Share

22. Iblis

Penulis: Black Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-05 13:33:53

Bagas tersenyum senang ketika mendengar suara pintu apartemen yang terbuka dari luar, disusul oleh suara ketukan heels yang feminin dan terdengar seksi.

"LISAA SAYAAANG??" Panggilnya dari arah ruang menonton televisi.

Sesosok tubuh seksi pun muncul di hadapan Bagas dengan wajah yang terlihat mendung.

Lisa telah datang setelah Bagas mengancam akan mengirimkan video panas mereka berdua kepada Henry, suaminya.

"Kau keterlaluan sekali, Bagas!" Seru Lisa dengan wajah yang terlihat ingin menangis.

Ia benar-benar tidak menyangka kalau lelaki yang terlihat polos dan baik ini ternyata sangat licik.

Semula Lisa hanya ingin bermain-main dengan lelaki tampan yang membuatnya tertarik ini sebagai selingan, saat ia merasa kesepian karena Henry harus bekerja di Kanada.

Wanita itu benar-benar tidak menyangka kalau ternyata kini dirinyalah yang menjadi budak nafsu lelaki itu!

Seringai mesum terlukis di bibir Bagas kala memandangi sekujur tubuh seksi yang membuat birahinya seketika meluap-luap.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Let Me Go, Mr. CEO!   23. Mabuk

    Audriana masih mematung. Pertanyaan yang barusan diucapkan oleh Jaxton itu membuatnya menjadi mempertanyakan kinerja pendengarannya. Apa ia tidak salah dengar?? "Audriana? Apakah kamu mau jadi kekasihku?" Ulang Jaxton lagi dengan nada yang sepertinya mulai tidak sabar, karena keterdiaman gadis itu yang baginya terlalu memakan waktu. "Eh? Umm... itu... " Audriana mendadak menjadi gagap. Rasanya aneh sekali menjawab pertanyaan seperti itu dari seorang Jaxton Quinn. Apakah dia bersungguh-sungguh? Bukannya apa-apa, hanya saja rasanya Audriana masih sulit untuk percaya dengan ketulusan Jaxton yang memintanya menjadi kekasih. Dia itu seorang CEO Quinn Entertainment, yang benar saja! Meskipun awal pertemuan mereka lebih pantas disebut aksi penculikan, pelecehan, dan pemaksaan kehendak, namun Audriana harus mengakui juga jika akhir-akhir ini ia merasakan sebuah perasaan asing yang tidak pernah ia kira akan ia rasakan kepada Jaxton. Perasaan yang disebut... nyaman. "Baiklah. K

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Let Me Go, Mr. CEO!   24. Ular

    "Uupssh.... ahahaah!! Audriana tertawa-tawa geli ketika Jaxton merobek gaunnya dan melemparnya ke sembarang arah.Efek mabuk yang sangat parah membuat gadis itu merasa segala hal di sekitarnya begitu lucu dan terlihat menggelikan, padahal dirinya kini sudah polos tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya yang menawan. "Hei. Kamu curang, Jaxton!" protes Audriana tiba-tiba tidak terima. Ia mendorong tubuh Jaxton dan duduk di ranjang sambil berkacak pinggang. Tatapan lapar Jaxton pun seketika jatuh pada dua benda bulat sintal dengan puncak pink-nya yang menantang, menggodanya untuk segera mendaratkan bibirnya di sana. "Ini tidak adil! Kamu sudah menelanjangiku, sedangkan dirimu sendiri masih berpakaian lengkap!" Jari telunjuknya menuding setelan kemeja santai lengan pendek serta celana chinos yang membalut dengan pas di tubuh kekar dan maskulin Jaxton. Jaxton mendengus geli serta mengulum senyumnya. Audriana sangat frontal sekali ketika sedang mabuk. Ah, terlihat semakin menggemask

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Let Me Go, Mr. CEO!   25. Neraka

    Uh." Jaxton tersenyum tipis mendengar desahan kecil yang mulai menguar dari bibir merah Audriana, dan lelaki itu pun semakin bersemangat melahap bagian tubuh yang bentuknya mirip dengan bunga mawar itu. "Aah. Sssh... Mmhh..." Desahan-desahan manis terus keluar dari bibir Audriana seiring dengan perbuatan Jaxton yang semakin liar di taman surgawinya. "Aaaaahhh!!!" Gadis itu menjerit kencang saat Jaxton memain-mainkan klitorisnya lalu mengulum sambil menghisapnya kuat-kuat. "Enak, Baby?" Goda Jaxton ketika Audriana telah luruh dari orgasmenya. "Lakukan lagi," pinta gadis itu tanpa malu-malu. "Itu sangat nikmat dan--aak!!" Kepala Audriana terdongak dengan kedua mata terpejam rapat saat Jaxton kembali menyerang bagian sensitifnya dengan jauh lebih beringas dari sebelumnya. Lidahnya bergerak lincah, meliuk dan menggelitik semua syaraf Audriana dan mengirimkan sinyal yang menggetarkan seluruh tubuhnya. "Aaah, Jaxton!" Gadis itu menjerit ketika mengalami squirt untuk yang kedua kal

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Let Me Go, Mr. CEO!   26. Player

    Hari ini adalah hari kepulangan Jaxton dan Audriana kembali ke Indonesia setelah tiga hari berlibur di Pulau Voalla Bay Atol, Maldives. Berbeda dengan kedatangannya dulu ke pulau pribadi milik Jaxton Quinn, yang berada dalam kondisi terpaksa dan sedang dalam keadaan tak sadarkan diri karena Jaxton yang membiusnya, kepulangannya ke Indonesia kali ini Audriana tentu saja dalam keadaan yang sadar tanpa bius, apalagi pemaksaan. Gadis itu terlihat antusias ketika sebuah helikopter kembali menjemput mereka menuju ke Bandara Internasional Velana, Male. Audriana pun melongo ketika akhirnya turun dari helikopter, dan Jaxton membawanya masuk ke dalam sebuah pesawat berukuran sedang yang tak begitu jauh dari landasan helipad. "Kamu memiliki pesawat pribadi?!" Seru Audriana kaget, ketika Jaxton membantunya menaiki tangga menuju pesawat itu. "Ck. Jangan berlebihan, Audriana. Ini cuma pesawat," ledek Jaxton yang terkekeh pelan, melihat bagaimana mata bening gadis itu membelalak sempurna de

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Let Me Go, Mr. CEO!   27. Taktik

    "Aaa... lepaass!" Audriana menjerit dan meronta-ronta, ketika Jaxton menangkap tubuhnya serta memeluknya dari belakang dengan erat. "Baby, kumohon jangan marah-marah lagi! Aku bersumpah tidak pernah bermaksud menjadikanmu sebagai sebuah prestasi seperti yang kamu maksud. Tapi bagiku kamu memang sebuah prestasi yang ingin kumiliki selamanya!" Deru napas Audriana masih memburu dengan ribut karena emosi yang memuncak, namun ucapan Jaxton barusan serta pelukan back hug-nya itu sedikit membuatnya lebih tenang, walaupun batinnya masih tetap meradang. Jaxton menghirup kulit leher kuning langsat itu dan mendesah pelan. "Tak bisakah kamu membedakannya, Audriana? Aku sangat berubah setelah mengenalmu. Memang benar kalau aku begitu brengsek di masa lalu, tapi semua masa lalu itu tidak bisa kuubah," bisik Jaxton dengan bibir yang menempel di daun telinga Audriana. Napas lelaki itu menerpa anak-anak rambutnya yang berantakan setelah mengamuk tadi, namun bagi Jaxton itu terlihat seksi sekali.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Let Me Go, Mr. CEO!   28. Pernyataan

    Hilang sudah niatan Jaxton untuk bekerja di atas pesawat dalam perjalanan pulang dari Maldives menuju Jakarta.Meskipun sejak tadi ia sudah menahan diri untuk tidak membawa Audriana ke kamar pribadinya, namun semuanya itu tak berguna ketika ucapan Lexi si pramugari sialan yang membuat wanitanya murka, dan mereka pun akhirnya terjebak di kamar ini.Jaxton sudah melucuti seluruh baju Audriana beserta pakaian dalamnya, dan kini bibirnya sedang asik menghisap puncak dada yang kenyal merah muda itu.Ada beberapa jejak cinta kemerahan di sekitar dada bulat itu, dan jumlahnya pun akan terus bertambah mengingat lelaki yang membuatnya begitu beringas.Jaxton bukan saja memberikan tanda itu di area dada, tapi juga di leher, perut, dan paha Audriana, seakan senagaja ingin memberitahukan kepada seluruh dunia bahwa wanita ini telah menemukan pemiliknya."Baby, tubuhmu lembut sekali..." suara serak Jaxton mengalun dengan seksi seiring dengan gerakan tangannya yang terus bergerilya dan hinggap di se

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Let Me Go, Mr. CEO!   29. Adik

    Audriana masih lelap tertidur ketika pesawat pribadi Jaxton telah tiba di Jakarta. Tak tega membangunkan kekasihnya yang memang kelelahan setelah digempur delapan ronde, Jaxton pun akhirnya memutuskan untuk menggendong tubuh mungil dengan lekuknya yang menggiurkan itu ala bridal untuk keluar dari pesawat, setelah memakaikan gadis itu kemeja miliknya karena gaun Audriana telah ia robek hingga tak berbentuk. Seakan tidak terganggu, Audriana sama sekali tidak terbangun saat Jaxton membawanya menuruni tangga pesawat.Jaxton langsung memasuki mobil Rolls Royce hitam mengkilat yang telah menunggu tak jauh dari sana. Para pengawal yang berpakaian setelan jas hitam-hitam berdiri berjejer itu tidak ada yang berani membantu Tuan mereka.Karena mereka semua telah diwanti-wanti oleh Geovan sang ajudan untuk tidak menyentuh Nona Audriana seujung jari pun, jika tidak ingin mendapatkan kemurkaan Jaxton Quinn. Bahkan tak ada yang berani menatap gadis yang masih nyenyak terlelap itu. Mereka semua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Let Me Go, Mr. CEO!   30. Ibu Tiri

    29. Fiona "Khalissa Rininta adalah adik tirimu." **FLASHBACK LIMA BELAS TAHUN YANG LALU** "Jax, kenalkan ini adalah Fiona. Calon ibu barumu. Fiona, ini adalah putraku Jaxton." Jaxton menatap wanita itu sambil menundukkan kepala hormat dan sedikit senyum tipis di bibirnya, walaupun ia sedang menahan rasa muak yang terasa mengaduk-aduk isi perutnya. Fiona adalah sekretaris Daddy, dan ia sudah lama mengetahui bahwa Daddy diam-diam berselingkuh dengan wanita itu di belakang Mommy. Namun sebagai seorang putra yang patuh, ia hanya diam dan seakan tak melihat bagaimana Daddy menyetubuhi Fiona di ruang kerjanya. Saat itu ia hendak bermain ke kantor Daddy karena sekolahnya dipulangkan lebih cepat. Ia tak sabar ingin memamerkan project sains-nya yang mendapat nilai tertinggi di kelas kepada Daddy. Saat ia hendak membuka pintu ruangan kerja Daddy, Jaxton bisa mendengar suara-suara rintihan dan lenguhan dari balik pintu. Ragu-ragu dan dengan tangan yang gemetar, Jaxton perlaha

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09

Bab terbaru

  • Let Me Go, Mr. CEO!   Extra Part 1

    "Maaf, jadi kamu yang menyetir." Geovan berucap seraya menyandarkan tubuhnya dengan lemas di kursi penumpang. Kedua matanya terpejam rapat, napasnya masih pendek-pendek dan keringat dingin membanjiri di sekujur tubuhnya, membuat kemeja hitam yang ia kenakan terasa lengket di kulitnya. Kania yang sedang fokus menyetir pun menoleh ke arah suaminya seraya tersenyum maklum. "Nggak apa-apa. Kamu kan lagi sakit," sahutnya. "Udah, tidur aja dulu. Kepala kamu masih pusing kan? Nanti kalau sudah sampai rumah, aku bangunin deh." Geovan hanya mengangguk pelan, dengan mata yang masih menutup. Bukan hanya kepalanya saja yang pusing, tapi perutnya pun terasa mual seperti diaduk-aduk. Eugh. 'Tadi aku makan apa sih??' keluhnya dalam hati. Rasanya tak ada yang aneh, karena Geovan baru mengisi perutnya dengan sarapan tadi pagi, sebelum ia buru-buru berangkat lebih dulu ke kampus Kania untuk memberikan kejutan pada istrinya. Dan siang ini ia juga belum makan apa pun, karena Audriana yang ma

  • Let Me Go, Mr. CEO!   90. The Ending

    "Baby! Kamu pendarahan!" Suara Jaxton yang terdengar penuh getaran kecemasan pun adalah yang terdengar selanjutnya, tak pelak membuat semua orang menatap ke arah suami istri itu dengan penuh rasa ingin tahu. Tak menunggu lama, lelaki bule bernetra zamrud itu pun segera membopong istrinya. "Tunggu! Aku ikuut!!" Kania berteriak dan menarik tangan suaminya untuk mengekori Jaxton yang terus berlari membawa Audriana di dalam dekapannya. "Minggir!" Desis Jaxton geram ketika beberapa orang mengabadikan momen itu ke dalam ponsel mereka sehingga menghalangi jalan keluar. "Jaxton, tunggu. Pakai helikopterku saja," ucap Geovan tiba-tiba sambil menunjuk ke arah rooftop gedung. Kania pun mendelik ke arah suaminya. Dia saja tadi berangkat ke venue acara dengan bermacet-macetan di jalanan kota Jakarta, sementara suaminya dengan santainya naik helikopter?! Menyebalkan. Jaxton mengangguk, seraya mengutuk dirinya sendiri kenapa tidak berpikiran untuk menggunakan helikopter juga. Akan jauh le

  • Let Me Go, Mr. CEO!   Note (gratis)

    Halo, teman-teman. Author di sini cuma mau menginfokan, bahwa buku ini sebenarnya sudah tamat ya. Namun, aku mau menambahkan beberapa Extra Part di buku ini juga, dan untuk mulai terbit kapan masih belum tahu ya, hehe. Karena aku masih fokus menulis buku baru, The Sexy Stranger (udah baca belum? Btw, untuk kisah Geandra dan Jordan, bukunya sudah ada dan sudah tamat, namun ada di aplikasi lain yang tidak bisa aku bawa ke sini, karena di sana kontrak eksklusif, maaf yaa 🙏🤗 kalau masih mau tanya2, boleh langsung aja DM aku di blackauroranovels ya. Oh iya, judul buku Gea-Jordan adalah : Enemy In Love. Baiklah, terima kasih sudah membaca buku Let Me Go, Mr. CEO, makasih untuk ulasan dan gems-nya juga. Love kalian semua. -Black Aurora-

  • Let Me Go, Mr. CEO!   89. Yang Tak Terduga

    ***LIMA BULAN KEMUDIAN*** Saat ini Kania sedang berada di podium di atas panggung, berdiri dengan penuh percaya diri di depan ribuan peserta wisuda. Sebagai mahasiswi dengan nilai IPK tertinggi, dirinya diminta untuk mewakili Fakultas Psikologi untuk memberikan pidato perpisahan. Manik beningnya menatap ke seluruh penjuru dan memberikan kalimat-kalimat motivasi, sebelum akhirnya ia pun menyudahi pidatonya yang diiringi oleh tepukan riuh dari para peserta wisuda serta keluarga yang mendampingi. "Kamu keren banget!" Seru Audriana dengan wajah yang berseri-seri sembari memeluk Kania hangat. Wanita yang kini kehamilannya telah memasuki tri semester akhir itu pun kemudian kembali duduk bersama Kania di kursi, bersama Jaxton yang berada di sampingnya. Kedatangan suami istri selebriti ini sempat membuat heboh pada awalnya. Bahkan pihak unversitas yang tidak tahu bahwa salah satu mahasiswinya telah mengundang seorang CEO agensi artis beserta istrinya, yang tak kalah tenar dari artisnya

  • Let Me Go, Mr. CEO!   88. Menikah

    Kania terkagum-kagum mengamati bagaimana Geovan dengan aura CEO-nya yang bersinar itu memberikan setiap perintah kepada anak buahnya. Dan gadis itu pun takjub saat mengetahui bahwa persiapan pernikahan 'dadakan' mereka telah siap hanya dalam empat jam! Geovan benar-benar mengerahkan segala sumber dayanya sebagai CEO untuk mewujudkan apa yang ia inginkan dalam waktu yang terbilang sangat singkat, sebuah perayaan yang digelar di rumah milik keluarga Aditya. "Maaf karena cuma bisa memberi pernikahan yang sederhana, Sayang. Aku hanya ingin kita sah sebagai suami istri. Untuk perayaan yang lebih maksimalnya akan diselenggarakan bulan depan. Is that okay?" Suara maskulin Geovan dan belaian lembutnya di puncak kepala Kania membuat gadis itu pun sontak meleleh. Gimana nggak makin jatuh cinta coba? Dan yang dibilang 'sederhana' bagi si sultan blasteran Korea itu saja sudah menghabiskan dana hampir 5 milyar! Meskipun diadakan di rumah, namun tetap saja semuanya begitu mewah. Taman lu

  • Let Me Go, Mr. CEO!   87. Lelah Selalu Mengalah

    "Sakit ya?" tanya suara maskulin yang mengalun lembut itu. Kania menggigit bibirnya kuat-kuat untuk menahan nyeri luar biasa di bagian bawah tubuhnya. Cairan bening yang tumpah di wajahnya sebagai bukti, betapa dirinya berusaha menahan semua kesakitan itu, dan yang juga membuat Geovan tidak tega. "Mau kuhentikan?" Bisik lelaki itu sambil mengecup kedua kelopak mata Kania yang basah. "Tidak, lanjutkan saja. Semua rasa sakit ini adalah hakmu," sahut Kania lembut. Meski sakitnya seperti ada yang memotong tubuhnya menjadi dua dengan pisau, tapi Kania lega karena kini dirinya yang utuh, telah dipersembahkan untuk satu-satunya lelaki yang ia inginkan dan berhak mendapatkannya. Geovan mengecup lembut bibir sewarna jingga itu dengan penuh perasaan cinta, yang serasa tumpah ruah hanya untuk Kania.Meskipun Kania menangis kesakitan, but it feels magical. Penyatuan cinta mereka terasa indah bagi Geovan yang sudah sejak lama mendambanya. Kania yang manis, Kania yang lucu, Kania yang selalu

  • Let Me Go, Mr. CEO!   86. Let's Do It

    Jaxton hanya bisa membuang napas kesal, ketika melihat dua orang yang telah mengganggu hari santai bersama istrinya. Netra zamrud itu menyorot dingin kepada Geovan dan Kania yang malah asik mengunyah camilan ringan, yang sengaja dihidangkan Audriana untuk para tamunya. "Gimana? Enak nggak?" Tanya Audriana yang kali ini memanggang souffle hangat dan lembut yang sangat nikmat untuk dinikmati sebagai hidangan pencuci mulut, karena baik Kania maupun Geovan menolak untuk hidangan berat dengan dalih sudah sarapan. "Inyi enyak bunget," sahut Kania dengan mulut penuh, sambil mengacungkan dua ibu jarinya ke arah Audriana yang tersenyum puas. Kania benar-benar kagum akan kemampuan memasak temannya itu yang semakin hari semakin mengalahkan seorang chef. Sejak dulu memang Kania tahu kalau Audriana menyukai masak-memasak. Apalagi menurut cerita calon ibu itu, sekarang ia berteman baik dengan chef Berlian, salah satu chef kenamaan yang namanya sangat terkenal di Indonesia. Geovan tidak berko

  • Let Me Go, Mr. CEO!   85. Dilema Geovan

    Sejak tadi Kania mencari-cari keberadaan Geovan. Lelaki itu tiba-tiba tak terlihat lagi sejak menemui dokter bersama Ae Ra dan juga ikut ditemani Kania. Kondisi Sagara sudah jauh lebih baik sekarang, berkat penangangan cepat tim dokter terbaik dan karena Geovan yang juga buru-buru membawanya ke rumah sakit. Bahkan sekarang Papanya Geovan itu sudah sadar dan bisa merespon orang-orang di sekitarnya dengan baik. Perkembangan Sagara yang cukup signifikan hanya dalam beberapa jam setelah serangan itu sesungguhnya adalah kabar yang sangat baik. Namun Kania bisa melihat kegelisahan yang tergambar jelas di sorot monolid Geovan, yang sengaja ia tutupi dengan senyum di depan Ae Ra. Kania tersenyum gembira, ketika melihat sosok tampan yang sedang duduk sendirian di bangku kayu yang terletak di halaman rumah sakit. Halaman itu cukup luas dan indah dihiasi beraneka ragam bunga berwarna-warni serta walking track dan beberapa alat olah raga ringan. Dengan sengaja, gadis itu berjalan per

  • Let Me Go, Mr. CEO!   84. Kabar Buruk

    "Kania pernah menjadi pacarku sewaktu di SMA, Ma." Dan Kania pun hanya bisa meringis. Bukan karena perkataan Arka barusan, tapi karena tatapan kagum lelaki itu yang tak lepas dari dirinya. Sontak Kania pun melirik ke arah Ae Ra yang berada tak jauh darinya. Gawat. Kania sampai gemetar, melihat kilatan berbahaya di manik monolid calon mertuanya itu, yang tertuju kepada Arka! "Senangnya bisa bertemu lagi denganmu setelah sekian tahun," ucap Arka lagi, yang membuat Kania kembali menatapnya. "Kamu tambah cantik, Kania," cetusnya seraya tersenyum memandangi wajah manis di depannya. "Makasih, Arka. Kamu terlalu memuji," sahut Kania pelan dengan hati berdebar, karena takut melihat Ae Ra yang semakin kesal dengan interaksi mereka. Haduh, bisa-bisa dirinya yang cantik manis seperti gula lemon kecap frutang sirup ABC ini dipecat jadi mantu! "Sayang sekali kamu nggak ikut reuni SMA tahun kemarin. Oh iya, kamu sudah tahu belum kalau minggu ini sekolah kita mau mengadakan reuni lagi? Giman

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status