BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 193 BUKAN SIHIRSetelah Kai dan Mia pergi, Henry langsung bicara pada Livie."Teman Mia sangat aneh, aku curiga mentalnya tidak sehat!""Kulihat Tom sangat baik!" Livie malah membela Zontus. "Dia tidak minum alkohol, sangat disiplin menjaga Mia yang ceroboh dan kelihatannya Tom bukan tipe pemuda yang suka membual atau memamerkan kekayaan keluarganya!""Kenapa tidak sekalian kau sebutkan dia sangat tampan, sampai membuat para wanita tidak sadar dengan potensi psikopatnya!""Jangan berlebihan!" Livie menegur kecurigaan Henry."Akui saja, kau juga membela pemuda itu karena dia sangat tampan!"Livie langsung berhenti untuk menatap Henry."Sepertinya kau dan Kai hanya sedang cemburu!""Pemuda itu cuma ingin menguasai Mia, kenapa kau tidak bisa melihatnya!"******Mia pulang berdua dengan zontus, Lana tidak ikut mereka lagi karena Lana akan menginap di tempat Kai selama tiga malam. Seharusnya cukup melegakan bagi Mia, dia tidak harus mengurus keponakan nakal selama tiga hari. Tapi men
BAB 194 MENYELINAPDiam-diam Theo juga memantau keluarga Jhony. Sudah beberapa hari Theo memperhatikan aktifitas putri Jhony. Julie bekerja di dua tempat, biasanya Julie akan berangkap pagi untuk bekerja di sebuah restoran kecil sampai sore, gadis itu cuma istirahat sebenatar kemudian pergi lagi untuk bekerja malam sebagai kasir minimarket dua puluh empat jam.Bekerja malam memang kondisinya lebih sepi, tidak terlalu banyak pelanggan yang harus dilayani, tapi tetap memerlukan ketahanan fisik karena harus begadang sampai hampir pagi. Theo melihat putri Jhony sudah bekerja sangat keras untuk gaji yang tidak seberapa. Theo juga baru tahu jika bibi Julie sedang dirawat di rumah sakit, karena itu Julie harus bekerja keras sendiri untuk menyewa tempat tinggal, membayar semua tagihan dan membiayai perawatan bibinya yang tidak memiliki asuransi.Theo melihat Julie keluar untuk pekerjaan malam, gadis itu pergi mengendarai mobil sedan tuanya yang bercat kusam. Begitu Julie pergi, Theo langsung
195 DARAH MURNI DARI UTARAWalaupun tersembunyi ditengah kerumunan para penyihir, Latuza tetap langsung mengenali darah murni yang mengalir di tubuh Gerald."Siapa namamu?""Gerald!"Tapi nama Gerald benar-benar asing untuk latuza. Selama ini Latuza memang tidak pernah tahu jika raja negeri Utara masih memiliki keturunan yang lain, pemuda berdarah murni yang juga memiliki wajah rupawan seperti leluhurnya.Diam-diam Latuza tersenyum dan langsung menoleh pada para lycan untuk memberi perintah. "Bawa di ke istanaku!"Tiga pria bercincin hitam menghampiri Gerald, salah satunya adalah Theo."Ikut dengan kami!"Gerald berjalan patuh mengikuti perintah mereka. Gerald dipisahkan dengan para penyihir untuk dibawa ke istana Latuza.Theo terus ikut mengantar Gerald tapi mereka tidak saling berkomunikasi sama-sekali. Sebenarnya ini juga kali pertama Theo melihat istana Latuza. Selain simbol tiga bintang bersusun, di pintu gerbang istana Latuza juga terdapat simbol ular yang melilit tongkat.Ula
BAB 196 TERTANGKAPTidak ada yang tahu jika Gerald telah tertangkap oleh Latuza. Walaupun Latuza tidak bisa menyentuh tubuh Gerald, tapi ular wanita licik itu pasti akan terus mencari akal untuk bisa menguasai keturunan dari raja negeri Utara."Oh, Tuhan!" Emillie tidak sengaja menjatuhkan gelas kristal yang akan dia berikan pada Anelies. Selain bertugas menjaga Anelies dari incaran para Lycan, Emillie juga harus memastikan semua makan Anelies terhindar dari sihir wanita ular."Kenapa denganmu?" Anelies buru-buru menghampiri adiknya."Tiba-tiba aku memcemaskan Gerald.". Emillie masih berdiri syok dengan dada berdebar."Dia akan pulang!" Anelies menenangkan Emillie."Aku melihatnya kembali." Anelies juga sangat yakin."Semoga Gerald kembali seperti yang kita semua inginkan." Jantung Emillie masih berdebar tapi dia juga harus selalu ingat jika mereka semua memang sedang berjuang.Mereka semua telah membagi tugas masing-masing untuk bisa berhasil. Yang Mulya Serka bertugas membujuk apara
BAB 197 DARAH MURNI RAJA NEGERI UTARA.Latuza benar-benar tidak bisa menyentuh Gerald, darah murni di tubuh pemuda itu terlalu kuat. Sepertinya Latuza memang tidak akan bisa mengunakan pengaruh sihirnya, dia harus bisa membujuk Gerald. Latuza kembali mebangunkan Gerald.Begitu Gerald kembali membuka mata dia melihat Latuza sedang duduk menunggu di samping ranjang dengan wijud sangat cantik."Apa yang kau ingnkan?" Gerald yang bertanya."Aku menginginkanmu!" Latuza mendekat.Gerald reflek menjauh karena aroma Latuza yang anyir membuat mual. Semula Gerald juga tidak manyangka aroma Latuza bakal sebusuk ini. Semakin ular betina itu berganti kulit dan kenyang dengan mangsa, maka aromanya akan semakin busuk bagi indra penciuman yang peka seperti Gerald."Akan kuberikan segalanya asal kau mau menjadi lelakiku.""Kau memangsa para penyihir!" Gerald juga langsung menatap Latuza dan terus menjaga jarak waspada karena Gerald benar-benar tidak suka."Jangan takut padaku, aku tidak akan menyakiti
BAB 198 MASIH MENJADI MISTERIMia keluar dari ruang kuliah, pergi ke halaman parkir, tapi tidak melihat Zontus di manapun. Mia coba memeriksa pesan, ternyata Zontus juga belum kembali mengirim pesan. Setelah menunggu beberapa saat dan Zontus tidak juga muncul, akhirnya Mia pulang sendiri. Meski sudah sore tapi sinar matahari masih panas terik. Walaupun Mia bisa pulang ke apartemennya dengan berjalan kaki menyebrangi taman, tapi akhirnya Mia pilih mengunakan taksi. Mia enggan bertemu Lycan yang berkeliaran, karena sampai sekarang Mia masih belum terbiasa dengan aroma darah busuk.Tiba-tiba dalam perjalanan puang itu Mia teringat Theo, sudah lebih dari dua minggu mereka tidak pernah berkomunikasi. Theo juga tidak terlihat mengirim pesan atau mengirim status baru di media sosial miliknya. Dalam hati Mia cuma bisa berdoa semoga pemuda itu baik-baik saja, karena rasanya Mia juga belum bisa membatu Theo selama dia masih terus mual dan muntah cuma untuk sekedar berdekatan.Begitu sampai di
BAB 199 MENCULIK LANA Lana sedang duduk bermain ponsel barunya sambil menunggu Kai yang sedang sibuk menelpon. Tiba-tiba seekor Lycan menghampirinya. "Ponselmu bagus." "Ya, ini baru!" Lana memamerkan sampul cantiknya. "Aku suka Daisy Duck!" "Apa kau ingin bertemu Daisy Duck?" Theo membujuk Lana. "Hari ini ada pertunjukan di Disneyland!" "Wao!" Mata Lana langsung berbinar. "Bagaimana aku bisa ke sana?" "Aku punya dua tiket jika kau mau ikut?" "Ya ... Ya... Aku mau!" Lana langsung bersemangat kemudian menoleh Kai yang masih fokus menelpon. "Jangan sampai dia tahu!" Lana sendiri yang menyarankan untuk menyelinap kabur sembunyi-sembunyi. Walaupun dapat mencium aroma darah lycan di tubuh Theo, tapi Lana bisa merasakan jika pemuda itu lycan yang baik. Seandainya bukan Theo yang diberi tugas untuk menculik Lana pasti gadis nakal itu tidak akan mau ikut segampang itu. Lana terus berjalan mengekor di samping Theo yang menarik lengannya. Mereka pergi bertiga tapi Lana kuran
BAB 237 KING IN THE NORTH Sejak awal sudah benar tindakan Zontus dengan membekukan Latuza agar tidak mengacau, tapi dengan iseng Lana yang nakal justru membangunkannya. Kali ini giliran Gerald yang kembali mengacau karena tidak mau mendengarkan peringata Zontus untuk berheti ikut campur. Helena yang sudah berahasil lolos dari Latuza terpaksa harus ikut bertarung demi untuk menyeamatkan keturunannya.Mustahil jika Zontus tidak murka, peringatannya telah di abaikan dan sekarang tetap Zontus juga yang harus bertanggung jawab menyelesaikan semuanya segera. Zontus tidak memiliki pilihan lagi setelah melihayat Helena juga telah berkorban."Kalian telah mengacaukan segalanya!" Setelah berteriak lantang Zontus juga langsung melesat pergi dengan murka."Kupikir dia akan melenyapkan kita!" Theo yang bicara disisa atmosfer yang masih beku mencekamGerald juga masih syok karena dia pikir Zontus akan melenyapkan mereka bertiga, tapi ternyata tidak. Gerald, Jared, dan Theo sama-sama masih berd
BAB 236 AKHIR PERTARUNGANDalam kondisi panik terdesak, Latuza langsung melesat ke arah Jared berdiri seorang diri tanpa senjata dan tanpa perlindungan. Meskipun Jared seorang mutan tapi dia tetap bukan lawan sepadan untuk Latuza yang memiliki kemampuan sihir hebat. Haya dengan tatapan mata saja, Jared seketika lupa cara untuk lari dan bergerak. Jared tetap berdiri seperti orang linglung ketika Latuza mendatanginya dengan sangat cepat tidak terduga."Jared!" Gerald berteriak lantang, tapi seperinya dia sudah terlambat.Latuza sengaja menyerang jared untuk mengalihkan perhatian Gerald sekaligus membalas kelancangan musuh-musuhnya. Jared sama sekli tidak menghindar dari serangan Latuza. Tepat ketika Latuza ingin menelan kepala Jared dengan mulut terbuka lebar, tiba-tiba sebuah gelombang tidak kasat mata menerjang tubuh Jared sampai terpental jauh."Wanita terkutuk!" Latuza berteriak melengking pada penyihir berambut merah yang tibatiba sudah berdiri di hadapannya.Jared yang baru terpe
BAB 235 BEKERJA SAMA MENJEBAK LATUZAAnelies dan Emillie sedang duduk di balkon istana membicarakan buku tua Brandon Lington yang masih hilang."Ternyata buku itu berisi kumpulan ramuan sihir yang sangat kuno." Emillie memberitahu Anelies. "Papa yakin, dalam buku itu juga terdapat ramuan sihir yang dapat membebaskan kami dari darah immortal."Anelies jadi membayangkan jika Emillie, Gerald, dan putri mereka bisa mendapatkan kehidupan normal."Sayangnya buku itu hilang." Anelies ikut menyesal. "Seandainya aku bisa melihat siapa yang mengambilnya.""Gerald mencurigai Latuza, karena itu juga sekarang papa dan Gerald sedang bekerja sama memburunya."Pangeran Husain yang diam-diam mendengar pembicaraan mereka tidak berani bicara meskipun dia tahu, buku tersebut sudah dibakar oleh Zontus. Zontus beralasan jika buku tua itu adalah benda terkutuk, harus dimusnahkan, agar tidak kembali menciptakan bencana. Sebenarnya Husain juga tidak mengerti dengan semua tindakan Zontus yang sulit diprediksi.
BAB 234 SEMAKIN DEKATBegitu melihat Lana yang duduk membeku di lantai, Mia langsung sadar siapa pelakunya, karena memang cuma Zontus yang dapat membekukan mahluk apapun yang dia mau."Zontus!" Mia berpaling cepat untuk melihat ke sekeliling kamar.Zontus terlihat sudah berdiri di ambang pintu balkon kamar. Seketika dada Mia berdebar hangat, meledakkan kelegaan luarbiasa meski mahluk yang tidak tahu sudah sangat dia rindukan itu sama sekali tidak memiliki ekspresi menyenangkan.Zontus tetap kaku, dingin dan suka semaunya sendiri. Mia juga masih belum mengerti kenapa dia bisa memiliki persaan berdebar pada mahluk seperti Zontus. Yang Mia tahu, merindukan seseorang tanpa kabar ternyata sangat tidak enak. Mia sudah tidak tahan, dia langsung berlari memeluk Zontus lebih dulu. "Jangan membuatku rindu!" Mia menenggelamkan wajah ke dada hangat Zontus untuk dia hirup dalam-dalam."Jangan membuatku marah!" Zontus balas memeluk erat."Jangan membuatku cemburu!" Kali ini Mia mendongak pada le
BAB 233 RINDU“Aku lapar …!”Seketika Jared langsung menginjak rem mobilnya dan kembali terdengar suara benturan dari punggung jok paling belakang.“Ao!” Kepala Lalan terbentur dan terpental dua kali “Ao!”“Apa yang kau lakukan di situ?” Jared menemukan Lana masih meringkuk di bagasi.“Aku ketiduran.” Lana beralasan.“Harusnya kau tidur di kamar, bukan di sini!” Jared tidak tahan untuk tidka melotot. “Aku mau ikut …” Lana merengek manja.“Kau tidak boleh ikut!” Jared tidak pernah membentak anakanak tapi kali ini pengecualian. “Jangan telpon papaku …!” Bahkan Lana tahu bila Jared akan melapor pada Gerald. Jared tidak mendengarkan rengekan Lana, saat itu juga dia langsung menelpon Gerald.“Hwaaaaa ….!!!” Lana menagis kencang. “Aku maua ikut! Hwaaaaa….!!!”*******Mia sudah berguling ke kiri, berguling lagi ke kanan tapi tetap tidak bisa tidur. Padahal kalau dihitung baru empat hari Zontus pergi, tapi rasanya sudah seperti tujuh abad bagi Mia yang menunggu tanpa kabar. Mia kembali men
BAB 232 MEMBURU LATUZALatuza berhasil kabur dari kejaran bocah immortal nakal. Tapi seandainya Lana tidak sambil keberatan memanggul batang pohon besar, mungkin bocah lincah itu bakal lebih cepat dari pada ular wanita berekor panjang. Akhirnya Lana pulang kerumah dengan kesal dan sekujur tubuhnya belepotan hitam bekas jelanga.Jared terpaksa membersihkan tubuh kotor Lana dengan selang air di halaman. Jared sama sekali tidak tahu jika Lana baru berkelahi dan mengejar ular wanita di tengah huta."Dengar, kau tidak boleh mencuri korek api dari kantong Paman Gerik lagi!" Jared mengosok pipi hitam Lana sambil terus dia beri banyak peringatan. "Tidak boleh asal membakar daun kering!""Aku sudah meniup apinya sampai padam." Lana tidak memberitahu jika yang dia bakar bukan cuma sekedar daun kering, tapi satu batang pohon besar."Bermain api di musim panas sangat berbahaya, kau bisa benar-benar terbakar sampai tidak punya rambut dan bulu mata!" Jared menakut-nakuti Lana."Rambutku tidak bisa
BAB 231 LATUZA VS LANALatuza kembali mendatangi musuhnya satu-persatu, menelan mereka seperti mangsa lezat untuk menambah kekuatan sihir agar menjadi mahluk terkuat. Semakin hebat kemapuan penyihir yang berhasil Latuza telan, maka akan semakin hebat pula kemampuan sihir yang dia dapatkan. Bukan hal mustahil jika Latuza bisa benar-benar menjadi tak terkalahkan.Latuza sedang berdiri di pinggir garis hutan tanah keluarga Clark yang sudah tidak memiliki pelindung. Dari kejauhan Latuza memperhatikan bocah wanita kecil dengan rok tutu merah muda sedang bermain seorang diri di halaman, kaki kecilnya terlihat asik melompat bermain percikan air dengan sepatu booth merah.Latuza tidak menduga bakal kembali melihat anak imortal itu di tanah keluarga Clark. Anak immortal yang juga memiliki kemampuan membangunkan Latuza dari sihir beku milik Zontus. Sebuah kemampuan luar biasa tidak terduga dan bisa jadi mangsa sangat bergizi. Tapi, walaupun terlihat seperti mangsa menggiurkan, bocah nakal adala
BAB 230Latuza semakin berulah, dia telah berani menyerang Helena dan masih akan terus mendatangi musuh musuhnya yang lain."Ular terkutuk!" Lengan Zontus mengepal keras dengan otot meregang kencang.Latuza dan para lycan telah mengusik rajanya. Sepertinya Zontus memang harus segera melenyapkan para pembangkang.Zontus pergi ke Timur, mendatangi istana megah milik keturunan Raja Husain. Sama halnya seperti darah para raja yang telah diberkati, selama berabad-abad, keturuan Raja Husain memiliki garis darah yang terus terjaga. Sampai tiba-tiba keturunan terakhirnya menikahi wanita berambut merah dan melahirkan bocah laki-laki pembuat onar.Pangeran Husain baru melangkah masuk ke dalam kamarnya, ketika dibuat berjingkat terkejut karena melihat sosok Zontus yang tegap tinggi menjulang sudah menghadangnya."Ikut denganku!" Zontus memberi perintah tegas."Aku tidak boleh pergi dari istana!" Pangeran Husain menggeleng. "Baba akan marah!"Bagi Zontus, Pangeran Husain adalah biang masalah kare
BAB 229 BARU SADAR TELAH HILANG Zontus telah menelan darah murni raja negeri Utara. Sesaat setelah darah pekat itu Zontus teguk, seketika sekujur tubuhnya seperti terbakar hebat. Jantung Zontus seolah meledak, pembuluh darahnya meluap deras dan tiap sel tubuhnya tumbuh pesat untuk melawan siksaan. Ketika darah terkutuk bercampur dengan darah murni, maka siksaannya bisa jauh lebih hebat dari terbakar hidup-hidup di dasar api neraka. Seandainya Zontus bukan mahluk immortal yang telah hidup berabad-abad, mungkin tubuhnya bakal ikut hancur. Sebelumnya Zontus juga tidak pernah menduga jika menelan darah murni akan membuat tubuhnya berkembang seperti monster. Setelah mengerang keras dan meregang hebat, tubuh Zontus masih harus terus berjuang untuk bisa mengendalikan energi baru yang tumbuh dalam tubuhnya. Untuk itu Zontus harus bisa mengalahkan api di dalam aliran darahnya. Setelah darahnya yang mendidih panas perlahan mereda, jantung Zontus ikut berangsur normal. Zontus pikir dirinya