Beranda / Romansa / MELEPAS BENALU / Bab 32 - Marah.

Share

Bab 32 - Marah.

Penulis: Azzila07
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-16 18:58:38

"Bagus kalau begitu," sahutku sambil menepuk bahu suamiku.

Aku melangkahkan kaki, meninggalkan Mas Ronald yang diliputi raut kecemasan.

Aah ... sejak mendapat masalah, belum pernah hatiku seriang ini. Ibu, kamu memang benar-benar dapat merubah suasana hatiku.

Segera membersihkan diri, kupakai pakaian yang simpel, nyaman dan tentu saja cantik untuk berjaga-jaga jika Ibu tak bisa mengembalikan sofa dan televisiku.

Aku bersiul riang sambil mengamati jam yang menempel didinding kamar. Sepertinya harus mengisi perut dulu, aku yakin akan ada drama yang akan menguras energi serta emosiku.

Melangkahkan kaki dengan riang, lalu berjalan menuju dapur. Kulihat Naura dan Mas Ronald sedang duduk dikursi makan, sedang menikmati santapannya.

"Enak Mas?" untuk pertama kali set
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
nurdianis
seru....,..,......
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
laporkan juga dengan tuduhan kekerasan seperti yang pernah Ronal lakukan padamu As agar hukuman mertua mu lebih lama
goodnovel comment avatar
Windi Sumarni
kasian deh nenek gak tau diri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MELEPAS BENALU   Bab 33 - Menginap Di penjara.

    Plakk!!Satu tamparan keras mendarat dipipiku, menyisakan perih dan panas yang luar biasa disekitar area wajah.Meski pipi terasa terbakar, aku memasang wajah menantang, berharap Ibu kembali melayangkan tangan dipipiku. Sesuai harapan, Ibu teramat geram melihat expresiku yang menjengkelkan tangannya kembali terangkat keudara."Cukup Bu ... jangan main kekerasan disini," cegah polisi berwajah tampan itu.Huh ... padahal tadi biarkan saja, Pak.Aku memegangi wajah, kubuat air muka sangat ketakutan sambil memegangi lengan Pak Anton."Tolong Pak," rintihku ketakutan."Ibu! Bisa jaga sikap tidak!" bentak Pak Anton sambil memasang badan saat Ibu bersiap untuk menyerang aku kembali.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • MELEPAS BENALU   Bab 34 - Sakit!

    "As ..." bibir itu bergetar."Aku mohon, lepaskan Ibu," pintanya dengan air muka frustasi."Biarkan Ibu menginap didalam, semoga dia bisa menjernihkan fikiran setelah ini." Ucapku dengan wajah datar."As ... jangan egois. Jika kamu masih marah padaku, limpahkan semua kemarahan itu padaku. Jangan pada Ibu, atau keluargaku," ibanya dengan mata berkaca-kaca."Kau tega, membiarkan Ibu menginap dipenjara As? Tolong, As ... harus melakukan apa aku agar kamu bisa melepaskan Ibu," suara Mas Ronald sangat lemah, namun masih bisa aku dengar.Wajah tampannya terlihat merah, antara kecewa marah dan khawatir menjadi satu."Kamu mau melakukan apapun demi Ibu?" Tanyaku dengan alis yang terangkat sebelah. Wajah aku buat sedatar mungkin, meski hati sangat bersorak gembira meli

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • MELEPAS BENALU   Bab 35 - Saudara Perempuan.

    Mengapa Ibu dan Mas Ronald marah. Mereka bahkan melakukan hal yang sama dengan apa yang aku buat. Aku hanya ingin mengembalikan perbuatan keji mereka, dan kini dimata mereka aku bagai iblis yang tidak berperasaan."Sabar Bu ..." Bik Irah menepuk lembut bahuku.Tubuhku menggigil, mataku terpejam dengan nafas tersenggal-senggal."Bibik juga tidak menyangka, Pak Ronald tega seperti itu," lirih Bik Irah."Ibu terlalu baik, Ibu sangat sabar menghadapi permintaan dari keluarga Pak Ronald. Tapi seperti ini balasan mereka, jujur saja hati Bibik ikut menjerit menerimanya," ucap Bik Irah dengan suara parau.Bik Irah sudah lama bekerja dirumahku, saat Papah membeli rumah ini untukku. Mamah sudah menyiapkan Bik Irah untuk membantu mengurus semua kebutuhanku. Bik Irah pastinya mengerti, bahwa rumah tanggaku sedang tidak baik-baik saja."Jadi perempuan memang serba salah Bu. Apa lagi kalau sudah menjadi istri. Semua kesalahan dilim

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-17
  • MELEPAS BENALU   Bab 36 - Sabar.

    Perasaanku langsung tak nyaman, saudara macam apa yang datang langsung berduaan didalam kamar. Bersama Mas Ronald, suamiku?Jangan-jangan.Segera aku melangkahkan kaki menuju kamar tamu, tempat Mas Ronald tidur belakangan ini. Langkah terhenti tepat didepan pintu, jantungku berdegup kencang saat mendengar suara manja tawa seorang perempuan didalamnya.Brak!!Dengan kencang aku langsung menendang pintu, sepasang sejoli itu nampak terkejut melihat kehadiranku."As ..." ucap Mas Ronald dengan raut salah tingkah, dia langsung bangkit dari duduknya diatas ranjang."Tak tahu diri ... sudah hidup menumpang, malah membawa masuk gundikmu kedalam rumah ini. Hebat sekali!" desisku dengan mimik menakutkan."Kamu jangan salah paham," Mas Ronald jalan mendekatiku."Salah paham?" geramku.Kulihat perempuan siluman itu tersenyum miring dan duduk dengan tenang diatas ranjang.Dasar sundal!

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-17
  • MELEPAS BENALU   Bab 37 - Mamah Datang.

    "Siang Bu, ada tamu yang mencari?" ucap Rahayu saat masuk kedalam ruanganku."Siapa?" tanyaku tanpa menoleh kearah suara."Dia bilang suami Ibu," jawab Rahayu."Oh ya?" aku mengangkat wajah."Iya Bu ... Pak Ronald," sahut Rahayu."Sekarang dia ada dimana?" tanyaku."Dipintu masuk, loby utama," sahutnya."Saya akan menelpon petugas keamanan agar dia tidak diizinkan masuk," ucapku."Dan tolong, kamu bilang sama dia. Saya sudah tidak punya suami. Jangan sampai dia masuk kedalam ruangan saya," tegasku lalu kembali menekuri layar.Rahayu terlihat kebingungan, namun dia tetap keluar memenuhi perintahku."Siang, Pak." ucapku saat sambungan telah terhubung."Siang, dengan Ibu siapa?" tanya suara berat diujung telepon."Saya, Ibu Astrid," jawabku."Siap Ibu. Ada yang bisa saya bantu?" tegasnya."Tolong tahan orang yang mengaku sebagai suami

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-17
  • MELEPAS BENALU   Bab 38 - Sekar Emosi

    "Cerai itu, Mamah Astrid mau ganti Ayah. Ayah Ronald kan pengangguran, tidak tahu diri pula," jelas Mamah dengan senyum manis penuh arti.Ya Tuhan ... ada-ada saja, jawaban Mamah.Aku hanya tersenyum tipis, saat Naura menatapku meminta penjelasan."Naura main sama Tante Vian saja yuk ..." ajak Vivian.Naura menganggukkan kepala, menurut saat Vivian menuntunnya memasuki kamar.Huufftt."Aku harus bilang apa sama, Naura Mah?" Tanyaku sambil menyenderkan tubuh."Diberi pengertian saja, As ... seiring berjalannya waktu Naura pasti akan mengerti," sahut Mamah."Naura sangat dekat dengan Mas Ronald," balasku."Yah ... mulai detik ini, luangkan waktu untuk a

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-17
  • MELEPAS BENALU   Bab 39 - Mamah.

    "Ayo ... sini maju, jangan beraninya ngomong doang," tantang Mamah dengan wajah sangat menyebalkan."Cih ... Nenek tua!" sentak Sekar dengan wajah memerah.Tak tahu malu, pemarah sekali gundik Mas Ronald. Tak habis pikir aku."Berhenti Sekar!" tangan kekar suamiku menarik perempuan liar itu, sekali hentak tubuh Sekar langsung terbawa oleh Mas Ronald."Apaan sih Mas!" sentak Sekar tak terima."Jangan buat keributan, kamu mau masuk penjara. Heh!" bentak Mas Ronald. "Jangan kepancing emosi," sambungnya."Ck!!" Sekar berdecak kesal, lalu melipat tangan dibawah dada."Tidak berani?" tanya Mamah dengan senyum menyerigai. "Padahal aku ingin menghantam rahangnya lagi," lanjut Mamah sambil mengepalkan tangan."Sudah ya Ibu-Ibu. Harap tenang, kalau masih mau ribut nanti saya bawa masuk kedalam sel. Biar duel sekalian," seloroh petugas bertubuh tambun bernama Daus."Begini nih ... kalau masalah p

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-18
  • MELEPAS BENALU   Bab 40 - Surat Cerai

    Pov Ronald.Mengurut kening yang terasa berdenyut, kepala merunduk dengan fikiran berkelana. Suara Ibu tak kunjung henti, membuat isi kepalaku seakan terbakar ditempatnya."Amit-amit berurusan lagi sama keluarga sombong itu. Sok kaya, gayanya seperti dia orang paling kaya di Bumi ini." cecar Ibu masih tidak mau berhenti."Awas kamu balik lagi sama dia!" Ibu menunjuk telunjuknya diwajahku.Setelah membubuhkan tanda tangan kami segera pulang kerumah, selama perjalanan Ibu kembali mengeluarkan segala kekesalannya terhadap Astrid beserta Mamahnya. Benar-benar bikin pusing kepala!"Nald ... besok urus perceraian kalian. Jangan sampai perempuan songong itu, yang menggugatmu terlebih dahulu!" Ibu yang berada dijok belakang menepuk pundakku.Aku hanya diam tak bereaksi apapun."Dengar tidak?""Bu ... sudahlah, sebenarnya Ronald tak ingin bercerai dengan Astrid. Biar bagaimana pun, Astrid yang selalu seti

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-18

Bab terbaru

  • MELEPAS BENALU   Bab 80 - Special.

    Pov Author."Gimana, beres?" tanya laki-laki berbadan tegap dengan gawai ditelinga."Beres, Boss. Aman. Semua sesuai dengan rencana." jawab suara serak diujung sana.Laki-laki dengan janggut tipis itu tersenyum puas, lalu memutuskan sambungan telepon."Cih! Sampah! Ditolong, malah menikamku!" desis laki-laki tampan itu."Boss Setyo, ada paket." terdengar suara teriakan dari balik pintu. Laki-laki itu menaruh gawai diatas meja kerja, lalu bangkit dari kursi kebesarannya."Ini, Boss." Yadi, karyawan baru pengganti Ronald menyodorkan amplop tebal berwarna coklat."Ya." jawab Setyo, sambil mengangkat kepala. Yadi mengangguk, lalu kembali melanjutkan pekerjaan."Ckckck, rapih juga cara kerjanya." gumam Setyo sambil merobek ujung amplop, lalu menarik isi didalamnya.Senyum miring tercipta saat Setyo melihat isi amplop, sedetik kemudian bibirnya tersenyum dengan lebar."Ini belum apa-apa," gumamnya pelan. "Setelah ini ak

  • MELEPAS BENALU   Bab 79 - Extra Part

    Pov Sekar."Ha-lo Mbak," suara Rikhi terdengar saat aku menggeser tombol hijau dan menaruhnya ditelinga."Iya, Khi. Gimana Mas Ronald, sudah aka kabar?" cecarku cemas. Hampir satu minggu, Mas Ronald tidak bersua kabar. Istri mana yang tidak khawatir saat tak mendangar kabar beritanya."Mbak," suara Rikhi kembali terdengar tapi kali ini terdengar bergetar disertai isakan."Ada apa, Khi?" aku semakin penasaran."Mas Ronald ..." hawa dingin langsung menyelusup tengkuk leher, mendengar suara Rikhi yang menyebut nama suamiku dengan tersendat-sendat membuat fikiran buruk langsung menjalar difikiran."Mas Ronald kenapa, Khi. Kamu yang benar dong kalau bicara, jangan begini!" aku mulai panik, kehilangan sabar."Mas Ronald sudah tiada, Mbak. Huhu."Tubuh langsung bergetar hebat, kepala berdenyut tak sanggup mencerna kalimatnya."Mbak ..." suara Rikhi kembali terdengar. Aku hanya diam dengan dada yang bergemuruh hebat.Mas

  • MELEPAS BENALU   Bab 78 - Tamat.

    Aku memekik tertahan, tubuhku meremang seirama dengan rasa nyeuri yang luar biasa disekujur badan. Laki-laki itu menatap datar, gerakannya semakin kuat menancapkan belati diperutku.***Ofd.Pov Astrid"Saya terima nikah dan kawinnya Astrid Anandia binti Bapak Santoso Permana, dengan mas kawin satu set emas seberat lima puluh gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"Dengan satu tarikan nafas, Edwin mengucap janji suci. Hatiku bergetar seiring dengan serempaknya kata 'saaahhh' yang menggema disetiap sudut masjid."Alhamdulillah ..."

  • MELEPAS BENALU   Bab 77 - Ketahuan.

    Laras langsung menarik selimut, tubuhnya bergetar hebat memandang sosok yang ada dihadapannya.Sementara aku, nafasku tercekat tubuhku membeku tidak dapat bergerak saat sorot itu menatap tajam kearahku."Gua kira kita temen," desis Setyo mengagetkanku.Lidah begitu kelu, aku kehilangan kata-kata. Tubuh bergetar hebat, saat melihat dua laki-laki berbadan tegap masuk kedalam kamar."Yo ... gue bisa jelasin ini semua." tuturku dengan jantung yang berdebar kencang."Jelasin?" Setyo menatap remeh, lalu terkekeh setelahnya. "Gimana tubuh istri gue, nikmat?" Setyo melangkah maju mendekatiku.Aku terdiam, menoleh kearah Laras."Gue bantu kesusahan lo. Tapi ini balasannya?" api kemarahan berkobar-kobar dimatanya."Yo," aku berusaha menahan tubuhnya yang semakin mendekati."Setan lo!!"Bugh ... bugh.Pukulan bertubi-tubi menghantam wajahku, aku tak ing

  • MELEPAS BENALU   Bab 76 - Terkejud.

    Ada uang disayang, tak ada uang dicemberutin.Nasib ....***Ofd"Mas berangkat dulu," aku mengulurkan tangan, membiarkan Sekar mencium punggung tanganku."Hati-hati," ucapnya sambil melempar senyum. Aku menganggukkan kepala, lalu mengusap lembut wajah Mutia dengan lembut."Ayah kerja dulu ya," bisikku ditelinga bayi berusia satu bulan itu.Aku langsung keluar rumah, melajukan kendaraan roda dua menuju tempat kerja.Butuh waktu empat puluh menit untuk sampai dirumah Setyo, aku lihat Boss Setyo sudah duduk dikursi teras rumah sambil menyeruput kopi hitamnya."Ngopi, Boss?" tanyaku setelah memarkirkan motor dihalaman luas milik Laras. Ya setahuku begitu, rumah dan usaha yang digeluti Setyo adalah warisan dari mertuanya yang berarti punya Laras."Hmm ..." Setyo hanya bergumam, sambil mengangkat cangkir kopi dan kembali menyeruputnya."Ngirim barang kemana har

  • MELEPAS BENALU   Bab 75 - Pulang Kerumah.

    "Cucu Ibu perempuan, dia cantik seperti Mamahnya," suster menyahut.Ibu terperangah, wajah penuh harapnya berubah keruh."Silahkan, Bapak." suster berjalan mendahuluiku, memberi jalan agar aku mengekorinya.Kulihat Ibu tertunduk lesu, tak ada gairah sama sekali.Bayi mungil didalam box bayi bergeliat, wajahnya benar-benar menyerupai Sekar. Hatiku terenyuh saat tangan ini bersentuhan dengan wajah merahnya.Kulantunkan takbir, bibirku bergetar saat melihat bayi itu membuka matanya. Entah mengapa aku jadi mengingat dosa, dosa kepada Astrid dan Sekar karna sudah mengkhianati kedua.Selesai mengadzankan bayi mungil itu, aku memutuskan untuk keluar dari ruangan. Rasa sesak menghimpit hati, merobek-robek relung jiwaku. Aku tidak tahu apa yang membuat hatiku serapuh ini, yang aku tahu aku sudah terlalu banyak berbuat dosa."Ibu mau kemana?" tanyaku saat melihat Ibu dan Zeky berjalan meninggalkan kursi

  • MELEPAS BENALU   Bab 74 - Penuh Harap.

    "Ya Alloh ... nafasnya melambat," ucapnya panik, lalu kembali menepuk-nepuk wajah Sekar."Dek, bangun Dek!" aku yang takut hal buruk terjadi pada Sekar langsung mendekat. Merangkup wajah pucatnya yang terasa semakin dingin."Bagaimana ini, Bu?" tanyaku panik, melihat Sekar yang tetap bergeming."Bu sadar, Bu." Ibu Bidan terus mengguncang tubuh Sekar."Segera bawa kerumah sakit, Ibu Sekar sepertinya sudah sangat lemah." jawab Bu bidan."Siapkan mobil, bantu saya menduduki tubuh Ibu Sekar diatas kursi roda," titahnya langsung aku turuti.Dengan perasaan kacau, segera memindahkan tubuh Sekar. Aku benar-benar takut dengan keadaannya."Loh kok dibawa keluar, ada apa?" Ibu terlihat bingung."Sekar tidak sadarkan diri, Bu. Harus dibawa kerumah sakit untuk segera dilakukan tindakan," jawab Bu bidan.Dibantu Zeky, aku memasuki tubuh Sekar kedalam mobil. Wajah kami semua benar-

  • MELEPAS BENALU   Bab 73 - Sekar.

    Pov Ronald.Kepala berdenyut ngilu, jantung berdetak lebih kencang saat Sekar mengetahui tentang Laras. Sekar mulai curiga, dia terus saja membondong seribu pertanyaan untuk menyerangku.Saat ini yang aku lakukan hanya mengelak dan menghindar. Aku takut Sekar semakin curiga, dan masalah semakin melebar kemana-mana."Kasih tahu si Sekar, punya sikap itu dijaga. Masa kepala aku dilempar pakai piring," cebik Zeky saat aku baru saja tiba dirumah. Aku hanya menarik nafas, tak menggubrik ocehannya. Memilih sibuk memainkan gawai."Apes hidupmu, Mas. Lepas dari berlian dapet kepingan sampah." Lagi, Zeki terus saja mengumpat."Ga tahu diri. Sudah numpang dirumah mertua, tapi ga ada bebantunya sama sekali. Dikira dia itu Tuan Putri." Zeky terus berkoar."Ambilin, Mas minum sanah. Haus nih, ditambah denger kamu ngomel-ngomel. Bikin kepala tambah panas," ucapku kemudian, sambil menatap dingin sorot matanya. Zeky mendengkus, sambil menghent

  • MELEPAS BENALU   Bab 72 - Terbongkar.

    "Lampu kamarnya dinyalakan dong, Mas Ronald. Aku jadi tidak bisa melihat wajah tampanmu." desahnya sambil menggigit bibir bagian bawah. Kepala langsung panas, aku menoleh nanar pada sosok yang tertidur lelap disampingku. Air mata luruh begitu saja, nafasku sesak menahan dentuman yang bergejolak didalam dada. Sakit sekali, Tuhan. Tega kamu, Mas! Apa kurangku selama ini, aku selalu sabar menghadapi Ibu dan Adik-Adikmu. Aku selalu pengertian disaat kau tidak memiliki uang, disaat Astrid membuangmu begitu saja aku selalu ada dan selalu setia mendoakan kese

DMCA.com Protection Status