Share

11. Penyatuan

Penulis: Black Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-01 07:49:24

Sinar matahari yang menembus dari sela-sela daun yang berayun ringan ditiup angin, membuat gadis yang terlelap itu akhirnya membuka kedua matanya.

Silau sekali.

Audriana mengernyit dan menadahkan tangannya di kepala, berusaha menghalau cahaya kemilau keemasan yang sejenak membuat pandangannya mengabur.

Namun beberapa detik kemudian, manik bening beriris hitam itu pun seketika membelalak sempurna.

"Dimana ini?" gumannya, ketika maniknya menatap sejauh pandang dan hanya menemukan pantai dengan pasirnya yang seputih mutiara serta air laut yang biru jernih.

Jejeran nyiur yang terlihat kontras namun berdiri tegak di pinggir pantai, membuat suasana teduh meskipun matahari sedang bersinar terik.

Suara deburan ombak yang bergulung dan pecah di atas pasir seakan mampu memberikan kedamaian serta ketenangan bagi siapa pun yang mendengarnya.

Sejenak Audriana begitu takjub dengan lukisan alam yang membuatnya terpukau.

Sudah lama sekali ia tidak berlibur ke pantai, namun baru sekali ini ia
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Let Me Go, Mr. CEO!   12. Hakikat Bercinta

    Dengan satu tangan yang berada di belakang kepala Audriana, Jaxton memagut bibir manis itu dengan penuh gairah. Lidahnya yang basah dan hangat terus mengembara, menyapu seluruh isi mulut Audriana tanpa melewatkan setitik pun. Sementara satu tangannya yang lain tak berhenti bergerilya di pusat inti gairah Audriana yang lembut. Awalnya hanya untuk mengusap-usap secara perlahan, namun kemudian jari telunjuknya dengan nakal menyusuri lipatan labia Audriana dengan gerakan naik-turun yang seduktif, menghantarkan gelenyar-gelenyar aneh serta sensasi yang membuat gadis itu merinding. Lagi-lagi Jaxton membuat Audriana kehabisan pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh paru-parunya. Ganasnya kecupan lelaki itu membuat Audriana megap-megap kehabisan napas. "Ummpp... mmpph!!" Audriana berusaha melepaskan bibirnya dari terkaman Jaxton yang sebuas hewan liar, namun lelaki itu selalu saja tak memperdulikan dirinya yang sudah hampir pingsan. Kunang-kunang mulai beterbangan di kepalanya yang mu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • Let Me Go, Mr. CEO!   13. Pesan Penuh Misteri

    Audriana terbangun dari lelapnya ketika merasakan kecupan-kecupan lembut yang menghujani kulit punggungnya yang telanjang.Posisinya yang tidur telungkup, belum juga berubah sejak beberapa jam yang lalu ketika Jaxton menghujaninya dari belakang. Karena kelelahan, Audriana pun tertidur setelahnya."Hai, Baby."Audriana terkikik geli ketika Jaxton menjulurkan lidahnya untuk menggelitiki bagian dalam daun telinganya."Jaxton, stop! Haha... geli!!!"Dengan satu sentakan, lelaki itu pun membalikkan tubuh sensual yang selalu membuatnya tergila-gila, hingga kini mereka pun saling berhadapan satu sama lain.Jaxton memandangi Audriana lekat tanpa putus, dengan netra hijau cemerlangnya yang penuh damba.Ia tidak tahu jika ternyata dirinya bisa memperlakukan seorang wanita dengan lembut tanpa mengurangi kepuasan dahsyat yang ia peroleh ketika bercinta.Dan bonusnya, Jaxton juga bisa melihat senyuman Audriana. Yang ternyata berkali lipat jauh lebih cantik dari tangisan ketakutannya.Lalu Jaxton m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Let Me Go, Mr. CEO!   14. Rencana

    Audriana menata meja makan dengan menaruh piring berisi beberapa potong sandwich daging asap dan telur goreng.Ia juga menuangkan dua gelas jus jeruk dari kemasan karton yang diambilnya dari kulkas, juga beberapa potong buah anggur dan kiwi.Setelah semua dirasa sempurna, gadis itu pun hendak menghempaskan dirinya di kursi makan di samping Jaxton, namun ia malah memekik kaget. Belum sempat bokongnya menyentuh kursi, dua lengan besar itu mendadak menangkap pinggang Audriana dan mengangkat tubuhnya dengan begitu mudah, seakan dirinya tak lebih berat dari selembar kertas."Duduklah di sini." Suara maskulin itu mengalun di leher Audriana yang dikecup Jaxton, setelah lelaki itu mendudukkan Audriana di pangkuannya."Dan suapi aku."Audriana pun mendelik sebal mendengar perintah itu.Jaxton memang bersikap jauh lebih lembut dari sebelum-sebelumnya, namun sebenarnya sikap seperti itu malah menimbulkan debaran aneh pada jantung Audriana. Ia juga jengah karena selalu dipandangi lekat sebegitu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Let Me Go, Mr. CEO!   15. Misterius

    **FLASHBACK BEBERAPA SAAT SEBELUMNYA** [Jaxton Quinn dan wanitanya sedang berlibur di pulau pribadinya. Apa sekarang aku sudah boleh membunuhnya?] Bagas tertegun setelah membaca pesan dari seseorang bernama Wiryawan itu. Keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuhnya, saat menyadari kalau lagi-lagi ia telah mengambil jalan yang salah. Seharusnya ia tidak berhubungan dengan Lisa! Jelas sekali kalau wanita seksi itu menyembunyikan sesuatu yang sangat berbahaya! Sial! Bagas memang membenci Jaxton Quinn karena telah mengingkari janji serta merebut Audriana darinya. Ia ingin sekali membalas dendam kepada lelaki itu, namun jenis balas dendam yang ada di dalam pikiran Bagas sama sekali tidak ada kaitannya dengan menghilangkan nyawa seseorang, siapa pun dia. Lelaki bersurai ikal itu pun mengacak kasar rambutnya dan menghembuskan napas berat. Siapa sebenarnya Lisa dan kenapa sepertinya wanita itu memiliki dendam kesumat kepada Jaxton?? Apa yang harus ia lakukan sekarang?!

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Let Me Go, Mr. CEO!   16. Kamu Lezat Di Pagi Hari

    Audriana terbangun dengan mata yang masih sayu karena mengantuk, karena semalaman Jaxton terus menggempurnya hingga dini hari menjelang, dan membuat gadis itu pun menjadi lemas tak bertenaga. Dasar Jaxton si monster seks gila! Namun bibir merah merekah alami itu tak dapat menyembunyikan senyum ketika mengingat bagaimana Jaxton memandikannya setelah mereka bercinta, lalu kemudian mereka tidur bersama sambil berpelukan sepanjang malam. Ah, kenapa lelaki itu bisa berubah sedrastis ini sih?? Gadis itu menguap lebar, lalu membuka selimutnya dan turun dari tempat tidur. Ia mengikat asal rambutnya yang panjang ke atas kepala, menyisakan helai-helai anak rambut halus yang terjatuh dengan lembut di pipinya. Audriana hanya mengenakan gaun tidur putih yang menampilkan bahunya yang mulus dan pahanya yang jenjang. Sejenak ia mengernyit ketika tidak mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Sepertinya Jaxton sudah lebih dulu bangun dan telah keluar dari kamar. Audriana kemudian mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Let Me Go, Mr. CEO!   17. Milikmu

    "Aku ingin sekali mencobanya, Audriana. Sekarang." *** Audriana tak mampu menolak mata hijau cemerlang itu, atau wajah yang menyorot teduh itu, karena semua menyiratkan pendambaan yang begitu besarnya hingga membuat Audriana diam terpaku. Ia tak menolak ketika Jaxton menurunkan hot pants putih tipis yang menutupi bagian bawah tubuhnya, juga tak menolak ketika Jaxton membaringkan tubuh polosnya di atas meja makan serta memberikan kecupan di setiap senti kulit halus kuning langsat miliknya. "Bolehkah aku melakukannya?" Bahkan permintaan itu pun diucapkan dengan sangat lembut. Audriana maupun wanita mana pun di dunia ini, tentu saja tidak akan dapat mengabaikan seraut wajah yang sangat tampan, tubuh yang luar biasa, aroma lautan yang menguar dari kulit yang putih bersih, serta suara maskulinnya yang menghipnotis itu. Semua yang ada di dalam diri Jaxton saat ini begitu menggelitik naluri femininnya yang membutuhkan sosok maskulin yang menguarkan aura kental kejantanan. Audriana pu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Let Me Go, Mr. CEO!   18. Ketahuan

    "Aaah... ya, yaa... ssshhh.... it's really good, Baby..." Jaxton merasa berada di surga ketika benda extra large miliknya berada di dalam mulut Audriana yang mungil. Gadis itu melakukan blow job dengan sangat pintar, meskipun pada awalnya ia terlihat bingung dan kikuk. Namun saat Jaxton perlahan mengajari bagaimana cara memanjakan benda perkasa miliknya, Audriana dengan cepat dapat menguasainya dengan cukup mahir. Bibir merah merekah itu begitu ketat membungkus miliknya yang besar, memberikan kenikmatan demi kenikmatan yang membuatnya semakin melayang. Jaxton menggeretakkan giginya, Gairah yang berkobar hebat di dalam dadanya seperti membutuhkan siraman air untuk dipadamkan jika ia tidak ingin ikut terbakar. "Damned! Cukup, Audriana Camelia! Aku sudah tidak tahan lagi!" geramnya bagai binatang buas yang sedang birahi. Tangan kekar itu menyentak lengan Audriana hingga gadis itu pun berdiri berhadapan dengan Jaxton. Bibirnya yang merekah terlihat basah dipenuhi cairan pel

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Let Me Go, Mr. CEO!   19. Status

    Audriana yang tertidur karena kelelahan menjadi pemandangan yang begitu indah bagi Jaxton. Baru kali ini ia memandangi wanita yang sedang tertidur, dengan senyum yang terlukis di bibirnya seperti orang sinting. Apa bagusnya orang yang sedang tidur? Tidak ada, kecuali orang itu adalah Audriana Camelia. Gadis yang secantik boneka ketika ia terbangun, dan seindah bidadari ketika terlelap. Tiba-tiba Audriana bergerak mengubah posisi tidurnya. Bibir merah alami itu merekah, menggumankan sesuatu yang tidak jelas dan tertawa kecil sesudahnya. "Apa yang kamu impikan, Baby?" Jaxton menggesekkan hidungnya di pipi halus kuning langsat itu. "Apa kamu memimpikan aku? Hm, kuharap kamu memimpikan kita," bisik Jaxton. Tunggu dulu. KITA?? Tiba-tiba ada sesuatu yang serasa menggelitik perut lelaki itu, ketika tanpa sengaja telah mengucapkan satu kata yang bermakna komitmen, hal yang paling ia hindari seumur hidupnya. Jaxton menyugar rambut kecoklatannya seraya tertawa kasar. Ya, d

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03

Bab terbaru

  • Let Me Go, Mr. CEO!   52. Nyaris

    Tiba-tiba suara denting ponsel mengagetkan mereka berdua, dan tak pelak juga membuat akal pikiran Geovan kembali kepada kenyataan. Sambil mengumpat keras, serta merta ia menarik cepat jemarinya dari tubuh Kania, dan beringsut berdiri dari atas ranjang untuk meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas. "Pak... Geovan?" Kania menatap sayu penuh tanda tanya pada Geovan yang tiba-tiba berlalu begitu saja tanpa kata. Tanpa ia tahu jika sesungguhnya Geovan berusaha keras mengabaikan suara serak Kania yang menggoda. Geovan mencoba fokus meluruskan pikirannya. Setelah menarik napas yang teramat panjang, lelaki itu pun membuka sebuah pesan dari Mr. Quinn yang masuk ke dalam ponselnya. [Audriana hamil, Geo!!! Is that amazing?? Aku akan menjadi seorang Daddy!!] Kalimat Jaxton membuat lelaki berparas blasteran Indonesia-Korea itu pun sontak tercenung. Aura kebahagiaan yang terpancar jelas dari dalam pesan bosnya itu tak pelak menohok dirinya, yang hampir saja membuat kesalahan di

  • Let Me Go, Mr. CEO!   51. Masih Perawan

    Kania membalikkan tubuh Geovan yang menegang kaku hingga mereka pun kini saling berhadapan, lalu tersenyum dengan sangat manis saat mereka saling beradu beradu tatap. "Mmm... Pak Geovan?" Panggil Kania manja. Geovan menelan ludah, setengah mati menahan dirinya untuk tidak menyerang Kania yang sekarang menjadi sangat seksi. "Y-yaaa??" Jawab Geovan yang kini telah mengalihkan pandangannya dari siluet sensual yang membuatnya gerah. "Saya mau mengakui sesuatu," tutur Kania dengan wajah polos namun terlihat menggemaskan. "Sebenarnya, saya sudah menyukai Pak Geovan waktu pertama kali kita bertemu. Itu loh, waktu kita berada di ruangan Mr. Quinn. Menurut saya, Pak Geovan itu bukan cuma amat sangat tampan, tapi juga cool dan sangat fokus saat sedang bekerja." Kania berhenti sebentar untuk terkikik genit. Efek obat perangsang yang ia telan secara tidak sengaja di dalam cheese cake itu bukan saja membuat gairahnya naik, tapi juga kepercayaan dirinya yang meningkat tajam. Kania mod

  • Let Me Go, Mr. CEO!   50. Kebahagiaan/Rayuan

    Pernahkah kau merasakan kebahagiaan yang begitu besarnya, hingga rasanya kedua kakimu seakan melayang tak berpijak di atas tanah? Mungkin itulah yang dirasakan oleh Jaxton saat ini. Ucapan lembut Audriana yang mengatakan kalau saat ini gadisnya itu sedang mengandung anak mereka, Jaxton pun merasa bahwa Tuhan beserta Malaikat-Nya pasti sedang tersenyum untuknya hari ini. Seorang anak!! Seorang makhluk kecil yang akan berlarian ke sana ke mari dengan riang dan memaggilnya 'Daddy'. Yang akan bergelayut manja pada lengannya dan akan mendapatkan ciuman sayang darinya setiap waktu. Yang akan meneruskan kehidupan ini dengan menyandang nama 'Quinn' di belakang namanya. Jaxton mengangkat tubuh Audriana hingga wajah mereka kini sejajar, sebelum memberikan kecupan bertubi-tubi di bibir ranum calon istrinya. Setelah puas memagut, Jaxton pun menurunkan kembali kekasihnya. Tawa bahagia menguar dari bibir lelaki itu, dengan netra zamrud berkilau menatap Audriana penuh memuja. "Aku s

  • Let Me Go, Mr. CEO!   49. Rindu

    Audriana membuka kamar kosnya menggunakan kunci cadangan yang ia minta dari Ibu pemilik kos. Ia pun tercengang ketika mendapati kondisi kamarnya yang tidak seperti telah ditinggalkan selama berbulan-bulan lamanya. Bahkan tadinya ia sempat merasa skeptis ketika menyusuri jalanan menuju rumah kos, mengira bahwa ia mungkin sudah didepak dari rumah itu karena tidak membayar selama berbulan-bulan. Namun semua praduga itu pun seketika hilang, ketika Audriana masih disambut baik oleh ibu kosnya yang mengatakan kalau uang sewa kamarnya telah dilunasi hingga setahun ke depan. Tentu saja awalnya Audriana bingung, karena ia merasa tidak pernah membayar uang sewanya sepeser pun sejak bersama Jaxton.Namun ketika sang pemilik itu menjelaskan bahwa ada seorang lelaki tampan dengan ciri-ciri mirip idol Korea yang datang menemuinya untuk membayarkan sewa kamar Audriana secara cash, gadis itu pun seketika mengerti. Pasti Geovan yang melakukannya, atas perintah dari Jaxton. Audriana lalu menatap

  • Let Me Go, Mr. CEO!   48. Terluka/Tergoda

    "Baby, kamu mau kemana?" "Jangan mengikutiku!" Teriak Audriana, yang sudah keluar dari dalam mobil dan diikuti oleh Jaxton. "Aku butuh waktu untuk mencerna semuanya, Jaxton. Please. Biarkan aku sendiri!" "Baby, jangan berkata seperti itu. Aku tidak mungkin membiarkanmu sendirian," mohon Jaxton dengan wajah yang sendu. Keterusterangannya tentang siapa dan bagaimana dirinya di masa lalu, telah membuat Audriana shock. Gadis itu sempat terdiam selama beberapa menit dengan wajah kosong, yang membuat Jaxton cemas. "Aku hanya butuh sendirian, Jaxton. Aku perlu... memikirkan semua ini." Audriana menatap lelaki tampan bertuxedo di hadapannya dengan tatapan nanar. "Aku perlu berpikir ulang tentang... kita," lirihnya. "Tidak! Tidak, Baby! JANGAN PERNAH berpikir ulang tentang kita!" Sentak Jaxton dengan napas memburu. Ketakutan akan kehilangan Audriana membuat tubuhnya tiba-tiba gemetar tak terkendali. "FINE!! Kamu bilang butuh waktu sendiri, bukan?? Akan kuberikan apa pun yang

  • Let Me Go, Mr. CEO!   47. Malaikat / Iblis

    "Maaf Pak Geovan, saya tidak perlu diantar ke rumah sakit. Jika tidak merepotkan, saya ingin pulang saja." Lelaki yang sedang fokus menyetir itu melirik ke samping dimana seorang gadis yang sedari tadi duduk diam terus memegangi perutnya. "Tidak. Kita tetap ke rumah sakit," putusnya tanpa bisa ditawar lagi. Kania meringis. "Masalahnya semalam saya juga baru dari rumah sakit, Pak. Dan obat-obatannya masih ada di rumah," tukas Kania. "Apa benar begitu? Itu bukan alasan saja karena kamu yang tidak mau berobat, kan?" "Saya berkata jujur, Pak. Kalau tidak percaya, Pak Geovan bisa mengecek label rumah sakit yang menempel di obat-obatan saya di rumah." Geovan menghela napas pelan. "Baiklah. Masukkan GPS alamatmu," titah Geivan kepada Kania, yang langsung memasukkan alamat rumah kontrakannya ke dalam sistem navigasi mobil. Tak ada yang bicara lagi sesudahnya. Keheningan itu membuat Kania yang menahan nyeri di perutnya pun seketika mengantuk. Namun sebagai orang yang diberi tumpan

  • Let Me Go, Mr. CEO!   46. Night Gala 3

    Acara sudah dimulai dengan penampilan salah satu penyanyi muda wanita yang diorbitkan oleh Quinn Entertainment, yang kebetulan juga faforit Audriana. Ketika penyanyi itu turun dari panggung sambil terus bernyanyi dan berjalan ke arah Jaxton dan Audriana, gadis itu pun sampai berdiri dan ikut bernyanyi bersama. Siapa yang sangka jika ternyata Audriana memiliki suara yang bagus? Jaxton serta semua orang yang ada di sana pun terkejut sekaligus kagum mendengarnya. "Kamu nggak pernah bilang kalau bisa menyanyi dengan baik," bisik Jaxton di telinga Audriana, ketika gadis itu telah kembali duduk di kursinya. "Suara kamu bagus sekali, Baby." Pujinya tulus sembari mengecup pipi Audriana gemas. "Jika saja kamu bukan calon istriku, sudah pasti akan kuorbitkan." Audriana lagi-lagi hanya bisa tersipu malu ketika Jaxton bersikap mesra di depan semua orang. "Jangan suka menciumku di depan umum, malu!" Bisiknya sambil cemberut. Acara selanjutnya adalah pidato pembuka yang akan dilakukan oleh CE

  • Let Me Go, Mr. CEO!   45. Night Gala 2

    "Jangan terlalu banyak tersenyum!" Audriana mengernyit saat mendengar bisikan di telinganya. Sontak ia pun menatap wajah lelaki tampan bertuxedo hitam yang sejak tadi tak pernah sedetik pun melepaskan cengkeraman di pinggangnya. "Memangnya kenapa?" Tanya Audriana tidak mengerti. "Aku hanya senyum kepada wartawan, kok. Kan biar hasil foto kita jadi bagus," cengirnya. "Senyum kamu terlalu cantik, dan aku tidak rela jika banyak lelaki yang bisa menikmatinya!" Balas Jaxton gusar. "Mereka akan mulai membayangkanmu dalam imajinasi liar mereka, Baby. Aku tahu itu, karena aku juga laki-laki," tegasnya. "Lalu aku harus bagaimana? Cemberut?" Cetus Audriana yang mulai ikut-ikutan kesal. "Cukup berwajah datar saja sama sepertiku," sarannya sambil menatap bibir Audriana yang menggoda. Ah, seandainya mereka sedang tidak menjadi pusat perhatian, pasti saat ini Jaxton sudah menerjang bibir itu dan melahapnya dengan penuh nikmat. Audriana berdecih. "Jangan berlebihan, Jaxton. Itu cuma senyum! K

  • Let Me Go, Mr. CEO!   44. Night Gala

    "Audrianaa!""Kania?!!"Dua wanita itu saling menjerit histeris dan berpelukan erat sambil berjingkrak-jingkrak gembira seperti dua orang anak kecil.Jaxton yang tadinya sedang berdiskusi dengan Geovan pun tak pelak mengalihkan wajah demi menatap calon istrinya yang bersikap aneh kepada seorang wanita asing."Siapa dia?" Tanya Jaxton pada Geovan."Namanya Kania Alexandra, dia adalah Sekretaris Anda mulai saat ini, Mr. Quinn. Dan sepertinya, Nona Audriana juga mengenalnya," sahut Geovan yang juga ikut bingung melihat dua orang wanita heboh itu."Audriana," panggil Jaxton. "Kemarilah sebentar, Baby."Ketika melihat Audriana yang berlari kecil ke arah Jaxton Quinn, Kania pun sontak terperanjat. Gawat. Ternyata teman baiknya itu adalah kekasih bosnya! Dan apa pula yang barusan ia lakukan tadi?? Loncat-loncat dan teriak-teriak seperti anak kecil!!Aduh, padahal hari ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai Sekretaris CEO!Kania hanya menunduk sambil terus merutuki kebodohannya, hingga

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status