Gerald hanya mengikuti dengan patuh dan tersenyum canggung pada Takuya saat keduanya berjalan melewatinya. Tak lama kemudian, Takuya—yang duduk di kursi tuan rumah—menatap Gerald dan Fujiko yang masih berpegangan tangan saat mereka duduk di kursi tamu.Sambil menebak-nebak maksud dari pegangan tangan mereka berdua, Takuya mengambil inisiatif berkata, “Jadi… sejak kapan kalian berdua menjalin hubungan?"Kalau boleh jujur, semua ini terjadi begitu cepat sehingga ia merasa sedikit terkejut. Setelah mendengar itu, Fujiko melepaskan tangan Gerald dan berdiri sambil berkata, “Ayah, aku tidak ingin mengorbankan kebahagiaanku untuk Kai! Ayah harus tahu hidupku akan hancur jika aku melanjutkan rencana menikah dengannya!” “Aku paham maksudmu! Tapi tetap saja…” gumam Takuya sambil menatap putrinya. “Ayah, tolong. Aku hanya ingin bersama Gerald. Tolong restui hubungan kami!” jawab Fujiko sambil kembali duduk dan memegang tangan Gerald.Takuya mengalihkan pandangannya di antara mereka berdua la
“Kamu merokok?" Setelah mengambil dua isapan, Takuya melemparkan kotak rokok ke Gerald. Gerald menangkapnya, mengambil satu, dan menyalakannya.“Jadi, kalian hanya bersandiwara. Kalian mau memaksaku membatalkan kontrak pernikahan dengan Keluarga Kanagawa dengan menggunakan status pasangan?" Setelah mengambil dua isapan, Takuya menyipitkan matanya dan menatap Gerald. Menjadi kepala keluarga sudah cukup membuktikan kemampuannya dalam membaca ekspresi wajah dan kata-kata orang. "Tidak, kami benar-benar saling mencintai!" kata Fujiko cepat.“Ayah tidak peduli apakah kamu benar-benar jatuh cinta atau hanya bersandiwara di depan Ayah, tapi Ayah tidak akan membiarkan kamu berhubungan dengan putra bungsu dari Keluarga Kanagawa. Ayah akan mencoba yang terbaik untuk membujuk anggota keluarga yang lain dan untuk Keluarga Kanagawa, Ayah akan mencari cara untuk menghadapi mereka. Apa pun yang terjadi, aku tidak akan menukar kebahagiaan dan reputasi putriku sendiri selama sisa hidupnya dengan mas
“Jangan membicarakan soal Keluarga Hanyu untuk saat ini. Prioritas kita sekarang adalah menyelesaikan masalah keluarga Kanagawa. Aku bisa saja menyetujuinya, tetapi anggota keluarga yang lain tidak akan setuju. Bagaimana kalau begini, kalian istirahat dulu dan aku akan membawa kalian menemui mereka untuk membahas masalah ini bersama. ” Takuya tidak berminat membahas urusan dengan keluarga Hanyu untuk saat ini. Yang bisa dia pikirkan sekarang hanya putrinya. Jika dia menikahkan putrinya dengan Kanagawa Kai, dia akan hidup dalam penyesalan selama sisa hidupnya."Ayo, pergi. Kita harus istirahat dulu,” ujar Fujiko sambil reflek meraih tangan Gerald."Kalau begitu, kami pamit dulu," Gerald mengangguk dan berkata dengan canggung.Melihat punggung putrinya dan Gerald yang beranjak pergi, Takuya menghela napas pelan. Jika keluarganya tidak mengalami ini semua, dia pasti akan langsung setuju putrinya berkencan dengan Gerald. Bukan karena alasan lain, tetapi karena kemauan putrinya. Selain itu
Sampai sekarang, dia bisa mengingat dengan jelas situasi ketika Gerald bertarung. Dalam sekejap, si pembunuh itu terlempar lebih dari sepuluh meter. Dia belum pernah melihat kekuatan seperti itu, bahkan di tentara Jepang. "Ha ha! Nanti akan aku beritahu kalau ada kesempatan.” Menyadari bahwa ia tidak bisa menyembunyikannya dari Fujiko, Gerald hanya bisa menjawab singkat sambil tertawa.Malam harinya, atas permintaan Takuya, semua anggota senior Keluarga Futaba kembali ke manor. Mereka dulunya tinggal di manor untuk mengelola semua perkebunan dan bisnis, tetapi sejak keluarga itu mulai mengalami kemunduran dua tahun lalu, hanya sebagian kecil yang masih mempertahankan pekerjaan mereka sebelumnya sementara mayoritas telah meninggalkan keluarga dan tinggal di luar. Di satu sisi, mereka menggunakan identitas mereka sebagai Futaba untuk mendapatkan uang. Di sisi lain, mereka tidak ingin tinggal di lingkungan keluarga karena takut mereka akan terkena imbasnya jika terjadi sesuatu yang bur
Hampir setengah jam kemudian, di tengah tatapan mata orang banyak, Fujiko masuk ke ruang pertemuan. Namun yang membuat mereka terkejut adalah karena Fujiko memegang lengan seorang pria yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Dia benar-benar orang. asing. Sebagai putra bungsu dari Keluarga Kanagawa, Kanagawa Kai sangat terkenal di Jepang dan semua orang di sini mengenalnya. Jika pria asing ini lebih hebat daripada Kanagawa Kai, mereka tidak akan keberatan. Tetapi jika dia adalah seorang pemuda biasa, rencana mereka semua akan sia-sia. "Hai, Anak Muda, siapa kamu?" ujar Suke yang tidak ragu untuk berdiri dan langsung bertanya. Saat berbicara, ia terus menatap Gerald, mencoba mengidentifikasi pria itu dari bahasa tubuh dan pakaiannya. “Ini yang ingin aku bicarakan dengan kalian semua hari ini. Tentang kontrak pernikahan Fujiko dan Kanagawa Kai, aku memutuskan untuk membatalkannya karena dua alasan. Salah satunya adalah karena Kanagawa Kai bukan orang baik. Kalau kalian pergi kelua
Suke adalah orang pertama yang angkat bicara. "Aku punya caraku sendiri." Takuya menyilangkan tangan di depan dada. Jika tidak ada banyak orang di sini, pasti dia sudah menampar Suke. Pasalnya, Takuya adalah pamannya, tetapi Suke berani melawan di depan banyak orang, bahkan tidak meliriknya sedikit pun. “Kau punya cara? Apa yang bisa kau lakukan? Kalau kau memang punya kemampuan, kau tidak akan membiarkan keluarga kita mengalami kemunduran ini. Kau hanya menjadi kepala keluarga selama kurang dari dua puluh tahun dan keluarga kita yang dulu unggul berangsur-angsur mundur di bawah kepemimpinanmu. Menurutku lebih baik kita memilih kepala keluarga yang lebih mampu untuk menggantikanmu!” Kali ini, yang berbicara adalah seorang lelaki tua berambut putih, kurus, dan tubuh bungkuk. Dia memiliki status tinggi dalam Keluarga Futaba dan merupakan paman Takuya. Dia juga salah satu pesaing kuat untuk menjadi kepala keluarga ketika ayah Takuya meninggal. Namun karena Takuya adalah putra biologis
Tampaknya sekarang mereka bukan hanya tidak mendapatkan keuntungan apa pun, tetapi mereka mungkin juga terseret ke dalamnya. Semua orang memikirkan cara untuk memutuskan hubungan dengan keluarga agar mereka tidak akan terimbas ketika keluarga itu jatuh atau saat Kanagawa muncul di depan pintu rumah mereka. “Huh, inilah situasi Keluarga Futaba saat ini. Kalau ada orang yang tidak mengenal kita dengan baik, ia akan mengira bahwa kita adalah keluarga kelas tiga!” Setelah mereka semua pergi, Takuya menggebrakkan tinjunya ke meja dan berseru dengan marah. Dia sudah mengira bahwa anggota keluarganya pasti akan menentang setelah berita itu menyebar, tetapi dia tidak menyangka mereka begitu berani dan langsung melawan. Ini membuatnya menjadi sangat geram.“Sudah, jangan marah karena itu, Kepala. Dari sejak mereka bersikap dingin ketika keluarga ini mengalami kemunduran sampai mereka pergi tadi, mereka tidak lagi menjadi bagian dari Keluarga Futaba. Kita tidak perlu marah karena orang-orang
“Terima kasih telah membantu, tetapi kami, Keluarga Futaba, tidak bisa menawarkan apa pun kepadamu. Kamu bahkan mungkin akan menghadapi masalah dan bahaya karena kami.” Mata Takuya menjadi merah dan tangannya juga gemetar tak terkendali. Selama ini, dia paling khawatir jika ada bahaya yang mengancam putrinya, tetapi kata-kata Gerald seperti pil penenteraman baginya. Dia juga percaya bahwa tidak akan sulit bagi Gerald untuk melindungi putrinya dilihat dari kemampuan pria itu. Funagawa atau pembunuh bayaran mana pun dari Keluarga Hanyu tidak akan bisa berkutik melawannya. "Saya tidak takut soal itu," kata Gerald santai. "Ya, tapi aku tetap harus membalas budi padamu." Takuya mengangguk. Dia sendiri merasa sangat beruntung bertemu dengan seorang pemuda yang sangat baik ketika keluarga mereka menghadapi krisis. Meskipun itu tidak bisa dianggap banyak membantu, setidaknya dia bisa melindungi putri Takuya."Andai bisa memanggil saya kapan pun Anda butuh bantuan, saya pasti akan memb