Mendengar itu, Gerald terkekeh lalu menjelaskan, “Jangan khawatir, Anda tidak akan melakukan sesuatu yang melelahkan, Pak! Yang aku minta Anda hanya melakukan beberapa hal yang berhubungan manajemen. Gajinya sendiri adalah seribu lima ratus dolar per bulan. Bagaimana?”“S-seribu lima ratus dolar? Gaji yang sangat tinggi! A-apa kamu serius tentang itu, Gerald?” seru Yollande sebelum Dexter sempat mengucapkan sepatah kata pun.Lagi pula, di mana lagi mereka bisa mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi dengan kualifikasi seorang Dexter?“Tentu saja, aku serius! Kebetulan Anda sedang mencari pekerjaan dan pada saat bersamaan aku sedang mencari seseorang untuk mengisi lowongan, mengapa tidak bekerja denganku saja?” kata Gerald.Sebenarnya, Gerald tidak benar-benar membutuhkan seseorang untuk mengisi posisi itu. Gerald hanya mengada-ada hanya demi membantu Dexter.“Y-yah… Jika menurutmu aku cukup mampu, maka ya! Tolong, terima aku!” jawab Dexter, tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mendapat
Warung yang dipilih Gerald dan Raine untuk makan didirikan oleh pasangan lansia.Setelah duduk, Gerald segera memanggil, "Bos!"Setelah mendengar itu, seorang wanita tua dengan cepat berjalan ke meja mereka, menyerahkan menu kepada mereka berdua sambil berkata, “Halo, halo! Ayo, lihat apa yang ingin kamu nikmati!"Mendengar itu, keduanya mulai memindai menu mereka.Sejujurnya, ini kali pertama Raine makan di pasar malam. Jadi sudah sewajarnya Raine kewalahan dengan banyaknya pilihan yang ditawarkan di dalam daftar menu.Gerald, di sisi lain, sudah biasa makan di pasar malam. Karena itu, tidak butuh waktu lama baginya untuk mengangkat tangannya, lalu berkata, “Bos! Aku ingin dua puluh kebab kambing, sepiring mie goreng, satu ikan bakar, sepiring sayap ayam!”Pada saat Gerald selesai menyebutkan orderan, Raine hanya bisa menatapnya dengan mata terbelalak. Banyak sekali makanannya!Gerald berpaling menatap Raine, kemudian bertanya, “Bagaimana denganmu, Raine? Jangan khawatir tentang harga
Berpaling ke arah sumber suara, Gerald dan Raine langsung disambut oleh pemandangan dua kelompok orang—menghunus berbagai jenis senjata—berbaris saling mengintimidasi satu sama lain. Jelas bahwa mereka akan terlibat dalam pertarungan kelompok!Melihat betapa buruk situasinya, pemilik kios dan pelanggan segera mulai berkemas untuk melarikan diri, tidak ingin terseret ke dalam pertikaian mereka.Bahkan pasangan lansia dan putri mereka panik dan mereka sudah setengah jalan mengemasi kios mereka pada saat Gerald dan Raine berbalik menatap mereka.Gerald mengangkat alisnya sedikit dan mau tidak mau bertanya, "Siapa orang-orang itu, Bos?"Mendengar hal itu, wanita tua itu buru-buru menjawab, “Mereka adalah gangster daerah ini dan begitu mereka mulai berkelahi, mereka tidak peduli dengan nyawa orang lain! Asal tahu saja, beberapa orang terseret ke dalam kekacauan mereka terakhir kali hal seperti ini terjadi, jadi sebaiknya kamu lari selagi bisa! Simpan saja uangnya dan anggap itu sebagai hadi
Sial, bahkan para gangster bukan satu-satunya yang terkejut. Semua penonton juga ternganga!Apakah Gerald begitu ingin mati? Kenapa dia ikut campur dalam pertarungan mereka tanpa alasan yang jelas? Sementara Raine pun terkejut dalam diam, dia tidak bisa menahan perasaan bahwa Gerald benar-benar orang yang baik. Lagi pula, semua orang menyaksikan adegan itu dengan acuh tak acuh, tidak ada dari mereka yang berani mengambil langkah maju untuk menghentikan para perusuh itu.Ditambah lagi, mereka tidak bisa disalahkan. Bagaimanapun, pria botak itu dan gangster lainnya sangat berbahaya dan menakutkan. Tidak ada yang ingin masuk ke dalam catatan buruk mereka.Apa pun masalahnya, Gerald sama sekali tidak takut pada mereka. Bagaimanapun, mereka hanya semut baginya.Selain itu, Gerald senang membantu orang lain, jadi siapa yang lebih baik dari Gerald untuk menjadi kesatria putih dalam situasi seperti itu?Terlebih lagi, Gerald ingin menggunakan kesempatan ini untuk membantu keluarga yang terdir
Pria botak itu menatap Gerald dengan mata terbelalak. Ia benar-benar tercengang sambil melihat keadaan mengerikan yang dialami semua anak buahnya. Banyak dari mereka tampaknya telah mengalami patah anggota badan dan dengan tangisan mereka yang begitu menyiksa, terbukti bahwa tidak ada dari mereka yang masih bisa untuk bisa terus melawan.Gerald sendiri mulai berjalan mendekati pria botak yang kakinya sudah gemetar ketakutan. Gerald menganggap tidak perlu berbelas kasih kepada orang-orang seperti itu.Pria botak itu menelan ludah seolah-olah dewa kematian dengan cepat mendekatinya, kemudian mulai berjalan mundur seraya tergagap, "A-apa yang kamu rencanakan?"Mendengar itu, Gerald hanya tersenyum sinis sambil menjawab dengan jijik, “Apakah itu penting? Juga, apakah kamu menyerah? Apa yang terjadi dengan semua keberanian yang sebelumnya kamu pertontonkan?”Setelah menyaksikan keterampilan seni bela diri Gerald yang menakutkan, bagaimana mungkin pria botak itu masih berani bertindak sombon
Gerald kemudian kembali ke tempat duduknya sementara pasangan lansia dan putri mereka mulai mendirikan kios mereka lagi.Detik ketika Gerald duduk, Raine segera berkata dengan kekaguman yang tulus, "Kamu tadi sangat hebat, Senior!"Raine, khususnya, merasa tidak banyak yang bisa menghajar begitu banyak orang sendirian dan dalam waktu sesingkat itu.Gerald tertawa sebagai tanggapan dan hanya menjawab dengan rendah hati, “Itu bukan apa-apa. Para perusuh itu terlalu lemah!”Tentu saja, Raine tahu Gerald hanya bersikap rendah hati. Bagaimanapun, para gangster itu jelas jauh dari lemah. Meskipun begitu, mereka bahkan tidak bisa mengangkat jarinya kepada Gerald! Ditambah lagi, itu tidak terlalu mengejutkan. Lagi pula, bahkan Yash—seorang ahli Taekwondo—tidak mampu menghadapi Gerald!Sekitar sepuluh menit kemudian wanita tua itu menyajikan sepiring besar makanan di depan Gerald dan Raine.Wanita tua itu tersenyum melihat keduanya, kemudian berkata, “Ini pesananmu! Baru dipanggang, hanya untuk
“Apa yang sedang Ibu bicarakan?” gumam Yusra malu-malu.Mana mungkin ibunya akan percaya gertakannya! Sambil menggelengkan kepalanya, wanita itu kemudian menatap putrinya, lalu berkata, “Aku yakin aku tidak perlu mengingatkanmu bahwa fokus utamamu sekarang adalah studi. Meskipun begitu, aku tidak terlalu menentang jika kamu memiliki hubungan dengan orang lain asalkan pasanganmu baik padamu.”Mendengar itu, Yusra hanya mengangguk. Dia, sangat sadar bahwa ia sudah naksir Gerald. Lagi pula, berbeda dengan semua pria lain yang dia temui sebelumnya, Gerald memiliki aura yang menimbulkan rasa aman yang kuat yang membuat hati Yusra tenang.Sejujurnya, jika ada kesempatan, Yusra sangat berharap bisa bertemu dengan Gerald lagi. Dia akan senang jika bisa berbicara dengan Gerald satu lawan satu.'Aku ingin tahu apakah kesempatan seperti itu benar-benar akan muncul dengan sendirinya,’ Yusra berkata dalam hati.Pindah kembali ke Gerald, setelah mengantarkan Raine kembali ke rumahnya, Gerald pun kem
Gerald tersenyum halus sebagai tanggapan, kemudian berkata, "Mari kita mengobrol di lantai atas."Zachariah dan Natallie dengan cepat mengikuti jejaknya. Setelah menuju ke atas, sejurus kemudian ketiganya tiba di kantor Gerald.Saat masuk, Gerald memberi isyarat agar Zakariah duduk sambil berkata, “Silakan duduk dulu, Tuan Kershaw. Natallie, tolong sajikan teh untuk tamu kita!”"Baik, Tuan Crawford!" jawab Natallie dengan anggukan lalu meninggalkan ruangan.Sekarang setelah mereka sendirian, Gerald berdeham lalu berkata, “Pertama-tama, tidak perlu meminta maaf, Tuan Kershaw. Bagaimanapun, kejadian kemarin tidak ada hubungannya denganmu.”Mendengar hal itu, Zachariah tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia tidak tahu yang mendorong Gerald mengatakan itu.Zachariah mulai panik, Zakaria kemudian berkata, “Tuan Crawford… Apa yang kau—”Melihat betapa paniknya pria itu, Gerald tidak bisa menahan tawa, memotong kalimat Zachariah.Melihat pria yang ketakutan itu, Gerald kemudian menjawab sambil