Home / Urban / Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna / Menelanjangi diri sendiri

Share

Menelanjangi diri sendiri

Author: Juniarth
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Rin, kamu udah bikin lagu baru?" Tanyaku saat kami makan siang di pabrik.

Semalam setelah mengantar Harumi kembali ke asrama, aku mendapat pesan dari Matsushima. Jika mulai minggu ini aku secara resmi akan manggung di Yokoha Club sebanyak tiga kali dalam seminggu.

Sebuah pencapaian yang mengesankan untuk karirku sekaligus menambah pundi pundi Yen untuk Rinto. Karena hasil memeras otaknya juga kuhargai.

"Udah, dapat dua. Kebetulan pas ada ide."

"Aku ada kabar bagus. Mulai minggu ini jadwal manggungku di Yokoha Club ditambah menjadi tiga kali seminggu."

Rinto berbinar. "Enak banget Jak. Rejeki nomplok."

"Kamu bikin aja lagu lagu yang keren nanti aku yang naik panggung. Bayarannya kita bagi dua."

"Kamu kenapa sih jarang bikin lagu sendiri?"

Aku menggeleng sambil meletakkan sumpit. "Sibuk Rin."

"Halah alasanmu selalu sama. Sibuk melulu tapi nggak pernah ngomong sibuk apaan."

Aku meneguk air mineral.

"Oh ya gimana kabar Minaki?"

Aku sampai terbatuk-batuk. "Apaan sih Rin? A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Si Manipulatif Jayka

    "Bukannya saudaramu ada yang membuat roti? Apa kamu lupa? Minaki namanya." Ucapku penuh penekanan dan ekspresi meyakinkan agar Matsushima mengerti maksudku, jika aku mengajaknya berdrama di hadapan Harumi. Begitu Harumi menatap Matsushima, aku memberinya kode dari belakang Harumi untuk membantuku mengelabuinya. "Ah iya, aku sampai lupa jika sepupu perempuanku ada yang membuat roti." Matsushima berkata sedikit tergagap. Syukurlah, Matsushima paham permainanku. "Bagaimana kamu bisa lupa dengan sepupu sendiri. Padahal Jayka setiap hari bekerja dengannya." Ucap Harumi. Aku dan Matsushima saling berpandangan penuh makna. Tidak kupungkiri jika badanku terasa panas dingin menghadapi hal ini. "Ah iya, maaf aku mudah lupa. Sudah tua Harumi." Kekehnya kemudian. "Jayka, kapan kapan kamu mau mengajakku membeli roti disana kan?" Tanya Harumi. Aku tersenyum kikuk dengan mengusap rambutnya. "T...tentu sayang." "Tempatnya dimana?" "Ehm... Ada di... Hanayamatehigashi." Aku asal bicara karena

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Aku sandaran hidupnya

    Kini Matsushima mengerti siapa diriku yang sebenarnya, aku adalah lelaki pengontrol yang cenderung dominan sekaligus manipulatif. Tidak ada kekhawatiran karena aku yakin Matsushima pandai menjaga rahasiaku. Dia atasan sekaligus sahabat terbaik. Setelah pembicaraan bermutu dengannya usai, aku merasa tersentil karena takut dengan karma. Aku masih punya perasaan dan pikiran jika segala sesuatu pasti menuai hasil. Termasuk perbuatanku pada Harumi dan Minaki. Tapi apa lah daya jika aku pun membutuhkan uang untuk bertahan hidup di Jepang dan keluargaku di Indonesia. Tanpa mau berpikir panjang tentang karma karma itu, aku memilih segera tidur karena esok harus kembali bekerja ke pabrik. *** Minaki : Selamat pagi Jayka... Sudah bangun? Oh ya, apa kamu sibuk malam ini? Aku mau kamu mencicipi roti terbaru buatanku. Bukannya mendapat pesan selamat pagi dari kekasihku, Harumi, aku malah mendapat ucapan selamat pagi dari Minaki, klien surrogate-ku. Dengan mata masih setengah terpejam ju

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Shiratori Onsen Kamiyu

    Di malam yang sudah tidak terlalu dingin karena musim dingin hampir berakhir itu, Minaki hanya diam di dalam dekapanku sepanjang perjalanan tanpa arah kami. Tidak ada kata-kata yang bisa ia ucapkan dan tatapan matanya kosong. Aku berani menebak jika Minaki sangat terpukul bahkan terluka dengan ucapan kakaknya. Tidak seharusnya kakak laki-laki bersikap demikian. Malah seharusnya ia wajib melindungi dan menjaga Minaki dari segala macam ancaman dan kesulitan. "Jayka, nyonya menelfon, beliau ingin berbicara denganmu." Sopir Minaki mengangsurkan ponselnya padaku. Minaki menatapku dengan sorot bertanya, lalu kujawab dengan anggukan dan senyum tipis menenangkan bahwa semua akan baik-baik saja. "Iya nyonya, ini saya Jayka." "Apa Minaki baik baik saja?" Tanyanya khawatir. Aku melirik Minaki yang kembali bersandar di pundakku. "Minaki baik-baik saja nyonya. Jangan khawatir, dia aman bersama saya." "Aku titip Minaki." Ucapnya parau lalu diikuti isak tangis. "Saya akan menjaganya sesua

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Syarat menjadi bagian keluarga

    "Jangan menangis lagi. Nanti mukamu seperti bebek." Aku mencoba melucu. Minaki mendengus geli lalu mengurai pelukan kami. "Mau ke balkon?" Tawarku sambil mengusap bekas air matanya. Musim dingin hampir usai, itu artinya sebentar lagi Jepang akan menyambut musim semi. Musim dimana bunga-bunga dan beragam tanaman yang lain bermekaran di bawah sinar matahari yang menghangatkan. Begitu juga saat malam hari, bintang-bintang mulai menampakkan diri tanpa terhalang mendung meski jumlahnya belum banyak. Tapi setidaknya ini bisa kugunakan untuk membuat suasana hati Minaki berbunga kembali. "Melihat apa? Diluar gelap Jayka." "Ck... Kamu lupa jika musim dingin akan berakhir?" Minaki menepuk jidatnya. "Aku lupa. Kalau begitu ayo ke balkon." Aku menggendongnya menuju balkon dengan kursi roda yang telah kutata menghadap Dataran Ebino yang tampak gelap gulita. "Bintangnya sedikit sekali Jayka." Aku memasangkan jaket di pundaknya lalu duduk di kursi yang kuletakkan disebelahnya. "Mau

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Kebahagiaan Minaki di Ebino

    Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Minaki lebih lanjut ketika ia bertanya demikian. Mana mungkin aku melibatkan diri ke dalam masalah keluarganya. Yang ada aku bisa memperkeruh suasana karena kehadiran seorang surrogate partner dianggap hal yang menjijikkan. "Kita tidur saja bagaimana? Ini sudah hampir jam 10 malam." Aku menggendong Minaki lalu meletakkannya di atas futon miliknya. "Jayka?" "Apa?" Jawabku sambil menata futon milikku. "Apa aku boleh minta sesuatu?" "Katakan." "Bolehkah aku tidur disisimu?" Tanyanya malu-malu. Tanganku berhenti menata bantal lalu menatap Minaki. Dia pernah tidur di dadaku tapi setelahnya aku beringsut pulang setelah ia benar-benar terlelap. Aku masih memandangnya penuh pertimbangan. Pasalnya lelaki manapun pasti memiliki gejolak hasrat ketika tidur ditemani lawan jenis, meski tidak ada cinta diantara keduanya. "Kenapa Jay?" "Kamu serius?" Minaki mengangguk. "Kita pernah hampir sama-sama terbakar hasrat kalau kamu lupa Minaki. Saat ak

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Air gula dibalas air garam

    Tidak ada yang lebih berat selain memiliki banyak rutinitas yang padat merayap. Dengan satu tubuh, aku melakukan tiga hal secara berurutan. Bekerja di pabrik, menjadi DJ, dan melayani Minaki. Karena terlalu lelah dengan jadwal yang ada, tubuhku meronta minta diistirahatkan. Siang ini di pabrik, aku dibawa teman-teman TKI menuju klinik yang ada di dalam pabrik karena jatuh pingsan. Tadi pagi aku tidak sempat sarapan karena saat di Ebino, aku bangun kesiangan. Sehingga perjalanan kembali ke Kiyotake cukup terlambat.Beruntung, sopir Minaki bersedia mengantarku menuju pabrik. Meski setelahnya, satpam pabrik menatapku tidak percaya karena buruh sepertiku diantar sebuah mobil mewah. Setelah siuman, seorang perawat yang bertugas memberiku minum dan menyuruhku kembali beristirahat. Ia bertanya tentang keluhan yang kurasakan saat ini yang tak lain adalah lapar dan pusing. Astaga! Aku seperti manusia paling kasihan di dunia karena tidak bisa makan padahal memiliki penghasilan. Setelah mena

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Haruskah kulakukan demi Minaki?

    Keluarga. Apa itu keluarga? Jika ditanya demikian aku hanya bisa menjawab bahwa keluarga adalah tempat berbagi suka dan duka. Dan demi keluarga aku rela melakukan banyak hal agar mereka bahagia. Selama hidup, tidak pernah sekali pun aku menunjukkan taringku pada ibu dan bapak, juga kedua adik angkatku. Malah dengan susah payah aku berjuang demi menaikkan derajat mereka sebagai balas budi baik karena merawatku yang bukan darah dagingnya sendiri. Aku hanyalah seorang anak haram yang dibuang di bawah rerimbunan pohon bambu. Mungkin kedua orang tuaku tidak menghendaki keberadaanku tapi dengan seenaknya mereka menghadirkanku ke dunia tanpa pertanggungjawaban. Kini, setelah 21 tahun hidup, Nyonya Tatsuo dengan begitu lancangnya menyentuh area paling sensitif dan privasi dalam hidupku. Keluarga. Jika beliau tidak tahu, aku ingin berteriak dengan lantang jika tersinggung dengan ucapannya yang membuat jantungku berdetak keras. Sedang tangan kananku mengepal geram menahan amarah. Bil

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Ragaku tak kuat lagi

    Seorang ibu akan selalu hangat dan melakukan yang terbaik demi putrinya, meski ia harus mengorbankan jiwanya sekalipun. Kata-kata itu bukan isapan jempol semata karena Nyonya Tatsuo benar-benar mengatakan tujuan utamanya mengajakku bertemu sore ini. Amarah yang sempat beliau luapkan hanyalah intermezzo agar aku mengikuti jalannya pembicaraan. Setelah menumpahkan tangisnya karena kerendahan hatiku yang bersedia memaafkan ucapan kasarnya, Nyonya Tatsuo malah meminta satu hal tak terduga padaku. Resign dari pabrik demi menjaga Minaki. Aku diam menatap Nyonya Tatsuo dengan hati berkecamuk. Keinginan konyolnya membuatku tidak habis pikir dan dilema. Alasannya karena aku tidak mencintai Minaki dan tidak mau hidup dengannya. Aku ingin Minaki bisa hidup mandiri setelah mendapat pengarahan dan semangat hidup seperti anak pertama kali belajar mengayuh sepeda. Jatuh namun siap bangkit kembali.Dan, aku sangat mencintai Harumi. Aku ingin kembali padanya setelah tugas menjadi surrogate partne

Latest chapter

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Satu Tahun Kemudian (TAMAT)

    POV MINAKI Satu Tahun Kemudian … Jayka benar-benar menunjukkan keseriusannya padaku selama satu tahun kami menjalani pernikahan kedua ini. Semua terasa indah dan melenakan karena sesungguuhnya hati ini masih lah miliknya meski sedalam apapun kesalahan yang Jayka perbuat. Sungguh cinta sebodoh ini. Hari-hari penuh cinta selalu Jayka tawarkan padaku. Perlakuannya di ranjang juga tidak kalah hebatnya hingga aku diam-diam selalu menginginkannya. Maklum, usia kami masih tergolong pasangan muda. Meski kakiku memiliki keterbatasan, namun aku tidak menjadikan itu sebagai penghalang untuk memuaskannya juga. Aku ingin kami sama-sama menikmati dan bahagia. Satu bulan kemudian setelah pernikahan kami, Jayka membawaku ke Spanyol untuk melakukan pengobatan. Ditemani Mayka, pengasuh, dan manajer Jayka. Kaki yang terkena polio membuatku tidak bisa berdiri dan itu menyebabkan tulang punggungku tertekan dan terasa nyeri. Akhirnya dokter melakukan beberapa tindakan dan aku diwajibkan menjalani ter

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Pernikahan Kedua Kami

    POV MINAKI "Aku tidak hamil, Jay," selaku cepat kemudian menunduk. Menatap kedua tanganku yang ia genggam erat. Kemudian Jayka menghela nafas panjang dan menggunakan tangan kanannya untuk menaikkan daguku. Lalu memberiku satu ciuman di bibir. Meski hanya sekilas namun cukup membuatku panas dingin. "Setelah dari Spanyol, kita akan berusaha memberi Mayka adik. Tidak ada protes." Lalu ia kembali mencium bibirku sedikit lebih lama hingga dering ponselnya meminta perhatian. Dengan kedua tangan, aku mendorong dada Jayka agar menyudahi ciuman ini lalu menerima panggilan itu. Panggilan yang berasal dari manajernya. "Halo? Ada apa?" "Semua sudah beres." Jayka tersenyum lalu jemari kirinya mengusap sudut bibirku. "Terima kasih, manajer." Kemudian Jayka menekan tombol merah pada layar ponselnya lalu menghubungi seseorang kembali. Kali ini siapa yang ia hubungi? "Halo, Michiya. Apa kabar?" "Baik, Jay." "Terima kasih sudah mau menerima panggilanku. Sekali lagi, aku minta maaf untuk

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Bukan Lagi Lelaki Pemuas Mingguanmu

    POV MINAKI Kepulangan Dina ke Indonesia membuatku kehilangan adik sekaligus sahabat terbaik. Meski kami masih saling bertukar kabar melalui pesan singkat, namun aku berharap esok hari dia mau ikut calon besanku kembali menuju Jepang untuk menghadiri upacara pernikahanku dengan Jayka. Masih di lokasi yang sama di Kuil Aoshima, rencana pernikahanku dengan Jayka agar digelar. Segala sesuatunya telah diurus oleh manajer Jayka dan dipastikan kuil tidak akan dibuka untuk umum selama pernikahan kami berlangsung. Tidak banyak yang kami undang mengingat banyaknya pro dan kontra yang terjadi di luar sana. Fans Jayka terutama, ada yang mendukung tapi tidak sedikit yang menghujat hubungan kami dengan melontarkan komentar negatif. Tapi Jayka selalu berkata 'jangan diambil pusing'. Agar tidak membuatku merasa tertekan dan tidak nyaman. Bahkan ia sengaja tidak mengatakan kapan upacara pernikahan kami akan digelar agar tidak ada paparazi yang menguntit. Cukup menyewa fotografer profesional dan me

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Perginya Saudara Terbaikku

    POV MINAKISepeninggal Sagawa dari villa keluargaku di Ebino, aku mengajak Dina kembali ke Miyazaki. Aku menyarankan dia agar tidur di rumah kedua orang tuaku beberapa hari ke depan untuk membuat hatinya tenang.Dan betapa terkejutnya Jayka ketika melihat Dina telah berada di rumahku esok harinya, karena Jayka fikir Dina sedang menemani Sagawa di Ebino. Untuk masalah patah hati itu, aku sengaja menyembunyikannya dari Jayka. Biarlah Dina sendiri yang mengatakan pada kakaknya itu. Khawatir jika ada kata-kataku yang tidak sesuai dengan apa yang Dina rasakan. "Mas, pesanin aku tiket pulang ke Indonesia," ucap Dina pada Jayka.Wajah sendu dan tidak bersemangat menunjukkan betapa sedih suasana hatinya. Padahal tadi aku sudah mengatakan padanya agar tidak menunjukkan betapa hancur hatinya agar Jayka tidak bertanya-tanya. Jayka yang sedang menyuapi Mayka, akhirnya menoleh ke arah adiknya itu. "Kenapa? Tiga minggu lagi aku dan Minaki mau nikah, Din. Ibu Bapak juga bakal kesini. Kok kamu mal

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Seperti Inilah Akhirnya

    POV MINAKI "Aku dan Sagawa ... kami sudah ... " "Sudah apa, Dina?" tanyaku semakin penasaran hingga tidak terasa aku meremas tangannya sangat erat. "Kami ... pernah seranjang bersama, Minaki San." *** Usai Dina mengakui hubungannya dengan Sagawa sudah sejauh itu, kepalaku teramat pusing sekali. Aku hanya khawatir Dina hamil dan keluarga Sagawa tidak mau mengakuinya. Berulang kali aku melihat jam di dinding dengan hati kesal karena Sagawa belum kembali juga padahal senja sudah tiada. Dan aku sudah menghabiskan dua cangkir kopi hitam sembari menunggunya. "Kamu kemana, Sagawa?!" geramku dengan jemari mengetuk-ngetuk sandaran tangan di kursi roda. Sengaja, aku menyuruh Dina istirahat agar dia tidak terlihat seperti mayat hidup. Aku paham sekali bagaimana terpukul dirinya menyadari jika mimpi indahnya bersama Sagawa telah usai. Dia harus bangun dan menyadari bahwa Sagawa haruslah kembali ke Tokyo seperti kemauan ibunya. Soal mahkotanya yang telah diambil Sagawa, bukankah mere

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Satu Masalah Besar Yang Tertinggal

    POV MINAKI Terpaan angin pantai itu membuat pakaian dan rambutku berkibar-kibar namun kedua mataku tidak lepas menatap Mayka dan Jayka yang sedang bermain pasir dan hewan-hewan kecil di pesisir pantai. "Aku meulis harapan, semoga tidak lagi hidup dengan Jayka." "Minaki!" seru Kak Yamada dengan suara tidak terima. Kedua matanya menatapku dengan sorot emosi lalu aku memberikan senyum terbaik. "Aku belum selesai berucap, Kak." "Ingat Mayka jika kamu menolak Jayka. Anakmu itu akan menjadi korban. Dia akan merasa kosong karena kehilangan sosok ayah dalam dirinya!" "Aku menulis harapan semoga tidak lagi hidup dengan Jayka, bila sekali lagi dia menyelingkuhiku." Kak Yamada menghela nafas panjang lalu berbalik menatap Jayka dan Mayka yang masih bersenang-senang disana. "Jayka sudah berjanji padaku bahkan dia sudah mengganti beberapa aset kekayaannya atas namamu. Demi meyakinkanku dan Papa untuk diberi izin kembali meminangmu." "Benarkah?" *** Pagi-pagi sekali aku teringat dengan ag

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Menuliskan Harapan Yang Tak Biasa

    POV MINAKI "Jay, sudahlah. Temui saja pendetanya. Aku menunggu disini saja." Usai mengatakan itu, tanganku perlahan menurunkan tangan Jayka dari lipatan belakang lutut kakiku yang tadi sudah bersiap mengangkat tubuhku ke dalam gendongannya. Kedua mata tajam Jayka menyorotku dengan tatapan sedikit tidak suka namun aku memilih memalingkan wajah. Masalahnya, keseriusannya masih tidak terbaca oleh kata hatiku hingga rasanya perasaan ini masih saja meragu. "Aku mengajakmu ke Kuil Aoshima untuk mendengarkan dari pendeta sendiri kapan tanggal terbaik untuk kita menikah. Apa pesan yang akan pendeta katakan untuk pernikahan kedua kita nantinya, Minaki. Agar keraguan yang ada di hatimu juga hilang." Aku menggigit bibir dengan perasaan bingung tak karuan karena ucapan Jayka. "Sekarang, ayo kita masuk. Kamu mau 'kan?" Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba saja ada suara bisik-bisik dan derap langkah kaki yang tidak biasa di belakangku. Begitu tatapan Jayka mengarah ke belakangku dengan se

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Omikuji Keberuntungan Cinta

    POV MINAKI Terowongan berbentuk hati warna merah yang membentang indah dengan beragam gantungan kayu bertuliskan nama para nama pasangan yang ingin hubungannya diberkahi sepanjang pernikahan ketika akan menuju Kuil Aoshima seakan menambah kesan tak kira di dalam hati. Ketika Jayka mendorong kursi rodaku perlahan-lahan, aku segera memejamkan kedua mata lalu membayangkan wajahnya dan Mayka sembari memohon pada para dewa agar hubungan kami dilanggengkan. Kalaupun kami menemui rintangan dalam rumah tangga, semoga baik aku dan Jayka sama-sama diberi kekuatan untuk melewatinya. Juga, semoga tidak ada perselingkuhan diantara kami. Dan aku kuat menghadapi ujian apapun ke depannya setelah Jayka kembali mengambil sumpahnya menjadikanku satu-satunya istri. "Sudah," bisik Jayka ketika aku merasakan kursi rodaku berhenti didorong. Begitu membuka mata, benar saja jika aku sudah usai melewati terowongan berbentuk hati itu. Lalu Jayka kembali mendorong kursi rodaku menuju Chozuya, sebuah batu b

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Tidak Ada Kata 'Tidak'

    POV MINAKI Niat Jayka untuk menikahiku lagi mendapat beragam tanggapan dari para fans dan netizen. Ada yang memuji kerendahan hatinya karena mau meminang perempuan tidak sempurna sepertiku. Bahkan ada yang menganggap aku menggunakan ancaman untuk membuat Jayka bertekuk lutut. Hasilnya, aku sendiri yang merasa sakit hati karena membaca beragam komentar dan pemberitaan tentang kami. Dan jalan satu-satunya adalah tidak memegang ponsel sama sekali untuk sementara waktu. Kini, aku sudah bersiap dengan pakaian musim semi dan make up natural yang menghiasi wajah. Begitu juga dengan Mayka, sudah terlihat manis dengan pakaian barunya yang dibelikan Jayka hampir satu koper banyaknya. “Kenapa aku begitu cemas, Kak?” tanyaku pada Kak Yamada. “Wajar.” Rencananya hari ini, kami akan pergi ke Kuil Shinto yang ada di Aoshima. Itu adalah Kuil Shinto kuno di pulau kecil yang rimbun dengan patung Dewa Buddha yang indah. Aku masih belum tahu mengapa Jayka memilih kuil itu sebagai tempat pernikahan

DMCA.com Protection Status