Beranda / Urban / MENANTU JENDERAL NAGA EMAS / 140. Somers menghakimi!

Share

140. Somers menghakimi!

Penulis: mic.assekop
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-31 17:35:03

Winnie merupakan mantan kekasih Pablo semasa remaja. Meski Pablo sudah punya anak dewasa, dia tetap saja menjalin hubungan dengan Winnie, dan itu berakibat sangat fatal sekali.

Winnie tergoda dengan hembusan cinta lama, terlebih begitu dia tahu bahwa Pablo sudah sangat sukses dan kaya, maka segala cara bakal dia tempuh asal bisa kembali hidup bersama.

Kejinya, Sarah yang menjadi korban dari tindak tanduk Winnie.

Seandainya, Pablo menjaga jarak dari Winnie dan jauh lebih pintar melihat situasi, mana mungkin Winnie punya celah untuk meracuni Sarah. Semua telah terjadi dan Pablo memang layak disalahkan.

“Kau goblok, Pablo! Kenapa kau masih saja menjalin hubungan dengan wanita jalang dan pelakor ini?!” umpat Somers menyeringai marah.

Alexander segera kembali menyabarkan dan menenangkan Somers. “Kakek, rileks. Kau tidak boleh marah-marah dulu untuk waktu sekarang ini,” ucapnya sambil mengusap-usap dada kiri Somers.

Melihat wajah Winnie yang tertekuk lesu, Somers mengeraskan rahang dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   141. Wasiat terakhir Winnie sebelum mati

    Selama proses hukum terus berlangsung, Pablo tetap mendekam di dalam rumah milik Somers dan tinggal bersama Gabriella dan Alexander. Pablo benar-benar telah melepas kepergian Winnie tanpa menyisakan sedikit pun kasih sayang. Semua barang pemberian darinya ditarik semua. Itu adalah hak Pablo, tidak ada yang bisa mengintervensi. Seiring waktu, rumah tangga antara Alexander dan Gabriella perlahan mulai kembali membaik karena dorongan dari Somers. Kini Somers memegang kendali kembali isi rumah tersebut supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan kata lain keleluasaan Pablo dalam kontrol isi rumah akan diawasi sekaligus dibatasi. Ketika suasana di rumah perlahan mulai hangat kembali, di waktu bersamaan, Winnie yang pada hari ini telah menerima putusan pidana dari hakim tentang hukumannya, merasa berat hati dan sangat menyesal. Namun, takdir yang dia pilih sendiri telah menggiringnya ke arah ujung waktu dari dunia. Dia akan dihukum mati! Di sebelah Winnie sudah ada b

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   142. Somers semakin membaik

    Pablo tahu informasi mengenai bahwa tepat pada beberapa saat lalu Winnie telah melewati hukuman mati. Sedikit pun dia tidak peduli tentang itu, dan kini dia sudah punya agenda baru. Kali ini tujuannya sama persis seperti tujuan Winnie, yakni membalaskan dendam pada Alexander.Penderitaan parah yang dialami Pablo sekarang, baginya, itu terjadi lantaran Alexander. Alexander adalah orang yang paling bertanggung jawab atas semua musibah yang telah menimpa dirinya. Oleh karena itu, dia sudah menyusun satu rencana awal untuk melenyapkan Alexander sesegera mungkin. Di kamar, siang hari ini, dia menghubungi suami dari Kendall. Status Pablo dan pria itu sama, yaitu sama-sama menantu Somers. Pablo membangun sebuah propaganda dengan cara bilang bahwa Alexander adalah biang masalah. “Letkol Stanley, saudaraku, aku peringatkan kau agar berhati-hati terhadap pergerakan Alex Luther. Aku saja sudah kewalahan dibuatnya. Jika karir militer mu ingin terus bertahan, kau harus melenyapkan sampah menyim

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   143. Stanley sangat ceroboh dan naif

    Stanley punya misi menghabisi nyawa Alexander supaya tidak ada lagi orang yang bisa mengancam eksistensinya baik sebagai menantu Somers maupun sebagai petinggi di militer. Sesuai apa kata Pablo bahwa keberadaan Alexander dinilai sebagai ancaman dan jika tidak segera dimusnahkan, tentu akan membahayakan bahkan dalam waktu dekat ini. Stanley termakan bujuk rayu setan dari Pablo sehingga dia memang akan melakukan perencanaan penculikan dan pembunuhan. Mengingat bahwa dirinya merupakan petinggi militer dan menyadari bahwa Alexander hanyalah menantu kerdil yang menyusahkan, maka sudah barang tentu dia tidak mungkin kesusahan dalam menjalankan misinya. Itulah keyakinan yang ada pada dirinya. Secepatnya, Alexander harus segera dibasmi. Stanley disambut baik oleh Somers di sana. Dia kemudian berkata, “Syukurlah sekarang Ayah sudah semakin membaik. Aku sangat senang mendengarnya.” Dia membawakan beberapa makanan dan barang kesukaan Somers. Menantu yang baik tidak mungkin datang ke rumah mert

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   144. Dia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa

    Somers cepat memotong, “Maka karir militer mu akan terancam.”Bukan. Bukan hanya itu yang mau diucapkan oleh Stanley. Masih ada beberapa akibat lain yang bakalan kuat terjadi. Hanya saja Somers membuat mulutnya berhenti bicara. Tidak seceroboh Stanley, justru Somers masih bisa mengatur bicara. “Jadi kalian sudah benar-benar pasrah begitu saja? Aku rasa kalian hanya butuh waktu, Stanley. Kau bisa membujuk Jenderal Naga Emas.”Apa Somers lupa bahwa pada cerita sebelumnya Pablo kesulitan melobi bahkan hanya untuk bertemu dengan Jenderal Naga Emas? Stanley mengusap dahinya yang berkerut. “Dia tidak bisa dilobi, Ayah. Dia tidak mata duitan seperti para petinggi di sana. Dia tidak gila kekuasaan dan tidak pula suka bermain tangan di bawah meja. Aku bisa mengatakan bahwa dia orangnya Sepuluh Betul. Tidak ada celah keburukan pada orang itu. Jika kita memaksa untuk melobi, kita bisa celaka. Dengan sangat gampang Jenderal muda bajingan itu akan menghukum kita nantinya.”Seketika terbit keresa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   145. Obrolan di Green Boulevard

    Stanley memandang wajah Alexander dengan ketus sekaligus malas. “Kau tidak mungkin mengerti tentang apa yang kami bicarakan barusan. Hm. Kalau saja Gabriella suaminya berasal dari kalangan militer, tentu saja aku bisa ngobrol banyak bersama dia tentang segala hal yang terkait dengan militer. Tapi payahnya, suaminya sangat menyedihkan. Aku tidak tahu apakah kau paham apa perbedaan senapan laras pendek dan laras panjang.” Dia menyunggingkan senyuman miring sambil menaikkan satu alisnya, sungguh memandang remeh dan meninggikan diri. Sebelum Stanley bicara panjang, Somers menengahi monolog satire itu dengan berkata, “Alex punya jasa besar padaku, Stanley. Jadi aku minta kau jaga ucapan mu.”Stanley menoleh. “Jasa apa, Ayah? Membantu pengobatan penyakit mu? Haha. Ayah perlu ingat bahwa sebelum ini Ayah sudah melewati banyak sekali tahapan pengobatan modern dari dokter-dokter terbaik. Ayah sudah mengeluarkan banyak uang untuk sembuh. Jika Ayah pikir kesembuhan Ayah sekarang karena pertolon

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   146. Sindiran menohok dari Alexander

    Tidak. Stanley tidak tahu bahwa anak muda di sebelahnya adalah Jenderal Naga Emas sesungguhnya. Dia bilang pada Alexander agar tidak menghancurkan karir militernya karena ada kaitannya dengan Pablo. Karena itu dia berkata dengan terang-terangan. “Pablo, ayah mertua mu, sekarang hancur berantakan hidupnya.” Dia menghujamkan tatapan tajam mengerikan ke manik mata Alexander lalu melanjutkan, “Kau tahu siapa pelakunya? Ya, tentu saja adalah kau, Alex Luther! Selama ini Pablo kurang respect pada mu, makanya kau membalaskan dendam pada dia dengan cara memprovokasi dan menghasut agar Tuan Somers menghukumnya. Nah. Jika kau tega melakukan itu terhadap mertua mu sendiri, jadi tentu saja kau pasti merasa enteng untuk melakukannya terhadap orang lain.” Stanley menunjuk dirinya sendiri. “Termasuk diriku. Tentu kau berani melakukannya terhadap diriku. Tentu kau berani ingin melihat aku hancur. Termasuk hancur di karir militer.”Alexander terperangah. Dia tidak menyangka jika Stanley bicara dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   147. Mengadili 30 perwira bermasalah

    Di hadapan Somers, Stanley mengghibahi Jenderal Naga Emas seolah dia menunjukkan bahwa dia merupakan bawahan yang kurang ajar. Dan di hadapan Alexander, Stanley mengolok dan mencaci Alexander seakan-akan dia punya kuasa dan kesombongan yang besar. Padahal, apa yang telah dia ucapkan bakalan menjadi senjata pemusnah yang bukan untuk memusnahkan musuh yang dia benci, namun justru memusnahkan dirinya sendiri. Segala ucapan buruk yang keluar dari mulut Stanley layaknya tali yang sangat kuat dan bisa mencekik lehernya kapan saja. Sekarang dia tidak mengerti bahwa dia telah terjerembab di dalam lumpur yang dia buat sendiri. Segera Alexander menugaskan Mayor Farrell untuk menyelidiki seorang Letnan Kolonel bernama Stanley. Karena punya intelijen khusus yang sangat hebat, tidak sulit bagi Alexander untuk mengetahui siapa Stanley dan membongkar apa saja kebobrokan Stanley selama ini. Dari perbincangan antara Stanley dan Somers, itu mengindikasikan bahwa sudah dipastikan ada rahasia yang se

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   148. Pemimpin sejati menegakkan keadilan

    Itulah kenapa waktu itu ketika ada rapat yang menginginkan agar disediakan alokasi dana untuk pembelian alutsista baru pasca Perang, Alexander menolaknya. Alasan pertama adalah saat ini memang tidak diperlukan karena besar kemungkinan tidak akan ada Perang lagi dalam waktu dekat. Alasan kedua adalah dana yang tersedia memang tidak mencukupi sebab pembelian alutsista dalam jumlah besar tentu akan menghabiskan banyak sekali uang. Dan alasan ketiga adalah karena Alexander menghindari terjadinya kasus korupsi lagi, jika isi rapat tersebut disetujui dan dana dicairkan, maka akan membuka peluang bagi para tikus buruk untuk mengeruk untung. Oleh karena itu, keputusan yang diambil Alexander waktu itu sudah sangat tepat mengingat situasi yang ada di militer sedang tidak kondusif. “Saya meminta Stanley agar bisa naik ke sini!”Stanley merinding ketakutan saat ratusan orang mengawasinya dengan pandangan beragam. Selama ini dia cukup disegani lantaran tidak hanya memiliki pangkat dan jabatan tin

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04

Bab terbaru

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   290. Merebut kembali semua pulau

    Tidak cuma Jenderal Eisenhower, tapi enam perwira lainnya beserta orang-orang di sana pun sepakat untuk menjadikan Alexander sebagai perwira tinggi militer. Mereka menginginkan supaya Alexander diangkat menjadi seorang yang memiliki pangkat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, bahkan Alexander langsung diangkat menjadi Jenderal setara dengan Jenderal Eisenhower. Alexander sempat melakukan penolakan. “Pangkat tersebut terlalu tinggi.”Namun, Jenderal Eisenhower tetap memaksa agar Alexander mau menerimanya. “Kau pantas menjadi Jenderal, Alex. Kau sudah selayaknya menjadi pimpinan tinggi sama seperti kami. Kau tidak perlu menolak karena kami menyetujuinya.”Alexander mengawasi satu per satu orang-orang di sana. “Aku masih sangat baru di militer. Perlu waktu dan pengalaman yang banyak untuk menjadi seorang Jenderal.”Berkaca dari apa yang telah terjadi dan mengingat betapa pentingnya peran Alexander, para perwira naga tidak salah dalam mengambil keputusan. Menjadikan Alexander sebagai Jender

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   289. Diangkat jadi perwira

    Sore harinya, ketika matahari mulai tenggelam, semua pasukan telah bersiap berangkat dari Pulau Lambora menuju Pulau Homs. Pulau Homs jauh lebih kecil jika dibandingkan Pulau Lambora sehingga Winland tidak akan terlalu kesulitan dalam mencari keberadaan pasukan Northiz di sana, terlebih pasukan Northiz di sana tak lebih dari seribu orang saja, dikarenakan lima puluh ribu orang telah mati pada peperangan sebelumnya. Alhasil, kemungkinan besar Winland akan berhasil menaklukkan Pulau Homs dengan cukup mudah. Lebih dari seratus kilometer menempuh perjalanan laut, Alexander menyarankan pada Laksamana Limitz untuk menghentikan perjalanan, dan juga meminta izin pada Marsekal Bernard segera memberikan instruksi agar pasukan udara segera bersiap-siap. “Biarkan pesawat kita terbang dan dideteksi oleh Northiz. Penyamaran kita hanya sebatas itu saja. Mereka pasti akan membiarkan pesawat kita ke sana, pada saat itulah kita hancurkan apa saja yang terlihat.”Penyamaran kali ini berbeda dengan pe

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   288. Misi yang semakin sulit

    Setelah meminta izin kepada lima gurunya, tepat pada tengah malam, Alexander kembali melanjutkan perjalanan menuju Dragon Room. Tugasnya belum selesai. Pertempuran di Pulau Lambora cuma pembuka. Saat ini dia punya misi yang jauh lebih sulit, yakni merebut kembali lima pulau kecil yang saat ini diduduki oleh militer Northiz, yaitu Homs, Brown, Galls, Nice, dan March. Jalannya perang kali ini tak ubahnya seperti pasukan tentara AS yang ingin kembali merebut sejumlah pulau di pasifik yang telah dikuasai oleh Jepang pada Perang Dunia 2. Operasi pengembalian lima pulau ini terbilang sangat sulit sebab kini mereka cuma menyisakan sekitar dua ribu lima ratus orang saja. Alexander tiba di sana menjelang pagi hari, saat semua pasukan sedang sibuk dengan berbagai macam hal yang diperintahkan oleh Jenderal Eisenhower, seperti mengubur mayat-mayat korban perang baik itu dari pihak Winland maupun Northiz, mengumpulkan semua senjata dan peralatan perang yang masih bisa digunakan, dan mencari mak

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   287. Kemenangan itu akan tiba

    Pada saat matahari akan terbenam, Alexander minta izin kepada tujuh perwira naga untuk pergi sebentar. Mereka cukup bingung dan ingin tahu tapi Alexander merahasiakan kepergian.“Besok pagi kita berkumpul lagi di Dragon Room.”Kemudian Alexander pun bergegas pergi dengan menggunakan sepeda motor, kendaraan milik Northiz yang masih berfungsi dan punya bahan bakar. Sekitar jam sepuluh malam dia tiba di goa tempat persembunyian lima gurunya. Dia sangat khawatir tentang keselamatan lima orang itu karena bisa saja menjadi korban salah sasaran perang. Tapi untunglah jarak yang jauh dari pusat pertempuran membuat mereka bisa selamat. Bahkan tidak ada bekas ledakan sama sekali di sini. Mereka tidak keluar goa sama sekali pada saat perang berkecamuk selama beberapa waktu belakangan dan berharap tidak ada satu pun militer Winland maupun Northiz yang menemukan lokasi ini. Begitu melihat kehadiran Alexander yang sudah mengenakan seragam tentara, mereka kaget. Mike mengernyitkan alis dan berta

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   286. Berhasil lagi

    “Kita beristirahat sekarang,” kata Alexander. “Biarkan sebagian kecil pasukan yang tadi sore sempat istirahat untuk berjaga malam hari ini. Aku yakin kalau pasukan Northiz yang sedang bersembunyi di hutan juga sedang beristirahat.”Sesuai dari masukan Alexander tersebut, akhirnya tujuh perwira naga dan lebih dari dua ribu orang diberikan waktu untuk beristirahat.Tujuh perwira naga pun bubar dari perundingan itu lalu mengambil posisi masing-masing untuk segera tidur. Sementara Alexander, pada saat dia sudah membaringkan badan, dia belum bisa langsung tidur. Dia berpikir saat memejamkan mata atau dalam keadaan terjaga. Dia masih memikirkan tentang strategi dan siasat yang akan mereka ambil esok hari. Saat ini jumlah mereka hanya tinggal sekitar dua ribu enam ratus orang. Mereka beruntung dapat bertahan dari total seratus lima puluh ribu pasukan Northiz berikut dengan semua peralatan tempurnya. Semua rencana yang dijalankan nyaris sempurna. Hanya saja, perjuangan Winland tidak mungki

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   285. Misi Penyamaran sukses

    Satu tembakan pertama!Dikarenakan pakaian marinir berbeda dari pakaian seragam prajurit biasa, militer Winland yang sedang menyamar tidak kesusahan untuk membunuh mereka satu per satu. Para marinir yang tidak dalam posisi siap pun gelabakan saat menerima serangan mendadak dari teman mereka sendiri.Sebelum para marinir dan prajurit Northiz bersiap, militer Winland cepat membunuh mereka satu per satu. Mereka tidak butuh banyak waktu sebab jumlah mereka sangat sedikit. Dua ribu banding dua puluh ribu. Itu artinya masing-masing mereka mesti membunuh sepuluh orang musuh.Pasukan Northiz yang belum siap tempur hanya bisa pasrah saat dada dan kepala mereka ditembaik oleh orang yang berseragam militer seperti halnya mereka. Akhirnya mereka pun sadar bahwa dua ribu orang yang katanya selamat itu ternyata bukanlah rekan mereka, melainkan musuh yang sedang menyamar.“Ayo serbu mereka!” seru Letnan Joseph. Ada dua senapan laras panjang yang ada di tangannya. “Jangan biarkan mereka keburu mengam

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   284. Sesuai dengan siasat dan strategi

    Ajudan dari Letnan Jenderal itu mengawasi Kolonel Walter Rauf dengan wajah yang penasaran. Sebagai orang yang selalu berada di samping atasan, dia selalu fokus dan berhati-hati bahkan terhadap rekan sekali pun.Namun, salah satu perwira naga tersebut tidak mau kedoknya ketahuan. Maka dari itu Kolonel Walter berkata dengan percaya diri. “Target kita sesuai dari arahan Jenderal Rommy adalah membawa tiga perwira tinggi Winland hidup-hidup. Atau jika mereka mati, kita tetap harus membawa mayat-mayat mereka. Bukankah begitu? Sementara mereka bertiga hanya dilindungi oleh ratusan tentara saja. Aku yakin kita bisa mengalahkan mereka saat ini juga.”Sang Letnan Jenderal terpaku sambil mengawasi pinggiran pantai yang di mana di sana terdapat ribuan mayat berkaparan dan darah ada di mana-mana. Bukan lagi air laut, melainkan air darah yang menghiasi pantai. Sang Letnan Jenderal murka saat tahu kabar bahwa Jenderal Rommy telah mati bersama mayat-mayat di sana. Jadi dia tidak punya pilihan kecual

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   283. Brigade Penyamaran

    “Kapal-kapal mereka tidak mungkin tiba di sini nanti pagi,” kata Alexander. “Ketika cuaca normal dan ombak sedang baik, butuh waktu setidaknya sepuluh jam untuk sampai dari pulau Soms/Homs ke Pulau Lambora karena jarak dari sana ke sini sekitar 250 kilometer. Tapi masalahnya saat ini cuaca sedang buruk dan sepertinya akan turun hujan lebat. Paling tidak mereka butuh waktu lima belas sampai dua puluh jam.”Menurut Alexander, mereka bakalan melancarkan serangan dari udara terlebih dahulu sembari menunggu armada laut mereka sampai ke Pulau Lambora. “Kita mesti bersiap menghalau serangan udara mereka. Kemungkinan besar ketika pagi hari nanti pesawat-pesawat mereka bakal mengebom pulau ini.”Tiga perwira tinggi utama di sana pun bertanya pada Alexander tentang bagaimana cara bertahan dari serangan tersebut. Alexander mengatakan bahwa Winland tidak mungkin bisa menghalau semua serangan udara karena mereka kekurangan alutsista seperti senjata anti-pesawat. Artinya mereka cuma bisa berlindun

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   282. Menggantikan Jenderal Eisenhower

    Pertempuran berakhir tepat pada malam hari. Tidak ada satu pun marinir dan prajurit Northiz yang tersisa. Semuanya telah tewas. Usai memastikan semua musuh telah habis, pasukan Winland mengambil semua senjata dan peralatan tempur milik Northiz yang masih bisa dipakai dan dioperasikan. Mereka memperoleh ribuan senapan sniper, senapan serbu, amunisi, granat dan perbekalan. Hanya saja, mereka tidak punya banyak waktu untuk mengambil semuanya lantaran dalam hitungan jam pasukan tambahan dari Northiz akan tiba di sini. Maka dari itu, tidak ada waktu tidur dan istirahat bagi mereka malam hari ini hingga pagi nanti. Tepat pada jam 2 pagi, Jenderal Eisenhower telah mengumpulkan semua perwiranya untuk dilakukan perundingan guna mengantisipasi serangan lanjutan dari Northiz. Kini tujuh perwira Naga bersama Alexander telah berada di dalam sebuah barak kecil, mengadakan pembicaraan tentang langkah lanjutan yang bakal mereka ambil. Jenderal Eisenhower terkena luka berat. Ada bekas tiga tembak

DMCA.com Protection Status