Share

Belum Selesai

Penulis: Cindy Chen
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Apa?” tanya Claire. Ia sudah sedikit kelelahan, tapi Leon kembali menindih tubuhnya.

“Leon...” Claire hendak memprotes lagi tapi bibir Leon sudah melumat bibirnya dengan penuh nafsu. Entah kenapa, Claire begitu menyukai Leon yang penuh nafsu terhadap dirinya. Gairahnya kembali memuncak saat Leon kini menikmati lehernya dan meninggalkan banyak kiss mark di sana. Claire mendesah penuh kenikmatan. Semenit tadi ia ingin Leon berhenti, tapi sekarang ia tidak ingin Leon berhenti. Tubuhnya seperti terkena candu.

Leon membuat lebih banyak kiss mark di sekitar dada Claire lalu menghisap putingnya kuat-kuat. Claire memekik kaget saat Leon melakukannya. Leon menikmati setiap suara dan gerakan tubuh yang Claire lakukan saat bercinta dengannya. Ia kemudian melakukannya dari posisi ini. Leon bergerak lebih liar sekarang, membuat Claire tak henti-hentinya mendesah dan memekik menikmati setiap sensasi yang dihasilkan dari gesekkan di bawah tubuhnya.

Kal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
mungkin gasie Leon sebenrnya juga kenal Claire di dunia nyata tp pura2 gak kenal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Love in The Game (INDONESIA)   Badai

    “Claire...” panggil Leon, berharap Claire akan berbalik menghadap ke arahnya. Namun sebaliknya, gadis itu meneruskan langkahnya keluar dari kamar itu.Leon memukul meja kayu yang ada di hadapannya saat Claire sudah tidak terlihat lagi. Seharusnya Leon tidak mengatakannya secepat itu dan ia menyesalinya sekarang. Ia tidak peduli punggung tangannya sekarang terasa sakit dan berdenyut sebab pikirannya sedang kacau sekarang. Leon jatuh cinta pada Claire itu bukan sebuah kebohongan dan ini yang pertama kalinya setelah bertahun-tahun yang lalu ia patah hati. Saat Leon jatuh cinta lagi, keadaannya malah serumit ini.Sementara itu, Claire berlari ke atas dek kapal. Ia kemudian bersandar di tepian kayu dan menghadap ke arah lautan. Entah kenapa, Claire tidak bahagia saat mendengar Leon mengucapkan cinta. Entah momentnya yang tidak tepat, atau karena Claire tidak terlalu percaya kata-kata itu. Ditambah lagi, ia masih belum bisa mencerna fakta yang baru saja diteriman

  • Love in The Game (INDONESIA)   Sirens

    “Leon! Turunkan pedangnya!” seru Claire.Namun Leon sama sekali tidak sadarkan diri, ia langsung menghunuskan pedangnya ke arah Claire. Claire berhasil menghindar hingga pedang Leon menusuk pintu kayu di belakang Claire. Dengan cepat, Leon menarik kembali pedang itu dan menebaskannya ke arah leher Claire. Wanita itu menghindar lagi dengan cepat.“Leon, hentikan! Sadarlah!” seru Claire lagi, tapi sekali lagi Leon menghunuskan pedangnya ke arah Claire. Dengan kekuatan Aphrodite, Claire menendang tangan Leon hingga ia hampir saja melepaskan pedangnya. Namun karakter Theseus terlalu kuat, setelah ditendang, ia malah membalikkan serangan itu langsung telak ke arah leher Claire.Claire menangkap pedang itu dengan menangkupkan kedua tangannya. Kekuatan Aphrodite memungkinkannya melakukan itu. Namun, Leon menekan pedangnya hingga mata pedangnya hampir menyentuh leher Claire. Kekuatan Theseus yang besar membuat Claire tidak bisa menahan pedang itu

  • Love in The Game (INDONESIA)   The Layer

    Claire dan Leon keluar dari ruangan kecil di kapal itu. Mereka mendapati sebagian besar kapal sudah rusak dan kosong. Tidak ada satupun awak kapal yang tersisa di dalam kapal. Claire melihat ke sekeliling, mereka kini terdampar di sebuah pulau yang tampak kosong.“Di mana kita?” tanya Claire.“Entahlah,” jawab Leon.Ia mengajak Claire untuk turun dari kapal dan melihat-lihat apa yang ada di pulau tersebut. Tiba-tiba sebuah layar digital muncul di hadapan mereka.Congratulations! You have completed the siren challenge.Proceed to the next level? Y/N“Baru muncul notifikasi sekarang,” kata Claire sambil mengangkat sebelah tangannya.“Game ini telah berubah menjadi sangat aneh. Aku tidak ingat menciptakan jalan cerita ini. Tapi... Pulau ini... Rasanya aku memang membuatnya. Tapi aku tidak jadi memakainya,” sahut Leon.“Pulau apa ini? Kenapa kamu tidak jadi mem

  • Love in The Game (INDONESIA)   Kill The Medusa

    Claire sadar sudah terlambat untuk menolong Leon. Pria itu berdiri kaku dan sedikit demi sedikit tubuhnya berubah menjadi batu. Claire dengan cepat berlari keluar dari kuil tersebut. Dengan kekuatan Athena, Claire melesat cepat masuk kembali ke dalam hutan. Dari langit, Claire bisa melihat Leon turun menuju ke pelataran kuil dengan nyawa keduanya.Di saat yang sama, Claire melihat Medusa berjalan keluar dari kuilnya sambil tertawa. Siap menghabisi Leon sekali lagi. Jantung Claire berdebar kencang, ia harus menyelamatkan Leon kali ini. Claire tidak bisa membiarkan Leon kehilangan dua nyawa sekaligus. Dengan cepat, Claire melesat kembali ke pelataran kuil sambil membawa tameng peraknya. Ia menutupi dirinya dan Leon dengan tameng besarnya saat pria itu mendarat.“Ayo!” seru Claire sambil menarik tangan Leon dan membawanya melesat secepat anak panah kembali ke dalam hutan.“Kembalilah Athena dan Apollo! Jangan jadi pengecut!” seru Medusa di d

  • Love in The Game (INDONESIA)   Journey to The Valley

    “Mereka punya tujuan dan kita akan mengungkap semuanya. Lihat saja nanti,” kata Leon tiba-tiba.Claire tidak bisa berkata-kata saking malunya. Ia tidak pernah membayangkan bercinta sambil ditonton orang lain. Wajah Claire tetap merah padam sambil berjalan terus menuju utara. Hutan di sekitar mereka semakin lama semakin gelap karena pepohonannya semakin rindang menutupi sinar matahari.“Kita masih berada di jalan yang benar, bukan?” tanya Leon sambil melihat ke sekeliling.Claire mengeluarkan peta dengan merentangkan tangannya ke depan. Layar digital yang muncul di hadapannya menunjukkan mereka mengambil jalan yang benar. Sedikit lagi mereka akan sampai. Pulau ini tetap saja sebuah pulau kecil, meskipun telah dimodifikasi dengan diperbesar sedikit.Leon merentangkan tangannya untuk mengeluarkan layar digital dari tangannya. Ia memilih karakter Perseus. Kini Leon memakai baju zirah berwarna hitam dengan pedang yang terikat rapi di pi

  • Love in The Game (INDONESIA)   The Three Sisters

    Claire terus mengumpat selama perjalanan menuruni lembah dan Leon mengunci mulutnya rapat-rapat. Ia mengabaikan hampir semua yang Claire katakan sebab tidak ada gunanya. Perseus diketahui sebagai salah satu dewa yang membenci Eris, tapi Leon tidak ingin terbawa suasana.“Berapa lama lagi kita sampai ke dasar lembah? Kakiku sudah pegal!” seru Claire.Leon hanya tersenyum, ia kemudian berjongkok di hadapan Claire.“Apa yang kamu lakukan?” tanya Claire ketus.“Kamu bilang pegal. Naiklah ke punggungku, biar kugendong,” jawab Leon.Claire menatap punggung Leon dan seketika ia tidak bisa mengatakan apapun.“Ayo, naiklah,” kata Leon.Claire kemudian naik ke atas punggung Leon dan memeluk bagian lehernya. Leon berdiri sambil menggendong Claire di punggungnya. Gadis itu terasa berat, tapi Leon tidak keberatan. Claire kini tidak tahu harus bicara apa, bahkan keinginannya untuk mengumpat teredam ol

  • Love in The Game (INDONESIA)   I Still Love You

    “Baiklah... baiklah!” kata salah seorang wanita.“Hey!” protes dua wanita yang lain.“Aku bisa langsung menginjak bola mata ini saat ini juga dan kalian tidak akan punya mata,” ujar Leon.“Tidak! Jangan lakukan itu!” seru ketiga wanita itu bersamaan.“Kalau begitu katakan di mana Hesperides!”“Baiklah. Hesperides ada di dalam bunga mawar milik Hera, sang dewi pernikahan dan kelahiran. Istri Zeus yang agung,” jawab salah seorang wanita.“Kami sudah tahu itu! Di mana letaknya? Katakan yang jelas!” seru Leon sambil menghentakkan kakinya.“Baiklah! Jangan lakukan itu!” seru salah seorang wanita.“Anggrek Hera ada di bagian belakang pulau ini di dasar sebuah jurang yang paling dalam dan tersembunyi di balik air terjun. Kalian akan menemukannya jika berjalan terus ke selatan!” seru salah seorang wanita.“Kami sudah

  • Love in The Game (INDONESIA)   The South Wind

    Angin yang berhembus kencang membuat Claire dan Leon terbangun. Matahari sudah meninggi di dalam game ini, padahal mereka masih merasa mengantuk dan lelah. Rasanya baru sebentar saja mereka tidur.“Ada apa ini?” tanya Claire.“Entahlah. Angin ini semakin kencang!” seru Leon sambil menyipitkan matanya dan mencoba melindungi matanya dengan sebelah tangan. Sementara sebelah lagi bersiaga memegang pedangnya.“Anak Zeus bersama Dewi Perselisihan. Sungguh memalukan!” seru seseorang yang tidak terlihat. Suaranya besar dan dalam, menggema di antara angin.“Siapa kamu?” tanya Leon.“Aku mendengar dari bisikan angin, kalian mencari Hesperides. Kalian pasti ingin membunuh Medusa,” katanya lagi.“Apa urusanmu!” seru Claire kesal. Ada-ada saja yang mereka hadapi.“Akulah Notus, Dewa Angin Selatan. Aku tidak mengijinkan kalian berkunjung ke kebun anggrek milik Hera! Daera

Bab terbaru

  • Love in The Game (INDONESIA)   The End

    “Lepaskan aku! Aku ini calon presiden kalian! Lepaskan aku sekarang juga!” seru Boston Hopkins pada para polisi yang memborgol tangannya.“Anda berhak untuk diam. Semuanya bisa Anda jelaskan di pengadilan. Anda juga bisa menyewa pengacara untuk membela Anda,” jawab polisi itu.“Pengawal! Pengawal!” teriak Boston Hopkins dengan panik. Tetapi tidak ada satupun pengawal yang mendekat. Sebab Leon sudah menyuruh mereka pergi sejauh mungkin.Boston Hopkins terpaksa menyerah kepada para polisi. Ia masuk ke dalam mobil polisi dan dibawa pergi. Sepanjang perjalanan, orang-orang melemparinya dengan telur busuk. Polisi harus menertibkan masyarakat agar tidak melempari Boston dengan telur dan benda-benda lainnya. Boston tidak percaya ini benar-benar menimpa dirinya. Padahal selangkah lagi saj

  • Love in The Game (INDONESIA)   Chasing Boston

    Fox kembali berbaring di sofa meluruskan kakinya yang sakit. Claire membantu Fox dengan mengganjal kakinya dengan bantal agar bengkaknya tidak semakin parah.“Aku bisa membantu Leon,” katanya.“Kamu tidak akan bisa membantu kalau kamu belum sehat. Istirahatlah dulu, kamu membutuhkannya,” jawab Claire.Claire pergi ke dapur dan ia pun memanaskan air untuk membuatkan teh hangat untuk Leon. Masih ada teh yang belum basi di apartemen itu. Ia pun membawakannya untuk Leon. Pria itu bahkan belum beristirahat sejak tadi. Tubuhnya masih basah kuyup.“Terima kasih,” kata Leon sambil tersenyum. Senyuman yang selalu membuat jantung Claire berdegup dua kali lebih cepat.“Apakah kamu tidak bisa ber

  • Love in The Game (INDONESIA)   Nearly

    Claire berlari menuju ke arah jendela yang mulai terbakar itu, sementara Fox merangkak mengikuti Claire. Ia tidak mungkin diam saja, meskipun kini ia benar-benar tidak bisa melakukan apapun.“Leon!” seru Fox dengan suaranya yang parau. Rasa sakit di kepalanya semakin menjadi, sedikit lagi, ia tidak ingin pingsan sekarang. Ia harus membantu Claire dan Leon! Fox berusaha tetap sadar lebih lama, tetapi percuma saja. Sekejap kemudian segalanya menjadi gelap dan telinganya mulai berdenging. Fox jatuh dan tidak bisa mendengar atau melihat apapun lagi.“Leon!!” seru Claire.Ia hampir saja masuk ke dalam ketika tiba-tiba tangan Leon menggapai jendela. Saking terkejutnya, Claire hampir saja terjatuh.“Leon!” serunya lagi ketika ia sadar bahwa L

  • Love in The Game (INDONESIA)   Revealed

    Claire berlari menuju ke arah jendela yang mulai terbakar itu, sementara Fox merangkak mengikuti Claire. Ia tidak mungkin diam saja, meskipun kini ia benar-benar tidak bisa melakukan apapun.“Leon!” seru Fox dengan suaranya yang parau. Rasa sakit di kepalanya semakin menjadi, sedikit lagi, ia tidak ingin pingsan sekarang. Ia harus membantu Claire dan Leon! Fox berusaha tetap sadar lebih lama, tetapi percuma saja. Sekejap kemudian segalanya menjadi gelap dan telinganya mulai berdenging. Fox jatuh dan tidak bisa mendengar atau melihat apapun lagi.“Leon!!” seru Claire.Ia hampir saja masuk ke dalam ketika tiba-tiba tangan Leon menggapai jendela. Saking terkejutnya, Claire hampir saja terjatuh.“Leon!” serunya lagi ketika ia sadar bahwa L

  • Love in The Game (INDONESIA)   Saving Fox

    “Hey bro, kamu sudah lihat berita di televisi?” tanya salah seorang bodyguard yang sedang berjaga di markas tempat Fox menjalani hukumannya.“Sudah. Aku berpikir kita sebaiknya pergi sebelum polisi menangkap kita juga,” jawab bodyguard yang satunya.“Ssst!! Pelankan suaramu. Jika yang lain mendengar kita bisa dibunuh,” jawabnya.“Hey... let me go, please...” kata Fox mengiba pada kedua orang yang sedang berbisik-bisik itu.Dua orang itu berpandang-pandangan lalu melihat ke arah Fox.“Sorry, kid. Kalau kami melepaskanmu, kami pasti akan mati. Sekarang kecilkan suaramu atau kita akan dapat masalah!” seru orang itu dengan suara berbisik.

  • Love in The Game (INDONESIA)   Hypnotized

    Tidak butuh waktu lama, Claire dan Leon sudah sampai ke apartemen lama Leon. Mereka berlari menuju ke elevator setelah memarkirkan mobil di garasi pribadi Leon. Elevator pribadi itu langsung mengantarkan mereka ke apartemen Leon yang ditinggal dalam keadaan berantakan. Bekas-bekas peluru masih ada di tembok, kaca jendela yang pecah, bahkan bantal sofa yang berlubang.Leon tidak menunggu waktu lama, ia langsung berlari ke ruang kerja lamanya lalu mengeluarkan laptop milik Claire dan segala peralatan yang ia bawa di dalam tas. Claire langsung menyalakan TV untuk mendengarkan ada berita apa di televisi. Begitu dinyalakan, berita di televisi langsung menayangkan hal yang sudah Claire dan Leon duga sebelumnya.“Sejumlah pejabat negara mendatangi kantor polisi secara tiba-tiba hari ini. Belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian tetapi informasi yang bere

  • Love in The Game (INDONESIA)   Fox's Revenge

    Api yang keluar dari mulut Chimera itu kini sudah disemburkan ke arah Claire dan Leon. Air mata Claire meleleh turun ke pipinya. Dengan perlahan dan lembut, ia menyentuhkan bibirnya ke bibir Leon. Mungkin ini ciuman mereka yang terakhir. Tidak ada cukup kata-kata bagi Claire untuk mengungkapkan perasaannya pada Leon, ia memilih untuk mengungkapkannya melalui ciuman terakhir ini.Namun sesaat sebelum api itu membakar tubuh mereka, tiba-tiba Claire dan Leon merasa diri mereka tersedot ke dimensi yang berbeda. Saat mereka membuka mata, mereka kembali ke tempat mereka semula. Ini di apartemen Claire, di depan laptop mereka.“Apakah kita sudah mati sekarang?” tanya Claire.“Kurasa tidak,” jawab Leon.“Apakah ini ilusi?” tanya Claire lagi.

  • Love in The Game (INDONESIA)   Deceiving

    “Kamu akan menyusul mereka secepatnya. Jangan khawatir,” kata Boston sambil melihat ke mana arah pandang Fox.Fox tetap tidak menjawab. Ia tetap menatap Boston tanpa ekspresi. Wajahnya memerah, senada dengan warna rambutnya. Setiap melihat wajah Boston, ia teringat bagaimana Mrs. Andrew meninggal. Kepalanya mengeluarkan darah, bahkan kini masih meninggalkan noda di pakaian Fox. Dalam hati, Fox bersumpah bahwa ia akan menuntut balas. Boston harus mati di tangannya.“Terserah jika kamu ingin tetap membisu seperti itu. Tapi sekarang kamu harus mengirimkan hipnotis pada semua orang di Amerika. Akses ke satelitnya sudah kuberikan padamu,” kata Boston Hopkins lagi.Fox hanya diam saja, menatap Boston tanpa berkata apapun. Boston mulai jengah dengan sikap Fox, ia memberikan kode pada orang yang meno

  • Love in The Game (INDONESIA)   Inside The Myth Again

    “Ayo kita lakukan sekarang. Lebih cepat, lebih baik. Kita tidak ingin kehilangan momen ini,” kata Leon lagi. Ia sudah duduk di depan laptopnya bersiap untuk kembali masuk ke dalam The Myth. Matanya menatap ke arah Claire menunggu gadis itu duduk di sebelahnya dan segera memulai misi kali ini.Claire menghela napas panjang, berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. Ia kemudian melangkahkan kakinya dan duduk di sebelah Leon. Jantungnya berdebar, perasaannya mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah. Namun, ia harus melakukan ini. Seperti kata Leon, ini mungkin kesempatan mereka untuk menghancurkan Boston Hopkins untuk selamanya.“Kamu sudah siap?” tanya Leon.“Iya,” jawab Claire singkat.Ia menatap wajah Leon lalu sesaat kemudian, tanpa

DMCA.com Protection Status