Share

Jengkol

Penulis: Dwi Ayu Asri Bahari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ini catatan kecil tentang Nani. Yang aku juluki sebagai ustadzah karena hobinya ceramah.

***

Masih di kampus. Tapi ada beberapa dosen yang absen. Kegiatan Mahasiswa gitu lontang-lantung. Ngga seindah kaya di sinetron-sinetron. Terutama yang dapet bagian jadi jarkom atau jaringan komunikasi. Tugasnya menghubungi dosen, mengingatkan dosen kalau hari ini ada jadwal di kelas be.ing empat pukul sekian. Kemudian kosma atau ketua kelas sibuk muter-muter nyari kelas kosong untuk kita-kita belajar. Kalau udah nemu kelas baru lah jarkom nge-share dan kita semua personil be.ing empat baru bisa kumpul di kelas.

Dini si cewek dungu benar-benar rindu suasa kelas SMA, tempat duduk yang permanen dari awal masuk jam pertama sampai jam terakhir udah stay di situ aja. Ngga kaya gini muter-muter naik turun tangga nyari-nyari kelas kosong. Jadi kita ngga kan bisa menghias kelas dengan nama-nama piket, jadwal pembelajaran atau pun hiasan dinding lainnya kaya waktu di es.em.a, di es.de

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENANTI KEPASTIAN   Mangga Bonyok

    Insiden Air Galon dan Mangga BonyokPulang ke ma'had tepat pukul tiga lewat lima belas menit. Setelah nyampe kamar dan buka pintu rupanya ada bau yang tidak sedap. Seperti bau pesing. Mawar langsung curiga jangan-jangan ada kucing masuk kamar terus pipis di kasur. Yasmin cuma bisa nelen ludah sebab baru inget semalam dia pipis di ember dan urinnya belum dibuang ke toilet.Dini harus cepet-cepet muter otak biar kawan-kawan sekamarnya tidak tahu tentang insiden ini. Bahaya! Kalau pada tau bakalan viral dan jadi trending topik cewek jorok selantai tiga. Sudah cukup baginya mendapat prestasi gelar mandi tercepat di ma'had. Jangan ada lagi ke burukan yang dia raih disini.Dini langsung pura-pura pamit mau langsung mandi sore dan nyuci baju. Sambil bawa ember yang berisi urinnya dia buru-buru ke toilet. Mawar agak curiga karena biasanya Yasmin paling males kalau disuruh mandi. Tapi Mawar masa bodo. Karena merasa lelah, dia langsung rebahan di kasurnya.Datang p

  • MENANTI KEPASTIAN   Hobi Mijet

    Nama lengkapnya Evi Rahma Wati. Lahir di rumah secara sungsang tapi normal. Berkat prestasi sungsang itu dia punya banyak kelebihan salah satunya jago mijit ala dukun bayi. Jari jempolnya kaya punya kekuatan gitu. Nyentuh ngga pakai tenagapun terasa sakit dan kuat.Dini berulang kali penasaran liat jari jempolnya dia pikir ada sejenis paku atau benda tajam lainnya nyangkut dijari jempol si Rahma Embom. Tapi ternyata nihil bakatnya itu memang sudah anugrah luar biasa yang Tuhan berikan untuk dia.Dini suka manggil pake sebutan Embom sebab postur tubuhnya yang sedikit gemuk dibanding kawan-kawan lainnya dan sikap manjanya yang bikin Dini tertarik njulukin dia pake nama beken embom. Hobinya yang doyan makan dan nyusahin pacar, bikin kawan-kawannya ngakak gulang-guling. Meski manja sebenarnya sifat aslinya ke emak-emakan banget. Terkadang suka bawel persis mother-nya Dini. Penyayang dan over dalam segala hal. Justru bikin kawan-kawannya ngerasa beruntung memilikinya.

  • MENANTI KEPASTIAN   Dewan Juri

    Ayo Ikut UKM di Kampus!!!Mawar sedang sakit. Dia masih tampak lemes dan berbaring di kasur mungilnya. Beberapa detik kemudian ponselnya bunyi tanda pesan masuk. Roy, pacarnya yang baru rupanya mau menjenguk Mawar. Sesa'at Mawar melirik kearah foto mesra bersama Marcel. Foto di air terjun berhadap-hadapan, meletakan tangan dibahu pujaan hatinya sambil memandang mesra.Tidak menunggu lama terdengar suara ketukan pintu. Mawar panik dan buru-buru nyuruh Yasmin nyopot pajangan foto mesra itu. Yasmin langsung ambil fotonya dan disimpan dilemari tersembunyi.Hubungannya dengan Marcel memang sedang tidak baik-baik saja. Makannya pas Roy ngatain cinta, Mawar langsung saja nerima tanpa pikir panjang. Walau berat hati karena masih berat melepas Marcel, cowok gagah keturunan bule. Namun pintarnya Mawar tidak ingin berlama-lama sedih."Assalamualaikum... "Roy ngucap salam dan masuk kedalam.Semua mata kawan-kawan tertuju pada jinjingan plastik hitam ya

  • MENANTI KEPASTIAN   Adaptasi

    Situasi didalam kelas sa'at nunggu dosen masuk. Ada yang sibuk main HP, sibuk nulis diary, sibuk ngegambar, sibuk nonton drama korea, menikmati wifi gratis dari kampus, ngedance dikelas, kejar-kejaran rebutan marker persis siswa SLB, ngerumpi, makan cemilan, tidur dikelas dan main ramal-ramalan kaya yang Dini lakuin pada Nia.Dini penasaran liat telapak tangan Nia, dilihat garis tangannya deket dengan garis yang lainnya tanpa dosa Dini nyimpulin kalau jodohnya deket pasti bakalan nikah muda. Aisya yang menyaksikan pertunjukan ini langsung mancing Dini."Ngomong-ngomong saya juga jago ngeramal loh sini coba lihat tangan kamu Dini," Dini langsung membuka telapak tangannya, Aisya mengambil pulpen dan mulai meramal.Ada tiga garis tangan ditelapak Dini, Aisya langsung mengukirnya menggunakan pulpen yang dia pegang. Garis pertama adalah garis karir, disini garis tangan Dini banyak cabangnya artinya Dini masih dilema tentang karir dimasa depannya. Banyak pikiran yang

  • MENANTI KEPASTIAN   Memaafkan

    Saling mema'afkan dan mulai menjadi teman baikInsiden mangga bonyok yang terjadi dua hari lalu rupanya belum berakhir. Setelah pembelajaran berakhir Kawan-kawan kembali ke Ma'had. Setelah nyampe dikamar. Mia dan putri lagi asyik menyantap makan sorenya."Assalamualaikum..." Dini mengetuk pintu dan mengucap salam.Mia dan Putri menjawab kompak, "Walikumsalam... makan."Mia nawarin makan pada Mawar dan Yasmin. Mia membuka pembicaraan dan sedikit cerita. Kalau dua hari lalu dia pulang kerumah dan mother-nya membawakannya mangga sekresek. Mia pikir mangganya masih mentah jadi Mia sengaja imbu dulu biar matang. Mungkin hari ini mangganya sudah matang. Mia mengajak untuk menikmati makan mangga bersama.DmYasmin dan Mawar saling tatap merasa mereka telah melakukan sesuatu pada mangga itu. Mia terkejut sa'at membuka kreseknya dan melihat mangganya bonyok. Dengan rasamalu justru Mia meminta ma'af kepada kawan-kawan sekamarnya."Ma'af yah ... t

  • MENANTI KEPASTIAN   Bersyukur

    Malam ini Dini tidur dirumah, tidak pulang ke Ma'had. Dini ijin satu hari. Meninggalkan rutinitas yang sangat padat, untuk beristirahat sejenak. Dini berharap semua akan cepat berlalu. Seperti biasanya, sebelum tidur dia nulis di buku wasiatnya, alias buku diarynya. Sehari tidak nulis rasanya ada yang kurang. Impiannya tidak muluk-muluk. Bisa punya karya, yang bermanfa'at untuk orang lain, sebelum dia pergi untuk selama-lamanya dari dunia ini. Dan tulisannya bisa terpampang di gramedia atau di toko buku lainnya. Aamiin.Malam ini dia sibuk nulis tentang Nia. Meski belum lama berkawan. Tapi sedikit-sedikit Dini bisa nebak karakter kawan-kawannya termasuk Nia. Nama lengkapnya Nia Ayu Lestari. Dia asli cirebon. Anak satu-satunya dari keluarga terhormat. Jadi suka semena-mena dan suka sok tahu. Tapi hebatnya dia tidak terlahir jadi anak manja, seperti anak tunggal lainnya. Bahkan cenderung cuek dan masa bodo. Begitupun dalam nasib percintaannya. Sangat masa bodo dengan orang yang

  • MENANTI KEPASTIAN   Musik

    Tapi rasa bangganya itu, tetep dengan pendiriannya. Mother tidak akan memberikan ijin pada Dini untuk mengikuti UKM apapun di kampus. Dan Dini nurut. Dini siap-siap untuk pulang ke Ma'had. Hari ini, Dini ijin ke morher-nya untuk bawa gitar kesayangannya ke Ma'had. Karena malam minggu nanti, akan ada acara hiburan di Ma'had. Jadi pasukan lantai tiga, wajib membuat grup untuk menampilkan sesuatu diacara rutin mingguan itu. Tujuannya, untuk refresing. Agar mahasantri tidak pusing karena banyak beban yang mereka pikul.Beruntung, Mother-nya ngijinin. Selesai beres-beres. Mother nyuruh Dini sarapan pagi. Katanya, wajib sarapan pagi. Biar fokus jalani aktifitas hari ini. Dini selalu turuti ucapan mother-nya karena terlalu sayang. Dan Dini tahu, mother-nya pun sangat menyayanginya.Tepat pukul enam lebih tiga puluh menit. Dini pamit untuk berangkat. Sementara, Sultan masih tertidur pulas. Karena semalam begadang dengan Dini melepas rindu. Udara pagi masih begitu sejuk,

  • MENANTI KEPASTIAN   Proses

    Dini happy sekali hari ini, lantaran impiannya ngeband bareng chery bawel terwujud. Kebahagiaannya berlipat ganda, sebab video ngerental mereka sudah terupload di youtube. Dini sangat cinta dengan dokumentasi. Baik tulisan maupun rekaman video. Pikirnya, hidup cuma sekali, kita semua pasti kembali pulang. Dini cuma pengen ngasih kenang-kenangan sama orang-orang yang dia sayangi. Semoga bermanfa'at.Chery bawel balik ke Ma'had. Nia, Rahma embom dan Nani kembali menuju lantai lima, untuk mempersiapkan partisipasinya dalam acara nanti malam. Mawar dan Dini pun pulang ke lantai tiga, guna diskusi dengan kawan-kawan lainnya. Penampilan apa yang akan mereka tampilkan, untuk acara nanti malam. Rencananya, Dini dan Mawar bakalan duet untuk penampilan nanti malam. Mahasantri lainnya, ada yang sedang latihan baca puisi berantai, dan ada yang sedang tilawatil Qur'an, merdu sekali seperti Qori internasional. Setelah diskusi kelar, Mawar dan Dini masuk kamar guna latihan nyanyi untuk nant

Bab terbaru

  • MENANTI KEPASTIAN   TAMAT

    Rangga ingin sekali mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari Rara, karena Rangga tahu kalau Rara adalah gadis yang baik. Baginya, Rara adalah gadis spesial beda dari gadis-gadis lainnya. Rara gadis yang sopan terutama dalam perpakaian, sangat sederhana. Tidak seperti Lita, mantan kekasihnya dulu, selalu saja tampil seksi di depan umum. Di kampus, Rangga menjadi cowok populer karena ketampanannya dan ketahirannya. Banyak mahasiswi jatuh hati pada dirinya, tapi tidak dengan Rara. Rara sepertinya tidak jatuh hati pada Rangga. Sekata pun bahkan Rangga tidak pernah mendengar Rara memuji kepopulerannya. Bagi Rara, Rangga biasa saja. Ini yang membuat Rangga jatuh cinta padanya, Rara begitu cuek bahkan tidak peduli kalau Rangga menjadi orang nomor satu di kampus. Setelah pertengkaran itu, Rara pergi meninggalkan Rangga sendiri di depan gedung administrasi. Rasa benci Rara semakin menjadi-jadi karena tahu kalau Rangga benar-benar tidak punya hati, seenaknya saja menuduh Rara s

  • MENANTI KEPASTIAN   Perjuangan

    Dini pergi meninggalkan Rara dan Rara mulai berjalan kaki menuju cafe di sebrang jalan yang sedang membutuhkan pelayan. Rara berharap akan mendapatkan hasil yang baik kali ini.Setelah sampai di depan cafe, Rara membaca papan pengumuman di depan pintu cafe yang bertuliskan "Dibutuhkan!!! pelayan wanita". Pikirnya ternyata Dini benar memang ada lowongan kerja di cafe ini. Melihat gerak gerik Rara yang mencurigakan akhirnya pemilik cafe keluar dan menegur Rara."Permisi, ada yang bisa saya bantu?" tanya Ibu paruh baya dengan setelah baju tuniknya."Maaf mengganggu bu, sebetulnya saya sedang butuh pekerjaan," jawab Rara sopan."Kebetulan sekali, saya sedang mencari pelayan wanita kalau kamu mau, kamu bisa kerja membantu saya di cafe ini.""Tentu saja bu, saya mau," jawab Rara penuh semangat dan senyum bahagia."Perkenalkan Saya Anisa, Saya pemilik cafe ini. Mulai besok kamu boleh bekerja," kata Ibu Anisa sambil menjabat tangan Rara."Say

  • MENANTI KEPASTIAN   Karyaku

    "Stop Pak!" kata Rara menyuruh supir angkutan umum untuk menurunkannya di depan kampus negeri. Rara turun dari angkutan umum dan memberikan ongkos kepada supir. Kemudian Rara berlari menuju ruang ujian seleksi penerima beasiswa di kampus negeri. Macetnya jalanan membuat dirinya terlambat datang, sehingga dia harus berlari dan terburu-buru menuju ruang ujian. Saat sampai parkiran kampus, Rara tidak sengaja menabrak cowok sombong dan emosional sehingga terjadi keributan. BRAK!!! "Kamu buta yah?! kalau jalan lihat-lihat dong!" teriak cowok emosional itu. "Maaf kak, saya sedang terburu-buru karena ingin ikut ujian," jawab Rara. "Oh ujian beasiswa bidik misi khusus untuk orang miskin itu? haha dasar gembel yah kamu! Pantas sih kelihatan dari pakaian yang kamu kenakan, kumuh!" ucapnya sambil tertawa terbahak meledek penampilan Rara. Rara kesal sekali dengan perlakuan cowok tengil itu. Rara berjanji di dalam hati untuk tidak akan memaafkannya

  • MENANTI KEPASTIAN   Nikah

    Sekuat apapun Dini menyembunyikan. Akhirnya orantuanya tahu juga kalau tentang keberadaan Candra. Sejak Candra kerja di sini, Dini merasa hidupnya jadi penuh mata-mata. Karena setiap Dini jalan dengan Candra pasti saja orangtua nya tahu.Waktu itu misalnya. Orangtua Dini tidak sengaja mampir ke tempat les dan ternyata motor Dini tidak ada. Sejak saat itu orangtuanya selalu curiga dan menyuruh orang-orang kepercayaannya unutk memata-matai anak gadisnya itu.Dini benar-benar merasa risih. Bahkan orangtuanya lupa kalau umur anaknya sudah 26 tahun. Masih saja seperti anak kecil selalu dikekang.Akhirnya saat liburan sekolah tiba. Dini memutuskan untuk pergi dari rumah mencari kebebasan. Dia menuliskan surat di secarik kertas yang bertuliskan,"Maaf yah Mamih Papih. Aku benar-benar sudah tidak sanggup dikekang seperti ini. Tidak apa kalau kalian tidak akan menganggapku anak lagi. Aku akan pergi. Dan jangan pernah salahkan Candra karena dia pun tidak akan tahu

  • MENANTI KEPASTIAN   Pengalaman

    Beda sekolah beda cerita. Di sekolah SMK swasta Dini terkenal paling sukses karirnya. Karena hanya dia yang nyabang di tiga sekolah dan beberapa bulan lalu, dia mendapat tawaran mengajar les bahasa inggris di suatu lembaga. Tentu saja Dini terima.Semua guru melihat Dini selalu banyak penghasilannya. Apalagi ngajar di tempat les honor selalu cair tiap bulan, tidak seperti di sekolah yang cairnya tiga bulan sekali. Mengandalkan dana bos.Waktu awal gajihan pun Dini sempat nangis, karena Di MA hanya dapat upah enam puluh ribu rupiah sebulan dan itu cairnya lama sekali."Mih sedih banget, Dini kuliah mahal-mahal masa honornya segini. Untuk bensin saja mana cukup belum lagi untuk jajan dan beli make up," keluh Dini sambil memamerkan tiga amplop honor dari berbagai sekolah."Dari MA dapet enam puluh ribu, dari SMP dapet seratus lima puluh ribu, dan dari SMK seratus dua puluh ribu," ucap Mamih sambil menghitung hasil kerja keras anaknya.Jelas saja Dini

  • MENANTI KEPASTIAN   Tidak mendukung

    Entahlah. Orangtuanya sangat tidak mendukung bakat menulis Dini. Katanya, untuk apa menulis seperti orang yang tidak punya masadepan. Dan selalu marah kalau Dini membaca novel. Katanya tidak penting, tidak berkualitas. Lebih baik baca berita.Orangtuanya hanya ingin Dini selalu patuh terhadap semua keputusan mereka. Sedikitpun Dini tidak pernah dikasih kebebasan untuk memilih apa yang dia suka.Hidupnya benar-benar terkekang. Hal apapun yang disukai Dini selalu salah dan tidak pernah didukung. Hati kecilnya selalu berteriak. Ingin menjadi penulis hebat dan karyanya akan ada ditoko buku ini, bahkan di toko buku sedunia.Selama satu jam setengah Dini mematikan ponselnya agar tidak dihubungi Aldi dan dia fokus membaca novel-novel kesukaannya."Rasanya aku ingin mengoleksi semua novel-novel yang aku suka dan aku akan membuat perpustakaan mini dirumah pribadiku nanti. Semoga Candra bisa membantuku untuk mewujudkan semua impianku kelak," rintih Dini pada diriny

  • MENANTI KEPASTIAN   Nurut

    Beruntungnya Dini, karena memiliki orangtua yang sangat peduli terhadapnya. Baru sehari dia jadi pengangguran, dia langsung dapat kerjaan baru. Mother tidak sengaja keceplosan bilang kalau jadi guru honor harus pake uang pelicin. Jadilah Papih meminta Dini untuk menemui kepala sekolah yang bisa bantu Dini untuk menjadi seorang guru honorer."Ayo siap-siap Din, Papih mau ketemu kepala sekolahnya!" perintahnya."Ngga usah Pih, lagian kita kerja itu untuk cari uang, bukan malah buang-buang uang Pih. Sayang uangnya kalau untuk nyogok Pih.""Ngga apa-apa, yang penting kamu bisa jadi guru!"Dini tidak bisa berbuat apa-apa, jadi dia menurut saja, seperti biasanya. Setelah Dini selesai menyiapkan berkas-berkas lamaran, Dini dan Papihnya menuju sekolah yang dituju untuk melamar.Setelah sampai sekolah ternyata Ibu Kepsek tidak ada, jadi Dini meminta nomor ponselnya pada security sekolah dan menghubunginya."Asslamaualaikum bu. Saya Dini bu mahasiswi

  • MENANTI KEPASTIAN   Resign

    Dini menghela nafas panjang, dia yakin dia bisa melewati ujian demi ujian dalam hidupnya. Hampir saja dia ingin berhenti kerja gara-gara tidak nyaman. Tapi sebentar lagi akan gajian, jadi dia tidak ingin kerja kerasnya sia-sia hanya gara-gara gosip-gosip murahan.Gosip Dini sebagai wanita penggoda HRD pun menyebar ke seluruh penjuru gedung-gedung pabrik. Dini seperti artis yang sedang viral. Tiap dirinya berjalan kaki seorang diri, pasti siapapun yang melihatnya mencibir dan mengata-ngatainya."Oh jadi dia cewek yang sok cantik, yang menggoda HRD biar bisa naik jabatan? haha," ledek Ani karyawati pabrik bagian gudang.Semua teman-teman Ani pun tertawa sinis meledek Dini, Tapi Dini tidak peduli dan menganggapnya angin lalu saja.Di tengah kesendiriannya, Dini mulai menulis lagi. Dia ingin sekali menjadi penulis terkenal. Namun orangtuanya tidak pernah mendukungnya. Hanya Candra yang selalu mengerti bakat dan minat Dini. Candra bilang, buat saja dulu novel

  • MENANTI KEPASTIAN   Pasrah

    Pikiran Rangga mulai liar. Dia berniat untuk melampiaskan hasratnya pada Caca, mumpung dia seorang diri di kosan. Kebetulan cuaca sedang hujan saat itu. Jadi Rangga meminta ijin untuk berteduh sebentar di kosannya."Haduh hujan!!! Ca aku numpang neduh dulu ya disini, bolehkan?""Boleh banget dong. Yuk masuk!" sambut Caca penuh kebahagiaan."Kamu ngekos sama siapa disini?""Sendiri.""Udah laha?""Baru 2 minggu lalu. Sejak aku pindah kerja kesini, jadi aku ngekos. Dulukan aku kerja di pabrik kaos kaki Bandung."Hujan bertambah besar. Rangga makin senang, dengan begitu dia bisa berlama-lama bersama Caca. Caca sibuk mempersiapkan minum dan mengambilkan beberapa cemilan untuk Rangga.Kosan Caca hanya ada satu kamar, Jadi Caca tidur dan masak disatu tempat. Hanya ada satu toilet mini berukuran 1 meter di kamar kosannya. Kosannya lumayan bebas, di pinggir jalan.Di dalam ruangan hanya ada satu kasur busa kecil berukuran 120cm

DMCA.com Protection Status