Meninggalkan ruangan Adrian dengan menggelengkan kepala berkali – kali karena bagaimana bisa dengan mudahnya masuk dalam jebakan wanita itu, tapi bukankah Hilda juga melakukan hal yang sama pada Adrian hingga berhasil membuat berpaling dari sang istri sah. Membawa rekaman yang berisi tentang adegan mereka menuju ke tempat Johan, akhir – akhir ini lebih banyak menghabiskan waktu di tempat Johan dibandingkan tempatnya bahkan barang – barang Hilda beberapa sudah berada ditempat Johan dan Adrian tidak menyadarinya.
Memasuki unit yang ditempati Hilda dan Adrian dengan memandang sekitar yang tampak rapi karena memang mereka memanggil jasa pembersih, mengambil kamera yang berada di tempat tersembunyi untuk melihat bagaimana kelakuan dari Adrian dan menggantinya dengan kamera baru. Hilda memang memutuskan masuk kesini terlebih dahulu sebelum ke tempat Johan yang berada disampingnya, mengambil beberapa barang pentingnya dengan cepat sebelum Adrian pulang.
Hilda mendengar pi
Samuel sudah lama berdiri di pintu memperhatikan semua gerakan Hilda hanya saja dirinya mencoba untuk tidak bersuara, semua yang Johan katakan adalah benar jika wanita yang menjadi ibu dari anaknya mengalami kesulitan. Perbuatan Samuel dahulu tidak bisa dianggap remeh hanya saja gejolak muda membawanya dalam kecerobohan yang berakibat fatal, merusak masa depan wanita yang ada dihadapannya saat ini. Samuel tidak tahu jika Hilda hamil anaknya jika saja dia tahu akan menikahi wanita ini dan membesarkan Sica bersama, tempat keberadaan Sica dia dapatkan dari Johan yang tidak lain adalah dokter yang merawat orang tuanya. Samuel sangat tahu jika Johan sering memakai Hilda bahkan pernikahannya dengan sang dosen juga sepengetahuan Samuel, sekali lagi tidak mempunyai wewenang apa pun untuk melarang wanita ini, perasaan Samuel sendiri pada Hilda lebih pada penyesalan dan saat ini ingin membantu lepas dari permasalahannya.“Maaf jika aku terlalu ikut campur dengan masalahmu dan hadir disa
Hilda mengikuti perkataan Samuel untuk pindah dari tempat Johan, sebelum pindah memasang kamera CCTV agar Hilda bisa melihat apa yang terjadi di tempat Adrian. Samuel mengikuti permintaan Hilda mengenai apa saja syarat yang diungkapkannya sebelum memutuskan untuk memasuki apartemen, ponsel Hilda dalam pengawasan Samuel sedikit berjaga jika terjadi sesuatu hal yang tidak enak. Keputusan Hilda menghentikan pencegah kehamilan agar bisa menjalani hidup sebagai wanita normal lainnya, tapi Johan menolak dengan alasan untuk fokus terlebih dahulu pada skripsinya.Lina yang merupakan istri Adrian berkali – kali menghubungi Hilda menanyakan kabar mengenai suaminya, Lina merasakan sesuatu yang tidak enak atas apa yang terjadi pada Adrian. Hilda sendiri belum bisa menjelaskan atau menceritakan apa pun pada Lina dengan beralasan sibuk mengejar skripsinya dan bersyukur Lina memahami hal tersebut, pengajuan perceraian sudah dilakukan oleh pengacara yang disiapkan oleh Samuel dan Hilda tidak
Hilda mencoba bersikap biasa dihadapan Adrian, bahkan ketika Adrian mengajaknya pulang Hilda beralasan masih ada yang harus dikerjakan dan Adrian mengatakan jika dirinya akan menunggu di ruangan. Hilda tidak akan mendatangi Adrian di ruangannya sama sekali karena tidak ingin melihat hal yang sama seperti sebelumnya, memilih pulang ke apartemen Samuel setelah melakukan pesta dengan kedua sahabatnya juga Erlangga. Ketika sampai di apartemen dimana Johan dan Samuel menyiapkan pesta kecil atas lulusnya sidang skripsinya yang berarti Hilda tidak akan lama lagi lulus.“Aku mengatakan pada pengacara bahwa panggilan perceraian akan datang tepat saat kamu wisuda.”Hilda menatap Samuel tidak percaya tapi memang pengajuan perceraian sudah mereka masukkan ke pengadilan saat dirinya masih sibuk dengan skripsi, menjadi masalah adalah Adrian mengajaknya bulan madu. Hilda sendiri ragu mengatakan ini pada Samuel yang saat ini berada disampingnya, Johan keluar dari tempat in
Saat melewati ruangan Ronald sekilas Hilda melihat bayangan Tari berada disana, sedikit penasaran atas apa yang terjadi membuat Hilda melangkah kearah ruangan Ronald dan membuka pintunya. Pemandangan pertama yang dilihat adalah Tari berada diatas Ronald secara langsung Hilda mengucapkan kata – kata tersebut membuat mereka menghentikan kegiatan, kedatangan Hilda diikuti Erlangga dengan seketika Hilda merapikan pakaian Tari saat Erlangga menghajar Ronald.“Hentikan dan bawa Tari keluar.”Erlangga menghentikan gerakannya menatap Hilda yang memberi kode agar membawa Tari keluar karena kondisi Tari tidak memungkinkan, Erlangga segera keluar menyiapkan mobil Hilda setelah diberikan kunci. Hilda menatap Ronald yang tidak berdaya setelah apa yang Erlangga lakukan, bahkan ketika Hilda memandang Ronald tidak ada penyesalan sama sekali. Pintu terbuka dimana Jamal muncul menatap ruangan Ronald membuat Hilda sedikit takut jika Jamal melakukan hal yang sama d
Perkataannya tanpa berpikir pada Andrew mungkin akan memberi dampak terhadap keputusannya nanti, meninggalkan Andrew yang harus menjaga Rebeca dengan kembali ke tempat tinggal Samuel. Keputusan menjemput Sica memang sudah direncanakan sejak lama dan kali ini berangkat bersama Samuel selaku ayahnya, Johan menatap Hilda seakan memastikan bahwa keputusannya adalah benar.“Mungkin benar katamu karena bagaimana pun Samuel adalah ayah kandungnya dan selama ini menjaga anaknya dari kejauhan, jadi untuk apa aku melarang bertemu dengan Sica lagian orang tuaku ingin cepat bertemu dengan cucunya.”Johan menatap Hilda dengan tersenyum “peristiwa masa lalu kamu membawa perubahan dalam hidup dan harus melalui ini semua, tapi kamu melakukan untuk Sica bukan yang lain walaupun tidak bisa dikatakan benar. Aku juga salah memanfaatkan kamu hanya demi hasrat semata yang seharusnya bisa ditahan, Samuel setelah melihat Sica langsung berubah dengan tidak menyentuh wanita sama sekali.”“B
Sedikit keperluan dikampus membuat Hilda harus datang kesana seorang diri tanpa memberitahu kedua sahabatnya yang entah kemana, suasana kampus tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Tujuan Hilda adalah ruang tata usaha untuk mengambil berkasnya yang tertinggal, saat keluar dari kejauhan tampak Sisil dan Nuri sedang berbicara tapi Hilda tidak peduli dengan itu semua.“Ada yang ingin kubicarakan denganmu.”Hilda terkejut karena secara tiba – tiba kedua wanita ini berada dihadapannya, mengangkat alis untuk mengetahui maksud dan tujuan dari mereka berbicara dengan Hilda. Pandangan Hilda mengarah pada perut mereka yang masih terlihat rata, mereka memberi kode untuk mengikuti mereka dan ternyata tujuan ada cafe depan fakultas. Suasana tenang karena tidak ada pembicaraan sama sekali menunggu kedatangan pegawai cafe mengantarkan minuman dimeja mereka, Hilda sendiri tidak peduli dengan apa yang mereka katakan tapi bersiap merekam semuanya.“Jadi apa yang mau dibicarakan?
Perkataan orang tua Adrian membuat Hilda hanya tersenyum, Adrian hanya diam menatap Hilda penuh dengan penyesalan. Lina memegang tangan Hilda dengan tatapan memohon tidak jauh berbeda seperti yang dilakukan ibu dari Adrian, Hilda hanya menatap mereka sambil sesekali tersenyum. Dapat terlihat bagaimana wajah penuh harap mereka atas rumah tangga Hilda dan Adrian, tapi setiap memandang Adrian hanya penyesalan bukan cinta sama seperti Lina saat itu. Bram menatap ini semua dengan sabar karena beberapa kali Hilda memandangnya untuk memberi kode agar jangan bicara terlebih dahulu, membuat Johan mau tidak mau mengikuti permintaan Hilda.“Papa dan mama, maafkan Hilda yang meminta bercerai dari Mas Adrian karena Hilda sudah tidak bisa. Hilda tahu kalau pernah melakukan kesalahan pada Mbak Lina dengan merebut suaminya, tapi kali ini Hilda sadar apa yang dilakukan adalah salah.”“Tapi aku tidak suka sama wanita itu.”Hilda menatap Lina lembut “bukannya kamu dulu juga tidak suk
Wisuda yang Hilda datangi setidaknya bisa bertemu dengan kedua sahabatnya dimana salah satunya tampak berbeda, Alia terlihat tersenyum lebar dengan kelulusan ini. Hilda melihat ke tempat dosen dimana tatapan Jamal mengarah kearah mereka dengan tatapan cinta, mencoba mencari sumbernya yang seketika membuat Hilda mematung karena rasanya tidak mungkin mereka berdua memiliki hubungan, sekali lagi Hilda tidak peduli karena memang bukan urusannya.Berita mengenai Ronald tersebar luas dan cepat membuat Hilda bertanya – tanya mengenai tersangka yang melakukannya, tepukan ringan di bahunya membuat Hilda menatap sang pelaku yang tersenyum manis kearahnya. Hilda mengerutkan kening melihat sikap dari Tari ini, melalui gerakan matanya meminta Hilda ikut dengannya dan mau tidak mau melakukan hal yang sama, bersama Alia berjalan kesalab satu sudut untuk bercerita tapi Hilda tidak tahu apa yang ingin diceritakan oleh Tari.“Terima kasih membantu saat itu jika tidak bisa hancur masa depa
Pernikahan yang berjalan hampir lima belas tahun berjalan sebagaimana pasangan pada umumnya, meski Samuel harus menunggu cukup lama serta meyakinkan Hilda bahwa pernikahan yang akan mereka jalani memang karena cinta bukan menebus perasaan bersalah. Hilda sendiri tidak pernah bertemu dengan Andrew semenjak meninggalnya Rebecca, entah apa yang terjadi pada kehidupan Andrew sendiri Hilda tidak tahu. Ronald mendapatkan hukuman yang selayak – layaknya dimana pastinya dikeluarkan tidak hormat dari universitas mengenai obat – obatan serta perlakuan pada wanita – wanita itu, kedua wanita yang menemani Ronald atau bisa dikatakan sebagai istri simpanan mengikuti proses terapi.Adrian bercerai dari Lina dengan hak asuh anak berada ditangan Lina, Bram sangat membantu dalam proses ini. Setahun setelah Lina resmi bercerai Bram melamarnya dan mereka mengadakan pernikahan, Hilda baru menyadari jika mereka adalah mantan kekasih dan Bram berusaha agar Lina kembali padanya. Ad
Keadaan Hilda tidak sama seperti kemarin karena sejak bertemu dengan Rebecca untuk terakhir kalinya membuat Hilda tidak bisa tidur dengan nyaman, hari ini sesuai rencananya bersama Samuel yaitu bertemu dengan putri mereka yang sudah dirindukan. Hilda menatap Samuel dengan ayahnya Kean sedang berbicara di meja makan, membuatnya perlahan mendatangi mereka berdua dengan memberikan ciuman singkat di pipi Kean.“Gadis kecil yang aku besarkan ternyata sudah menjadi seorang ibu” Hilda duduk disamping Samuel yang tersenyum simpul “saya tidak bisa mengatakan apa pun mengenai apa yang kamu katakan karena semua kembali pada Hilda dan pengalaman lamanya seharusnya sudah bisa membuat pelajaran berharga untuk dia dan juga kamu.”Samuel mengangguk “saya banyak menyesal setelah mengetahui itu semua.”“Jam berapa pesawatnya?” Melani menghentikan pembicaraan mereka semua “bukankah seharusnya kalian pergi sekarang?.”
Wisuda yang Hilda datangi setidaknya bisa bertemu dengan kedua sahabatnya dimana salah satunya tampak berbeda, Alia terlihat tersenyum lebar dengan kelulusan ini. Hilda melihat ke tempat dosen dimana tatapan Jamal mengarah kearah mereka dengan tatapan cinta, mencoba mencari sumbernya yang seketika membuat Hilda mematung karena rasanya tidak mungkin mereka berdua memiliki hubungan, sekali lagi Hilda tidak peduli karena memang bukan urusannya.Berita mengenai Ronald tersebar luas dan cepat membuat Hilda bertanya – tanya mengenai tersangka yang melakukannya, tepukan ringan di bahunya membuat Hilda menatap sang pelaku yang tersenyum manis kearahnya. Hilda mengerutkan kening melihat sikap dari Tari ini, melalui gerakan matanya meminta Hilda ikut dengannya dan mau tidak mau melakukan hal yang sama, bersama Alia berjalan kesalab satu sudut untuk bercerita tapi Hilda tidak tahu apa yang ingin diceritakan oleh Tari.“Terima kasih membantu saat itu jika tidak bisa hancur masa depa
Perkataan orang tua Adrian membuat Hilda hanya tersenyum, Adrian hanya diam menatap Hilda penuh dengan penyesalan. Lina memegang tangan Hilda dengan tatapan memohon tidak jauh berbeda seperti yang dilakukan ibu dari Adrian, Hilda hanya menatap mereka sambil sesekali tersenyum. Dapat terlihat bagaimana wajah penuh harap mereka atas rumah tangga Hilda dan Adrian, tapi setiap memandang Adrian hanya penyesalan bukan cinta sama seperti Lina saat itu. Bram menatap ini semua dengan sabar karena beberapa kali Hilda memandangnya untuk memberi kode agar jangan bicara terlebih dahulu, membuat Johan mau tidak mau mengikuti permintaan Hilda.“Papa dan mama, maafkan Hilda yang meminta bercerai dari Mas Adrian karena Hilda sudah tidak bisa. Hilda tahu kalau pernah melakukan kesalahan pada Mbak Lina dengan merebut suaminya, tapi kali ini Hilda sadar apa yang dilakukan adalah salah.”“Tapi aku tidak suka sama wanita itu.”Hilda menatap Lina lembut “bukannya kamu dulu juga tidak suk
Sedikit keperluan dikampus membuat Hilda harus datang kesana seorang diri tanpa memberitahu kedua sahabatnya yang entah kemana, suasana kampus tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Tujuan Hilda adalah ruang tata usaha untuk mengambil berkasnya yang tertinggal, saat keluar dari kejauhan tampak Sisil dan Nuri sedang berbicara tapi Hilda tidak peduli dengan itu semua.“Ada yang ingin kubicarakan denganmu.”Hilda terkejut karena secara tiba – tiba kedua wanita ini berada dihadapannya, mengangkat alis untuk mengetahui maksud dan tujuan dari mereka berbicara dengan Hilda. Pandangan Hilda mengarah pada perut mereka yang masih terlihat rata, mereka memberi kode untuk mengikuti mereka dan ternyata tujuan ada cafe depan fakultas. Suasana tenang karena tidak ada pembicaraan sama sekali menunggu kedatangan pegawai cafe mengantarkan minuman dimeja mereka, Hilda sendiri tidak peduli dengan apa yang mereka katakan tapi bersiap merekam semuanya.“Jadi apa yang mau dibicarakan?
Perkataannya tanpa berpikir pada Andrew mungkin akan memberi dampak terhadap keputusannya nanti, meninggalkan Andrew yang harus menjaga Rebeca dengan kembali ke tempat tinggal Samuel. Keputusan menjemput Sica memang sudah direncanakan sejak lama dan kali ini berangkat bersama Samuel selaku ayahnya, Johan menatap Hilda seakan memastikan bahwa keputusannya adalah benar.“Mungkin benar katamu karena bagaimana pun Samuel adalah ayah kandungnya dan selama ini menjaga anaknya dari kejauhan, jadi untuk apa aku melarang bertemu dengan Sica lagian orang tuaku ingin cepat bertemu dengan cucunya.”Johan menatap Hilda dengan tersenyum “peristiwa masa lalu kamu membawa perubahan dalam hidup dan harus melalui ini semua, tapi kamu melakukan untuk Sica bukan yang lain walaupun tidak bisa dikatakan benar. Aku juga salah memanfaatkan kamu hanya demi hasrat semata yang seharusnya bisa ditahan, Samuel setelah melihat Sica langsung berubah dengan tidak menyentuh wanita sama sekali.”“B
Saat melewati ruangan Ronald sekilas Hilda melihat bayangan Tari berada disana, sedikit penasaran atas apa yang terjadi membuat Hilda melangkah kearah ruangan Ronald dan membuka pintunya. Pemandangan pertama yang dilihat adalah Tari berada diatas Ronald secara langsung Hilda mengucapkan kata – kata tersebut membuat mereka menghentikan kegiatan, kedatangan Hilda diikuti Erlangga dengan seketika Hilda merapikan pakaian Tari saat Erlangga menghajar Ronald.“Hentikan dan bawa Tari keluar.”Erlangga menghentikan gerakannya menatap Hilda yang memberi kode agar membawa Tari keluar karena kondisi Tari tidak memungkinkan, Erlangga segera keluar menyiapkan mobil Hilda setelah diberikan kunci. Hilda menatap Ronald yang tidak berdaya setelah apa yang Erlangga lakukan, bahkan ketika Hilda memandang Ronald tidak ada penyesalan sama sekali. Pintu terbuka dimana Jamal muncul menatap ruangan Ronald membuat Hilda sedikit takut jika Jamal melakukan hal yang sama d
Hilda mencoba bersikap biasa dihadapan Adrian, bahkan ketika Adrian mengajaknya pulang Hilda beralasan masih ada yang harus dikerjakan dan Adrian mengatakan jika dirinya akan menunggu di ruangan. Hilda tidak akan mendatangi Adrian di ruangannya sama sekali karena tidak ingin melihat hal yang sama seperti sebelumnya, memilih pulang ke apartemen Samuel setelah melakukan pesta dengan kedua sahabatnya juga Erlangga. Ketika sampai di apartemen dimana Johan dan Samuel menyiapkan pesta kecil atas lulusnya sidang skripsinya yang berarti Hilda tidak akan lama lagi lulus.“Aku mengatakan pada pengacara bahwa panggilan perceraian akan datang tepat saat kamu wisuda.”Hilda menatap Samuel tidak percaya tapi memang pengajuan perceraian sudah mereka masukkan ke pengadilan saat dirinya masih sibuk dengan skripsi, menjadi masalah adalah Adrian mengajaknya bulan madu. Hilda sendiri ragu mengatakan ini pada Samuel yang saat ini berada disampingnya, Johan keluar dari tempat in
Hilda mengikuti perkataan Samuel untuk pindah dari tempat Johan, sebelum pindah memasang kamera CCTV agar Hilda bisa melihat apa yang terjadi di tempat Adrian. Samuel mengikuti permintaan Hilda mengenai apa saja syarat yang diungkapkannya sebelum memutuskan untuk memasuki apartemen, ponsel Hilda dalam pengawasan Samuel sedikit berjaga jika terjadi sesuatu hal yang tidak enak. Keputusan Hilda menghentikan pencegah kehamilan agar bisa menjalani hidup sebagai wanita normal lainnya, tapi Johan menolak dengan alasan untuk fokus terlebih dahulu pada skripsinya.Lina yang merupakan istri Adrian berkali – kali menghubungi Hilda menanyakan kabar mengenai suaminya, Lina merasakan sesuatu yang tidak enak atas apa yang terjadi pada Adrian. Hilda sendiri belum bisa menjelaskan atau menceritakan apa pun pada Lina dengan beralasan sibuk mengejar skripsinya dan bersyukur Lina memahami hal tersebut, pengajuan perceraian sudah dilakukan oleh pengacara yang disiapkan oleh Samuel dan Hilda tidak