Share

Bab 3: Keberanian di Balik Bintang

Penulis: Guyumay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-18 16:03:20

Pengembaraan Kosmis melanjutkan perjalanan mereka melintasi ruang angkasa yang tak terbatas, menuju sistem Alpha Centauri. Meskipun mereka telah melewati berbagai rintangan dan kejutan di sepanjang jalan, semangat mereka tetap tinggi. Maya, Zarak, dan kru kapal lainnya memiliki tekad yang bulat untuk melanjutkan misi mereka, meskipun misteri yang mengelilingi mereka semakin dalam.

Di ruang kontrol, Maya duduk di kursi pilot dengan pandangan yang tajam, siap untuk merespons setiap ancaman yang mungkin muncul. Di sebelahnya, Zarak terus memantau sistem kapal dengan cermat, memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik.

"Tidak ada tanda-tanda aktivitas yang mencurigakan di sekitar kita," kata Zarak setelah memeriksa layar kontrol.

Maya mengangguk, merasa sedikit lega. "Itu baik. Tapi kita tidak boleh lengah. Siapa pun atau apa pun bisa mengintai kita dari sudut-sudut gelap ruang angkasa."

Saat itu, peringatan darurat tiba-tiba terdengar di seluruh kapal. Layar kontrol dipenuhi dengan gambaran objek yang mendekat dengan cepat.

"Apa lagi sekarang?" tanya Maya dengan suara tegang.

Zarak menatap layar dengan serius. "Ini… ini bukan pesawat atau asteroid. Ini… sesuatu yang jauh lebih besar."

Mata Maya melebar saat dia melihat objek itu mendekati mereka dengan cepat. "Kita harus siapkan perisai pertahanan. Kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi."

Dengan cepat, Pengembaraan Kosmis bersiap untuk pertempuran yang mungkin akan datang. Mereka tahu bahwa mereka mungkin menghadapi musuh yang jauh lebih kuat daripada yang pernah mereka hadapi sebelumnya.

Namun, ketika objek itu semakin mendekat, mereka menyadari bahwa itu bukanlah kapal atau asteroid. Itu adalah struktur yang luar biasa besar, hampir sebesar sebuah planet.

"Apakah itu… sebuah stasiun luar angkasa?" tanya Maya dengan kagum.

Zarak mengamati layar dengan cermat. "Sepertinya begitu. Tapi saya tidak pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya."

Mereka berdua menatap dengan takjub saat stasiun luar angkasa itu melayang di depan mereka. Bangunan megah itu terlihat seperti kota futuristik yang terapung di ruang angkasa, dengan menara tinggi dan struktur kompleks yang menjulang ke langit.

Sebuah panggilan masuk tiba-tiba muncul di layar komunikasi, memecah keheningan yang tegang. Seorang alien muncul di layar, wajahnya dipenuhi dengan ekspresi yang serius.

"Saya Komandan Selena dari Stasiun Antarbintang Galaktika," kata alien itu dengan suara yang tenang. "Kami telah melacak kapal Anda dan ingin menawarkan kerja sama."

Maya dan Zarak saling pandang, mencoba untuk memproses informasi yang mereka terima. Apa yang stasiun luar angkasa sebesar itu ingin dari mereka?

"Kerja sama dalam hal apa?" tanya Maya dengan hati-hati.

Komandan Selena menatap mereka dengan serius. "Kami memiliki informasi yang mungkin berguna bagi Anda. Kami ingin bertukar informasi dan sumber daya untuk saling mendukung dalam penjelajahan ruang angkasa."

Maya merenung sejenak, mempertimbangkan tawaran tersebut. Meskipun mereka tidak tahu apa motif sebenarnya dari Stasiun Antarbintang Galaktika, mereka menyadari bahwa mereka mungkin bisa mendapatkan informasi berharga dari kerja sama ini.

"Apa syaratnya?" tanya Maya akhirnya.

Komandan Selena tersenyum. "Kami akan menemui Anda di stasiun kami untuk membahas lebih lanjut. Kami yakin Anda tidak akan kecewa dengan apa yang kami tawarkan."

Dengan demikian, Pengembaraan Kosmis setuju untuk mengunjungi Stasiun Antarbintang Galaktika untuk bertemu dengan Komandan Selena dan anggotanya. Meskipun mereka tidak tahu apa yang menanti mereka di sana, mereka siap untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul di balik pintu stasiun luar angkasa yang misterius itu.

Tiba di Stasiun Antarbintang Galaktika, Pengembaraan Kosmis disambut dengan penghormatan yang luar biasa. Kapal mereka disambut oleh barisan pengawal yang mengawal mereka masuk ke dalam struktur megah stasiun luar angkasa tersebut. Dengan hati-hati, Maya, Zarak, dan kru kapal lainnya melangkah keluar dari kapal mereka, siap untuk menjalani pertemuan dengan Komandan Selena dan anggota stasiun.

Stasiun itu sendiri terlihat mengesankan. Bangunan megah menjulang tinggi di antara bintang-bintang, dengan jaringan jalan-jalan dan bangunan yang berkelok-kelok seperti labirin di ruang angkasa. Cahaya neon yang berkilauan memantulkan keindahan teknologi yang maju dan arsitektur yang futuristik.

Ketika mereka tiba di ruang konferensi utama, mereka disambut oleh Komandan Selena dan sekelompok pejabat tinggi dari Stasiun Antarbintang Galaktika. Komandan Selena, seorang wanita alien yang anggun, menyambut mereka dengan senyuman hangat.

"Selamat datang di Stasiun Antarbintang Galaktika," kata Komandan Selena dengan suara yang tenang namun kuat. "Kami senang bisa memiliki Anda di sini. Kami yakin bahwa kerja sama kita akan menghasilkan manfaat besar bagi kedua belah pihak."

Maya, Zarak, dan kru kapal lainnya mengangguk dengan hormat. Mereka merasa terkesan oleh sambutan yang hangat dan ramah dari pihak stasiun.

"Kami bersedia untuk mendengarkan apa yang Anda tawarkan," kata Maya dengan tegas. "Tapi kami juga ingin tahu apa yang Anda inginkan dari kami dalam pertukaran ini."

Komandan Selena tersenyum. "Tentu saja. Kami memiliki informasi tentang sejumlah besar sumber daya alam yang tidak terpakai di sekitar galaksi ini. Kami ingin bertukar informasi dan teknologi dengan Anda untuk saling mendukung dalam penjelajahan ruang angkasa."

Maya mengangguk, merenungkan tawaran tersebut. Meskipun mereka tidak tahu apakah mereka bisa sepenuhnya percaya pada Komandan Selena dan Stasiun Antarbintang Galaktika, mereka menyadari bahwa kerja sama ini bisa menjadi kesempatan untuk memperluas pengetahuan mereka tentang alam semesta.

"Kami bersedia untuk menjajaki kerja sama ini lebih lanjut," kata Maya akhirnya. "Tapi kami juga ingin memastikan bahwa kerja sama ini akan adil dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak."

Komandan Selena mengangguk setuju. "Tentu saja. Kami akan memastikan bahwa semua kesepakatan akan dilakukan dengan transparan dan adil."

Setelah pertemuan itu, Maya, Zarak, dan kru kapal lainnya diberi kesempatan untuk menjelajahi Stasiun Antarbintang Galaktika dan melihat fasilitas dan teknologi canggih yang ditawarkan. Mereka merasa kagum oleh kemajuan teknologi dan kehidupan yang ada di dalam stasiun luar angkasa tersebut.

Namun, di balik kemegahan dan keindahan Stasiun Antarbintang Galaktika, mereka juga merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ada aura misteri dan ketegangan yang menggantung di udara, memicu kecurigaan mereka tentang tujuan sebenarnya dari stasiun luar angkasa tersebut.

Setelah beberapa hari berlalu, Maya dan kru Pengembaraan Kosmis merasa semakin tidak nyaman dengan keberadaan mereka di stasiun. Ada sesuatu yang tidak beres, dan mereka merasa semakin terperangkap dalam jaringan rahasia dan intrik yang mengelilingi Stasiun Antarbintang Galaktika.

Pada suatu malam, ketika mereka sedang menjelajahi sudut-sudut tersembunyi dari stasiun tersebut, mereka tanpa sengaja menemukan ruang bawah tanah yang tersembunyi. Di sana, mereka menemukan sesuatu yang mengejutkan: sebuah laboratorium rahasia yang dipenuhi dengan teknologi yang tidak diketahui dan percobaan ilmiah yang misterius.

Maya dan kru Pengembaraan Kosmis terperangkap dalam misteri yang semakin dalam dari Stasiun Antarbintang Galaktika. Mereka menyadari bahwa mereka harus bertindak cepat untuk mengungkap kebenaran yang tersembunyi di balik bangunan megah tersebut, sebelum terlambat. Dengan hati-hati, mereka merencanakan langkah-langkah berikutnya dalam perjalanan mereka menuju kebenaran yang mengejutkan di balik bintang-bintang.

Bab terkait

  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 4: Konspirasi di Antara Bintang

    Dengan hati-hati, Maya, Zarak, dan kru Pengembaraan Kosmis memeriksa laboratorium rahasia yang mereka temukan di dalam Stasiun Antarbintang Galaktika. Mereka terkejut melihat teknologi canggih dan eksperimen ilmiah yang terjadi di tempat itu. Pertanyaan mulai muncul di benak mereka: Apa tujuan sebenarnya dari percobaan ini? Dan mengapa mereka disembunyikan begitu rapi? Saat mereka berusaha untuk memahami makna di balik temuan mereka, mereka merasa ada sesuatu yang tidak beres di stasiun. Ketegangan yang tegang terasa di udara, dan mereka merasa semakin terperangkap dalam jaringan misteri dan intrik. Kembali ke kapal mereka, Maya memanggil rapat darurat dengan kru Pengembaraan Kosmis. Mereka berkumpul di ruang konferensi, wajah-wajah mereka dipenuhi dengan kekhawatiran dan kebingungan. "Ada sesuatu yang tidak beres dengan Stasiun Antarbintang Galaktika," kata Maya dengan tegas. "Kita telah menemukan laboratorium rahasia di dalamnya, dan saya yakin bahwa ada konspirasi yang sedang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 5: Perjalanan ke Alpha Centauri

    Setelah mengungkap konspirasi yang terjadi di Stasiun Antarbintang Galaktika, Maya, Zarak, dan kru Pengembaraan Kosmis merasa lega bahwa mereka telah berhasil menyelamatkan galaksi dari bahaya yang mengancamnya. Namun, mereka juga menyadari bahwa petualangan mereka masih belum berakhir. Mereka memiliki misi yang belum selesai: mencapai Alpha Centauri. Dengan hati yang penuh semangat, Pengembaraan Kosmis melanjutkan perjalanan mereka melintasi ruang angkasa yang luas. Maya duduk di kursi pilot dengan tekad yang bulat, memimpin kapal mereka melalui gelombang asteroid dan medan asteroid yang berbahaya. Zarak, di sampingnya, terus memantau sistem navigasi dengan cermat, memastikan bahwa mereka tetap pada jalur yang benar menuju tujuan mereka. "Sudah dekatkah kita dengan Alpha Centauri?" tanya Zarak dengan suara yang penuh antisipasi. Maya memeriksa layar kontrol dengan cermat sebelum menjawab, "Kami masih beberapa hari perjalanan dari tujuan kita. Tetapi kita sudah melalui sebagian b

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 6: Keberanian di Tengah Bintang-bintang

    Setelah melewati berbagai macam rintangan dan petualangan di dalam sistem Alpha Centauri, Maya, Zarak, dan kru Pengembaraan Kosmis merasa semakin dekat dengan tujuan akhir mereka. Namun, petualangan baru belum berakhir, dan mereka masih memiliki banyak hal yang harus dihadapi di antara bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya. Dalam perjalanan mereka, Pengembaraan Kosmis tiba di sebuah asteroid belt yang luas di sekitar sebuah bintang muda yang sedang terbentuk. Mereka memutuskan untuk menyelidiki asteroid-asteroid tersebut, mencari sumber daya yang berharga atau mungkin tanda-tanda kehidupan yang belum ditemukan. Namun, saat mereka menjelajahi asteroid belt tersebut, mereka tiba-tiba diserang oleh serangan tak terduga dari sekelompok kapal bajak laut yang berkeliaran di daerah tersebut. Kapal Pengembaraan Kosmis dikepung oleh kapal-kapal bajak laut yang bersenjatakan berat, dan mereka segera terlibat dalam pertempuran sengit. Maya dan kru Pengembaraan Kosmis tidak menyera

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 7: Misi Melawan Ancaman Galaksi

    Setelah mereka mendarat di planet baru yang indah itu, Maya, Zarak, dan kru Pengembaraan Kosmis memulai eksplorasi mereka dengan penuh antusiasme. Padang rumput yang luas, hutan lebat, dan pegunungan yang menjulang tinggi menyambut mereka dengan pemandangan yang menakjubkan. Saat mereka berjalan melalui padang rumput yang subur, mereka berdialog tentang rencana mereka. “Kamu lihat pemandangan ini, Maya?” kata Zarak sambil memandang sekelilingnya. “Aku belum pernah melihat tempat seindah ini. Kita harus berhati-hati tapi juga terbuka dengan apa yang bisa kita pelajari di sini.” Maya tersenyum dan mengangguk. “Benar, Zarak. Tempat ini tampaknya penuh dengan potensi. Mari kita pastikan kita menghormati lingkungan dan makhluk yang tinggal di sini.” Tidak lama setelah mereka memulai eksplorasi, mereka menemukan aliran sungai yang jernih. Mereka berhenti sejena

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 8: Ancaman dari Kegelapan

    lama yang hilang. “Salam, penjelajah dari masa depan,” kata hologram itu. “Jika kalian menemukan pesan ini, berarti peradaban kami telah lama hilang. Kami adalah bangsa Arkanis, dan kami meninggalkan pesan ini untuk memperingatkan kalian tentang bahaya besar yang mengancam galaksi kita.” Maya dan Zarak saling berpandangan dengan penuh perhatian. “Apa yang terjadi pada peradaban kalian?” tanya Maya kepada hologram tersebut. “Peradaban kami dihancurkan oleh entitas yang kami sebut sebagai 'Kegelapan Tanpa Akhir.' Mereka datang dari sudut galaksi yang belum dipetakan, membawa kehancuran ke mana pun mereka pergi. Teknologi dan senjata kami tidak mampu menahan mereka,” jawab hologram itu dengan nada sedih. “Kegelapan Tanpa Akhir...” gumam Zarak. “Apakah mereka entitas yang sama dengan yang menyerang kapal Captain Ryker?” Maya mengangguk.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-26
  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   bab 9. Awal dan Akhir Dari Kegelapan

    “...Kita perlu bekerja sama dengan Federasi Antariksa dan semua sekutu yang kita miliki. Ini bukan hanya pertempuran kita, tapi pertempuran seluruh galaksi.” Zarak mengangguk. “Kita harus mengirim pesan darurat ke seluruh sektor. Semua orang perlu tahu ancaman yang kita hadapi dan bersiap untuk melawan.” Maya segera menghubungi markas Federasi Antariksa. “Ini Kapten Maya dari Pengembaraan Kosmis. Kami telah menemukan ancaman besar yang disebut ‘Kegelapan Tanpa Akhir.’ Mereka adalah entitas yang telah menghancurkan peradaban Arkanis dan sekarang bergerak menuju wilayah kita. Kami membutuhkan bantuan semua kapal dan sumber daya yang tersedia untuk menghadapi mereka.” Setelah pesan dikirim, Maya berbalik kepada kru. “Kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mulai siapkan senjata dan perisai baru yang kita pelajari dari catatan Arkanis.” Sementara kru bek

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-27
  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 10. Misi di Hutan Kriptos

    Pada suatu hari yang cerah, Maya dan Zarak, bersama dengan kru Pengembaraan Kosmis, memulai petualangan baru mereka di galaksi yang belum terjamah. Mereka telah menerima laporan tentang kegiatan mencurigakan di wilayah terpencil yang dikenal sebagai Zona Senja, dan mereka bertekad untuk menyelidiki. Kapal Federasi Antariksa mereka melintasi ruang angkasa dengan anggun, menuju ke tujuan mereka dengan kecepatan cahaya. Di jembatan Pengembaraan Kosmis, Maya memantau layar holografik, memeriksa koordinat mereka. "Kita hampir sampai di Zona Senja," ujar Maya, suaranya penuh antusiasme. Zarak, yang berdiri di sampingnya, mengangguk. "Persiapan untuk pendaratan. Kita perlu mencari tahu apa yang sedang terjadi di sana." Para kru dengan sigap mempersiapkan diri untuk pendaratan. Mereka memeriksa peralatan mereka, memastikan semuanya dalam kondisi yang baik. Begitu kapal mendarat di permukaan planet yang tidak dikenal, Maya, Zarak, dan tim pendaratan lainnya keluar untuk memeriksa sekita

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 11. Petualangan di Gurun Xerath

    Mereka melanjutkan perjalanan mereka ke planet berikutnya dengan hati-hati, menyadari bahwa setiap langkah mereka bisa menjadi kunci bagi keselamatan galaksi. Setibanya di planet tersebut, mereka disambut oleh pemandangan yang sangat berbeda dari yang sebelumnya. Planet itu dipenuhi oleh lautan luas yang memantulkan cahaya bulan-bulan yang terang di langit malam. Maya, Zarak, dan timnya turun ke permukaan, siap untuk menjelajahi alam yang indah ini untuk mencari komponen berikutnya. Mereka menemukan diri mereka berjalan di sepanjang pantai yang luas, dengan ombak yang tenang menghantam pantai dengan lembut. Namun, ketenangan itu terganggu ketika mereka melihat bangunan kuno yang terletak di lereng bukit di kejauhan. "Apakah itu tujuan kita?" tanya Nia, sambil menunjuk ke arah bangunan kuno tersebut. Maya mengamati bangunan itu dengan cermat. "Mungkin. Kita ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28

Bab terbaru

  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 26: Maya Menemukan Kabar Gembira

    Beberapa tahun kemudian, kemajuan yang dicapai Nia dan Goliath dalam mempererat hubungan antara Xyloria dan Federasi mulai memberikan dampak yang luas. Mereka telah berhasil menciptakan beberapa proyek lingkungan yang revolusioner, termasuk sebuah program restorasi alam yang berhasil memperbaiki ekosistem yang rusak di beberapa planet anggota Federasi. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup di planet-planet tersebut tetapi juga mempererat ikatan antara berbagai spesies yang berbeda. Nia dan Goliath menjadi ikon global, sering diundang untuk berbicara di berbagai konferensi dan seminar. Kehadiran mereka selalu menjadi inspirasi, memotivasi banyak orang untuk melihat melampaui perbedaan dan bekerja bersama demi kebaikan bersama. Di bawah kepemimpinan mereka, banyak planet yang dulu terisolasi kini bergabung dengan Federasi, membawa lebih banyak keragaman dan kekayaan budaya. Pada suatu hari yang cerah, ketika mereka sedang menginspeksi proyek pertanian berkelanjutan

  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 25: Perubahan Goliath Xyloria

    Nia menatap langit malam di Xyloria, dengan Goliath di sisinya. Hubungan mereka telah berkembang jauh melampaui apa yang dia bayangkan ketika pertama kali bertemu dengan makhluk alien yang aneh namun penuh kasih ini. Dia tersenyum, memikirkan semua petualangan yang mereka lalui bersama. Suatu pagi, ketika matahari baru saja terbit di balik bukit-bukit hijau Xyloria, Nia dikejutkan oleh perubahan yang terjadi pada Goliath. Dari hari ke hari, Goliath tampak semakin kuat dan tampan, seolah-olah alam Xyloria memberinya kekuatan baru. Tubuhnya yang semula tampak besar dan berbulu kini mulai menunjukkan otot-otot yang lebih tegas dan proporsional. Wajahnya, yang dulu tampak aneh, kini memiliki garis-garis wajah yang lebih halus dan simetris, dengan mata yang memancarkan kecerdasan dan kedalaman. Nia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. "Goliath, kamu... kamu berubah." Goliath mengangguk dengan senyum lembut. "Aku juga merasakannya, Nia. Mungkin ini adalah efek dari kristal yang

  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 24: Diplomasi di Tengah Ketegangan

    Kerusakan serius di dek utama," lapor Zarak. "Kita harus segera melakukan perbaikan." Tim terpaksa melakukan evakuasi sementara ke planet terdekat yang tampaknya aman. Nia, Maya, dan Zarak mendarat di planet dengan bantuan pesawat penyelamat. Mereka harus memperbaiki kapal **Aurora** sebelum bisa melanjutkan misi mereka. Planet tempat mereka mendarat memiliki ekosistem yang indah namun penuh dengan makhluk aneh. Nia, yang memiliki pengalaman dengan makhluk-makhluk alien di Xyloria, memimpin tim dalam menjelajahi planet tersebut. Mereka bertemu dengan berbagai makhluk yang tampak aneh namun tidak agresif. Di tengah eksplorasi, Nia menemukan sebuah gua yang tampaknya memiliki sumber energi yang bisa membantu memperbaiki kapal mereka. Saat memasuki gua tersebut, mereka disambut oleh sekelompok makhluk kecil yang tampak lucu dan bersahabat. Makhluk-makhluk kecil ini, yang mirip dengan Lumi namun dengan vari

  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 23: Galau Seperti Bayi

    Goliath mengeluarkan suara keras sebagai jawaban, tetapi Nia tahu bahwa ini adalah janji yang sulit. Dia mengelus kepala Goliath untuk terakhir kalinya sebelum naik ke pesawat. Lumi melompat ke pangkuannya, memberikan ciuman kecil dengan hidungnya yang lembut. Nia merasa air mata mengalir saat pesawat mulai mengudara, meninggalkan Xyloria dan dua sahabat anehnya. Di dalam hati, dia berjanji akan kembali secepat mungkin. Setibanya di markas Federasi, Nia segera terjun ke tugasnya. Koloni yang sedang bermasalah menghadapi ancaman besar dari kelompok pemberontak. Keahlian Nia dalam komunikasi dan diplomasi sangat dibutuhkan untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi damai. Namun, meskipun sibuk dengan tugasnya, pikiran Nia selalu kembali ke Xyloria. Dia sering merenung tentang Goliath dan Lumi, bertanya-tanya bagaimana mereka menjalani hari-hari tanpa kehadirannya. Sementara itu di Xyloria, Goliath tamp

  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 22: Malam Panjang

    Goliath melihat Nia dan segera berjalan ke arahnya. Dia mengeluarkan suara gembira dan menundukkan kepalanya untuk menyambut Nia. Nia merasa air mata kebahagiaan mengalir di pipinya saat dia mengelus kepala Goliath. "Aku kembali, Goliath. Aku merindukanmu," katanya dengan suara bergetar. Lumi muncul tidak lama kemudian, berlari kecil dengan antusiasme yang ceria. Nia tertawa melihat kelucuan makhluk kecil itu. "Lumi! Aku juga merindukanmu," katanya sambil mengangkat Lumi dan memeluknya. Maya dan Zarak, yang melihat reuni itu, merasa terharu. "Luar biasa, betapa kuatnya ikatan yang bisa terbentuk antara spesies yang berbeda," kata Zarak. Setelah reuni yang mengharukan, Nia dan timnya mulai bekerja. Mereka menjelajahi lebih dalam ke wilayah Xyloria yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Goliath dan Lumi menjadi pemandu yang setia, menunjukkan tempat-tempat baru yang penuh dengan keajaiban alam

  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   bab 21: Sikap Posesif Goliath

    Beberapa minggu setelah kembali ke Xyloria untuk misi penelitian yang lebih dalam, Nia mulai merasakan perubahan dalam sikap Goliath. Awalnya, dia hanya melihat Goliath sebagai penjaga lembah yang protektif, tetapi kini makhluk besar itu menunjukkan perilaku yang lebih aneh dan posesif. Goliath mulai mengikuti Nia ke mana pun dia pergi. Jika dia melihat anggota tim lain mendekati Nia, Goliath akan mengeluarkan suara geraman rendah, membuat mereka menjauh. Bahkan Lumi, yang selalu ceria, tampak bingung dengan sikap baru Goliath. "Ini aneh, Maya," kata Nia suatu malam ketika mereka berkumpul di basis. "Goliath jadi sangat posesif. Dia tidak ingin aku jauh darinya." Maya mengangguk sambil berpikir. "Mungkin dia merasa sangat terikat padamu. Mungkin juga, Nia, dia memiliki perasaan yang lebih dari sekadar penjaga." Nia terkejut mendengar ini. "Perasaan? Maksudmu... cinta?" Zarak yang sedang memeriksa peralatan, menambahk

  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 20: Misi Selesai

    Beberapa bulan setelah kembali dari Xyloria, Nia merasakan kerinduan yang mendalam terhadap planet tersebut dan makhluk-makhluk yang ia temui di sana, terutama Goliath dan Lumi. Berita tentang keberhasilan misinya menyebar luas di kalangan ilmuwan dan penjelajah di Federasi, dan banyak yang tertarik untuk menjelajahi lebih lanjut planet tersebut. Akhirnya, Federasi memutuskan untuk mengirim tim ekspedisi lain ke Xyloria, dan tentu saja, Nia dipilih untuk memimpin tim tersebut. Dengan penuh semangat, dia kembali ke Xyloria bersama beberapa ilmuwan dan teknisi terbaik Federasi. Sesampainya di Xyloria, Nia segera menuju lembah tempat Goliath dan Lumi tinggal. Hatinya berdebar-debar dengan penuh antisipasi. Ketika mereka tiba di lembah, Lumi segera muncul dari semak-semak dan melompat ke arah Nia dengan ceria. "Lumi! Aku merindukanmu!" seru Nia sambil mengelus kepala makhluk kecil itu. Namun, Goliath tidak segera muncul. Nia m

  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 19: Penemuan Ilmiah

    Setelah pernikahan Maya dan Zarak, tim Pengembaraan Kosmis kembali ke rutinitas mereka di markas Federasi. Suatu hari, Nia ditugaskan untuk memeriksa planet baru yang ditemukan di sektor jauh galaksi. Planet tersebut, bernama Xyloria, belum pernah dijelajahi sebelumnya, dan terdapat indikasi adanya kehidupan asing di sana. Maya dan Zarak mendukung penuh misi Nia, meski mereka harus tetap di markas untuk tugas lain. Dengan semangat petualangannya, Nia berangkat menuju Xyloria bersama beberapa anggota tim baru. Pesawat mereka mendarat dengan mulus di permukaan Xyloria, sebuah planet yang penuh dengan vegetasi eksotis dan pemandangan yang menakjubkan. Udara di planet ini segar dan kaya oksigen, memungkinkannya untuk dijelajahi tanpa bantuan alat pernapasan khusus. Nia dan timnya mulai melakukan survei awal, memeriksa flora dan fauna setempat. Mereka mendirikan basis kecil sebagai pusat operasi, dilengkapi dengan peralatan can

  • Lentera Kosmis: Traversing the Celestial Odyssey   Bab 18: Kebahagiaan di Tengah Tugas

    Petualangan baru segera menanti tim Pengembaraan Kosmis. Federasi mendapat informasi bahwa Vortheks sedang mengembangkan senjata biologis yang dapat menghancurkan seluruh ekosistem planet. Maya, Zarak, dan Nia segera ditugaskan untuk menyelidiki ancaman ini. Misi dimulai dengan perjalanan ke planet terpencil bernama Draconis-5, tempat laboratorium rahasia Vortheks diduga berada. Mereka tahu ini akan menjadi salah satu ujian paling berbahaya yang pernah mereka hadapi. Untuk menyusup ke laboratorium, Maya dan timnya harus menyamar sebagai ilmuwan yang bekerja untuk Vortheks. Nia, dengan keahlian teknologinya, berhasil memalsukan identitas mereka dan menyusup ke sistem keamanan Vortheks. Dengan kostum dan peralatan canggih, mereka menyusup ke dalam markas musuh. Namun, menyamar di tengah-tengah musuh adalah ujian mental yang luar biasa. Mereka harus berhadapan dengan pemeriksaan ketat, dan setiap langk

DMCA.com Protection Status