu pada Karin setelah aku duduk di sebelahnya.Karin menatap Mas Bayu, pandangannya sangat sayu. Tergambar jelas rasa cinta yang begitu besar di manik matanya yang indah."Mas, aku minta maaf–""Kalau hanya ingin minta maaf. Buat apa harus berkumpul seperti ini? Aku sudah memaafkanmu!" Mas Bayu langsung menyela kalimat Karin."Aku tau, Mas pasti sangat benci sama aku. Karena aku sudah pergi tanpa meninggalkan pesan apapun."

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26

Bab terbaru

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Akhirnya (TAMAT)

    Naldi dan Asih terperangah melihat kehadiran Rika yang datang berdua dengan Pur ke rumah mereka. Sempat terlintas pikiran buruk di benak mereka. Apalagi mendengar Pur dan Rika mengutarakan niat mereka untuk menikah. "Bagaimana kalian bisa saling kenal? Tau-tau kalian ingin menikah?" selidik Naldi. "Tak perlu kami ceritakan bagaimana prosesnya. Yang jelas, keinginan kami sungguh-sungguh untuk menikah," jawab Pur. Dia merasa tak perlu berbagi cerita tentang niat terselubung mereka pada awalnya. Yang terpenting sekarang, dia dan Rika sungguh-sungguh ingin menjalin cinta mereka sendiri. Tanpa mengusik jalinan cinta orang lain lagi. "Tapi Rika masih kuliah, pasti Ayah tak akan mengizinkannya menikah semuda ini. Apalagi dengan orang yang usianya jauh lebih tua." "Aku tetap mengizinkan Rika menyambung kuliahnya. Tapi dia harus balik lagi ke Kalimantan. Soal usia, aku rasa tak masalah. Asal Rika nyaman." Naldi memandangi wajah adiknya. Naldi melihat harapan besar akan restunya buat Rika,

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Menikah?

    Hari-hari terus berlalu, hubungan Rika dan Asih semakin akrab. Rika juga tetap menjalankan aktifitasnya bersama Pur. Menghabiskan sore hari dengan bermandi peluh, menikmati kenikmatan sesaat. Sebelum tujuannya tercapai, Rika tak akan berhenti. "Huh, kamu gagal!" Rika langsung memukul Pur, saat baru saja Pur membuka pintu kamarnya di hotel.Pur bingung, melihat tingkah Rika kali ini. Biasanya Rika datang langsung mendorongnya ke atas tempat tidur. Rika bertindak lebih agresif memang. Dia yang selalu memulai duluan, tanpa menciptakan suasana romantis sebelum memulainya.Jelas saja, tak dibutuhkan romantisme. Tak ada cinta di antara mereka. Mereka melakukan itu hanya untuk memuluskan rencana mereka saja.Ada sedikit penyesalan di hati Pur. Sejak awal manis madu Rika dia reguk. Dia tau, Rika gadis yang tak mudah mengobral diri. Terbukti, meski perangainya terlalu menyebalkan. Tapi dia masih bisa menjaga kesucian. Dia menyerahkan pada Pur hanya untuk satu tujuan. Merebut Naldi dari Asih.

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Tak lagi cemburu

    Naldi memandangi gawainya cukup lama. Dia merasa heran dengan sikap Rika barusan saat dia hubungi. Kenapa Rika tan sepertinya? batinnya. Bukan dia tak menyenangi perubahan Rika yang sepertinya sudah bisa menerima pernikahannya dengan Asih. Tapi terlalu mendadak bagi Naldi. Masih dia ingat, bagaimana sikap Rika terakhir kali. Ada rasa curiga terselip di hatinya. "Apa Rika sedang merencanakan sesuatu?" gumamnya. "Bang!" "Ya!" sahut Naldi mendengar panggilan Rika dari dapur yang ada di lantai bawah."Tolongin dong!" kata Asih. Tanpa bertanya, pertolongan seperti apa yang diinginkan istrinya. Naldi bangkit dari peraduan, diletakkan kacamata yang sedari tadi bertengger di hidungnya ke atas meja kerjanya beserta dengan file yang ada ditangannya. Dia segera keluar kamar dan menuruni anak tangga satu persatu. Langsung menuju ke arah dapur. "Tolong apa, Dek?" tanyanya saat sudah sampai di dapur."Ini, tolong buatkan sangkutan buat menyangkutkan wajan juga panci." Naldi langsung memenuhi

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Sandiwara Rika

    "Syukurlah, sekarang Karin sudah keluar dari rumah ini. Kalau tidak, kita pasti akan dalam masalah lebih besar," kata Papa Bayu setelah mendengar cerita Bayu, tentang kronologi perempuan bernama Ayu mencari Karin hingga membawa orang-orang suruhan, membuat kekacauan di rumah mereka."Bayu juga nggak nyangka Pa. Karin bisa terlibat dengan sindikat seperti itu." "Begitulah, kalau terlalu materialistis. Gak pikir panjang, kalau mau berbuat sesuatu. Ada hikmahnya juga, dia dulu ninggalin kamu." "Iya Pa. Hikmah terbesarnya, Bayu bisa punya istri seperti Nawang," kata Bayu melirik Nawang yang pura-pura asik mencari channel siaran yang menarik di tivi. Padahal dia juga mendengar pembicaraan bapak dan anak itu. Nawang mencoba menutupi semburat merah di pipinya dengan pura-pura mencium ujung rambutnya sendiri.Nawang tak henti mengucap syukur di dalam hatinya, ternyata kesabarannya berbuah manis. Meski sempat hampir menyerah menghadapi sikap temperamental Bayu. Namun kesempatan kedua yang di

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Sindikat

    Karin benar-benar merasa bingung sekarang. Kalau dia menyeret nama Bram, dia khawatir keselamatan keluarganya akan terancam. Bram merupakan otak dari sindikat perdagangan manusia. Bisnis prostitusinya sangat sulit diendus pihak berwajib. Bukan hanya secara online, Bram juga menjalani bisnisnya secara offline, yang menyasar kalangan atas. Bram pasti tidak akan tinggal diam. Selama ini dia selalu bekerja di belakang layar dan sangat rapi, wanita-wanita yang dia pekerjakan tak ada yang mengenalnya. Hingga sulit bagi polisi untuk melacaknya. "Saudari Karin, sebaiknya Anda bekerja sama. Kalau Anda kooperatif, itu dapat mengurangi hukuman Anda." Penyidik terus memperhatikan ekspresi Karin, yang jelas ketakutan juga kebingungan."Apa … Anda sedang merasa terancam?" tanya penyidik. Karin masih saja bungkam."Kami akan memberi perlindungan pada Anda, kalau benar ada yang mengancam keselamatan Anda," kata penyidik. Karin tetap saja tidak berani buka suara, meski polisi berjanji akan melindungi

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Kegilaan Rika

    Sementara itu di tempat lain. Rika datang menemui Pur ke hotel tempatnya menginap. Rika mengambil gawainya dari dalam tas. Dicarinya nama Pur, tertera tulisan Secret Man. Dihubunginya melalui aplikasi bergambar gagang telepon berwarna hijau."Aku sudah di depan hotel," kata Rika langsung tanpa basa basi, saat Pur mengangkat panggilannya."Aku di kamar Melati. Kamu temui saja customer service, nanti aku akan menghubunginya. Aku akan beritahu dia, kalau kamu adalah tamuku." Klik, Rika langsung mematikan gawaiya. Kakinya melangkah dengan mantap masuk ke dalam hotel, tak ada keraguan sedikitpun ataupun merasa risih, dia akan mendatangi seorang pria yang usianya jauh lebih tua darinya. "Selamat siang, ada yang bisa dibantu?" sambut customer service ramah, saat Rika sudah ada di hadapannya."Saya mau ke kamar Melati," jawab Rika."Oh iya, tadi sudah diberitahu kalau akan ada tamu. Silahkan naik ke lantai tiga, sebelah kiri, kamar ketiga, nanti ada tulisan kamar Melati di pintunya. Terima

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Prostitusi online

    Seorang polisi juga ikut ke kamar tamu bersama dengan Bayu. Mata mereka memindai setiap sudut kamar, hingga bawah kolong tempat tidur juga di dalam lemari, tak ditemukan keberadaan Karin. "Apa mungkin dia keluar sebelum orang-orang tadi datang?" gumam Bayu. Bukan tanpa alasan Bayu berpikir seperti itu. Seluruh rumah mereka memiliki jerjak besi di tiap jendela juga pintunya, tak mungkin bagi Karin bisa keluar tanpa diketahui siapa pun. "Karin! Keluar!" teriak Bayu, matanya nyalang. Dia geram, karena Karin tak kunjung keluar dari persembunyian. Padahal polisi sudah mengamankan ke empat orang yang mencarinya."Saudari Karin! Sebaiknya anda keluar, sudah aman sekarang. Orang yang mencari anda sudah ditahan!" polisi berpangkat kapten yang bersama Bayu juga turut memanggil Karin.Karin mendengar, tapi dia terlalu takut untuk keluar. Dia bertahan di tempat persembunyiannya, berencana akan kabur bila nanti ada kesempatan. Menunggu Bayu dan keluarganya lengah. Dia tak may polisi menahannya.

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author - Siapa yang mencari Karin?

    Laki-laki itu langsung masuk ke kamar tamu. Kali ini Nawang tak lagi mencegahnya. Dia mengambil gawai yang ada di saku celananya. Mencoba menghubungi Bayu."Anak ganteng." Nawang berhenti, urung menghubungi Bayu. Saat dilihatnya wanita itu mengangkat Bayu tinggi-tinggi seolah hendak menghempaskan tubuh putranya.Nawang dan Mama Bayu sangat khawatir, kalau perempuan itu benar akan menghempaskan tubuh Tama. Tama justru tertawa-tawa, merasa senang saat perempuan itu berulangkali melempar tubuhnya ke udara lalu menangkapnya lagi. Tama mengira, perempuan itu sedang mengajaknya main."Tolong, lepasin anak saya." Karin memelas pada wanita itu. Tapi tak diindahkan."Dia gak ada bos," kata laki-laki tadi keluar dari ka

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author - Terungkapnya kebohongan Karin

    Cipto menggeleng-gelengkan kepalanya, menghembuskan nafasnya perlahan. Membuat Bayu bingung dengan sikap Cipto."Apa Karin yang mengatakan begitu?" tanya laki-laki berjenggot itu."Ya," jawab Bayu seraya mengangguk."Maafkan aku, jujur, dulu aku memang sangat menggilai dia. Sampai tak berpikir panjang waktu itu. Memang kuakui, beberapa hari sebelum kalian menikah, aku masih berusaha membujuk Karin untuk kembali." Cipto mulai bercerita. Bayu tak berniat menyelanya. Sudah tak lagi ada amarah di hatinya, karena perbuatan Cipto yang ingin merebut Karin kembali dulu. Semua itu hanya tinggal masa lalu back Bayu."Tapi waktu itu Karin menolak. Dengan alasan, dia sudah tak mencintai aku. Dan kamu lebih memiliki segalanya da

DMCA.com Protection Status