“Kalau dipikir-pikir, aku cukup yakin bahwa militer Jepang juga menjaga kerahasiaan identitasku. Dengan pemikiran itu, selain dari keluarga kita, tidak ada orang lain yang bisa mengetahui bahwa aku berpartisipasi dalam kompetisi!” gumam Fujiko, sama-sama penasaran.“Begitu. Jadi kemungkinan semua informasi datangnya dari dalam keluarga kita agak tinggi. Meskipun kita tidak bisa memastikan bahwa itu Suke, tidak dapat disangkal bahwa ketidakhadirannya hari ini sedikit aneh,” jawab Takuya sambil mengelus jenggotnya.Setelah memikirkannya sebentar, Gerald terdorong untuk bertanya, “Apakah menurutmu Suke ada di rumah Hanyu? Lagi pula, jika Suke benar-benar ingin membalas dendam padaku—karena membuatnya merangkak di bawah selangkanganku—aku berasumsi bahwa tujuan utamanya adalah Hanyus. Namun, karena aku baru saja mengancam mereka sejak awal, aku yakin mereka belum berani menyerang kita. Dengan pemikiran itu, Suke mungkin akan tinggal bersama mereka untuk saat ini.”Sejujurnya, kalau dipikir
"Liontin?" tanya Takuya dan Fujiko serempak, jelas bingung."Benar. Sebenarnya, aku datang ke Jepang untuk mencari keturunan suku Seadom. Setelah mempertimbangkan dengan cermat, aku sampai pada kesimpulan bahwa Futaba tampaknya memang seperti itu. Lagi pula, kenapa pula Nona Fujiko memiliki liontin khusus itu?” jelas Gerald.Setelah mendengar itu, Fujiko memegang liontinnya lalu bertanya, “Bukankah ini hanya liontin biasa?”Meskipun Fujiko merasa aneh bahwa Liontin itu selalu keren untuk disentuh, Fujiko tidak pernah terlalu memikirkannya.“Jadi, kamu sebenarnya tahu tentang suku itu,” gumam Takuya yang terlihat jauh lebih tenang daripada putrinya.Menyaksikan Takuya kemudian menyatukan tangannya, Gerald hanya mengangguk sambil berkata, “Benar. Itu alasan mengapa aku datang ke sini sejak awal.”"Jadi begitu. Baik, mari kita bicarakan ini di tempat lain," kata Takuya sambil mengeluarkan rokok lalu memimpin kelompok itu menuju tempat yang tampak seperti lemari biasa.Saat membuka laci pa
“Aku tahu bahwa peta ini milik suku Seadom dari kabar yang diturunkan dari nenek moyangku. Sejujurnya, ini juga pertama kalinya aku melihat peta ini,” gumam Takuya sambil menghela napas setelah melihat peta itu sekilas.“Lalu, apa Anda tahu bagaimana cara kita bisa sampai ke Pulau Yearning? Atau paling tidak, bagaimana kita bisa menemukannya? Dari informasi yang kita ketahui, pulau itu tampaknya mengapung di laut dan hanya bisa ditemukan dengan metode khusus. Seperti yang dikatakan Master Hantu, pulau itu muncul di peta sekali dan tidak pernah muncul lagi setelah itu,” jawab Gerald dengan raut kesal sambil melihat peta.“Ya, seperti yang sudah kamu duga, suku Seadom dulu mendiami pulau itu berabad-abad yang lalu. Aku memang tidak tahu cara menuju ke sana, tapi jangan khawatir, Saudara! Karena kamu telah banyak membantu keluargaku, aku pasti akan bisa menemukan cara untuk membawamu ke sana!” kata Takuya sambil memutar otaknya, berharap bisa mengingat detail tentang pulau dan suku Seadom
“Benar. Nah, sekarang setelah Anda tahu tentang kondisi saya, tolong jangan beritahu ini kepada siapa pun karena ini menyangkut keselamatan orang tua dan kakak perempuan saya. Jika sampai terjadi hal buruk, saya tidak akan bisa memaafkan itu," kata Gerald sambil mengepalkan tinjunya."Aku mengerti!" jawab Takuya dan putrinya sambil mengangguk.Setelah duduk beberapa saat di ruang rahasia itu, mereka pun akhirnya beranjak pergi dan berpisah.Setelah sampai di kamarnya, Gerald menunggu Master Hantu dan Aiden masuk juga dan menutup pintu di belakangnya. Setelah itu, ia duduk di atas kasur dengan perasaan sedih. Selama ini ia mengira setelah dia menemukan suku Seadom, misteri Pulau Yearning akan terkuak. Tetapi ternyata semuanya berbeda. Gerald menyadari betapa naifnya dirinya berpikir bahwa keadaan akan semudah itu.Gerald kemudian memikirkannya dengan saksama. Suku Seadom adalah suku kuno, jadi dari hal itu, bahkan jika ia berhasil menemukan keturunan suku itu, segala sesuatu dari masa l
Sementara itu, Derrick terlihat gugup mondar-mandir di depan pintu. Ia sangat sadar bahwa kunjungannya mendadak dan dia khawatir ini akan membuat Gerald kesal. Meskipun begitu, ia tetap harus datang. Apalagi sudah tidak bertemu dengan Gerald selama bertahun-tahun! Tahu bahwa Gerald sering berpindah, Derrick khawatir ia tidak akan bisa bertemu Gerald lagi sampai beberapa tahun ke depan jika ia tidak menemui Gerald sekarang.Kekhawatirannya seketika menghilang ketika melihat Gerald berjalan ke arahnya sambil tersenyum lebar. Derrick kemudian berlari ke arah manor sambil melambaikan tangannya dan berseru, Saudaraku Gerald!”Derrick kemudian mengeluarkan sebungkus rokok dan menawarkannya pada Gerald. Gerald mengambnl satu dan menjawab sambil tersenyum, “Jadi… Apa yang membawamu ke sini di hari yang cerah ini?”“Aku… hanya ingin bertemu denganmu. Kalau aku melewatkan kesempatan ini, aku tidak tahu akan berapa lama kita bisa bertemu lagi!” kata Derrick sambil menyalakan rokok Gerald dan nyen
Dari perhitungan kasar Gerald, ia memperkirakan bahwa tiga puluh persen saham mungkin setara dengan sepuluh miliar dolar."Tepat. Aku sudah merencanakan untuk memberi tahu ini selama bertahun-tahun, sayangnya aku tidak pernah punya kesempatan untuk bertemu denganmu. Setelah kita akhirnya bertemu lagi, terima tawaranku. Aku sudah membeli beberapa saham perusahaan, dan aku akan mentransfernya kepadamu nanti,” jawab Derrick dengan anggukan dan sinar mata berkobar penuh gairah. Tampak jelas ia ingin Gerald menerima uang itu.Setelah hening sejenak, Gerald terkekeh dan berkata, “Apakah kau tidak khawatir aku akan mengambil alih perusahaanmu setelah kau menyerahkan sahamnya kepadaku?”“Memangnya kenapa kalau pun kamu melakukan itu? Kamu telah menyelamatkan hidupku! Seandainya kamu tidak memberiku kesempatan untuk hidup, aku tidak akan bisa membangun Konsorsium Fareast. Selain itu, aku tahu kamu bukan tipe orang yang akan melakukan hal seperti itu!” jawab Derrick.Meskipun pertemuannya deng
“Kedengarannya bagus,” jawab Gerald dengan anggukan."Benar. Tapi kamu tidak perlu khawatir soal ini. Aku tahu apa yang harus kulakukan, jadi harusnya tidak ada masalah yang tidak berarti,” kata Derrick sambil mengangguk. Pasalnya, dia adalah orang yang berpengalaman mendirikan perusahaan besar. Jadi mengurus hal kecil seperti itu bukan masalah baginya. “Cukup meyakinkan,” jawab Gerald sambil tersenyum sebelum menyeruput teh. Derrick balik tersenyum, kemudian bertanya, “Jadi, berapa lama kamu akan tinggal di sini, saudara Gerald?” “Jujur saja aku juga belum tahu. Kurasa aku akan tinggal sampai masalahku selesai,” jawab Gerald sambil menggelengkan kepalanya. Meskipun dia mengatakan itu, dia tahu bahwa jika harus segera pergi, yang dia butuhkan hanya satu hari untuk melenyapkan Kanagawa dan Hanyu dari muka bumi ini. Itu tentu saja hanya jika dia benar-benar harus pergi. Apalagi sekarang Takuya sudah tahu tujuan Gerald, jadi ada kemungkinan sang kepala keluarga tiba-tiba mene
“Apa lagi?" jawab Derrick sambil mengangguk.“Cukup itu saja untuk saat ini. Kalau aku membutuhkan bantuanmu, nanti aku kabari,” kata Gerald. "Oke. Kalau begitu aku pamit dulu dan menyuruh anak buahku untuk menyelidiki dua keluarga itu. Aku akan segera memberi tahumu jika ada info.” Derrick berdiri dan pergi dengan langkah cepat setelah mengatakan itu. Melihatnya pergi, Gerald menguap. Saat menuangkan secangkir teh panas untuk dirinya sendiri, ia mulai berpikir tentang cara menyingkirkan Keluarga Kanagawa dan Hanyu. Meskipun ia sudah mengancam kedua keluarga itu secara pribadi, Gerald tahu bahwa keluarga dengan status tinggi seperti mereka tidak akan takut akan ancaman. Mereka hanya akan diam selama beberapa hari atau paling banyak belasan hari. Setelah beberapa waktu, mereka pasti akan bergerak lagi. Gerald sudah mengalami hal seperti ini berkali-kali. “Kenapa kamu duduk di sini?” Saat Gerald tenggelam dalam pikirannya, Takuya mendorong pintu hingga terbuka. Melihat seseorang dud