Share

Perjalanan Pulanh

Andhira menautkan alis melihat seseorang yang berlalu cepat dari samping Tibra. Dia seperti mengenal postur tubuh lelaki tadi. Namun, dia memilih mengabaikannya. Tidak mungkin orang itu bisa ada di sini. Lagipula, tempat itu jauh dari ibukota. Toh selama ini mereka aman di Solo. Bahkan, media pun tidak bisa mengendus keberadaan mereka di sana.

“Mas.” Andhira mengulurkan tangan. Dia awalnya ingin menggelendot pada bahu Tibra sambil berjalan menuju mobil. Namun, Zahir dan Zafar seperti sengaja benar menggandeng tangan Ayah mereka di kiri dan kanan. Tibra tersenyum sambil mengedipkan mata pada Andhira. Mulutnya mengucapkan kata sabar tanpa suara.

“Sabar ya, Sayang. Anak-anak lagi manja. Bagian kita nanti malam.” Bisik Tibra sambil menoel pipi Andhira saat akan memasuki mobil.

Andhira mengangguk pelan sambil tertawa kecil dan mengedipkan mata pada Tibra. Dia sudah mempersiapkan banyak hal untuk merayakan kepulangan suaminya. Selain masak makanan kesukaan Tibra, dia juga menghabiskan wakt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
anak cerdas . biarkan andhira mendumel
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status