Gerald tidak akan menahan diri lagi, ia ingin melanjutkan permainan. Xanry yang tidak merasa curiga melihat Gerald tiba-tiba tertarik untuk lanjut bermain, hanya menjawab, “Tentu saja kita akan lanjut! Kita hanya bermain beberapa putaran! Aku tidak akan mengalah padamu setelah ini, Tuan Crawford!” Mendengar kalimat yang sama lagi, Gerald mendapati dirinya semakin muak dengan kata-kata itu. Xanry terlalu percaya diri. Namun, makin dia percaya diri dan arogan, Gerald tahu bahwa di akhir nanti akan makin menyakitkan bagi Xanry. Berikutnya, mereka berdua mengocok dadu lagi. Sementara Gerald hanya mengocok dadunya selama sekitar dua detik, Xanry mengocok dadunya sendiri cukup lama. Meskipun begitu, Gerald masih bisa membedakan isi dadu Xanry. Mau seberapa lama pun Xanry mengocok dadu, itu tidak akan bisa lepas dari pendengaran tajam Gerald. Sungguh menggelikan karena Xanry berpikir mengocok dadu lebih lama dapat membingungkan Gerald. Setellah Xanry selesai mengocok, ia kemudian be
“Tentu saja kita akan terus bermain! Aku hanya kehilangan seratus lima puluh dolar, aku pasti akan mendapatkan jumlah yang lebih besar nanti!” jawab Xanry dengan penuh percaya diri. Mendengar itu, Gerald langsung senang dan membatin, 'Tidak disangka dia masih mencoba mengintimidasiku! Kalau sudah begini, jangan salahkan aku karena akan menguras uangmu lebih banyak lagi!’Beberapa orang memang hanya perlu diladeni tanpa ampun sampai akhirnya menyadari kekalahannya.Mereka berdua pun memulai ronde berikutnya. Selama mengocok dadu, Xanry terus mengawasi Gerald. Yang membuatnya kesal, Gerald tampaknya tidak memiliki trik apa pun. Tetapi tetap saja Xanry merasa bahwa Gerald berbeda, dia tidak tahu yang membuat Gerald tampak istimewa. Setelah beberapa saat, mereka berdua berhenti mengocok dadu pada saat yang bersamaan. Kali ini, Gerald memiliki empat angka dua dan angka satu. Dalam istilah permainan, hasil seperti itu dikenal sebagai 'macan tutul' karena banyak dadu yang nilainya s
Meskipun hatinya dipenuhi dengan kebencian, faktanya memang dia telah kalah. Hal itu membuatnya tidak bisa meluapkan amarahnya. Apalagi jika marah sekarang, Xanry khawatir yang lain akan mengira bahwa dirinya tidak cukup kaya untuk bermain game dan itu adalah bentuk penghinaan yang tidak pernah ingin ia alami. Ia baru saja kehilangan dua ratus dua puluh lima dolar. Itu bukan jumlah yang besar baginya, jadi ia masih bisa melanjutkan permainan. Karena yakin bahwa Xanry tidak akan melanjutkan permainan setelah menderita banyak kerugian, Gerald kemudian menatapnya dan bertanya, "Apa kamu main main lagi?""Tentu saja! Ayo, kita lanjutkan!” jawab Xanry. Di kondisinya saat ini, jelas bahwa Xanry memiliki aura khas seorang penjudi. Kalau belum bisa menang melawan Gerald, ia tidak akan bisa tenang. Tentu saja Gerald tidak keberatan akan hal itu. Ia justru ingin melihat seberapa jauh Xanry bisa bertahan. “Baik, kalau begitu! Tapi karena kamu yang memberi saran di permainan sebelumnya, sekaran
Terkekeh sebagai tanggapan, Xanry kemudian tersenyum dan berkata, “Sebelum itu, aku ingin pergi ke toilet dulu!”“Tentu saja!” jawab Gerald dengan anggukan. Meskipun ia tahu bahwa Xanry mencoba melarikan diri, Gerald tidak merasa perlu untuk mengeksposnya. Xanry kemudian bangkit dan segera pergi ke toilet.Sekarang Xanry akhirnya berhasil melarikan diri dari cengkeraman jahat Gerald, tidak mungkin ia berani menyinggung Gerald lagi. Tidak lama kemudian, pesta teman sekelas berakhir dengan lancar dan Gerald pulang bersama Juno.Begitu mereka masuk ke rumahnya, Juno langsung tersenyum sambil berbalik menatap Gerald seraya berkata, "Kamu kebanyakan usil dan mempermainkan Xanry hari ini, Gerald!"Sambil tertawa terbahak-bahak sebagai tanggapan, Gerald kemudian menjawab, “Xanry bersalah karena menyinggungku sejak awal! Aku tentu tidak bisa melepaskannya begitu saja setelah ia melakukan itu, kan? Selain itu, kamu juga senang aku mempermainkannya, bukan?”Setelah mendengar itu, Juno mengang
Setelah mendengar penjelasan Gerald, akhirnya keduanya mengetahui keseluruhan ceritanya. Ternyata, tas parfum itu benar-benar melambangkan sesuatu.“Tetap saja, tidak bisakah ‘inti masalahnya’ adalah sesuatu yang baik?” tanya Ray.Sambil menggelengkan kepalanya, Gerald kemudian menjawab, “Sayangnya, aku pernah mendengar cerita tentang Grimhelm sebelumnya. Grimhelm adalah tempat yang sangat seram, jadi fakta bahwa dia pergi ke sana artinya bahwa dia sedang mengalami masalah.” Gerald juga tahu bahwa Old Flint cukup bijaksana untuk tidak mengirim tas parfum seperti itu dalam keadaan normal. Old Flint hanya akan mengungkapkan parfum itu ketika dia sangat membutuhkan bantuan."Jadi begitu! Lalu, kapan kita berangkat?”"Kita berangkat jam sembilan besok pagi!" kata Gerald, mengetahui betapa mendesak situasinya.Setelah itu, ia berbalik menghadap Ray dan Juno lalu menginstruksikan, “Ray, Juno, bangunkan Nori dan beritahu dia tentang semua ini. Setelah selesai, mulai berkemas. Aku membutuhka
Sekitar pukul sebelas malam akhirnya Gerald dan yang lainnya tiba di Alam Zamrud. Wilayah vampir adalah hutan tua yang terletak di gunung kuno disana, dan sejak zaman kuno, hanya sedikit orang yang berkelana ke hutan untuk menemui mereka. Beruntung bagi mereka, masih ada beberapa hotel dan penginapan yang beroperasi di sekitarnya. Dengan begitu, akhirnya kelimanya bisa tenang dan beristirahat dengan baik.Setelah memesan beberapa kamar, Gerald mengizinkan semua orang untuk pergi ke kamar masing-masing supaya bisa tidur dengan layak. Bagaimanapun, mereka harus benar-benar beristirahat sebelum secara resmi memasuki wilayah vampir keesokan paginya.Saat fajar keesokan harinya, mereka semua check out lebih awal dan mulai melajukan mobil menuju hutan tua di pegunungan.Setelah sekitar empat puluh menit berkendara, mobil akhirnya berhenti di kaki gunung. Karena mobil tidak bisa dikendarai lebih jauh, mereka tidak punya pilihan lain selain meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki.Setelah
Melihat pria berperut besar—yang menatap Gerald dan kelompoknya—Gerald paham bahwa pria itu bermasalah. Lebih tepatnya, Gerald merasa bahwa pria gemuk itu adalah bandit dan pengganggu di desa.Sementara Gerald tidak terlalu tertarik untuk berhubungan dengan dia atau bawahannya, namun masih tersenyum sambil menjawab, "Hanya makanan, tapi semuanya sudah ditukar dan diambil oleh penduduk desa!"Mendengar itu, pria berperut besar itu kemudian mengangkat kepalanya lalu menyatakan, “Dengarkan! Namaku Fane dan aku adalah bos dari desa ini! Karena kamu sudah datang ke desaku, maka kamu harus memberi kami sesuatu sebagai hadiah perkenalan! Kalau tidak, akan sulit bagiku untuk mengizinkanmu tinggal disini!”Mendengar itu, Gerald langsung tahu bahwa Fane hanyalah seorang gangster yang mencoba memeras mereka demi uang. Meskipun ancaman pasti akan mengecoh orang-orang yang lebih mudah tertipu, Gerald berpengalaman dengan orang-orang seperti Fane. Dengan begitu, Gerald tidak akan membiarkan Fane me
Tidak lama kemudian, malam tiba dan seluruh area benar-benar diliputi kegelapan. Dengan keheningan yang terjadi, derak api unggun—yang disulut oleh Gerald dan rombongannya dan saat ini sedang duduk-duduk di halaman—menjadikan tempat itu benderang seperti siang hari.Dengan adanya potongan daging yang sangat besar untuk makan malam—yang saat ini sedang dimasak di atas api unggun—menunjukkan bahwa Gerald sudah menyimpan cadangan makanan. Gerald memastikan untuk menyimpan ransum di tasnya sendiri, mengantisipasi kemungkinan penduduk desa sudah menukar semua makanan di ransel Ray.Karena potongan dagingnya cukup besar, mereka berlima cukup kenyang saat makan malam selesai.Dengan perut mereka yang sekarang terisi, Ray mau tidak mau bertanya dengan sedikit khawatir, “Apakah menurutmu Fane dan gengnya akan datang mencari masalah dengan kita malam ini, Tuan Crawford?”“Jangan khawatir, kita akan bergiliran berjaga malam ini. Kamu bisa tidur dulu, dan setelah dua jam, kita akan bertukar tempat