Gerald mengerutkan kening pertanda tidak senang, tetapi dia menurut saja dan berjalan menghampiri mereka.“Woah, Nona Lewis, apakah ini salah satu siswamu? Lumayan juga tampangnya. Hei, tapi kenapa dia nggak pakai seragam?” ujar seorang wanita di samping Montana.“Iya, padahal pelayan yang lain memakai seragam, cuma dia sendiri yang tidak pakai.”“Mungkin dia hanya pelayan lepas. Jadi dia bekerja di mana saja, hanya sementara di sini.” ujar Montana mencoba mencari penjelasan yang masuk akal.“Hahaha,, iya juga. Sini, Anak Muda, sini duduk di sampingku. Ada kursi kosong di sini. Ayo, kita ngobrol-ngobrol sebentar.”“Iya, Manis. Jangan malu begitu, dong! Ini kesempatan yang langka bisa makan bersama dengan orang-orang kaya dan para CEO ternama. Jadi kamu harus menikmati momen ini.”Bagi para wanita di usia 20an akhir itu, Gerald terlihat cukup tampan dan imut. Mereka terus saja menggodanya.Montana melirik Gerald. “Apa yang kamu lihat? Kamu nggak dengar mereka minta kamu untuk duduk? Ka
“Lho, Nona Lewis? Anda di sini?” tanya gadis itu terkejut.“Morgana, untuk apa kamu di Grace? Bukannya kamu bilang malam ini kamu mau berkumpul dengan gengmu di Buntingford Grand Hotel?”“Hotel itu ternyata sedang tutup untuk beberapa hari, akhirnya kami ke sini. Baru kemudian kami tahu ternyata di sini sedang ada acara. Untungnya kami sudah pesan tempat sebelumnya. Kalau tidak, kami tidak akan mendapat tempat,” jelas Morgana sambil mengangkat bahu menggerutu. Dia tidak menyadari keberadaan Gerald di belakangnya.“Nona Lewis, kenapa Anda ceroboh begini? Kenapa wine tumpah ke pakaian Anda?” tanya Morgana.“Hmmpp... sudahlah jangan bertanya. Aku di sini karena ada acara bisnis dan ini semua terjadi karena si berengsek Gerald. Dia yang menumpahkan wine ke gaunku!”Mendengar itu, Morgana memutar badan dan melihat Gerald.“Gerald, ngapain kamu di sini? Jangan bilang kamu bersama Nona Lewis mengikuti acara itu?” tanya Morgana dengan nada kagum.“Hah, dia? Dia cuma pelayan lepas. Tidak mungki
“Heh?”Ketika Gerald membalikkan badan, dia melihat seorang pria paruh baya berlari menghampirinya.Sementara Cameron dan yang lain tidak merasa mengenal pria itu.Gerald melangkah maju dari kerumunan."Gerald! Kamu ngapain? Kamu nggak dengar siapa yang dia panggil, Tuan Gerald?”“Hahhaha... dasar nggak tahu malu!”Teman-teman SMA Gerald mulai menertawakannya, begitupun Morgana. Gadis itu menutup mulut menahan tawa. Montana melirik ke Gerald dan mengumpat dalam hati, ‘anak ini pasti sudah mabuk! Benar-benar...’ Montana menggelengkan kepala sambil menghela napas berat."Tuan Crawford, saya membawakan mobil Anda. Mobilnya ada di tempat parkir Blok-C. Ini kuncinya, Tuan Besar menyuruh Anda untuk pulang lebih awal.""Aku mengerti, Tuan Lyle. Kalau tidak ada hal lain lagi, sebaiknya Anda segera kembali."Kemudian, anak muda di samping Cameron melangkah sambil menggelengkan kepala dan tertawa kecil. "Hahaha.. Dia pasti salah orang.""Kamu memang lucu. Namamu sama sekali tidak terdengar sep
“Selamat kepada Tuan Duffy! Anda mendapatkan keyboard emas senilai 15.000 dolar!"Penonton bertepuk tangan. Selanjutnya MC memutar undian lagi.Ting!Ting!Ting!Tiga orang selanjutnya keluar sebagai pemenang.Pada putaran keempat...Ting!"Selamat kepada... Tuan Jonathan Ladd! Anda mendapatkan gelang giok zamrud senilai 30.000 dolar!""Waaah!" Montana tidak bisa menyembunyikan kegirangannya ketika mendengar pengumuman dari MC.Para hadirin bertepuk tangan riuh.Hadiah itu hanya hiburan saja karena yang lebih penting, Montana bisa menuju ke atas panggung bersama Jonathan dan berdiri sejajar dengan para pebisnis top yang lain.Ini benar-benar luar biasa!"Daaan... siapakah yang akan pulang membawa hadiah utama??" seru MC kemudian. Hadirin semakin antusias.Saat roda undian diputar sekali lagi, pandangan mata semua orang tidak lepas dari ujung panah yang ada di alat undi itu.Ting!Roda undian berhenti berputar."Selamat kepada Tuan Crawford! Yang memenangkan Mercedes-Benz G500 senilai 3
Terutama Montana yang sedari tadi sudah memperlakukan Gerald dengan buruk. Bola matanya hampir melompat keluar saking kagetnya.Sial!Padahal selama ini Montana tahu betul latar belakang Gerald. Dia hanya seorang anak miskin yang tidak punya apa-apa. Sementara Tuan Crawford adalah orang paling disegani di Mayberry, dia bahkan digadang akan membuat perubahan besar di Serene County.Sumpah mati pun Montana sama sekali tidak percaya kalau mereka berdua adalah orang yang sama.Namun, Zack Lyle dan Michael Zeke tahu betul Tuan Crawford. Jadi bisa dipastikan bahwa identitas Gerald tidak mungkin salah.Montana tidak bisa menahan rasa penasarannya."Tuan Lyle, Anda pasti salah orang, kan? Anda memanggil si gembel ini dengan sebutan Tuan Crawford?" tanya Montana blak-blakan.Zack mengerutkan kening mendengar pertanyaan itu. Melihat bekas noda wine di gaun Montana, dia memanggil panitia acara dengan nada tidak senang."Apa-apaan ini? Kenapa perempuan lusuh ini berani naik ke atas panggung dan be
Setelah Gerald dan Jessica mengobrol lewat telepon, Gerald baru ingat pesan ayahnya untuk mengunjungi rekannya, seorang tentara di Serene County. Gerald sudah di sana selama seminggu dan benar-benar lupa akan hal itu.Karena tidak ada hal yang harus dikerjakan, Gerald akhirnya membeli beberapa bingkisan dan pergi menuju kawasan elit di Serene County untuk mengunjungi Tuan Willie Jung.Hubungan di antara keluarga mereka, seperti yang disebutkan sebelumnya, sempat sedikit renggang karena beberapa hal yang terjadi. Namun ayah Gerald termasuk orang yang sangat sentimental. Dia tidak menganggap bahwa hal itu terjadi, meski kenyataannya memang terjadi. Bagaimana mungkin seseorang tidak memiliki rasa manusiawi sama sekali?Gerald masih ingat sikap dingin keluarga Jung ketika ayahnya membawanya untuk memohon kepada mereka agar dia bisa bersekolah di SMA enam tahun lalu.Gerald sangat paham perasaan ayahnya saat itu. Tetapi kali ini, dia akan datang sendiri dengan keadaan yang berbeda! Ia ber
Gadis itu menatap Gerald penuh rasa ingin tahu. Terus terang, dia meremehkan Gerald karena dilihat dari pakaian yang dikenakan. Selera fesyen Gerald sedikit kampungan.Ketika mereka mendengar pertanyaan gadis itu, suasana menjadi sedikit canggung bagi Willie dan Leia, terutama Leia.Pasalnya, beberapa saat yang lalu Willie mengatakan bahwa dia harus segera pergi untuk menghadiri sebuah pertemuan penting, dengan harapan agar Gerald tidak tinggal untuk makan siang. Berikutnya anak perempuan mereka tiba-tiba muncul dan melempar pertanyaan itu. Situasi menjadi sulit bagi Willie dan Leia. Kalau saja putri mereka keluar beberapa menit kemudian, pasti saat ini Gerald sudah pergi!“Oh, Leila, kamu lupa, ya. Dia adalah anak dari Paman Dylan. Bukankah kalian dulu pernah bertemu ketika masih kecil?” kata Leia dengan nada canggung.“Ah, iya aku ingat. Kamu pasti Gerald. Benar, kan?” jawab Leila.“Ternyata kamu masih ingat aku. Ya, aku Gerald. Sudah bertahun-tahun kita nggak bertemu. Kamu semakin
Douglas tertawa terbahak-bahak."Itu tidak termasuk!" Saat itu, Leia tersenyum sambil menyajikan makanan di depan mereka. Lalu, dia beralih ke Douglas. "Ini Gerald, anak laki-laki yang dijanjikan ayahnya Leila ketika sedang mabuk. Seperti yang kamu lihat, Gerald begitu rapi, sangat tidak cocok dengan Leila. Iya, kan, Gerald?" kata Leia berbicara pada Gerald yang duduk di ujung meja."Ya, ya!"Tentu saja Gerald bisa menangkap maksud Leia. Dia juga tidak mau fokus khalayak beralih padanya. Maka dia buru-buru mengangguk setuju.Namun, rupanya hal itu membuat Douglas sedikit cemas. Sejujurnya, dia sudah lama menyukai Leila, tetapi belum sempat menyatakan perasaannya. Hubungan keduanya berada dalam ketidakjelasan.Tetapi kemudian Nyonya Jung mengatakan bahwa pria yang akan dijodohkan dengan Leila juga ada di sana.Drama pun dimulai.Semua orang yang ada di sana menatap Douglas dan Gerald. Mereka mulai membandingkan keduanya.Douglas segera berdiri dan tertawa. "Wow, kalau bukan karena di