Share

SURVEI TEMPAT

Penulis: Sugar Sweetnes
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-28 11:00:53

“Oh jadi begitu. Baiklah, sampai jumpa dua hari lagi,” kata Ny. Beatrice menutup teleponnya dengan Finn. Anak laki-lakinya itu baru saja memberitahukan tentang semua yang Tn. Edgar katakan. Tentang pembahasan permainan final nanti yang melibatkan orang tua dan pistol dengan peluru tajam yang sangat mematikan itu. 

“Apa yang dia katakan?” tanya Tn. Owen. Sejak insiden makan malam itu, dia kini menumpang di rumah Ny. Beatrice. Malam ini mereka sedang minum-minum santai di tepi kolam renang.

“Permainan final nanti, kurasa akan menjadikan orang tua peserta sebagai korbannya. Dan Edgar akan membuat para pemain saling tembak nanti,” jelas Ny. Beatrice dengan tatapan marah pada air kolam di depan matanya. 

Tn. Owen tertawa pahit. “Dia hanya mengulur-ulur waktu untuk membunuh kita.” Dia kembali meneguk bir yang kandungan alkoholnya tidak terlalu tinggi. Sangat tidak lucu bila kejadian yang menghancurkan dua kelua

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Let's Play With Me   FINAL DOUBLE WINE

    Hari selanjutnya setelah memeriksa kapal pesiar yang akan menjadi tempat perjudian Double Wine, para panitia sudah mulai menjemput satu persatu pemain untuk dikumpulkan di tempat itu. Hari yang paling ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.“Selamat datang semuanya!” sambut Tn. Edgar selaku pencipta dari perjudian ini.Semua pemain juga sudah datang bersama salah satu orang tuanya masing-masing sesuai peraturan yang telah disampaikan. Max bersama Tn. Warren, Shea bersama Ny. Yara, Finn bersama Tn. Edgar, Hazel bersama Tn. Calvin, Axel bersama Tn. Owen, dan terakhir Cora bersama Ny. Beatrice. Tentu Tn. Edgar yang tampak mendampingi Finn itu, hanya untuk formalitas.“Peraturan permainan Final Double Wine untuk hari ini juga tidak berbeda dengan biasanya. Kalian harus mencari kartu pair. Di dalam kapal pesiar ini hanya ada 4 botol Wine. Di dalam botol itu sudah ada 2 kartu, jadi kalian cukup menembak satu botol untuk mendapatkan ka

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-30
  • Let's Play With Me   FINAL DOUBLE WINE 2

    Sesuai arahan Cora tadi, Shea langsung menyusuri lantai 2 untuk mencari ruang kerja. Sudah 3 ruangan dia buka, namun semua itu terlihat bukan seperti ruang kerja. “Dimana sih?!” keluhnya mulai kesal. Walau dengan menggerutu, dia tetap melanjutkan langkahnya ke ruangan berikutnya. “Andai saja ada jalan lain untuk membunuh Axel, aku tidak perlu susah-susah seperti ini,” keluhnya lagi.Setelah membuka pintu keempat, Shea langsung mengamati desain di ruangan itu. Akhirnya dia baru menemukan ruangan yang sedari tadi dicarinya. Tak pikir panjang, dia langsung memasuki ruangan itu.“Sekarang tinggal menunggu saja.” Shea menunggu kedatangan mangsanya sambil sekalian mencari kartu pair agar kelompoknya bisa menang dan tentunya bisa menyelamatkan ibu angkatnya, Ny. Beatrice.Pertama, Shea membuka laci-laci yang ada di atas meja kerja berharap bisa menemukan petunjuk. Di laci pertama hanya

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • Let's Play With Me   FINAL DOUBLE WINE 3

    Setelah membunuh dengan senyum puas yang masih belum memudar, Shea tetap melanjutkan perjalanannya ke ruangan berikutnya. Masih di lantai 2. Saat berjalan sambil sesekali melihat birunya lautan yang berbatasan langsung dengan pembatas kapal itu, tak sengaja dia melihat Max masuk ke salah satu ruangan. Dia kemudian tertarik untuk mengikuti Max.Di dalam ruangan berbentuk kamar utama itu, Max memang sengaja masuk untuk mencari Cora. Karena kesepakatannya agar Cora mau terbuka tentang apa yang direncanakan Cora tak ditepati. Tak ada pembicaraan apapun tentang perjudian ini bahkan Cora juga tidak bilang kan menelusurinya lantai berapa. Itu yang membuatnya sangat khawatir Cora akan melanggar janjinya. Padahal seharusnya dia ke lantai 3 sesuai ruangan yang telah dibagi tadi. Jika dia melakukan itu, dia bisa langsung bertemu dengan Cora.“Sepertinya ini kamar yang dimaksud tadi,” gumam Max setelah menyadari desain ruangan ini. Dia memperdalam langkahnya masuk ke s

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • Let's Play With Me   FINISH

    “Aku hanya ingin Cora saja yang ikut,” Max mengulangi perkataannya sambil menatap Shea memberikan isyarat.Shea yang mengerti langsung bertindak. “Benar juga. Lebih baik kau cepat-cepat sebelum kau kehabisan darah,” suruh Shea berpura-pura panik sambil memberikan sedikit dorongan untuk Cora agar segera pergi bersama Max.Max menatap mata Cora dalam untuk menagih jawabannya. Bukan menagih, lebih ke arah memaksa.“Untuk apa? Aku sudah mendapatkan 3 pair kartu. Aku sudah pasti menang,” tolak Cora.“Bukankah lebih baik jika kau mendapatkan semua kartunya?” Max menggandeng lembut tangan Cora yang masih meneteskan darah menuju ruangan terakhir. Dan Cora pasrah saja mengikuti arahan Max.“Jadi ini gudangnya?” tanya Cora setelah sampai. Arahan Max yang sama sekali tak terlihat bingung membuatnya menatap curiga

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Let's Play With Me   PEMENANG

    Ny. Beatrice, Tn. Warren dan Tn. Owen masih menunggu kemenangan salah satu pihak dengan pasrah di ruangan yang ada di lantai 1. Semua pasrah kecuali Tn. Warren yang bersantai di sana masih bisa menyempatkan menghisap sebatang rokok. Padahal, kedua korban lainnya dengan posisi tangan yang dirantai."Menurutmu, apa yang akan Edgar mau dari permainan ini?" tanya Tn. Warren dengan nada menyindir."Pembunuhan," tebak Tn. Owen."Jadi salah satu di antara kita akan mati?" tanya Ny. Beatrice memastikan maksud tebakan Tn. Owen tadi."Pintar sekali,” sahut Tn. Warren sambil terkekeh. Dia kemudian mengetuk-ngetuk serbuk di ujung rokok ke asbak sebelum kembali menghisapnya.Ny. Beatrice tertawa pahit. "Astaga… Kau sangat busuk Warren.”"Kenapa jadi aku?” Tn. Warren semakin lepas tertawa.“Harusnya kau berkaca dulu. Kau

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-14
  • Let's Play With Me   HADIAH

    “Warren menepati janjinya untuk memberikan gedung itu padamu Cora. Untuk fungsi gedung itu akan digunakan apa, terserah kau saja." Setelah seisi kapal pesiar itu pergi, Tn. Edgar mengajak Cora bicara masih di kapal itu.Shea yang mendengar itu menggeleng tak percaya. "Apa-apaan ini? Kenapa bisa?"Tn. Edgar tak menghiraukan Shea. Dia malah langsung memberikan berkas kepemilikan gedung Flash House itu pada Cora. "Ayahmu dan Kakakmu, masih di rumah sakit…”“Bisakah kau menolongku untuk mengurus jenazahnya?” potong Cora.“Baiklah, aku pergi dulu.” Tn. Edgar turun dari kapal pesiar ke sekoci yang sudah menunggunya.“Ayo.” Cora menarik Shea agar berpindah ke sekoci terakhir untuk kembali ke dermaga. Sekoci yang berbeda dengan Tn. Edgar.“Jelaskan apa maksud penyerahan itu," tagih Shea yang sed

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • Let's Play With Me   THE NEW ZERO O'CLOCK

    "Kau mau anggur?" tawar Shea sambil mengangkat botol anggur yang sudah habis setengah."Tidak. Aku lebih suka kopi," tolak Cora sambil mengangkat cangkii lalu menyeruput kopi hitam kesukaannya. Kopi yang dia dapat dari kedai yang berhasil menggeser racikan dari barista langganannya sebelumnya. Kedai di dekat kampusnya yang juga milik Tn. Warren, lebih ia sukai akhir-akhir ini.Mereka sedang berbincang-bincang di rumah Shea, tepatnya duduk di balkon sambil menikmati cahaya bulan."Ngomong-ngomong, kau sudah dapat ide untuk permainan Zero O'clock?" tanya Shea mulai masuk ke inti pembicaraan. Mereka ingin cepat-cepat memulai perjudian ciptaan mereka sendiri."Mungkin tidak akan jauh-jauh dengan permainan sebelumnya. Intinya kita buat peserta mencari kartu pair saja, tapi dengan cara yang berbeda. Tidak lagi menggunakan kue kering dan botol wine lagi," usul Cora."Kita harus me

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-24
  • Let's Play With Me   PENYEGELAN

    Tumpukkan kaset-kaset tua sudah menggunung di keranjang Cora . Beranekaragam jenispencipta, genre, dan juga tahunsudah berkumpul di san. Cora sangat semangat mengumpulkannya. Koleksi itu bukan hanya untuk Cora dengarkan sendiri, melainkan akan menjadi media perjudian yang akan dijalankannya. “Ini sudah sangat banyak, apalagi yang kau cari?” keluhShea. Rasa pegal sudah mulai menyerang otot-ototnya. Hampir 5 jam mereka berpindah-pindah toko antikdemi mencari itu. Puluhan rak sudah mereka jelajahi, namunCora masih tak berhenti melakukannya. Seolah tenaga Cora tak pernah habis. “Sekalian Shea. Lagipula kaset ini juga menjadi incaran kolektor lain. Daripada nanti kehabisan,” balas Cora,masih fokus memilih kaset-kasetnya. “Ini sudah cukup banyak, belum lagi yang ada di mobil.” Shea terus mengomel agar Cora mau mendengarkan isi hatinya. “Baiklah-baiklah, kit

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27

Bab terbaru

  • Let's Play With Me   PENYERAHAN BUKTI

    “Siapa yang menolongmu?” tanya Ny. Beatrice pada Axel. Dia datang karena Rexy yang meneleponnya. Kalau tidak ada Ny. Beatrcie mungkin sampai pagi Cora masih memberontak sambil menangis kencang. Hanya ibunya yang bisa menenangkan Cora.“Tn. Edgar,” jawab Axel.“Edgar?” kaget Ny. Beatrice mendengar nama mantan suaminya itu. “Apa tujuannya?”“Entahlah. Saat setengah tubuhku sudah terkena api karena di bakar oleh Shea, tiba-tiba ada yang masuk sambil menyemprotkan alat pemadam kebakaran. Ternyata dia adalah Tn. Edgar. Setelah aku diobati dan tubuhku membaik, dia menyelamatkanku karena dia menganggapku sebagai anaknya. Itu agak aneh tapi, memang begitu,” jelas Axel, sesuai kejadian sesungguhnya.Ny. Beatrice sangat malas mendengar nama Tn. Edgar yang ternyata masih ada di sekeliling mereka. Dia sudah tidak bisa lagi mempercayai mantan suami

  • Let's Play With Me   AXEL MASIH HIDUP?

    “Sakha ditemukan tertembak di cafe-nya. Siapa yang menembak masih dalam penyelidikan karena tidak ada rekaman CCTV. Kenapa?” tanya komandan polisi bername tag ‘Edgar’.“Sakha itu anak buah Tn. Warren. Aku sangat yakin kematiannnya juga sangat berhubungan dengan dia,” duga Axel. Dia sengaja datang ke kantor polisi yang sedang menyelidiki kasus kematian Sakha. Kebetulan yang mengomandani kasus itu adalah Tn. Edgar. Kini mereka sedang berdebat di ruangan komandan Edgar.“Apa yang kau bicarakan? Permainan itu sudah selesai dan sudah diambil alih oleh Cora. Sebaiknya kau membantuku menemukan di mana tempat baru perjudian itu,” kata Tn. Edgar membantah dugaan Axel.“Tn. Warren tidak akan semudah itu melepas bisnis besarnya. Pasti dia sedang merencanakan sesuatu,” kata Axel menekankan dugaan yang pasti terjadi itu.“Bisa kau jelaskan ap

  • Let's Play With Me   MELIHAT SENJA

    Ny. Beatrice kembali dengan membawa makanan sehat. Dia memilih menu ayam dengan sandwich. Ibu hamil memang harus menjaga makannya untuk kesehatan bayinya. “Sayang, ayo turun, makanannya sudah datang!” panggil Ny. Beatrice dari bawah.“Ibu! Tolong aku!” sahut Cora dari atas.Ny. Beatrice sangat khawatir dan langsung berlari ke atas. “Astaga… Kalian sudah baikan rupanya,” kaget Ny. Beatrice ketika melihat anak dan menantunya sedang berpelukan. Tidak, yang benar Rexy sedang memeluk Cora seerat-eratnya.“Ibu, dia membuatku sesak napas,” keluh Cora.Ny. Beatrice terkekeh. “Nanti lagi bermesraannya. Sekarang makan dulu.”“Ayo makan, sayang.” Rexy langsung menggendong Cora membawanya turun ke meja makan.“Aku bisa jalan sendiri, Rexy!” Cora masih terus mengomel.&

  • Let's Play With Me   DITERIMA

    Cora baru membuka matanya saat hari sudah memasuki siang hari. Saat dia hendak mengucek matanya yang tertutup bunga tidur, namun tangannya tertahan kain yang terikat di ujung sandaran kasur. Jangankan mau memukul perutnya lagi, mengangkat tangannya saja sangat susah. “Astaga…” keluhnya. Cora kemudian menyisir pandangan dan menemukan Rexy yang sedang tidur di sofa tak jauh dari ranjang. “Rexy!” panggilnya.Rexy masih tidur. Suara Cora tadi ternyata tidak berhasil masuk ke telinga Rexy.“Rexy!” Kali ini Cora menambah volume teriakannya.Akhirnya Rexy mendengar panggilan itu dan membuatnya terbangun . Dia menegakkan duduknya dan langsung melihat Cora. “K-kenapa?” tanyanya canggung.“Lepaskan tanganku,” pinta Cora.“Kau tidak boleh memukul perutmu lagi,” larang Rexy.

  • Let's Play With Me   KEHAMILAN YANG MENDADAK

    5 menit, tentubukan waktu yang lama untuk di tunggu.Mereka sudah mendapat hasildari test pack itu. 2 garis biru terlihat jelas pada alat itu.Ny. Beatrice tidak tahu harus menempatkan dirinya bagaimana. Haruskah senang atau malah sedih?“Apa? Aku tidak hamil, kan?” tanya Cora berharap rahimnya masih kosong.“Kau, hamil sayang,”jawab Ny. Beatrice.Rexy tersenyum lebar mendengarnya. Dia akhirnya berhasil mengikat Cora sepenuhnya.Berbeda dengan Cora yang langsung mematung mendengar perkataan itu. Bukan mimpi, janin bayi memang mengisi rahimnya sekarang. Ia tidak mau harapan untuk bisa bersanding dengan pria lain hilang karena hal ini. Kembali lagi, dia tidak mau seumur hidup bersama Rexy seperti ketakutannya selama sebulan pernikahannya ini. Hal lain yang membuatnya tak bisa menerima kehamilannya adalah nama Max yang masih terukir di

  • Let's Play With Me   PERTEMUAN DENGAN IBU MERTUA

    Satu bulan kemudian“Kapal pesiarnya sudah jadi bu. Kau mau melihatnya?” tawar Finn.“Tentu saja.”Finn dan Ny. Beatrice langsung berangkat ke pulau yang waktu itu Cora dan Rexy datangi, menggunakan mobilnya. Seusai 5 jam perjalanan darat dan 30 menit perjalanan laut, mereka telah sampai. Di sekitar pulau itu sudah ada kapal pesiar yang sangat mewah terparkir. Tak hanya itu ada beberapa kapal kecil dan jet ski yang nantinya akan digunakan juga untuk penyerangan.“Kau mau mulai dari mana?” tanya Finn yang sudah naik ke kapal pesiarnya.“Ruang senjata dulu,” pinta Ny. Beatrice.“Ayo, itu ada di lantai bawah.” Finn menuntun ke sebuah pintu yang bisa mengakses ke lantai paling bawah. Biasanya ruangan itu digunakan untuk menyimpan sekoci darurat, tapi kali ini ruangan itu digunakan untuk menyimpan banyak

  • Let's Play With Me   RAHASIA BESAR

    *Flashback“Jangan ikut campur. Mulai sekarang kau harus tetap di rumah. Bagaimanapun caranya kau harus lulus karena aku sudah memilihkan kampus terbaik di Australia untuk S2-mu.”“Apa maksudmu? Kau memintaku melepas Cora begitu saja setelah merenggut semua keluarganya?”“Shea…”“Kau lupa? Kita sudah membunuh kakaknya!”“Ini demi kebaikanmu.” Kemudian 2 orang bodyguard datang lalu berdiri di samping kanan dan kiri Shea.“Apalagi ini?”“Mereka akan mengikutimu setiap kau keluar rumah untuk ke kampus. Kau tidak boleh kemana-mana selain ke kampus. Mana ponselmu?”“Kau juga mau men

  • Let's Play With Me   SANGAT MANIS

    Cora, Rexy, dan Finn tak menghabiskan banyak waktu, hanya mengobrol sebentar sekedar menjelaskan sedikit cara yang akan dilakukan nanti. Setelah 2 jam, Cora dan Rexy pamit pulang sedangkan Finn masih ingin di markas snipernya. Perjalanan dengan perahu selama 30 menit juga 5 jam perjalanan dengan mobil membuat mereka baru sampai saat malam hari sekitar jam sepuluhan.Sebelum ke apartemennya, Rexy memang sudah berencana untuk mampir ke cafe judi. Tetapi melihat Cora masih tertidur pulas, membuatnya tak tega membangunkannya. Akhirnya dia menggantikan Cora untuk mengatur kaset-kasetnya.“Kau, bukannya pemain ya?” bingung Yoland melihat ada pengunjung yang sudah datang padahal masih belum waktunya.“Aku sekarang sudah menikah dengan Cora. Dan Cora sedang tidur jadi aku yang akan mengatur kasetnya,” jawab Rexy.“Oh Cora sudah menikah. Kalau begitu silahkan masuk.” Yoland

  • Let's Play With Me   REXY MARAH

    Masalah yang satu persatu mencuat, semakin membuat Finn pusing. Di sangat menyesal menghilang sesaat untuk memberikan pelajaran pada Cora. Perbuatan cerobohnya membuat sang adik kembali merasa menderita. “Cora ternyata sudah menikah. Tapi Cora sepertinya tak menginginkan pernikahan itu terjadi,” ungkap Finn menceritakan kondisi Cora sekarang kepada ibunya. Mereka sedang berada di tepi kolam renang di rumah Ny. Beatrice. “Kenapa menikah kalau Cora tidak mau?” heran Ny. Beatrice.“Alasan dari keduanya sangat membingungkan. Rexy bilang diancam Axel dan Cora bilang dia menikah untuk mendapat perlindungan. Tapi Cora terlihat sangat sedih. Aku sempat melihat matanya sangat lebam,” jelas Finn sambil mengingat wajah Cora setelah dia bilang sudah memiliki suami.“Aku jadi penasaran dengan Rexy, itu.”“Kau mau bertemu?”

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status