BAB 116 YANG DITEMUKAN BRANDONKarena kelelahan dan akibat sedikit mencicipi minuman ber alkohol, akhirnya Mia jatuh tertidur masih dengan gaun pesta dan makeup. Mia juga terus mengigau dalam tidur."Tidak Papa, aku mau yang rambutnya pendek!"Kelopak mata Mia terpejam tenang tapi mulutnya terus mengomel. Akhirnya Zontus mendekat untuk mengendus napas dan bibir Mia."Minuman busuk apa yang kau telan?" Zontus mencium aroma alkohol pekat.Sebagai mahluk immortal, entah sudah berapa abad Zontus tidak pernah meneguk minuman fermentasi lagi sampai dia lupa seperti apa rasanya. Jangankan minum, menelan makanan pun Zontus sudah tidak pernah. Semakin lama memang akan semakin hilang perasaan-perasaan sederhana sebagai manusia.Tiba-tiba Zontus menyapukan ujung jari ke bibir bawah Mia untuk coba mencicipi sisanya. Zontus baru menghisap ujung jarinya sendiri ketika Mia kembali bergumam."Ya, aku mau lagi."*****Di saat semua orang sudah lelap tertidur, diam-diam Brandon Lington masih terlihat s
BAB 117 KETAKUTAN MIAJared serta Brandon bertanya pada Gerald mengenai tongkat, mahkota, dan belati yang pernah dia simpan."Semuanya sudah tidak ada padaku." Gerald balas menatap Jared dan Brandon Lington bergantian. "Zontus yang mengambilnya!""Jadi semuanya ada di tangan Zontus?" Jared yang bicara."Tongkat serta mahkota tersebut hanya dapat disentuh oleh pemiliknya!"Pemiliknya juga tetap Zontus sebagai raja terakhir di utara."Apa mungkin Zontus mau bersedia untuk melenyapkan kutukan?" Brandon yang bertanya.Belum ada yang benar-benar tahu bagaimana cara untuk melenyapkan darah terkutuk dari elang api. Tapi Gerald yakin Zontus memang telah mengetahui caranya. "Satu-satunya jalan, aku harus bertemu dengan Zontus!" Gerald lagi yang bicara. "Tapi aku tidak tahu bagaimana cara utuk menemui mahluk seperi Zontus!"*******Mia benar-benar takut dirinya mulai berubah menjadi mutan. Setelah kembali dari bersepeda, Mia langsung pergi mencari papanya. Kebetulan jared sedang duduk bersama
BAB 118Walaupun suka berpenampilan super modis, tapi biasanya Zontus tetap membiarkan rambutnya tumbuh terlalu panjang untuk menjuntai ke dahi. Karena itu Mia benar-benar terkejut ketika melihat penampilan Zontus yang mendadak sangat rapi dengan staile lebih segar dan jujur saja gaya rambut baru Zontus membuatnya terlihat jauh lebih muda."Cepat pakai bajumu dan ikut denganku!" Zontus tidak suka ditatap dengan aneh."Aku baru sampai, capek dan belum makan malam!" Mia malah banyak beralasan."Siapa yang bersikeras ingin bertemu denganku?" Zontus mengingatkan semua pesan Mia dengan nada tegas."Oh, ya!" Mia bingung. "Tunggu sebentar!"Mia buru-buru mengambil pakaian untuk kembali dia bawa masuk ke kamar mandi karena tidak mau dilihat oleh Zontus. Mia berpakaian dengan cepat, cuma sempat menyisir rambut mengunakan jari kemudian keluar. Mia memakai setelan baju tidur bermotif Teddy Bear."Aku hanya ingin bicara." Mia juga langsung berkacak pinggang."Cepat katakan!" Zontus cuma berdiri
BAB 119 UNTUK MEMBEBASKAN MIA Jadi sudah ada empat benda, tongkat mahkota, belati, dan pedang Zontus. "Lalu apa lagi satunya?" Brandon bertanya pada Jared yang baru menjelaskan melalui telepon. "Aku dan Gerald masih mencari tahu." Jared kembali menjelaskan apa yang sekarang sedang dilakukan oleh Gerald. "Gerald masih terus berusaha untuk menemukan Zontus." Brandon ikut berpikir keras dan yakin jika biasanya sebuah jawaban penting sering luput dari depan mata. "Apa mungkin yang ke lima Zontus sendiri?" Brandon coba menebak. "Jika semua benda itu milik Zontus maka seharusnya dia sendiri yang dapat mengunakannya!" Maksud Brandon cuma garis darah pemegang tahta raja negeri Utara yang dapat melenyapkan kutukan. "Mungkin kau benar!" Jared ikut sepakat karena menurut Gerald juga cuma Zontus yang dapat menggunakan pedangnya. "Semoga Gerald bisa segera menemukan Zontus." Jared meletakkan harapan besar pada keberhasilan Gerald. "Semoga mahluk itu bisa kita ajak berdisku
BAB 120 "Jika aku lenyap, putri Jared Landon juga akan ikut lenyap karena dia juga aku!"Zontus juga masih syok dengan ucapan Putri Eluis. Zontus kembali mengibaskan telapak tangan, dalam seketikan kobaran api lenyap padam dan Mia jatuh pingsan. Setelah berteriak melengking dan terus meraung murka akhirnya tubuh Mia jatuh lemas, meringkuk bugil dengan sisa pakainnya yang terbakar hangus. Tapi yang aneh tubuh Mia tetap utuh tanpa terluka. Zontus membopong tubuh Mia untuk dia bawa berjalan keluar melalui pintu belakang.Ada sebuah danau ber air jernih tidak jauh dari halaman belakang gedung. Zontus membawa tubuh Mia masuk ke dalam air untuk dia bersihkan. Zontus mengosok lembut bekas jelanga hitam di pipi Mia. Air di awal musim semi masih cukup dingin karena sesekali hujan ringan juga masih sering turun. Kulit Mia terasa hangat seperti layaknya manusia normal, Mia akan mengigil jika Zontus tidak segera membawanya keluar dari dalam air.Mia tidak akan ingat apapun selama dia dalam kon
BAB 121 TERTANGKAP BASAH"Apa lagi yang kau rencanakan anak kecil?"Zontus langsung menteng Pangeran Husain seperti anak kucing yang dia tangkap ketika masih baru merangkak keluar dari lubang. Zontus membawa Pangeran Husain masuk ke salah satu ruangan kosong utuk dia suruh duduk diam."Kau sudah tahu siapa sebenarnya putri Jared Landon!"Zontus menuduh Husain sudah tahu jika sebenarnya Mia dan Putri Eluis adalah satu jiwa yang sama. Husain tidak berani bersuara karena nampaknya rencana Husain kali ini sudah lebih dulu ketahuan."Kau sengaja mengunakannya untuk menjebak ku!" Zontus yakin Husain sudah mengetahui kelemahannya. Seharusnya zontus memang tidak pernah membiarkan Husain menyentuh dadanya. Tepat ketika Pangeran Husain menyentuh tato elang hitam di dada Zontus menggunakan telapak tangan, saat itu Husain bisa ikut melihat jauh ke masa lalunya. Husain melihat kilasan hidup Zontus yang panjang dan cintanya yang begitu besar untuk seorang wanita. Dari penglihatannya dalam memor
BAB 122 YANG KE LIMASeluruh pelayan di Istana Zubair masih ribut mencari Pangeran Husain yang kembali membuat keributan. Pangeran Husain kabur bersembunyi dengan membawa ponsel milik Putri Sofia.Putri Sofia juga tidak kalah heboh karena jatuh terjungkal dan lututnya memar membiru. Rasanya terus berdenyut nyeri meski Zahra sudah bantu mengompres dengan kantong es batu."Zahra bagaimana kalau kakiku sampai membusuk dan harus di potong?""Lutut Anda hanya memar, tidak akan membusuk." Zahra berusaha menenangkan Putri Sofia yang selalu berlebihan. "Setelah bengkaknya mereda, nyerinya akan segera hilang.""Baba harus menghukum Husain!"Putri Sofia kembali kesal jika ingat Husain sengaja menggelindingkan guci untuk membuatnya jatuh terjungkal."Anda tidak akan cacat Putri Sofia."Beruntung Putri Sofia memiliki pengawal sebaik dan sesabar Zahra."Anda juga tetap paling cantik."Zahra tidak membual, Putri Sofia memang sangat cantik meski pun sangat rewel dan manja akibat terlalu disayang ol
BAB 123 TERTIPU OLEH ANAK-ANAKZontus benar-benar merasa kembali tertipu oleh Pangeran Husain. Zontus tidak menemukan apapun di tubuh Gerald. Zontus berdesis marah, otot tubuhnya gemetar panas hingga ingin melenyapkan semua yang ada di hadapannya.Zontus menghantam lantai beton garasi sampai meledak runtuh untuk menyalurkan amarahnya. Pastinya Gerald juga dapat merasakan kemurkaan Zontus. Tapi saat itu Gerald tetap tidak bisa bergerak. Benar-benar bukan perkara sulit bagi Zontus untuk melenyapkan Gerald dalam sekejap mata. Tapi tiba-tiba Zontus malah langsung melesat pergi tanpa menghiraukannya lagi.Gerald masih terselamatkan tapi dari situ dia bisa melihat sehebat apa kekuatan Zontus. Gerald sama sekali tidak dapat berkutik hanya dengan kibasan tangan dan tatapan tajam. Zontus memang mustahil untuk dihadapi. Meskipun Gerald dan yang lainya bergabung, sepertinya merekatetap belum tentu bisa mengalahkan mahluk seperti Zontus.Darah terkutuk yang ikut hidup di dalam tubuh Zontus selam
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T
BAB 184 MENGURUS ANAK-ANAK Rasanya seperti mimpi buruk bagi Mia karena harus mengurus anak nakal seperti Lana untuk satu bulan lagi."Seenaknya saja kau meninggalkan anak di apartemenku hanya dengan satu koper pakaian!" Mia juga gemas dengan Emillie, karena tanpa minta persetujuan tiba-tiba meninggalkan Lana di tempat tinggalnya cuma dengan menyelipkan selembar kertas memo."Aku harus menjaga Anelies, semua ini sangat mendadak." Emillie berusaha menjelaskan kenapa dia tidak bisa membawa Lana ke Istana Zubair. "Aku tidak mau Lana mengacau di istana.""Jadi kau tidak pernah khawatir jika dia mengacaukan tempat tinggal ku!" Mia masih kesal."Aku ingin bicara dengan Lana." Emillie minta Mia untuk memberikan ponselnya pada Lana."Hai, Mom!" Lana melambai ceria sambil menggigit pizza."Ingat kau tidak boleh nakal di tempat Mia!" Emillie langsung mengingatkan semua peraturan yang harus dipatuhi oleh putrinya."Yes, Mon!" Lana juga terus mengangguk sangat manis."Jika kau pintar nanti kita a