Share

137. Sianida

Author: mic.assekop
last update Last Updated: 2024-05-29 18:39:26

Semua orang terperanjat!

Winnie adalah orang pertama yang protes. “Alex! Jangan buat keributan di sini! Kami sudah capek-capek agar acara ini bisa terlaksana! Kami sudah sangat baik pada mu. Tapi kenapa kau malah bilang kalau di sini ada racun.”

Semua Callister terhenyak.

Brendon selaku tetua keluarga tidak boleh tinggal diam. Dia berdiri dan berkata dengan tenang. “Racun? Racun apa?”

Winnie langsung menyergah karena kesabarannya cepat hilang. Namun, interupsi Winnie langsung dicegat oleh Brendon. “Diam dulu, Winnie! Biarkan Alex bicara terlebih dahulu.”

Napas Winnie menderu. Jantungnya bergemuruh cepat. Dia yang sudah berupaya mengubah diri jadi lebih baik, tiba-tiba dikejutkan dengan tingkah Alexander yang sangat biadab.

Brendon menyilangkan kedua tangan di dada dan berkata dengan tidak panik. “Racun apa Alex?”

Alexander kembali mengendus aroma di sekitar meja. “Sianida. Ada sianida di atas meja makan ini.”

Apa?

Sianida?!

Semua orang kecuali Alexander sudah mencicipi setiap mak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
alex diracun?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   138. Menguji kebenaran

    “Racunnya ternyata hanya berada di piring kosong milikku.”Semua mata tertuju pada piring kosong di sana. Belum ada satu potong makanan pun yang berada di atas piring tersebut. Tampak bersih dan mengkilat, bahkan seperti tak bekas sentuhan tangan pun di sana. Akan tetapi, Alexander begitu berani mengatakan pada mereka bahwa di sana terdapat sianida. Tentu saja hal itu semakin membuat orang tercengang. Winnie menerbitkan seringai tipis di wajahnya. “Astaga! Alex! Piring itu sangat bersih. Dari mana kau bisa bilang kalau di sana ada racun? Kami rasa, kau sudah terlalu berlebihan mengada-ada. Jika kau masih saja meneruskan apa yang kau tuduhkan, kami sangat menyesal telah melangsungkan acara makan malam ini. Kami kecewa pada mu.”Alexander menjawabnya dengan santai. “Sianida bisa berbentuk padat, cair, dan juga gas. Tidak berwarna, berasa, dan berbau. Tapi aku bisa mendeteksi bahwa di sini jelas ada sianida.”Harlow dan Shinta mengamati piring tersebut secara saksama. Tidak tampak ada

    Last Updated : 2024-05-30
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   139. Rahasia besar pun terbongkar!

    Akses untuk bisa masuk ke laboratorium kampus ternyata tidak sesulit yang diperkirakan. Bahkan Alexander mendapatkan pelayanan yang cukup baik di sana. Karena hanya menguji sianida saja, maka tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Ternyata, positif! Di piring tersebut memang mengandung Kalium Sianida yang sangat berbahaya. Alexander segera pulang dengan membawa surat dari hasil pengujian tersebut dan sebelumnya dia sudah menghubungi Somers agar segera juga menuju ke rumah. Somers bersama tim ahli dari militer beberapa orang turut pula hadir. ***Sekitar jam 10 pagi. Rumah Pablo sudah cukup ramai. Winnie dan Gabriella kaget saat melihat kedatangan Kakek Somers yang hadir secara mengejutkan. Meskipun kondisi fisiknya belum sembuh, Somers datang sangat semangat sebab hari ini adalah hari penghakiman. Alexander dan Somers akan mengungkap fakta menarik yang selama ini disimpan oleh seseorang yang ternyata hatinya jauh lebih busuk dari yang diperkirakan. Alexander memperlihatkan ha

    Last Updated : 2024-05-30
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   140. Somers menghakimi!

    Winnie merupakan mantan kekasih Pablo semasa remaja. Meski Pablo sudah punya anak dewasa, dia tetap saja menjalin hubungan dengan Winnie, dan itu berakibat sangat fatal sekali.Winnie tergoda dengan hembusan cinta lama, terlebih begitu dia tahu bahwa Pablo sudah sangat sukses dan kaya, maka segala cara bakal dia tempuh asal bisa kembali hidup bersama. Kejinya, Sarah yang menjadi korban dari tindak tanduk Winnie. Seandainya, Pablo menjaga jarak dari Winnie dan jauh lebih pintar melihat situasi, mana mungkin Winnie punya celah untuk meracuni Sarah. Semua telah terjadi dan Pablo memang layak disalahkan. “Kau goblok, Pablo! Kenapa kau masih saja menjalin hubungan dengan wanita jalang dan pelakor ini?!” umpat Somers menyeringai marah. Alexander segera kembali menyabarkan dan menenangkan Somers. “Kakek, rileks. Kau tidak boleh marah-marah dulu untuk waktu sekarang ini,” ucapnya sambil mengusap-usap dada kiri Somers. Melihat wajah Winnie yang tertekuk lesu, Somers mengeraskan rahang dan

    Last Updated : 2024-05-31
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   141. Wasiat terakhir Winnie sebelum mati

    Selama proses hukum terus berlangsung, Pablo tetap mendekam di dalam rumah milik Somers dan tinggal bersama Gabriella dan Alexander. Pablo benar-benar telah melepas kepergian Winnie tanpa menyisakan sedikit pun kasih sayang. Semua barang pemberian darinya ditarik semua. Itu adalah hak Pablo, tidak ada yang bisa mengintervensi. Seiring waktu, rumah tangga antara Alexander dan Gabriella perlahan mulai kembali membaik karena dorongan dari Somers. Kini Somers memegang kendali kembali isi rumah tersebut supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan kata lain keleluasaan Pablo dalam kontrol isi rumah akan diawasi sekaligus dibatasi. Ketika suasana di rumah perlahan mulai hangat kembali, di waktu bersamaan, Winnie yang pada hari ini telah menerima putusan pidana dari hakim tentang hukumannya, merasa berat hati dan sangat menyesal. Namun, takdir yang dia pilih sendiri telah menggiringnya ke arah ujung waktu dari dunia. Dia akan dihukum mati! Di sebelah Winnie sudah ada b

    Last Updated : 2024-05-31
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   142. Somers semakin membaik

    Pablo tahu informasi mengenai bahwa tepat pada beberapa saat lalu Winnie telah melewati hukuman mati. Sedikit pun dia tidak peduli tentang itu, dan kini dia sudah punya agenda baru. Kali ini tujuannya sama persis seperti tujuan Winnie, yakni membalaskan dendam pada Alexander.Penderitaan parah yang dialami Pablo sekarang, baginya, itu terjadi lantaran Alexander. Alexander adalah orang yang paling bertanggung jawab atas semua musibah yang telah menimpa dirinya. Oleh karena itu, dia sudah menyusun satu rencana awal untuk melenyapkan Alexander sesegera mungkin. Di kamar, siang hari ini, dia menghubungi suami dari Kendall. Status Pablo dan pria itu sama, yaitu sama-sama menantu Somers. Pablo membangun sebuah propaganda dengan cara bilang bahwa Alexander adalah biang masalah. “Letkol Stanley, saudaraku, aku peringatkan kau agar berhati-hati terhadap pergerakan Alex Luther. Aku saja sudah kewalahan dibuatnya. Jika karir militer mu ingin terus bertahan, kau harus melenyapkan sampah menyim

    Last Updated : 2024-06-01
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   143. Stanley sangat ceroboh dan naif

    Stanley punya misi menghabisi nyawa Alexander supaya tidak ada lagi orang yang bisa mengancam eksistensinya baik sebagai menantu Somers maupun sebagai petinggi di militer. Sesuai apa kata Pablo bahwa keberadaan Alexander dinilai sebagai ancaman dan jika tidak segera dimusnahkan, tentu akan membahayakan bahkan dalam waktu dekat ini. Stanley termakan bujuk rayu setan dari Pablo sehingga dia memang akan melakukan perencanaan penculikan dan pembunuhan. Mengingat bahwa dirinya merupakan petinggi militer dan menyadari bahwa Alexander hanyalah menantu kerdil yang menyusahkan, maka sudah barang tentu dia tidak mungkin kesusahan dalam menjalankan misinya. Itulah keyakinan yang ada pada dirinya. Secepatnya, Alexander harus segera dibasmi. Stanley disambut baik oleh Somers di sana. Dia kemudian berkata, “Syukurlah sekarang Ayah sudah semakin membaik. Aku sangat senang mendengarnya.” Dia membawakan beberapa makanan dan barang kesukaan Somers. Menantu yang baik tidak mungkin datang ke rumah mert

    Last Updated : 2024-06-01
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   144. Dia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa

    Somers cepat memotong, “Maka karir militer mu akan terancam.”Bukan. Bukan hanya itu yang mau diucapkan oleh Stanley. Masih ada beberapa akibat lain yang bakalan kuat terjadi. Hanya saja Somers membuat mulutnya berhenti bicara. Tidak seceroboh Stanley, justru Somers masih bisa mengatur bicara. “Jadi kalian sudah benar-benar pasrah begitu saja? Aku rasa kalian hanya butuh waktu, Stanley. Kau bisa membujuk Jenderal Naga Emas.”Apa Somers lupa bahwa pada cerita sebelumnya Pablo kesulitan melobi bahkan hanya untuk bertemu dengan Jenderal Naga Emas? Stanley mengusap dahinya yang berkerut. “Dia tidak bisa dilobi, Ayah. Dia tidak mata duitan seperti para petinggi di sana. Dia tidak gila kekuasaan dan tidak pula suka bermain tangan di bawah meja. Aku bisa mengatakan bahwa dia orangnya Sepuluh Betul. Tidak ada celah keburukan pada orang itu. Jika kita memaksa untuk melobi, kita bisa celaka. Dengan sangat gampang Jenderal muda bajingan itu akan menghukum kita nantinya.”Seketika terbit keresa

    Last Updated : 2024-06-01
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   145. Obrolan di Green Boulevard

    Stanley memandang wajah Alexander dengan ketus sekaligus malas. “Kau tidak mungkin mengerti tentang apa yang kami bicarakan barusan. Hm. Kalau saja Gabriella suaminya berasal dari kalangan militer, tentu saja aku bisa ngobrol banyak bersama dia tentang segala hal yang terkait dengan militer. Tapi payahnya, suaminya sangat menyedihkan. Aku tidak tahu apakah kau paham apa perbedaan senapan laras pendek dan laras panjang.” Dia menyunggingkan senyuman miring sambil menaikkan satu alisnya, sungguh memandang remeh dan meninggikan diri. Sebelum Stanley bicara panjang, Somers menengahi monolog satire itu dengan berkata, “Alex punya jasa besar padaku, Stanley. Jadi aku minta kau jaga ucapan mu.”Stanley menoleh. “Jasa apa, Ayah? Membantu pengobatan penyakit mu? Haha. Ayah perlu ingat bahwa sebelum ini Ayah sudah melewati banyak sekali tahapan pengobatan modern dari dokter-dokter terbaik. Ayah sudah mengeluarkan banyak uang untuk sembuh. Jika Ayah pikir kesembuhan Ayah sekarang karena pertolon

    Last Updated : 2024-06-03

Latest chapter

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   290. Merebut kembali semua pulau

    Tidak cuma Jenderal Eisenhower, tapi enam perwira lainnya beserta orang-orang di sana pun sepakat untuk menjadikan Alexander sebagai perwira tinggi militer. Mereka menginginkan supaya Alexander diangkat menjadi seorang yang memiliki pangkat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, bahkan Alexander langsung diangkat menjadi Jenderal setara dengan Jenderal Eisenhower. Alexander sempat melakukan penolakan. “Pangkat tersebut terlalu tinggi.”Namun, Jenderal Eisenhower tetap memaksa agar Alexander mau menerimanya. “Kau pantas menjadi Jenderal, Alex. Kau sudah selayaknya menjadi pimpinan tinggi sama seperti kami. Kau tidak perlu menolak karena kami menyetujuinya.”Alexander mengawasi satu per satu orang-orang di sana. “Aku masih sangat baru di militer. Perlu waktu dan pengalaman yang banyak untuk menjadi seorang Jenderal.”Berkaca dari apa yang telah terjadi dan mengingat betapa pentingnya peran Alexander, para perwira naga tidak salah dalam mengambil keputusan. Menjadikan Alexander sebagai Jender

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   289. Diangkat jadi perwira

    Sore harinya, ketika matahari mulai tenggelam, semua pasukan telah bersiap berangkat dari Pulau Lambora menuju Pulau Homs. Pulau Homs jauh lebih kecil jika dibandingkan Pulau Lambora sehingga Winland tidak akan terlalu kesulitan dalam mencari keberadaan pasukan Northiz di sana, terlebih pasukan Northiz di sana tak lebih dari seribu orang saja, dikarenakan lima puluh ribu orang telah mati pada peperangan sebelumnya. Alhasil, kemungkinan besar Winland akan berhasil menaklukkan Pulau Homs dengan cukup mudah. Lebih dari seratus kilometer menempuh perjalanan laut, Alexander menyarankan pada Laksamana Limitz untuk menghentikan perjalanan, dan juga meminta izin pada Marsekal Bernard segera memberikan instruksi agar pasukan udara segera bersiap-siap. “Biarkan pesawat kita terbang dan dideteksi oleh Northiz. Penyamaran kita hanya sebatas itu saja. Mereka pasti akan membiarkan pesawat kita ke sana, pada saat itulah kita hancurkan apa saja yang terlihat.”Penyamaran kali ini berbeda dengan pe

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   288. Misi yang semakin sulit

    Setelah meminta izin kepada lima gurunya, tepat pada tengah malam, Alexander kembali melanjutkan perjalanan menuju Dragon Room. Tugasnya belum selesai. Pertempuran di Pulau Lambora cuma pembuka. Saat ini dia punya misi yang jauh lebih sulit, yakni merebut kembali lima pulau kecil yang saat ini diduduki oleh militer Northiz, yaitu Homs, Brown, Galls, Nice, dan March. Jalannya perang kali ini tak ubahnya seperti pasukan tentara AS yang ingin kembali merebut sejumlah pulau di pasifik yang telah dikuasai oleh Jepang pada Perang Dunia 2. Operasi pengembalian lima pulau ini terbilang sangat sulit sebab kini mereka cuma menyisakan sekitar dua ribu lima ratus orang saja. Alexander tiba di sana menjelang pagi hari, saat semua pasukan sedang sibuk dengan berbagai macam hal yang diperintahkan oleh Jenderal Eisenhower, seperti mengubur mayat-mayat korban perang baik itu dari pihak Winland maupun Northiz, mengumpulkan semua senjata dan peralatan perang yang masih bisa digunakan, dan mencari mak

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   287. Kemenangan itu akan tiba

    Pada saat matahari akan terbenam, Alexander minta izin kepada tujuh perwira naga untuk pergi sebentar. Mereka cukup bingung dan ingin tahu tapi Alexander merahasiakan kepergian.“Besok pagi kita berkumpul lagi di Dragon Room.”Kemudian Alexander pun bergegas pergi dengan menggunakan sepeda motor, kendaraan milik Northiz yang masih berfungsi dan punya bahan bakar. Sekitar jam sepuluh malam dia tiba di goa tempat persembunyian lima gurunya. Dia sangat khawatir tentang keselamatan lima orang itu karena bisa saja menjadi korban salah sasaran perang. Tapi untunglah jarak yang jauh dari pusat pertempuran membuat mereka bisa selamat. Bahkan tidak ada bekas ledakan sama sekali di sini. Mereka tidak keluar goa sama sekali pada saat perang berkecamuk selama beberapa waktu belakangan dan berharap tidak ada satu pun militer Winland maupun Northiz yang menemukan lokasi ini. Begitu melihat kehadiran Alexander yang sudah mengenakan seragam tentara, mereka kaget. Mike mengernyitkan alis dan berta

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   286. Berhasil lagi

    “Kita beristirahat sekarang,” kata Alexander. “Biarkan sebagian kecil pasukan yang tadi sore sempat istirahat untuk berjaga malam hari ini. Aku yakin kalau pasukan Northiz yang sedang bersembunyi di hutan juga sedang beristirahat.”Sesuai dari masukan Alexander tersebut, akhirnya tujuh perwira naga dan lebih dari dua ribu orang diberikan waktu untuk beristirahat.Tujuh perwira naga pun bubar dari perundingan itu lalu mengambil posisi masing-masing untuk segera tidur. Sementara Alexander, pada saat dia sudah membaringkan badan, dia belum bisa langsung tidur. Dia berpikir saat memejamkan mata atau dalam keadaan terjaga. Dia masih memikirkan tentang strategi dan siasat yang akan mereka ambil esok hari. Saat ini jumlah mereka hanya tinggal sekitar dua ribu enam ratus orang. Mereka beruntung dapat bertahan dari total seratus lima puluh ribu pasukan Northiz berikut dengan semua peralatan tempurnya. Semua rencana yang dijalankan nyaris sempurna. Hanya saja, perjuangan Winland tidak mungki

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   285. Misi Penyamaran sukses

    Satu tembakan pertama!Dikarenakan pakaian marinir berbeda dari pakaian seragam prajurit biasa, militer Winland yang sedang menyamar tidak kesusahan untuk membunuh mereka satu per satu. Para marinir yang tidak dalam posisi siap pun gelabakan saat menerima serangan mendadak dari teman mereka sendiri.Sebelum para marinir dan prajurit Northiz bersiap, militer Winland cepat membunuh mereka satu per satu. Mereka tidak butuh banyak waktu sebab jumlah mereka sangat sedikit. Dua ribu banding dua puluh ribu. Itu artinya masing-masing mereka mesti membunuh sepuluh orang musuh.Pasukan Northiz yang belum siap tempur hanya bisa pasrah saat dada dan kepala mereka ditembaik oleh orang yang berseragam militer seperti halnya mereka. Akhirnya mereka pun sadar bahwa dua ribu orang yang katanya selamat itu ternyata bukanlah rekan mereka, melainkan musuh yang sedang menyamar.“Ayo serbu mereka!” seru Letnan Joseph. Ada dua senapan laras panjang yang ada di tangannya. “Jangan biarkan mereka keburu mengam

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   284. Sesuai dengan siasat dan strategi

    Ajudan dari Letnan Jenderal itu mengawasi Kolonel Walter Rauf dengan wajah yang penasaran. Sebagai orang yang selalu berada di samping atasan, dia selalu fokus dan berhati-hati bahkan terhadap rekan sekali pun.Namun, salah satu perwira naga tersebut tidak mau kedoknya ketahuan. Maka dari itu Kolonel Walter berkata dengan percaya diri. “Target kita sesuai dari arahan Jenderal Rommy adalah membawa tiga perwira tinggi Winland hidup-hidup. Atau jika mereka mati, kita tetap harus membawa mayat-mayat mereka. Bukankah begitu? Sementara mereka bertiga hanya dilindungi oleh ratusan tentara saja. Aku yakin kita bisa mengalahkan mereka saat ini juga.”Sang Letnan Jenderal terpaku sambil mengawasi pinggiran pantai yang di mana di sana terdapat ribuan mayat berkaparan dan darah ada di mana-mana. Bukan lagi air laut, melainkan air darah yang menghiasi pantai. Sang Letnan Jenderal murka saat tahu kabar bahwa Jenderal Rommy telah mati bersama mayat-mayat di sana. Jadi dia tidak punya pilihan kecual

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   283. Brigade Penyamaran

    “Kapal-kapal mereka tidak mungkin tiba di sini nanti pagi,” kata Alexander. “Ketika cuaca normal dan ombak sedang baik, butuh waktu setidaknya sepuluh jam untuk sampai dari pulau Soms/Homs ke Pulau Lambora karena jarak dari sana ke sini sekitar 250 kilometer. Tapi masalahnya saat ini cuaca sedang buruk dan sepertinya akan turun hujan lebat. Paling tidak mereka butuh waktu lima belas sampai dua puluh jam.”Menurut Alexander, mereka bakalan melancarkan serangan dari udara terlebih dahulu sembari menunggu armada laut mereka sampai ke Pulau Lambora. “Kita mesti bersiap menghalau serangan udara mereka. Kemungkinan besar ketika pagi hari nanti pesawat-pesawat mereka bakal mengebom pulau ini.”Tiga perwira tinggi utama di sana pun bertanya pada Alexander tentang bagaimana cara bertahan dari serangan tersebut. Alexander mengatakan bahwa Winland tidak mungkin bisa menghalau semua serangan udara karena mereka kekurangan alutsista seperti senjata anti-pesawat. Artinya mereka cuma bisa berlindun

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   282. Menggantikan Jenderal Eisenhower

    Pertempuran berakhir tepat pada malam hari. Tidak ada satu pun marinir dan prajurit Northiz yang tersisa. Semuanya telah tewas. Usai memastikan semua musuh telah habis, pasukan Winland mengambil semua senjata dan peralatan tempur milik Northiz yang masih bisa dipakai dan dioperasikan. Mereka memperoleh ribuan senapan sniper, senapan serbu, amunisi, granat dan perbekalan. Hanya saja, mereka tidak punya banyak waktu untuk mengambil semuanya lantaran dalam hitungan jam pasukan tambahan dari Northiz akan tiba di sini. Maka dari itu, tidak ada waktu tidur dan istirahat bagi mereka malam hari ini hingga pagi nanti. Tepat pada jam 2 pagi, Jenderal Eisenhower telah mengumpulkan semua perwiranya untuk dilakukan perundingan guna mengantisipasi serangan lanjutan dari Northiz. Kini tujuh perwira Naga bersama Alexander telah berada di dalam sebuah barak kecil, mengadakan pembicaraan tentang langkah lanjutan yang bakal mereka ambil. Jenderal Eisenhower terkena luka berat. Ada bekas tiga tembak

DMCA.com Protection Status