Beranda / Fantasi / Legenda Sang Immortal / Bab. 76. Token Naga dan Phoenix

Share

Bab. 76. Token Naga dan Phoenix

Penulis: Master KidOO
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Fang Han Gege, bagaimana bisa kamu meremehkan binatang itu. Bangau berekor tujuh warna adalah hewan legendaris yang membawakan keberuntungan bagi tempat yang didatanginya.” Su Li Xiu membelalakan bola mata kepada Fang Han. Dia tidak mengerti orang yang kuat seperti Fang Han tidak tahu akan binatang divine tersebut.

Fang Han menggelengkan kepala dan berkata dengan menyesal. “Yah, mau bagaimana lagi? Aku benar-benar tidak tahu akan binatang itu sama sekali.”

Pada saat itu suara menguik keras tiba-tiba terdengar. Ketika Fang Han dan kawan-kawannya memalingkan wajah ke arah sumber suara berasal, mereka menemukan bangau dengan ekor tujuh warna terbang mendekati.

Su Li Xiu tentu sangat senang dapat melihat binatang itu dalam jarak yang lebih dekat. Akan tetapi, dia tidak dapat berpikir jernih alasan kenapa binatang tersebut terbang ke arah mereka.

“Apakah binatang itu semakin mendekat ke sini?” Duan Li tidak dapat menyembunyi pertanyaannya.

“Mungkinkah itu? Lalu apa alasannya? Ini tidak ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 77. Hadiah Keberuntungan

    Bai Guan benar-benar memperhatikan token itu dalam jangka waktu tidak lebih dari dua puluh tarikan nafas, lalu segera mengembalikannya kepada Fang Han. Dia menghela nafas dan berkata dengan santai, “Klan Bangau kami bukan menghilang selama seribu tahun. Kami selalu hidup dan berkembang pesat. Hanya saja, kami jarang bertemu dengan manusia. Lalu, kenapa kami tiba-tiba muncul di sini dan bertemu dengan kalian?”“Itu karena token yang ada di tanganmu yang menarik minat kami. Pada kenyataannya sangat sedikit hal-hal yang dapat menarik minat Klan kami.” Bai Guan mengakhiri perkataannya dan coba melihat ekspresi yang muncul di wajah Fang Han.Sayangnya, Fang Han seolah-olah tertarik dengan pembicaraan dari Bai Guan. Dia lebih tertarik pada Token Naga dan Phoenix dan melihat kembali setiap sudut dari token yang telah tersimpan lama di dalam cincin penyimpanannya.Fang Han menarik nafas panjang, memegang token dengan dua jari, dan menempatkannya di depan wajah. “Lalu, apa yang sangat menarik

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 78. Alkimia Hall

    Manor megah yang diberikan akademi sungguh menggembirakan hati Fang Han. Ini terdiri dari tiga tingkat. Fang Han mengatur kamar di lantai dua untuk Su Li Xiu, tentu saja dia memberikan sebagian dari sumber daya kultivasi miliknya kepada gadis itu. Terlebih lagi teh pencerahan. Itu benar-benar benda yang memberi Fang Han dan Su Li Xiu banyak kemudahan nantinya. Hari itu terlewati begitu saja, Fang Han bangkit dari meditasi, meregangkan otot pinggang, serta menguap pelan. Dia turun ke halaman lantai bawah manor mewah dan menemukan Su Li Xiu yang baru saja menyelesaikan latihannya. Fang Han tersenyum sambil berjalan ke arah pekarangan manor. “Li Xiu, kamu hanya perlu berlatih saja untuk hari ini. Fang Han Gege akan pergi melihat-lihat pelataran dalam akademi. Lagi pula, sejak terdaftar sebagai Murid Akademi Api Surgawi, Fang Han Gege belum pernah menghadiri kelas sama sekali.” Su Li Xiu mengangguk dan berjalan mengantar kepergian Fang Han. “Iya, Li Xiu hanya akan mengikuti pe

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 79. Masalah Lain

    Instruktur gemuk yang sedang memberikan ceramah tidak terganggu, seolah-olah dia hanya fokus pada hal-hal yang diajarkan.Ini adalah metode pemurnian pil tingkat kelas menengah yaitu pil bintang empat, lima, dan enam. Yah, pada akhirnya itu tergantung dari keberuntungan seorang alkemis. Instruktur gemuk tersebut terus menjelaskan cara menyuling Pil Pemecah Fondasi—ini adalah jenis pil yang dapat memudahkan seorang pembudidaya Ranah Pendirian Yayasan untuk dapat melangkah ke Ranah Yayasan Inti.Pada kenyataannya, orang tua itu memiliki rasa tinggi hati tersendiri. Dia tentu mengetahui kedatangan Fang Han yang terlambat dengan rasa kesadaran spiritualnya yang tinggi.“Kamu berani datang terlambat pada saat Lao Tzu sedang mengajar. Mari kita lihat, nanti bagaimana kamu akan keluar dari tekanan yang akan Lao Tzu berikan.” Instruktur gemuk itu telah memiliki niat untuk mempersulit Fang Han ketika pelajaran berakhir.Waktu berlalu dengan cepat, ceramah tentang metode pemurnian pil tingkat

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 80. Tantangan Menyuling Pil Pemecah Fondasi

    Mendengar perkataan Fang Han yang sangat arogan, bukan hanya Instruktur Wei yang marah, tapi termasuk murid-murid yang memuja Instruktur Wei memperlihatkan ekspresi jijik dengan sorot mata penuh kebencian. “Apa itu? Kata-kata yang sangat vulgar dan tidak tahu diri.” Mereka jelas tidak dapat menahan rasa geram yang menggelitik hati.Ini adalah seorang Alkemis Bintang Enam, betapa tidak tahu dirinya seorang murid merendahkan keahlian penyulingannya? Itu hanyalah bentuk penghinaan yang tidak ada jalan kembali dan tidak termaafkan.Namun, Instruktur Wei mencoba untuk tetap tenang meski Fang Han menganggap dirinya seperti tidak ada dan tetap coba bergerak pergi. “Berhenti! Lao Tzu belum membiarkanmu untuk pergi!”Setelah perkataan itu, sosok Instruktur Wei dengan cepat melesat ke arah Fang Han seperti bola meriam yang diluncurkan. Tapi, tentu saja itu bukan serangan, lebih kepada jenis menghalangi kepergian si Pemuda.Ya, pada kenyataannya itu juga termasuk usaha yang sia-sia. Faktanya, s

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 81. Pertandingan (1)

    Lupakan untuk perkenalan dengan gadis itu sementara ini. Semuanya hanya dapat disimpan di dalam hati.Di tengah lapangan terbuka, di bawah cahaya matahari yang redup tertutup awan, dua sosok berdiri berhadapan. Gejolak energi spiritual dari keduanya terasa dan menyebar ke seluruh area terbuka.Fang Han, pemuda yang menjadi inti dari segala yang terjadi saat ini. Dia memiliki kesadaran spiritual yang luar biasa.Fang Han menatap tajam ke arah Instruktur Wei, seorang Instruktur Alkemis berpengalaman yang telah menghabiskan puluhan tahun menyempurnakan seni alkimia di Akademi Api Surgawi.Di depan mereka berdua, masing-masing memiliki tungku besar berdiri dengan tiga kaki yang gagah. Ini adalah Cauldron Alkimia milik akademi yang disediakan untuk seluruh murid Alkimia Hall.Keduanya bersiap untuk menyuling Pil Pemecah Fondasi dengan metode Alkimia Klasik, Teknik kuno yang menuntut ketelitian dan keahlian tinggi. Mata mereka saling menatap tajam, penuh dengan determinasi dan sedikit kebe

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 82. Pertandingan (2)

    Mereka tentu saja tidak mendapatkan jawaban dan hanya bisa menebak-nebak saja.Fang Han jelas telah tertinggal beberapa langkah dari Instruktur Wei yang memulai dengan pergerakan cepat sebelumnya, namun, kini dia telah mengimbangi secara luar biasa.Api biru yang menyala di sekitar cauldron alkimia milik Fang Han meraung dengan gila, seolah-olah dapat membakar segala sesuatu menjadi debu. Fang Han mengontrol hal itu dengan sangat baik dan dalam sekejap mata melemparkan semua bahan yang sesuai takaran ke dalam cauldron secara bersamaan.Sementara Instruktur Wei melakukan dengan cara yang berbeda dan memasukkan bahan satu persatu, ini adalah metode paling sesuai di dalam pemikiran semua murid.Walaupun demikian, Tindakan Fang Han yang aneh mengundang perhatian semua orang yang ada di sana, sekali lagi dia membuat semua murid mengernyitkan dahi. Bahkan ini termasuk Gu Fei-Shuang.“Kenapa dia memasukkan semua bahan secara bersamaan? Bukankah seharusnya memurnikan setiap bahan berdasarkan

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 83. Pertandingan (3)

    Fang Han tetap fokus dan dapat menebak apa yang dipikirkan oleh Instruktur Wei serta sebagian besar murid yang ada di halaman. Mungkin jika Instruktur Wei paham apa yang dilakukan Fang Han saat ini, orang tua itu jelas akan memaki si Pemuda dan memuntahkan darah karena kesal.Instruktur Wei kemudian bersiap untuk memulai tahap akhir dari penyulingan dan kembali fokus pada cauldronnya sendiri. Dia menarik nafas dengan dalam dan memukul badan cauldron hingga mengeluarkan suara yang memekakkan telinga.Embrio pil di dalam cauldron secara perlahan membesar dan membentuk bulatan yang sempurna. Pil yang disuling oleh Instruktur Wei perlahan dan pasti akan berhasil.Sementara Fang Han juga telah berhenti dan berhasil menyegel Qi Sejati yang melimpah tetap berada di dalam cauldron.Dia beristirahat sejenak dan menarik nafas dengan dalam. Si Pemuda bermonolog pada diri sendiri. “Aku yakin, bahan ini setidaknya akan menghasilkan dua pil—Level Lima tingkat tinggi. Yah, kebaikan dari senior tadi

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 84. Pertemuan Faksi Klan Song

    Fang Han menyeringai dan melambaikan tangannya. “Anda ingin memberikan kompensasi kepadaku?” Dia berhenti sejenak dan tertawa nakal. “Anda belum layak.” Setelah berkata seperti itu, Fang Han tidak peduli lagi terhadap Instruktur Wei sama sekali. Dia berjalan ke arah Gu Fei-Shuang dan mengeluarkan Pil Pemecah Fondasi tingkat tinggi yang disuling sebelumnya. Fang Han menyodorkan pil tersebut kepada si Gadis. “Kakak Senior, Anda lebih berhak untuk memiliki pil ini. Apalagi bahan yang Junior gunakan itu berasal dari pemberian Kakak Senior.” Pada awalnya, Gu Fei-Shuang berniat menolak pemberian itu. Tapi, Fang Han memaksa dan tidak menerima penolakan. Setelah pengenalan singkat antara mereka, Fang Han segera melesat pergi dari halaman itu dan langsung kembali ke manor pribadi. Apalagi saat ini hari juga telah senja. Pertandingan menyuling pil sebelumnya jelas telah banyak menghabiskan waktu. *** “Ketua Faksi, bocah bermarga Fang benar-benar memiliki tangan yang kejam. Senior So

Bab terbaru

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 105. Menebas Lin Feiyang

    Kalkulasi yang dilakukan Fang Han sangat tepat, dia hanya butuh menonton dengan sabar.Di gelanggang pertempuran, delapan Pembudidaya Ranah Yayasan Inti Tingkat Pertama—termasuk Lin Feiyang membuat Formasi Bagua/Patkwa—Formasi Segi Delapan.Ini merupakan formasi pertarungan yang digunakan untuk memperkuat barisan mereka. Baik itu pada saat menyerang maupun bertahan.Akan tetapi, Beruang Salju Berbulu Landak benar-benar tangguh. Menjadi binatang iblis yang telah berhasil naik ke periode kesengsaraan tingkat lima benar saja bukanlah binatang iblis biasa.Dia tentu saja telah memperoleh kesadaran spiritual yang membuat binatang tersebut semakin cerdas. Bahkan jika dia benar-benar ingin, Beruang Salju Berbulu Landak ini bisa saja mengambil wujud manusia sehingga keunggulannya dalam pertarungan akan semakin besar. Tapi, binatang ini tidak melakukan hal itu dan memilih bentuk tubuh beruang dalam pertarungan. Itu terlihat brutal dan primitif, akan tetapi jika seseorang yang berpikiran luas

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 104. Bertemu Lin Feiyang

    Fang Han melihat peta yang disalin dari Su Li Xiu dan menentukan posisi dirinya saat ini. Mengingat detail lain di dalam peta, dia memutuskan untuk pergi ke arah hutan pohon eek. Hutan ini ditandai dengan warna merah oleh Su Li Xiu. Fang Han tahu, hutan pohon eek tersebut bukanlah area terdalam dari Tanah Salju Kuno. Namun, untuk berhati-hati, lebih baik memulai secara perlahan. Mungkin saja di area hutan pohon eek itu terdapat binatang iblis dengan kategori periode kesengsaraan tingkat lima.Dalam kapasitas kekuatan Fang Han saat ini, untuk bertarung dengan binatang iblis periode kesengsaraan tingkat empat saja masih terlalu berat. Lantas, bagaimana jika dirinya bertemu dengan makhluk periode kesengsaraan tingkat lima atau bahkan enam sekaligus?Tidak, Fang Han bukanlah pembudidaya yang sembrono dan hanya tahu cara membuang-buang nyawa secara konyol.Lagi pula, Tanah Salju Kuno merupakan dunia kecil yang diciptakan oleh orang-orang kuat zaman kuno—pembudidaya yang telah memahami p

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 103. Menambang Nadi Es

    Secara perlahan-lahan seuntai kesadaran spiritual milik Fang Han masuk dan coba menerobos segel yang tertanam di dalam cincin. Ini sama melelahkannya jika dibandingkan dengan memurnikan artefak secara pribadi. Fang Han tidak hanya menyalurkan kesadaran spiritual, melainkan juga melepaskan Qi Sejati yang mengandung unsur api pendirian yayasan. Dengan begitu cincin tersebut juga dapat menandai Fang Han sebagai pemilik baru. “Sial, ini terlalu lama. Orang bermarga song benar-benar membuat segel rumit di dalam cincin penyimpanannya.” Fang Han mau tidak mau memaki di dalam hati. Tapi, dia tidak menyerah dan terus coba membuka segel tersebut. Setelah menghabiskan waktu hampir empat dupa terbakar, segel tersebut akhirnya terlepas. Fang Han jelas sangat senang dan segera memasukkan untaian kesadaran spiritual ke dalam cincin penyimpanan yang telah terbuka. Melihat hal-hal yang terdapat di dalamnya, Fang Han sangat puas. Namun, dia lebih terkejut ketika menemukan lembaran lusuh di d

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 102. Memurnikan Racun Ganas

    Itu jelas keberuntungan masing-masing orang yang berbeda-beda ketika masuk ke Tanah Salju Kuno. Satu sisi, ini merupakan kerugian karena tempat Fang Han jatuh yaitu tempat yang sama dengan Pei Huang.Sehingga menyebabkan perkelahian dan Qi Sejati di tubuh Fang Han terkontaminasi dengan racun. Namun, di sisi lain, itu juga merupakan keberuntungan karena tempat Nadi Es berada dapat dimonopoli oleh Fang Han setelah dia berhasil menaklukkan Pei Huang.Walaupun begitu, Fang Han tentu membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk dapat memurnikan Racun Esensi Darah hingga benar-benar berubah menjadi Qi Sejati miliknya.***Di alun-alun/peron batu Sekte Lembah Salju Utara di luar Tanah Salju Kuno. Platform tempat para tetua dari berbagai sekte dan akademi saling mengejek dan membanggakan murid-murid mereka masingmasing.Pada saat itu, dua orang tetua dari Sekte Naga Langit terkejut melihat token jiwa milik Pei Huang hancur. “Bagaimana ini bisa terjadi? Padahal masih beberapa dupa terba

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 101. Qi Melahap Semesta Kembali Muncul

    Keduanya kembali melakukan banyak pertukaran bahkan itu hampir mencapai seratus pertukaran. Namun, ketika pertarungan sudah mencapai pada gerakan kesembilan puluh lima, Fang Han terlihat lebih kesulitan.Itu juga disadari oleh Pei Huang dan orang ini melihat Fang Han yang mulai bermandikan keringat serta nafas yang mulai tersengal-sengal. Seraya terus membombardir Fang Han dengan pukulan, Pei Huang mengejek, “Bocah, bukankah kamu sangat kuat dan merasa sanggup mengalahkan Lao Tzu? Lalu kemana sekarang kepercayaan diri itu?”Fang Han tentu saja akan mengabaikan perkataan yang menghina tersebut dan terus membalas serangan keras dengan keras.Lagi pula, ini memang tujuan awal Fang Han. Membuat perangkap agar Pei Huang terus lengah. Di dalam hati Fang Han jelas tertawa terbahak dan menghina Pei Huang yang bodoh.Orang yang terakhir ini boleh saja berada di Ranah Yayasan Inti Tingkat Kelima, tapi pada saat ini dia jelas kurang berpengalaman di dalam pertarungan. Pada akhirnya, faktor-fak

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 100. Memainkan Permainan Babi Memakan Harimau

    Serangan Fang Han dengan tepat mengenai bagian punggung dari Pei Huang. Pada saat itu, Fang Han hampir saja bersorak di dalam hati. Tapi, ketika dia melihat kembali hasil dari serangan tersebut, Fang Han merasakan bahaya besar akan mendatanginya.Pedang yang dibentuk dengan menggunakan Qi Sejati patah dan hancur begitu saja. Menciptakan dentingan keras seolah-olah pedang itu telah mengenai plat baja yang sangat keras.Pei Huang tidak terluka sama sekali dan dengan cepat membalikkan tubuh. Tangannya yang membentuk cakar diayunkan ke arah leher Fang Han dengan kecepatan tinggi. Mendatangkan deru angin dingin yang menusuk hingga ke relung-relung tulang.Hanya bilah angin yang keluar dari cengkraman itu saja seolah-olah dapat memotong leher Fang Han hingga putus.Fang Han tidak berdaya untuk menangkis dan hanya menyalurkan Qi Sejati dengan panik. Dia menghentakkan kaki di salju dan membuat tubuhnya melayang ke belakang, menjauh dari jangkauan serangan Pei Huang.Fang Han mengeluarkan ker

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 99. Nadi Es

    Fang Han merasakan sensasi ditarik ke dalam ruang kekosongan yang tanpa batas. Dia telah berpengalaman pada saat mengalami perasaan seperti itu. Fang Han tidak merasa panik dan seperti yang telah diniatkan sebelumnya, memakai kembali jubah murid Akademi Api Surgawi serta melepaskan topeng penyembunyian aura.Setelah beberapa tarikan nafas, suasana yang menekan hati benar-benar berubah seluruhnya. Ini menyegarkan dan sedikit kedinginan.“Energi langit dan bumi yang sangat melimpah.” Fang Han berkata-kata pada diri sendiri dan menemukan dirinya sedang meluncur turun dari ketinggian.Fang Han mendapatkan penglihatan pegunungan dan pepohonan yang tertutup salju seluas jarak pandang mata. Dia coba menyebarkan kesadaran spiritual dan tanah yang tertutup salju ternyata lebih jauh dari yang diperkirakan si pemuda.Kesadaran spiritual Fang Han dengan sengaja coba menembus ke kedalaman tanah. Seperti bor yang tidak berwujud, menembus inchi demi inchi. “Luar biasa, ini sangat tebal dan seolah-

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 98. Tanah Salju Kuno Dibuka

    Fang Han memang tidak membutuhkan kedua jenis jimat itu sejak semula. Dia melakukan pertukaran itu dengan ahli pelukis rune jimat hanya untuk mempermudah perjalanan Su Li Xiu di Tanah Salju Kuno.Untuk dirinya sendiri? Fang Han tidak keberatan melakukan pembunuhan. Lagi pula, jika dipikir kembali, Fang Han merasa ini saat yang tepat untuk mencoba Teknik Qi Melahap Semesta.Teknik ganas yang dapat menyerap True Qi milik lawan dan memurnikannya menjadi Qi Sejati Fang Han sendiri.Sebelumnya, Fang Han selalu menahan diri dan tidak impulsif dengan melakukan pembunuhan secara buta. Apalagi jika Teknik Qi Melahap Semesta digunakan secara sembarangan. Bukan tidak mungkin dia akan menjadi incaran semua praktisi di Alam Tiga Puluh Delapan Provinsi Dao Surgawi.Menyerap Qi Sejati milik satu hingga lima orang lawan masih memungkinkan bagi Fang Han. Namun, jika terlalu banyak praktisi yang mengeroyok dirinya dan dengan terpaksa menggunakan metode menyerap Qi Sejati milik lawan, itu bagi Fang Han

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 97. Perasaan Krisis

    Sekarang orang yang ada di tengah-tengah peron batu mengeluarkan meja, kertas jimat, dan lain-lainnya. Dia benar-benar bersiap memamerkan skil melukis jimat di depan semua orang.Fang Han memperhatikan alat-alat yang dikeluarkan dan diletakkan di atas meja oleh orang tersebut.Ada dua hal yang menarik perhatian Fang Han, yang pertama adalah pena bulu yang akan dijadikan peralatan utama untuk melukis jimat. Itu bukanlah pena bulu biasa.Fang Han bisa merasakan aura ganas yang keluar dari pena bulu tersebut, seolah ada jiwa monster kuno yang sengaja ditekan. “Pembudidaya jimat ini benar-benar tidak sederhana. Orang ini bisa bersembunyi dengan sangat baik.” Fang Han mendekatkan bibir ke telinga Su Li Xiu dan memperingatkan untuk lebih berhati-hati. “Pena bulu itu kemungkinan besar berasal dari Raja Binatang Buas—burung yang sangat mendominasi.”Su Li Xiu mengangguk dia menunjuk ke item lain. “Darah yang digunakan untuk memurnikan tinta itu juga terasa sangat kuat.”“Li Xiu‘er, kamu juga

DMCA.com Protection Status