VOTE YA
Akhirnya acara pembukaan kongres kembali dilaksanakan di ruang tertutup dangan hanya diisi oleh tamu undangan serta rekan media. Serkan kembali naik ke podium untuk membuka acara yang dihadiri oleh banyak pemimpin negara dan para investor yang mendukung pembangunan ekonomi global untuk kawasan negara-negara teluk. Dalam kesempatan tersebut Serkan juga menyuarakan misinya dengan sangat lantang termasuk menyampaikan terimakasihnya pada dukungan perusahan-perusahan besar dalam pembangunan negaranya.Ini adalah kongres pertama Serkan sejak dirinya dinobatkan, kepemimpinannya akan menjadi cermin besar bagi masyarakat dunia yang selama ini masih memiliki sinisme terhadap budaya masyarakat mereka yang dianggap kaku, kuno, dan sulit untuk maju.Serkan sangat cekatan dalam mengajar target visi serta misinya yang ingin menunjukkan jika budaya bukan penghalang bagi mereka untuk menjadi masyarakat yang cerdas dan maju. Mereka bisa bersaing dan menyusul kemajuan tanpa harus meninggalkan aturan. Ser
Jeny masih seperti tidak percaya jika pemuda di depan matanya itu adalah Pangeran Albany. Sangat tampan tapi sialan karena muncul di mana-mana."Apa kau mau ikut?"Jeny langsung berhenti menyesap sisa lemonade di dalam gelasnya untuk segera dia telan."Kulihat kau sendirian."Pangeran Albany berlagak melihat ke sekeliling."Kau benar-benar pengangguran!" ketus Jeny dengan nada kesal."Aku diberi pekerjaan untuk menggodamu.""Pekerjaanmu gagal!" Jeny berkacak pinggang. "Berhenti menguntitku!""Aku sedang berkeliling dan tidak sengaja menemukanmu." Pangeran Albany masih tersenyum enteng."Omong kosong!" Jeny sama sekali tidak percaya.Pangeran Albany mengernyit silau dari sinar matahari yang menimpa wajahnya. "Itu mansion milikku!" pemuda itu menunjuk sebuah pulau kecil dengan mercusuar yang jaraknya sekitar lima ratus meter kemudian kembali berpaling pada gadis berambut pirang madu di hadapannya."Aku serius, kau boleh mengemudi jika takut kubawa kabur."Jeny memberi reaksi dengan meng
Serkan sudah sangat waspada dengan persekongkolan musuh-musuhnya dan tetap harus bisa berpikir bijak karena ada putra Pangeran Rasyid di antara mereka. Serkan sama sekali belum bercerita pada siapapun mengenai hal itu, kecuali pada Jared. Sebuah kekompakan tidak terduga antara mutan keras kepala dan menantunya yang ternyata mampu meluluhkan pria sekeras batu.Jared tergolong orang yang tidak mudah cocok dengan siapapun, selama ini dia hanya patuh pada Jeremy dan dekat dengan Nathan. Brandon Lington pun tidak mampu mengatasi sifat kakunya, sampai sekarang mereka masih belum benar-benar cocok.Kali ini Jared sedang membantu Serkan untuk memburu Maryam. Karena menangkap Maryam adalah satu-satunya jalan termudah untuk mendapatkan anak laki-lakinya sekaligus untuk membongkar konspirasi jahat di sekitar keluarga istana.Ternyata tidak butuh waktu lama bagi Jared untuk mendapatkan Maryam yang selama ini bersembunyi di London dan hampir tidak pernah berkomunikasi lagi dengan keluarganya. Marya
"Maryam tertangkap!""Bagaimana bisa?" Selir Kumaira terkejut dengan berita yang dibawa salah satu putranya."Sepertinya ada yang tahu jika dia pernah hamil putra pangeran rasyid." "Seharusnya tidak ada yang tahu masalah itu, dan tidak ada yang tahu keberadaan Maryam?" Selir Kumaira langsung panik karena seharusnya memang cuma Yang mulya Seika yang tahu jika Maryam berhubungan dengan putranya, dan mereka semua sudah sama-sama menutup aib itu rapat-rapat.Nampaknya mereka melupakan Tuan Jalal yang paling licik dan cerdik. Ketika Pangeran Sofyan membuat pertemuan dengan Tuan Jalal untuk menawarkan kerjasama. Mereka membuat kesepakatan jika Tuan Jalal yang bertugas menghabisi Serkan. Tidak ada yang menduga jika Jalal akan memanfaatkan Maryam untuk dia adu domba."Maryam sudah sangat sinting dengan aksinya kemari!" Selir Kumaira semakin panik. "Habislah kita jika Serkan sampai menangkapnya!"Tetap Tuan Jalal yang paling licik dan cerdik, karena jika usahanya membunuh Serkan sampai gagal,
NOTE: YANG SEDANG PUASA BACA MALAM AJA Kulit pria itu terasa hangat saat bersentuhan dengan akulit punggung Anelis yang baru Serkan turunkan bahu gaunnya. Serkan mulai bergrelia dengan berbagai kecupan tapi Anelies tetap pura-pura tidur tidak bergerak. Lekuk tubuhnya diraba dan buah dadanya dibuai lembut dengan telapak tangan. Telapak tangan Serkan menggenggam dan memulas berpusar-pusar. Anelies terus dibuat merinding dengan gerakan maskulin suaminya yang sedang menggesekkan batang kencang ke belakang pinggulnya. "Mimpikan aku Sayang ..." Anelies semakin merinding dan tidak tahan untuk ikut melenguh lembut. "Kau mengeras ..." Serkan memilin lembut puncak kenyal Anelies yang tumbuh menegang. "Ah ... Yang Mulya ...." Anelies sudah benar-benar tidak tahan ketika merasakan cubitan kecil yang dilakukan lelakinya untuk menggoda. Serkan senang akhirnya Anelies terbangun, tubuhnya langsung Serkan balik untuk dia baringkan. Gaun tidur tipisnya Serkan tarik turun sampai lolos melalui kaki
"Papa, aku akan tinggal satu bulan lagi bersama Ane.""Tidak!" tolak Tobias pada putrinya yang baru menelpon. "Kau harus pulang bersama Lily!""Ane ingin aku tinggal untuk menemaninya." Jeny mulai berbohong untuk melancarkan aksinya. "Papa juga bisa berkunjung, Ane punya resort spa ekslusif untuk berlibur.""Aku ingin bicara pada Ane!" Tobias minta Jeny memberikan ponselnya pada Anelies.Anelies juga pandai mengarang kebohongan agar Jeny bisa mendapatkan ijin tinggal satu bulan lagi. Setelah ikut membujuk dengan beberapa drama meyakinkan akhirnya Tobias setuju."Kau dapat ijin satu bulan." Anelies baru menutup panggilan telpon dari Tobias."Tidak masalah, masih bisa diperpanjang sesuai kebutuhan!" Enteng Jeny. "Sekarang kita cari cara untuk menangkap playboy gurun!"Jeny dan Anelies bisa sangat cocok karena mereka hampir seumuran, meski Jeny lebih banyak bicara dan Anelies cenderung menyimak idenya tapi mereka kompak dalam bersekongkol. Mereka berdua sudah mengatur rencana untuk memper
Pangeran Albany benar-benar menutup aksi ciumannya dengan buket bungan mawar merah muda yang tadi dia bawa untuk Jeny. Perbuatan mereka terlihat seperti pasangan yang sangat manis, dua orang pemuda yang sedang saling bertukar lumatan bibir tanpa saling keberatan.Jeny membiarkan Pangeran Albany memanguti bibirnya, saling menyambut lumatan, bertukar rasa dari sapuan lembut ujung lidah mereka yang terus saling mengais tanpa anda yang mau kalah saing. Bibir Jeny terasa lembut, manis, dan berani terbuka, sedang Pangeran Albany tipe yang pandai bereksplorasi untuk mendapatkan sebanyak mungkin dari hasil perburuannya di bibir wanita. Terakhir Pangeran Albany mengulum lidah Jeny untuk dia hisap."Bagaimana?" tanya Pangeran Albany setelah ciuman mereka usai dengan bibir masih sama-sam lembab bekas bercampur lumatan."Lumayan!" enteng Jeny seolah memang cuma biasa saja tanpa kesan apa-apa."Hanya lumayan?""Empat dari sepuluh!" Jeny langsung memberi nilai tanpa basa-basi.Pangeran Albany sudah
"0h, lihat pertambahan followers-ku dalam dua hari!"Jeny menunjukkan layar ponselnya ke hadapan Pangeran Albany yang sedang berjalan di sampingnya."Ternyata berkencan dengan Pangeran Tampan cukup menguntungkan!" canda Jeny yang semakin girang karena misinya kali ini juga membuatnya makin populer."Kau masih boleh belanja lagi, akan kutemani seharian."Jeny sedang menghabiskan waktu utuk berbelanja berbagai barang yang harganya tidak masuk akal dan tidak lupa untuk langsung memposting foto kebersamaannya seharian itu dengan Pangeran Albany. Mereka berakting layaknya sepasang kekasih yang sedang saling tergila-gila. Pangeran Albany akan membayar apapun yang Jeny tunjuk dangan ujung jari cantiknya yang berwarna chery. Walaupun Jeny bisa membeli sendiri tapi Pangeran Albany memang sedang bersikeras untuk membayar semua yang dia mau."Kemari, aku ingin berfoto di sini!" Jeny menarik Pangeran Albany untuk berfoto di depan mobil sport keluaran terbaru yang masih belum resmi launching."Ak
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi
BAB 52 HARUS PATUHPutri Sofia yang baru kembali dari asik berlibur langsung dibuat terkejut melihat Hamna sudah menunggunya di Istana Zubair."Apa yang kau lakukan di sini?""Pangeran Al-Waleed mengirim saya untuk menjaga Anda, Putri Sofia.""Mustahil!" Putri Sofia tidak percaya. "Pangeran Al-Waleed telah mengembalikan mu!""Silahkan Anda bicara sendiri dengan Pangeran Al-Waleed."Saat itu juga Putri Sofia menghubungi Pangeran Al-Waleed melalui telepon. Setelah tiga kali nada sambung, Pangeran Al-Waleed langsung menyambut dengan ucapan salam keselamatan dengan nada lembut."Kenapa Hamna ada di Istana Zubair?" Putri Sofia yang sedang terburu emosi langsung menerjang dengan pertanyaan lantang tanpa membalas ucapan salam."Aku yang mengutusnya untuk menjagamu." Pangeran Al-Waleed masih berusaha tenang dengan sikap dewasa."Aku sudah punya Zahra, aku tidak butuh pengawal lagi." Sofia menolak. "Aku tidak suka dengan pengawal yang Anda kirim!""Suka atau tidak suka, kau tetap harus dija
BAB 51 PERTEMPURAN AKAN KEMBALI DIMULAI "Ternyata Putri Sofia pergi berlibur dengan Pangeran Yusuf." Abdul langsung melapor pada Pangeran Al-Waleed. "Darimana kau mendapat informasi itu?" Pangeran Al-Waleed melempar tatapan tajam pada pengawalnya. "Pangeran kecil itu yang baru bercerita." Abdul dan Pangeran Al-Waleed memperhatikan Pangeran Habibi yang masih duduk sendirian. "Tidak mungkin anak-anak akan berbohong" Abdul melanjutkan. "Dia juga memberitahu jika Putri Sofia menyimpan banyak foto Pangeran Yusuf." Telinga Pangeran Al-Waleed semakin terbakar, rongga dadanya bergemuruh hebat dengan rasa panas. "Kembali kirim Hamna untuk mengawasi Putri Sofia!" ****** Terlepas dari hati Putri Sofia yang masih bimbang dan perasaan Pangeran Yusuf yang belum bisa terbalas, mereka tetap harus menjadi saudara yang saling menyayangi. "Apapun yang bakal terjadi aku tidak ingin hal tersebut merubah hubungan kita." Yusuf menggenggam tangan Putri Sofia. "Ya?" Putri Sofia mengangguk
BAB 50 SOFIA & YUSUFSetelah berpisah di savana dengan perasaan cemas, Pangeran Yusuf benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Putri Sofia, apa lagi setelah itu Putri Sofia juga tidak turun untuk makan malam. Pangeran Yusuf sangat takut telah bertindak ceroboh.Dalam pikiran Yusuf, Putri Sofia tetap gadis muda yang masih sangat polos, belum pernah tersentuh oleh laki-laki. Seharusnya Yusuf tidak tergesa-gesa. Sekarang Yusuf merasa sangat bodoh karena tidak dapat menahan diri."Dimana Sofia?" Emillie yang bertanya dimeja makan."Sepertinya dia kelelahan setelah berkuda." Mara yang menjawab. "Zahra sudah mengantar makan malam Sofia ke kamar."Meski tahu penyebabnya, Pangeran Yusuf tidak berani ikut bicara.Sampai larut tengah malam Yusuf melihat kamar Putri Sofia masih terang benderang, tapi Yusuf tidak berani mengusik. Sekedar mengirim pesan pun Pangeran Yusuf tidak berani.Sepanjang malam itu sebenarnya Putri Sofia dan Pangeran Yusuf sedang sama-sama tidak bisa tidur. Sampai lewat
BAB 49 PUTRI SOFIA BERLIBURPutri Sofia mengirim pesan kepada Pangeran Al-Waleed bahwa dirinya tidak bisa datang ke Istana Tamir.[Maaf Pangeran Al-Waleed, saya tidak bisa hadir ke pesta ulangtahun Anda karena mendadak harus menjenguk kakekku]Kakek berarti keluarga dari ibu Putri Sofia. Pangeran Al-Waleed tidak banyak bertanya karena selama ini Yang Mulya Serkan diketahui sangat privat merahasiakan keluarga istrinya.[Semoga kakek Anda diberi kesehatan dan selalu dilimpahi keberkahan, Putri Sofia]Pangeran Al-Waleed membalas pesan dari Putri Sofia dengan sebuah doa seperti adab pria terhormat. Pangeran Alwaleed berpikir kakek putri Sofia pasti sudah jompo dan sakit sakitan.*********"Jared apa kau bisa diam sebentar saja!" Mara berteriak pada suaminya yang sudah kembali berada di atas punggung kuda."Aku hanya ingin mengajak anak-anak berkeliling di perbukitan."Jared mengajak Pangeran Yusuf, Putri Sofia, Pangeran Rasyid, dan tentunya Lana yang tidak mau ketingalan sebagai pasukan h
BAB 48 PILIHAN PUTRI SOFIAEmillie dan Gerald datang berkunjung ke Istana Zubair karena kebetulan mereka sedang berada di timur. Gerald bertemu dengan Yang Mulya Serkan untuk membicarakan masalah pertempuran yang semakin memanas. Sementara itu Emillie pergi menemui Anelies karena tidak mau ikut campur urusan laki-laki.Emillie bukan cuma terkejut karena melihat tingkah Pangeran Al-Waleed yang mengirim begitu banyak kotak kado merah muda, Emilie juga terkejut mendengar putri Sofia demam tinggi karena tekanan stress."Aku bukan cuma takut Sofia jatuh sakit, aku paling takut bila dia kembali nekat kabur." Anelies mengungkapkan kerisauannya pada Emillie. "Aku hanya menginginkan kebahagian untuk Sofia, tapi Yang Mulya Serkan dan seluruh negeri ini pasti juga menginginkan putri kami bersama pria yang setara dengannya."Artinya Sofia tetap tidak bisa bersama sembarangan laki-laki, pernikahannya tetap harus di atur oleh keluarga kerajaan. "Sepertinya Putri Sofia cuma perlu berlibur." Emil
BAB 47 MENJADI GILAFaaz diseret ke sebuah ruangan berdinding biru terang, terdapat banyak sekat kaca tembus pandang dengan berbagai mesin canggih digital. Laboratorium kota telah dikuasai pihak musuh dan mereka alih fungsikan sebagai tempat penyiksaan manusia paling keji.Suara teriakan keras terdengar dari ujung lorong kaca. Suara seorang pria yang terus meraung tersiksa dengan pedih, sesekali juga terdengar suara lecutan disusul tangis memohon ampun. Faaz berusaha menutup rapat telinganya dan tahu dirinya bakal segera bernasib serupa."Ayo cepat seret dia ke mari!"Kaki Faaz kesulitan berjalan tegak karena lututnya juga telah bertubi-tubi mendapat pukulan keras."Beruntung kami tidak akan memotong kaki dan lenganmu!"Faaz masih berani menatap tajam untuk menunjukkan sikap tanpa gentar."Beraninya kau menantangku!"Faaz kembali mendapat pukulan keras hingga sisi rahangnya berderak."Sebentar lagi seluruh kesombongan di kepalamu akan lenyap!"Faaz didorong ke kursi metal, kaki, tang
BAB 46 TANTANGAN BERATKomandan tim relawan telah mengkonfirmasi pada media yang telah meliput kejadian tembakan rudal dua hari yang lalu."Tidak ditemukan tubuh korban di lokasi kejadian!" Kemal juga telah mencari berbagai berita mengenai kejadian tersebut."Pagi setelah ledakan, warga cuma melihat bekas kendaraan militer yang telah hancur. Kondisinya sangat parah. Seandainya Faaz masih selamat dari maut, pasti kali ini dia juga sudah tertangkap oleh pihak lawan.""Oh, Tuhan...!" Kemal terus mencengkeram rambut di kepalanya.Tertangkap sebagai penyusup hukumannya bisa sangat keras mengerikan.*******Putri Sofia sedang duduk di balkon bersama Yang Mulya Seika ketika Zahra datang melapor."Putri Sofia, baru saja Pangeran Al-Waleed datang untuk menjenguk Anda."Sofia cukup terkejut karena dia pikir Pangeran Al-Waleed tidak akan nekat datang."Aku belum mau bertemu siapapun!" Putri Sofia menolak Pangeran Al-Waleed di hadapan Yang Mulya Seika. "Katakan saja aku masih perlu istirahat."