Home / Romansa / Love in Campus / Mencari Jalan Keluar

Share

Mencari Jalan Keluar

Author: nura0484
last update Last Updated: 2021-04-10 20:55:16

Keadaan kampus yang ramai tidak membuat perasaan Hilda tenang karena setelah pesan yang tidak ditanggapinya, Hilda tahu siapa pengirimnya hanya saja tidak mendapatkan uang dan gaya hidupnya yang seperti ini membuat dirinya tidak tahu harus bagaimana. Alia dan Tari yang berada di dekat Hilda sedikit bertanya tentang apa yang terjadi pada dirinya tapi tidak mengeluarkan suara sama sekali entah takut dengan Hilda atau memberikan waktu padanya.

“Prof gak masuk ya?” Alia memcoba mencarikan suasana menatap kedua sahabatnya di mana Tari hanya mengangkat bahu sedangkan Hilda masih terdiam “ada masalah?” menatap Hilda yang hanya diam dan tersenyum.

“Absenin ya aku mau pulang gak enak badan” Hilda langsung beranjak sebelum mendapatkan jawaban dari mereka berdua.

Hilda tidak tahu akan ke mana karena pastinya uang yang diminta bukan dalam jumlah kecil, uang tersebut dalam jumlah besar. Masa lalu dirinya yang tidak diketahui banyak orang terutama kedua orang tuanya, masa lalu yang Hilda rahasiakan agar tidak ada orang yang tahu. Setiap bulan dirinya mengirimkan uang untuk orang tersebut tapi tidak yakin jika memang diperuntukkan anak itu, Hilda bisa saja meminta uang orang tuanya atau mengambil dari kiriman mereka hanya saja dirinya tidak akan melakukan hal tersebut lebih baik memutuskan untuk mencari uang sendiri meski dengan cara yang tidak benar.

Hilda memandang bangunan yang selama ini membesarkan dirinya di mana segala macam kenangan berada di tempat ini, rumah milik kedua orang tuanya yang hanya ditempati ketika mereka pulang karena Hilda lebih suka berada di apartemen pemberian Adrian. Hilda memutuskan menghubungi Charly siapa tahu membutuhkan kehangatan sehingga dirinya bisa mendapatkan uang tersebut dengan cepat, gerakan tangannya terhenti ketika memikirkan satu nama tapi dengan segera dihilangkan pemikiran mengenai pria tersebur di mana persyaratan gilanya adalah hamil anaknya. Hilda terdiam cukup lama di dalam mobil dengan memainkan ponselnya dan setelah yakin langsung menghubunginya di mana akan bertemu di tempat yang tidak jauh dari keberadaan Hilda, setelah memastikan diri Hilda segera menjalankan mobilnya menuju tempat janjian dengan orang itu.

“Tidak menyangka akan dihubungi lebih cepat” sambutan yang Hilda dapat ketika masuk ke dalam kamar hotel “pasti ini ada kaitan dengan uang.”

Hilda melangkah ke arah Andrew yang sedang duduk menatap dirinya dan langsung duduk di pangkuannya “kita uji coba terlebih dahulu bukan dan mengenai hamil bukankah belum diputuskan, jadi kita mulai sekarang?.”

Andrew memegang tangan Hilda yang berusaha memegang miliknya “tidak sekarang gadis kecil” memberikan senyuman terbaiknya yang langsung mengangkat Hilda dengan diletakkan di ranjang “aku masih ada kegiatan setelah ini, kalau kamu setuju datang ke alamat ini.”

Hilda menatap kartu nama yang Andrew berikan “rumah siapa?.”

“Berkenalan dengan istriku” memberikan tatapan datar “agar istriku tahu siapa wanita yang akan mengandung benih dari suaminya nanti” membelai pipi Hilda lembut “pilihan ada di tanganmu dan untuk sementara tidurlah di sini nanti malam aku tunggu di rumah” memberikan kecupan ringan pada Hilda.

“Aku belum memutuskan untuk mengandung anakmu dan tidak akan pernah” Andrew hanya tersenyum.

“Kamu boleh pergi jika tidak mau atau datang ke Charly kebetulan malam ini ada pesta siapa tahu mendapatkan uang banyak di sana.”

Andrew melangkah keluar setelah berbicara seperti itu pada Hilda membuat dirinya hanya bisa diam, memandang kartu nama yang diberikan Andrew adalah hal tergila yang dirinya lakukan saat ini. Tidak mungkin dirinya berkenalan dengan istri sah Andrew dengan istri Adrian saja dirinya tidak mengenal atau bertemu karena selalu saja alasan yang dirinya berikan setiap istrinya minta bertemu dan sekarang istri Andrew bagaimana bisa dirinya datang dan bertemu, tapi dirinya juga tidak mungkin untuk mendatangi Charly untuk mendapatkan uang yang sangat dibutuhkan ini. Hilda menghembuskan nafas panjang memutuskan apa yang harus dirinya lakukan saat ini, Hilda hanya ingin bermain tidak untuk berbuat lebih sampai bertemu dengan istri dari Andrew.

Hilda membuka kembali pesan yang dikirimkan padanya yang sampai saat ini tidak ditanggapinya sama sekali, Hilda tahu jika baik – baik saja hanya saja ada satu perasaan tidak pasti mengenai keadaan sebenarnya. Hilda keluar dari dalam kamar tanpa peduli dengan keadaan sekitar yang sangat tidak penting bagi dirinya, Hilda menghentikan langkahnya ketika melihat sepatu yang sangat dikenal dengan sangat baik.

“Sejak kapan di sini?” menatap Johan terkejut.

“Ikut aku” Johan memberikan instruksi agar mengikutinya dengan segera Hilda berada disamping Johan tanpa bersuara.

Johan mengajak Hilda berada di restoran yang tidak jauh dari hotel dengan hanya saling diam tidak ada yang membuka pembicaraan bahkan sampai pelayan meninggalkan mereka berdua, Hilda sendiri tidak berniat untuk berbicara dengan Johan sedangkan Johan meski memainkan ponsel tapi beberapa kali mencuri pandang ke arah Hilda. Johan tahu permasalahan yang Hilda alami dan juga latar belakang wanita ini meski terkadang menyesalkan apa yang diperbuatnya, Johan beberapa kali juga melakukan bersama Hilda hanya untuk kebutuhan saja karena Hilda menawarkan. Tujuan utama Johan yang tidak Hilda ketahui adalah membantu kehidupan wanita dihadapinya, Johan sangat tahu latar belakang Hilda meski tidak pernah diceritakan oleh wanita dihadapannya ini.

“Layani aku malam ini” Hilda menatap Johan bingung “pria itu pulang ke tempatnya bukan?” menatap Hilda datar yang hanya mengangguk ragu “ikut aku dan layani aku.”

“Kemana?” setelah berhasil menguasai diri.

“Aku akan keluar kota untuk menenangkan diri mumpung gak ada jadwal besok jadi temani dan layani aku” Hilda terdiam tidak menjawab “akau akan membayar lebih dari biasa” Hilda membelalakkan mata “kamu meragukan aku?.”

Hilda menggelengkan lalu mengangguk kepala membuat Johan tersenyum “hanya kamu kan tanpa ada orang lain?” Johan mengangkat alisnya mendengar pertanyaan Hilda “aku tidak ingin ada orang lain.”

“Aku tidak suka apa yang aku sentuh juga disentuh pria lain ketika sedang menggunakannya” Hilda mengangguk “kamu bawa mobil?” Hilda mengangguk “kita berangkat dari apartemen aku ikuti dari belakang dan bawa pakaian terbaikmu untuk memuaskanku.”

Johan melanjutkan makannya dalam diam seolah apa yang dibicarakan tidak terlalu penting saat ini, Hilda yang melihat Johan makan membuat perutnya berbunyi dengan seketika dirinya mengikuti apa yang Johan lakukan. Hilda sedikit lega karena Johan memberikan usul terbaik dengan begitu terbebas sementara dengan Andrew dan Charly, langkah selanjutnya nanti adalah bagaimana memuaskan Johan karena Aulia tahu bahwa apa yang Johan lakukan ini tidak murah yang berarti Hilda harus memberikan yang terbaik untuk Johan. Johan sendiri tidak pernah menuntut apa pun saat berhubungan karena bagi Johan kenikmatan bersama lebih menyenangkan dibandingkan salah satu, hal yang Hilda dapat dari Johan tidak dirinya dapat dari kedua pria kecuali Andrew yang belum pernah Hilda rasakan.

Related chapters

  • Love in Campus   Bersama Johan

    Hilda memutuskan bersama Johan entah akan dibawa ke mana tapi dirinya yakin jika Johan tidak akan berbuat seperti Charly, meski sebenarnya bersama Charly dirinya bisa mendapatkan uang lebih tapi untuk kali ini mungkin dirinya ingin sedikit tenang. Hilda menatap sekitar di mana benar adanya Johan mengajak keluar kota yang tidak jauh dari tempat mereka, Hilda hanya terdiam sampai mereka di hotel yang Hilda yakini sebagai tempat mereka tinggal selama di sini.Johan menggenggam tangan Hilda ketika masuk ke dalam membuat berbagai pemikiran masuk di dalam kepalanya mengenai maksud dan tujuan dari Johan, menunggu kunci yang diberikan oleh pihak hotel tanpa melepaskan tautan tangan mereka. Suara seseorang memanggil nama Johan membuat mereka berdua menatap sang sumber suara, Hilda menatap Johan yang tampak tidak nyaman membuat dirinya bertanya – tanya.“Sudah move on saja kamu” memberikan tatapan meremehkan “Mela mantan istri Johan dan kamu cewek bayaran atau memang kekasihnya?”

    Last Updated : 2021-04-10
  • Love in Campus   Jemputan Charly

    Hilda bangun terlebih dahulu dibandingkan Johan, perlahan dirinya melepaskan tangan Johan dari pinggangnya untuk membersihkan diri. Mereka kembali ke kamar terlebih dahulu untuk memuaskan keinginan dalam diri mencari kenikmatan satu sama lain, mereka baru tidur menjelang subuh dan sekarang matahari telah terbit yang sepertinya masih bisa untuk sarapan di restoran hotel. Hilda membangunkan Johan setelah dari kamar mandi menggunakan pakaian yang berada dalam tas, memastikan Johan di kamar mandi dengan membawa pakaian yang telah disiapkan sebelumnya.Pesan yang Hilda dapatkan sedikit membuatnya terkejut karena bagaimana bisa Andrew mengetahui apa yang dilakukannya, tidak mungkin berada di antara rekan kerja Johan dan sepertinya Hilda sedikit penasaran mengenai siapa Andrew sebenarnya. Hilda menatap Johan yang keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang lebih segar dibandingkan sebelumnya, Hilda sudah membereskan pakaiannya karena menurut Johan hari ini mereka akan kembali.

    Last Updated : 2021-04-11
  • Love in Campus   Tak Terhindarkan

    Hilda terkejut mendapati Andrew berada di sini pandangannya beralih pada Charly yang tampak tidak peduli, Andrew menggendong Hilda dengan hanya menutupi bagian atasnya. Hilda mengerutkan tangannya di leher Andrew karena takut jatuh dan saat berada di dalam mobil Andrew dengan cepat memakai jaket yang tadi menutupi bagian atasnya, Hilda menatap Andrew yang tampak tidak peduli dengan tatapannya dan akhirnya hanya bisa pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Andrew saat ini.“Aku akan membayar semuanya termasuk liburan dan semua yang kamu minta.”“Tapi aku gak mau hamil anak kamu” Hilda mencoba menentang Andrew “kamu tidak bisa memaksakan aku.”“Bukankah hal pertama kamu mengalami kehamilan tanpa keluarga, jadi tidak ada masalah jika kamu hamil kembali” Hilda memandang terkejut atas apa yang dikatakan Andrew “aku tahu semua masa lalu kamu jadi tinggal kamu mengikuti keinginanku atau tidak.”“Aku akan menikah dengan dosen itu.”“Gak ada masalah kamu ting

    Last Updated : 2021-04-11
  • Love in Campus   Kejutan

    Hilda menatap saldo rekeningnya yang tiba – tiba terdapat nominal tidak sedikit membuat dirinya menghembuskan nafas panjang, beberapa hari melayani pria membuat tubuh Hilda lelah. Perlahan Hilda membuka dompet di mana kartu yang diberikan Andrew masih tersimpan rapi yang berarti harus menyembunyikan ini dari Adrian agar tidak berpikir negatif pada dirinya, Hilda meletakkan diri di ranjang mengistirahatkan tubuhnya untuk memikirkan apa yang akan dilakukan dengan uang sebanyak ini yang akhirnya memutuskan mengirim sebagian uang ke salah satu orang yang tahu mengenai masa lalunya.Adrian bahkan tidak menghubungi Hilda sama sekali yang berarti masih sibuk dengan keluarganya di sana dan dengan begitu Hilda bisa istirahat setelah apa yang dilakukannya beberapa hari ini tanpa henti, tanpa kegiatan membuat Hilda memutuskan untuk melakukan perawatan agar lebih segar dan persiapan jika Adrian tiba – tiba datang. Hilda memutuskan untuk ke kampus dulu bertemu dengan kedua sahabatnya, lang

    Last Updated : 2021-04-11
  • Love in Campus   Rebecca

    Hilda yang melihat pemandangan dihadapannya saat itu masih tidak mempercayai kenyataan yang ada, orang tuanya yang tampak harmonis ternyata tidak jauh berbeda dengan dirinya. Hilda memandang pemandangan kota yang ada dihadapannya, gambaran kejadian tadi masih teringat jelas bahkan bagaimana ayahnya yang sangat dia hormati melakukan dengan tantenya yang berarti adalah adik dari ibunya. Hilda berharap ibunya tidak tahu atau tahu tapi tidak peduli atau juga melakukan hal yang sama, Hilda menggelengkan kepala berkali – kali mencoba meyakinkan itu semua hanya bayangan tidak lebih.Melihat kejadian itu membuat Hilda langsung memutuskan kembali ke apartemen tanpa sepengetahuan orang lain atau mungkin pekerja di sana sudah mengetahui apa yang Hilda lakukan, tapi sekali lagi Hilda tidak peduli dengan semua itu. Hilda menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya memegang ponsel yang daritadi nama Adrian muncul yang menandakan bahwa sudah tidak bersama istri pertamanya, Hilda mengangkat

    Last Updated : 2021-04-11
  • Love in Campus   Penjelasan

    Hilda mengikuti langkah Andrew setelah sebelumnya mengantarkan Rebecca entah di dalam kamar atau tidak, Hilda hanya diam ketika Andrew mengajaknya ke lantai atas dan seketika takut jika masuk ke dalam kamar Rebecca. Langkah mereka terhenti di depan pintu yang tidak lama kemudian dibuka oleh Andrew, melalui gerakan matanya meminta Hilda untuk masuk ke dalam. Hilda menatap kamar yang tampak seperti kamar pria dan tidak mungkin jika Andrew tidur di tempat ini, pandangan Hilda mengarah pada Andrew yang masuk ke dalam salah satu ruangan. Kamar ini tampak besar yang mungkin adalah kamar utama tapi Hilda tidak melihat keberadaan Rebecca di kamar ini, Hilda memutuskan duduk di salah satu kursi yang ada di dekat jendela.“Kami pisah kamar semenjak hasil diagnosa Rebecca keluar” Hilda menatap Andrew yang tampak berbeda di mana hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya “penyakitnya banyak mulai dari mengangkat rahimnya sampai kanker darah yang entah sampai kapan bertahan la

    Last Updated : 2021-04-11
  • Love in Campus   Kamar Andrew

    Andrew memperlihatkan wajah puas ketika mencapai klimaks untuk ketiga kalinya sedangkan Hilda entah ke berapa kali mencapai klimaksnya, ranjang sudah tidak berbentuk karena terlalu panasnya gerakan mereka berdua. Andrew tidak pernah puas hanya dengan satu kali klimaks ketika bersama Hilda dan saat ini melihat tubuhnya tanpa busana yang kelelahan membuat Andrew ingin melakukannya kembali, Andrew tidak ingin melepaskan penyatuan mereka sehingga menarik Hilda ke dalam pelukannya mencoba menahan diri untuk menyerangnya dengan bergabung tidur meski sinar matahari akan terbit.Hilda bangun terlebih dahulu dengan Andrew yang memeluknya di posisi dirinya berada di atas, milik mereka berdua yang masih bersatu membuat Hilda menggerakkannya perlahan. Hilda sudah tidak peduli posisi mereka saat ini di mana istri Andrew pasti menunggu di luar, istirahat selama beberapa jam dengan sesuatu di dalamnya membuat Hilda ingin mengulanginya kembali. Hilda mengambil posisi duduk ketika merasakan mi

    Last Updated : 2021-04-11
  • Love in Campus   Sahabat

    Kegiatan kuliah yang harus Hilda jalani saat ini mengeluarkan tenaga besar di mana jadwal yang diambil mulai dari pagi hingga sore, untungnya Hilda tidak sendiri karena bersama kedua sahabatnya. Hilda bersyukur bisa bersama kedua sahabatnya sejak awal masuk hingga sekarang ini, saat ini mereka bertiga berada di kantin sambil menunggu jadwal selanjutnya. Hilda sendiri belum melihat keberadaan Adrian bahkan sampai sekarang belum menghubungi dirinya dan sepertinya Hilda tidak ambil pusing.Kejadian bersama Andrew dirumahnya sangat membekas bagi Hilda sampai sekarang, bagaimana panasnya Andrew hingga sambutan dari sang istri bahkan setelah dirinya melakukan bersama suaminya. Hilda menatap kedua sahabatnya yang sedang sibuk membahas materi yang akan di presentasikan nanti di kelas, mereka berada dalam satu tim yang sama tapi Hilda sendiri malas terlibat dalam pembahasan ini karena dalam benaknya adalah bagaimana memutuskan tawaran Andrew dan Rebecca karena dirinya akan menikah deng

    Last Updated : 2021-04-11

Latest chapter

  • Love in Campus   Epilog

    Pernikahan yang berjalan hampir lima belas tahun berjalan sebagaimana pasangan pada umumnya, meski Samuel harus menunggu cukup lama serta meyakinkan Hilda bahwa pernikahan yang akan mereka jalani memang karena cinta bukan menebus perasaan bersalah. Hilda sendiri tidak pernah bertemu dengan Andrew semenjak meninggalnya Rebecca, entah apa yang terjadi pada kehidupan Andrew sendiri Hilda tidak tahu. Ronald mendapatkan hukuman yang selayak – layaknya dimana pastinya dikeluarkan tidak hormat dari universitas mengenai obat – obatan serta perlakuan pada wanita – wanita itu, kedua wanita yang menemani Ronald atau bisa dikatakan sebagai istri simpanan mengikuti proses terapi.Adrian bercerai dari Lina dengan hak asuh anak berada ditangan Lina, Bram sangat membantu dalam proses ini. Setahun setelah Lina resmi bercerai Bram melamarnya dan mereka mengadakan pernikahan, Hilda baru menyadari jika mereka adalah mantan kekasih dan Bram berusaha agar Lina kembali padanya. Ad

  • Love in Campus   Bersama Sica

    Keadaan Hilda tidak sama seperti kemarin karena sejak bertemu dengan Rebecca untuk terakhir kalinya membuat Hilda tidak bisa tidur dengan nyaman, hari ini sesuai rencananya bersama Samuel yaitu bertemu dengan putri mereka yang sudah dirindukan. Hilda menatap Samuel dengan ayahnya Kean sedang berbicara di meja makan, membuatnya perlahan mendatangi mereka berdua dengan memberikan ciuman singkat di pipi Kean.“Gadis kecil yang aku besarkan ternyata sudah menjadi seorang ibu” Hilda duduk disamping Samuel yang tersenyum simpul “saya tidak bisa mengatakan apa pun mengenai apa yang kamu katakan karena semua kembali pada Hilda dan pengalaman lamanya seharusnya sudah bisa membuat pelajaran berharga untuk dia dan juga kamu.”Samuel mengangguk “saya banyak menyesal setelah mengetahui itu semua.”“Jam berapa pesawatnya?” Melani menghentikan pembicaraan mereka semua “bukankah seharusnya kalian pergi sekarang?.”

  • Love in Campus   Perpisahan

    Wisuda yang Hilda datangi setidaknya bisa bertemu dengan kedua sahabatnya dimana salah satunya tampak berbeda, Alia terlihat tersenyum lebar dengan kelulusan ini. Hilda melihat ke tempat dosen dimana tatapan Jamal mengarah kearah mereka dengan tatapan cinta, mencoba mencari sumbernya yang seketika membuat Hilda mematung karena rasanya tidak mungkin mereka berdua memiliki hubungan, sekali lagi Hilda tidak peduli karena memang bukan urusannya.Berita mengenai Ronald tersebar luas dan cepat membuat Hilda bertanya – tanya mengenai tersangka yang melakukannya, tepukan ringan di bahunya membuat Hilda menatap sang pelaku yang tersenyum manis kearahnya. Hilda mengerutkan kening melihat sikap dari Tari ini, melalui gerakan matanya meminta Hilda ikut dengannya dan mau tidak mau melakukan hal yang sama, bersama Alia berjalan kesalab satu sudut untuk bercerita tapi Hilda tidak tahu apa yang ingin diceritakan oleh Tari.“Terima kasih membantu saat itu jika tidak bisa hancur masa depa

  • Love in Campus   Keluarga Adrian

    Perkataan orang tua Adrian membuat Hilda hanya tersenyum, Adrian hanya diam menatap Hilda penuh dengan penyesalan. Lina memegang tangan Hilda dengan tatapan memohon tidak jauh berbeda seperti yang dilakukan ibu dari Adrian, Hilda hanya menatap mereka sambil sesekali tersenyum. Dapat terlihat bagaimana wajah penuh harap mereka atas rumah tangga Hilda dan Adrian, tapi setiap memandang Adrian hanya penyesalan bukan cinta sama seperti Lina saat itu. Bram menatap ini semua dengan sabar karena beberapa kali Hilda memandangnya untuk memberi kode agar jangan bicara terlebih dahulu, membuat Johan mau tidak mau mengikuti permintaan Hilda.“Papa dan mama, maafkan Hilda yang meminta bercerai dari Mas Adrian karena Hilda sudah tidak bisa. Hilda tahu kalau pernah melakukan kesalahan pada Mbak Lina dengan merebut suaminya, tapi kali ini Hilda sadar apa yang dilakukan adalah salah.”“Tapi aku tidak suka sama wanita itu.”Hilda menatap Lina lembut “bukannya kamu dulu juga tidak suk

  • Love in Campus   Penolakan

    Sedikit keperluan dikampus membuat Hilda harus datang kesana seorang diri tanpa memberitahu kedua sahabatnya yang entah kemana, suasana kampus tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Tujuan Hilda adalah ruang tata usaha untuk mengambil berkasnya yang tertinggal, saat keluar dari kejauhan tampak Sisil dan Nuri sedang berbicara tapi Hilda tidak peduli dengan itu semua.“Ada yang ingin kubicarakan denganmu.”Hilda terkejut karena secara tiba – tiba kedua wanita ini berada dihadapannya, mengangkat alis untuk mengetahui maksud dan tujuan dari mereka berbicara dengan Hilda. Pandangan Hilda mengarah pada perut mereka yang masih terlihat rata, mereka memberi kode untuk mengikuti mereka dan ternyata tujuan ada cafe depan fakultas. Suasana tenang karena tidak ada pembicaraan sama sekali menunggu kedatangan pegawai cafe mengantarkan minuman dimeja mereka, Hilda sendiri tidak peduli dengan apa yang mereka katakan tapi bersiap merekam semuanya.“Jadi apa yang mau dibicarakan?

  • Love in Campus   Bersamamu

    Perkataannya tanpa berpikir pada Andrew mungkin akan memberi dampak terhadap keputusannya nanti, meninggalkan Andrew yang harus menjaga Rebeca dengan kembali ke tempat tinggal Samuel. Keputusan menjemput Sica memang sudah direncanakan sejak lama dan kali ini berangkat bersama Samuel selaku ayahnya, Johan menatap Hilda seakan memastikan bahwa keputusannya adalah benar.“Mungkin benar katamu karena bagaimana pun Samuel adalah ayah kandungnya dan selama ini menjaga anaknya dari kejauhan, jadi untuk apa aku melarang bertemu dengan Sica lagian orang tuaku ingin cepat bertemu dengan cucunya.”Johan menatap Hilda dengan tersenyum “peristiwa masa lalu kamu membawa perubahan dalam hidup dan harus melalui ini semua, tapi kamu melakukan untuk Sica bukan yang lain walaupun tidak bisa dikatakan benar. Aku juga salah memanfaatkan kamu hanya demi hasrat semata yang seharusnya bisa ditahan, Samuel setelah melihat Sica langsung berubah dengan tidak menyentuh wanita sama sekali.”“B

  • Love in Campus   Penyelesaian

    Saat melewati ruangan Ronald sekilas Hilda melihat bayangan Tari berada disana, sedikit penasaran atas apa yang terjadi membuat Hilda melangkah kearah ruangan Ronald dan membuka pintunya. Pemandangan pertama yang dilihat adalah Tari berada diatas Ronald secara langsung Hilda mengucapkan kata – kata tersebut membuat mereka menghentikan kegiatan, kedatangan Hilda diikuti Erlangga dengan seketika Hilda merapikan pakaian Tari saat Erlangga menghajar Ronald.“Hentikan dan bawa Tari keluar.”Erlangga menghentikan gerakannya menatap Hilda yang memberi kode agar membawa Tari keluar karena kondisi Tari tidak memungkinkan, Erlangga segera keluar menyiapkan mobil Hilda setelah diberikan kunci. Hilda menatap Ronald yang tidak berdaya setelah apa yang Erlangga lakukan, bahkan ketika Hilda memandang Ronald tidak ada penyesalan sama sekali. Pintu terbuka dimana Jamal muncul menatap ruangan Ronald membuat Hilda sedikit takut jika Jamal melakukan hal yang sama d

  • Love in Campus   Kejutan Akhir

    Hilda mencoba bersikap biasa dihadapan Adrian, bahkan ketika Adrian mengajaknya pulang Hilda beralasan masih ada yang harus dikerjakan dan Adrian mengatakan jika dirinya akan menunggu di ruangan. Hilda tidak akan mendatangi Adrian di ruangannya sama sekali karena tidak ingin melihat hal yang sama seperti sebelumnya, memilih pulang ke apartemen Samuel setelah melakukan pesta dengan kedua sahabatnya juga Erlangga. Ketika sampai di apartemen dimana Johan dan Samuel menyiapkan pesta kecil atas lulusnya sidang skripsinya yang berarti Hilda tidak akan lama lagi lulus.“Aku mengatakan pada pengacara bahwa panggilan perceraian akan datang tepat saat kamu wisuda.”Hilda menatap Samuel tidak percaya tapi memang pengajuan perceraian sudah mereka masukkan ke pengadilan saat dirinya masih sibuk dengan skripsi, menjadi masalah adalah Adrian mengajaknya bulan madu. Hilda sendiri ragu mengatakan ini pada Samuel yang saat ini berada disampingnya, Johan keluar dari tempat in

  • Love in Campus   Lulus

    Hilda mengikuti perkataan Samuel untuk pindah dari tempat Johan, sebelum pindah memasang kamera CCTV agar Hilda bisa melihat apa yang terjadi di tempat Adrian. Samuel mengikuti permintaan Hilda mengenai apa saja syarat yang diungkapkannya sebelum memutuskan untuk memasuki apartemen, ponsel Hilda dalam pengawasan Samuel sedikit berjaga jika terjadi sesuatu hal yang tidak enak. Keputusan Hilda menghentikan pencegah kehamilan agar bisa menjalani hidup sebagai wanita normal lainnya, tapi Johan menolak dengan alasan untuk fokus terlebih dahulu pada skripsinya.Lina yang merupakan istri Adrian berkali – kali menghubungi Hilda menanyakan kabar mengenai suaminya, Lina merasakan sesuatu yang tidak enak atas apa yang terjadi pada Adrian. Hilda sendiri belum bisa menjelaskan atau menceritakan apa pun pada Lina dengan beralasan sibuk mengejar skripsinya dan bersyukur Lina memahami hal tersebut, pengajuan perceraian sudah dilakukan oleh pengacara yang disiapkan oleh Samuel dan Hilda tidak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status