BAB 200 ISTANA LATUZAMalam sedang gelap gulita tanpa rembulan, langit hitam pekat, sunyi tanpa udara bergerak. Atmosfer mencekam dari istana Latuza sudah terasa dari jarak puluhan mil. Istana megah yang terletak di tengah hutan itu di naungi perisai sihir tebal, tidak akan nampak dari pandangan manusia. Tapi bagi mahluk yang peka, pasti mereka sudah dapat merasakan keberadaan bahaya dari ular wanita pemangsa.Sejak peradaban kuno iblis wanita berwujut ular telah menjadi mahluk sihir paling berbahaya untuk ditemui di tengah hutan. Tidak sedikit manusia yang tersesat juga mereka mangsa, ada yang langsung mereka telan ada juga yang mereka ajak bersetubuh terlebih dahulu sebelum dimangsa. Ular wanita memang suka menawarkan kenikmatan untuk menjerat mangsa. Karena itu jangan pernah terlena dengan godaan wujud wanita cantik ketika sedang berada di tengah hutan atau goa-goa sarang mereka.Dari kejauhan Theo sudah dapat melihat perisai gelap yang menaungi istana Latuza, dalam mata seekor ly
BAB 201 DIANTAR PULANG Semua usaha Gerald berakhir sia-sia karena ulah nakal Lana. Parahnya lagi Gerald juga telah merekrut lycan bodoh yang justru menculik putrinya sendiri untuk jadi perusuh. "Maaf aku tidak tahu dia putrimu, aku hanya menjalankan perintah dari kawanan lycan." Theo sudah membersihkan Lana, memberikan pakaian baru dan membelikan empat karton pizza. "Karena kecerobohanmu, semua rencana kita hancur!" Gerald masih sangat kesal. "Kita sudah hampir berhasil!" Seandainya Lana tidak tiba-tiba muncul utuk ikut campur, mungkin Gerald sudah bisa menemukan kelemahan Latuza. "Latuza akan segera hidup kembali dengan kemampuan sihir yang lebih hebat dan dia sudah tahu siapa aku!" Artinya Latuza juga akan lebih waspada lagi setelah nyaris masuk perangkap Gerald. Dengan kemunculan Lana, pasti Latuza jadi berpikir jika Gerald bersekongkol dengan Zontus. Ingat Latuza pernah melihat Lana sedang bersama Zontus. Padahal sampai detik ini Gerald justru tidak tahu sama sekali j
BAB 202 TIDAK SABARHari masih pagi suara bel pintu apartemen Mia sudah berteriak nyaring tidak mau berhenti, sudah pasti tamunya jenis mahluk yang tidak sabaran."Kak! Kak!" Drako sampai ikut panik agar Mia lekas membuka pintu."Iya aku dengar!" Mia melotot karena tidak suka merasa di perintah oleh seekor burung gagak jelek.Mia berjalan ke pintu depan dengan rambut ikal setengah basah yang masih kusut. Bel pintu benar-benar tidak sabaran, dipencete nyaring tanpa jeda. Sebenarnya Mia masih heran siapa yang datang pagi-pagi dengan sangat berisik."Awas kau!" Mia meneymutar handel pintu dengan geram."Oh!" Mai tersentak terkejut.Mia melihat Zontus sudah berdiri di depan pintu apartemennya dengan celana jeans dan jersey baseball warna biru tua. Sebenarnya Mia masih kesal ingin marah dengan ulah Zontus beberapa hari ini, tapi mendadak dada Mia justru menghangat cuma karena melihat Zontus berpenampilan seperti itu. Zontus bukan cuma terlihat lebih muda, dia juga terlihat lebih segar dan
BAB 203 TIBA-TIBA ADA LANA Begitu mendengar suara istrinya berteriak histeris, Kai langsung melesat turun dan menghidupkan semua lampu di lantai bawah "Hai!" Lana melambai santai dengan masih duduk bersila di atas lantai memeluk toples selai coklat. "Lana!" Kai semakin melotot melihat keponakannya kembali. "Apa yang kau lakukan?" Saat itu istri Kai juga baru sadar jika bocah kecil berwarna coklat itu adalah keponakannya yang sudah hilang beberapa hari. "Aku lapar, selai strawberry mu tidak enak!" Lana menunjuk toples yang dia gelindingkan ke lantai. "Itu saus cabai!" Istri Kai yang kali ini melotot terkejut. Istri Kai suka membuat saus sendiri dari cabai Meksiko yang super pedas. "Aku baca toplesnya selai strawberry!" Lana menunjuk tulisan di toples. "Sorry, aku memang memakai toples bekas selai." Rasanya mereka langsung merasa kasihan pada Lana yang telah salah memakan saus sambal super pedas. "Ayo kemari!" Kai yang memanggil. "Kau harus mandi dan ganti baju."
BAB 204 KEKASIH YANG LAINLatuza kembali bertemu ajal, artinya Gerald harus menunggu sampai mahluk itu bangkit kembali untuk bisa dia buru lagi. Di masa jeda waktu itu Theo diam-diam pergi ke tempat Mia. Theo sudah sangat rindu karena mereka sudah sangat lama tidak saling berkomunikasi.Langkah Theo langsung terhenti ketika melihat Mia keluar bersama seorang pemuda. Mia terlihat bahagia dan Theo merasa sangat buruk jika masih ingin berharap. Sakitnya sulit untuk digambarkan ketika Theo melihat wanita yang dia cintai telah memiliki kekasih yang lain.Theo hanya bisa terus memperhatikan dari jauh sampai Mia di bawa pergi.*******"Itu Mia!" Mara segera bangkit dari tempat duduk menengok ke jendela.Sebelumnya Mara dan Jared sudah mendengar dari Kai jika Mia akan datang bersama teman laki-laki."Jared putrimu pulang!" Mara menegur Jared yang masih engan berdiri dari tempat duduk."Jared sungguh pemuda itu sangat tampan!" Mara masih mengintip dari jendela."Sudah sana pergi saja!" ketus J
BAB 205 PENYIHIR WANITA BERAMBUT MERAHSudah lebih dari dua abad tanah keluarga Clark dikuasai oleh seorang penyihir wanita berambut merah. Selama mereka hidup dengan menelan racun sihirnya, maka mereka tidak akan pernah sadar jika telah terus diperdaya."Kau mengenalnya?" Mia menatap Zontus.Tiba-tiba Zontus mengeluarkan sebuah cincin. Cincin yang pastinya juga tidak asing bagi Mia."Itu milik ibuku, bagaimana bisa ada padamu?" Mia mengenali cincin milik ibunya berada di tangan Zontus.Ketika Zontus menyapukan ibu jari ke permukaan cincin tersebut, tiba-tiba muncul ukiran nama Mara yang pernah dibuat oleh Pangeran Arthur. Selama ini tidak ada yang bisa melihat tulisan nama tersebut, Mia masih takjup. Pangeran Artur memiliki tulisan tangan yang sangat indah, unik, tidak ada siapapun yang bisa menyamainya."Cincin ini milik ibuku!" Zontus mulai bercerita."Ayahku membuat cincin ini untuk melindungi ibuku yang hanya manusia biasa dari negeri Selatan. Mara adalah nama ibuku." Zontus ha
BAB 206 ZONTUS MUDA Zontus lahir dan dibesarkan di negeri Selatan yang damai. Zontus tumbuh di lingkungan istana sebagai seorang pangeran yang dihormati. Ketika Zontus menginjak remaja dia mulai sadar ada yang aneh pada dirinya. Zontus merasa tidak seperti manusia. Zontus bisa menggunakan sihir dengan sangat alami. Penduduk negeri Selatan membenci penyihir, para penyihir mereka buru untuk dibakar hidup-hidup sebagai mahluk berdarah terkutuk. Zontus sering merasa ketakutan dan jijik dengan dirinya sendiri. Masa peralihan remaja adalah masa yang berat. Zontus jadi penyendiri dan merasa tersisih dari lingkungan istana karena merasa berdarah terkutuk. Saat itu Zontus sering pergi kabur ke hutan. Pada suatu hari, ketika Zontus sedang kabur ke tengah hutan, dia tidak sengaja melihat seorang wanita berjubah hitam sedang menangkap kelinci. Zontus terkejut karena tidak biasanya ada manusia di tengah hutan sedalam itu. "Hai..." Zontus menyapa. Wanita bertudung jubah hitam itu malah lan
BAB 207 MIA SANGAT TAKUT Malam semakin larut, Mia semakin gelisah, samasekali tidak bisa memejamkan mata sampai lupa meskipun kelopak matanya berusaha terpejam. Mia terus memikirkan Zontus yang pergi untuk menangkap penyihir wanita. Penyihir wanita yang telah berabad-abad berada di tanah keluarga Clark. Rasanya masih sangat mengerikan untuk Mia yang lahir dan tumbuh besar di tanah peternakan tapi tidak pernah tahu jika mereka sedang dikelilingi sihir. Mia memeluk gulingnya karena tiba-tiba merasa dingin, Mia menarik selimut sampai melampaui kepala untuk mengusir segala pikiran mengerikan yang terus berpura-pura dalam otaknya, membayangkan seluruh keluarganya telah berpuluh-puluh tahun hidup dengan menghirup atmosfer sihir yang bahkan tidak pernah disadari oleh Pangeran Husain, Anelies, maupun Gerald. Bisa Mia bayangkan setua dan sehebat apa kemapuan sihir yang dimiliki oleh penyihir wanita itu hingga cuma Zontus yang dapat menyadarinya. Walaupun Mia berkeyakinan Zontus pasti baka
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi
BAB 52 HARUS PATUHPutri Sofia yang baru kembali dari asik berlibur langsung dibuat terkejut melihat Hamna sudah menunggunya di Istana Zubair."Apa yang kau lakukan di sini?""Pangeran Al-Waleed mengirim saya untuk menjaga Anda, Putri Sofia.""Mustahil!" Putri Sofia tidak percaya. "Pangeran Al-Waleed telah mengembalikan mu!""Silahkan Anda bicara sendiri dengan Pangeran Al-Waleed."Saat itu juga Putri Sofia menghubungi Pangeran Al-Waleed melalui telepon. Setelah tiga kali nada sambung, Pangeran Al-Waleed langsung menyambut dengan ucapan salam keselamatan dengan nada lembut."Kenapa Hamna ada di Istana Zubair?" Putri Sofia yang sedang terburu emosi langsung menerjang dengan pertanyaan lantang tanpa membalas ucapan salam."Aku yang mengutusnya untuk menjagamu." Pangeran Al-Waleed masih berusaha tenang dengan sikap dewasa."Aku sudah punya Zahra, aku tidak butuh pengawal lagi." Sofia menolak. "Aku tidak suka dengan pengawal yang Anda kirim!""Suka atau tidak suka, kau tetap harus dija
BAB 51 PERTEMPURAN AKAN KEMBALI DIMULAI "Ternyata Putri Sofia pergi berlibur dengan Pangeran Yusuf." Abdul langsung melapor pada Pangeran Al-Waleed. "Darimana kau mendapat informasi itu?" Pangeran Al-Waleed melempar tatapan tajam pada pengawalnya. "Pangeran kecil itu yang baru bercerita." Abdul dan Pangeran Al-Waleed memperhatikan Pangeran Habibi yang masih duduk sendirian. "Tidak mungkin anak-anak akan berbohong" Abdul melanjutkan. "Dia juga memberitahu jika Putri Sofia menyimpan banyak foto Pangeran Yusuf." Telinga Pangeran Al-Waleed semakin terbakar, rongga dadanya bergemuruh hebat dengan rasa panas. "Kembali kirim Hamna untuk mengawasi Putri Sofia!" ****** Terlepas dari hati Putri Sofia yang masih bimbang dan perasaan Pangeran Yusuf yang belum bisa terbalas, mereka tetap harus menjadi saudara yang saling menyayangi. "Apapun yang bakal terjadi aku tidak ingin hal tersebut merubah hubungan kita." Yusuf menggenggam tangan Putri Sofia. "Ya?" Putri Sofia mengangguk
BAB 50 SOFIA & YUSUFSetelah berpisah di savana dengan perasaan cemas, Pangeran Yusuf benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Putri Sofia, apa lagi setelah itu Putri Sofia juga tidak turun untuk makan malam. Pangeran Yusuf sangat takut telah bertindak ceroboh.Dalam pikiran Yusuf, Putri Sofia tetap gadis muda yang masih sangat polos, belum pernah tersentuh oleh laki-laki. Seharusnya Yusuf tidak tergesa-gesa. Sekarang Yusuf merasa sangat bodoh karena tidak dapat menahan diri."Dimana Sofia?" Emillie yang bertanya dimeja makan."Sepertinya dia kelelahan setelah berkuda." Mara yang menjawab. "Zahra sudah mengantar makan malam Sofia ke kamar."Meski tahu penyebabnya, Pangeran Yusuf tidak berani ikut bicara.Sampai larut tengah malam Yusuf melihat kamar Putri Sofia masih terang benderang, tapi Yusuf tidak berani mengusik. Sekedar mengirim pesan pun Pangeran Yusuf tidak berani.Sepanjang malam itu sebenarnya Putri Sofia dan Pangeran Yusuf sedang sama-sama tidak bisa tidur. Sampai lewat
BAB 49 PUTRI SOFIA BERLIBURPutri Sofia mengirim pesan kepada Pangeran Al-Waleed bahwa dirinya tidak bisa datang ke Istana Tamir.[Maaf Pangeran Al-Waleed, saya tidak bisa hadir ke pesta ulangtahun Anda karena mendadak harus menjenguk kakekku]Kakek berarti keluarga dari ibu Putri Sofia. Pangeran Al-Waleed tidak banyak bertanya karena selama ini Yang Mulya Serkan diketahui sangat privat merahasiakan keluarga istrinya.[Semoga kakek Anda diberi kesehatan dan selalu dilimpahi keberkahan, Putri Sofia]Pangeran Al-Waleed membalas pesan dari Putri Sofia dengan sebuah doa seperti adab pria terhormat. Pangeran Alwaleed berpikir kakek putri Sofia pasti sudah jompo dan sakit sakitan.*********"Jared apa kau bisa diam sebentar saja!" Mara berteriak pada suaminya yang sudah kembali berada di atas punggung kuda."Aku hanya ingin mengajak anak-anak berkeliling di perbukitan."Jared mengajak Pangeran Yusuf, Putri Sofia, Pangeran Rasyid, dan tentunya Lana yang tidak mau ketingalan sebagai pasukan h
BAB 48 PILIHAN PUTRI SOFIAEmillie dan Gerald datang berkunjung ke Istana Zubair karena kebetulan mereka sedang berada di timur. Gerald bertemu dengan Yang Mulya Serkan untuk membicarakan masalah pertempuran yang semakin memanas. Sementara itu Emillie pergi menemui Anelies karena tidak mau ikut campur urusan laki-laki.Emillie bukan cuma terkejut karena melihat tingkah Pangeran Al-Waleed yang mengirim begitu banyak kotak kado merah muda, Emilie juga terkejut mendengar putri Sofia demam tinggi karena tekanan stress."Aku bukan cuma takut Sofia jatuh sakit, aku paling takut bila dia kembali nekat kabur." Anelies mengungkapkan kerisauannya pada Emillie. "Aku hanya menginginkan kebahagian untuk Sofia, tapi Yang Mulya Serkan dan seluruh negeri ini pasti juga menginginkan putri kami bersama pria yang setara dengannya."Artinya Sofia tetap tidak bisa bersama sembarangan laki-laki, pernikahannya tetap harus di atur oleh keluarga kerajaan. "Sepertinya Putri Sofia cuma perlu berlibur." Emil
BAB 47 MENJADI GILAFaaz diseret ke sebuah ruangan berdinding biru terang, terdapat banyak sekat kaca tembus pandang dengan berbagai mesin canggih digital. Laboratorium kota telah dikuasai pihak musuh dan mereka alih fungsikan sebagai tempat penyiksaan manusia paling keji.Suara teriakan keras terdengar dari ujung lorong kaca. Suara seorang pria yang terus meraung tersiksa dengan pedih, sesekali juga terdengar suara lecutan disusul tangis memohon ampun. Faaz berusaha menutup rapat telinganya dan tahu dirinya bakal segera bernasib serupa."Ayo cepat seret dia ke mari!"Kaki Faaz kesulitan berjalan tegak karena lututnya juga telah bertubi-tubi mendapat pukulan keras."Beruntung kami tidak akan memotong kaki dan lenganmu!"Faaz masih berani menatap tajam untuk menunjukkan sikap tanpa gentar."Beraninya kau menantangku!"Faaz kembali mendapat pukulan keras hingga sisi rahangnya berderak."Sebentar lagi seluruh kesombongan di kepalamu akan lenyap!"Faaz didorong ke kursi metal, kaki, tang
BAB 46 TANTANGAN BERATKomandan tim relawan telah mengkonfirmasi pada media yang telah meliput kejadian tembakan rudal dua hari yang lalu."Tidak ditemukan tubuh korban di lokasi kejadian!" Kemal juga telah mencari berbagai berita mengenai kejadian tersebut."Pagi setelah ledakan, warga cuma melihat bekas kendaraan militer yang telah hancur. Kondisinya sangat parah. Seandainya Faaz masih selamat dari maut, pasti kali ini dia juga sudah tertangkap oleh pihak lawan.""Oh, Tuhan...!" Kemal terus mencengkeram rambut di kepalanya.Tertangkap sebagai penyusup hukumannya bisa sangat keras mengerikan.*******Putri Sofia sedang duduk di balkon bersama Yang Mulya Seika ketika Zahra datang melapor."Putri Sofia, baru saja Pangeran Al-Waleed datang untuk menjenguk Anda."Sofia cukup terkejut karena dia pikir Pangeran Al-Waleed tidak akan nekat datang."Aku belum mau bertemu siapapun!" Putri Sofia menolak Pangeran Al-Waleed di hadapan Yang Mulya Seika. "Katakan saja aku masih perlu istirahat."