Share

PART 24

Penulis: Reinee
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Pemuda berparas rupawan itu, baru saja masuk ke dalam apartemennya. Ruangan itu terlihat sama persis seperti saat dia meninggalkannya. Dia berjalan melalui ruang tamu tanpa repot-repot menyalakan lampu utama, sehingga ruangan itu kini hanya diterangi oleh cahaya redup yang menggambarkan bayang-bayang benda di dalamnya.

Keadaan itu rupanya sama seperti suasana hatinya saat ini yang muram. Alih-alih pergi ke kamar dan tidur, pemuda itu malah menghempaskan tubuh ke sofa sembari memijat pelipisnya.

Kepalanya terasa sangat berat. Tubuhnya mungkin tidak terlalu lelah, tapi pikirannya serasa bekerja tanpa henti. Kepergiannya ke Jakarta yang sejatinya untuk menghindari Genta, suami adiknya, sekaligus mengambil alih perusahaan setelah sekian lama dipegang oleh sang paman, ternyata justru memberinya masalah tak disangka-sangka.

Tak hanya itu, dia pun harus segera mencarikan Olivia tempat tinggal agar adik dan suaminya itu tak terlalu lama timggal di apartemennya nanti. Semua masalah yang membua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MANTAN JADI IPAR   PART 25

    Sejak meninggalkan ruangan keponakannya, suasana hati Rendy jadi berubah sangat buruk. Rencana yang sebelumnya dia kira akan berjalan dengan sempurna, tiba-tiba kini sepertinya akan menjadi berantakan. Dia sama sekali tak pernah mengantisipasi jika keponakannya itu akan ikut campur dengan urusan supermarket. Terlebih lagi, hal itu dilakukannya begitu mendadak. Padahal sebelumnya, keponakannya itu terlihat tak tertarik saat dirinya mencetuskan ide pertama kali tentang pembelian bisnis itu. Rendy mulai berpikir jika anak itu memiliki tujuan lain.Rendy bukan jenis orang yang percaya dengan sesuatu yang disebut 'kebetulan'. Itulah kenapa dia juga tidak percaya dengan alasan Aaron yang tiba-tiba mengatasnamakan mendiang mamanya untuk mengambil alih pengelolaan supermarket yang baru saja dibelinya.Anak itu pasti telah mengetahui sesuatu tentang dirinya dan dia harus lebih berhati-hati mulai sekarang. Jika tidak, semua rencana yang telah disusun selama bertahun-tahun bisa hancur berantaka

  • MANTAN JADI IPAR   PART 26

    Rama terlihat duduk di salah satu bangku sebuah restoran yang sebelumnya telah disepakati untuk bertemu dengan Rendy. Pemuda itu tengah menyesap secangkir espresso yang telah dipesannya beberapa menit yang lalu. Beberapa detik kemudian dia mengangkat tangannya, melirik arloji yang melingkar di pergelangan kirinya. Sudah lima belas menit berlalu, tapi pria yang meminta untuk bertemu dengannya itu tak kunjung menampakkan diri.Padahal sebelumnya, Rendy sedikit memaksa saat ingin menemuinya pada jam makan siang. Jika bukan karena prospek uang yang menjanjikan, Rama pasti sudah pergi dari tempat itu sejak tadi.'Lima menit lagi, jika tak muncul juga, aku tinggal saja,' batinnya. Dua kakinya mulai bergerak-gerak tak tenang di bawah meja. Kepalanya sesekali menoleh ke kanan dan kiri memperhatikan orang-orang di sekitarnya. Entah sudah berapa kali dia pandangi arloji di tangan kirinya itu sambil berdecak. "Sudah lama nunggu ya, Ram?" tanya suara bariton dari balik punggung Rama. Rama yan

  • MANTAN JADI IPAR   PART 27

    Pagi itu, Aaron berada satu meja bersama Olivia dan Genta di ruang makan. Meski dia senang adiknya akhirnya menyusulnya ke Jakarta, perasaannya pada iparnya itu masih tetap sama.Aaron sepertinya belum bisa menerima fakta bahwa pria yang lebih tua beberapa tahun darinya itu kini menjadi adik iparnya."Kakak nggak berangkat ke kantor hari ini?" celetuk Olivia di tengah aktivitasnya mengunyah nasi goreng buatan kakaknya.Kedua pria di meja makan itu langsung menghentikan kunyahannya. Genta yang sedari tiba di apartemen Aaron terlihat makin pendiam, hanya melirik istrinya sekilas. Kemudian dia kembali berpura-pura sibuk dengan makanan di piringnya. Sejujurnya dia pun merasa sangat tak nyaman berada di dalam satu rumah dengan kakak iparnya itu. "Makanannya dihabisin dulu, baru ngomong," ucap Aaron yang beberapa detik kemudian telah selesai dengan sarapannya.Ditegur kakaknya seperti itu, Olivia hanya merengut. Lalu mengikuti suaminya untuk fokus pada makanannya. Sejenak kemudian, dia pu

  • MANTAN JADI IPAR   PART 28

    "Dah laper belum, Al?" tanya Dena, menarik perhatian sahabatnya yang sebelumnya masih sibuk melayani pelanggan. Seolah diberi aba-aba, perut Alea pun langsung berbunyi. Itu tak mengherankan, mengingat dia dan Dena tidak sempat sarapan pagi ini dan beberapa menit lagi memang sudah jam makan siang. "Lapar sih. Memangnya mau makan sekarang?" Alea mengernyit. Matanya segera saja celingukan, takut kalau-kalau ada yang mendengar percakapan mereka. "Iya, yuk." Dena langsung meraih lengan sahabatnya, tapi Alea masih juga tak bergerak. "Masih lima belas menit lagi jam istirahatnya, Den. Nggak enak sama yang lain," sergah Alea dengan wajah bingung. Bukan apa-apa, dia tak ingin saja terlihat dispesialkan di tempat kerjanya itu karena Dena sering mengajaknya keluar sebelum jam istirahat. Meskipun tak pernah mendapat teguran dari atasan mereka, Alea tetap merasa bersalah. "Rama nggak akan marah cuma gara-gara masalah sepele kayak gini, Al. Ayolah, aku udah lapar nih. Pagi tadi kan kita nggak

  • MANTAN JADI IPAR   PART 29

    Beberapa hari sudah berlalu sejak Alea melihat kehadiran Aaron di tempatnya bekerja. Namun karena belum ada tanda-tanda adanya pekerjaan baru yang lebih baik dari pekerjaannya sekarang, Alea masih tetap pergi bekerja seperti biasa. Sayangnya, Dena pun tampaknya masih belum mendapatkan informasi apapun mengenai kehadiran Aaron beberapa hari yang lalu di tempat itu dari Rama.Pria itu mendadak menjadi super sibuk, entah apa yang sebenarnya sedang dia kerjakan. Dia yang biasanya tiba-tiba muncul di kost Dena untuk mengajaknya keluar, akhir-akhir ini bahkan jarang menghubungi gadis itu. Pun sangat susah untuk dihubungi.Sampai siang itu sepertinya Dena sudah berada pada suasana hati yang buruk dan Alea yakin itu semua karena pria bernama Rama.Setahu Alea, Rama memang sama sekali bukan tipe lelaki idaman Dena. Namun Alea merasa wajar saja jika Dena jadi begitu murung kala pria yang selalu mensupport dari segi finansial itu menghilang tanpa kabar padahal sebenarnya sosoknya bisa ditemui d

  • MANTAN JADI IPAR   PART 30

    Mimpi buruk. Hanya itu yang ada dalam pikiran Alea saat mendapati bahwa kakak mantan muridnya itulah yang telah menunggunya di ruang direktur. Semua kekhawatirannya selama ini terjadi sudah. Lelaki itu telah memintanya duduk beberapa kali, tapi Alea tak juga beranjak dari tempatnya berdiri. Dia benar-benar shock dengan apa yang sedang terjadi padanya saat ini. Dalam kepalanya, Alea hanya ingin pergi dari tempat itu karena campur aduk antara sakit hati dan malu.Perlahan Alea pun mundur satu langkah. Wanita itu siap untuk berbalik dan menghambur ke pintu. Dia bahkan sudah tidak lagi peduli lagi jika sikapnya itu nantinya akan dianggap tidak sopan oleh siapapun yang melihatnya. Alea hanya ingin segera pergi dari tempat itu dan tak ingin kembali lagi.Akhirnya dengan segenap kekuatannya, Alea berhasil membalikkan tubuhnya dan mulai melangkah. Namun, baru beberapa saat sebelum dia mencapai pintu, sebuah tangan meraih lengannya. Lalu terdengar sebuah suara yang begitu dekat dengan telinga

  • MANTAN JADI IPAR   PART 31

    Sehari setelah kepergian Alea, Aaron masih berpikir wanita itu hanya butuh lebih banyak waktu untuk menenangkan diri. Aaron yakin Alea akan bisa berpikir jernih dan melihat manfaat dari apa yang dia tawarkan itu. Namun hari itu Alea benar-benar tidak muncul di tempat kerjanya. Aaron mengetahui hal itu karena dia telah beberapa kali berkeliling supermarket dan tak mendapati wanita itu di manapun. Karena tak punya ide bagaimana cara menemukan Alea, Aaron pun akhirnya memanggil Rama–orang yang dia tahu paling bertanggung jawab dengan para karyawan–untuk datang ke ruangannya. Begitu Rama muncul, Aaron langsung mempersilakan pria itu duduk di depannya. "Pak Aaron memanggil saya?" tanya Rama memulai percakapan dengan gaya “Asal Bapak Senang” seperti yang selalu dilakukannya dengan siapapun atasannya. Walau sejujurnya Rama tidak terlalu senang dengan bos barunya yang menurutnya terlalu tampan dan bisa menjadi saingan terberatnya di supermarket itu. Tidak seperti Pak Tio yang sebelumnya cu

  • MANTAN JADI IPAR   PART 32

    Rupanya Aaron tak salah memilih Dena menjadi informannya tentang Alea. Selain karena keduanya adalah sahabat, ternyata Dena juga sangat cepat memberikan informasi yang dibutuhkannya. Hari itu juga, sebelum Aaron sampai di apartemennya, Dena sudah menelponnya untuk melaporkan sesuatu. Padahal dia sendiri bahkan belum memberikan instruksi apapun pada sahabat Alea itu.“Pak Aaron, ini saya Dena.” Suara wanita di seberang membuat hati lelaki itu berdebar karena tak sabar ingin tahu kabar dari Alea. “Iya, aku sudah simpan nomor kamu. Ada apa?” Suaranya masih terdengar tenang meski hatinya sangat lah penasaran. “Maaf kalau saya ganggu ya, Pak? Saya mau cerita soal Alea,” kata suara dari seberang, terdengar sedikit ragu.“Cerita saja, ada apa?” tanya Aaron.“Saya tidak berhasil membujuknya untuk kembali masuk kerja, Pak. Dia malah memutuskan untuk balik ke kampung. Gimana, Pak?” Kali ini nada bicara Dena terdengar mulai panik dan berbisik. Aaron yang sedang ingin fokus mendengarkan kabar

Bab terbaru

  • MANTAN JADI IPAR   PART 40 (TAMAT)

    Dua kabar yang diterima Aaron malam itu benar-benar mengaduk-aduk perasaannya. Genta yang mengabari lewat pesan bahwa Olivia sudah reda dari amarahnya, membuat lelaki itu sangat lega. Tapi kejadian itu tak berlangsung lama, karena kemudian Dena mengirimkan chat dan melaporkan bahwa Alea benar benar memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya. Seharusnya, redanya amarah adiknya membuat dia akan bisa lebih fokus menjalankan misinya dengan Alea. Penerimaan Olivia dengan kehadiran Alea dalam kehidupan mereka seharusnya menjadi hal baik yang akan melancarkan pula proyek barunya, tapi ternyata Alea justru terlanjur memutuskan hal lain. Alhasil, semalaman Aaron tak bisa memejamkan mata. Kegundahannya itu pun terbawa olehnya hingga sampai di kantor. Bahkan di tengah-tengah meeting dengan para bawahannya, Aaron tak lepas dari ponselnya untuk menghubungi Dena dan memantau soal Alea. Dalam hati dia berharap Dena memiliki ide cemerlang lagi untuk bisa mencegah Alea pergi.Sore itu juga saat

  • MANTAN JADI IPAR   PART 39

    Setelah membisu semalaman, Alea pun akhirnya memutuskan untuk menceritakan pada Dena apa yang terjadi saat dirinya sedang bersama dengan Aaron hari sebelumnya. Dena yang melihat sahabatnya begitu murung sejak kepulangannya itu, mencoba mendengarkan Alea dengan serius. Tentu saja masih dengan terus berpura-pura rebahan di atas tempat tidurnya dalam rangka melanjutkan sandiwara kecelakaan sebelumnya. “Jadi pas Aaron mengajakku ke panti asuhan milik keluarganya, adiknya datang, Den,” kata Alea mengawali ceritanya. “Si Olivia itu?” tanya Dena, lupa lupa ingat dengan nama adik Aaron. Alea pun mengangguk. “Lalu apa yang terjadi?” lanjutnya dengan rasa penasaran. “Dia marah-marah sama kakaknya. Aku juga kena imbas kemarahannya. Lucu kan, Den? Aku pikir kemarin waktu Aaron berulang kali minta maaf sama aku itu, adiknya juga sudah tahu. Ternyata cuma dia sendiri aslinya yang ingin minta maaf. Adiknya sama sekali nggak tahu apa-apa.” Alea tersenyum getir mengakhiri kalimatnya. “Loh, bukanny

  • MANTAN JADI IPAR   PART 38

    Seharian itu, Olivia tampak hanya berbaring saja di di kamarnya. Situasi yang terjadi antara dirinya dengan sang kakak rupanya telah sangat benar-benar mempengaruhi moodnya. Hal itu tentu tak mengherankan, mengingat selama ini Aaron selalu menjadi garda terdepan dalam setiap masalahnya. Kakaknya itulah yang setiap saat selalu ada untuk menyelesaikan semua masalah yang sedang dihadapinya. Jadi, jika saat ini justru Aaron yang menjadi penyebab kekecewaannya, tentu Olivia merasa sangat terpuruk. Kemarahannya pada sang kakak bahkan membuatnya sampai tak mau menemui saat Aaron mengunjunginya malam sebelumnya untuk mengajaknya bicara. Genta, tentu tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Demi agar sang kakak ipar melihat kesungguhannya untuk berubah, dia harus memutar otak untuk membuat istrinya kembali berbaikan dan memaafkan Aaron. “Sayang, mau ikut aku nggak?” tanyanya saat memasuki kamar. Dilihatnya Olivia masih tidur membelakangi pintu dan bergelung selimut tebal. Tak seperti biasanya, Oli

  • MANTAN JADI IPAR   PART 37

    Mengikhlaskan adiknya untuk Genta memang bukan perkara yang mudah untuk Aaron selama ini. Tapi sifat pemaaf yang banyak diturunkan oleh ibunya, membuatnya harus menerima keberadaan Genta dalam kehidupan Olivia. Meski tak pernah bisa berkomunikasi dengan baik dengan adik iparnya, nyatanya Aaron juga tetap memberikan fasilitas terbaik untuk suami Olivia itu. Terbukti, setelah waktu itu membelikan sebuah rumah untuk keduanya, Aaron pun membiarkan Genta menempati posisi yang lumayan penting di perusahaannya. Bagi Genta sendiri, sikap acuh kakak iparnya padanya terkadang memang menyesakkan, tapi tetap masih bisa dimakluminya. Apalagi, Aaron bukan tipe kakak ipar yang sering mencampuri urusan rumah tangganya dengan Olivia, selain hanya untuk mengatur dimana mereka harus tinggal dan apa pekerjaan yang pantas untuknya sebagai seseorang yang telah menyandang marga Winata. Hal lainnya lagi tentang Aaron, sepertinya tak terlalu mengganggu Genta. Apalagi setelah dia berniat untuk memperbaiki keh

  • MANTAN JADI IPAR   PART 36

    Alea benar-benar tak mengerti dengan semua yang terjadi dengannya saat itu. Aaron mempercayainya untuk membantu membangun sebuah Sekolah Gratis? Tapi kenapa harus dia? Mungkinkah ini ada hubungannya dengan keikhlasannya berdamai dengan masa lalu?“Jangan bercanda, Aaron. Kamu pasti salah orang.” Akhirnya tawa adalah jalan yang dipilihnya, karena merasa lelaki di depannya itu terlalu konyol menurutnya. “Tidak Alea, aku tidak salah. Aku justru akan merasa bersyukur kalau kamu mau membantuku.”“Tapi aku ini siapa? Aku bahkan belum punya banyak pengalaman dalam mengajar.”“Jangan khawatir soal itu. Nanti aku akan mencarikan beberapa orang lagi yang juga akan membantuku. Yang jelas, aku ingin kamu menjadi bagian dari proyek ini. Please, aku mohon bantuanmu sekarang.” Sifat Alea yang aslinya sangat lembut itu tentu tersentuh dengan permintaan tulus dari Aaron. Apalagi, dunia pendidikan memang lah passion-nya dari kecil. Sekarang justru dia lah yang merasa mendapatkan anugerah dari keikhla

  • MANTAN JADI IPAR   PART 35

    Dua hari setelah itu, Dena memutuskan untuk menyudahi sandiwaranya di rumah sakit. Hari itu juga, salah seorang perawat mengatakan pada mereka bahwa Dena sudah bisa dibawa pulang. Tak berapa lama, wanita itu terlihat menghubungi Rama untuk menjemputnya dan berpura-pura meminta lelaki itu untuk menyelesaikan administrasi rumah sakit. Namun yang muncul satu jam setelah itu bukan hanya Rama saja, melainkan juga Aaron. “Kok Bapak ikut ke sini?” Dena pun keheranan. Dua hari sebelumnya dia sudah melihat Aaron dan Alea banyak mengobrol. Bahkan malam sebelumnya, Dena memergoki Alea sedang mendapat panggilan dari Aaron walau dengan alasan menanyakan kabarnya. Hal itu tentu membuatnya yakin bahwa masalah di antara keduanya kini sudah selesai, hingga kemudian Dena pun memutuskan untuk pulang saja ke kostnya. Namun rupanya, dugaan bahwa ada sesuatu yang spesial dengan perasaan Aaron ke Alea pun terjawab. Lelaki itu ternyata masih ingin berdekatan dengan Alea meski sudah mendapatkan maaf dariny

  • MANTAN JADI IPAR   PART 34

    Alea sangat lega saat akhirnya bisa melihat kondisi sahabatnya yang tak separah dugaannya. Menurut perawat yang menemuinya, Dena hanya mengalami luka ringan saja. Hal itu membuat raut pucat di wajahnya pun berangsur menghilang. Apalagi kala sang perawat sudah mengijinkannya masuk ke ruangan dimana Dena berada. Kelegaan hati Alea melihat kondisi Dena yang tak parah membuatnya tak sempat memikirkan hal hal janggal yang sebenarnya ada dalam kejadian itu. Alea bahkan tak memperhatikan gerak mata Dena dan Aaron yang sesekali bertemu untuk mengisyaratkan sesuatu. Alea tentu saja tak pernah tahu bahwa peristiwa kecelakaan yang terjadi pada sore hari itu hanyalah sebuah rekayasa yang idenya muncul dari sahabatnya itu saat sedang mengobrol bersama Aaron siang harinya di kantor. Aaron yang biasanya sangat serius dalam menghadapi sesuatu, entah kenapa menurut saja saat Dena mengutarakan tentang rencananya untuk membuat Alea tetap tinggal. Atau setidaknya menunda kepulangannya ke kampung. “Kam

  • MANTAN JADI IPAR   PART 33

    Setelah berbincang panjang lebar dengan Dena di kantor hari itu, akhirnya Aaron tahu bagaimana penilaian Alea padanya. Seperti yang sudah diduga sebelumnya, tentu saja Alea tidak menganggapnya sebagai orang yang baik. Dirinya dan adiknya, di mata Alea, hanyalah orang-orang yang telah merusak kebahagiaannya.Namun mengetahui hal itu, bukannya membuat Aaron mengurungkan niatnya untuk meminta maaf pada Alea. Hal itu justru membulatkan tekad untuk mendapatkan maaf darinya. Aaron sendiri tidak mengerti kenapa sampai memiliki rasa yang seperti itu pada seseorang. Mungkin apa yang dikatakan Dena benar, bahwa dirinya hanya merasa bersalah karena merasa telah menjadi penyebab hancurnya rumah tangga Alea. Bahkan juga membuat wanita itu kehilangan pekerjaannya, Bahkan Dena sempat mengatakan padanya untuk melupakan saja masalah itu karena dia yakin Alea pasti akan memaafkannya suatu hari nanti tanpa harus dimintai maaf. Tapi hal itu justru semakin membuat Aaron penasaran. Apalagi banyak hal mena

  • MANTAN JADI IPAR   PART 32

    Rupanya Aaron tak salah memilih Dena menjadi informannya tentang Alea. Selain karena keduanya adalah sahabat, ternyata Dena juga sangat cepat memberikan informasi yang dibutuhkannya. Hari itu juga, sebelum Aaron sampai di apartemennya, Dena sudah menelponnya untuk melaporkan sesuatu. Padahal dia sendiri bahkan belum memberikan instruksi apapun pada sahabat Alea itu.“Pak Aaron, ini saya Dena.” Suara wanita di seberang membuat hati lelaki itu berdebar karena tak sabar ingin tahu kabar dari Alea. “Iya, aku sudah simpan nomor kamu. Ada apa?” Suaranya masih terdengar tenang meski hatinya sangat lah penasaran. “Maaf kalau saya ganggu ya, Pak? Saya mau cerita soal Alea,” kata suara dari seberang, terdengar sedikit ragu.“Cerita saja, ada apa?” tanya Aaron.“Saya tidak berhasil membujuknya untuk kembali masuk kerja, Pak. Dia malah memutuskan untuk balik ke kampung. Gimana, Pak?” Kali ini nada bicara Dena terdengar mulai panik dan berbisik. Aaron yang sedang ingin fokus mendengarkan kabar

DMCA.com Protection Status