Perawat itu lalu mengantar Gerald menuruni tangga menuju loket pembayaran, meski dalam hati dia agak ragu. Hal itu karena dia melihat penampilan Gerald yang tidak meyakinkan. Tidak terlihat bahwa Gerald punya uang sebanyak itu.Namun segera kemudian, Gerald membuktikan bahwa prasangka perawat itu salah. Ia membayar biaya operasi sebesar 20.000 dolar dan juga biaya inap. Totalnya sekitar 30.000 dolar! Gerald membayar semuanya dalam sekejap mata.Perawat itu tertegun. Sementara Gerald tidak mempedulikannya dan segera berbalik berjalan menuju koridor rumah sakit.Rupanya anak dan cucu Tuan Winters masih saja bertengkar.“Semuanya, berhenti bertengkar! Aku sudah membayar biayanya,” kata Gerald mengumumkan.Pertengkaran seketika berhenti.“Hah?” Sesama saudara itu terkejut mendengar kata-kata Gerald. “Kamu membayar semuanya? Gerald, biayanya sebesar 20.000 dolar! Dari mana kamu dapat uang sebanyak itu?” tanya anak tertua heran.“Tidak hanya 20.000 dolar, tapi dia telah membayar 30.000 dola
“Kamu Morgana Lopez, kan?” tanya Gerald sedikit terkejut.Tentu saja Gerald mengenal gadis itu. Morgana adalah teman sekelasnya saat SMA dan perwakilan dari kelas Bahasa Inggris.Di SMA dulu, Morgana adalah gadis cantik yang berpenampilan normal seusianya. Tetapi rupanya sekarang dia telah berubah. Setelah tiga tahun lamanya Gerald tidak pernah bertemu dengannya, Morgana telah berubah menjadi gadis yang pandai berdandan dan berpenampilan cukup seksi. Perubahannya cukup drastis.“Aku tadi melihat fotomu yang dikirim oleh Montana Lewis di grup Kelas Bahasa Inggris. Di foto itu kamu terlihat membawa koper. Dari situlah aku tahu kalau kamu pulang. Tapi aku nggak menyangka akan bertemu kamu di sini. Sungguh kebetulan!” kata Morgana sambil mengibaskan rambutnya.Setelah kelulusan, adalah hal biasa bagi para guru masih menyimpan nomor murid-murid mereka untuk sekadar saling berbagi kabar. Sialan! Umpat Gerald dalam hati. Kapan Montana memotretnya? Dan bagaimana dia bisa tidak sadar?Gerald m
“Hmph! Kenapa dia memutuskan anak magang yang lain menjadi dokter tetap, sementara aku nggak? Seperti yang pernah aku bilang, dia sama sekali nggak menghargai Papamu. Padahal dia tahu kalau kita berpacaran, malah mengangkat anak magang lain menjadi dokter tetap, sementara aku diabaikan begitu saja!" lanjut Morgana masih geram. Gabriel mencoba menenangkannya.Gerald yang mendengarkan sambil makan semakin bisa memahami duduk perkaranya. Intinya adalah bahwa masuknya Morgana Lopez sebagai dokter magang telah diatur oleh ayah Gabriel yang menjabat sebagai wakil presiden rumah sakit.Tentu saja selama ini Morgana melaksanakan tugasnya dengan baik karena dia sangat profesional dan ahli di bidangnya. Para staf dan pasien pun mengakuinya.Namun sayang, rupanya selama ini terjadi perang dingin antara ayah Gabriel dengan direktur rumah sakit. Akhirnya, Morgana menjadi korban dari konflik di antara mereka berdua.Morgana merasa lebih sulit untuk menjadi dokter tetap dan jika masa percobaannya ti
Akhirnya Gerald menyanggupi untuk datang.Siangnya, ketika Tuan Winter sudah tertidur, Gerald bersiap untuk pergi ke pesta. Lokasinya ada di Cafe Grace Hotel di sekitar pusat kota Serene.Menarik investor selalu menjadi prioritas utama bagi kawasan ini. Saat ini, mereka telah mempersiapkan sedemikian rupa untuk membuat pesta itu terlihat megah. Para pengusaha kelas atas di seantero Serene juga diundang.Zack dan Michael tiba terlebih dahulu karena Gerald tadi masih harus merawat Tuan Winter. Gerald tiba di hotel dan bersiap untuk masuk. Di sampingnya, sebuah mobil memasuki area parkir. Sepasang pria-wanita keluar dari mobil itu sambil bergandengan tangan. Si wanita berpakaian formal dan elegan sementara yang pria mengenakan jas rapi.“Ya, ampun, harusnya kita pergi lebih awal. Lihat jam berapa sekarang!” protes sang wanita.“Kenapa kamu jadi menyalahkan aku? Kamu yang butuh berjam-jam untuk berdandan. Bahkan Papaku harus menelepon beberapa kali supaya kita bergegas karena Tuan Crawford
Gerald mengerutkan kening pertanda tidak senang, tetapi dia menurut saja dan berjalan menghampiri mereka.“Woah, Nona Lewis, apakah ini salah satu siswamu? Lumayan juga tampangnya. Hei, tapi kenapa dia nggak pakai seragam?” ujar seorang wanita di samping Montana.“Iya, padahal pelayan yang lain memakai seragam, cuma dia sendiri yang tidak pakai.”“Mungkin dia hanya pelayan lepas. Jadi dia bekerja di mana saja, hanya sementara di sini.” ujar Montana mencoba mencari penjelasan yang masuk akal.“Hahaha,, iya juga. Sini, Anak Muda, sini duduk di sampingku. Ada kursi kosong di sini. Ayo, kita ngobrol-ngobrol sebentar.”“Iya, Manis. Jangan malu begitu, dong! Ini kesempatan yang langka bisa makan bersama dengan orang-orang kaya dan para CEO ternama. Jadi kamu harus menikmati momen ini.”Bagi para wanita di usia 20an akhir itu, Gerald terlihat cukup tampan dan imut. Mereka terus saja menggodanya.Montana melirik Gerald. “Apa yang kamu lihat? Kamu nggak dengar mereka minta kamu untuk duduk? Ka
“Lho, Nona Lewis? Anda di sini?” tanya gadis itu terkejut.“Morgana, untuk apa kamu di Grace? Bukannya kamu bilang malam ini kamu mau berkumpul dengan gengmu di Buntingford Grand Hotel?”“Hotel itu ternyata sedang tutup untuk beberapa hari, akhirnya kami ke sini. Baru kemudian kami tahu ternyata di sini sedang ada acara. Untungnya kami sudah pesan tempat sebelumnya. Kalau tidak, kami tidak akan mendapat tempat,” jelas Morgana sambil mengangkat bahu menggerutu. Dia tidak menyadari keberadaan Gerald di belakangnya.“Nona Lewis, kenapa Anda ceroboh begini? Kenapa wine tumpah ke pakaian Anda?” tanya Morgana.“Hmmpp... sudahlah jangan bertanya. Aku di sini karena ada acara bisnis dan ini semua terjadi karena si berengsek Gerald. Dia yang menumpahkan wine ke gaunku!”Mendengar itu, Morgana memutar badan dan melihat Gerald.“Gerald, ngapain kamu di sini? Jangan bilang kamu bersama Nona Lewis mengikuti acara itu?” tanya Morgana dengan nada kagum.“Hah, dia? Dia cuma pelayan lepas. Tidak mungki
“Heh?”Ketika Gerald membalikkan badan, dia melihat seorang pria paruh baya berlari menghampirinya.Sementara Cameron dan yang lain tidak merasa mengenal pria itu.Gerald melangkah maju dari kerumunan."Gerald! Kamu ngapain? Kamu nggak dengar siapa yang dia panggil, Tuan Gerald?”“Hahhaha... dasar nggak tahu malu!”Teman-teman SMA Gerald mulai menertawakannya, begitupun Morgana. Gadis itu menutup mulut menahan tawa. Montana melirik ke Gerald dan mengumpat dalam hati, ‘anak ini pasti sudah mabuk! Benar-benar...’ Montana menggelengkan kepala sambil menghela napas berat."Tuan Crawford, saya membawakan mobil Anda. Mobilnya ada di tempat parkir Blok-C. Ini kuncinya, Tuan Besar menyuruh Anda untuk pulang lebih awal.""Aku mengerti, Tuan Lyle. Kalau tidak ada hal lain lagi, sebaiknya Anda segera kembali."Kemudian, anak muda di samping Cameron melangkah sambil menggelengkan kepala dan tertawa kecil. "Hahaha.. Dia pasti salah orang.""Kamu memang lucu. Namamu sama sekali tidak terdengar sep
“Selamat kepada Tuan Duffy! Anda mendapatkan keyboard emas senilai 15.000 dolar!"Penonton bertepuk tangan. Selanjutnya MC memutar undian lagi.Ting!Ting!Ting!Tiga orang selanjutnya keluar sebagai pemenang.Pada putaran keempat...Ting!"Selamat kepada... Tuan Jonathan Ladd! Anda mendapatkan gelang giok zamrud senilai 30.000 dolar!""Waaah!" Montana tidak bisa menyembunyikan kegirangannya ketika mendengar pengumuman dari MC.Para hadirin bertepuk tangan riuh.Hadiah itu hanya hiburan saja karena yang lebih penting, Montana bisa menuju ke atas panggung bersama Jonathan dan berdiri sejajar dengan para pebisnis top yang lain.Ini benar-benar luar biasa!"Daaan... siapakah yang akan pulang membawa hadiah utama??" seru MC kemudian. Hadirin semakin antusias.Saat roda undian diputar sekali lagi, pandangan mata semua orang tidak lepas dari ujung panah yang ada di alat undi itu.Ting!Roda undian berhenti berputar."Selamat kepada Tuan Crawford! Yang memenangkan Mercedes-Benz G500 senilai 3