Share

Episode 27

Penulis: mys05
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-06 22:38:28
Benar yang Rendi katakan pada Felix. Entah sesibuk apa hari yang ia jalani, sampai harus mengabaikan pekerjaannya sendiri.

Di dalam butik, Bella memandang tumpukan sketsa yang berserakan di atas meja kerjanya. Gadis itu mulai merasakan sesuatu, Sesal, Amarah dan kekhawatiran seolah menjadi satu. Tak sadar air mata Bella pun menetes. dengan nafas yang sesak Bella terisak menjatuhkan tubuh lemahnya di atas kursi.

"Sebenarnya aku ini kenapa? kenapa aku merasa sangat sedih? Apa sebenarnya yang sedang aku khawatirkan? kenapa aku menangis?" rintih Bella menyedihkan.

Bagaimana seseorang bisa mengerti dirinya sendiri, saat orang tersebut sama sekali tidak mengetahui apa yang dia inginkan. Bella tiba-tiba merasa sangat lelah, suasana hatinya berubah menjadi berantakan.

"Astaga," Rendi terperangah, pria yang selalu meletakan pengukur badan di atas bahunya pun melangkah mendeka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Love Shadows   Episode 28

    Butik sudah sepi, Bella melirik kearah arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah pukul satu pagi, tepat di waktu tersebut Bella bisa menyelesaikan sketsa yang akan ia gunakan besok untuk membuat gaun rancangan.Dua gelas kopi sudah Bella habiskan. hal itu membuat sampai detik ini gadis itu sama sekali tak mengantuk. yang Bella rasakan hanya pegal dengan kepala sedikit berdenyut."Haruskah aku membangunkannya?" Bella mengembangkan senyumnya, ia mendekati Lucas yang sedari tadi sudah terlelap di atas sofa. padahal, sebelumnya Bella audah menyuruh Lucas untuk pulang. Namun, pria itu menolak dengan alasan ingin menunggu Bella dan mengantarnya pulang sampai Bella menyelesaikan pekerjaan. "Tampan," gumam Bella dengan sorot menilai, tatapan gadis itu begitu intens. Bella tak menyangka jika pria yang sedang tertidur di hadapannya sekarang sangatlah menggoda."Gadis nakal!" Lucas langsung men

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Love Shadows   Episode 29

    "Aku tidak perduli, Mama harus segera menekan Lucas dan keluarganya agar mereka mempercepat pernikahan!" Lisa melempar gelas kosong yang tergeletak di atas meja kearah tembok. ucapan Lucas berhasil membuat api kemarahan Lisa bekerja, saat pria itu mengatakan jika wanita simpanan Felix yang tak lain adalah dirinya hanya akan mendapat kesengsaraan."Astaga Lisa, apa kau bodoh? kemarin kau memaksaku untuk menekan mereka agar pertunangan kalian di laksanakan. setelah itu kau ingin aku menekan mereka lagi untuk mempercepat pernikahan!" Anne mengerjap, ia memijat perlahan pelipisnya setiap kali mendengar Lisa terus-terusan meminta sesuatu kepadanya.Anne adalah wanita berusia lanjut yang berpenampilan modis. sebagai pemilik bar yang cukup terkenal, Anne memang di haruskan untuk tetap menjaga penampilan."Biarkan aku menikmati hidupku, pulanglah. jangan ganggu aku!" titah Anne pada Lisa.&nb

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Love Shadows   Episode 30

    "Mmm..." Bella membuka matanya perlahan. suara alarm yang nyaring sukses membuatnya tersadar.Pelukan Lucas yang hangat masih terasa kurang. Bella merasa tubuhnya sangat kedinginan."Apa kita akan pulang sekarang?" tanya Lucas ikut tersadar."Kau saja, aku merasa sangat kedinginan. cepatlah cuci wajahmu, Jangan sampai para pekerja tahu jika kau menginap di sini semalaman.""Bella kau..." Lucas meletakan punggung telapak tangannya di dahi sang empu, "Kau demam, suhu tubuhmu tinggi sekali.""Tinggi apa? aku sangat kedinginan." lirih Bella mengeratkan selimut yang terpasang."Tidak, ini tidak benar. kita ke rumah sakit sekarang. Ayo bangun." titah Lucas penuh kekhawatiran."Berhentilah mencemaskan ku Lucas, aku baik-baik saja. cepat pergi sebelum para pegawai datang!" 

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Love Shadows   Episode 31

    Kedua orang tua terus menatap Bella dengan sorot tak biasa. begitu Bella datang, sebuah sambutan berupa cecaran pun Bella dapatkan."Kami memang bangga padamu, karena kerja kerasmu." Nick menghela nafas panjang, melipat tangannya dengan tatapan mematikan. "Jangan besar kepala, Mama dan Papa membebaskan mu, bukan berarti kau bisa seenaknya, Bella.""Hah?" Bella tersenyum kikuk, "A... apa maksud Papa? aku tidak mengerti. seenaknya apa?" sahut Bella sedikit takut."Dimana kau setiap malam? kenapa setiap Mama mengirimkan pesan kau hanya membacanya saja, lalu setelah itu kau langsung menonaktifkan ponselmu?""Ohhh itu..." Bella melebarkan senyumnya, bola matanya bergerak ke kiri dan ke kanan seolah sedang mencari jawaban. "Itu... aku... aku sengaja mematikan ponselku, karena aku lelah dan tidur setelah mengerjakan sketsa."Rina melirik penampi

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Love Shadows   Episode 32

    "Lucas, Ayo dimakan." titah Rina kembali menyerukan.Lucas melirik kearah Rina dan Nick secara bergantian. Ia menjadi semakin gugup, bertujuan hanya untuk mengantar ponsel tetapi malah berakhir di sebuah meja makan."A... apa ini tidak merepotkan?" tanya Lucas kaku."Merepotkan apa? kita semua lebih suka jika ada seseorang yang membantu kami menghabiskan makanan. Bella tak pernah mau setiap kali kamu mengajaknya makan bersama, justru sekarang kami bingung kenapa Bella menjadi sangat rakus. padahal ia sangat menjaga penampilan." seloroh Rina menahan tawa."Astaga, apa di dunia ini hanya Mama-lah satu-satunya ibu yang merasa aneh begitu melihat putrinya mengunyah?"Nick berdecih, ia mencoba menenangkan Bella dengan cara merangkul bahu kemudian mengelus rambut panjangnya. "Papa juga merasa begitu sayang, karena kau memang selalu mengabaikan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Love Shadows   Episode 33

    "Sedang apa kalian?" tanya Nick melangkah menghampiri.Glek... Lucas menelan salivanya dengan bersusah payah, tenggorokannya terasa tercekat. "Aku... kami, sebenarnya aku...""Ini..." Bella menunjukan sebungkus obat yang Lucas berikan, "Dia memberiku ini, bukankah dia sangat perhatian?" imbuh Bella mengalihkan pembicaraan.Nick terperangah, ia langsung meraih wajah Bella dan dahinya. "Kau sakit?"Bella menggelengkan kepalanya, melirik Lucas singkat. "Aku hanya kelelahan, reaksi Lucas sangat berlebihan. padahal Papa juga tahu bukan, jika ini sering terjadi padaku.""Ehem..." Lucas berdehem, ia menatap Bella kemudian mengalihkan pandangannya kearah Nick, "Sepertinya aku harus pulang sekarang.""Pulang?" Nick mengerutkan dahinya. "Kenapa buru-buru sekali?" imbuhnya bertanya, memperdalam tatapan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Love Shadows   Episode 34

    Bella menghirup udara segar, memandang hamparan rumput luas dengan pemandangan yang menghadap langsung di sekitar area pegunungan.Island golf, berlokasikan di pinggiran kota. menawarkan berbagai macam pasilitas dari sederhana sampai istimewa. lapangan yang membentang, serta iklim yang sejuk sukses membuat Bella terpesona. ini bukan yang pertama kalinya, akan tetapi setiap kali datang Bella selalu berhasil di manjakan hanya dalam satu kali lirikan."Papa bermain saja, aku disini." ucap Bella sambil menyaksikan pengunjung lain, yang bermain tak jauh darinya."Baiklah, Sayangnya Felix dan Ayahnya terkena kendala.""Felix?" Bella membulatkan matanya, "Ada Felix disini?"Sebuah pelayan pun datang membawa makanan yang sebelumnya sudah Bella pesan. Nick sedikit heran, saat ia melihat makanan yang Bella pesan ternyata hanya sebuah manisan lemon

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Love Shadows   Episode 35

    "Kau melihat putriku?" tanya Nick pada temannya, yang duduk tak jauh dekat kursi Bella sebelumnya."Anakmu?""Ya, berambut coklat panjang. menggunakan rok di atas lutut dan baju berwarna putih, dia tadi duduk disini."Seseorang itu menggelengkan kepalanya, "Aku tidak melihatnya, saat aku datang kursi itu sudah kosong sedang di bersihkan oleh pelayan.Nick berdecak, sudah satu jam ia menunggu tapi Bella tak kunjung menunjukan batang hidungnya. berulang kali Nick mencoba menghubungi Bella. Namun, Bella tak menjawabnya.***Farah memandang Lisa yang terus terisak di hadapannya. setelah mendapat pesan singkat berisikan sebuah pemutusan hubungan, Lisa langsung mendatangi kediaman Lucas bersama Ibunya."Apa ini Farah? kau mengkhianati ku?" ucap Anne, ia masih mencoba meminta penjelasan t

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06

Bab terbaru

  • Love Shadows   Episode 69

    Lucas berlari menerobos pintu utama kediaman keluarga Bella. Pria itu terlihat sangat pucat, wajahnya mengatakan jika ia sedang tidak baik-baik saja. Lucas juga mengabaikan Nick yang sedang bersantai di ruang keluarga. Parahnya, sepertinya Lucas sama sekali tidak menyadari jika di sana terdapat sang Ayah Mertua."Lucas, kau..." Belum sempat Nick menyelesaikan ucapannya. Akan tetapi, langkah pria itu sudah sangat jauh dari pandangan matanya.Sampai detik ini, Nick sama sekali tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tiga puluh menit berlalu, Rina sebelumnya sempat mengatakan padanya jika sang istri hendak membawakan rupa-rupa minuman hangat beserta cemilan untuk di suguhkan pada putri tercintanya."Bella..." Pintu terdorong kasar dari luar. Suara hentakannya sanggup membuat kedua orang yang berada di dalam ruangan cukup terkejut.Rina melirik ke ambang pintu, bersamaan dengan Bella yang saat itu la

  • Love Shadows   Episode 67

    Aneh, itulah yang sedang Luna rasakan. begitu banyak kiriman yang ia dapatkan, mulai dari bunga, kue, sampai manisan hingga perhiasan. dengan nama Maria sebagai pengirimnya.Berulang kali Luna memastikan, ia bertanya, benarkah paket tersebut Maria kirimkan untuknya. Lalu jika iya, apa maksud dan tujuan wanita paruh baya tersebut.Kali ini Luna kesulitan untuk membaca apa yang lawannya rencanakan. Maria sendiri juga tidak pernah datang, kenapa kiriman tersebut harus diberikan oleh campur tangan kurir? Kenapa tidak dia sendiri saja yang mendatangi Luna dan memberikan paket tersebut secara langsung padanya?Sungguh, Luna benar-benar khawatir. tidak biasanya, Maria berbuat baik dan perhatian sampai harus repot-repot mengirimkan sesuatu kepadanya. Apalagi benda tersebut terbilang cukup berharga dan ada nilainya."Kiriman lagi, Nyonya?" tanya Bibi Chan penasaran menghampiri."Iya, aku

  • Love Shadows   Episode 66

    Seminggu berlalu, Devan masih belum mendapatkan keinginan atas apa yang sudah Riana janjikan. gadis itu justru bertingkah seolah bak ratu, pekerjaannya hanya memainkan ponsel dan mendorong-dorong kursi roda milik Devan. Dengan ancaman yang ia jadikan senjata, Riana mampu hidup layak tanpa harus bersusah payah bekerja."Hey, kapan kau akan menepati janji mu?" tanya Devan dingin dengan mata memincing.Riana melirik ke sumber suara, dimana saat itu Devan sedang berada tepat di hadapannya. "Eummm, sekarang!" sahut Riana santai, setelah sebelumnya Riana memastikan waktu dan kondisi yang ia rasa sudah cukup memungkinkan.Riana bukannya tak ingin menepati janji, hanya saja. jika hal itu ia lakukan saat Maria dan Marco sedang berada di rumah. tentu yang akan Devan dan Riana hadapi hanyalah penolakan.Mungkin sekarang waktunya sudah tepat. saat keadaan rumah benar-benar sepi, dan hanya menyisakan Riana dan De

  • Love Shadows   Episode 65

    Alvin tentu tidak bisa menunggu lagi. tanpa berpikir panjang, ia langsung meninggalkan Luna begitu saja dan memilih untuk meminta pertanggung jawaban dari Marco dan Maria. Sumpah demi apapun, Alvin kini sudah benar-benar berubah. hidup dan matinya sudah Alvin serahkan pada Luna. jikapun harus memilih, Alvin lebih baik kehilangan segalanya dari pada harus berpisah dengan istrinya. Tidak perduli apa tanggapan orang lain yang akan Alvin dapatkan. pria itu sudah membulatkan tekadnya untuk menjebloskan ibunya ke dalam penjara. atas tuntutan percobaan pembunuhan. Padahal, Alvin sama sekali tak memiliki bukti apapun. Namun, kemarahannya sukses membuat pria itu kehilangan akal. untuk bertindak tanpa memikirkan dampak dan akibat. Bruak... Alvin mendorong kasar pintu utama kediaman keluarganya. langkah Alvin tak terkontrol, apapun yang Alvin lihat langsung Alvin lemparkan hingga sukses membuat kekacaua

  • Love Shadows   Episode 64

    Bencana, Alvin justru merasa jika nasihat ibunya sukses membuat pria itu merasa beban hidupnya bertambah. Bagaimana tidak? Mengontrol pikirannya agar segera melupakan Laura saja Alvin tak bisa. sekarang, Maria justru semakin menekan Alvin agar pria tersebut memanjakan Luna dan menghujaninya dengan penuh cinta. Ditambah permintaan untuk memiliki keturunan. Sudah cukup Alvin menuruti keinginan mereka yang semakin membuat pria itu merasa gila.Ayolah, Alvin tidak mungkin bisa melakukannya saat bayang-bayang Laura justru terus saja menghantuinya. Ini memang bukanlah pertama kali bagi Alvin. yang berarti, Luna bukanlah gadis satu-satunya yang akan pria itu tiduri. Namun, setiap kali melakukannya. Alvin justru melandasi hal tersebut dengan rasa ketertarikan. Ia hanya bisa memenuhi hal itu dengan adanya perasaan. Dalam kata lain, perasaan yang bisa di artikan atau di sebut cinta."Bibi Chan..." Luna memanggil wanita paruh baya tersebut, saat Bibi C

  • Love Shadows   Episode 63

    Bencana, Alvin justru merasa jika nasihat ibunya sukses membuat pria itu merasa beban hidupnya bertambah. Bagaimana tidak? Mengontrol pikirannya agar segera melupakan Laura saja Alvin tak bisa. sekarang, Maria justru semakin menekan Alvin agar pria tersebut memanjakan Luna dan menghujaninya dengan penuh cinta. Ditambah permintaan untuk memiliki keturunan. Sudah cukup Alvin menuruti keinginan mereka yang semakin membuat pria itu merasa gila.Ayolah, Alvin tidak mungkin bisa melakukannya saat bayang-bayang Laura justru terus saja menghantuinya. Ini memang bukanlah pertama kali bagi Alvin. yang berarti, Luna bukanlah gadis satu-satunya yang akan pria itu tiduri. Namun, setiap kali melakukannya. Alvin justru melandasi hal tersebut dengan rasa ketertarikan. Ia hanya bisa memenuhi hal itu dengan adanya perasaan. Dalam kata lain, perasaan yang bisa di artikan atau di sebut cinta."Bibi Chan..." Luna memanggil wanita paruh baya tersebut, saat Bibi C

  • Love Shadows   Bab 62

    Keesokan harinya, Luna terlihat pulas tidur di atas sebuah sofa di ruang keluarga. Dengan menggunakan setelah bathrobe karena semalam gadis tersebut mendapat tawaran untuk tidur bersama Bibi Chan setelah menumpang di kamar mandinya guna membersihkan badan.Sebenarnya, Bibi Chan juga sudah menawarkan kamar lain agar Luna bisa istirahat dan tidur dengan nyenyak. Namun, Luna menolak dengan alasan tak ingin merepotkan wanita paruh baya itu untuk membersihkan kamar lain. karena saat itu, waktu sudah menunjukan pukul tengah malam."Luna..."Seketika gadis itu mengerjap sadar dari tidurnya, saat ia mendengar dengan jelas suara seseorang ia kenal memanggil namanya."A... Apa yang terjadi, sayang? Kenapa kau tidur di luar? Dimana Alvin?" tanya Maria, sang mertua sekaligus Ibu dari Alvin.Luna memucat, ia cukup kebingungan memikirkan jawaban atas pertanyaan yang mertuanya lontarkan. "Aku..

  • Love Shadows   Episode 61

    Gemericik air terdengar, pintu kamar kecil pun terbuka. Menghabiskan waktu setidaknya kurang dari dua puluh menit untuk membersihkan diri. Lucas tersenyum kecut, begitu melihat ponselnya tidak menampilkan pemberitahuan pesan dari Bella. Tentu saja, Lucas sedang menunggunya. Pria tersebut benar-benar memiliki harga diri yang cukup tinggi. Kesal akan sikap Bella yang selalu membuatnya cemas tak karuan, Ia berprinsip jika kali ini Lucas akan menahan diri untuk tidak terpengaruh dengan ucapan sang wanita. "Huh..." Lucas menghela nafas panjang, mencoba membuat dirinya sedikit lebih tenang, "Takdir macam apa ini?" Pantulan tubuh Lucas terlihat jelas di cermin, bahu lebar, perut kotak-kotaknya seakan memperindah rupanya. Siapa yang tak tertarik pada Lucas? Meskipun di kenal sebagai pria dingin yang tak banyak bicara. Nyatanya Lucas mampu membuat para gadis terpana. Berada jauh dengan Bella selalu membuat Lucas di selimuti rasa curiga. Terlebih, beberapa waktu lalu, sebuah pertunjukan penti

  • Love Shadows   Episode 60

    "Ayolah, Kenapa akhir-akhir ini aku sangat cengeng," Bella menyeka air matanya, matanya sedikit memerah dengan wajah yang sedikit membengkak. Siapa yang tak kesal dengan Bella dan sikapnya? Rendi sang asisten pun sering kali mengumpati gadis tersebut. Lantaran keplinplanannya. "Perutku," Bella mengelusnya pelan. Air matanya kembali berjatuhan, "Aku sudah kehilangan anaknya, dan Aku tidak mau kehilangan Ayahnya." Pekik Bella histeris *** "Siapa, Pah?" tanya Rina sesaat, setelah wanita ibu berhasil menuruni anak tangga terakhir. "Entahlah," sejenak Nick melirik kearah arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, "Sudah pukul sebelas, apa masih ada orang yang berkunjung di jam seperti ini?" "Biarkan Mama saja yang lihat," tanpa menghentikan langkahnya. Rina langsung bergegas berjalan menuju pintu utama, guna menghilangkan rasa penasaran. Benar apa yang Nick katakan. Keluarga Winter sangat menghargai waktu, meskipun Bella terbilang sangat kurang disiplin. Namun, berbeda dengan Ni

DMCA.com Protection Status