BAB 106 HANYA KESALAHANSementara semua orang sudah beristirahat setelah pesta seharian, Henry Loghan justru sedang tertancap kencang ke dalam pinggul perawatnya. Ana duduk di atas pangkuan Henry loghan yang terus menumbuk kencang. Meski sisi perutnya masih nyeri, Henry tetap sanggup menggoncang tubuh wanita sampai dia buat tersengal-sengal. Mulut Henry juga tidak berhenti sibuk memerah buah dada Ana yang padat bernutrisi untuk memuaskan laki-laki. Mereka terus berdesakan di belakang lemari rak buku, sangat panas dengan sex terburu-buru."Ah, Kau sangat keras ...!""Panggil aku, Henry!"Henry Loghan sangat panas, tidak seperti Jackson yang cenderung pasif ketika sudah di tunggangi pinggul wanita."Ini enak, ayo angkat sedikit pinggulmu!"Henry memukul bokong Ana sampai tersengat memerah."Ah ... ah ... ah ... ah ..." napas Ana memburu makin cepat sampai harus meraih tepi rak buku untuk berpegangan kencang.Selama permainan itu, Ana juga menikmati sex yang di berikan Henry. Rasanya s
BAB 107 MENUNGGU LENGAHCharles sama sekali tidak percaya jika Daisy benar-benar mengalami kecelakan tunggal."Katakan padaku, siapa yang telah mencelakaimu?" Charles terus bertanya pada adik perempuannya.Untuk beberapa kali Daisy masih menggeleng."Tidak ada, aku benar-benar sedang ceroboh dan sial.""Mustahil!" Charles juga tetap tidak mau percaya begitu saja. "Apa ada yang mengancammu?""Aku sudah buruk rupa, cacat, dan buta. Apa gunanya semua pertanyaan itu!" Daisy malah bicara ketus."Apa Jacob Lington yang melakukannya!" Charles langsung menebak karena sudah tidak sabar dengan sikap Daisy yang terus cenderung berbelit. "Jacob Lington yang telah menabrak mobilmu sampai masuk ke jembatan?""Jika benar memangnya apa yang bisa kau lakukan?" Daisy berteriak. "Apa kau bisa mengembalikan penglihatanku? apa kau bisa mengembalikan kecantikanku? apa kau bisa mengembalikan kakiku?"Daisy sudah terlalu frustasi, dia telah hidup untuk semua kepentingan keluarganya tapi ketika dirinya terpu
BAB 108 BOCAH USILJared sudah sangat waspada karena dia tahu Zontus akan datang malam itu. Jared merasakan desingan angin dingin di antara udara yang tidak bergerak, suara serangga malam tiba-tiba juga mendadak senyap. Tepat ketika burung gagak hitam hinggap di atas atap kamar, Pangeran Husain tiba-tiba terbangun. Jared segera menutup kelopak mata untuk pura-pura tertidur, dia sengaja membiarkan Pangeran Husain keluar dari kamar untuk memancing Zontus lebih dekat. Setelah Husain keluar dari kamar, Jared segera melihat keluar dari jendela. Anehnya Jared tidak dapat mencium aroma Zontus sama sekali, tapi semuanya masih hening seperti atmosfer yang mendadak beku. Jared tidak tahu jika Zontus sudah masuk ke dalam rumah untuk mengambil Pangeran Husain. Begitu mendengar suara keributan dari lantai bawah, Jared langsung melompat keluar melalui jendela, melesat berlari ke dalam hutan untuk mengejar tapi mendadak lenyap. Jejak Zontus hilang padahal mahluk itu sudah sangat dekat. "Sial!" J
BAB 109 ANAK-ANAK PENGGANGGUSalah Jacob sendiri, bulan madu malah pulang kampung. Akhirnya malam mesra mereka terus terganggu oleh kedatangan Mia. Sudah dua malam berturut-turut Mia datang ke kamarnya untuk minta Harumi mengajarinya rumus logaritma. Akhirnya dua malam pula Jacob sampai tertidur di sofa. Harumi yang baik hati tidak akan pernah bisa menolak permintaan Mia. Mia yang sudah kehilangan dua kakak perempuan juga sedang senang-senangnya diberi kakak baru tanpa pernah berpikir jika pengantin baru butuh lebih banyak waktu berduaan tanpa pengganggu.Yang lebih membuat Jacob kesal, sepertinya Harumi juga sangat senang mendapat adik perempuan cerewet sampai Jacob sendiri jadi merasa tersisihkan. Mia memang paling mudah akrap dengan siapapun, pandai bicara dan tidak pernah kehabisan kosa kata."Kau mau apa lagi?" Mia baru mengetuk pintu, Jacob sudah menghadang di depa pintu kamar yang cuma dia buka dua jengkal."Aku mencari Ami!" Mia memberi tahu dengan santai tanpa pernah merasa m
BAB 110 ANAK SPESIAL Sudah tiga malam berturut-turut Jared terus menunggu kedatangan Zontus tapi mahluk immortal itu sama sekali tidak muncul. Jared tetap waspada, karena belum ada yang tahu apa sebenarnya tujuan Zontus. Diam-diam Jared memperhatikan Pangeran Husain yang sedang bermain di teras bersama Mia. Anehnya Husain bisa bermain catur hanya dengan satu kali Mia jelaskan dengan singkat. Mia tiga kali menang dan dua kali kalah dari Husain. Karena tidak percaya Husain bisa mengalahkannya, Mia kembali mengulang dua kali lagi dan dia malah terus kalah dua kali berturut-turut. "Kau pasti curang!" Mia menunjuk bocah tujuh tahun di hadapannya. "Hahahaha ...!" Pangeran Husain malah tertawa. "Kau kalah lagi!" "Ayo lagi!" Mia menantang untuk bermain ulang tapi terus kalah lagi. "Sudah aku capek!" Sebenarnya Mia kesal karena di kalahkan oleh bocah laki-laki yang gigi susunya baru genap. "Kita bermain bola!" Husain langsung dapat ide permainan yang lain. "Ah, tidak kakiku sak
BAB 111 CHARLES BARKERCharles Barker benar-benar bertekad untuk membalas perbuatan Jacob Lington terhadap adik perempuannya."Jacob Lington keluar mengendarai mobil dengan wanitanya!"Charles mendapat laporan dari salah seorang anak buahnya yang sudah beberapa hari mengintai di sekitar peternakan."Ikuti mereka, aku akan segera menyusul."Anak buah Charles terus mengikuti dari jarak jauh, mereka juga ikut berhenti di dekat toko es krim menunggu Jacob Lington kembali keluar. Beberapa foto di kirim pada Charles sebagai bukti."Mereka sudah keluar!"Charles juga sudah cukup dekat."Sepertinya mereka akan kembali ke tanah peternakan dengan mengambil jalan memutar melalui jembatan tua!""Bagus, terus kejar aku akan menghadang mereka di jembatan!"Sebuah strategi yang sempurna bagi Charles dan sebuah pembalasan yang bakal setimpal. Anak buah Charles terus membuntuti mobil Jacob, terus semakin mendekat. Begitu mereka sama-sama memasuki badan jembatan mobil Jacob langsung mereka bentur dari
BAB 112 LITTLE PRINCE Ana kembali datang ke mansion mewah keluarga Loghan di South Hampton. Ana sengaja menunggu dua minggu untuk kembali dengan tujuan agar tidak perlu bertemu lagi dengan Henry Loghan. Setelah dua minggu seharusnya Henry juga sudah pulih dan telah sibuk beraktivitas dengan pekerjaannya. "Aku ingin minta ijin untuk mengambil barang yang kemarin tertinggal." Ana minta untuk di ijinkan masuk. Sekuriti yang sedang berjaga di pintu gerbang mansion mewah itu langsung mengenali Ana sebagai perawat yang kemarin mengurus tuan muda mereka. "Anda harus diperiksa terlebih dahulu." Ana mengikuti prosedur mereka, dia berdiri di depan sensor tamu untuk memastikan tidak ada barang berbahaya yang dia bawa, ketika nanti akan keluar dia juga akan kembali di periksa seperti itu. Keluarga Loghan memang memiliki protokol yang ketat untuk siapa saja yang masuk ke area properti mereka. Tapi setelah diketahui bersih, Anan juga langsung dipersilahkan masuk. "Terima kasih." Ana mengucapka
SEASONS 13 KING IN THE NORTHBAB 1 BURUNG ELANGDulu Zontus pikir dengan melenyapkan anak-anak immortal akan mengakhiri kutukan, ternyata bukan seperti itu. Kilasan yang pernah ditunjukkan oleh pangeran husain mengenai Elang api di utara telah membuat mata Zontus terbuka. Sepertinya dari sana semua berawal.Pada masa raja yang terdahulu, ketika elang api masih terbang di atas langit negeri utara, mereka semua hidup dalam kedamaian di bawah naungan langit yang cerah benderang. Elang api telah melindungi negeri utara seperti seorang ibu yang menjaga anaknya.Tiba-tiba tahun yang beku datang begitu panjang, bukan cuma membekukan tiap tetes mata air dan embun di permukaan daun. Segalanya beku, sumber makanan yang mereka tanam mati membeku, demikian pula dengan binatang ternak. Masyarakat negeri utara mengalami krisis makanan panjang dan menghadapi gelombang kelaparan besar karena lapisan es yang tidak juga kunjung mencair.Raja negeri utara yang terdahulu memangil elang api, mahluk yang p
BAB 246Di luar gerimis kembali turun, atmosfer pagi terus meredup setelah matahari juga kembali tertutup awan. Udara lembab seolah enggan bergerak, menghambat segala aktifitas dengan dingin menusuk tulang."Zontus...." Mia menggeliat dalam pelukan lengan besar yang ingin terus mendekapnya."Oh ..." Mia berpaling ke kanan dengan sisa napas tersengal. "Ah...!" bibirnya langsung kembali tertangkap.Suara decak basah dan desakan napas maskulin memburu bercampur dalam keributan intim yang meningkat panas di atas ranjang. Zontus terus melumat kasar tapi tetap belum juga terpuaskan. Setiap kali Mia berusaha luput berpaling, Zontus akan segera menangkapnya lagi dengan lebih keras, mencekal rahang lembutnya agar diam untuk di desak dan dihisap.Mia menyukai rasa bibir Zontus yang maskulin kasar, tapi juga sangat lembut membuai. Entah bagaimana, padahal mereka cuma sekedar berciuman tapi rasanya nyawa Mia siap untuk ikut dia berikan. Tubuh Mia merinding gemetar, Zontus sangat besar dan kuat, s
BAB 245 DIBEBASKANZontus melompat ke dalam kawah magma yang sedang bergolak. Zontus sudah tahu jika tubuhnya tidak akan hancur, karena darah Zontus bisa lebih panas dari magma dari prut bumi. Zontus telah menelan darah paling murni dari raja negeri Utara yang bisa membakar lebih panas dari api neraka. Jenis sihir apapun tidak akan dapat lagi menyentuh tubuh Zontus.Begitu masuk ke dalam sumur magma, Zontus langsung berenang, menyelam sampai dalam hingga dia menemukan jasad elang api. Tubuh elang raksasa itu masih utuh di dasar dapur magma. Zontus segera mencabut pedang perak dari punggungnya dan seketika luapan magma ikut bergolak dan bergemuruh."Aku adalah rajamu!" Zontus siap menebaskan pedang perak besarnya. "Hanya aku yang bisa membangkitkan mu atau meleburkan tubuhmu hingga lenyap!"Suara gemuruh dan letupan magma mulai meluap sampai ke puncak gunung."Aku akan membangkitkan mu dan membebaskan mu dari segala belenggu, tapi kau hanya boleh patuh padaku!"Zontus mengayunkan pedan
BAB 244 KESAL DENGAN PARA PENGACAU MEREPOTKAN."Zontus!" Bibir Mia berucap kebas karena masih terlalu syok.Zontus berdiri di bawah shower deras dengan tubuh maskulin telanjang penuh percikan lumpur. Mia melihat lengan besar Zontus menyaruk kasar rambut di kepalnya untuk membersihkan sisa lumpur. Air yang mengalir dari punggung Zontus ikut berwarna keruh pekat. Lelehan lumpur kotor terus meluncur turun melalui tiap inci pilinan otot maskulin yang sedang meregang keras. Mahluk yang sangat mengerikan dan berbahaya.Tiba-tiba Zontus berhenti, berpaling menatap Mia dengan mata masih berkobar seperti api. Benar-benar jingga seperti api, Mia gemetar hingga tidak berani bergerak. Tubuh Mia membeku tanpa mantra, Mia masih terlalu syok dan ketakutan. Rasa takut yang sulit dijelaskan dengan nalar, tapi auranya jelas sangat kuat, terlalu kuat.Nampaknya Zontus juga menyadari tubuh Mia yang sedang menggigil. Perlu beberapa saat sampai perlahan warna jingga di mata Zontus mulai meredup, kembali ke
BAB 243 HUJANHujan akhir musim gugur selalu turun dia sertai badai. Mia memperhatikan guguran daun basah di lantai balkon yang terbawa badai semalam. Sudah hampir tiga jam, Mia hanya meringkuk diam menyaksikan sisa hujan tanpa ingin beranjak dari ranjang.Sebentar lagi musim gugur berlalu, beralih ke musim yang baru tapi nampaknya hati Mia masih belum bisa beranjak ke manapun. Sesering apapun Mia berusaha tersenyum, tapi tetap tidak dapat menutupi kerinduan nya saat sendiri. Sungguh Mia rindu Zontus.Diam-diam air mata bening kembali mengalir dari sudut mata Mia tanpa sedikit suara isakan. Dua bulan lagi usia Mia sudah sembilan belas tahun. Waktu akan terus berjalan tanpa bisa diputar kembali, tapi Mia sudah bertekad menghabiskan seumur hidupnya untuk balas menunggu Zontus.[Ingat kau berjanji akan datang menjemputku di ulang tahunku yang ke dua puluh lima] Mia mengirim pesan ke ponsel Zontus yang sudah lama lenyap padam.********Suhu udara di luar semakin menusuk tulang, rintik h
BAB 242 MELANJUTKAN HIDUPAkhirnya musim gugur, hampir empat bulan sejak Mia kehilangan Zontus serta ibunya Helena. Mia terlihat jauh lebih baik, lebih sehat dan ceria, meski isi hatinya tetap tidak ada yang tahu.Mia dan Theo kembali berteman dekat dan berkomunikasi lagi seperti dulu. Theo juga sering datang mengantarkan makanan dengan mengetuk pintu. Kadang mereka membuat makan malam bersama dan pergi ke taman saat akhirnya pekan.Kali ini Theo mengantar Mia pergi ke Hampton untuk acara bayi Henry dan Livie. Hampir semua keluarga besar Mia ikut datang. Geby beserta kelima putri kembarnya dan anak-anak mereka yang ramai. Brandon, Lily serta anak-anak keluarga Lington termasuk Jacob dan bayi mereka yang berambut merah.Hanya Anelies yang tidak bisa ikut datang, tapi dia menitipkan hadiah spesialnya pada Jeny dan Pangeran Albany."Ini hadiah dari Ane untuk Leon."Akhirnya Henry memberi nama Leonel Loghan seperti permintaan Aron yang tidak bisa dibantah."Sampaikan ucapan terimakasihku
BAB 241 MENJALANI HIDUP Mia masih sangat muda dan labil, bisa bertindak ceroboh dalam kondisi tidak stabil. Sebelum pergi dari rumah peternakan, Anelies terus mengingatkan adiknya agar tidak pernah putus asa. "Waktu adalah kesempatan dengan banyak pelajaran yang dapat menjadi penyembuh bagi hati dan jiwa yang sakit. Tidak boleh putus asa, hidup harus tetap dijalani seperti janji yang telah diambil sumpahnya!" Sebagai kakak perempuan, Anelies akan terus mengingatkan Mia lagi dan lagi sesering dia bisa. "Berjanjilah untuk kami semua!" Anelies meminta Mia untuk berjanji agar tidak menyakiti dirinya sendiri. "Aku berjanji tidak akan bertindak bodoh!" Mia bersumpah. Anelies memeluk Mia erat-erat sambil terus berbisik. "Kami semua mencintaimu!" Mia mengangguk kemudian balas memeluk Anelies yang berpamitan pergi bersama anakanak. Aneleis yang pergi paling terakhir dari rumah peternakan. Satu pekan setelah Anelies pergi Mia ikut kembali ke New York. ******* Walapun Mia telah be
240 MIA RINDUSatu Minggu setelah semua orang pergi meninggalkan rumah peternakan, Mia masih terlihat murung, belum memiliki aktifitas lain kecuali berdiam diri di dalam kamar. Mia sering menangis sampai pagi tanpa sedetikpun memejamkan mata.Sungguh Mia sangat rindu tapi tidak tahu harus mencari Zontus kemana. Patah hati karena ditinggalkan selamanya ternyata jauh lebih menyakitkan dari pada sakit hati karena cemburu dan pertengkaran. Ketika hanya sekedar bertengkar, paling tidak Mia masih memiliki kesempatan untuk melihat Zontus kembali. Sekarang Mia sudah tidak bisa dan tidak tahu harus menahan rindunya sampai kapan.Mia semakin sedih karena satu buah kenangan foto pun dia tidak punya. Kadang Mia juga sangat takut bagaimana jika nanti dia lupa dan semua ingatannya tentang Zontus menghilang seolah mereka memang tidak pernah ada. Mia benar-benar bisa gila jika terus seperti ini."Mia apa kau sudah bangun?" Suara Mara mengetuk pintu kamar Mia dari luar."Masuklah, Mom."Begitu mendeng
BAB 239 KEKHAWATIRAN SEMUA ORANGMia bukan cuma telah kehilangan Zontus, dia juga baru tahu jika Helena adalah ibunya. Tapi dari semua kepedihannya, Mia paling sedih karena dia dan Zontus berpisah dalam kondisi sedang marah, bahkan Mia mengusirnya pergi.Sebuah kesalahan pahaman yang pastinya juga sulit untuk Zontus jelaskan dalam kondisi seperti kemarin. Zontus bersikeras tetap pergi karena Helena memang harus dia selamatkan. Sekarang mereka berdua sudah sama-sama tidak ada, Zontus pergi menyusul Helena.Penyesalan memang sering kali datang terlambat. Sekarang Zontus benar-benar pergi dan rasanya Mia ingin gila. Sejak kemarin Mia hanya duduk di balkon kamar, diam melihat jauh ke garis hutan tanpa mau berkumpul dengan keluarga yang lain. Keluarga Mia sedang berkumpul, bahkan Kai juga kembali datang bersama istri serta anak-anaknya untuk Mia."Semua akan berlalu dia akan baik-baik saja." Emillie berusaha menenangkan ibunya meski sebenarnya dua juga khawatir dengan kondisi Mia. "Mia
238 KEPERGIAN ZONTUSSetelah suara retakan kubah magma disusul ledakan dahsyat, elang api keluar dari puncak gunung dengan langsung merentangkan sayap lebar. Tiap helai dari bulu elang raksasa itu berkobar jingga, wujudnya benar-benar mengagumkan. Gerald terus berdiri takjup karena tidak menyangka dirinya bakal menjadi saksi dari kebebasan elang api yang telah ribuan tahun bersemayam dalam belenggu. Elang api sudah terbebas, dia terbang lenyap ke angkasa. Saat itu juga Gerald langsung berlutut untuk pengorbanan rajanya. Gerald terus berlutut hingga gemuruh di pungcak gunung api itu kembali mereda tapi jantung Gerald tetap berdebar kencang.Sungguh Gerald juga masih gemetar melihat pengorbanan Zontus untuk meraka semua. Meski Gerald tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Tapi Zontus telah pergi membawa semua benda milik raja negeri Utara bersama tubuhnya, pedang perak, belati, permata bahkan darah milik raja tertua mereka.Setelah cukup tenang dan yakin semuanya telah usai, Ge