Share

Bab 182

Sekarang dia malah berkata seperti itu ... benar-benar munafik.

Yoga Yulianto berkata dengan dingin, "Untungnya, tidak akan mati dalam waktu singkat."

Zakir Yulianto juga terlihat sangat tidak senang. "Keponakan sulung juga sudah tumbuh dewasa."

Mungkinkah Xeno tidak mendengar sindiran dalam kata-kata mereka?

Namun, dia sama sekali tidak memedulikan mereka berdua.

Sekali lagi dengan perlahan, dia berkata, "Kita semua adalah keluarga, untuk apa berbicara dengan kata-kata yang kasar seperti itu?"

"Jujur saja ... "

"Kali ini aku meminta kalian datang untuk memberi tahu sesuatu."

Ini dia poin utamanya.

Yoga dan Zakir paham betul apa yang dimaksud.

Yoga langsung berkata, "Xeno, kami harus bagaimana agar kamu mau melepaskan Rina, katakan saja langsung, nggak usah bertele-tele."

"Terang-terangan sekali!" ucap Xeno sambil tepuk tangan.

Kemudian, sudut bibirnya melengkung dan memunculkan senyum sinis. "Syaratnya, Keluarga Yulianto di Kota Senggigi harus pindah dari Provinsi Julang ke kota kecil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status