Putri Asifa benar-bear tidak tahan melihat tingkah Jeny, apa lagi sekarang gadis itu sudah merasa di nikahi. Putri Asifa kembali mengadu pada Tuan Jalal, menagih janji ayahnya untuk menyingkirkan putri keluarga Harlot."Baba, Pangeran Albany sudah menikahi wanita simpanannya dan akan segera membuat pengumuman resmi di media.""Kau tetap akan jadi istri senior." Tuan Jalal masih cukup santai menanggapinya. "Wanita itu juga sedang hamil, Baba!" Putri Asifa mengingatkan. "Kau juga bisa hamil, apa susahnya!""Baba berjanji akan menyinkirkan wanita tidak tahu diri itu." "Ya, tapi tidak bisa tergesa-gesa seperti maumu atau kita akan dicurigai!""Aku sudah tidak tahan karena Pangeran Albany juga membawanya tinggal di istana Arasyid!""Sudah berulang kali kukatakan, jangan pernah mau kalah! kau juga bisa hamil dan dapatkan posisimu!"Bukannya mendapat bantuan, Putri Asifa justru merasa semakin ditekan oleh ayahnya sendiri. "Harusnya kau yang membuat wanita itu tidak tahan berada di sana!"
Obrolan tentang kehamilan membuat Jeny dan Anelies jadi lupa waktu. Setelah mengajak Jeny makan siang, Anelies meminta Jeny untuk pulang agak sore. Ternyata Anelies juga rindu punya teman ngobrol. "Aku juga rindu pulang ke peternakan." "Ya, aku juga." Jeny ikut setuju. "Seandainya tidak mual seperti ini." Mereka sama-sama tersenyum untuk menertawakan kehamilan. Jeny dan Anelies sedang menghabiskan obrolan ringan di balkon. Jeny sempat muntah setelah makan siang dan mengeluh terus mual. "Buah tropis akan membuatmu merasa semakin baik." Anelies sendiri yang mengupaskan buah untuk Jeny meski sebenarnya ada pelayan yang bisa dia suruh. "Kemarin aku juga mual seperti itu, tapi sekarang sudah jauh lebih baik." Anelies terus bercerita termasuk mengenai perhatian suaminya yang paling rajin mengupaskan buah. "Cobalah sedikit." Anelies memberikan buah mangga yang baru dia potong. "Terima kasih." Jeny coba mengunyahnya pelan seperti saran Anelies untuk berhenti jika tiba-tiba kembali m
Akibat kejadian kemarin sekarang Jeny harus istirahat total selama satu minggu dan Pangeran Albany dilarang untuk melakukan penetrasi. "Apa kau tidak apa-apa?" Jeny bertanya mengenai larangan mereka berhubungan sex selama satu minggu. "Hanya kalian yang terpenting bagiku sekarang." Pangeran Albany merunduk untuk memeluk perut Jeny. Entah kenapa kalimat jamak yang barusan dipakai oleh Pangeran Albany bisa membuat Jeny merasa lengkap dan damai dengan cara yang sederhana. "Sungguh maafkan aku karena kurang berhati-hati."Jeny masih tidak menjelaskan jika semua itu sebenarnya bukan salah Pangeran Albany, tapi Putri asifa. Ketika Anelies bersikeras menyuruhnya pulang, Jeny sama sekali tidak menduga jika dirinya bakal langsung diserang dengan brutal seperti kemarin. Jeny bisa benar-benar kehilangan bayinya akibat perbuatan Putri Asifa. "Dia anak yang kuat, kau jangan cemas." Jeny tersenyum sembari membelai permukaan perut dan membiarkan pangeran Albany merayap naik untuk menggapai bibi
Putri Asifa sedang kuwalahan menangani dorongan hasratnya yang sedang memuncak hebat. Efek dari ramuannya memang benar-benar luar biasa, hingga mampu melepas otak dari kewarasannya. "Peluk aku ..." bibirnya bergumam lembut. "Dekap aku dengan erat."Putri Asifa sedang sangat ingin dijamah, menawarkan buah dadanya untuk diremas dan mustahil pria dapat menolaknya. Putri Asifa sangat cantik, berlekuk pinggang feminim dengan gumpalan dada padat yang sangat molek mengairahkan."Oh, ayo ...." Ada semacam gudang penyimpanan tidak jauh dari pintu benteng labirin, mereka masuk ke sana dan menutup pintu gudang dari dalam. Gudang itu kosong, cuma digunakan untuk menyimpan perabot yang jarang terpakai. Tidak akan ada yang melihat dan tidak akan ada yang perduli jika mereka telanjang di sana.Putri Asifa sangat berani, dia meremas pakaian depan lelakinya untuk dia seret mendekat, menyerangnya dengan ciuman panas yang makin brutal. "Ayo, sentuh tubuhku ..."Putri Asifa segera didorong sampai terba
Putri Asifa langsung berendam, menggosok kulitnya yang terasa lengket dan kotor. Rasanya sampai perih tapi tetap saja membuat jijik dan kotor. Putri Asifa masih tidak habis pikir bagaimana dia bisa bercinta dengan pengurus taman. Setiap kali memejamkan mata dan menghela napas bayangan sex liar itu kembali menyambar isi kepalanya. Antara erangan nikmat, berbagai jilatan kotor dan rintihan kejang hingga tubuh mereka meleleh lemas dalam kucuran klimaks."Brengsek terkutuk!" Putri Asifa terus mengumpat dan menjerit gila karena tidak dapat mengusir semua pikiran kotornya.Sebelumnya Putri Asifa hanya pernah berhubungan sex dengan Pangeran Sofyan, pria dewasa yang jelas jauh lebih beradap dari pemuda Pakistan pengurus taman. Tidak dapat di pungkiri jika Anak muda memang lebih panas dan bersemangat. Lama-lama Putri Asifa bisa gila jika tidak dapat menghentikan pikiran kotor di kepalanya meskipun dia sendiri sangat jijik. *****Akhirnya Pangeran Albany benar-benar membuat pengumuman resmi
Malam hari di musim dingin adalah momen yang paling nyaman untuk saling bergelung di sofa sambil menikmati langit malam dari balkon kamar. Pangeran Albany menarik selimut wol lembut untuk membungkus tubuh Jeny yang menyandarkan bahu ke sisi dadanya. Istana Arasyid memiliki pekarangan sangat luas, jauh dari kebisingan sekitar. Jeny selalu suka ketenangannya, suara desingan udara tipis dan gemeletuk retakan kayu kering dari perapian menjadi satu-satunya sumber sura latar belakang kehangatan mereka."Aku rindu berkemah." Jeny mendongak sambil meraba rahang kasar lelakinya."Aku janji, kita akan pergi ke peternakan jika kondisi kesehatanmu sudah jauh lebih baik."Jeny masih sering muntah dan kesulitan menelan makanan. Awal kehamilan benar-benar menguras energi serta kesabaran, tapi di sisi lain Jeny juga jadi merasa sangat damai oleh perhatian penuh dari Pangeran Albany. Mereka berdua sedang diliputi kebahagian, menikmati momen mendebarkan untuk menjadi orang tua, saling mendukung dan sal
Sudah lewat larut tengah malam ketika Sarju terlihat menyelinap masuk ke kamar Putri Asifa. Hampir tiap malam Putri Asifa mengundang pemuda bertubuh kekar itu ke kamarnya. Saat Sarju tiba, Putri Asifa sudah siap di atas ranjang, berbaring lembut dengan pakaian tipis yang tidak terlalu berguna. Putri Asifa luar biasa cantik, tubuh moleknya terlihat transparan sangat menggairahkan.Sarju langsung telanjang, membiarkan pakaiannya tercecer di lantai begitu saja. Pemuda yang sangat gagah dan jantan, otot maskulinnya juga sudah berdiri perkasa siap bertugas memberi kepuasan. "Tunjukkan kehebatanmu!"Ajakan Putri Asifa mustahil untuk ditolak. Mereka akan bercinta dengan sangat panas hingga menjelang pagi. Sarju bisa menyetubuhi Putri Asifa dua sampai tiga kali sepanjang malam. Mereka bukan cuma bermain di atas ranjang tapi juga di lantai dan bak mandi. Tubuh Putri Asifa akan dia terkam dengan liar. Meski cuma pekerja taman tapi Sarju selalu berhasil membuat Putri Asifa puas oleh batang bes
Putri Asifa mengalami luka yang sangat parah, kondisinya sudah sangat kritis ketika dibawa ke rumah sakit. Benturan keras di kepala Putri Asifa mengakibatkan pendarahan hebat dan malam itu menjadi kacau dengan sangat cepat. Pangeran Albany dibangunkan oleh telepon dari kepolisian jika Putri Asifa mengalami kecelakaan parah."Kenapa?" Jeny ikut tersentak bangun."Putri Asifa mengalami kecelakan!" "Kecelakan!" "Mobilnya menabrak pagar jembatan dan sekarang sedang dilarikan ke rumah sakit!"Jeny terus di buat syok. "Bagaimana bisa?" Pangeran Albany juga tidak tahu bagaimana Putri Asifa bisa pergi seorang diri di tengah malam. Walaupun tidak pernah menyukai Putri Asifa tapi Jeny tetap ikut syok dan sedih mendengar kecelakaan yang menimpanya."Aku harus pergi ke rumah sakit!"Pangeran Albany bergegas bangkit untuk pergi."Apa aku boleh ikut?" "Tidak, kau perlu istirahat." Pangeran Albany kembali merunduk untuk mengecup kening Jeny. "Jaga kesehatanmu."Malam masih larut, Pangeran Alban
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi
BAB 52 HARUS PATUHPutri Sofia yang baru kembali dari asik berlibur langsung dibuat terkejut melihat Hamna sudah menunggunya di Istana Zubair."Apa yang kau lakukan di sini?""Pangeran Al-Waleed mengirim saya untuk menjaga Anda, Putri Sofia.""Mustahil!" Putri Sofia tidak percaya. "Pangeran Al-Waleed telah mengembalikan mu!""Silahkan Anda bicara sendiri dengan Pangeran Al-Waleed."Saat itu juga Putri Sofia menghubungi Pangeran Al-Waleed melalui telepon. Setelah tiga kali nada sambung, Pangeran Al-Waleed langsung menyambut dengan ucapan salam keselamatan dengan nada lembut."Kenapa Hamna ada di Istana Zubair?" Putri Sofia yang sedang terburu emosi langsung menerjang dengan pertanyaan lantang tanpa membalas ucapan salam."Aku yang mengutusnya untuk menjagamu." Pangeran Al-Waleed masih berusaha tenang dengan sikap dewasa."Aku sudah punya Zahra, aku tidak butuh pengawal lagi." Sofia menolak. "Aku tidak suka dengan pengawal yang Anda kirim!""Suka atau tidak suka, kau tetap harus dija
BAB 51 PERTEMPURAN AKAN KEMBALI DIMULAI "Ternyata Putri Sofia pergi berlibur dengan Pangeran Yusuf." Abdul langsung melapor pada Pangeran Al-Waleed. "Darimana kau mendapat informasi itu?" Pangeran Al-Waleed melempar tatapan tajam pada pengawalnya. "Pangeran kecil itu yang baru bercerita." Abdul dan Pangeran Al-Waleed memperhatikan Pangeran Habibi yang masih duduk sendirian. "Tidak mungkin anak-anak akan berbohong" Abdul melanjutkan. "Dia juga memberitahu jika Putri Sofia menyimpan banyak foto Pangeran Yusuf." Telinga Pangeran Al-Waleed semakin terbakar, rongga dadanya bergemuruh hebat dengan rasa panas. "Kembali kirim Hamna untuk mengawasi Putri Sofia!" ****** Terlepas dari hati Putri Sofia yang masih bimbang dan perasaan Pangeran Yusuf yang belum bisa terbalas, mereka tetap harus menjadi saudara yang saling menyayangi. "Apapun yang bakal terjadi aku tidak ingin hal tersebut merubah hubungan kita." Yusuf menggenggam tangan Putri Sofia. "Ya?" Putri Sofia mengangguk
BAB 50 SOFIA & YUSUFSetelah berpisah di savana dengan perasaan cemas, Pangeran Yusuf benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Putri Sofia, apa lagi setelah itu Putri Sofia juga tidak turun untuk makan malam. Pangeran Yusuf sangat takut telah bertindak ceroboh.Dalam pikiran Yusuf, Putri Sofia tetap gadis muda yang masih sangat polos, belum pernah tersentuh oleh laki-laki. Seharusnya Yusuf tidak tergesa-gesa. Sekarang Yusuf merasa sangat bodoh karena tidak dapat menahan diri."Dimana Sofia?" Emillie yang bertanya dimeja makan."Sepertinya dia kelelahan setelah berkuda." Mara yang menjawab. "Zahra sudah mengantar makan malam Sofia ke kamar."Meski tahu penyebabnya, Pangeran Yusuf tidak berani ikut bicara.Sampai larut tengah malam Yusuf melihat kamar Putri Sofia masih terang benderang, tapi Yusuf tidak berani mengusik. Sekedar mengirim pesan pun Pangeran Yusuf tidak berani.Sepanjang malam itu sebenarnya Putri Sofia dan Pangeran Yusuf sedang sama-sama tidak bisa tidur. Sampai lewat
BAB 49 PUTRI SOFIA BERLIBURPutri Sofia mengirim pesan kepada Pangeran Al-Waleed bahwa dirinya tidak bisa datang ke Istana Tamir.[Maaf Pangeran Al-Waleed, saya tidak bisa hadir ke pesta ulangtahun Anda karena mendadak harus menjenguk kakekku]Kakek berarti keluarga dari ibu Putri Sofia. Pangeran Al-Waleed tidak banyak bertanya karena selama ini Yang Mulya Serkan diketahui sangat privat merahasiakan keluarga istrinya.[Semoga kakek Anda diberi kesehatan dan selalu dilimpahi keberkahan, Putri Sofia]Pangeran Al-Waleed membalas pesan dari Putri Sofia dengan sebuah doa seperti adab pria terhormat. Pangeran Alwaleed berpikir kakek putri Sofia pasti sudah jompo dan sakit sakitan.*********"Jared apa kau bisa diam sebentar saja!" Mara berteriak pada suaminya yang sudah kembali berada di atas punggung kuda."Aku hanya ingin mengajak anak-anak berkeliling di perbukitan."Jared mengajak Pangeran Yusuf, Putri Sofia, Pangeran Rasyid, dan tentunya Lana yang tidak mau ketingalan sebagai pasukan h
BAB 48 PILIHAN PUTRI SOFIAEmillie dan Gerald datang berkunjung ke Istana Zubair karena kebetulan mereka sedang berada di timur. Gerald bertemu dengan Yang Mulya Serkan untuk membicarakan masalah pertempuran yang semakin memanas. Sementara itu Emillie pergi menemui Anelies karena tidak mau ikut campur urusan laki-laki.Emillie bukan cuma terkejut karena melihat tingkah Pangeran Al-Waleed yang mengirim begitu banyak kotak kado merah muda, Emilie juga terkejut mendengar putri Sofia demam tinggi karena tekanan stress."Aku bukan cuma takut Sofia jatuh sakit, aku paling takut bila dia kembali nekat kabur." Anelies mengungkapkan kerisauannya pada Emillie. "Aku hanya menginginkan kebahagian untuk Sofia, tapi Yang Mulya Serkan dan seluruh negeri ini pasti juga menginginkan putri kami bersama pria yang setara dengannya."Artinya Sofia tetap tidak bisa bersama sembarangan laki-laki, pernikahannya tetap harus di atur oleh keluarga kerajaan. "Sepertinya Putri Sofia cuma perlu berlibur." Emil
BAB 47 MENJADI GILAFaaz diseret ke sebuah ruangan berdinding biru terang, terdapat banyak sekat kaca tembus pandang dengan berbagai mesin canggih digital. Laboratorium kota telah dikuasai pihak musuh dan mereka alih fungsikan sebagai tempat penyiksaan manusia paling keji.Suara teriakan keras terdengar dari ujung lorong kaca. Suara seorang pria yang terus meraung tersiksa dengan pedih, sesekali juga terdengar suara lecutan disusul tangis memohon ampun. Faaz berusaha menutup rapat telinganya dan tahu dirinya bakal segera bernasib serupa."Ayo cepat seret dia ke mari!"Kaki Faaz kesulitan berjalan tegak karena lututnya juga telah bertubi-tubi mendapat pukulan keras."Beruntung kami tidak akan memotong kaki dan lenganmu!"Faaz masih berani menatap tajam untuk menunjukkan sikap tanpa gentar."Beraninya kau menantangku!"Faaz kembali mendapat pukulan keras hingga sisi rahangnya berderak."Sebentar lagi seluruh kesombongan di kepalamu akan lenyap!"Faaz didorong ke kursi metal, kaki, tang
BAB 46 TANTANGAN BERATKomandan tim relawan telah mengkonfirmasi pada media yang telah meliput kejadian tembakan rudal dua hari yang lalu."Tidak ditemukan tubuh korban di lokasi kejadian!" Kemal juga telah mencari berbagai berita mengenai kejadian tersebut."Pagi setelah ledakan, warga cuma melihat bekas kendaraan militer yang telah hancur. Kondisinya sangat parah. Seandainya Faaz masih selamat dari maut, pasti kali ini dia juga sudah tertangkap oleh pihak lawan.""Oh, Tuhan...!" Kemal terus mencengkeram rambut di kepalanya.Tertangkap sebagai penyusup hukumannya bisa sangat keras mengerikan.*******Putri Sofia sedang duduk di balkon bersama Yang Mulya Seika ketika Zahra datang melapor."Putri Sofia, baru saja Pangeran Al-Waleed datang untuk menjenguk Anda."Sofia cukup terkejut karena dia pikir Pangeran Al-Waleed tidak akan nekat datang."Aku belum mau bertemu siapapun!" Putri Sofia menolak Pangeran Al-Waleed di hadapan Yang Mulya Seika. "Katakan saja aku masih perlu istirahat."