BAB 202 TIDAK SABARHari masih pagi suara bel pintu apartemen Mia sudah berteriak nyaring tidak mau berhenti, sudah pasti tamunya jenis mahluk yang tidak sabaran."Kak! Kak!" Drako sampai ikut panik agar Mia lekas membuka pintu."Iya aku dengar!" Mia melotot karena tidak suka merasa di perintah oleh seekor burung gagak jelek.Mia berjalan ke pintu depan dengan rambut ikal setengah basah yang masih kusut. Bel pintu benar-benar tidak sabaran, dipencete nyaring tanpa jeda. Sebenarnya Mia masih heran siapa yang datang pagi-pagi dengan sangat berisik."Awas kau!" Mia meneymutar handel pintu dengan geram."Oh!" Mai tersentak terkejut.Mia melihat Zontus sudah berdiri di depan pintu apartemennya dengan celana jeans dan jersey baseball warna biru tua. Sebenarnya Mia masih kesal ingin marah dengan ulah Zontus beberapa hari ini, tapi mendadak dada Mia justru menghangat cuma karena melihat Zontus berpenampilan seperti itu. Zontus bukan cuma terlihat lebih muda, dia juga terlihat lebih segar dan
BAB 203 TIBA-TIBA ADA LANA Begitu mendengar suara istrinya berteriak histeris, Kai langsung melesat turun dan menghidupkan semua lampu di lantai bawah "Hai!" Lana melambai santai dengan masih duduk bersila di atas lantai memeluk toples selai coklat. "Lana!" Kai semakin melotot melihat keponakannya kembali. "Apa yang kau lakukan?" Saat itu istri Kai juga baru sadar jika bocah kecil berwarna coklat itu adalah keponakannya yang sudah hilang beberapa hari. "Aku lapar, selai strawberry mu tidak enak!" Lana menunjuk toples yang dia gelindingkan ke lantai. "Itu saus cabai!" Istri Kai yang kali ini melotot terkejut. Istri Kai suka membuat saus sendiri dari cabai Meksiko yang super pedas. "Aku baca toplesnya selai strawberry!" Lana menunjuk tulisan di toples. "Sorry, aku memang memakai toples bekas selai." Rasanya mereka langsung merasa kasihan pada Lana yang telah salah memakan saus sambal super pedas. "Ayo kemari!" Kai yang memanggil. "Kau harus mandi dan ganti baju."
BAB 204 KEKASIH YANG LAINLatuza kembali bertemu ajal, artinya Gerald harus menunggu sampai mahluk itu bangkit kembali untuk bisa dia buru lagi. Di masa jeda waktu itu Theo diam-diam pergi ke tempat Mia. Theo sudah sangat rindu karena mereka sudah sangat lama tidak saling berkomunikasi.Langkah Theo langsung terhenti ketika melihat Mia keluar bersama seorang pemuda. Mia terlihat bahagia dan Theo merasa sangat buruk jika masih ingin berharap. Sakitnya sulit untuk digambarkan ketika Theo melihat wanita yang dia cintai telah memiliki kekasih yang lain.Theo hanya bisa terus memperhatikan dari jauh sampai Mia di bawa pergi.*******"Itu Mia!" Mara segera bangkit dari tempat duduk menengok ke jendela.Sebelumnya Mara dan Jared sudah mendengar dari Kai jika Mia akan datang bersama teman laki-laki."Jared putrimu pulang!" Mara menegur Jared yang masih engan berdiri dari tempat duduk."Jared sungguh pemuda itu sangat tampan!" Mara masih mengintip dari jendela."Sudah sana pergi saja!" ketus J
BAB 205 PENYIHIR WANITA BERAMBUT MERAHSudah lebih dari dua abad tanah keluarga Clark dikuasai oleh seorang penyihir wanita berambut merah. Selama mereka hidup dengan menelan racun sihirnya, maka mereka tidak akan pernah sadar jika telah terus diperdaya."Kau mengenalnya?" Mia menatap Zontus.Tiba-tiba Zontus mengeluarkan sebuah cincin. Cincin yang pastinya juga tidak asing bagi Mia."Itu milik ibuku, bagaimana bisa ada padamu?" Mia mengenali cincin milik ibunya berada di tangan Zontus.Ketika Zontus menyapukan ibu jari ke permukaan cincin tersebut, tiba-tiba muncul ukiran nama Mara yang pernah dibuat oleh Pangeran Arthur. Selama ini tidak ada yang bisa melihat tulisan nama tersebut, Mia masih takjup. Pangeran Artur memiliki tulisan tangan yang sangat indah, unik, tidak ada siapapun yang bisa menyamainya."Cincin ini milik ibuku!" Zontus mulai bercerita."Ayahku membuat cincin ini untuk melindungi ibuku yang hanya manusia biasa dari negeri Selatan. Mara adalah nama ibuku." Zontus ha
BAB 206 ZONTUS MUDA Zontus lahir dan dibesarkan di negeri Selatan yang damai. Zontus tumbuh di lingkungan istana sebagai seorang pangeran yang dihormati. Ketika Zontus menginjak remaja dia mulai sadar ada yang aneh pada dirinya. Zontus merasa tidak seperti manusia. Zontus bisa menggunakan sihir dengan sangat alami. Penduduk negeri Selatan membenci penyihir, para penyihir mereka buru untuk dibakar hidup-hidup sebagai mahluk berdarah terkutuk. Zontus sering merasa ketakutan dan jijik dengan dirinya sendiri. Masa peralihan remaja adalah masa yang berat. Zontus jadi penyendiri dan merasa tersisih dari lingkungan istana karena merasa berdarah terkutuk. Saat itu Zontus sering pergi kabur ke hutan. Pada suatu hari, ketika Zontus sedang kabur ke tengah hutan, dia tidak sengaja melihat seorang wanita berjubah hitam sedang menangkap kelinci. Zontus terkejut karena tidak biasanya ada manusia di tengah hutan sedalam itu. "Hai..." Zontus menyapa. Wanita bertudung jubah hitam itu malah lan
BAB 207 MIA SANGAT TAKUT Malam semakin larut, Mia semakin gelisah, samasekali tidak bisa memejamkan mata sampai lupa meskipun kelopak matanya berusaha terpejam. Mia terus memikirkan Zontus yang pergi untuk menangkap penyihir wanita. Penyihir wanita yang telah berabad-abad berada di tanah keluarga Clark. Rasanya masih sangat mengerikan untuk Mia yang lahir dan tumbuh besar di tanah peternakan tapi tidak pernah tahu jika mereka sedang dikelilingi sihir. Mia memeluk gulingnya karena tiba-tiba merasa dingin, Mia menarik selimut sampai melampaui kepala untuk mengusir segala pikiran mengerikan yang terus berpura-pura dalam otaknya, membayangkan seluruh keluarganya telah berpuluh-puluh tahun hidup dengan menghirup atmosfer sihir yang bahkan tidak pernah disadari oleh Pangeran Husain, Anelies, maupun Gerald. Bisa Mia bayangkan setua dan sehebat apa kemapuan sihir yang dimiliki oleh penyihir wanita itu hingga cuma Zontus yang dapat menyadarinya. Walaupun Mia berkeyakinan Zontus pasti baka
BAB 208 TIDAK MAU KALAHBeruntung seting pesan di ponsel Mia akan otomatis terhapus setelah pesan dibaca. Tapi sialnya ada beberapa pesan yang terakhir dikirim oleh Zontus tadi malam dan masih belum terbaca karena ponsel Mia masih dalam kondisi padam.Jared langsung melotot terkejut membaca pesan di ponsel Mia. Jared juga langsung tahu siapa pelakunya. Saat itu juga langsung pergi mengetuk kamar Zontus untuk menantangnya bertanding."Kalahkan aku dulu baru kau boleh bicara seperti ini pada putriku!" Jared juga menunjukkan pesan terakhir yang baru dia baca dari ponsel Mia.Jared dan Zontus berakhir dalam ketegangan keras tanpa ada yang mau mengalah karena mereka sama-sama memiliki ego yang sangat tinggi sebagai laki-laki. Tidak akan ada yang mau kalah atau bersedia mengalah."Gawat!" Mia buru-buru berlari ke teras samping untuk menghampiri Jared dan Zontus. Mia melihat seolah ada sengatan listrik di antaran tatapan mereka berdua yang bisa menjadi bencana."Apa yang kalian lakukan?" na
BAB 209 TERUS DI INTAI OLEH HELENASetelah tidak sengaja melihat sosok berjubah berkelebat di tepi hutan, Lana kembali memekikkan tertawa renyah yang nyaring."Whahahahaaaa..." Lana mengejek Mia sambil masih berlindung di balik lengan besar Zontus."Ayo Mia tangkap aku!"Mia mengejar dan sialnya Zontus juga mengencangkan lari kudanya agar dikejar."Kalian curang!" Mia berteriak."Wahahahaaaa.....!" Lana semakin tertawa dengan tubuh kecilnya yang ikut terlunjak-lunjak di atas punggung kuda. Lengan kecil Lana melingkari pinggang Zontus untuk bepegangan kencang agar tidak terlempar."Mia ...!" pekik Lana terus mengejek. "Weweweweweeee....!!!!"Tidak tahu kenapa anak-anak suka sekali menjulurkan lidah sambil melambaikan tangan di daun telinga, benar-benar menye alkan. Tepat ketika Lana sedang luput tidak berpegangan, Zontus sengaja menyentak kekang kudanya degan kencang."Ao!" seketika Lana memekik dan terpental dari dada Zontus.Tepat sebelum Lana jatuh terpelanting ke tanah, Zontus ke
BAB 21Emillie diberi tawaran oleh seorang putra mahkota. Tawaran yang seharusnya sangat menyenangkan bagi kebanyakan wanita. Pangeran Al-Waleed bukan cuma kaya raya, dia juga masih sangat muda, memiliki kekuasaan dan tampan."Akan kuberikan apapun yang kau inginkan asal kau mau patuh padaku!""Aku wanita bebas, bukan wanita yang dapat disimpan oleh laki-laki!" Emillie bicara tegas dengan tatapan tajam."Kau punya mata yang cantik." Pangeran Al-Waleed terus mengamati wanita di hadapannya. "Kau juga akan mendapat banyak hadiah."Emillie terus dibujuk agar mau dimiliki. Seandainya Lana tahu ibunya sedang dirayu, pasti dia sudah meledak histeris untuk merobohkan Istana Tamir beserta seluruh penghuninya. Sementara saat ini Emillie sedang berusaha menahan diri untuk mencari lebih banyak informasi."Aku bukan anak-anak yang dapat dibujuk dengan hadiah!" Emillie coba menantang. "Tapi aku akan sangat menyenangkan untuk pria yang juga bisa memberikan kehormatan tertinggi untukku!""Aku juga s
BAB 20 BERBAHAYAKondisinya benar-benar genting menegangkan, Putri Sofia dan Faaza bisa ketahuan jika Ramji berhasil membuka pintu."Aku curiga Faaza bukan memelihara kucing!"Semakin gawat, Ramzi mulai curiga. Putri Sofia reflek melotot syok, dia sangat takut ketahuan. Faaz segera menyentuh bibir Putri Sofia dengan jari telunjuk agar tenang."Tidak akan kubiarkan mereka menemukan mu!" Faaz bersumpah pada dirinya sendiri, kemudian pelan-pelan bangkit dari atas ranjang.Putri Sofia ikut bangkit duduk dengan membelai pinggangnya yang masih agak nyeri setelah terhimpit tidak dapat bergerak. "Kau mau ke mana?" Putri Sofia mendongak pada Faaza.Faaz terlihat berjalan mendekati jendela samping. Selain jendela yang menghadap halaman depan, posisi kamar Zahra yang kebetulan berada di sudut bangunan juga memiliki jendela menghadap ke halaman samping. Putri Sofia buru-buru berdiri untuk ikut melihat keluar jendela. Ada sebuah kolam renang yang cukup lebar di halaman samping."Aku akan melompa
BAB 19 TERTANGKAPSejak Emillie keluar dari taksi seorang diri, dia sadar ada beberapa mata memperhatikannya. Seorang wanita berkeliaran seorang diri memang sangat tidak lazim. Bahaya bisa mengancam wanita di mana saja, apa lagi bagi mereka yang masih sangat muda dan cantik. Ketika Emillie melintasi depan pertokoan dia tidak sengaja mendengar percakapan seorang pria melalui sambungan telpon.Dengan indra pendengaran mutan berdarah immortal, Emillie dapat mendengar suara paling pelan dari jarak lebih dari dua puluh meter. Seorang pria berkemeja hitam sedang melapor pada seseorang dalam sambungan telepon. Emillie sengaja berjalan mendekat seolah dia tidak sadar jika dirinya sedang di bicarakan dan tepat ketika Emillie melintasi di depan pria berkemeja hitam, sebuah kamera aktif di arahkan padanya. Foto Emillie tertangkap dengan jelas meskipun dia sedang memakai cadar.Sejak siang hari Emillie sadar jika dirinya terus di ikuti. Agar tidak mencurigakan Emillie pergi berbelanja fashion sep
BAB 18 KUCING"Meowww....""Kau memelihara kucing?""Kakakku yah memelihara kucing, bukan aku!" Faaz kembali mempertegas dengan alibi agar meyakinkan. "Aku jarang pulang, biasanya Fatima yang akan selalu datang memberi makan.""Berarti Fatima akan datang?" Mata Ramzi langsung berbinar."Saat aku di rumah, aku yang memberi makan."Seketika Faaz menenggelamkan ke bagian Ramzi yang sudah sempat berbunga-bunga."Ah, sayang sekali kekasihku Fatima tidak akan datang.""Sebaiknya kalian menginap di hotel kota, aku serius, rumahku masih gelap tanpa listrik sampai besok lusa!" Faaz juga terus berusaha membujuk Ahmed dan Ramzi agar tidak berlama-lama berada di rumahnya."Kau kira kami takut gelap!" Ramzi yang membalas. "Aku akan tetap menginap disini, kita sahabat disaat terang dan gelap!""Wahahaha...!!!" Ramzi menambahkan kelakar tawa untuk kalimat terakhir yang puitis.Gawat bila kedua rekan Faaza benar-benar menginap. Putri Sofia bisa kelaparan di dalam kamar. Faaz harus segera mencari akal
BAB 17 PUTRI SOFIA BERSEMBUNYIGerald dan Emillie mulai mencari jejak Putri Sofia dari hotel kerajaan tempat malam gadis muda itu menghilang. Gerald masih bisa mencium aroma Putri Sofia di sekitar kamar hotel hingga ke ruang laundry. Tapi mendadak aroma Putri Sofia menghilang di sekitar halaman parkir."Jejaknya sudah lenyap!" Gerald yang memiliki penciuman paling tajam bahkan sudah tidak dapat mencium jejak apapun. "Putri Sofia kabur di saat hujan deras, kemungkinan karena itu jejaknya telah lenyap!""Sepertinya Putri Sofia pergi bersama sebuah mobil!" Emillie yang selalu paling cerdas dan jeli di antara putri-putri Jared. "Siapa saja yang datang dan pergi malam itu?"Saat itu juga, Gerald dan Emillie segera mencari tahu semua daftar tamu yang hadir di acara ulang tahun Putri Sofia dan Pangeran Hamdan. Sebenarnya acara ulang tahun tersebut cuma mengundang keluarga inti, seharusnya tidak ada yang perlu dicurigai. Selebihnya adalah pengawal istana yang berjaga ketat."Pangeran Al-Walee
BAB 16 TAMU TIDAK TERDUGAAbdul kembali memberi laporan pada Pangeran Al-Waleed."Sepertinya memang ada yang aneh dan mencurigakan, Pangeran." Abdul menjelaskan informasi yang baru dia dapat dari mata-matanya. "Biasanya setiap akhir pekan dalam satu bulan Putri Sofia akan berkunjung ke resort pantai keluarga istana untuk mengunjungi Yang Mulya Seika. Akhir pekan ini Putri Sofia tidak terlihat datang. Seandainya Putri Sofia benar-benar sakit, seharusnya Yang Mulya Seika juga akan pergi untuk mengunjungi cucu kesayangannya. Tapi dalam satu pekan ini Yang Mulya Seika juga tidak terlihat keluar dari resort sama sekali."Pangeran Al-Waleed semakin yakin jika memang sedang ada yang disembunyikan oleh Yang Mulya Serkan. Janji seorang raja bukan perkara main-main, bila Yang Mulya Serkan sampai ingkar mengenai Putri Sofia, masalah tersebut pasti akan menimbulkan ketegangan dalam hubungan politik kedua negara mereka."Tetap jalankan rencanaku!" Pangeran Al-Waleed bicara tegas di hadapan Abdul.
BAB 15 KOTORPutri Sofia menjerit histeris karena melihat laba-laba, berlari panik sampai akhirnya jatuh menendang ember oli kotor. Putri Sofia jatuh dengan posisi tertelungkup di lantai, sekujur tubuhnya berlumuran oli hitam yang tumpah melebar ke lantai."Jangan berdiri!"Faaz menghentikan tapi Putri Sofia sudah terlanjur bangkit."Kau akan jatuh!"Faz melompat cepat untuk menangkap tubuh Putri Sofia yang kembali terjungkal tapi mereka malah sama-sama tergelincir jatuh bersama. Faaza jatuh terjengkang ke belakang sedangkan Putri Sofia jatuh tertelungkup di atas tubuhnya."Oh Tuhan...!" Putri Sofia yang menimpa dada Faaza dengan keras, tapi dia sendiri yang mengeluh nyeri.Putri Sofia segera mendekap buah dadanya yang berdenyut-denyut nyeri, sementara Faaza belum bergerak. Begitu sadar dirinya sedang tertelungkup di atas tubuh seorang pria, Putri Sofia langsung melotot lebar. Sofia terkejut gugup, sangat canggung sampai bibirnya bicara aneh."Apa aku berat?"Mereka masih tumpang tin
BAB 14Nampaknya Faaz benar-benar marah dengan cara bercanda Putri Sofia yang sembarangan mengaku sebagai istri. Putri Sofia iseng mengaku sebagai istri Faaza di hadapan Jasmine, prajurit cantik yang seperti disukai oleh Faaz."Maaf, aku tidak bermaksud membuat teman wanitamu kesal." Putri Sofia berusaha meminta maaf. "Lain kali aku tidak akan bercanda lagi."Faaz sudah tidak menanggapi, pemuda itu pilih tetap fokus mengemudi untuk buru-buru membawa Putri Sofia pulang. Sesampainya di rumah, Faaz tetap tidak banyak bicara, menurunkan semua belanjaan mereka untuk dia angkut sendiri ke lemari penyimpanan."Apa kau butuh bantuan?" Putri Sofia menawarkan diri."Makan dulu sarapanmu, jangan terlambat makan." Faaz mengingatkan makana yang tadi telah mereka beli."Kau juga belum makan, aku akan menunggumu!"Putri Sofia akan menunggu sampai Faaza selesai dengan semua pekerjaannya. Faaz berusaha mengacuhkan semua usaha Putri Sofia, tapi ternyata gadis itu benar-benar sabar menunggu. Putri Sofia
BAB 13 DALAM BAHAYAHari ini Pangeran Al-Waleed memiliki jadwal kunjungan sosial ke negara tetangga mereka untuk menyerahkan donasi dari istana. Pangeran Alwaleed sedang dalam perjalanan didampingi pengawal pribadinya."Apa kau sudah mendapat informasi mengenai Putri Sofia?" Pangeran Al-Waleed kembali bertanya pada Abdul."Maaf pangeran, sepertinya keluarga istana sangat tertutup dan aturan Istana Zubair sangat ketat. Kami kesulitan mencari informasi."Sepertinya Pangeran Al-Waleed semakin tidak sabar ingin bertemu Putri Sofia."Saya yaki Putri Sofia akan segera pulih dari sakitnya dan Yang Mulya Serkan juga akan segera membawanya pada Anda.""Aku merasa ada yang aneh!" Insting Pangeran Al-Waleed jauh lebih tajam. "Ada kebohongan besar yang coba mereka tutupi dariku!""Sebaiknya Anda tunggu saja janji Yang Mulya Serkan." Abdul berusaha menenangkan pangeran mudanya. "Janji seorang raja seharusnya bukan main-main!"Abdul berpikir pangeran Al-Waleed sedang tidak sabar untuk menikahi put