BAB 100 HUKUMAN SETIMPALMara semakin cemas karena suhu badan Emillie terus meningkat sementara Jared belum juga kembali. Hari sudah menjelang petang, Mara sudah hampir memanggil dokter tapi untungnya dia tiba-tiba mendengar suara mobil Jared berhenti di halaman.Mara langsung berlari ke pintu untuk menghadang Jared."Jared cepat lihat putrimu, suhu badanya terus naik!""Oh!" Sepertinya Jared langsung paham.Jared segera berlari menaiki anak tangga menuju kamar Emillie. Emillie sedang berbaring di tempat tidur ketika Jared menerobos masuk."Apa yang kau rasakan?" Jared menghampiri Emillie, memeriksa dahi serta lehernya dengan telapak tangan."Aku baik-baik saja, Papa."Emillie hanya merasakan panas tapi tidak meriang seperti ketika sakit demam."Mom, terlalu khawatir.""Suhu badanmu sangat tinggi." Jared kembali memeriksa. "Apa kau merasa mual, pusing, atau seperti berhalusinasi?""Tidak." Emillie menggeleng. "Aku hanya tidak bisa tidur.""Apa kau mimpi buruk?" Jared langsung menebak.
BAB 101 KEBODOHAN DARAYAMike Lukin yang masih mengagungkan kastanya sebagai bangsawan benar-benar tidak terima dengan perlakuan penduduk perkampungan. Mereka semua sama saja seperti pemimpinnya yang barbar. Mike dikurung di lumbung, tidur di lantai kotor dan cuma diberi makan roti keras yang sama sekali tidak enak. Hari ini Mike diberi sarapan bubur encer yang sangat menjijikkan, Mike langsung menendang mangkuk logam yang baru dimasukkan oleh pemuda kurus yang berjaga di depan pintu."Kalian tidak tahu siapa aku!" Mike juga menendang daun pintu. "Aku bersumpah akan memberi balasan setimpal pada kalian semu!"Mike terus berteriak murka tapi sama sekali tidak ada yang perduli."Aku punya kekayaan! Aku juga punya kekuasaan yang dapat memusnahkan peradaban kalian hanya dengan menjentikkan jari!""Berdoalah semoga besok pagi kau masih memiliki jari!" sahut salah seorang penjaga pintu yang lain dan merekapun mulai menertawakan kesombongan Mike Lukin."Ini bukan lelucon! aku bersumpah kalia
BAB 102 BERUSAHA KABUR"Sial!" Mike kembali mengumpat dan berdesis karena kakinya berdarah lagi ketika coba dia gunakan untuk memanjat tiang.Sekeliling dinding lumbung sudah terbuat dari batu permanen, satu-satunya jalan untuk kabur cuma dengan memanjat tiang dan keluar dari atap. Tapi sekali lagi, bangunan itu cukup tinggi nyaris mustahil untuk dipanjat. Apa lagi dengan kondisi kaki Mike yang sedang terluka. Sudah lebih dari lima kali dia coba memanjat dan terus jatuh lagi, sekarang darah segarnya sampai menetes-netes di lantai."Mutan terkutuk!" Mike mengumpat sambil terus meringis nyeri menahan rasa berdenyut dari tusukan pisau yang dilempar Gerald.Mike buru-buru menyobek kain untuk mengikat kakinya lebih kencang, dia bisa lebih dulu mati kehabisan darah sebelum berhasil kabur. Setelah mengikat kedua kakinya Mike kembali mendongak ke langit-langit lumbung."Mustahil ...!" Mike putus asa.Sepertinya Mike harus mencari ide lain untuk bisa kabur. Mike memanjat peti kayu, mengintip k
BAB 103 PURNAMA HAMPIR SEMPURNAAkhirnya Mike Lukin berhasil kabur dengan memanfaatkan kebodohan wanita kampung macam Daraya. Mike yang sama sekali tidak tahu arah merasa mendapat kesempatan emas dengan ikut kabur bersama pickup pengangkut domba. Mike Lukin segera melompat ke bak belakang, meringkuk bersembunyi di sudut bak agar tidak ketahuan. Bau domba benar-benar busik, perut Mike mual tapi dia tidak punya pilihan, ia harus kabur sejauh mungkin dan tidak perduli meskipun harus ikut bau domba. Baru saja Mike berniat pasrah dan tiba-tiba seekor domba mengencingi kepalanya yang sedang meringkuk."Apa ini?" Mike meraba cairan hangat di kepalanya "Oh, mahluk terkutuk!"Mike lukin benar-benar sedang dikencingi domba, sangat menjijikkan tapi tidak berani bergerak, dia cuma bisa pasrah menjepit hidung dan membekap mulut melihat kepalanya terus di guyur cairan amoniak hangat. Mike harus tahan atau dia harus mati dipanggang hidup-hidup oleh penduduk kampung.Mike merasakan pickup tersebut
BAB 104 MENCARI MIKE LUKINNyaris saja Daraya kembali membuat masalah, untung dia cukup lihai mengarang kebohongan. Sepertinya tidak ada yang curiga jika Mike Lukin bisa kabur karena Daraya.Semua laki-laki ikut bergerak menyisir hutan di sekitar perkampungan."Kami tidak menemukan jejaknya!" Beberapa warga melaporkan hasil yang sama."Tetap cari!" tegas Luthof. "Aku yakin dia tidak akan bisa kabur terlalu jauh dengan kondisi kaki terluka!"Sampai siang hari Mike Lukin tetap belum di temukan. Penduduk mulai cemas, mereka takut pria kaya itu akan kembali menuntut balas."Kudengar Gerald akan datang." Adik perempuan Daraya yang paling kecil memberitahu."Aku mendengar Luthof menelpon Gerald.""Ya, tentu dia akan datang!"Daraya senang mendengar Gerald akan kembali datang ke perkampungan."Gerald pasti menghawatirkan bayi kami."Daraya membelai permukaan perutnya sambil tersenyum membayangkan kehawatiran Gerald jika sampai tahu dirinya kembali terluka. Sepertinya Daraya memang bakal mema
BAB 105 KESOMBONGAN DARAYASemua orang meyaksikan sisa potongan kepa Mike Lukin yang baru Gerald lempar ke dalam api. Benar-benar akhir hidup yang sangat mengerikan, wajah Mike Lukin tersayat melintang dengan mata terbuka dan telinga sudah hilang sebelah. Emillie yang baru menyusul langsung menenggelamkan wajah ke dada Gerald karena tidak tega. Lidah-lidah api langsung menjilati kepala Mike Lukin, menimbulkan percikan meletup-letup dengan aroma gosong seperti daging panggang."Semua telah berakhir!" Gerald berbisik ke telinga Emillie, menariknya agar lebih merapat ke dalam pelukan.Saat itu juga Emillie tidak sengaja melihat Daraya sedang duduk di samping ibunya dengan perut membuncit besar. Daraya balas menatap Emillie sambil membelai permukaan perutnya. Emillie terkejut melihat Daraya hamil besar tapi Emillie sama sekali tidak menyangka jika Daraya telah memamerkan ke semua orang jika janin yang dia kandung adalah benih Gerald.Keesokan paginya Daraya menghampiri Emillie yang sedang
BAB 106 PANASMara dan Jared sedang duduk berdua di meja makan menunggu Mia yang sedang memanggil Emillie."Mom, Emillie tidak ada!" Mia kembali berlari menuruni tangga. "Kamarnya kosong!""Mungkin masih mandi." Mara belum curiga."Aku sudah memeriksa tapi hanya melihat pakaian Emillie dan Gerald di lantai!" Mia bercerita dengan kepolosannya.Saat itu juga Jared langsung berdiri, melesat ke kamar Emillie untuk memastikan. Begitu Jared membuka pintu, yang dia lihat memang cuma sisa pakaian berceceran dan jendela kamar terbentang."Lihat kelakuannya!" Jared menunjukkan pada Mara yang juga baru menyusul. "Dia membawa kabur putrimu dari jendela!"Wajar jika Jared geram, bahkan Mia yang masih di bawah umur harus ikut melihat sisa pemandangan tidak beradap."Pasti mereka akan segera kembali.""Masih saja kau membelanya!"*****Meski Artur sudah memberi peringatan keras, nyatanya Gerald tetap lepas kendali ketika sedang menggali kenikmatan di tubuh wanitanya yang sangat panas."Oh, bagaiman
BAB 107 UJIAN UNTUK SALING PERCAYA Daraya terus memandangi helikopter yang terparkir di halaman. Hal pertama yang harus Daraya pikirkan adalah mencegah Gerald pergi ke Kentucky bagaimanapun caranya. Gerald tidak boleh menikahi Emillie. Begitu melihat Emillie berjalan seorang diri untuk kembali ke rumah Luthof, Daraya langsung mengejar. "Pasti kau yang minta untuk dinikahi oleh Gerald!" Daraya menghadang. "Ya, dan itu bukan urusanmu!" Emillie memang tidak perduli. "Aku sedang mengandung bayinya!" Emillie coba menahan diri agar tidak terprovokasi karena mereka masih berada di halaman. "Gerald tetap akan menikahiku meski kau melahirkan sepuluh biji bayi untuknya!" Emillie sengaja mengejek. "Kalian tidak bisa menikah!" Daraya melotot marah. "Jangan pikir kau bisa menghalangi kami dengan bayimu!" Emillie sudah berniat pergi mengabaikan tingkah Daraya, tapi langkahnya kembali dihalangi. Emillie reflek mendorong bahu Daraya agar menyingkir. "Ao!" Daraya jatuh terlempar. Emillie ju
BAB 7 ZAHRAAyah Zahra juga seorang tentara, menjabat sebagai panglima komando persenjataan rahasia. Pada saat negara mereka dalam pertempuran besar, rumah keluarga Zahra menjadi salah satu target utama serangan musuh. Pihak musuh berdalih rumah tersebut digunakan sebagai gudang persenjataan pemusnah masal meski akhirnya tuduhan itu tetap tidak terbukti.Hanya dalam hitungan detik, ditengah larut malam, ketika seluruh orang terlelap tidur, tiba-tiba rumah keluarga Zahra dihantam dua buah rudal. Kedua rudal tersebut meluluh lantakkan seluruh bangunan tiga lantai hingga rata dengan tanah. Benar-benar sebuah serangan keji yang telah menyalahi aturan peperangan dan kemanusiaan.Kedua orang tua Zahra beserta seluruh pekerja di rumah mereka meninggal dalam tragedi mengerikan tersebut. Pagi harinya Zahra ditemukan sedang tertimbun puing beton bersama adik laki-lakinya di sudut kolam. Ketika ledakan terjadi Zahra memeluk adik laki-lakinya untuk dia bawa melompat ke kolam dari jendela kamar me
BAB 6 KACAUSudah hampir setengah jam Putri Sofia masuk ke dalam toilet dan sampai sekarang belum keluar. Penata makeup dan gaun yang tadi bersabar menunggu akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu toilet."Putri Sofia!"Sama sekali tidak ada jawaban dari dalam."Putri Sofia, apa Anda baik-baik saja?"Tetap tidak ada jawaban, mereka semua mulai cemas. Dua orang yang lain ikut mengetuk pintu, memutar handel dan mendorong."Pintunya terkunci dari dalam!"Mereka panik."Panggil pengawal!"Salah satu dari mereka berlari keluar untuk memangil pengawal sementara yang lain terus berusaha menggedor pintu toilet sambil memanggil nama Putri Sofia berulang-ulang. Benar-benar tidak ada jawaban dari dalam, mustahil jika mereka semua tidak cemas ketakutan, apa lagi Putri Sofia sudah hampir setengah jam di dalam kamar toilet.Tiga orang pengawal wanita tiba, mereka langsung mencongkel daun pintu kamar mandi untuk didobrak paksa."Oh, Tuhan!"Mereka semua syok, Putri Sofia sudah tidak ada di d
BAB 5 PANGERAN AL-WALEEDPangeran Al-Waleed adalah putra mahkota dari kerajaan besar super kaya raya. Selain berparas tampan, Pangeran Al-Waleed juga sangat di segani sebagai politisi muda brilian. Raja Haleed berharap putra mahkotanya segera bisa menikahi putri Yang Mulya Serkan. Mereka sama-sama memiliki harapan besar untuk bisa menjalin kekeluargaan.Tahun ini usia Pangeran Al-Waleed dua puluh delapan tahun, sudah cukup matang untuk menikah dan memiliki keturunan. Selisih usia sepuluh tahun antara Pangeran Al-Waleed dengan Putri Sofia tidak akan jadi soal, Pangeran Al-Waleed masih sangat muda dan luar biasa tampan. Pria yang jauh lebih dewasa justru akan lebih tenang untuk menghadapi Putri Sofia yang masih sangat muda dan manja."Apa saya boleh masuk Pangeran?" Suara Abdul mengetuk daun pintu kamar Pangeran Al-Waleed dari luar."Masuklah."Abdul adalah pengawal kepercayaan raja Khaleed yang sekarang juga dipercaya untuk mendampingi putra mahkota. Setelah mendorong daun pintu untu
BAB 4 DELAPAN BELAS TAHUNSelain Pangeran Hamdan dan Pangeran Habibi, Yang Mulya Serkan juga memiliki seorang putra tampan yang mulai beranjak remaja. Tahun ini usia Pangeran Husain sudah menginjak empat belas tahun, pemuda tampan itu terlihat sedang fokus membaca buku filsafat di perpustakaan istana. Semakin tumbuh dewasa, Pangeran Husain semakin mirip dengan Brandon Lington yang diam-diam suka menekuni buku filsafat serta sejarah.Nampaknya Pangeran Husain semakin penasaran dan terus penasaran dengan asal mula kemampuan spesialnya. Husain merasa perlu mengetahui sumber energi terbesar dalam dirinya untuk dapat dia kendalikan dengan sempurna. Pangeran Husain telah berjanji akan membantu Zontus terlepas dari darah immortal, mereka harus berhasil, tidak boleh gagal lagi.Pangeran Husain masih fokus memahami kalimat filsafat yang sangat ambigu mengenai para leluhur kerajan dan tiba-tiba datang pengganggu tidak di undang."Husain lihat ini!" Pangeran Habibi datang untuk pamer. "Aku berf
BAB 3 KEMENANGANFaaz berhasil menjadi juara pertandingan berkuda untuk piala Putra Mahkota dengan total hadiah sepuluh juta dolar. Kemenangan yang masih terasa seperti mimpi. Faaz berhasil mengalahkan atlet-atlet ternama lainya termasuk Pangeran Yusuf. Begitu Faaz turun dari atas punggung kuda, beberapa wartawan langsung datang mengerumuninya untuk wawancara."Apa yang ingin kau sampaikan untuk kemenangan menakjubkan ini?""Ini adalah mimpi, saya masih kehabisan kata-kata untuk menggambarkan apa yang saya rasakan ini." Faaz gugup menghadapi pertanyaan media. "Aku ingin berterima kasih pada kedua sahabatku!"Faaz langsung merangkul Ahmed dan Ramzi untuk ikut berfoto di hadapan kamera para wartawan."Tanpa mereka aku tidak akan berdiri di arena ini!" Faaz terus berbangga pada kedua sahabatnya. "Aku sangat beruntung!""Kau akan mendapatkan sepuluh juta dolar, apa rencanamu setelah ini?"Antusiasme para wartawan tidak kalah menggebu dengan hadirnya juara baru dari seorang anak muda yang
BAB 2 PUTRI SOFIASebagai putri dari raja kaya raya, sejak kecil Putri Sofia telah hidup di tengah kemegahan serta kemewahan Istana Zubair, selalu jadi yang paling cantik dan disayang oleh Yang Mulya Serkan. Karena kecantikannya Putri Sofia tidak pernah diperbolehkan pergi ke sekolah umum, meski demikian Putri Sofia tetap mendapatkan pendidikan privat dari guru-guru terbaik. Sekarang Putri Sofia telah tumbuh menjadi gadis cantik jelita yang cerdas, sopan dan tetap sangat dimanja.Karena Putri Sofia tidak pernah bergaul di luar lingkungan istana, lingkungan pergaulan yang sempit membuat Putri Sofia diam-diam mengagumi sepupunya sendiri sejak mereka masih anak-anak. Hanya Pangeran Yusuf yang selalu paling tampan di mata Putri Sofia. Putri Sofia tidak pernah perduli dengan perjodohannya dengan Pangeran Al-Waleed.Belum ada yang tahu mengenai rencana perjodohan Putri Sofia dengan Pangeran Al-Waleed, seharusnya Putri Sofia sendiri juga belum tahu seandainya dia tidak diam-diam menguping pe
BAB 1 Al-FAAZA Tiga orang pemuda terlihat sedang berkuda mengelilingi perbukitan tandus, mereka berlomba untuk memacu kaki kuda masing-masing sekencang mungkin. Persaingan semakin keras dan sengit begitu memasuki putaran ke dua. Sejak putaran awal kuda Arab berbulu perunggu yang terus melesat di barisan paling depan, terus meluncur seperti peluru berkaki empat. Jantung ikut berdebar keras, darah ikut mengalir panas bercampur luapan api adrenalin. Setelah tiga kali putaran, kuda perunggu tetap jadi yang terdepan hingga kedua rekannya meledakkan teriakan. "Faaz kau hebat!" Ahmed berteriak sampai serak "Kau harus ikut pertandingan tahun ini!" Ramzi ikut memberi semangat pada kawannya yang tidak pernah terkalahkan dalam berkuda. "Aku bukan penunggang kuda profesional." Faaz melompat turun dari atas punggung kuda untuk menghampiri kedua rekannya Ramzi dan Ahmed. "Aku yakin kau bisa menjadi juara! Kau memiliki kemampuan alami, dari darah dan jantungmu! Kau bisa mengalahkan para pro
BAB 297 EXSTRA PARTTIGA TAHUN KEMUDIANMia melihat keluar halaman melalui jendela kamar, dia melihat induk rusa dan kedua anaknya. Mia baru sadar jika kedua anak rusa tetap anak-anak setelah tiga tahun berlalu. Rusa-rusa itu adalah mahluk sihir, mahluk sihir peliharaan Putri Eluise yang sama sekali tidak berubah setelah sekian abad berlalu dan pemiliknya telah melupakannya. Dunia benar-benar tidak berjalan sebagimana mestinya buat mereka.Mia beralih memperhatikan telapak tangannya di bawah pantulan sinar jingga matahari pagi yang sedang cerah. Mia melihat aliran darah kebiruan dibalik kulit punggung telapak tangannya. Manusia memiliki aliran darah hangat berdenyut hidup. Hidup artinya tumbuh, terus berubah dan pasti akan menua. Seharusnya Mia bersyukur dengan segala keistimewaan manusia yang terus bersikeras ingin Zontus pertahankan seperti itu.Mia masih memperhatikan urat nadi di punggung telapak tangannya ketika kemudian melihat Zontus berjalan di halaman. Zontus sedang memetik a
BAB 296Sepulang dari pesta pernikahan Theo dan Julie, Mia yang baru berganti pakaian menyusul duduk di samping Zontus. Zontus terlihat baru menghidupkan layar laptopnya ketika Mia mulai bicara."Sepertinya aku setuju dengan saranmu mengenai bayi tabung."Zontus terkejut mendengar Mia tiba-tiba kembali membahas mengenai bayi tabung."Papaku juga berasal dari hasil inseminasi buatan yang dibekukan dan ditanamkan pada rahim wanita lain beberapa tahun kemudian setelah James Loghan lahir. Papaku dan James Loghan sebenarnya adalah hasil iseminasi buatan dari satu sel telur, sama seperti Gerald dengan Nathan, mereka kembar identik tapi tumbuh di rahim wanita berbeda."Mia menceritakan semua hal yang tadi baru dia dengar dari Aron Loghan. Niat awal Mia, sebenarnya cuma ingin curhat pada Aron tentang keinginan Zontus mengenai bayi tabung. Awalnya Mia mengeluh sedih, tapi ternyata Aron justru sangat mendukung hingga memberikan banyak contoh nyata dari orang-orang di dekat mereka."Sepertinya