Sembari berbicara, Zakir mengeluarkan ponselnya."Bukannya uang sudah dibawa kabur? Apa gunanya kamu telepon sekarang?""Dasar aneh. Dia masih berkhayal di sini!""Jangan mimpi, deh!"Ejek Adi dan lainnya.Zakir tahu bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, tetapi dia juga tidak punya cara lain.Anehnya, panggilan itu langsung dijawab dari seberang sana.Zakir senang dan langsung berkata, "Halo, ini Danu?""Selama ini kamu suka sama Rina, 'kan? Aku rasa kalian berdua serasi. Kapan kamu punya waktu? Datanglah ke rumah kami untuk membahas soal pernikahan ... "Namun, sebelum Zakir selesai berbicara, Danu menjawab dengan sinis, "Zakir, kamu pikir aku bodoh? Kenapa aku mau tunangan di saat seperti ini? Apa aku sudah gila?"Ekspresi Zakir mendadak berubah ketika diejek oleh Danu.Dia masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi terdengar nada sibuk dari seberang sana. Danu sudah menutup teleponnya."Zakir, kamu telah mencoreng nama baik keluarga Yulianto.""Bukan hanya ditipu, kamu malah datang ke si
"Ya ampun, lucu banget! Aku sampai nyaris mati ketawa!""Teguh, boleh nggak kamu nggak usah pamer kebodohanmu?" ejek Adi.“Danu itu nggak bodoh! Begitu dia mentransfer uang ke luar negeri, dia juga pasti akan ikut ke sana.""Jadi, saat ini, uang itu dan Danu sudah ada di luar negeri ... ""Nggak ada yang bisa menjamin akan menemukannya, tapi berani-beraninya kamu membual? Ya ampun, lucu sekali!"Ini adalah sesuatu yang sangat masuk akal."Teguh, kalau kamu bisa mengembalikan uangnya, aku akan menulis namaku terbalik!" ejek Darya.Zakir juga memberikan respons yang sama.Begitu mendengar ucapan Teguh, dia refleks menggeleng-gelengkan kepala tidak habis pikir.Dia baru saja menelepon Danu. Karena sikap Danu begitu sombong, pasti pria itu sudah kabur.Zakir ingin sekali uang itu kembali, tetapi ini adalah sesuatu yang tidak mungkin.Teguh hanya balas melirik kedua orang itu sambil berkata dengan nada cuek, "Aku yang akan pikirkan cara untuk mengembalikan uang itu. Nggak ada hubungannya sa
"Te ... Teguh!""Kok kamu bisa tahu kami ada di sini!"Danu sontak bertanya dengan mata yang terbelalak kaget.Teguh terkekeh, ekspresinya terlihat sangat menghina. "Mana mungkin aku nggak tahu kalian takut orang lain tahu perbuatan jahat kalian?"Begitu mendengarnya, Danu dan Danar langsung menyadari bahwa situasi ini tidak akan berakhir dalam damai.Jika mereka mau menyelamatkan diri, mereka harus menghabisi Teguh dulu.Saat ini.Danu dan Danar yang masing-masing berdiri di kiri dan kanan pun segera menerjang ke arah Teguh."Dasar tukang cari masalah."Teguh mendengkus dengan dingin, lalu kedua tangannya langsung menghajar Danu dan Danar.Setelah itu, Teguh menelepon Dhika dan berkata, "Pak Dhika, aku punya hadiah istimewa untukmu! Cepat datang ke Hotel Rembulan!"Hadiah istimewa?"Aku akan segera ke sana, Raja Serigala," jawab Dhika.Sebenarnya ...Hari ini Dhika sudah direpotkan dengan kasus Danu dan ayahnya, tetapi tetap saja dia sigap untuk pergi ke mana pun Teguh memintanya."Oh
"Ahaha ... "Darya sontak tertawa dengan kesan menyindir. "Kukira teguh itu hebat, ternyata dia cuma membual.""Padahal, dia nggak bisa apa-apa, tapi sok jadi yang paling keren."Adi juga ikut tertawa dengan kesan mengejek. Dia melirik Rina dengan sorot menghina sambil mengejek, "Suamimu hebat juga, Rina.""Dia pintar juga membual, bahkan bualannya lebih hebat daripada aku."Darya melirik Zakir lagi sambil mengejek, "Kamu dapat menantu aneh seperti itu dari mana, sih? Kasih tahu aku supaya aku nggak melakukan kesalahan yang sama!"Sebenarnya, bisa mengembalikan dana yang digelapkan adalah sesuatu yang baik.Namun, ejekan dari Darya dan Adi membuat Zakir dan Rina merasa sangat tidak nyaman. Mereka jadi tidak ingin berlama-lama di sana.Malam harinya.Teguh pulang ke Bahari Indah.Dia berjalan masuk ke dalam rumah sambil berpikir.Mungkin hari ini dia tidak akan bisa melihat ekspresi mereka, ya?Setelah masuk, ternyata Zakir sudah menunggu Teguh di dalam.Zakir langsung melampiaskan amar
"Pak Dhika sangat khawatir tentang dana Grup Jagaraga, aku harus segera memulai proyek Menara Jayandara."Wajah Rina terlihat serius. "Karena itulah, aku punya ide untuk membeli sejumlah mesin baru untuk meningkatkan efisiensi dan mencapai tujuan menyelesaikan proyek Menara Jayandara lebih cepat."Teguh mengangguk.Menara Jayandara memang sudah tertunda cukup lama, seharusnya sudah mulai dibangun lebih awal.Ide Rina ini sangat bagus."Kinerja si gendut Daniel belakangan ini bagus. Dia juga mendapatkan pengakuan dari banyak orang di perusahaan, jadi aku memercayakan proyek ini kepadanya."Rina melanjutkan, "Nanti kamu ikuti dia dan lakukan pekerjaan dengan baik. Di satu sisi, kamu bisa mengumpulkan sedikit pengalaman kerja. Di sisi lain, setelah proyek selesai, kamu juga bisa mendapatkan sedikit uang bonus."Sejak kejadian ini, Rina juga menyadari,Teguh tampaknya tidak memiliki kekurangan besar, selain sedikit sombong, sedikit suka membual, sedikit tidak sadar diri, dan berasal dari d
Kalau saja mereka sedang berada di tempat seperti di perbatasan, mereka pasti sudah mati dengan sekali tamparan dari Teguh. Masih berani pula mereka berlagak di depannya.Berani-beraninya!"Itu ... "Bayangan tertawa dan berkata dengan acuh tak acuh, "Kak Teguh, lain kali Kak Teguh nggak perlu ikut campur, aku bisa membereskan mereka dengan mudah."Dia berhasil menjadi Kapten Pasukan Serigala juga karena dia telah melalui banyak pertempuran dan pembantaian.Keduanya sedang bercakap-cakap.Tiba-tiba ponsel Teguh berdering, dan layar menunjukkan panggilan masuk dari si gendut Daniel."Bos, ada masalah, Anda harus segera kembali ke kantor." Si gendut Daniel terdengar sangat khawatir.Teguh kembali dengan kening berkerut ke Grup Jagaraga, si gendut Daniel malah tidak ada di kantor.Jadi dia pergi ke kantor Rina."Tim Kelima tidak berhasil dari awal sampai akhir, kemampuan mereka tidak cukup untuk mengemban tugas besar.""Diberikan tugas yang begitu sederhana saja, hasilnya malah seperti in
"Cara apa?" tanya Rina dengan tidak sabar."Itu ... ""Perusahaan kalian bisa membeli peralatan cadangan dari kami.""Kamu juga tahu, kami punya cadangan dari peralatan besar seperti ini, hanya saja biasanya tidak dijual.""Aku juga mengusulkan peralatan cadangan ini karena Bu Rina kelihatannya sangat terburu-buru."Wibowo berbicara dengan sangat tulus, seolah memikirkan Rina dengan penuh perhatian.Peralatan cadangan ...Rina sudah tidak punya pilihan, dia pun bertanya, "Berapa harga peralatan cadangannya?""Seratus miliar!"Wibowo mengucapkan beberapa kata itu dengan santai."Seratus miliar?!"Setelah mendengar itu, sudut mata Rina tiba-tiba berkedut kencang.Ini sudah keterlaluan!Harga yang dinegosiasikan si Gendut Daniel di pagi hari merupakan harga yang wajar, hanya 20 miliar saja.Namun, Wibowo meminta seratus miliar sekarang ...Itu lima kali lipatnya!Ini bukan penggandaan, tetapi penggandaan super.Dia menaikkan harga dengan memanfaatkan situasi sulit, ini benar-benar pemeras
Ayo, Kak Wibowo, aku akan bersulang untukmu!Sambil berkata begitu, dia mengangkat gelasnya dan langsung meminumnya sampai habis.Wibowo juga meminum habis satu gelas, lalu berkata sambil tersenyum, "Malik, kita sudah bersahabat selama bertahun-tahun, ini hal yang mudah diatasi!"Setelah mengatakan itu, keduanya saling tertawa.Mereka berdua bukan dari industri yang sama, jadi tidak ada persaingan.Namun, di belakang layar, keduanya sering menghalangi perusahaan lawan satu sama lain, sehingga hubungan mereka semakin kuat setiap kalinya.Tiga ronde minuman dan hidangan yang bervariasi.Keduanya minum banyak dan sangat akrab.Malik memegang bahu Wibowo dengan mata setengah terpejam yang memancarkan sedikit cahaya kebijaksanaan. "Kak Wibowo, Rina sudah bertanya ke sana ke sini hari ini, tapi nggak menemukan alatnya. Aku yakin besok dia akan mencarimu lagi."Wibowo langsung terkejut dan berkata, "Terus nanti aku harus gimana?""Gampang, kok."Malik menyengir seperti rubah tua yang licik. "