Beranda / Urban / Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna / Kita Akan Ke Niigata Malam Ini

Share

Kita Akan Ke Niigata Malam Ini

Penulis: Juniarth
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
POV MINAKI

“Sagawa! Hentikan!”

“Berapa kali aku dibohongi, Minaki?! Berapa kali aku diolok-olok?! Berapa banyak orang yang menganggap aku ini ‘kotor’?!”

Sagawa masih memegang pisau itu dan mengarahkannya ke pergelangan tangannya. Dia adalah lelaki yang baru saja keluar dari masa trauma pelecehan seksual yang telah lama dialami.

Akan sayang sekali jika usahaku untuk membuatnya sembuh berakhir sia-sia jika ia memutuskan bunuh diri.

“Sagawa, tolong letakkan pisaunya.”

Aku memohon dengan amat namun kepalanya menggeleng.

“Kamu sama dengan orang-orang yang tidak pernah menepati janjinya untuk benar-benar berteman denganku! Aku lelah selalu terkurung dengan trauma itu, Minaki! Bahkan aku tidak berani bergaul dengan siapapun karena merasa 'kotor' dan takut!”

“Tapi ketika kamu datang dan aku menemukan kenyamanan, kenapa kamu justru pergi! Kenapa!”

“Kamu juga tidak mau mengandalkan aku sebagai seorang teman! Kenapa? Apa karena aku ini lelaki lemah? Lelaki yang bodoh?!”

“Demi kamu agar
Juniarth

enjoy reading ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuni Fen
thor,jadikan Minaki&sagawa hepi ending saja...TQ
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Romantika Klien Dan Terapisnya

    POV MINAKI Akhirnya kami tiba di rumah berlantai satu bercat krem yang berada di Higashi Ward. Sebuah distrik yang berdekatan dengan Kantor Pelabuhan Niigata berada di Prefektur Niigata. Perjalanan selama empat jam yang kami tempuh dari Tokyo di malam yang dingin itu cukup melelahkan ditambah Mayka yang sempat rewel ketika mobil Sagawa keluar dari perbatasan Tokyo dengan Prefektur Saitama. Dan kerewelan Mayka terus berlanjut hingga kami tiba di Prefektur Gunma. Aku sadar jika Mayka rewel karena bisa merasakan kegundahan hatiku yang memilih terus menjauh dari Jayka. Benar-benar menjauh dari lelaki yang entah masih berstatus suamiku atau sudah mantan suami, meski hatiku masih mencintainya. Mengharapkannya kembali. Namun aku tahu, tidak akan ada yang berubah jika aku tidak mengubah takdirku sendiri dan melawan rasa cinta ini. "Maafkan Mama, Mayka. Kamu harus berpisah dari Papamu." Aku mengusap air mata yang akhirnya luruh ketika sudah berada di kamar rumah keluarga Sagawa. Sed

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Aku Ingin Mencoba Lebih Akrab

    POV MINAKI "Tidak ada masalah. Hanya saja tadi Dina menelfon lalu mengatakan padaku jika kalian berada di Niigata sekarang." "Kami bersama klienku, Manajer." "Syukurlah jika kalian berada di rumah klienmu. Setidaknya kehidupan kalian terjamin." "Kalau kamu memiliki waktu senggang, datanglah kemari, Manajer." "Aku tidak janji tapi jika ada kesempatan aku akan mengunjungimu, Minaki. Pesanku, hati-hati dan jaga diri. Karena hari ini, paparazi akan mengunggah identitasmu di pemberitaan surat kabar." "Astaga." Kemudian aku menghela nafas panjang. "Otomatis, kamu tidak seleluasa seperti biasanya. Jangan pergi kemanapun jika sangat tidak penting. Suruhlah Dina jika kamu memiliki satu dua hal yang harus diurus di luar rumah." "Terima kasih sarannya, Manajer." "Terus ikuti perkembangan gosipmu dengan Jayka, Minaki. Agar kamu bisa lebih waspada dan hati-hati dalam bertindak." Manajer Jayka selalu baik padaku dan entah dengan apa aku bisa membalas kebaikannya. Dan sekarang yang men

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Bawa Aku Pergi Lebih Jauh

    POV MINAKI "Aku ingin kita berteman baik, Minaki. Walau kamu sudah tidak menjadi terapisku, aku ingin kita bersahabat sangat erat." "Alasannya apa, Sagawa?" Ini adalah kesempatan bagiku untuk menilai perkembangan mentalnya. Apakah dia sudah memasuki tahap lepas dari traumatiknya atau belum. "Seperti yang kukatakan kemarin. Beberapa tahun ini aku tidak memiliki teman. Hidupku hanya berada di rumah saja. Kakak dan adikku juga menjauhiku dan sibuk dengan urusannya sendiri. Tapi mereka seperti jijik memandangku." "Dan Mama sibuk bekerja sebagai anggota parlemen. Pergi pagi pulang malam, belum lagi jika harus pergi ke luar kota karena kunjungan kedinasan. Akhirnya hidupku hanya berkutat di kamar saja. Mirip orang dalam gangguan jiwa." Aku meraih satu tangan Sagawa lalu menggenggamnya erat-erat untuk menyalurkan satu semangat hidup. Agar Sagawa tahu jika hidupnya terlalu berharga untuk mendengar cemoohan dan terkurung dalam traumatik pelecehan seksual yang dilakukan ayah tirinya di mas

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Apa Kamu Mau?

    POV MINAKI Dan ... Sagawa tidak semampu itu membawaku pergi dari Niigata. Dan ... bodohnya aku yang terlalu memaksa dirinya agar menuruti kemauanku. Terapis macam apa aku ini? Akibat hal itu, Sagawa seperti memiliki beban. Dia seperti memikirkan cara lain agar bisa membawaku pergi lebih jauh dari Niigata. "Sagawa?" Aku menghampirinya yang duduk melamun kemudian menyentuh pundaknya. "Eh ... ada apa, Minaki?" "Mau menemaniku ke kuil? Bersama Mayka." Sagawa mengangguk setuju kemudian aku meminta Mayka dari pengasuhnya untuk kuajak pergi ke kuil yang jaraknya tidak jauh dari rumah ini. Dina sempat melarang tapi aku berkata jika tidak akan melepas masker sampai pulang. Karena tidak tega jika aku hanya pergi berdua dengan Sagawa, akhirnya Dina ikut bersamaku. Dia menggendong Mayka, sedang kursi rodaku didorong Sagawa. Kami tiba di Kuil Shinto Suwa. Tapi ada masalah, disana tidak tersedia jalan khusus pengguna kursi roda. "Bagaimana ini, Sagawa?" tanyaku. Padahal aku ingin s

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Kenangan Lama di Ebino

    Satu bulan kemudian ... Sagawa menunjukkan perkembangan bagus dalam satu bulan ini. Tepatnya setelah kami tinggal di Niigata. Aku mengerahkan semua kemampuanku untuk membuatnya cepat sembuh dengan memberikan terapi yang dibutuhkan tanpa melupakan tugasku untuk menemani Mayka agar tumbuh kembangnya optimal. Komunikasi Sagawa dengan orang baru yang kami temui selama melakukan terapi di luar rumah cukup baik. Aku memberinya banyak tugas yang berkaitan dengan sosialisasi dan ia mulai terbiasa dengan itu. Sedang terapi sentuhan berjalan sebagaimana mestinya dan Sagawa akhirnya memiliki kepercayaan diri. Bila ia cukup jantan saat ini. Ia bisa memulai membuka hatinya untuk mencintai perempuan lain. "Sekarang waktunya keterampilan diri, Sagawa." "Aku sangat siap menunggu waktu ini, Minaki," ucapnya dengan binar penuh semangat. "Baiklah. Ini akan menjadi perjalanan jauh pertamamu bersamaku." "Dan Mayka," Sagawa melengkapi. Setelah rekapan terapi Sagawa disetujui oleh yayasan yang me

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Masuk Ke Mulut Buaya

    "Minaki, apa mentorku sudah datang? Aku gugup sekali."Sagawa sudah siap dengan pakaian bersepeda gunung yang melekat sempurna di tubuh tingginya. Dengan tangan kiri membawa helm khusus bersepeda berwarna biru. "Belum, Sagawa. Mungkin sebentar lagi."Sudah dua bulan kami tinggal di dataran tinggi Ebino. Kami menempati vila kecil keluargaku ini tanpa sepengetahuan orang tuaku. Hanya Kak Yamada yang tahu. Cuaca semi tropis disini sangat cocok dengan Sagawa yang menyukai iklim tidak terlalu dingin seperti di Tokyo. Dan pemandangan alam sesuai dengan jiwanya yang menyukai olah raga ekstrim."Empat minggu belajar menggunakan sepeda downhill bukan hal yang mudah, Minaki. Aku sangat senang diperbolehkan ikut turnamen ini walau masih sangat pemula. Aku akan berusaha sebaik mungkin!" ucapnya antusias."Aku ikut senang kalau kamu menyukainya dan membuat perkembangan mentalmu membaik.""Ya. Aku tidak sabar segera dinyatakan sembuh lalu melakukan olah raga menantang lainnya.""Sebentar lagi. Ka

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Kita Pergi Sekarang?

    "Dina, kita harus bagaimana?" tanya aku cemas. Dina memandangi sekitar untuk menemukan tempat yang cocok untuk bersembunyi dari tatapan perempuan tadi. Yang kini justru bercakap-cakap dengan temannya sambil menatapku. "Kita ke sebelah tenda panitia saja." Dina segera mendorong kursi rodaku tanpa banyak kompromi."Maaf, Dina. Merepotkanmu.""Tidak masalah, Minaki San. Aku tahu kamu nekat melakukan ini karena rasa tanggung jawabmu pada Sagawa."Setelah tiba di samping tenda, Dina mengunci roda kursi rodaku lalu mengintip kesana kemari untuk memastikan tidak ada yang mengetahui keberadaan kami.Entah jika tidak ada Dina, apa yang akan terjadi padaku. Hampir tiga jam lamanya kami menunggu Sagawa di sini. Sedari tadi aku terus berdoa agar ia tiba dengan selamat tanpa cedera apapun. Sungguh aku sangat mengkhawatirkan dirinya. "Jangan cemas, Minaki San. Sagawa pasti tiba dengan selamat."Dina ikut meremas kedua tanganku yang saling meremas. Hatiku sangat cemas dan pikiranku tidak karuan.

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Bukan Minaki, Tapi Tunangan

    POV MINAKI "Dina tutupi aku menggunakan tubuhmu!"Aku tidak memiliki waktu untuk lari dari kejaran paparazi. Apalagi menyuruh Dina mendorong kursi rodaku keluar dari tempat ini. Dina langsung menutupi keberadaanku dengan tubuhnya sambil menghadap ke arah paparazi yang berjalan ke arah kami. Tidak banyak, hanya empat orang.Namun jika aku salah memberi jawaban maka itu bisa berdampak pada diriku sendiri, terlebih putriku. Aku dan Mayka tidak sekuat Jayka yang bisa mengatur dan membereskan masalah ini. Juga, kami tidak sanggup jika digunjing masyarakat terkait hubungan kami. Kami tidak ada yang melindungi. Aku belum kembali pada kedua orang tuaku."Siapa kalian? Mau apa mendatangi kami?" Dina bertanya tegas."Kami hanya ingin tahu apa benar perempuan yang berada di belakangmu itu adalah Minaki Siraga?""Bukan! Namanya Nathasya. Kami bukan asli orang Jepang. Kami dari Asia Tenggara. Kalian salah orang. Pergilah!"Keempat paparazi itu saling pandang dengan kamera dan perekam yang siap d

Bab terbaru

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Satu Tahun Kemudian (TAMAT)

    POV MINAKI Satu Tahun Kemudian … Jayka benar-benar menunjukkan keseriusannya padaku selama satu tahun kami menjalani pernikahan kedua ini. Semua terasa indah dan melenakan karena sesungguuhnya hati ini masih lah miliknya meski sedalam apapun kesalahan yang Jayka perbuat. Sungguh cinta sebodoh ini. Hari-hari penuh cinta selalu Jayka tawarkan padaku. Perlakuannya di ranjang juga tidak kalah hebatnya hingga aku diam-diam selalu menginginkannya. Maklum, usia kami masih tergolong pasangan muda. Meski kakiku memiliki keterbatasan, namun aku tidak menjadikan itu sebagai penghalang untuk memuaskannya juga. Aku ingin kami sama-sama menikmati dan bahagia. Satu bulan kemudian setelah pernikahan kami, Jayka membawaku ke Spanyol untuk melakukan pengobatan. Ditemani Mayka, pengasuh, dan manajer Jayka. Kaki yang terkena polio membuatku tidak bisa berdiri dan itu menyebabkan tulang punggungku tertekan dan terasa nyeri. Akhirnya dokter melakukan beberapa tindakan dan aku diwajibkan menjalani ter

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Pernikahan Kedua Kami

    POV MINAKI "Aku tidak hamil, Jay," selaku cepat kemudian menunduk. Menatap kedua tanganku yang ia genggam erat. Kemudian Jayka menghela nafas panjang dan menggunakan tangan kanannya untuk menaikkan daguku. Lalu memberiku satu ciuman di bibir. Meski hanya sekilas namun cukup membuatku panas dingin. "Setelah dari Spanyol, kita akan berusaha memberi Mayka adik. Tidak ada protes." Lalu ia kembali mencium bibirku sedikit lebih lama hingga dering ponselnya meminta perhatian. Dengan kedua tangan, aku mendorong dada Jayka agar menyudahi ciuman ini lalu menerima panggilan itu. Panggilan yang berasal dari manajernya. "Halo? Ada apa?" "Semua sudah beres." Jayka tersenyum lalu jemari kirinya mengusap sudut bibirku. "Terima kasih, manajer." Kemudian Jayka menekan tombol merah pada layar ponselnya lalu menghubungi seseorang kembali. Kali ini siapa yang ia hubungi? "Halo, Michiya. Apa kabar?" "Baik, Jay." "Terima kasih sudah mau menerima panggilanku. Sekali lagi, aku minta maaf untuk

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Bukan Lagi Lelaki Pemuas Mingguanmu

    POV MINAKI Kepulangan Dina ke Indonesia membuatku kehilangan adik sekaligus sahabat terbaik. Meski kami masih saling bertukar kabar melalui pesan singkat, namun aku berharap esok hari dia mau ikut calon besanku kembali menuju Jepang untuk menghadiri upacara pernikahanku dengan Jayka. Masih di lokasi yang sama di Kuil Aoshima, rencana pernikahanku dengan Jayka agar digelar. Segala sesuatunya telah diurus oleh manajer Jayka dan dipastikan kuil tidak akan dibuka untuk umum selama pernikahan kami berlangsung. Tidak banyak yang kami undang mengingat banyaknya pro dan kontra yang terjadi di luar sana. Fans Jayka terutama, ada yang mendukung tapi tidak sedikit yang menghujat hubungan kami dengan melontarkan komentar negatif. Tapi Jayka selalu berkata 'jangan diambil pusing'. Agar tidak membuatku merasa tertekan dan tidak nyaman. Bahkan ia sengaja tidak mengatakan kapan upacara pernikahan kami akan digelar agar tidak ada paparazi yang menguntit. Cukup menyewa fotografer profesional dan me

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Perginya Saudara Terbaikku

    POV MINAKISepeninggal Sagawa dari villa keluargaku di Ebino, aku mengajak Dina kembali ke Miyazaki. Aku menyarankan dia agar tidur di rumah kedua orang tuaku beberapa hari ke depan untuk membuat hatinya tenang.Dan betapa terkejutnya Jayka ketika melihat Dina telah berada di rumahku esok harinya, karena Jayka fikir Dina sedang menemani Sagawa di Ebino. Untuk masalah patah hati itu, aku sengaja menyembunyikannya dari Jayka. Biarlah Dina sendiri yang mengatakan pada kakaknya itu. Khawatir jika ada kata-kataku yang tidak sesuai dengan apa yang Dina rasakan. "Mas, pesanin aku tiket pulang ke Indonesia," ucap Dina pada Jayka.Wajah sendu dan tidak bersemangat menunjukkan betapa sedih suasana hatinya. Padahal tadi aku sudah mengatakan padanya agar tidak menunjukkan betapa hancur hatinya agar Jayka tidak bertanya-tanya. Jayka yang sedang menyuapi Mayka, akhirnya menoleh ke arah adiknya itu. "Kenapa? Tiga minggu lagi aku dan Minaki mau nikah, Din. Ibu Bapak juga bakal kesini. Kok kamu mal

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Seperti Inilah Akhirnya

    POV MINAKI "Aku dan Sagawa ... kami sudah ... " "Sudah apa, Dina?" tanyaku semakin penasaran hingga tidak terasa aku meremas tangannya sangat erat. "Kami ... pernah seranjang bersama, Minaki San." *** Usai Dina mengakui hubungannya dengan Sagawa sudah sejauh itu, kepalaku teramat pusing sekali. Aku hanya khawatir Dina hamil dan keluarga Sagawa tidak mau mengakuinya. Berulang kali aku melihat jam di dinding dengan hati kesal karena Sagawa belum kembali juga padahal senja sudah tiada. Dan aku sudah menghabiskan dua cangkir kopi hitam sembari menunggunya. "Kamu kemana, Sagawa?!" geramku dengan jemari mengetuk-ngetuk sandaran tangan di kursi roda. Sengaja, aku menyuruh Dina istirahat agar dia tidak terlihat seperti mayat hidup. Aku paham sekali bagaimana terpukul dirinya menyadari jika mimpi indahnya bersama Sagawa telah usai. Dia harus bangun dan menyadari bahwa Sagawa haruslah kembali ke Tokyo seperti kemauan ibunya. Soal mahkotanya yang telah diambil Sagawa, bukankah mere

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Satu Masalah Besar Yang Tertinggal

    POV MINAKI Terpaan angin pantai itu membuat pakaian dan rambutku berkibar-kibar namun kedua mataku tidak lepas menatap Mayka dan Jayka yang sedang bermain pasir dan hewan-hewan kecil di pesisir pantai. "Aku meulis harapan, semoga tidak lagi hidup dengan Jayka." "Minaki!" seru Kak Yamada dengan suara tidak terima. Kedua matanya menatapku dengan sorot emosi lalu aku memberikan senyum terbaik. "Aku belum selesai berucap, Kak." "Ingat Mayka jika kamu menolak Jayka. Anakmu itu akan menjadi korban. Dia akan merasa kosong karena kehilangan sosok ayah dalam dirinya!" "Aku menulis harapan semoga tidak lagi hidup dengan Jayka, bila sekali lagi dia menyelingkuhiku." Kak Yamada menghela nafas panjang lalu berbalik menatap Jayka dan Mayka yang masih bersenang-senang disana. "Jayka sudah berjanji padaku bahkan dia sudah mengganti beberapa aset kekayaannya atas namamu. Demi meyakinkanku dan Papa untuk diberi izin kembali meminangmu." "Benarkah?" *** Pagi-pagi sekali aku teringat dengan ag

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Menuliskan Harapan Yang Tak Biasa

    POV MINAKI "Jay, sudahlah. Temui saja pendetanya. Aku menunggu disini saja." Usai mengatakan itu, tanganku perlahan menurunkan tangan Jayka dari lipatan belakang lutut kakiku yang tadi sudah bersiap mengangkat tubuhku ke dalam gendongannya. Kedua mata tajam Jayka menyorotku dengan tatapan sedikit tidak suka namun aku memilih memalingkan wajah. Masalahnya, keseriusannya masih tidak terbaca oleh kata hatiku hingga rasanya perasaan ini masih saja meragu. "Aku mengajakmu ke Kuil Aoshima untuk mendengarkan dari pendeta sendiri kapan tanggal terbaik untuk kita menikah. Apa pesan yang akan pendeta katakan untuk pernikahan kedua kita nantinya, Minaki. Agar keraguan yang ada di hatimu juga hilang." Aku menggigit bibir dengan perasaan bingung tak karuan karena ucapan Jayka. "Sekarang, ayo kita masuk. Kamu mau 'kan?" Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba saja ada suara bisik-bisik dan derap langkah kaki yang tidak biasa di belakangku. Begitu tatapan Jayka mengarah ke belakangku dengan se

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Omikuji Keberuntungan Cinta

    POV MINAKI Terowongan berbentuk hati warna merah yang membentang indah dengan beragam gantungan kayu bertuliskan nama para nama pasangan yang ingin hubungannya diberkahi sepanjang pernikahan ketika akan menuju Kuil Aoshima seakan menambah kesan tak kira di dalam hati. Ketika Jayka mendorong kursi rodaku perlahan-lahan, aku segera memejamkan kedua mata lalu membayangkan wajahnya dan Mayka sembari memohon pada para dewa agar hubungan kami dilanggengkan. Kalaupun kami menemui rintangan dalam rumah tangga, semoga baik aku dan Jayka sama-sama diberi kekuatan untuk melewatinya. Juga, semoga tidak ada perselingkuhan diantara kami. Dan aku kuat menghadapi ujian apapun ke depannya setelah Jayka kembali mengambil sumpahnya menjadikanku satu-satunya istri. "Sudah," bisik Jayka ketika aku merasakan kursi rodaku berhenti didorong. Begitu membuka mata, benar saja jika aku sudah usai melewati terowongan berbentuk hati itu. Lalu Jayka kembali mendorong kursi rodaku menuju Chozuya, sebuah batu b

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Tidak Ada Kata 'Tidak'

    POV MINAKI Niat Jayka untuk menikahiku lagi mendapat beragam tanggapan dari para fans dan netizen. Ada yang memuji kerendahan hatinya karena mau meminang perempuan tidak sempurna sepertiku. Bahkan ada yang menganggap aku menggunakan ancaman untuk membuat Jayka bertekuk lutut. Hasilnya, aku sendiri yang merasa sakit hati karena membaca beragam komentar dan pemberitaan tentang kami. Dan jalan satu-satunya adalah tidak memegang ponsel sama sekali untuk sementara waktu. Kini, aku sudah bersiap dengan pakaian musim semi dan make up natural yang menghiasi wajah. Begitu juga dengan Mayka, sudah terlihat manis dengan pakaian barunya yang dibelikan Jayka hampir satu koper banyaknya. “Kenapa aku begitu cemas, Kak?” tanyaku pada Kak Yamada. “Wajar.” Rencananya hari ini, kami akan pergi ke Kuil Shinto yang ada di Aoshima. Itu adalah Kuil Shinto kuno di pulau kecil yang rimbun dengan patung Dewa Buddha yang indah. Aku masih belum tahu mengapa Jayka memilih kuil itu sebagai tempat pernikahan

DMCA.com Protection Status